Sinopsis Lakorn : Praomook E06 - 1



Yang mengundang Nuch datang ke perusahaan adalah Lak. Dia mengumpulkan semua manager untuk rapat, termasuk Lan dan Mook untuk memberitahukan bahwa mulai sekarang, perusahaan Treenuch yang akan mengurus perencanaan media perusahaan mereka mulai dari iklan daring, iklan reklame hingga iklan televisi guna meningkatkan pemasaran mereka. Nuch tentu senang karena perusahaannya dipilih dengan begitu, dia mempunyai lebih banyak kesempatan untuk bertemu Lan. 



Bukan hanya itu, Lak menugaskan Lan yang bertanggung jawab atas media daring perusahaan mereka. Jika Lan merasa tidak mampu melakukannya, tidak apa-apa. Lan yang tidak suka di tantang, menerima pekerjaan itu.

Lak kemudian memberitahu kalau Mook akan bekerja dibawah team Rawin dan akan ditugaskan ke proyek baru sebagai percobaan. Jika Mook gagal dalam percobaan tersebut, dia akan memecatnya walaupun Mook mendapatkan dukungan dari ayahnya. Mook menyanggupi.



Begitu rapat selesai, Lan diantarkan ke ruangan yang akan menjadi ruang kerjanya. Baru juga dia sampai di ruangannya, Nuch udah datang menemuinya. Dia mengucapkan selamat atas pernikahannya. Lan heran, bagaimana Nuch bisa tahu kalau dia menikah padahal yang tahu hanya keluarganya. Dengan lihai, Nuch menunjuk ke cincin pernikahan yang Lan kenakan. Itulah yang membuatnya tahu Lan sudah menikah.

Lan seolah memberi harapan pada Nuch dengan bilang kalau ini hanyalah pernikahan palsu. Dia juga menanyakan kondisi sakit perut Nuch. Nuch menjawab kalau dia sudah baik-baik saja. Nuch juga memanfaatkan moment untuk merayu Lan dan memberitahu statusnya yang single.

Pertemuan mereka berakhir saat seorang staff datang untuk menyerahkan laporan penjualan tahunan perusahaan. 

Bagaimana Lak bisa secara ‘kebetulan’ memperkerjakan Nuch?



Eit, bukan kebetulan. Semua memang sudah direncanakan oleh Lak. Sejak pertemuan di rumah sakit waktu itu, Lak meminta Danai untuk mencari tahu mengenai Nuch. Setelah mencari tahu, mereka mengetahui kalau Nuch adalah cinta pertama Lan dan sekarang bekerja sebagai perencana media untuk sebuah agensi media. Saat tahu itu, Lak langsung mengatur semua rencana tersebut. Walaupun Danai nggak setuju dan mengingatkan mengenai hubuungan Lan dengan Rut, Lak tidak peduli. Kan yang namanya cinta pertama sulit dilupakan.

Lak sangat berharap kehadiran Nuch akan membuat Lan dan Mook jadi sering bertengkar, kemudian bercerai. Dan akhirnya, Mook tidak akan lagi mengganggu keluarga mereka.


Mook pergi ke toilet. Sialnya, di toilet itu juga ada Nuch. Padahal, Mook sudah mengabaikannya, tapi Nuch malah berbasa basi mengucapkan selamat sudah berhasil mendapatkan Lan. Mook mah tenang saja dan menegaskan kalau pernikahannya dengan Lan bukanlah pernikahan palsu. Ini adalah pernikahan asli dengan bukti surat nikah.



Nuch tidak peduli walaupun ada surat nikah. Baginya, itu hanyalah selembar kertas biasa dan yang paling terutama, Mook tidak memiliki hati Lan. Dia masih sangat yakin akan mendapatkan Lan dan Lan tidak pernah melupakannya. Mook mulai terpancing dan menegaskan kalau dia adalah masa kini dan masa depan Lan, sementara Nuch adalah masa lalunya. 


Perdebatan mereka semakin sengit. Nuch terus menerus bilang kalau Mook tidak akan pernah mendapatkan Lan. Walaupun dia sekarang tampak cantik, tapi bagi Lan, Mook tetap wanita tidak berharga yang tidak pantas mendapatkan cintanya. 


Emosi Mook memuncak. Dia menyiram Nuch dengan air dalam vas bunga yang ada di meja samping wastafel. Nuch juga terpancing dan mengangkat tangannya untuk menampar Mook. Mook tidak takut dan menantang Nuch, jika dia menamparnya, dia akan langsung membalasnya. Nuch mengurungkan niatnya karena tidak mau menjadi sama seperti Mook, wanita kasar.

“Camkan ini. Dia tidak akan pernah mencintaimu. Aku akan merebutnya kembali. Jaga sertifikat pernikahan kalian. Terus awasi, atau aku akan merobeknya.”


Dengan penuh amarah, Nuch pergi dari sana. Dari tatapan matanya, kelihatan jelas kalau Nuch akan berusaha keras merebut Lan.

--



Rut sedang mengadakan rapat dengan semua staffnya. Dia melihat desain karakter-karakter game serta permainan yang sudah disiapkan staffnya. Hasilnya, dia benar-benar kecewa. Desain karakter dan alur cerita game yang mereka buat sama seperti yang lama. Dengan keras, Rut memperingati mereka untuk tidak menggunakan ide yang sama untuk sebuah game baru hanya karena ide tersebut pernah sukses! Yang ada, para pemain akan merasa bosan. Sekarang ini, mereka hanya mempunyai waktu dua minggu untuk merilis demo game! 


“Ingat ini. Apapun yang kalian lakukan, kalian harus selangkah di depan. Pikirkan ide besar! Jangan terkekang aturan lama. Itu jebakan yang mencegah kalian berkembang. Jika ingin menjadi lebih baik, beranilah melakukan hal berbeda. Jika kalian punya ide, ceritakanlah kepadaku. Tugasku adalah mewujudkan ide kalian. Selama tiga hari ke depan, kalian harus melakukan yang terbaik. Jika ada masalah, beritahu aku. Aku akan membantu kalian. Mengerti?” ujar Rut, mengakhir rapat. 


Dan selama rapat itu, Petch terus saja tersenyum lebar, merasa kagum. Matanya tidak lepas memandang Rut.

--


Mook kembali ke ruang kerjanya dengan menahan amarah. Hal itu terlihat jelas di wajahnya. Win menghampirinya dan langsung memberikan proposal konsep dan desain untuk koleksi mebel baru yang dirilis sebelum Mook bekerja di sini. Dia ingin Mook memeriksanya dan jika mempunyai ide, diabisa memberitahunya. Jika ada pertanyaan, bisa bertanya pada dia atau rekan team yang lain.

Tugas yang diberikan Win, membuat Mook melupakan amarah yang dirasakannya tadi. Raut wajahnya menjadi lebih bersemangat dan dia mulai fokus bekerja.



Disaat dia sedang fokus, ponsel Lan yang diambilnya tadi berbunyi. Yang menelpon adalah Rut. Rut jelas bingung dan heran kenapa Mook yang mengangkat hp Lan? Dengan santai, Mook menjawab kalau dia menyandera ponsel Lan. Dia memaksa Lan bekerja. 

Rut jadi kagum dengan kepintaran Mook memaksa Lan bekerja. Namun, dia juga memberitahu Mook kalau Lan punya alasan kenapa tidak mau pergi bekerja. Mook tidak begitu percaya pada ucapan Rut, karena yang dilihatnya, Lan tidak pernah menyeriusi apapun dihidupnya. Rut menjawab kalau Mook tidak akan berkata seperti itu jika mengenal Lan lebih dekat. Mook membenarkan kalau dia dan Lan sekarang sudah seperti orang asing karena tidak bertemu bertahun-tahun. Berbeda dengan Rut yang sangat dekat dengan Lan. Hal itu membuatnya iri.

Ah, Rut langsung memanfaatkan ucapan Mook untuk mengajaknya bertemu. Dia akan memberitahu lebih banyak mengenai Lan. Dan juga, dia ingin mengenal Mook lebih dalam sebagai teman barunya. Dengan senang hati, Mook mengiyakan. Rut menjadi sangat bahagia hingga mengakhiri telepon tanpa mencari Lan.



Begitu selesai berteleponan, Rut pergi melihat kinerja teamnya. Team-nya sudah buntu karena tidak mendapat ide mengenai desain karakter game. Pas dia melihat ke sekeliling, terlihat Petch yang terus melihat ke arahnya. Ya udah, Rut bertanya padanya, apakah dia mempunyai ide? Jika ada, kemukakan saja. Jika idenya menarik, dia mungkin bisa membantu.



Dengan semangat, Petch menjawab ya. Dia langsung duduk di meja kerjanya dan menggambar desain karakter game. Rut penasaran dan memperhatikan gambarnya. Poom juga penasaran dan ikutan melihatn. Poom berkomentar kalau Petch hebat. Rut juga tahu itu.


Selesai menggambar sketsa karakternya di game, Petch mulai menggambarnya di laptop. Rut mengawasinya terus sambil memeriksa kerjaan Poom juga. Saat dia melihat Petch sudah menyelesaikan desain karakternya, Rut menyuruhnya untuk menyerahkan desain itu ke tim pengembangan. Dia memuji karakter game yang dibuat Petch menarik. Dia meminta Petch untuk membuat lebih banyak karakter lagi dan memintanya lembur hari ini. Mengenai bayaran, dia tidak perlu khawatir karena dia akan membayar setiap karakter yang Petch buat. 


Petch tanpa merasa keberatan sama sekali, langsung menyanggupi untuk lembur. Dia juga langsung menelpon Da untuk meminta izin. Kondisi Da sebenarnya nggak baik dan hampir pingsan karna begitu kelelahan membuat kue dan mengatur pengantaran seorang diri. Ting sudah memintanya untuk beristirahat dan dia bisa melakukannya sendiri, tapi Da menolak. Lebih baik mengejarkanya bersama agar lebih cepat selesai dan bisa beristirahat.


Saat mendapat telepon dari Petch yang meminta izin untuk lembur, Da menolak dengan tegas. Bukankah kemarin saat meminta izin, Petch bilang dia tidak akan bekerja lembur? (Benar! Di episode sebelumnya, Petch bilang kerjannya tidak ada lembur!) Bukannya menjelaskan mendetail, Petch hanya bilang kalau kerjaannya penting. Da khawatir dan ingin tahu jam berapa Petch akan pulang dan dia akan menjemputnya. Namun, Petch juga tidak yakin akan pulang jam berapa. Dengan gaya soknya, dia meminta Da untuk tidak khawatir dan dia bisa pulang sendiri.


Rut memperhatikan Petch yang menelpon meminta izin, jadi dia meminta telepon Petch. Dengan sangat sopan, Rut memperkenalkan diri pada Da dan meminta izin agar Petch bisa lembur. Dia juga menjelaskan kalau perusahaan sedang mengerjakan proyek penting dan Nampetch sangat membantu pekerjaan itu. Akhirnya, walau merasa berat hati, Da mengizinkan sembari meminta agar Rut menjaga Petch. Rut mengiyakan dan berjanji akan mengantar Petch pulang dengan selamat.

Selesai mendapatkan izin Da, Rut meminta Petch untuk secepat mungkin menyelesaikan pekerjaannya agar bisa pulang lebih cepat. Petch mengiyakan sambil terus tersenyum seperti orang kasmaran pada Rut. 

--


Mook juga sangat serius bekerja. Dia bahkan membuat desain produk kursi setelah membaca propsosal yang diberikan Win tadi. Win melihat desainnya dan memuji idenya sangat menarik. Dia juga memberikan beberapa saran pada Win.


Lan yang datang untuk mengambil kembali hpnya, melihat kedekatan keduanya. Dari raut wajahnya, dia kelihatan sangat cemburu. Kecemburuan itu ditambah dengan rasa kesal karena Mook mengembalikan barang-barangnya begitu gampang tanpa melihatnya dan hanya fokus melihat komputer. Mook mengembalikan semuanya dengan mudah karena ini kan sudah pulang kerja dan Lan bebas kemanapun dia mau. 

“Kau mau pulang denganku?” tanya Lan, dengan nada sok acuh.


“Aku bisa pulang sendiri,” jawab Mook, kemudian sibuk menanyakan pendapat Win mengenai desainnya.

Dia benar-benar mengabaikan Lan. Lan pun pergi dengan hati dongkol dan cemburu. 


Mook juga menyelesaikan pekerjaannya tidak lama kemudian. Begitu selesai, dia menelpon Oak untuk menjemputnya. Lan juga ternyata belum pulang dan masih berada di tempat parkir. Dia terus mengawasi Mook dan mengikutinya hanya demi membuktikan kalau Mook ada hubungannya dengan orang yang menyerangnya.


Namun, Mook tidak melakukan hal mencurigakan sama sekali. Dia pergi ke club untuk bekerja sebagai DJ.

--


Petch akhirnya menyelesaikan desain karakternya. Wajahnya menunjukkan rasa puas. Rut segera memeriksa pekerjaannya. Wajahnya yang begitu dekat dengan Petch, membuat Petch bedebat dan senyam-senyum gaje. Poom juga penasaran dan ikutan melihat. Woah, tambah berdebarlah hati Petch. Apalagi saat Rut memuji kinerjanya.


Karena pekerjaannya sudah selesai, Petch segera membereskan barangnya untuk pulang. Pas sekali, Ting menelpon. Petch menjawab telepon dengan nada gembira dan bilang akan pulang sekarang. Masalahnya, Ting menelpon bukan untuk menanyakan kapan dia pulang, tapi untuk memberitahu kalau Da masuk rumah sakit.



Mook juga baru menyelesaikan pekerjaannya dan bergegas pulang. Lan masih juga diam-diam mengikutinya. Mook ternyata menyadarinya dan segera menyergap Lan dan menanyakan alasan Lan mengikutinya. Eh, Lan malah memiting tangan Mook hingga Mook menjerit kesakitan. Oak langsung berteriak menyuruh Lan berhenti atau tangan Mook bisa patah. Wow, keren!


Lan akhirnya melepaskan pitingannya dan menjawab pertanyaan Mook. Dia mengikuti Mook dan mengawasinbya agar mendapatkan bukti. Dia memang belum menemukan buktinya sekarang, tapi kelak pasti akan ditemukannya.

“Kau tidak akan menemukan apapun karena aku tidak punya rencana,” tegas Mook.


Perdebatan mereka berakhir saat Mook mendapat telepon dari Ting yang mengabari Da masuk rumah sakit. Mook sangat panik dan meminta Oak mengantarkannya ke rumah sakit. Lan segera menarik tangan Mook dan membawanya ke mobil. Dia yang akan mengantarkan Mook.


Yang tiba di rumah sakit terlebih dahulu adalah Mook. Ting langsung panik dan melaporkan kalau dokter masih belum keluar dari ruang UGD dan dia nggak tahu gimana kondisi Da sekarang. Mook tambah khawatir dan cemas. Kekhawatiran dan kecemasannya bertambah dengan rasa marah saat mendapati Petch tidak ada di sana. Ting memberitahu kalau Petch belum pulang dan tadi meminta izin akan pulang larut malam.


Umur panjang, Petch tiba saat itu bersama Rut dan Poom. Begitu dia tiba, Mook langsung menanyainya, darimana saja dan kenapa tidak bersama Ibu? Apa dia tidak bisa mengandalkan Petch untuk melakukan apapun, hah? 



“Apa ini saatnya kau membentakku?” balas Petch, dengan nada tidak sopan.

“Karena kamu tidak bertanggung jawab. Kamu tahu aku tidak ada di rumah dan Ibu sakit. Bukannya tinggal di rumah dan menjaganya, kamu malah pulang lebih larut daripada sebelumnya. Lain kali, tidak perlu pulang karena kamu tidak berguna!”

Petch sangat marah karena Mook tidak menanyakan alasannya pulang larut dan malah menyalahkannya begitu dia tiba. Mook sudah muak dan tidak mau mendengarkan alasan Petch lagi. Petch sudah terlalu sering seperti ini, pulang larut. 

“Bisakah kamu tidak membebani kami? Apa tidak nyaman tinggal di rumah? Kamu pikir hanya kamu yang punya masalah?! Berhentilah memikirkan dirimu sendiri!” ujar Mook, sudah terlalu capek dengan Petch.


Petch malah bersikap lebih keras daripada Mook. Dia berteriak menyebut drinya egois. Tapi, alasannya tidak betah di rumah karena Mook. Dia menyebut Mook adalah kakak yang paling menyebalkan. Lebih baik dia menjadi anak tunggal daripada menjadi adik Mook. Lebih kurang ajarnya lagi, dia malah bilang Mook yang menghancurkan kebahagiaan keluarga mereka! Dia mengatakan kalau saja Mook pulang lebih cepat dan membantu ayah mengurus perusahaan, melakukan tugas sebagai seorang kakak, kondisi ayah tidak akan begini! Ayah terbaring sakit dan Mook menderita adalah salah Mook!! Semua salahnya!



Plakkk!! Tamparan keras melayang ke pipi Petch (kalau aku yang ada disana, aku juga akan melakukan hal yang serupa!) Hatinya sakit karena Petch mengatakan hal seperti itu.

“Sekarang pun kamu buat kesalahan,” ujar Petch, seolah dia benar dan suci. “Kamu tidak mendengarkanku. Aku membencimu!” lanjutnya dan berlari keluar.

(Arrgh! Beneran nggak tahu diri Petch. Aku beneran merasa annoyed sama karakter Petch. Dari dia nggak mau menjual koleksinya padahal keluarga mereka sedang susah, pergi ke acara peluncuran game padahal ayah mereka terbaring di rumah sakit, mengatai Mook egois padahal Mook yanh bekerja keras membayar hutang, melawan setiap kali dinasehati, tidak mau membantu ibunya, hanya terus memikirkan Rut dan salah paham. Ah pokoknya, dari awal aku nggak suka dengan sifatnya!)

Lan juga kelihatan terkejut melihat pertengkaran Mook dan adiknya. Apalagi, melihat ekspresi sedih di wajah Mook.


Petch yang merasa marah karena tamparan Mook, berlari keluar rumah sakit dengan membabi buta. Dia hampir saja tertabrak mobil kalau Rut tidak tiba tepat waktu dan menyelematkannya. Poom segera datang membantu mereka berdiri. 

Setelah memastikan Petch tidak terluka, Rut langsung memarahinya. Sangat tegas! Dia menegaskan kalau dia nggak menolong tepat waktu, Petch sudah mati tadi. Alih-alih mengucapkan terimakasih, Petch malah bilang tidak usah membantunya dan biarkan saja dia mati!


Rut menjawab dengan jawaban menohok dan sesuai fakta. Dia sudah akan membiarkan Petch mati, andaikan kematiannya tidak menjadi beban bagi orang sekitarnya. Jika tadi Petch tertabrak, pengemudi mobil yang bersalah. Petch bisa mati, tapi tidak tahu kesalahannya. Jika dia tidak mati, bisa saja dia lumpuh! Apa itu yang diingikannya?! Jika hal ini terjadi lagi, dia tidak akan menolongnya sama sekali. Dia akan membiarkan Petch walaupun Petch sekarat di hadapannya.

“Kau jahat sekali. Aku merasa sedih, tapi kau terus memarahiku.”

“Apa? Kau ingin aku menghiburmu? Aku tidak bisa melakukanya. Karena apa yang terjadi adalah kesalahanmu!’ 


Petch tetap saja nggak mau disalahkan dan terus bilang Mook yang salah karena meremehkannya. Dia menyebut Mook terus meremehkannya padahal bukan begitu. Intinya, dia nggak salah! Rut langsung mengeraskan suaranya, menanyakan apakah Petch ada memberitahu Mook kalau dia bekerja?!

Suara Petch langsung jadi kecil dan menjawab belum. Alasannya, sejak menikah, Mook tinggal di rumah Lan. Hahahhaa. Jawaban nggak masuk akal. Apa dia nggak punya hape? Dia bisa menelpon! Jika tidak mau bicara, kirim SMS! Semua ada caranya.

Kali ini, Petch membuat alasan lagi, kalau Mook tidak akan percaya jika dia bilang dapat kerjaan. Rut kembali nanya, darimana dia tahu? Itu semua hanya asumsi kan?! Petch terdiam.

“Pada akhirnya, ini semua terjadi karena kau!” tegas Rut. “Kau salah karena tidak memberitahunya. Kau salah karena bersikap kejam pada kakakmu. Jika kau tidak bisa memperbaiki masalah keluargamu, aku tidak akan membiarkanmu bekerja lagi!”

Petch terkejut. Tapi, dia saja tetap keras kepala dan mau menantang tidak akan bekerja! Rut segera membentaknya untuk berpikir dulu sebelum menjawab! Jika dia bicara tanpa berpikir, dia akan membuang kesempatannya dan dia tidak akan membeirkan kesempatan kedua! Buang kesempatan yang ada atau selesaikan masalahnya! Itu pilihannya!


Di dalam rumah sakit, Mook terus menangis dan menyalahkan dirinya. Dia menyesal sudah menampar Petch. Dia juga merasa Petch benar bahwa semua adalah kesalahannya. 

“Kau bisa bersalah, tapi jangan menyalahkan dirimu. Bukan salahmu orang tuamu sakit. Kadang ada hal-hal yang tidak bisa dihindari. Tapi, kau tidak sendirian dalam hal ini. Ada aku. Aku selalu ada untukmu,” hibur Oak.

Ting juga menghiburnya. Tapi, Lan tidak demikian. Dia merasa kalau sikap Mook pada Petch salah. Mook tidak suka kalau Lan ikut campur karena ini adalah masalahnya dan adiknya. Walau Mook tidak suka, Lan tetap saja bicara. Dia menilai Mook bertindak semaunya tanpa memikirkan orang lain. Contohnya, seperti Mook memaksa menikahinya meskipun dia tidak mau. 

“Dunia ini tidak selalu tentangmu.”

“Lan, jika kau mau menyalahkanku, tutup mulutmu!”


“Lihat? Saat tidak suka perkataanku, kau tidak mendengarkanku. Sama seperti sikapmu pada adikmu. Kau menanyakan keberadaannya dan alasan dia pulang terlambat? Kau memarahinya sebelum menanyainya. Kau kira dia tidak tanggung jawab dan tidak bisa diandalkan. Bagaimana kau tahu dia tidak bisa diandalkan? Kau memberinya kesempatan untuk membuktikan diri?!”

Oak merasa kalau Lan sudah kelewatan. Dia meminta Lan berhenti dan tidak memperburuk keadaan. Tanpa Lan mengatakan semua itu, Mook sudah cukup merasa bersalah. Lan nggak peduli pada perasaan Mook dan lebih memikirkan perasaan Petch! (Ah, itu pasti karena dia mengalami hal serupa seperti Petch, di sebut tidak berguna oleh keluarganya. Tapi, itu karena kedunya sama-sama tidak mau menjelaskan dan menghindar dengan egois dari tanggung jawab!)

“Direndahkan oleh orang lain tidak sebanding dengan direndahkan oleh keluarga. Jangan menyangkal bahwa ucapan Petch tidak mempengaruhimu,” ujar Lan.


Perkataan itu direnungkan baik-baik oleh Mook. Untungnya, tidak lama kemudian, dokter yang menangani Da keluar dari ruang UGD dengan kabar baik. Da baik-baik saja dan tidak mengalami serangan jantung. Detak jantung Da tidak teratur, menyebabkan nyeri dada, sesak nafas dan kelelahan. Setelah pemeriksaan, Da tidak menunjukkan tanda penyakit jantung. Mungkin ini disebabkan akibat kurang tidur dan stress. Lebih baik, Da di rawat inap selama 1 hari untuk observasi. Jika tidak ada komplikasi, Da boleh pulang.


Setelah dokter pergi, Petch baru kembali bersama Rut dan Poom. Petch hanya berdiri tegak walaupun Mook sudah mendekat. Rut lah yang mendorongnya untuk maju.

“Aku ingin P’ tahu, aku bukan tidak bertanggung jawab. Aku pegawai paruh waktu di perusahaan game Khun Marut. Aku ingin membantumu dan Ibu menghasilkan uang. Aku tahu gajiku tidak banyak. Tapi setidaknya aku tidak perlu meminta uang kepadamu dan Ibu. Aku juga ingin melakukan pekerjaan ini karena menyukainya. Mengerjakan hal yang kusuka membuatku senang. Aku tidak peduli betapa melelahkannya. Sama seperti P’ yang suka membuat musik dan bekerja sebagai DJ karena itu. P’ tidak lelah meskipun bergadang dan menikmati pekerjaanmu,” jelas Petch, panjang lebar, tanpa meminta maaf atas ucapannya sebelumnya.


Mook tidak mempunyai alasan untuk melarang, ditambah lagi Ibu mereka sudah tahu dan memberikan izin. Dengan nada lembut, Mook berujar, kalau saja Petch memberitahunya sejak awal, dia tidak mungkin berkomentar dan melarang. 

Setelah mengatakan itu, Mook memegang pipi Petch dan meminta maaf karena sudah menamparnya. Dia juga meminta maaf karena tidak pernah mendengarkan Petch dan membuat Petch merasa tidak bisa bicara padanya padahal mereka adalah keluarga. Petch tersenyum senang sembari menangis atas izin kakaknya.

Dan akhirnya, dia baru meminta maat sambil memeluk Mook : “Maaf karena menyakiti perasaanmu.”


Disaat kedua kakak beradik itu berbaikan, hanya Lan yang menyadari sikap aneh Rut. Rut sedari tadi menahan sakit di pundak tangannya setelah terjatuh karena menyelamatkan Petch tadi. Poom juga menyusul mereka. Bersama dengan Lan, dia memaksa Rut untuk memeriksakan diri. 



Eh, Mook, Oak dan Petch yang menyusul terakhir, tercengang karena mereka berdiri dengan posisi seperti bermesraan. Ahahaa, ini yang diharapkan Lan, agar Mook salah paham dan percaya pada hubungannya dengan Rut.


Post a Comment

Previous Post Next Post