Sinopsis Lakorn : Praomook E04 - 2

 



Oak akhirnya tiba. Dia memperkenalkan diri sebagai sahabat dan juga manager Mook. Chat dan Pat semakin kagum dan menyukai Mook saat tahu kalau Mook adalah selebgram dan bekerja sebagai DJ, bukan seorang pengangguran. Dan juga, sebagai manager, tentu dia harus selalu mendampingi Mook. Belum lagi, Mook kan bekerja di klub malam dan akan berbahaya bagi wanita jika keluar sendirian. 


Semakin Lan berusaha ingin menjatuhkan Mook di hadapan orang tuanya, semakin orang tuanya melihat kelebihan Mook. Ditambah lagi, Lan selalu menuduh tanpa bukti seperti sekarang, menuduh bekerja sama dengan peramal tersebut. Kedua orangtuanya tentu tahu itu hanya tuduhan karena mereka sangat yakin, peramal itu tidak ada hubungannya dengan Mook. Lah, mereka yang mencari peramal itu sendiri, bukan peramal itu yang mendatangi mereka.


Perdebatan semakin panjang tanpa titik temu. Hingga akhirnya, Lan memilih menyetujui pernikahan tersebut tapi hanya setahun, setelah itu, dia ingin orangtuanya berhenti mengatur hidupnya. Tujuan Lan setuju karena ingin mencari bukti kalau Mook adalah dalang penyerangannya.


Chat setuju. Tapi, dia juga mengajukan syarat lain. Jika pernikahan mereka gagal sebelum setahun, dia akan mencabut hak waris Lan dan semua akan menjadi milik Lak. Sebagian warisan lagi akan diberikan kepada Mook sebagai kompensasi. 

Lan dan Lak sama-sama kompak protes, tidak terima harta warisan jatuh ke tangan Mook. Chat tidak peduli karena semua adalah harta miliknya dan dia berhak melakukan apa saja terhadap hartanya.

Syaratnya masih belum selesai. Jika Lan bisa bertahan menikah setahun dengan Mook, dia akan memberikan semua yang Lan minta. Jika Lan ingin Lak yang mengelola perusahaan, atau dia ingin mempekerjakan orang, dia akan setuju. Dia tidak akan melarang.


Lak semakin marah. Apa yang didapatkannya? Kenapa dia tidak mendapatkan apapun? Pat menjawab kalau semua miliknya akan menjadi milik Lak. Lak nggak puas karena dia merasa perusahaan adalah miliknya, tapi kenapa malah dijadikan alat tawar menawar.

Seperti biasa, Danai berusaha menjadi penengah dan meminta Lak berhenti melawan. Lak tidak mau dan memerintahkan suaminya untuk diam saja.

Setelah mendengarkan semua syarat ayahnya, Lan setuju untuk menikahi Mook.


Lak sangat marah dan kembali ke ruang kerjanya. Walaupun Danai berusaha menenangkannya, hal itu percuma. Lak sudah dikuasai emosi dan kebencian karena merasa orangtuanya tidak pernah memikirkannya. Semua hanya terfokus pada Lan. Padahal dia sudah bekerja keras, tapi tidak mendapatkan apapun. 


Dia tidak ingin harta yang akan diwariskan ibunya karena yang diinginkannya adalah saham perusahaan. Dan hal itu, tidak bisa didapatkannya dari ibunya. 


“Kamu masih punya aku. Kamu selalu berharga bagiku,” ujar Danai.

Lak sedikit tenang dan menangis sambil memeluk Danai dengan erat.

--


Lan melakukan olahraga martial-arts dengan Rut. Kekuatannya jauh di bawah Rut, apalagi sekarang Rut sedang dikuasai emosi karena Lan akan menikahi Mook. Bukannya Lan bilang tidak akan menikahinya tapi kenapa malah melakukan ini! Dia sampai rela berpura-pura menjadi pacar Lan dan merusak reputasinya sendiri, tapi Lan malah meninggalkannya.


Lan menjelaskan kalau pernikahan ini hanya akan setahun dan setelah itu, dia akan meninggalkan Mook. Dengan begini, dia bisa mendapatkan kebebasan dan Mook akan pergi dari hidupnya. Dia juga akan tetap berpura-pura menjadi pacar Rut agar Mook tidak bisa mendekatinya.

--



Walaupun Lan setuju menikah dengannya, Mook tidak bisa merasa senang. Alasannya, karena dia tahu ini pernikahan bukan dengan berlandaskan cinta. Eh, Petch malah muncul tiba-tiba dan menyebut Mook merebut pacar orang. Dia menunjukkan foto kedekatan Lan dan Rut yang membuktikan kalau mereka beneran pacaran.

Oak dan Mook melihat foto itu dengan seksama. Tapi, Mook tetap yakin mereka tidak pacaran dan hanya pura-pura. Dia akan tetap menikahi Lan apapun yang terjadi. Petch jadi marah. 


Daripada itu, Oak lebih penasaran darimana Petch mendapatkan foto itu? Petch langsung panik dan berbohong kalau seseorang mengirimkan foto itu padanya. Selesai mengatakan itu, dia langsung pergi ke kamarnya.

--


Saat pulang, seseorang memegang pundak Lan dari belakang. Lan yang takut kalau ada yang menyerangnya lagi, refleks, memelintir tangan orang tersebut. Dia baru berhenti saat orang itu menyebut namanya Danai. Dia sudah menunggu Lan sedari tadi karena ingin tahu masalah penyerang Lan. Dia jujur kalau menguping pembicaraan Lan dengan Mook tadi.


Akhirnya, Lan menceritakan semua mengenai penyerangan tersebut, termasuk kalau dia tidak punya petunjuk apapun mengenai penyerang tersebut. Dari CCTV yang dimilikinya, wajah si penyerang memakai masker dan nomor plat kendaraannya tidak terekam jelas. Dia juga menolak melapor ke polisi sebelum mengetahui siapa dalangnya. Dia ingin mendapatkan bukti kuat agar bisa langsung menuntaskan masalah. 



Danai juga tidak bisa memaksanya melapor ke polisi lagi atau memberitahu yang lain masalah ini karena Lan terus menolak dengan berbagai alasan. Jadi, dia hanya bisa menyuruh Lan untuk menghubunginya jika terjadi sesuatu. Dia merasa khawatir pada Lan karena Lan adalah adiknya. 


Hm, tapi entah kenapa, ekspresi wajahnya terlihat sangat mencurigakan.

--


Mook sebenarnya kesal dan marah karena perlakuan Lan padanya. Jadi, dia sengaja menelpon Lan dan mengucapkan kata-kata rayuan agar Lan memikirkannya. Lan ini pria penuh nafs* tapi terus menyangkal. Baru mendengar suara Mook dan saat Mook menyuruh Lan membayangkan dia ada di sampingnya, Lan langsung terbuai. Dia dengan cepat mengakhiri telepon. Tapi, dia benar-benar membayangkan seolah Mook ada di sampingnya dan tidur bersamanya. 

--



Esok hari yang cerah,

Lan bangun dengan amarah karena menyesal sudah mau menikahi Mook. Dia memarahi dirinya sendiri karena bersikap impulsif. Belum lagi, pagi-pagi, Mook sudah datang untuk membawa Lan mencoba baju pengantin. Jika Lan tidak mau, dia akan melaporkan pada orang tua Lan dan akan meminta diundangkan tamu sebanyak 500 orang.



Soalnya, sehari sebelumnya, Lan mau menikah dengan syarat kalau pernikahannya berlangsung ditutup dan hanya dihadiri keluarga. Toh mereka akan bercerai setelah setahun, jadi untuk apa mengundang banyak orang. Saat Mook setuju, Lan malah sinis menyebut Mook yang ingin mendekati pria lain dan tidak ketahuan menikah (yaelah. Serba salah Mook. Dia setuju salah, nggak setuju juga salah). 


Makanya, Lan setuju ikut Mook mencoba baju pengantin. Tapi, hanya selama 1 jam. Itu waktu yang cukup bag Mook. 


Chat dan Pat ternyata diam-diam nguping. Mereka senang karena Lan mau ikut dengan Mook. Keduanya, benar-benar ingin Mook menjadi menantu mereka. Walaupun Lan bilang ini pernikahan takhayul tapi baginya ini pernikahan sungguhan. Dan juga, dia mengajukan syarat setahun, hanya agar Lan setuju. Namun, keduanya yakin selama setahun pernikahan itu, Lan akan jatuh cinta dengan Mook dan tidak akan mau menceraikannya. Mook adalah pasangan sempurna bagi Lan. 


Lan hanya mau ikut Mook ke tempat baju pengantin, tapi dia tidak mau ikut mencoba baju pengantin pria. Yaudah, Mook sendiri aja yang mencoba bajunya. Mook sengaja mencoba baju pengantin yang seksi dan terbuka agar Lan gerah dan mau mencoba baju pengantinnya. Setiap kali Lan berusaha cuek, semakin Mook akan mencoba baju pengantin yang semakin seksi.




Padahal yah, Lan itu sebenarnya merasa goyah melihat penampilan Mook, tapi berusaha keras untuk menahan diri agar tidak lepas kendali. Akhirnya, agar Mook berhenti menggodanya, Lan memilih mencoba baju pengantinnya. Ini sesuai dengan apa yang Mook rencanakan.


Saat mencoba baju pengantinnya, Lan kesulitan memasang dasi kupu-kupu sehingga dia berteriak meminta pegawai yang ada di depan tirai untuk membantunya. Namun, yang ada didepan tirai adalah Mook. Mook langsung menawarkan diri membantu walaupun Lan menolak. Posisi mereka sangat dekat dan Lan sudah mulai lepas kendali.



Untungnya, Rut datang dan segera menarik Lan menjauh dari Mook. Dia beneran total berperan sebagai pacar pura-pura Lan. Tapi, bagaimana dia bisa tahu kalau Lan dan Mook ada disana?


Tentu saja, dari Lan. Lan mengirim pesan padanya untuk datang menolongnya. 


Rut bersikap seperti pacar yang posesif. Lan juga bersikap seperti pacar yang setia. Mook bersikap polos, seolah tidak mengerti maksud keduanya. Kapan dia merayu Lan? Dia akan hanya membantu memakaikan dasi kupu-kupu. Pikiran Lan saja yang kotor. Keduanya mau sok bersikap romantis di depan Mook, tapi yah nggak sinkron. 

Mook akhirnya meninggalkan mereka untuk bertukar baju.


Lan siap duluan bertukar baju. Entah dia bodoh atau ceroboh, dia malah membahas mengenai kebohongan status mereka di tempat terbuka, bukannya saat mereka hanya berdua. Mook yang baru siap bertukar baju, curiga mereka bicara bisik-bisik gitu, jadi dia memutuskan menguping sebentar.


Lan terus saja menyalahkan Mook dan seolah dia korban yang teraniaya. Rut saja sampai muak melihat tingkahnya karena kan dia sendiri yang mau menikahi Mook. Lan ini pokoknya selalu ngerasa benar dan pintar sendiri. Dia menjelaskan dengan sangat jelas alasannya setuju : Pertama, agar orangtuanya berhenti mengganggunya. Kedua, agar dia bisa mencari tahu apa orang yang menyerangnya dan Praomook berkaitan. Ketiga, dia akan bebas jika berhasil memenuhi perjanjian.

Rut sebenarnya tidak masalah dengan alasan apapun Lan setuju menikahi Mook. Yang dia tidak suka adalah cara Lan menilai Mook sangat kelewatan buruk. Menurutnya, Mook mungkin membantu karena mereka teman masa kecil atau karena Mook masih mencintainya. 

“Dia menyukai uang orang tuaku. Karena itu, dia menjual dirinya.”

“Lan!!”

“Cukup. Berhentilah membelanya. Bagimu, dia wanita yang cantik dan tidak berbahaya. Bagiku, Praomook adalah wanita licik dan berakal busuk. Begitu punya bukti bahwa dia dalang di balik serangan terhadapku, aku akan katakan langsung kepadamu agar kamu akhirnya sadar!”

“Aku akan menunggu apa kamu benar atau salah.”

Perdebatan mereka akhirnya berhenti saat Lan mendapat telepon dari wanita yang mengajaknya berkencan. 


Setelah Lan pergi, Mook baru keluar dan mengajak Rut bicara. 


Ditengah perjalanan, Lan mendapat DM IG dari Nuch yang mengajak bertemu. 


Flashback

Saat pertengkaran di café itu, Lan mengejar Nuch. Nuch sudah sangat marah dan malu karena Lan membuatnya dipermalukan di depan orang banyak. Dia juga disiram. Selama ini, belum pernah ada yang melakukan ini padanya. Walaupun Lan bilang mencintainya, Nuch nggak percaya. Dia yakin kalau Lan memberikan harapan pada Mook makanya Mook berani melakukan hal seperti ini. 


“Teman-temanku memperingatkanku untuk menjauhimu karena kamu punya pacar. Tapi, aku tidak mendengarkan. Karena kau selalu memperlakukanku dengan baik. Pada akhirnya, kamu menunjukkan bahwa kita tidak seharusnya bersama.”

“Nuch, beri aku kesempatan lagi.”

“Tidak. Lan, kita putus saja. Mulai sekarang, kita tidak saling mengenal!”

End


Dan sekarang, Nuch muncul kembali dihadapannya dan bersikap seolah sudah lupa kejadian masalalu. 

--


Rut dan Mook akhirnya bicara berdua di sebuah café. To the point, Mook mengajaknya berteman. Rut menolak karena pertemanan mereka hanya akan menguntungkan Mook. Mook nggak hilang akal dan membujuk Rut. Dia juga mau menjadi penasehat Rut kalau Rut nantinya bertengkar dengan Lan. 

Ah, Rut jadi tertarik. Apalagi, Mook menggenggam tangannya sekarang. Dan juga, dia bisa punya alasan untuk menemui Mook. 

--



Saat melihat kedatangan Lan, senyum Nuch langsung merekah. Sangat lebar. Dia bahkan memesan banyak sekali makanan. Lan kemari bukan untuk makan, tapi hanya mau tahu tujuan Nuch mengajaknya bertemu. Nuch mulai membahas masa lalu dan menyesali tindakannya dulu. Saat itu, dia masih terlalu muda dan penuh emosi sehingga melampiaskannya pada Lan. 


Lan berbohong kalau dia sudah tidak ingat semua itu karena semua hanyalah masa lalu. Nuch tidak peduli dan mengajak Lan untuk memulai hubungan dari awal lagi. Lan bersedia, tapi hubungan sebagai teman karena sekarang dia sudah mempunyai Rut. 


Nuch nggak percaya. Tapi Lan terus menyakinkan, jadinya Nuch berpikir dia menjadi homo karena dirinya. Lan membantah. Hal itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Nuch. Setelah cukup berbasa basi, Lan pergi dari sana tanpa menyentuh sedikitpun makanan yang sudah dipesankan Nuch.

--


Mook sibuk dengan rutinitasnya. Kali ini, dia melakukan endorse untuk peralatan tinju. Begitu pekerjaannya selesai, Oak langsung membahas mengenai hubungan Mook dan Lan. Dia sudah memakai radar homoseksualnya pada Lan dan Rut, tapi hasilnya nihil. Mook curiga karena saat dia merayu Lan tadi, Lan jelas tertarik padanya. Mereka berdua curiga kalau Lan mungkin adalah biseksual.


Akan tetapi, Oak mengingatkan saat Lan mendekati Mook di Korea waktu itu. Itu menunjukkan kalau dia menyukai wanita dan hanya berbohong untuk menghindari pernikahan. Tapi, kalau Mook masih butuh bukti, dia bisa membantu dengan mendekati keduanya. Keduanya beneran menarik. 

Hahhaha. Mook nggak masalah sama sekali karena dia juga penasaran. 


Oak menasehati Mook untuk terus tidak menguji Lan, karena takutnya Mook jadi ketagihan. Dan juga, dia tahu kalau Mook masih belum merupakan Lan yang adalah cinta pertamanya dan satu-satunya, itulah alasan Mook melajang hingga sekarang. Mook tidak mau mengakuinya. Dia tidak mencintai Lan.


“Ingat, Mook. Jangan main-main dengan hatimu. Karena pada akhirnya, kamu yang akan terluka. Dalam permainan ini, orang pertama yang jatuh cinta akan kalah,” nasehati Oak.

“Dia yang akan kalah, bukan aku.”


Perkataan Oak itu beneran membuat Mook kepikiran. Makanya, waktu dia memukul samsak, yang terbayangkan adalah wajah Lan yang berulang kali bilang tidak akan mencintainya.

--



Ini adalah hari pertama Petch bekerja. Dia langsung memperkenalkan diri dan menanyakan apa saja yang bisa dibantunya. Semua staff langsung memberikannya kerjaan. Walau banyak, tapi Petch bisa menyelesaikannya. Setelah selesai, pengawasnya menyuruhnya memberikan proposal kepada Poom, asisten bos, untuk ditandatangani Boss.


Poom itu mikirnya Petch itu mau menanyakan mengenai Rut yang belum datang, makanya dia menanggapi dengan ketus. Petch tersinggung karena dia datang untuk mengantarkan proposal. Yaudah, Poom menerimanya. Tpai, bukannya langsung pergi, Petch malah nanyain kapan Rut datang ke kantor.

Hahhhhhhhh… melelahkan. Kerja yah kerja, jangan caper lah. 


“Ku peringatkan. Dia memberimu kesempatan. Jangan mengacaukannya. Jika kau ingin mengidolakannya, lakukan di luar jam kerja,” peringati Poom.

Dia juga memberitahu kalau saat bekerja Rut adalah orang yang kejam, serius dan keras kepala. Jika sampai membuatnya kesal, dia akan mengancam untuk memecat mereka. Dia saja terkadang kesal dan mau mengundurkan diri.


“Kenapa tidak mengundurkan diri? Aku akan menyetujuinya,” tanya Rut, yang baru tiba.

Poom dan Petch langsung terkejut. Rut juga menegur Petch yang bukannya kerja, tapi malah bergosip. Apa dia mau dipecat? Petch langsung kabur ke tempat duduknya kembali. Sementara Poom mengikuti Rut ke ruangannya.


Bukannya fokus kerja, Petch malah sibuk memperhatikan Rut sambil senyam senyum. Kebetulan sekali, tempat duduknya itu menghadap ke ruang kerja Rut yang dibatasi dengan kaca. 


Setelah memeriksa dokumen dan menandatanganinya, Rut menanyai Poom mengenai rekaman CCTV. Apa dia ada menemukan rekaman lain di dekat TKP? Sayangnya, Poom tidak menemukan apapun lagi. Tidak ada yang ditanyakan lagi, jadi Rut mengizinkan Poom kembali ke meja kerjanya.


Rut sekarang sibuk memikirkan Mook. Sekarang, dia sudah selangkah lebih dekat dengan menjadi teman Mook. Ah, tapi saat melihat Petch, yang adalah adik Mook, sesuatu terlintas dipikiran Rut.

--



Mook mendapat telepon dari Lak yang mengajak bertemu. Sama seperti yang ada di drakor-drakor, Lak menyerahkan sebuah amplop berisi cek senilai 100juta baht. Dia ingin Mook membatalkan pernikahannya dengan Lan. Mook tidak mau dan mengembalikan cek tersebut. Lak tidak menyerah dan menawarkan 3 kali lipat, tapi Mook harus pergi dari hidup Lan. Mook tetap menolaknya.


“Apa kau berharap dia akan jatuh cinta kepadamu? Pernikahan ini berdasarkan takhayul. Berhentilah berharap. Jika menyukaimu, dia tidak mungkin berusaha mengusirmu dari hidupnya. Apapun alasanmu untuk pernikahan ini, ingat ucapanku. Jangan mengambil apapun yang bukan milikmu, entah itu ketenaran, kekayaan atau cinta. Jika tidak, kamu tidak akan bahagia seumur hidupmu. Jika kamu berubah pikiran, cairkan cek itu. Atau beritahu aku jika kamu ingin lebih banyak. Tawaran itu masih berlaku,” ujar Lak dan pergi begitu saja.


Mook membawa cek pemberian Lak tersebut. Dia memang membutuhkan uang, tapi dia bukan orang yang serakah. Dia merobek cek tersebut dan membuangnya ke tong sampah. 



Ternyata, Lak masih belum pergi. Dia mengawasi Mook sedari tadi. Wajahnya menunjukkan kemarahan saat melihat Mook merobek cek pemberiannya.


Post a Comment

Previous Post Next Post