Sinopsis Lakorn : Praomook E11 - 2

 

Note :

Drama ini berisi adegan yang tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Pemirsa di harap bijak.

Jika ada pembaca berusia dibawah 19 tahun, diharapkan untuk tidak lanjut membaca. Terimakasih.

 


Walaupun Lan sudah menyebut nama Nuch dihadapannya, tapi Mook tetap saja menjaga Lan. Dia memeriksa suhu Lan dan setelah memastikan demamnya sudah sembuh, Mook menyuruhnya untuk tetap beristirahat di rumah. Dan juga, dia melakukan ini demi orang tua Lan, bukannya karena dia peduli sama Lan.

Alih-alih mengucapkan terimakasih, Lan malah menyuruh Mook untuk tidak mempedulikannya dan biarkan saja dia mati. Mook nggak suka mendengar perkataan itu dan memukul Lan. Dia juga memperingati, jika Lan membahas kematian lagi, dia akan menamparnya. 

--


Sementara itu, di perusahaan, begitu tiba, Lak langsung mencari Win. Dia meminta maaf soal kemarin karena mabuk berat. Win tidak mempermasalahkannya namun dia menasehati Lak untuk tidak begitu lagi. Dan juga, minum-minum tidak akan menyelesaikan masalahnya. Yang harus dilakukannya adalah mengatasi penyebab masalahnya.

“Maksudmu…”

“Kau tahu siapa penyebab masalahmu. Kau harus menangani itu. Ada banyak caranya. Kau yang berhak memutuskan,” jelas Win.

“Aku harus memikirkan cara terbaik.”  


Mereka tidak menyadari kalau Danai ada di dekat sana dan mendengar semua pembicaraan mereka (heran deh, kok banyak kali sih tukang nguping di drama ini).

--



Entah apa yang merasukinya, tiba-tiba saja Lan mau bersih-bersih rumah. Tapi nggak lama, soalnya Lim menelponnya. Lan pun pergi ke belakang untuk mengangkat telepon agar Mook tidak mendengar pembicaraan mereka. Yah, percuma karena Mook mengikutinya diam-diam dan menguping. 


Saat mengangkat telepon, yang dilakukan Lan pertama kali adalah bertanya dengan marah-marah, apakah ayahnya yang menyebarkan berita mengenai dia yang menjadi calon wakil presdir? Dengan santai, Lim mengiyakan. 

Huft! Seperti biasanya, ayah dan anak itu selalu saja bertengkar. Pemikiran mereka berbeda karena Lan tidak pernah mau menceritakan apa yang hendak dicapainya dan bagaimana tujuannya. Jadi, bagi Lim, Lan itu tidak bertanggung jawab. Dia ingin mendidik Lan menjadi orang bertanggung jawab dan mampu mengurus perusahaannya. Namun, Lan tidak menginginkan hal tersebut. Dia tidak mau perusahaan ayahnya, namun, dia tidak menjelaskan alasannya. Dia malah mengancam akan mengacaukan semuanya jika ayahnya terus memaksa.

Pembicaraan mereka itu berakhir dengan amarah Lan tanpa titik temu.

Untungnya Mook mengikuti Lan, jadi saat Lan oleh karena stress, dia bisa segera menolong.


Oh sial! Dia kalah cepat dari Nuch. Yap, Nuch! Dia ada di rumah Rut, masuk ke dalam dan tiba tepat di moment Lan oleng. 


Dan semua kejadian itu, di saksikan oleh Rut melalui ipad-nya yang terhubung dengan jaringan CCTV rumahnya. Alasan kenapa Nuch bisa sampai ke rumah Rut dan masuk adalah Rut. Dia yang menelpon Nuch dan memberitahu kalau Lan sedang sakit demam dan mengigau menyebut nama Nuch. Dan juga, dia memberitahu bahwa hubungannya dan Lan hanyalah hubungan pertemanan, tidak lebih. Dia juga mengirimkan alamatnya pada Nuch.


Rut sangat puas melihat kejadian itu melalui ipadnya. Poom yang baru masuk dan melihat wajah sumringah Rut, jadi sadar kalau ternyata itu tujuan Rut tadi menyuruhnya mencari nomor Nuch. Rencana jahat. Poom mengemukakan pemikirannya pada Rut. Menurutnya, Nuch tidak bisa di percaya. Apa ini merupakan ide bagus membiarkan Nuch sedekat ini dengan Lan?

“Karena itulah kita harus membuatnya dekat dengan kita. Kita harus memancing agar musuh keluar dari persembunyiannya. Dengan begitu, kita bisa mengawasi mereka.

“Aku tahu kau melakukan ini untuk membantu Lan. Kau tidak akan memanfaatkan orang demi keuntunganmu sendiri.”

Rut udah nggak suka kalau Poom berbicara sok tahu mengenainya. Makanya, dia menyuruh Poom memilih, mau di pecat atau potong gaji? Dengan lihai, Poom segera mengalihkan topik ke masalah penyerangan Lan di basement apartemen waktu itu. Dia akan memeriksa CCTVnya.

--



Lan akhirnya sadar dari pingsannya setelah mendengar suara ribut Mook dan Nuch. Bukan hanya Mook yang heran kenapa Nuch bisa sampai ke sini, tapi juga Lan. Dengan senyum palsu, Nuch menjawab Rut yang menghubunginya dan bilang kalau Lan sakit dan sangat merindukannya.


Setelah mendengar jawaban tersebut, Lan langsung terpikir sesuatu. Dia mulai menunjukkan sifat agresif di depan Nuch, menyambut rayuannya. Mereka berdua bersikap mesra-mesraan dan mengabaikan Mook yang berdiri di hadapan mereka. Mook sangat marah dan cemburu, namun, dia menekan perasaannya dan mulai mengeluarkan ponsel dan mereka keduanya.

Mook menyuruh mereka untuk santai dan saling menggoda saja, dia tidak peduli. Dia hanya akan merekam hal ini sebagai bukti di perceraian nanti dan juga untuk menuntut Nuch karena berselingkuh dengan suaminya. Eh, Lan malah marah-marah dan menyebut yang dilakukan Mook hanyalah ancaman. 


Nuch sok bersikap seperti korban. Dia menyebut Mook menyedihkan karena memaksa menikahi pria yang tidak mencintainya. Dan juga, dia datang hanya sebagai teman lan, tapi Mook terus memanggilnya selingkuhan. Jika begini, lebih baik dia pergi. 

Semua hanya taktik Nuch. Dan benar saja, Lan menahannya untuk tidak pergi. Seulas senyum langsung muncul di wajah Nuch. Ini yang diharapkannya. Bukan hanya menahan Nuch, dia malah menyindir agar Mook yang pergi. Karena Mook tidak mau pergi, Lan malah tidak peduli dan menyatakan perasaan di depan Nuch. Dia juga menjanjikan akan kembali bersama dengan Nuch setelah menceraikan Mook. Dengan hati berbnga-bunga, Nuch bersedia. Dia akan menunggu hingga Lan dan Mook bercerai.



Argh, mulai lagilah pertengkaran Lan dan Mook di depan Nuch. Makin senanglah Nuch melihat pertengkaran mereka. 

Tidak disangka, saat Lan menyatakan perasaan dan janji sama Nuch tadi, Mook merekam semuanya. Dia juga berkata sarkas, kalau dia mereka untuk berjaga-jaga jika Lan tidak menepati janji. (Beneran Mook yang rekam ya, bukan typo). Dan juga, jika Lan pikir bisa melukainya dengan pura-pura mencintai Nuch, dia salah. Karena dia tidak merasakan apapun pada Lan.


Setelah mengatakan semua itu, Mook pergi ke danau yang ada di belakang rumah Rut. Di sanalah dia baru menunjukkan perasaannya yang sebenanrya. Sedari tadi, dia hanya menahan perasaannya. Dia terus menerus bilang agar dirinya tidak merasakan apapun. Dia baik-baik saja. Dia tidak mencintai Lan. Perkataan itulah yang terus menerus diucapkannya.

Meskipun hatinya sedang kacau, tapi Mook tetap saja berbicara dengan nada ramah saat Lim menelpon. Lim menelponnya untuk meminta tolong Mook agar menyuruh Lan datang ke kantor sekarang. Mereka harus membahas masa depan Lan dan perusahaan.

“Sebelum bicara dengannya, aku ingin bicara dengan Anda dahulu,” ujar Mook.


Sementara itu, di dalam rumah, Nuch menanyakan keseriusan Lan atas perkataannya tadi. Apa Lan beneran ingin dia menunggunya atau semua perkataan tadi hanya untuk menyakiti Mook? 

“Aku serius. Aku ingin mengetahui perasaanku kepadamu. Apa karena kau mantanku? Apa itu perasaan canggung di antara teman lama? Atau karena aku masih mencintaimu?”

“Aku senang mendengarnya. Setidaknya, aku masih berkesempatan untuk kembali dalam hidupmu.”

“Beri aku waktu. Akan ku beritahu begitu aku tahu jawabannya.”

Nuch mau memberikannya waktu. Dia bahkan siap apapun jawaban yang akan Lan berikan padanya. Tapi, ketahuilah, dia masih mencintainya. Usai mengatakan itu, Nuch memeluk Lan dengan erat. Lan kelihatan ragu sesaat dan risih, haruskah membalas pelukan tersebut atau tidak.



Namun, dari pantulan cermin, dia bisa melihat kedatangan Mook. Hal itu membuatnya yakin untuk memeluk Nuch. Senyum tipis tersungging di bibirnya saat melihat Mook pergi begitu saja. Dia nggak sadar kalau tindakannya itu memberikan harapan pada Nuch.

--


Petch beneran nggak ada kerjaan atau emang modus. Bukannya serius kerja, dia malah sibuk melihat penampilannya. Hari ini, dia sengaja memakai baju dress dan rambut di ikat ke samping demi menciptakan kesan dewasa. (sumpah, geli aku lihat tingkahnya! Kalau suka sama Rut yah udah bilang aja. Nggak usalah pakai alasan fans-lah, nggak mau Rut jadi nggak bermoral dan sebagainya! Sok menghalangi Rut mendekati Mook dengan status sebagai adik, namun, tindakan kayak gitu! Posesif seperti Rut itu hanya miliknya! Jij**!)


Rut masih bersikap profesional di kantor. Dia menilai pekerjaan Petch dengan objektif. Kalau kerjaannya bagus, ya udah, dia bilang bagus. Seperti sekarang, dia sudah mempelajari game buatan Petch dan merasa kalau game itu cukup menjajikan di pasarkan, maka, dia memberikan kesempatan pada Petch untuk merilisnya. Namun, ada banyak yang harus disiapkan termasuk desain karakter yang lebih beragam. Dia juga memberikan tenggat waktu kapan Petch harus menyelesaikan game tersebut. Jika lewat, dia akan membuang proposal idenya. Dengan yakin, Petch menjawab kalau dia bisa menyelesaikannya.

--


Nuch masih belum pulang. Dia bertingkah seolah itu rumahnya dan merawat Lan seperti membuatkan bubur udang favorit Lan dengan tambahan bawang putih. Pokoknya, Nuch beneran merayu Lan lah. Nah, si Lan pun tidak menghindar tapi malah menerimanya gitu aja. Yah, kalau gini sih sama aja kayak dia bajing**. Kalau Rut mendekati Mook, dia marah dan cemburu, tapi pas Nuch dekat-dekat kayak gini, dia juga nerima.


Mook ternyata pinter. Walaupun dia pergi kerja, namun, dia tidak akan memberikan kesempatan bagi Nuch berduaan dengan Lan. Dia mengundang Oak datang untuk menjaga Lan hingga dia kembali. Wkwkw. Nuch tentu nggak senang dengan hal ini.

Udah gitu, Oak benar-benar berdedikasi! Dia nggak memberikan sedikitpun celah bagi Nuch dan Lan. Contohnya, begitu tiba, dia langsung menyuapi Lan. Waktu Nuch mau duduk di samping Lan, dia langsung merebut tempat duduknya.

--


Mook tidak mau menyimpan kebohongan di depan Lim, jadi dia memberitahu mengenai penyerangan yang dialami Lan kemarin malam. Dia juga memberitahu kalau ini bukan kali pertamanya. Saat dia dan Lan bertemu pertama kali di Korea, Lan di tembak. Saat itu, dia yang menyelematkannya. 

Lim tahu mengenai penembakan di Korea itu, tapi saat itu, Lan dan Rut bilang tembakan itu hanya tembakan salah sasaran. Mook menjelaskan kalau setelah hal itu, Lan terus mengalami penyerangan dan dia beruntung selalu bisa menyelematkannya. Namun, dia nggak yakin akan bisa selalu menyelamatkan Lan. Dia yakin seseorang berusaha menyakiti Lan. Mereka harus segera menemukan dalangnya.



Makanya, Mook mau tahu, apakah Lim mungkin ada musuh? Lim menjawab kalau dia mempunyai saingan. Namun, saingain mereka tidak sampai ke perseteruan. Mook menjawab kalau mereka harus mencari tahu, siapa yang paling diuntungkan jika terjadi sesuatu pada Lan. Dia sudah memikirkannya, namun, tidak terpikir apapun.

“Aku akan menyelidikinya. Untuk sekarang, kau dan Lan harus sangat berhati-hati. Segera beritahu aku jika terjadi sesuatu,” nasehati Lim.

“Baiklah. Omong-omong, bisakah Anda merahasiakan ini? Aku tidak mau bertengkar dengan Lan,” pinta Mook.

“Tentu.”

Sayangnya, Lim juga ingin minta tolong. Dia ingin Mook membujuk Lan agar mau menerima posisi wakil presdir. Woah, ini adalah hal yang sangat sulit bagi Lan.


Dan lagi-lagi, ada yang menguping. Kali ini, Lak. 


Mook baru saja selesai bertemu Lim, dan Danai sudah mengajaknya ke ruangannya. (Hm, Danai ini agak serem juga. Dia tiba-tiba aja udah ada di belakang Mook padahal Mook baru selesai bertemu Lim. Seolah dia udah mengawasinya sedari tadi). Danai ingin menunjukkan rekaman CCTV di basement kemarin. Mook beneran kaget saat melihat Win terekam di CCTV itu. 


Danai memberitahu kalau ada dua kemungkinan kenapa Win bisa di sana. Pertama, mungkin Win punya teman di apartemen tersebut. kedua, Win adalah penyerangnya. Mook masih tidak mengerti. Jika Win adalah penyerang Lan, apa tujuannya? Apa yang didapatkannya dari hal ini? 


Hm, Danai menjawab pertanyaan tersebut dengan mendekati Lan. Dia menjawab dengan suara rendah kalau dia akan menyelidikan. Dia juga curiga kalau insinden di pabrik adalah perbuatan Win juga. Ah, kelihatan sekali kalau Dana ingin merayu Mook. Untungnya Mook adalah wanita yang peka dengan maksud – maksud tersembunyi Danai. Dia segera berdiri dan membuat batas. Dia juga menyatakan tidak akan percaya kalau Win pelakunya hingga mempunyai bukti. Danai mengerti. Dia mengajak Mook untuk bekerja sama, yaitu Mook mengawasi Win. Mook hanya mengiyakan sekilas.


Dan seperti yang sudah diduga, Mook mulai mencurigai Win dan lebih memperhatikannya. Dia mulai ingat kalau penyerang Lan adalah kidal, dan Win juga begitu. Tapi, setelah dia memperhatikan Win lebih seksama, dia jadi menyadari kalau Win ternyata terampil menggunakan kedua tangannya. Win menjelaskan kalau dulu lengan kirinya patah dan harus di gips berbulan-bulan, jadi dia melatih tangan kanannya. Setelah sembuh, dia jadi terampil menggunakan kedua tangannya.

“Ada banyak hal tentang aku yang akan mengejutkanmu,” ujar Win.

--


Lan sangat risih dengan kehadiran Oak. Nuch jauh lebih risih. Keduanya jadi nggak bisa bermesra-mesraan karena Oak selalu saja mengganggu dan menghalangi. Pokoknya, Oak beneran yahuuud! 


Nuch juga lama kelamaan menunjukkan emosi sebenarnya. Oak juga ikutan membentaknya. Lan juga nggak tahan lagi. Daripada terjadi pertengkaran, dia menyuruh Nuch untuk pulang. Sebelum pulang, Nuch malah mencium pipi Lan. Oak beneran marah melihat itu, udah gitu, Lan menerima ciuman tersebut.


Lan pergi ke kamarnya dan langsung menelpon Rut. Dia marah-marah karena Rut sengaja menyuruh Nuch kemari agar bertemu dengan Mook. Rut tetap tenang dan malah menyuruh Lan berterimakasih karna dia sudah membantu. Dia melakukan itu agar Lan juga sadar kalau dia masih mencintainya. 

“Anggap saja kita sama-sama diuntungkan. Kau dan Nuch bisa kembali bersama. Aku juga bisa mendekati Mook seperti yang kuinginkan. Kita sama-sama diuntungkan.”


Pembicaraan berakhir karena suara benda jatuh. Petch ada di dalam ruangannya dan terkejut dengan perkataannya. Rut sangat marah karena Petch dan Poom masuk tanpa mengetuk pintu! Poom menjelaskan kalau mereka sudah mengetuk pintu tapi Rut nggak dengar.



Petch yang nggak punya tata krama, malah menanyakan apakah Rut mengudang Nuch ke rumahnya? Rut membenarkan. Itu rumahnya dan dia punya hak mengizinkan siapa saja yang boleh masuk. Petch nggak nerima jawaban tersebut dan maalh mengatai Rut memanfaatkan orang untuk menciptakan peluang. Dia menuduh Rut menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tujuannya. 

Petch bersikap sangat kekanak-kanakan, padahal dia selalu bilang sudah dewasa! Dia mempertanyakan tujuan Rut ingin merilis gamenya! Apa dia hanya memanfaatkan gamenya untuk membuatnya senang sehingga dia mau membantu Rut mendekati kakaknya?!

“Percaya apapun yang kau mau,” jawab Rut, tidak peduli. 


Tentu saja, yang Petch percayai adalah Rut tidak profesional. Udah gitu, dia malah teria-teriak nggak akan membiarkan Rut menjadi orang jahat. Dia akan melakukan apapun untuk memastikan Rut tidak bersama Mook! Dia tidak mau pria licik seperti Rut menjadi kakak iparnya.

Usai mengatakan itu, Petch keluar dari ruangan Rut dan membuang draft karakter yang sudah dibuatnya ke tong sampah.

Poom yang ada di sana, memarahi Rut karena tidak menjelaskan apapun dan membiarkan Petch salah paham. Kenapa Rut tidak bilang bahwa game Petch luar biasa?

“Biarkan saja. Jika baginya pekerjaan ini tidak berharga, aku juga akan menganggap itu tidak berharga,” jawab Rut. Jawaban yang sangat ku sukai!

--



Poom sudah pulang. Dia langsung menemui Lan dan menunjukkan rekaman CCTV basement apartemen. Sama seperti yang ditunjukkan oleh Danai sama Mook. Tapi, Lan nggak curiga. Soalnya, Win adalah teman kuliah kakaknya. Dia menduga kalau Win bisa saja mengikutinya karena mencemaskan kakaknya.

Poom langsung bisa menyimpulkan kalau Win mengalami cinta tidak terbalas sama Lak. Lan setuju dengan kesimpulan Poom.

--



Petch beneran jahat, menurutku. Dia ingin mencegah Rut dan Mook bersatu. Dia ingin Rut juga merasakan kegagalan. Sebuah rencana jahat langsung terbersit di benaknya. 

(maaf, Petch yang adalah adik Mook, menurutku jauh lebih memuakkan daripada Nuch. Ini pendapat pribadi ya. Silahkan kalau punya pendapat berbeda, atau malah mau nge-ship Petch dengan Mook, silahkan. Kalau aku, nggak ada yang mau ku ship. Aku hanya suka persahabatan antara Mook dan Oak dengan Rut dan Poom).

--



Esok harinya,

Berita mengenai pernikahan Lan dan Mook sudah muncul di media online, lengkap dengan foto pernikahan mereka. Padahal, pernikahan itu dilangsungkan secara tertutup dan hanya dihadiri keluarga dan orang terdekat (Rut dan Oak). (Kalian udah tahulah siapa pelakunya?)

Yang terbersit di pikiran Lan, langsung Mook. Dia langsung menemui Mook yang baru siap berenang dan bersikap kasar sama Mook. Dia menuduh Mook sebagai orang yang membocorkan itu. Mook udah bilang kalau itu bukan perbuatannya, tapi Lan nggak percaya. Lan malah mencengkeram tangan Mook dengan kasar dan memaksanya menagku dan menghinanya.



Rut mendengar pertengkaran mereka dan melihat sikap kasar Rut sama Mook. Dia nggak suka melihatnya dan menjauhkan Lan dari Mook. Namun, Lan nggak mau mengerti dan terus saja memaksa Mook untuk mengaku. Rut juga jadi muak dan mendorong Lan ke kolam renang. Lebih baik Lan menenangkan kepala dulu, baru bicara!


Post a Comment

Previous Post Next Post