Sinopsis K- Drama : Law School Episode 9/3

 

Original Network : jTBC Netfix

Tepat ketika Kang Sol A sudah ingin pergi, Byeol pulang. Lalu mereka bertemu dengan Man Ho. Dan dengan ngeri, Byeol langsung bersembunyi dibelakang Kang Sol A. Menyadari itu, Kang Sol A menyuruh Byeol untuk masuk ke rumah.


Kang Sol A meminta Man Ho untuk pindah dari wilayah tempat tinggal mereka. Jika Kang Dan ada menelpon, maka dia akan mengabari Man Ho. Dan dengan keras, Man Ho menolak, lalu dia menanyai, apakah Kang Dan ada menelpon Kang Sol A, karena dia tahu kalau Kang Dan ada menelpon Jong Hoon.

“Prof. Yang tak bicara dengannya,” kata Kang Sol A.

“Apa maksudmu?” teriak Man Ho. “Dia bicara dengannya di depan mataku,” jelasnya. Dan Kang Sol A merasa bingung. “Dia benar-benar tak meneleponmu?” tanyanya, memastikan, ketika dia melihat Kang Sol A tampak bingung dan tidak tahu apapun sama sekali. Lalu dia tertawa dan mengejek Kang Sol A.

Dengan tegas, Kang Sol A meminta Man Ho untuk tetap meninggalkan wilayah tempat mereka tinggal ini. Dan Man Ho menebak kalau Kang Sol A pasti takut kalau dia akan melakukan sesuatu kepada Byeol. Lalu dia menyuruh Kang Sol A jangan khawatir, karena setiap gerak- geriknya dilacak. Apalagi ada CCTV di dekat rumah mereka.

Setelah mengatakan itu, Man Ho pergi. Dan Kang Sol A menatapnya dengan kesal, lalu dia menatap ke arah CCTV.

Ternyata CCTV itu dipasang oleh Joon Hwi. Itu untuk melindungi Byeol dan mencari sesuatu. Mengetahui itu, Kang Sol A ingin tahu apa yang Joon Hwi ingin cari. Tapi Joon Hwi tidak mau memberitahu, karena itu masih rahasia.

Lalu Joon Hwi menceritakan apa yang terjadi di persidangan tadi kepada Kang Sol A. Dan kemudian dia mengajak Kang Sol A untuk menjalankan tugas dari Eun Suk.



Ternyata tugas yang diberikan Eun Suk adalah Ye Seul. Banyak orang yang tidak ingin menjadi pengacara untuk Ye Seul dan membantu Ye Seul, sebab mereka ketakutan pada Dewan Ko, yang merupakan calon presiden dan anggota komisi yudisial. Jadi Klinik Hukum di falkutas pun membantunya.

“Dia tak akan mau berdamai. Aku pesimis. Dia cedera parah,” kata Ye Seul dengan lemah. “Lagi pula aku tak bisa lanjutkan kuliah. Aku tak peduli.”

“Tapi kami peduli,” balas Joon Hwi. “Datanglah ke kampus. Kita bersiap bersama sampai kau dapat pengacara,” ajaknya. Dan Kang Sol A setuju. Tapi Ye Seul hanya diam.


Dalam perjalanan didalam bus. Kang Sol A bergumam, andai saja Eun Suk bisa menjadi pembela Ye Seul, tapi sayangnya, Prof. falkutas hukum tidak bisa jadi pengacara. Karena itulah, Eun Suk tidak bisa membela Jong Hoon juga.


Kang Sol A datang menemui Dewan Ko. Dan melihat kedatangannya, Dewan Ko mengomentari kalau Kang Sol A sama seperti Kang Dan. Dulu Kang Dan tiba- tiba datang menemuinya dan meminta pekerjaan, karena Kang Dan tampak cerdas, jadi dia memercayainya, tapi tidak disangka, Kang Dan malah mengkhianatinya demi uang. Kang Dan menjadi sampah karena Ayah tirinya.


“Kang Dan yang aku kenal akan lebih baik terluka daripada menjadi sampah,” kata Kang Sol A, membela Kang Dan. Lalu dia menunjukkan dokumen notaris yang printnya. “Dia menulis sesuatu seperti ini,” jelasnya, memberitahu. “Aku ingin tahu apa kau bertemu ayah tiriku. Tampaknya yang butuh uang adalah dia, bukan Dan.”

Dewan Ko menjelaskan bahwa dia tidak peduli siapa yang membutuhkan uang, yang penting Kang Dan yang datang menemuinya.

“Kau sama seperti putramu. Ko Yeong-chang mirip denganmu,” komentar Kang Sol A. “Cara dia menjebak Ye-seul setelah merekamnya diam-diam sama seperti caramu bilang bahwa Dan menjebakmu, padahal kau yang bertindak ilegal,” jelas nya.

Mendengar itu, Dewan Ko tertawa geli. “Kau yakin tidak akan menyesali ucapanmu tadi? Kau membuat Ye-seul kehilangan kesempatan untuk berdamai denganku.”

Eun Suk terus mencoba untuk mencari pengacara bagi Ye Seul. Tapi tidak ada satupun yang mau membantu.


Kang Sol A kembali ke kampus dan menemui Eun Suk. Dia melaporkan bahwa dia dan Joon Hwi sudah menemui Ye Seul, tapi mereka belum mendapatkan jawaban yang memuaskan. Dan Eun Suk mengerti.

Lalu Eun Suk kembali sibuk menghubungi rekan- rekan pengacara nya. Dan pergi.



Dewan Ko membayar banyak pengacara mahal, salah satunya bernama Song. Dia ingin mereka menuntut Ye Seul sebagai kasus percobaan pembunuhan, dia tidak ingin Ye Seul hanya dilabeli sebagai penyerang biasa saja. Dan Yeong Chang setuju dengan Dewan Ko. Cara menuntutnya, Dewan Ko ingin Pengacara Song meluruskan di pengadilan bahwa Yeong Chang tidak mencoba untuk menyebarkan video Ye Seul, melainkan Yeong Chang ingin menghapus video tersebut dan mengakhiri hubungan mereka, karena itulah Ye Seul ingin membunuh Yeong Chang. Dan Pengacara Song mengiyakan, karena dia tidak berani untuk melawan.



“Siapa pengacaranya?” tanya Dewan Ko, ingin tahu.

“Tidak ada yang berani menangani kasusnya.”

“Kabari aku jika ada yang bersedia membelanya. Akan kubuat usaha mereka sia-sia,” jelas Dewan Ko, menekan kan.


Jong Hoon telah mengajukan keluhan kepada pihak kampus terkait plagiarisme Kang Sol B. Dan itu akan mulai diselidiki. Mengetahui itu, Kang Sol B meminta Wakil Dean Ju untuk membuat keputusan yang bijak, bukan sebagai Ayahnya, tapi sebagai Wakil Dean. Karena ini akan menjadi kerugian bagi pihak kampus kalau mereka kehilangan murid berbakat seperti nya.

Dikantin. Bok Gi mengaku bingung, bagaimana bisa nilai Seung Jae tiba- tiba anjlok, dan kenapa Seung Jae tidak mengisi lembar jawaban. Mendengar itu, Joon Hwi tidak berkomentar dan menyuruh Bok Gi untuk makan saja.

“Kurasa Sol A tak perlu khawatir mengulang kelas. Nilai UAS-nya bagus,” kata Bok Gi. Kali ini membahas tentang Kang Sol A.


“Bagus, kepalamu,” omel Kang Sol A, bergabung untuk makan siang dengan mereka. “Ujian Hukum Pidanaku kacau, dan aku tak tahu apa yang kutulis untuk Hukum Konstitusi. Untung saja aku memilih soal yang tepat untuk Hukum Perdata,” jelas nya.

“Nilai UTS Hukum Pidanamu paling bagus,” puji Bok Gi. Dan dengan senang, Kang Sol A setuju.


Lalu Bok Gi mengangkat tangannya untuk bertos dengan Kang Sol A. Tapi sebelum tangan mereka sempat bersentuhan, Ji Ho merusak suasana.

“Tak mengulang tak perlu dirayakan,” komentar Ji Ho. “Jika kau tetap gagal setelah belajar keras, sudah sepantasnya kau menyerah.”

Dengan panik, Ye Beom berlari dan menemui mereka berempat. “Sudah lihat pengumuman Prof. Jung?” tanyanya. “Dia hanya akan memakai nilai laporan dan UAS. UTS Prof. Yang tak dihitung. Para orang tua dan murid protes karena kampus mengizinkannya menyusun soal UTS,” katanya, memberitahu.

Mendengar itu, Kang Sol A langsung berlari untuk menemui Jong Hoon. Dan Bok Gi merasa kasihan kepada Kang Sol A, karena bila nilai ujian dari Jong Hoon tidak dihitung, maka Kang Sol A yang paling dirugikan.


Kang Sol A datang ke kantor Jong Hoon, tapi tidak ada orang. Lalu dia mendengar orang- orang bergosip buruk tentang Jong Hoon yang harusnya di usir saja dari kampus. Dan diapun merasa kesal.


Dikantor. President kampus mempertanyakan, apakah benar Jong Hoon memaksa Ye Seul yang mencederai Yeong Chang untuk diperiksa terkait kekerasan seksual. Dan Jong Hoon menjawab bahwa dia hanya memberikan saran.

“Kau ingin mempermalukan putraku karena pancinganmu tidak kuacuhkan? Apa membunuh temanku tak cukup?” bentak Dewan Ko.

“Setelah isu UTS tersebut, bila kau terus-menerus membuat masalah, kami tak bisa menoleransimu lebih jauh,” ancam President, memperingatkan.



Dean Oh membela Jong Hoon. Dia meminta President agar jangan berbicara seperti ini, karena pengadilan belum menjatuhkan putusan kepada Jong Hoon.

“Apa dia mengancammu? Kenapa kau begitu memihaknya?” tanya Dewan Ko, ketus.

“Kau melewati batas,” kata Dean Oh dengan halus.

“Apa yang ingin kau sampaikan?” tanya Jong Hoon, malas berbasa- basi.

“Minta maaflah kepada Anggota Dewan secara sopan dan akan lebih baik jika kau mengundurkan diri!” perintah President.

“Aku tak akan mundur. Kau bisa memecatku saat Mahkamah Agung memutuskanku bersalah,” tegas Jong Hoon. Lalu dia pergi.


Ketika Jong Hoon pergi ke toilet, Dewan Ko mengikutinya. Dia memberitahu Jong Hoon bahwa jika Jong Hoon ingin dia berdamai dengan Ye Seul, maka Jong Hoon harus berlutut di hadapannya.


Dengan santai, Jong Hoon mengelap tangannya, lalu dia menaruh bekas tisu yang digunakannya ke tangan Dewan Ko. “Kebiasaan buruk memang sulit dihilangkan. Sekalah tanganmu. Dan ingat, aku selalu mengawasimu, seseorang yang gemar berkutat dengan isu palsu,” jelas nya. Lalu dia pergi.


Kang Sol A datang lagi ke kantor Jong Hoon, tapi setelah dia mengetuk, tetap tidak ada jawaban, jadi diapun berniat pergi. Namun ketika dia berbalik, dia langsung bertatapan dengan Jong Hoon. Dan karena terkejut, dia terjatuh.

Kang Sol A menemui Jong Hoon unuk mencari tahu, apakah benar Jong Hoon ada bertelponan dengan Kang Dan lagi. Dan Jong Hoon membenarkan, dia menjelaskan kalau Kang Dan menelponnya, ketika dia sedang bertemu dengan Man Ho. Tapi setelah itu, tidak ada kabar lagi.


Lalu Kang Sol A menunjukkan foto dokumen notaris kepada Jong Hoon. Dia memberitahu bahwa tampaknya dia telah mengacau karena ini. Awalnya dia menemui Dewan Ko untuk membicarakan Kang Dan, tapi akhirnya Ye Seul malah ikut di singgung, dan dia khawatir bila Dewan Ko memang tidak mau berdamai dengan Ye Seul karena dirinya.

“Kerja bagus,” puji Jong Hoon.

“Apa? Lalu mediasinya…” tanya Kang Sol A, bingung dan khawatir.

“Carilah cara lain,” jelas Jong Hoon dengan sikap tenang.


Diruang laundry. Selagi menunggu pakaiannya selesai dicuci, Kang Sol A mencari tahu di Internet, apakah ada cara untuk menyelesaikan kasus Ye Seul tanpa kesepakatan damai. Tapi dia tidak bisa menemukan sesuatu yang berguna, dan akhirnya dia merasa stress.

Di klinik hukum. Dengan gugup, Kang Sol A menunggu hasil ujian UTS nya keluar. Tapi ketika sudah waktunya, dia takut untuk melihat. Dan dia merengek geram kepada dirinya sendiri.


“Ada apa ini? Kalian semua di ruanganku,” kata Eun Suk yang datang bersama dengan Ye Seul. “Perjalanan kita jauh. Ayo berangkat,” ajak nya.


Ji Ho meminta bantuan Kang Sol B. Jika Kang Sol B mau membantunya, maka dia akan mempercayai tesis Kang Sol B.

“Bagaimana kau akan menunjukkan rasa percayamu?” tanya Kang Sol B. “Karena kita satu SMA bersaksilah bahwa aku yang menulisnya,” ajak nya.


Ji Ho merasa bingung dengan apa yang Kang Sol B katakan. Namun sebelum dia sempat mengatakan apapun, dia mendapatkan telpon untuk berkumpul.


Diruang kelompok. Semuanya anggota berkumpul, tapi karena Seung Jae tidak datang, jadi Ye Beom yang menggantikan tempatnya.

“Sayangnya, dalam situasi ini, meski dia temukan pengacara atau pembela umum, mereka tak akan mampu berjuang secara maksimal,” kata Eun Suk, merasa agak pesimis.

“Aku akan berjuang secara maksimal!” kata Bok Gi sambil mengangkat tangannya. Lalu dia menendang kaki Ye Beom.

“Aku juga,” kata Ye Beom, mengerti.

“Dia juga,” kata Bok Gi sambil mengangkat tangan Ji Ho yang duduk disebelahnya.

Tujuan mereka berkumpul adalah untuk membahas tentang kasus Ye Seul. Untuk mencari cara membela Ye Seul di pengadilan dan membuktikkan kalau Ye Seul tidak bersalah.

“Aku menemukan beberapa cara untuk menghindari kesepakatan damai,” kata Kang Sol A, memberikan pendapat.


Flash back

Pagi ini. Kang Sol A sudah ada membahas tentang cara yang ditemukannya kepada Joon Hwi. Caranya yaitu, menyebarkan video seks itu adalah ilegal, jadi Ye Seul menderita karenanya dan berusaha untuk menghentikan Yeong Chang sebelum video tersebut tersebar. Jadi dalam kejadian ini, Ye Seul hanya melakukan pembelaan diri.

Flash back end


“Pengadilan sangat tegas dalam menangani kasus pembelaan diri, jadi ini tak akan muda,” komentar Eun Suk.

“Jika mudah, bukan berjuang namanya,” balas Joon Hwi. “Ini putusan sidang pertama. Hakim menafsirkan pembelaan diri secara luas,” katanya, menenangkan.

“Putusan pertama dapat dibatalkan di sidang kedua dan di Mahkamah Agung,” kata Bok Gi.

“Mungkin juga tidak,” balas Kang Sol A.

“Putusan menunjukkan bahwa berdiam diri saat diserang dapat bersifat degeneratif. Jika putusan ini keluar di sidang awal, ada kesempatan untuk menang,” kata Joon Hwi dengan cukup yakin.

“Baiklah. Mari kita buktikan Ye-seul tak bersalah,” kata Eun Suk, setuju.

“Untuk itu, kita butuh pengacara yang hebat,” komentar Kang Sol B.

“Siapa pengacaranya?” tanya Ji Ho, ingin tahu.


SIDANG PERTAMA JEON YE-SEUL.

Bok Gi dan Ye Beom terkejut, karena pihak Yeong Chang membayar banyak sekali pengacara. Dan Ye Seul merasa semakin pesimis, tapi Eun Suk memberikan tatapan menyemangati nya, jadi dia mencoba untuk tetap optimis.

Diluar ruang sidang. Kang Sol A menenangkan dirinya dan mengecek nilai UTS nya.


Setelah cukup lama menunggu, pengacara pembela untuk Ye Seul tidak juga datang. Jadi Hakim pun mempertanyakan Ye Seul. “Terdakwa. Kapan pengacara Anda tiba?” tanyanya. Dan Ye Seul hanya bisa diam.


“Aku akan periksa di luar,” kata Joon Hwi, memberitahu Eun Suk. Dan Eun Suk mengiyakan. Tapi sebelum Jong Hoon sempat keluar, Jong Hoon datang.



Jong Hoon masuk ke dalam ruang pengadilan dan meminta maaf kepada Hakim karena telah terlambat. Lalu dia berdiri disamping Ye Seul.

“Yang Mulia. Agar terdakwa dapat dihakimi secara adil oleh Pengadilan dan jajarannya, saya mohon agar sidang penjurian dilaksanakan,” kata Jong Hoon, mengajukan permintaan.

Post a Comment

Previous Post Next Post