Sinopsis K- Drama : Law School Episode 9/1



Original Network : jTBC Netfix

Dengan cemas, Kang Sol A berlari keluar dari dalam gedung asrama untuk mencari Ye Seul. Dan secara kebetulan, dia berpapasan dengan Joon Hwi, jadi dia memberitahunya, dan Joon Hwi pun mengikutinya untuk mencari Ye Seul.


Ye Seul merasa sangat panik melihat Yeong Chang tidak sadarkan diri, apalagi kepalanya berdarah. Dan dia berniat untuk menelpon Kang Sol A. Tepat disaat itu, Jong Hoon lewat, dan dia merebut ponsel Ye Seul. Kemudian Kang Sol A serta Joon Hwi sampai ditempat kejadian, melihat keadaan Yeong Chang, mereka berdua merasa terkejut.


Jong Hoon langsung menghubungi ambulans. Awalnya dia meminta dikirimkan satu ambulans, tapi tiba- tiba Ye Seul pingsan, jadi dia meminta dikirimkan dua ambulans.

“Biar kugendong. Rumah Sakit Universitas Hankuk dekat,” kata Joon Hwi, menawarkan dirinya untuk membawa Ye Seul.

Kang Sol A ingin  mengikuti Joon Hwi yang mengendong Ye Seul untuk pergi ke rumah sakit, tapi Joon Hwi menghentikan Kang Sol A supaya jangan ikut. Sebab Dewan Ko pasti akan marah dan menangkap Ye Seul, jadi Kang Sol A harus menjaga tempat kejadian agar jangan sampai dirusak atau barang bukti di hancurkan.

Yeong Chang sampai dirumah sakit dan langsung di bawa ke ruangan operasi.

Tidak lama kemudian, Dewan Ko datang. Dia memarahi Ye Seul yang sudah tersadar dan ingin memukulnya. Disaat itu, Joon Hwi langsung maju untuk melindungi Ye Seul. Namun Ye Seul tidak ingin Joon Hwi ikut campur, karena dia merasa sangat bersalah dan dengan tulus dia menundukkan kepalanya serta meminta maaf kepada Dewan Ko.


Lalu Det. Dong Su dan Det. Oh datang untuk menangkap Ye Seul. Dan Ye Seul meminta supaya dia diizinkan agar tetap dapat tinggal dirumah sakit sampai Yeong Chang selesai di operasi.

“Diam,” kata Dewan Ko, tidak memberikan Ye Seul hak untuk berbicara. Lalu Det. Oh ingin membawa Ye Seul.

“Dia sedang dalam perawatan. Dia akan pergi setelahnya,” Joon Hwi, menghalangi Det. Oh.

Dewan Ko marah kepada Joon Hwi, sebab menurutnya Ye Seul tidak pantas dirawat. Dan sekali lagi, Ye Seul meminta maaf. Kemudian dengan lembut, Joon Hwi menyentuh bahu Ye Seul dan menenangkan nya untuk jangan khawatir, Ye Seul tetap boleh tinggal dirumah sakit sampai cairan infus Ye Seul habis. Tapi Dewan Ko tidak setuju.


Kang Sol A merekam kamar Ye Seul. “Hari ini, 5 Desember, pukul 21.40. Tas Ye-seul di atas ranjang. Aku merekamnya apa adanya. Lalu ini. Kurekam apa adanya,” jelas nya. Lalu dia merekam Kang Sol B yang menemaninya. “Kau saksi. Memastikan dia tidak merusak barang bukti. Kau melihatnya. Kita adalah saksi,” jelas nya.


“Aku tak mau menjadi saksi,” tolak Kang Sol B.

“Kau harus. Sesuatu terjadi pada Ye-seul.”


Det. Dong Su memaksa Ye Seul untuk ikut dengan mereka ke kantor polisi, dan dengan tidak berdaya, Ye Seul pun terpaksa setuju. Tepat disaat itu, Jong Hoon datang. Dan dia tidak mengizinkan Det. Dong Su serta Det. Oh untuk membawa Ye Seul, sebab kondisi Ye Seul sedang tidak stabil. Jika kondisi Ye Seul sudah stabil, dia berjanji akan mengantarkan Ye Seul ke kepolisian.


“Akan kutahan kau karena menghalangiku,” bentak Det. Dong Su.

“Kau pantas dihalangi jika kau menyalahgunakan wewenang,” sindir Jong Hoon dengan ketus.


Jong Hoon kemudian mendekati Dewan Ko dan berbisik di telinganya. “Dia juga korban. Dia coba hentikan putramu yang ingin sebarkan video kamera pengintai. Jika dia diinterogasi sekarang, kerugianmu sangat besar. Berdoalah agar operasi putramu lancar, dan simpanlah barang pribadinya,” bisiknya, menyarankan.

Mendengar itu, Dewan Ko pun mengubah pikirannya. “Biar dia dirawat dulu,” katanya, memutuskan.

Dalam perjalanan dimobil, Eun Suk menghubungi Seung Jae. Dia memberitahu bahwa dia sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit, jadi Seung Jae tidak perlu datang.

Flash back

Akibat kedatangan Man Ho ke kampus, Eun Suk yang sudah hamil, jadi mengalami pendarahan. Dan ketika dia dibawa ke rumah sakit, tidak ada dokter yang bisa langsung menangani nya. Lalu Seung Jae pun menawarkan bantuan untuk membantu Eun Suk.


Seung Jae membantu memeriksa bayi dirahim Eun suk dan untungnya, semuanya baik- baik saja. “Itu bukan pendarahan, hanya fase kehamilan. Kau akan disarankan opname seminggu,” katanya, menjelaskan.

Mendengar itu, Kang Sol A merasa kagum kepada Seung Jae. Begitu juga dengan Eun Suk. Lalu dengan penasaran, Eun Suk menanyai, kenapa Seung Jae tidak menjadi dokter saja. Dan tepat disaat itu, Istri Seung Jae datang untuk memeriksa kandungan Eun Suk.


“Kalian berdua dokter kandungan, ya?” tanya Kang Sol A.

“Itulah yang kuharapkan. Tapi dia beralih ke sekolah hukum,” jawab Istri Seung sambil tertawa ramah. Lalu sesudah itu, dia pamit dan pergi.


Selagi dirawat, Eun Suk tetap saja sibuk bekerja. Dan disaat dia sedang membuat soal ujin, tiba- tiba saja laptop nya ‘hang’. Lalu tepat disaat itu, Seung Jae datang menjenguk dan dia menawarkan diri untuk membantu memperbaiki laptop Eun Suk.

“Kau bisa memperbaikinya?” tanya Eun Suk, khawatir data yang dibuatnya barusan akan hilang.

“Akan kuperiksa, jika tak bisa, akan kubawa ke ahlinya,” jawab Seung Jae, menenangkan. Lalu dia menyarankan Eun Suk untuk beristirahat.


“Seung-jae. Aku butuh pertolonganmu lagi. Tolong perbaiki,” pinta Eun Suk, mempercayai Seung Jae.


Seung Jae berhasil memperbaiki laptop Eun Suk, dan ketika dia mau memberitahu, ternyata Eun Suk sudah ketiduran. Jadi diapun diam, karena tidak mau mengganggu. Namun pada saat dia ingin menutup laptop Eun Suk, tanpa sengaja dia melihat soal ujian yang Eun Suk buat.

Darisanalah Seung Jae mendapatkan pikiran untuk mencuri soal ujian. Karena godaan Iblis sangat kuat.

Flash back end

Seung Jae menatap soal ujian yang dicurinya dan merenung. Lalu tiba- tiba Istri Seung berbicara dan membuatnya tersadar dari lamunannya.


“Aku bisa pergi sendiri. Kau ada ujian Hukum Perdata,” kata Istri Seung bersikap pengertian.

“Dia anggota kelompok studiku. Aku harus pergi,” tolak Seung Jae.

“Berniat dapat A plus lagi?”

“Jangan menggampangkannya. Kau tahu sesulit apa itu?” balas Seung Jae.

“Lalu, bagaimana denganku? Aku tak kesulitan?” tanya Istri Seung dengan nada mengeluh. “Kau tahu betapa sulitnya membuahi sel telur?” tanyanya. Dan Seung Jae diam. “Baik. Ada orang yang lebih kesusahan dariku,” gumamnya sambil menghela nafas kesal.


Eun Suk memberikan surat pernyataan kepada Ye Seul untuk ditanda tangani. Surat pernyataan ‘saya setuju diperiksa sebagai bukti pelecehan seksual’. Dan Ye Seul menolak, karena menurutnya, apa yang dialaminya bukanlah pelecehan, sebab dia dan Yeong Chang saling mencintai.

“Aku tahu ini berat, tapi kau harus menghadapi dengan kepala dingin,” kata Eun Suk, menasehati. “Saat dipaksa berhubungan intim dan sembunyikan tanda-tanda kekerasan di balik kacamata hitammu, itu bukan lagi cinta,” jelasnya, mencoba menyadarkan Ye Seul.

“Maafkan aku. Aku tak bisa,” balas Ye Seul, tetap menolak.


Ye Seul kemudian menanyai, bagaimana operasi Yeong Chang. Lalu dia menangis karena merasa bersalah.

Sekretaris Ko melapor kepada Dewan Ko bahwa media belum tahu, jadi kejadian sekarang belum tersebar keluar. Juga ponsel dan laptopnya sudah diamankan. Tapi seperti nya Yeong Chang akan diselidiki atas pelecehan seksual. Mengetahui itu, Dewan Ko merasa marah.



Lalu disaat itu, Dokter keluar dari ruangan operasi. Dia memberitahu Dewan Ko bahwa kesadararan Yeong Chang masih harus di pantau. Untuk lebih lanjutnya, dia mengajak Dewan Ko untuk berbicara di ruangan Direktur. Dan Dewan Ko menolak.

“Harus kalian pantau?” tanya Dewan Ko, merasakan firasat buruk. “Jawab aku sekarang!” bentaknya.

“Direktur ingin menemuimu di atas,” ajak si Dokter, lagi.

“Maksudmu, ada kemungkinan dia tak sadarkan diri?” teriak Dewan Ko, panik. Sambil memegang kerah baju si Dokter.



Mendengar teriakan itu, Ye Seul merasa semakin bersalah. Jadi dia menolak saran Eun Suk untuk melaporkan Yeong Chang atas pelecehan seksual. Dan Eun Suk memeluk Ye Seul.

“Jika ini terlalu berat, menangislah. Tidak apa-apa,” hibur Eun Suk. Dan Ye Seul langsung menangis dengan keras.

Ditelpon. Kang Sol A berniat untuk mengunjungi Ye Seul di rumah sakit. Tapi Eun Suk menolak dan menasehati Kang Sol A untuk belajar saja, jangan sampai Kang Sol A mengulang karena ini.

“Baik,” kata Kang Sol A, mengerti. “Tolong jaga Ye-seul, Bu,” pintanya.

Setelah selesai bertelponan, Kang Sol A langsung menggerutu kesal, karena ada ujian, dia jadi tidak bisa memperhatikan temannya.


Joon Hwi datang menghampiri Kang Sol A. “Dia akan lebih merasa bersalah jika kau harus mengulang karena dia,” katanya, menasehati. Lalu dia menanyai sesuatu yang penting, “Sudah kau lakukan?”

“Ya. Kulakukan sesuai ucapanmu,” jawab Kang Sol A. “Tapi apa menurutmu akan terjadi sesuatu pada Ko Yeong-chang? Maka Ye-seul mungkin…” tanyanya, khawatir.


“Belajarlah. Ujianmu belum selesai,” sela Joon Hwi. Lalu dia berjalan pergi.

“Selalu ujian itu! Sial!” gerutu Kang Sol A sambil menggeram kesal.


UAS HUKUM PERDATA SEMESTER 2, 2020

Ketika Seung Jae membaca soal ujian, dia diam dan merenung. Selagi yang lainnya sibuk mengisi lembar ujian, dia tidak menulis apa- apa.



Ye Beom berniat untuk pindah kelompok belajar Bok Gi dan menggantikan posisi Ye Seul, sebab kelompok belajar Bok Gi berhasil memprediksi soal ujian dengan tepat. Soal ujian hukum perdata yang keluar hari ini adalah tentang Penggunaan Hak Subrogasi yang ada di buku Ulasan Hukum Korea.

“Rebut siapa dari siapa?” tanya Bok Gi. Dia tidak terima kalau Ye Beom merebut posisi Ye Seul di dalam kelompok belajar.

“Kenapa kau marah padaku?” keluh Ye Beom. “Gadis cantik seperti Ye-seul biasanya menyukai pria berengsek,” komentarnya.

“Pria sepertimu akan dihujat di dunia yang diatur oleh hukum ini karena tidak peka,” balas Bok Gi dengan kesal. Lalu dia berjalan pergi duluan.

“Hei, Min Bok-gi,” teriak Ye Beom, mengejarnya.


Eun Suk memberitahu Jong Hoon tentang Seung Jae yang mencuri soal ujian dari laptopnya. Juga dari laptop Wakil Dean Ju, sebab Seung Jae juga ada memperbaiki laptop Wakil Dean Ju.

“Aku tak pernah memintanya, makanya dia menyusup,” kata Jong Hoon, akhir nya paham tentang apa yang Seung Jae lakukan di ruangannya.



Flash back

Seung Jae menyalahkan Eun Suk. Lalu dia meminta maaf dan dia pamit pulang dengan gugup.

Flash back end


“Pertanyaanku mengejutkannya, dan dia bilang, aku penyebabnya. Aku memberinya ide membobol komputer,” kata Eun Suk.

“Itukah caranya mendapat A plus?” tanya Jong Hoon, memastikan. Dan Eun Suk menganggukkan kepalanya. “Apa ini hanya spekulasi?”


“Aku tak yakin begitu,” jawab Eun Suk, jujur. “Kuperiksa kembali lembar jawaban UTS Seung-jae. Jawabannya hampir sempurna, hanya satu pasal yang dijawabnya salah. Aku pun menulis jawaban yang salah untuk pasal tersebut di lembar jawabanku,” jelas nya.

Eun Suk kemudian menunjukkan kepada Jong Hoon lembar jawaban Seung Jae yang sekarang, di ujian kedua ini. Lembar jawabannya kosong.


Seung Jae duduk sendirian dan merenung.


Eun Suk menyesal membiarkan Seung Jae memperbaiki laptopnya. Sebab Seung Jae adalah anak yang pintar dan baik, tapi karena dia, Seung Jae jadi tergoda dan melakukan tindakan kriminal, yaitu meretas. Lalu Eun Suk merasa penasaran, bagaimana Seung Jae bisa membuktikan alibi Jong Hoon.

“Dia bisa melakukannya,” kata Jong Hoon, percaya dengan Seung Jae.


Flash back. PUKUL 14.25, 5 OKTOBER 2020, HARI TERJADINYA INSIDEN.

Ketika Jong Hoon menelpon Byung Ju diruangannya, Seung Jae masih bersembunyi didalam lemari dan ada mendengarkan.

“Kumasukkan gula yang ada di sana ke dalam kopimu. Tapi kau tetap harus periksakan ke dokter. Hipoglikemia bisa berbahaya,” kata Jong Hoon.

Flash back end



Mengetahui apa yang terjadi, Eun Suk menawarkan diri untuk berbicara kepada Seung Jae dan membujuk Seung Jae. Dan Jong Hoon mempertanyakan, apakah Eun Suk mampu melakukannya.

“Dia memegang kunci yang bisa membuktikan kau tak bersalah. Jika dia mengaku, dia mati, jika dia tak mengaku, kau yang mati. Ini pasti menyiksanya,” kata Eun Suk, tidak yakin bila dia mampu menyakinkan Seung Jae, tapi dia mau mencobanya.

Setelah Eun Suk keluar dari ruangan, Kang Sol A datang menemui Jong Hoon. Dia ingin mengetahui tentang Kang Dan.

“Kau akan tahu saat sidang besok,” kata Jong Hoon, singkat.

Eun Suk menceritakan tentang kisah Byung Ju kepada Seung Jae. Balai sidang yang seharusnya menjadi tempat suci, justru didani oleh uang haram, milik seorang kriminal yang yang membunuh seseorang tanpa sengaja ataupun tidak, ntah berasal dari hasil suap atau memang hadiah. Dan hal yang paling disesali oleh kriminal itu adalah, dia menabrak anak tanpa sengaja, tapi saat dia kabur dan mencoba menutupinya, disitulah dia terjatuh dan terjerat, karena dia sudah terlambat untuk bertanggung jawab. Itulah hal yang paling disesali Byung Ju. Mendengar itu, Seung Jae hanya diam saja.



“Kuharap lembar jawaban kosongmu bukan bentuk keputusasaan, tapi caramu menunjukkan keberanian,” kata Eun Suk dengan tulus. Lalu dia menyentuh tangan Seung Jae untuk memberikannya keberanian. “Sampai jumpa di persidangan.”



SIDANG KEEMPAT PROFESOR YANG JONG-HOON

Jaksa Jin membacakan laporan buatannya kepada Hakim. Ye Seul, saksi dari sidang sebelumnya, didakwa karena menyebabkan kekasihnya cedera parah, jadi pernyataan Ye Seul tentang pacarnya memaksa nya untuk memberikan kesaksian palsu tidak bisa dipercaya. Sebenarnya Ye Seul menyaksikan kejadian Jong Hoon membunuh Byung Ju di TKP, tapi karena Jong Hoon mengancam, jadi Ye Seul tidak berani untuk berbicara dan pacarnya lah, yaitu  Yeong Chang, yang datang kepadanya untuk bersaksi. Setelah itu, Ye Seul malah menuduh pacarnya merekam tanpa persetujuan.

Mendengar laporan itu, Kang Sol A merasa kalau Jaksa Jin sangat cocok untuk menulis novel. Dan Pengacara Park mengajukan keberatan kepada Hakim.

“Akan saya serahkan dakwaan atas tuntutannya karena telah mencederai,” kata Jaksa Jn, memberikan surat tuntutan untuk Hakim lihat.

“Pengacara, Anda setuju menggunakan dakwaan ini sebagai barang bukti?” tanya Hakim, menanyai pendapat Pengacara Park.

Jika Pengacara Park menolak, maka Ye Seul harus dipanggil lagi sebagai saksi. Dan Kang Sol A merasa bersimpati kepada Ye Seul.



Pengacara Park berdiskusi dengan Jong Hoon. Lalu dia menjawab Hakim. “Kami tak menerimanya.”

“Kami minta Nn. Jeon Ye-seul untuk bersaksi kembali,” pinta Jaksa Jin, mengajukan.

“Permintaan diterima,” kata Hakim, mengabulkan.


“Jika hakim setuju, artinya dia mencurigai keabsahan kesaksiannya?” tanya Ye Beom, memastikan.

“Taktik si jaksa berhasil. Dia berusaha menghancurkan keabsahan kesaksian yang menguntungkan Profesor Yang,” jawab Penjaga Dong, membenarkan.

Selagi yang lain sibuk berbisik- bisik, Eun Suk terus menatap ke belakang, ke arah pintu. Dia menunggu kedatangan Seung Jae.




Seung Jae berdiri didepan gedung pengadilan, dia merasa ragu untuk masuk atau tidak. Lalu disaat itu, Kang Sol B datang. Dan mereka berdua pun bertemu.

Post a Comment

Previous Post Next Post