Original
Network : Channel 7
Ketika Ratnee ingin mengantarkan minuman
jahet hangat kepada Paramee, dia bertemu dengan Net. Dan ketika Net menawarkan
diri untuk mengantarkan minuman tersebut, Ratnee mengiyakan dengan senang serta
mendukung tindakan Net.
Paramee sedang menatap foto keluarganya
bersama Dara dulu. Dan ketika Net datang serta melihat itu, dia langsung marah
dan mengomel. Dia menyuruh Paramee untuk membuang foto tersebut. Dengan malas,
Paramee menyuruh Net untuk pergi dulu, saat Net sudah tenang, maka barulah
mereka akan bicara.
Paul berpakaian sangat rapi sekali dan
bersikap sangat serius. Melihat itu, Dr. Kashane mencandainya sedikit. “Kamu
bertindak seperti kamu akan membicarakan bisnis miliaran.”
“Sesuatu yang seperti itu,” balas Paul,
membenarkan dengan jujur.
Tapi Dr. Kashane sama sekali tidak percaya.
Dia menganggap Paul hanya bercanda atau berbicara omong kosong saja. Jadi dia
menertawai Paul. Lalu dia meminta Paul untuk meminjamkan jas yang Paul kenakan
tersebut kepadanya lain kali. Dengan malas, Paul mengabaikan Dr. Kashane dan
pergi.
Paul bertemu dengan Wichai. Dia memberikan
penawaran luar biasa kepada Wichai supaya dia bisa mendapatkan kontrak tambang
Wichai.
Paul mewakilkan perusahaan ML Jewelry dari
Hongkong. Dia tahu kalau Wichai sedang ingin berivenstasi perhiasaan di
Hongkong, tapi Wichai kekurangan perusahaan besar untuk mendukung hal tersebut.
Jadi dia bersedia untuk mendukung Wichai. Namun sebagai gantinya, dia ingin
Wichai memperpanjang kontrak dengan Crown Diamond.
Wang sama sekali tidak mengerti, kenapa Paul
tiba- tiba berubah pikiran serta membantu Crown Diamond. Dan Paul diam. Dia
melakukan semua ini karena Nai, tapi dia tidak mau memberitahu Wang tentang
itu. Dan juga dia sendiri merasa bingung tentang perasaannya.
“Ma, apa
aku membuat keputusan yang tepat dengan melakukan ini?” tanya Paul sambil menatap cermin.
Flash back
“Jangan
biarkan amarah dan kebencian menjadi bayangan yang mengikuti mu kemanapun. Kamu
mengerti?” kata Dara, menasehati Paul dengan serius.
“Iya, ma,” jawab Paul dengan patuh dan
memeluk Dara.
Flash back end
“Aku mencoba, Ma. Tapi ini tidak mudah,”
gumam Paul.
Tim Nai merasa sangat senang, karena akhirnya
Wichai bersedia untuk memperbarui kontrak dengan mereka. Namun disisi lain,
mereka juga merasa penasaran, kenapa Wichai tiba- tiba bersedia untuk
memperbarui kontrak dengan mereka.
“Mengapa kalian begitu senang? Ini hanya
perpanjangan kontrak saja, bukankah kalian terlalu berlebihan?” komentar Gina,
tidak merasa semangat seperti mereka.
“Anak yang hanya mengkhawatirkan tentang
wajahnya, datang ke sini untuk bermain dari pagi sampai malam, apa dia mengerti
rasanya hampir jadi pengangguran?!” sindir Ting dengan sinis.
“Kemudian kamu harus mengenakan make- up
juga. Kaki sapi sangat mudah disadari,” balas Gina, tidak mau kalah.
Dengan emosi, Ting ingin menyerang Gina. Tapi para pria langsung menahannya. Melihat itu, Paul tersenyum sambil mengeleng- gelengkan kepalanya.
Singkorn dan Net sama- sama berpikir bahwa
Wichai mau memperpanjang kontrak, itu adalah karena Dan membantu Nai. Sekarang
Net sangat menyesal telah menyarankan Nai untuk menikah cepat dengan Dan,
karena dengan bantuan Dan nantinya, dia akan semakin sulit untuk melawan Nai
mendapatkan perusahaan.
Selagi Net mengkhawatirkan tentang dirinya,
Singkorn mengkhawatirkan hal lain.
Paramee juga berpikiran kalau Dan lah yang
telah membantu Nai, jadi dia berterima kasih kepada Dan. Walaupun merasa
bingung, Dan tetap menerima ucapan terima kasih dari Paramee dengan sikap tidak
tahu malu serta dia bersikap bahwa ini cuma masalah kecil saja.
Nai juga berpikiran sama. Dia berpikir kalau
Dan lah yang telah membantunya. Jadi walaupun dia merasa tidak senang dengan
Dan, tapi dia tetap berusaha bersikap sopan dengan mengucapkan terima kasih.
“Paman, sejujurnya aku hanya ingin membantu
Nai. Seperti yang kamu tahu, aku sangat mencintai Nai. Jika mungkin, aku mau
bertunangan dengan Nai terlebih dahulu,” kata Dan, tanpa rasa malu sama sekali.
Mendengar itu, Nai sangat terkejut dan ingin
menolak. Tapi sebelum dia sempat menolak, Paramee tertawa dengan keras dan
merasa puas. “Aku sependapat. Kalian sudah lama berpacaran,” kata Paramee,
menyetujui.
Nai mengikuti Dan keluar dari dalam rumah,
dan memanggilnya untuk berbicara. Dengan tegas, dia menolak untuk bertunangan.
“Jangan lupa. Aku membantumu,” kata Dan,
tanpa rasa malu. “Hanya terima kasih saja tidak cukup Nai. Karena aku ingin
bertunangan denganmu juga.”
“Bagaimana jika aku tidak mau?” balas Nai,
merasa keberatan.
“Jika aku bisa membuat Ayahku membantu, aku
bisa membuatnya berubah pikiran juga,” ancam Dan. “Tapi jika kita bertunangan,
apa yang kamu inginkan bisa berjalan mulus. Aku akan memberitahu Ibuku untuk
berbicara kepada Paman tentang kapan acaranya,” jelasnya. Lalu dia langsung
pergi.
Setelah Dan pergi, Ratnee muncul dan
menyindir Nai sebagai penggoda handal yang bisa mendapatkan putra seorang
politisi. Mendengar itu, Nai merasa stress, tapi dia tidak bisa membalas
sindiran Ratnee.
Dan datang ke kantor menemui Nai untuk
menunjukkan undangan pertunangan mereka. Mendengar itu, Nai menatap tidak enak
ke arah Paul.
“Kamu tidak memberitahu mereka? Tidak apa.
Aku akan memberitahu mereka,” kata Dan sambil memeluk Nai dengan dekat. “Kami
akan pertunangan.”
Dengan canggung, setiap orang diam untuk sesaat.
Lalu Mee berdiri untuk memberikan selamat, tapi Dan mengabaikannya.
Paul merasa sangat tidak nyaman. Jadi diapun
berdiri dan berniat untuk pergi duluan dari ruang rapat. Tapi dengan sengaja,
Dan menghentikannya.
“Untuk hari pertunangan, aku masih belum bisa
menemukan pelayan untuk mengangkat barang- barangku. Bisakah kamu
melakukannya?” kata Dan, sangat merendahkan Paul.
“Dan!” panggil Nai, menghentikan Dan. Tapi
Dan tetap tidak mau berhenti, dia terus merendahkan Paul. Dengan kesal, Paul
mengabaikannya dan pergi.
Satu Tim merasa tidak senang dengan
pertunangan Nai serta Dan. Juga mereka merasa heran, kenapa Nai mau
bertunangangan dengan Dan.
“Menurut informasi orang dalam, P’Nai
menawarkan dirinya sendiri. P’Nai meminta bantuan Dan. Saat sukses, mereka pun
bertunangan. Ini situasi menang- menang.
Jelas kan?” kata Gina, memberitahu setiap orang.
Mengetahui alasan tersebut, Paul merasa
tambah bad mood.
Nai mengantarkan Dan pergi sampai ke depan
lift.
Kemudian ketika Dan telah pergi, Paul muncul
dan mendekati Nai. Dia menyindir Nai. Dan Nai ingin menjelaskan, tapi dia tidak
tahu bagaimana.
“Ada yang ingin kamu beritahu padaku?” tanya
Paul, memberikan kesempatan.
“Aku ingin berterima kasih karena kamu telah
banyak membantuku. Termaksud masalah tambang. Tapi aku harus berterima kasih
kepada Dan juga, karena dia telah membantu perusahaan melewati krisis,” jelas
Nai.
Paul kecewa dengan jawaban Nai. “Benar. Aku
tidak bisa membantu mu sebanyak pacarmu. Bagaimana kamu akan membayarnya dari
sekarang? Jadi aku bisa memberitahu diriku sendiri untuk jangan mencampuri ini
lagi.”
Mendengar itu, Nai hanya bisa diam saja. Lalu
Paul pun berjalan pergi.
Ratnee mengingatkan Net untuk bersikap layak
di pertunangan Nai, karena didepan semua orang, Nai adalah putri angkat Net.
Tapi Net sama sekali tidak peduli, sebab dia tidak pernah menganggap kalau Nai
adalah putrinya ataupun keluarganya.
“Net. Menurutku kamu harus menggunakan
kesempatan ini untuk mendapatkan hak mu. Ini hari kebahagiaan putrimu, mungkin
Khun Paramee akan melembut,” kata Ratnee, memberikan saran penuh arti kepada
Net.
Mendengar itu, Net diam dan berpikir.
lanjut terus...
ReplyDelete