Original Network : jTBC Netfix
Tepat ketika Kang Sol A sudah ingin pergi,
Byeol pulang. Lalu mereka bertemu dengan Man Ho. Dan dengan ngeri, Byeol
langsung bersembunyi dibelakang Kang Sol A. Menyadari itu, Kang Sol A menyuruh
Byeol untuk masuk ke rumah.
Kang Sol A meminta Man Ho untuk pindah dari
wilayah tempat tinggal mereka. Jika Kang Dan ada menelpon, maka dia akan
mengabari Man Ho. Dan dengan keras, Man Ho menolak, lalu dia menanyai, apakah
Kang Dan ada menelpon Kang Sol A, karena dia tahu kalau Kang Dan ada menelpon
Jong Hoon.
“Prof. Yang tak bicara dengannya,” kata Kang
Sol A.
“Apa maksudmu?” teriak Man Ho. “Dia bicara
dengannya di depan mataku,” jelasnya. Dan Kang Sol A merasa bingung. “Dia
benar-benar tak meneleponmu?” tanyanya, memastikan, ketika dia melihat Kang Sol
A tampak bingung dan tidak tahu apapun sama sekali. Lalu dia tertawa dan
mengejek Kang Sol A.
Dengan tegas, Kang Sol A meminta Man Ho untuk
tetap meninggalkan wilayah tempat mereka tinggal ini. Dan Man Ho menebak kalau
Kang Sol A pasti takut kalau dia akan melakukan sesuatu kepada Byeol. Lalu dia
menyuruh Kang Sol A jangan khawatir, karena setiap gerak- geriknya dilacak.
Apalagi ada CCTV di dekat rumah mereka.
Setelah mengatakan itu, Man Ho pergi. Dan Kang
Sol A menatapnya dengan kesal, lalu dia menatap ke arah CCTV.
Ternyata CCTV itu dipasang oleh Joon Hwi. Itu
untuk melindungi Byeol dan mencari sesuatu. Mengetahui itu, Kang Sol A ingin
tahu apa yang Joon Hwi ingin cari. Tapi Joon Hwi tidak mau memberitahu, karena
itu masih rahasia.
Lalu Joon Hwi menceritakan apa yang terjadi di
persidangan tadi kepada Kang Sol A. Dan kemudian dia mengajak Kang Sol A untuk
menjalankan tugas dari Eun Suk.
Ternyata tugas yang diberikan Eun Suk adalah
Ye Seul. Banyak orang yang tidak ingin menjadi pengacara untuk Ye Seul dan
membantu Ye Seul, sebab mereka ketakutan pada Dewan Ko, yang merupakan calon
presiden dan anggota komisi yudisial. Jadi Klinik Hukum di falkutas pun
membantunya.
“Dia tak akan mau berdamai. Aku pesimis. Dia
cedera parah,” kata Ye Seul dengan lemah. “Lagi pula aku tak bisa lanjutkan
kuliah. Aku tak peduli.”
“Tapi kami peduli,” balas Joon Hwi. “Datanglah
ke kampus. Kita bersiap bersama sampai kau dapat pengacara,” ajaknya. Dan Kang
Sol A setuju. Tapi Ye Seul hanya diam.
Dalam perjalanan didalam bus. Kang Sol A
bergumam, andai saja Eun Suk bisa menjadi pembela Ye Seul, tapi sayangnya,
Prof. falkutas hukum tidak bisa jadi pengacara. Karena itulah, Eun Suk tidak
bisa membela Jong Hoon juga.
Kang Sol A datang menemui Dewan Ko. Dan
melihat kedatangannya, Dewan Ko mengomentari kalau Kang Sol A sama seperti Kang
Dan. Dulu Kang Dan tiba- tiba datang menemuinya dan meminta pekerjaan, karena
Kang Dan tampak cerdas, jadi dia memercayainya, tapi tidak disangka, Kang Dan
malah mengkhianatinya demi uang. Kang Dan menjadi sampah karena Ayah tirinya.
“Kang Dan yang aku kenal akan lebih baik
terluka daripada menjadi sampah,” kata Kang Sol A, membela Kang Dan. Lalu dia
menunjukkan dokumen notaris yang printnya. “Dia menulis sesuatu seperti ini,”
jelasnya, memberitahu. “Aku ingin tahu apa kau bertemu ayah tiriku. Tampaknya
yang butuh uang adalah dia, bukan Dan.”
Dewan Ko menjelaskan bahwa dia tidak peduli
siapa yang membutuhkan uang, yang penting Kang Dan yang datang menemuinya.
“Kau sama seperti putramu. Ko Yeong-chang mirip
denganmu,” komentar Kang Sol A. “Cara dia menjebak Ye-seul setelah merekamnya
diam-diam sama seperti caramu bilang bahwa Dan menjebakmu, padahal kau yang
bertindak ilegal,” jelas nya.
Mendengar itu, Dewan Ko tertawa geli. “Kau
yakin tidak akan menyesali ucapanmu tadi? Kau membuat Ye-seul kehilangan
kesempatan untuk berdamai denganku.”
Eun Suk terus mencoba untuk mencari pengacara
bagi Ye Seul. Tapi tidak ada satupun yang mau membantu.
Kang Sol A kembali ke kampus dan menemui Eun
Suk. Dia melaporkan bahwa dia dan Joon Hwi sudah menemui Ye Seul, tapi mereka
belum mendapatkan jawaban yang memuaskan. Dan Eun Suk mengerti.
Lalu Eun Suk kembali sibuk menghubungi rekan-
rekan pengacara nya. Dan pergi.
Dewan Ko membayar banyak pengacara mahal,
salah satunya bernama Song. Dia ingin mereka menuntut Ye Seul sebagai kasus
percobaan pembunuhan, dia tidak ingin Ye Seul hanya dilabeli sebagai penyerang
biasa saja. Dan Yeong Chang setuju dengan Dewan Ko. Cara menuntutnya, Dewan Ko
ingin Pengacara Song meluruskan di pengadilan bahwa Yeong Chang tidak mencoba
untuk menyebarkan video Ye Seul, melainkan Yeong Chang ingin menghapus video
tersebut dan mengakhiri hubungan mereka, karena itulah Ye Seul ingin membunuh
Yeong Chang. Dan Pengacara Song mengiyakan, karena dia tidak berani untuk
melawan.
“Siapa pengacaranya?” tanya Dewan Ko, ingin
tahu.
“Tidak ada yang berani menangani kasusnya.”
“Kabari aku jika ada yang bersedia membelanya.
Akan kubuat usaha mereka sia-sia,” jelas Dewan Ko, menekan kan.
Jong Hoon telah mengajukan keluhan kepada
pihak kampus terkait plagiarisme Kang Sol B. Dan itu akan mulai diselidiki.
Mengetahui itu, Kang Sol B meminta Wakil Dean Ju untuk membuat keputusan yang
bijak, bukan sebagai Ayahnya, tapi sebagai Wakil Dean. Karena ini akan menjadi
kerugian bagi pihak kampus kalau mereka kehilangan murid berbakat seperti nya.
Dikantin. Bok Gi mengaku bingung, bagaimana
bisa nilai Seung Jae tiba- tiba anjlok, dan kenapa Seung Jae tidak mengisi
lembar jawaban. Mendengar itu, Joon Hwi tidak berkomentar dan menyuruh Bok Gi
untuk makan saja.
“Kurasa Sol A tak perlu khawatir mengulang
kelas. Nilai UAS-nya bagus,” kata Bok Gi. Kali ini membahas tentang Kang Sol A.
“Bagus, kepalamu,” omel Kang Sol A, bergabung
untuk makan siang dengan mereka. “Ujian Hukum Pidanaku kacau, dan aku tak tahu
apa yang kutulis untuk Hukum Konstitusi. Untung saja aku memilih soal yang
tepat untuk Hukum Perdata,” jelas nya.
“Nilai UTS Hukum Pidanamu paling bagus,” puji
Bok Gi. Dan dengan senang, Kang Sol A setuju.
Lalu Bok Gi mengangkat tangannya untuk bertos
dengan Kang Sol A. Tapi sebelum tangan mereka sempat bersentuhan, Ji Ho merusak
suasana.
“Tak mengulang tak perlu dirayakan,” komentar
Ji Ho. “Jika kau tetap gagal setelah belajar keras, sudah sepantasnya kau
menyerah.”
Dengan panik, Ye Beom berlari dan menemui
mereka berempat. “Sudah lihat pengumuman Prof. Jung?” tanyanya. “Dia hanya akan
memakai nilai laporan dan UAS. UTS Prof. Yang tak dihitung. Para orang tua dan
murid protes karena kampus mengizinkannya menyusun soal UTS,” katanya, memberitahu.
Mendengar itu, Kang Sol A langsung berlari
untuk menemui Jong Hoon. Dan Bok Gi merasa kasihan kepada Kang Sol A, karena
bila nilai ujian dari Jong Hoon tidak dihitung, maka Kang Sol A yang paling
dirugikan.
Kang Sol A datang ke kantor Jong Hoon, tapi
tidak ada orang. Lalu dia mendengar orang- orang bergosip buruk tentang Jong
Hoon yang harusnya di usir saja dari kampus. Dan diapun merasa kesal.
Dikantor. President kampus mempertanyakan,
apakah benar Jong Hoon memaksa Ye Seul yang mencederai Yeong Chang untuk
diperiksa terkait kekerasan seksual. Dan Jong Hoon menjawab bahwa dia hanya
memberikan saran.
“Kau ingin mempermalukan putraku karena
pancinganmu tidak kuacuhkan? Apa membunuh temanku tak cukup?” bentak Dewan Ko.
“Setelah isu UTS tersebut, bila kau
terus-menerus membuat masalah, kami tak bisa menoleransimu lebih jauh,” ancam
President, memperingatkan.
Dean Oh membela Jong Hoon. Dia meminta
President agar jangan berbicara seperti ini, karena pengadilan belum
menjatuhkan putusan kepada Jong Hoon.
“Apa dia mengancammu? Kenapa kau begitu
memihaknya?” tanya Dewan Ko, ketus.
“Kau melewati batas,” kata Dean Oh dengan
halus.
“Apa yang ingin kau sampaikan?” tanya Jong
Hoon, malas berbasa- basi.
“Minta maaflah kepada Anggota Dewan secara
sopan dan akan lebih baik jika kau mengundurkan diri!” perintah President.
“Aku tak akan mundur. Kau bisa memecatku saat
Mahkamah Agung memutuskanku bersalah,” tegas Jong Hoon. Lalu dia pergi.
Ketika Jong Hoon pergi ke toilet, Dewan Ko
mengikutinya. Dia memberitahu Jong Hoon bahwa jika Jong Hoon ingin dia berdamai
dengan Ye Seul, maka Jong Hoon harus berlutut di hadapannya.
Dengan santai, Jong Hoon mengelap tangannya,
lalu dia menaruh bekas tisu yang digunakannya ke tangan Dewan Ko. “Kebiasaan
buruk memang sulit dihilangkan. Sekalah tanganmu. Dan ingat, aku selalu
mengawasimu, seseorang yang gemar berkutat dengan isu palsu,” jelas nya. Lalu
dia pergi.
Kang Sol A datang lagi ke kantor Jong Hoon,
tapi setelah dia mengetuk, tetap tidak ada jawaban, jadi diapun berniat pergi.
Namun ketika dia berbalik, dia langsung bertatapan dengan Jong Hoon. Dan karena
terkejut, dia terjatuh.
Kang Sol A menemui Jong Hoon unuk mencari tahu, apakah benar Jong Hoon ada bertelponan dengan Kang Dan lagi. Dan Jong Hoon membenarkan, dia menjelaskan kalau Kang Dan menelponnya, ketika dia sedang bertemu dengan Man Ho. Tapi setelah itu, tidak ada kabar lagi.
Lalu Kang Sol A menunjukkan foto dokumen
notaris kepada Jong Hoon. Dia memberitahu bahwa tampaknya dia telah mengacau
karena ini. Awalnya dia menemui Dewan Ko untuk membicarakan Kang Dan, tapi
akhirnya Ye Seul malah ikut di singgung, dan dia khawatir bila Dewan Ko memang
tidak mau berdamai dengan Ye Seul karena dirinya.
“Kerja bagus,” puji Jong Hoon.
“Apa? Lalu mediasinya…” tanya Kang Sol A,
bingung dan khawatir.
“Carilah cara lain,” jelas Jong Hoon dengan
sikap tenang.
Diruang laundry. Selagi menunggu pakaiannya
selesai dicuci, Kang Sol A mencari tahu di Internet, apakah ada cara untuk
menyelesaikan kasus Ye Seul tanpa kesepakatan damai. Tapi dia tidak bisa
menemukan sesuatu yang berguna, dan akhirnya dia merasa stress.
Di klinik hukum. Dengan gugup, Kang Sol A
menunggu hasil ujian UTS nya keluar. Tapi ketika sudah waktunya, dia takut
untuk melihat. Dan dia merengek geram kepada dirinya sendiri.
“Ada apa ini? Kalian semua di ruanganku,” kata
Eun Suk yang datang bersama dengan Ye Seul. “Perjalanan kita jauh. Ayo
berangkat,” ajak nya.
Ji Ho meminta bantuan Kang Sol B. Jika Kang
Sol B mau membantunya, maka dia akan mempercayai tesis Kang Sol B.
“Bagaimana kau akan menunjukkan rasa
percayamu?” tanya Kang Sol B. “Karena kita satu SMA bersaksilah bahwa aku yang
menulisnya,” ajak nya.
Ji Ho merasa bingung dengan apa yang Kang Sol
B katakan. Namun sebelum dia sempat mengatakan apapun, dia mendapatkan telpon
untuk berkumpul.
Diruang kelompok. Semuanya anggota berkumpul,
tapi karena Seung Jae tidak datang, jadi Ye Beom yang menggantikan tempatnya.
“Sayangnya, dalam situasi ini, meski dia
temukan pengacara atau pembela umum, mereka tak akan mampu berjuang secara maksimal,”
kata Eun Suk, merasa agak pesimis.
“Aku akan berjuang secara maksimal!” kata Bok
Gi sambil mengangkat tangannya. Lalu dia menendang kaki Ye Beom.
“Aku juga,” kata Ye Beom, mengerti.
“Dia juga,” kata Bok Gi sambil mengangkat
tangan Ji Ho yang duduk disebelahnya.
Tujuan mereka berkumpul adalah untuk membahas
tentang kasus Ye Seul. Untuk mencari cara membela Ye Seul di pengadilan dan
membuktikkan kalau Ye Seul tidak bersalah.
“Aku menemukan beberapa cara untuk menghindari
kesepakatan damai,” kata Kang Sol A, memberikan pendapat.
Flash back
Pagi ini. Kang Sol A sudah ada membahas
tentang cara yang ditemukannya kepada Joon Hwi. Caranya yaitu, menyebarkan
video seks itu adalah ilegal, jadi Ye Seul menderita karenanya dan berusaha
untuk menghentikan Yeong Chang sebelum video tersebut tersebar. Jadi dalam
kejadian ini, Ye Seul hanya melakukan pembelaan diri.
Flash back end
“Pengadilan sangat tegas dalam menangani kasus
pembelaan diri, jadi ini tak akan muda,” komentar Eun Suk.
“Jika mudah, bukan berjuang namanya,” balas
Joon Hwi. “Ini putusan sidang pertama. Hakim menafsirkan pembelaan diri secara
luas,” katanya, menenangkan.
“Putusan pertama dapat dibatalkan di sidang
kedua dan di Mahkamah Agung,” kata Bok Gi.
“Mungkin juga tidak,” balas Kang Sol A.
“Putusan menunjukkan bahwa berdiam diri saat
diserang dapat bersifat degeneratif. Jika putusan ini keluar di sidang awal,
ada kesempatan untuk menang,” kata Joon Hwi dengan cukup yakin.
“Baiklah. Mari kita buktikan Ye-seul tak
bersalah,” kata Eun Suk, setuju.
“Untuk itu, kita butuh pengacara yang hebat,”
komentar Kang Sol B.
“Siapa pengacaranya?” tanya Ji Ho, ingin tahu.
SIDANG PERTAMA JEON YE-SEUL.
Bok Gi dan Ye Beom terkejut, karena pihak
Yeong Chang membayar banyak sekali pengacara. Dan Ye Seul merasa semakin
pesimis, tapi Eun Suk memberikan tatapan menyemangati nya, jadi dia mencoba
untuk tetap optimis.
Diluar ruang sidang. Kang Sol A menenangkan
dirinya dan mengecek nilai UTS nya.
Setelah cukup lama menunggu, pengacara pembela
untuk Ye Seul tidak juga datang. Jadi Hakim pun mempertanyakan Ye Seul.
“Terdakwa. Kapan pengacara Anda tiba?” tanyanya. Dan Ye Seul hanya bisa diam.
“Aku akan periksa di luar,” kata Joon Hwi,
memberitahu Eun Suk. Dan Eun Suk mengiyakan. Tapi sebelum Jong Hoon sempat
keluar, Jong Hoon datang.
Jong Hoon masuk ke dalam ruang pengadilan dan
meminta maaf kepada Hakim karena telah terlambat. Lalu dia berdiri disamping Ye
Seul.
“Yang Mulia. Agar terdakwa dapat dihakimi secara adil oleh Pengadilan dan jajarannya, saya mohon agar sidang penjurian dilaksanakan,” kata Jong Hoon, mengajukan permintaan.