Sinopsis Lakorn : Praomook E04 - 1

 



Chat dan Pat datang ke rumah Mook. Dia menemui Da dan Mook untuk menunjukkan tanggal pernikahan yang sudah ditentukan peramal itu. Sangat cepat. Dua minggu lagi. Da sampai terkejut karna menurutnya itu terlalu cepat. Dia paham kalau mereka melakukan itu karna mencemaskan putra mereka, tapi dia tidak mau menjual putrinya demi uang. 

“Kau tidak menjual putrimu. Kau membantu putraku,” luruskan Pat. 


Pat tidak ingin Da sampai berpikiran mereka menggunakan uang untuk membeli Pat. Mereka hanya ingin membantu keluarga Mook sebagai balasan karena Mook sudah mau membantu putranya. Seperti itu.

Da tetap saja merasa bantuan mereka itu terlalu besar. Chat langsung mengingatkan kalau dulu, Pethai juga sering membantunya. Dia pernah hampir bangkrut dan Pethai meminjamkannya uang sehingga dia bisa jadi seperti ini. Dan sekarang, keluarga Pethai sedang mengalami masa sulit, wajar jika dia membantu.

“Mohon. Aku mohon padamu,” ujar Pat sambil berlutut di bawah kaki Da.

Da dan Mook langsung melarang dan meminta Pat duduk lagi di kursi. Da juga tidak bisa menolak lagi karna Chat dan Pat sudah bilang seperti itu. Pat sangat bahagia mendengarnya dan memeluk Da dengan erat.



Setelah masalah pernikahan, Chat ingin meminta satu bantuan lagi dari Mook. Dia ingin Mook bekerja di perusahaannya. Dia akan memberikan Mook posisi apapun yang Mook inginkan dan juga gaji yang Mook harapkan. Tentu saja, ada syaratnya. Dalam setahun, Mook harus membuat Lan bekerja. Jika Mook bisa melakukannya, dia akan melunasi semua utang ayah Mook. 


Tawaran Chat itu langsung disetujui oleh Mook. Sementara, Da, dia kelihatan tidak suka karna Mook seperti dimanfaatkan.

--


Tanpa membuang waktu, Chat dan Pat langsung membawa Mook ke perusahaan. Lak yang melihat hal itu, kelihatan marah. Dia langsung membawa Rawin ke ruangan Chat. Begitu masuk, tanpa basa-basi, dia menyarankan agar Mook bekerja dengan Rawin (Win) di departemen pengembangan produk. 


Lak benar-benar licik. Sebelumnya, dia sudah membicarakan ini sama Win. Dia akan memasukkan Mook ke departemen Win agar Win bisa mengawasi gerak gerik Mook dan melaporkan padanya. Win setuju-setuju saja, tapi heran, kenapa Lak sampai begini? Lak menjawab kalau dia takut Mook akan mencoba mencuri perusahaan dari keluarga mereka.


Chat tidak mau Mook masuk ke departemen pengembangan produk. Dia maunya, Mook masuk ke management. Lak menentang keras dengan alasan Mook tidak punya pengalaman dibidang tersebut dan jika ayahnya memaksanya masuk di bidang itu, para pegawai akan menganggap Mook punya hak istimewa. Hal itu akan menbuat mereka terkesan buruk.

Chat tidak peduli karna dulu, dia juga menempatkan Lak dan Danai di management walaupun mereka berdua tidak punya gelar tersebut. Semua orang juga tahu dia menggunakan nepotisme. Lak protes karena mereka mendapatkan posisi tersebut disebabkan dulu perusahaan bermasalah dengan orang-orang. 


Sebelum pertengkaran makin panjang antara ayah dan anak, Mook setuju saja masuk ke bidang desain seperti yang Lak sarankan. Chat merasa itu ada bagusnya karna desain adalah komponen utama di perusahaan mereka. Chat dan Pat benar-benar perhatian sama Mook hingga meminta Win untuk menjaga Mook dengan baik.

--


Petch baru saja selesai mengisi biodatanya dan tanpa sengaja mendengar suara Rut dan Lan. Pas dia menoleh, dari jauh kelihatan Lan yang memeluk Rut dengan akrab. Lan melakukan itu karna Rut mendapat SMS mengenai proposal mereka yang sudah disetujui. Sebenarnya itu hanyalah pelukan antara pria biasa, tapi karna Petch sudah salah paham sedari awal, dia mengganggap pelukan itu seperti pelukan cinta. 

--


Win membawa Mook ke gudang penyimpanan sample produk mereka, mana tahu dengan melihat produk-produk itu, Mook bisa mendapatkan ide untuk produk terbaru. Ketika sedang melihat-lihat, seorang pegawai menghampiri Win untuk membicarakan suatu hal. Jadi, Win menyuruh Mook menunggu sebentar sambil melihat-lihat.



Mook terpikirkan sebuah rencana untuk membuat Lan datang bekerja. Dia menelpon Lan dan memberitahu kalau dia sedang ada di perusahaan keluarga Lan. Mook berbohong seolah dia yang meminta bekerja di sana dengan tujuan untuk merebut perusahaan dari Lan. Lan langsung emosi dan menyebut Mook lintah yang ingin menghisap harta keluarganya.

“Aku bukan itik atau lintah. Namaku Prao. Apa otakmu cedera? Mungkin lebih baik memiliki suami yang bodoh dan otaknya cedera. Makin bodoh dia, makin bagus. Sekarang aku akan bisa mengambil semua milikmu.”

Lan sok nggak peduli walaupun Mook mau mengambil perusahaan karna itu milik ayahnya. Setelah mengatakan hal sok seperti itu, dia langsung mematikan telepon.


Rut yang ada di sana dan mendengar pembicaraan Lan, jadi kepo, mau tau apa yang terjadi. Lan malah marah karena Rut menyebut nama Praomook dengan sebutan “Mook” seolah mereka itu dekat. Rut nggak peduli mau Lan marah atau nggak karena dia kan sudah memutuskan untuk mengejar Mook.

Lan masih saja marah menyebut Mook itu licik karna ingin merebut perusahaan ayahnya. Rut semakin tidak mengerti. Kenapa Lan harus marah padahal itu kan perusahaan ayahnya yang Lan tidak pedulikan? Lan tidak mau mengakui dia malah dan berkilah hanya merasa frustasi karena ditipu. Dia juga menghina Mook yang mau melakukan apapun demi uang dan tidak punya harga diri.


Kali ini, Rut jadi emosi. Menurutnya, pernilaian Lan itu nggak masuk akal. Mook kan pergi ke sana untuk bekerja, artinya dia berguna. Setidaknya, bagi ayah Lan, Mook bisa diandalkan, tidak seperti Lan yang terus membuat masalah dan menolak bekerja untuknya bahkan setelah lulus. Wajar kalau Chat menganggap Lan tidak berguna, tidak berkomitmen, tidak dewasa, anak keras kepala yang tiadk tahu terimakasih dan suka bermain-main.

Lan jadi semakin marah karena Rut membela Mook padahal Rut harusnya ada dipihaknya. Dia kan teman Rut. Rut menjawab dengan rasional kalau dia tidak memihak. Andai dia ada diposisi orang tua Lan, dia akan lebih menyayangi Mook daripada Lan.


Pertengkaran mereka baru berakhir saat Poom datang untuk menyampaikan video CCTV jalan tol, tempat Lan kecelakaan, yang diminta Lan waktu itu.


Mook masih menunggu hingga Win kembali. Tidak diduga, Danai menemuinya dan dengan sopan memperkenalkan dirinya yang adalah suami Lak dan kakak ipar Lan. Danai sangat berbeda dengan Lak. Dia tidak takut untuk memberikan Mook posisi sebagai asisten manager dan bahkan menawarinya. Dengan sopan, Mook menolak karena dia tidak pandai managemen dan lebih suka desain. 


Dari jauh, Win melihat pertemuan keduanya. Dia tidak bisa menghampiri langsung karena rapat masih belum selesai.


Danai bersikap baik pada Mook. Dia juga menyuruh Mook untuk menemuinya jika ada masalah dan akan lebih baik jika Mook mempelajari management karna Mook akan menjadi menantu. Dan tentu bisa membantu Lan kelak. Dia juga menawarkan untuk mengajari gambaran umum tentang management. Mook langsung menerima tawarannya tersebut.



Video CCTV yang berhasil di dapatkan Poom tidak begitu jernih. Poom menjelaskan kalau dia sudah mencoba mencari CCTv dari sudut lain, tapi ini yang terbaik. Karena CCTV dari kamera lalu lintas tidak memakai teknologi HD, makanya hasilnya seperti ini.

Dari CCTV, sebelum kecelakaan itu terjadi, memang kelihatan ada sebuah motor yang mengikuti mereka. Bahkan setelah mobil terbalik, pria dari motor itu keluar dan meraih sesuatu dari saku dan mengarahkannya ke sisi pengemudi, Lan. Walaupun hasilnya buram, tapi semua bisa menebak kalau orang itu mengeluarkan pistol.



Semua sama seperti yang diceritakan oleh Mook. Mook menceritakan yang sejujurnya. Baik Rut dan Poom menyuruh Lan memikirkan dengan siapa membuat masalah hingga diincar seperti ini? Menurut Rut, Mook adalah saksi kunci. Tapi, bagi Lan, Mook adalah tersangka (ampunn lho… dari dulu dia hanya menuduh Mook tanpa alasan pasti dan bukti konkret. Kalau seperti ini, mana bisa dia melihat kemungkinan lain mengenai si pelaku!!!)


Seorang staff membawa Petch ke ruang tempat interview. Di sana sudah ada banyak orang yang menunggu juga untuk wawancara di posisi yang sama. 


Setelah membahas mengenai CCTV tersebut, Poom mengajak Rut untuk melakukan interview kerja kepada para kandidat.


Tentu saja, Rut kelihatan kaget saat melihat Petch adalah salah satu pelamarnya. Petch awalnya gugup, tapi begitu melihat wajah Rut, dia langsung tersenyum sumringah tanpa bisa menunjukkan ekspresi sukanya. Huft, tingkahnya yang seperti itu, tentu membuat Rut ragu akan tujuannya : bekerja atau hanya mau mendekatinya.

Begitu duduk, Rut langsung mengatakan sebuah statement dan pertanyaan : Petch tidak memenuhi persyaratan pertama (soal minimal umur) dan kenapa dia melamar pekerjaan ini?


Jawaban Petch sederhana. Dia ingin bekerja di MarsWiz dan tidak mau melewatkan kesempatan. Menurutnya, usia hanya angka dan tidak bisa digunakan untuk menentukan secakap apa seseorang dalam pekerjaan mereka. Dia sangat yakin dengan kemampuannya makanya dia melamar. 

Untuk membat Rut menerimanya, dia memberikan sebuah contoh mengenai orang yang sukses diusia muda, yaitu : Marut. Rut mulai bekerja diusia muda dan membangun perusahaan ini saat berumur 18 tahun. Rut menjadi orang berpengaruh pada usia 20 tahun. Jika usia memang penting, Rut akan menunggu sampai usia yang tepat untuk memulai kariernya. Itu sebabnya, dia merasa usia hanyalah angka dan keterampilan lebih penting.

“Memujiku tidak akan memberimu poin ekstra.”

“Aku hanya mengatakan fakta. Aku tidak ingin imbalan apapun.”

--


Lak masih di ruangan orang tuanya. Dia menyatakan kalau Mook tidak akan bisa membuat Lan bekerja. Buktinya saja, Lan tidak mau menikahi Mook. Membawa Mook kemari hanya akan membuat Lan semakin menjauh. Chat dan Pat sudah berpikir jauh ke depan daripada Lak. Mereka membawa Mook bekerja kemari bukan karena anggapan Lan akan datang bekerja juga untuk menemui Mook. Sebaliknya, mereka hanya yakin kalau Mook mempunyai sebuah cara untuk membuat Lan mau datang.


Lak tetap saja tidak setuju. Lagipula, hubungan Lan dan Mook sudah berakhir sejak Lan keluar negeri. Mook juga menghindari keluarga mereka. Saat dia menikah, Mook dan Petch bahkan tidak datang. Lan dan Mook itu sudah seperti orang asing saat ini. 

Hm. Setiap kali sudah membicarakan Lan atau yang berhubungan dengan perusahaan, Lak dan orang tuanya pasti akan bertengkar dan berdebat. Tidak ada jalan temu.



Namun, kemarahan Chat dan Pat hilang seketika saat melihat Lan datang ke perusahaan. Mereka melihat Lan berjalan menuju gudang penyimpanan. Ah, baru saja mereka membawa Mook, Mook sudah mempunyai cara untuk membuat Lan datang tanpa mereka memaksanya. Mereka sangat bersemangat dan segera menyusul Lan.


Danai menjelaskan semua hal mengenai perusahaan mereka pada Mook. Produk mebel yang mereka produksi ini menargetkan pasar Asia dan Eropa. Makanya mereka memakai desain modern agar produk mereka tetap relevan sepanjang masa. 


Lagi asyik mendengarkan penjelasan Danai, Lan tiba-tiba muncul dan menarik Mook untuk bicara berdua. Baru juga bertemu, dia sudah menghina Mook selalu mendekati semua pria. Dia memperingati Mook untuk tidak mendekati Danai. Ah, karena Lan bilang seperti itu, Mook jadi semakin ingin melakukannya.   


Tapi, ada yang memperhatikan perdebatan mereka. Danai. Dia juga mendengar saat Lan membahas mengenai penyerangannya. Alih-alih berterimakasih karena Mook menolong, dia malah menuduh Mook sebagai dalang. Dia curiga karena setiap kali dia diserang, Mook selalu ada untuk menolongnya. Dia juga menuduh Mook yang sengaja membuat hal itu, kemudian menyuap peramal untuk mengatakan pada orangtuanya kalau mereka harus menikah. 

“Aku tidak melakukan semua itu. Jika itu memang rencanaku, aku akan pilih pria yang lebih kaya dan baik.”

“Kau tidak bisa memilih pria lain karena kamu mencintaiku.”

“Kau sangat angkuh.”


Lan masih tidak puas. Setiap perkataan yang keluar dari mulutnya, hanya ucapan-ucapan rendahan. Tidak ada satupun kalimat baik yang keluar dari mulutnya sejak Praomook tayang. 


Lan terus menerus seolah dia adalah korban. Dia bahkan ingin memaksa mencium Mook, walaupun Mook sudah berteriak menghentikan. Yang dilakukannya adalah pelecehan. Untung Chat dan Pat tiba tepat waktu dan berteriak, baru Lan mau berhenti. Setelah itu, Danai baru keluar dari persembunyiannya dan pura-pura bingung ada masalah apa? (Padahal, jelas-jelas di ada di sana tadi dan melihat semua dari awal).


Petch maju menghampiri Rut dan memberikan game di ponselnya. Dia ingin menunjukkan level permainannya yan tinggi. Melalui itu dia ingin menunjukkan kalau dia orang yang serius dan tahu kelebihan serta kekurangan dari setiap video game. Salah satu pewawancara, meminta Petch menunjukkan kemampuannya menari karna Petch bilang dia jago menari.


Namun, berbeda dari yang di tuliskannya di resume, Petch benar-benar nggak bisa menari. Dia hanay menari tak karuan seperti orang gila tanpa malu. Semua pewawancara yang ada di ruangan sampai melongo malu melihat tingkahnya. 

Agar dia tidak terlalu malu, Poom bertepuk tangan. 


Chat membawa Lan ke ruangannya. Dia sangat marah karena Lan melecehkan Mook dan harus bertanggung jawab. Pat setuju dengan suaminya. Dia bahkan memanfaatkan kesempatan untuk menunjukan tanggal pernikahan yang sudah ditentukan. Dengan sifat jahatnya, dia merobek-robek kertas tersebut dan melemparnya di depan wajah ayah dan ibunya. 




Lan ingin memfitnah Mook sebagai wanita yang sudah punya pacar sehingga dia tidak mau menikahinya. Dia menunjukkan foto Mook bersama Oak yang waktu itu di ambilnya diam-diam. Saat melihat foto itu, Mook tersenyum kecil dan menawarkan untuk memanggil Oak. Dia tidak takut sama sekali karena Oak bukanlah pacarnya.


Sementara itu, di tempat interview, Rut akhirnya memutuskan untuk menerima Petch sebagai pekerja paruh waktu. Dan karena Petch masih SMA, dia akan bekerja dengan orang yang ditunjuk sebagai pengawasnya. Dia bisa mulai bekerja setelah urusan SDM-nya selesai karena Poom memberitahu kalau sekarang sekolah Petch sedang masa libur. 

Petch sangat girang hingga dia langsung maju sambil menggenggam tangan Petch. Poom yang segera menghentikannya karena Petch tidak mau melepas pegangan. Sebenarnya, apa yang Petch lakukan sangat tidak sopan, karena yang ada di sana bukan hanya Rut, tapi dia hanya mau menjabat tangan Rut. 

(Huft, aku merasa kalau image Petch ini mau dibuat polos gimana gitu. Tapi, di pandanganku dia cuma anak egois. Gini lho, dia bisa membantu ibunya membuat kue, tapi dia menolak hingga ibunya pingsan karena kelelahan. Belum lagi waktu itu, saat ekonomi keluarga sangat sulit, dia malah datang ke acara peluncuran game. Dia juga menolak menjual koleksinya untuk membantu perekonomian keluarga. Dia terus-terus bilang kakaknya egois, padahal kakaknya yang berkerja keras mengumpulkan uang membayar hutang sementara dia do nothing! Udah gitu, alasannya kerja itu ambigu. Seolah dia mau membantu keluarga, tapi dari sudut pandangku, dia hanya ingin berada di dekat Rut).


Poom juga curiga dengan alasan Rut mau menerima Petch karena rasa suka. Rut tentu membantah dan menyindir akan mencari asisten baru. Poom langsug berhenti bertanya dan bersikap profesional sebagai asisten Rut.


Post a Comment

Previous Post Next Post