Sinopsis Lakorn : Praomook E12 - 1

 

Note :

Drama ini berisi adegan yang tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Pemirsa di harap bijak.

Jika ada pembaca berusia dibawah 19 tahun, diharapkan untuk tidak lanjut membaca. Terimakasih.

 


Rut memberitahu Mook kalau dia percaya jika bukan Mook yang menyebarkan foto pernikahan dan berita pernnikahan tersebut ke media. Alasan dia mempercayai Mook bukan karena dia mencintai Mook, tapi karena jika berita itu tersebar, Mook tidak akan untung apapun, malah sebaliknya, rugi banyak. Pertama, Mook bekerja sebagai DJ dan mempunyai banyak penggemar. Jika berita pernikahannya tersebar, ada kemungkinan dia akan kehilangan banyak penggemar tersebut. Kedua, reputasinya mungkin akan jadi buruk (karena di cap matre). 



Mook senang karena Rut percaya padanya, tidak seperti Lan yang tidak mau mendengarkannya sama sekali. Rut berujar kalau Lan itu berpikiran sempit, sementara dia berpikiran terbuka. Rut benar-benar tidak menyia-nyiakan kesempatan sekecil apapun untuk menunjukkan kepeduliannya pada Mook. Hati Mook sedikit terharu, namun, dia mampu mengendalikan diri dengan baik, tidak seperti Lan! Mook kemudian pamit ke kamar.

Setelah Mook pergi, Rut baru berani bicara sama Lan. Sedari tadi, Lan memperhatikan dan menguping semua pembicaraan mereka. Dengan tegas, Rut menyatakan kalau Mook tidak membocorkan beritanya dan Lan sudah marah pada orang yang salah.

--




Semua sudah rapi dan siap pergi bekerja. Sebelum pergi, Poom menawarkan Mook untuk sarapan bersama. Poom juga mengajaka Lan, tapi Lan menolak. Dia lebih memilih pergi daripada makan semeja dengan Mook. Rut tahu kalau Mook akan mengkhawatirkan Lan, makanya dia menyuruh Mook untuk fokus makan dan biarkan saja Lan.

--


Lim dan Pat juga sudah melihat berita tersebut. Pat tentu senang karena berita pernikahan Lan tersebar dengan begitu, semua orang akan tahu kalau Lan sudah menikah. Lim merasa itu ada bagusnya, namun, dia merasa Mook akan di rugikan.


Lagi asyik berbincang, Lan tiba-tiba saja datang sambil marah-marah. Dia menuduh Lim sebagai dalang yang menyebarkan berita tersebut dan hal tersebut bertentangan dengan perjanjian mereka. Lim jadi emosi karena Lan marah marah menuduhnya padahal bukan dia pelakunya. Walaupun Lim sudah bilang bukan dia, tapi Lan tetap saja tidak percaya dan mulai mengungkit masalah kerja juga. Keduanya bertengkar hebat.


Untuk kali ini, Pat turun tangan. Dia berteriak memarahi keduanya untuk diam. Pada Lan, Pat menegaskan kalau bukan Lim yang membocorkan berita itu, jadi jangan marah padanya. Dan mengenai pekerjaan yang sudah dialihkan pada Lan, dia harap Lan menyelesaikannya! Sementara pada Lim, Pat menyuruhnya untuk berhenti memerintah ini itu pada anak mereka. Bersikap baiklah!

Syukurlah karena Lan dan Lim takut sama Pat, jadi mereka mau berhenti bertengkar dan duduk bersama untuk sarapan.


Namun, begitu sarapan selesai dan Pat sibuk membereskan meja dengan ART, Lan dan Lim segera bicara berdua. Tentu saja, dengan emosi dan marah-marah. Lim menegaskan perjanjian mereka, kalau selama setahun, Lan harus menikah dengan Mook dan menuruti perintahnya, setelah itu, Lan baru bebas melakukan kemauannya. Dan sekarang, dia ingin Lan pergi ke kantor dan bekerja.

Lan menolak! Lagipula, ayahnya kan sering menyebutnya tidak bertanggung jawab, kenapa memberinya proyek besar? Apa ayahnya tidak takut kalau dia akan mengacaukannya? Lim dengan jujur menjawab, takut. Tapi, jika ini bisa membuat Lan menjadi dewasa dan lebih bertanggung jawab, dia bersedia mengambil resiko.


Pertengkaran mereka tidak bisa berlangsung lebih lama lagi karena Pat sudah kembali. Dengan cepat, suasana yang awalnya intens berubah menjadi santai. Berbeda dengan Lim yang menyuruh Lan pergi kerja dengan marah-marah, Pat menggunakan suara lembut. Lan nggak berani ngelawan lagi dan akhirnya mau pergi ke kantor.

--


Nuch juga sudah melihat artikel berita pernikahan Lan dan Mook. Sama seperti Lan, dia juga mengira yang menyebarkan berita itu adalah Mook. Namun, dia tetap tidak akan mundur dan terus maju mendekati Lan.

--


Mook bertemu dengan Oak dan menceritakan semuanya, termasuk sikap kasar Lan tadi pagi padanya. Mendengar cerita Mook, Oak sangat emosi. Dia sampai menyuruh agar Mook menerima Rut saja yang tampan, keren, baik dan menyukai Mook. Mook tidak mau membahas topik itu, yang dia inginkan sekarang adalah mencaritahu siapa yang membocorkan berita tersebut.

Oak menduga Lim adalah pelakunya. Mook nggak setuju dengan dugaan tersebut, karena dia tahu Lim adalah orang yang menepati janji. Pelakunya pasti orang lain. 

--


Nuch beneran udah nggak tahu kata ‘malu’. DIa datang ke LS Design hanya untuk menemui Mook dan mendeklarasikan perang. Tapi Mook menghadapinya dengan tenang dan membalas semua ucapannya dengan elegan.


Saat itu, Lim dan Lan tiba. Lim bersikap sangat ramah pada Mook dan mengajak Mook untuk berbincang dengannya di ruangannya. Nah, si Nuch, beneran nggak tahu malu. Padahal di sana ada Lim, ayah Lan, namun dia masih saja mau merayu Lan. Lim nggak suka dan dengan nada keras, menyuruh Lan untuk mengikutinya. Ditinggallah Nuch sendirian. 

--


Kebencian Lak semakin menjadi – jadi. Bukan hanya sama Lan, tapi juga Mook. Dia takut kalau Mook akan mengambil semua milik keluarganya, jadi dia ingin menyingkirkannya. Win udah berusaha menenangkan dan juga, Mook tidak pernah membuat masalah dan orang tua Lak menyukai Mook. Jadi, kalau Lak mau melakukan sesuatu, dia harus berhati-hati. Lak nggak peduli. Dia bahkan menyuruh Win untuk memberi uang sogokan pada Mook agar mau meninggalkan Lan.

--



Lim memanggil Mook dan Lan ke ruangannya untuk membahas bocornya pernikahan mereka. DIa ingin meluruskan segalanya kalau bukan dia pelakunya. Tapi, karena berita ini sudah bocor, dia harap mereka bisa bersikap baik di depan umum. Lan nggak mau dan malah teurs memberontak. Lim sangat muak menghadapi sikap Lan yang sangat sulit diatur, keras kepala, tidak bertanggung jawab dan sinis. 

Lim menegaskan sama Lan, dia bukannya meminta Lan bersikap mesra atau sebagainya, hanya bersikaplah sebgaai suami yang baik. Eh, tapi, mulut Lan semakin kurang ajar. Dia malah bilang menikahi Mook adalah kesialan di hidupnya. Lim sangat marah mendengarnya. Mook juga marah dan muak. Mook bahkan menegaskan sama Lan dia hanya melakukan tugasnya sebagai istri selama setahun, dan seteah itu, dia tidak akan peduli apapun yang terjadi sama Lan!

--


Nuch masih berkeliaran di perusahaan LS Design dan itu terlihat sama Danai. Danai segera mengajaknya bicara di tempat sepi, membahas kenapa Nuch masih mendekati Lan. Nuch udah nggak takut dan berani bilang kalau dia menginginkan Lan. Saat Danai marah, Nuch menenangkan dengan bilang ada rencana. Dia akan menjadikan Lan menjadi pacarnya sementara Danai bisa menjadikan Mook sebagai selingkuhan. Dengan begitu, keduanya bisa bercerai.

Danai tidak suka dengan rencana Nuch, karena tanpa rencana itupun, dia bisa mendapatkan Mook (Gila euy! BJGN). Nuch menambahkan jika dia berhasil mendapatkan Lan, dia tidak akan pernah memberitahu hubungan mereka padanya. Jadi, Danai bisa mendapatkan Mook, kemudian perceraian Lan dan Mook dan tetap bisa menjadi suami Lak. 

“Bagaimana jika aku tidak setuju?” 

“Aku tidak bisa janji hal ini tidak sampai ke telinga Lak.”

“Kalau Lak tahu tentang kita, aku akan menghancurkan hidupmu.”


“Kita lihat saja siapa yang akan hancur lebih dahulu,” tantang Nuch. “Jika bekerja sama, kita berdua sama-sama diuntungkan. Kamu harus menyetujui rencanaku.”

Mau nggak mau, Danai setuju.

--


Lan ke ruangannya dengan penuh amarah. Amarah gaje karena dia tiba-tiba teringat dengan penyerangan – penyerangan yang selama ini dihadapinya. 

“Aku akan mencari tahu siapa kau dan mengakhiri kegilaan ini.”

--


Poom pergi ke ruangan Rut dengan wajah gugup. Dia sudah berhasil menemukan pelaku yang membocorkan berita pernikahan Mook dan Lan. Sebelum dia memberitahu nama pelaku itu, dia meminta Rut untuk tetap tenang dan bersikap rasional. 

“Siapa?”

“Orang yang membocorkan berita itu adalah…”


Jawabannya ditunjukkan dengan Rut yang menarik paksa Petch ke taman atap untuk bicara. Tentu saja, Petch seorang pengecut yang tidak mau mengakui perbuatannya dan malah meminta bukti. Rut udah sangat marah dan mengingatkan kalau dia dan Poom mempunyai cara untuk menemukan siapa pelakunya. Sekarang, pilihlah, mengaku atau dia memaksanya? Jika dia memilih pilihan kedua, Petch tidak akan pernah bertemu dengannya lagi karena dia tidak suka seorang pengecut.


Sh*t! Hanya karena ancaman tidak akan bertemu lagi, Petch langsung mengakui perbuatannya TANPA RASA BERSALAH! Dia membuat alasan melakukan itu demi Rut. Demi mencegah Rut melakukan hal tidak bermoral dan mengejar istri orang. Dia sudah memperingati namun Rut tidak mau mendengarkannya, jadi, dia aakn membiarkan masyarakat yang menghentikannya agar Rut bisa mengendalikan diri.

Suara Rut udah sangat keras. Penuh amarah! Dia melakukan semua tindakannya setelah memikirkannya dan tidak ada yang salah! 

“Kau yang tidak rasional!” 

Petch nggak terima dikatain begitu dan membalas kalau dia sudah memikirkannya! (BGST) Rut nanya balik, kalau dia udah mikir, apa dia tahu apa akibat yang akan diterima Mook? Petch sok mau melakukan hal benar, tapi tindakannya sendiri tidak benar! Jika niat baiknya mencelakai Lan dan Mook, dia tidak akan memikirkannya.


“Kuberi kau waktu untuk mempertimbangkan apa perkataanku benar! Satu hal lagi, meski beritanya bocor, aku tidak akan berhenti. Aku akan merebut hati Mook. Rencanamu yang kekanak-kanakan itu tidak bisa menghentikanku.” 

Usai mengatakan itu, Rut pergi. Dan tahu reaksi Petch? Nangis! Bukan karena merasa bersalah sama Mook tapi karena Rut marah dan tetap akan mengejar kakaknya! SUMPAH MENJENGKELKAN!


Di saat itu, hujan turun! (WOW! NICE! Sayang sekali yang turun hujan gerimis bukan hujan badai).

Dan yang datang menghibur adalah Poom (please, Poom terlalu baik untuk Petch). Saat Petch menanyakan apakah tindakannya salah, Poom mengiyakan. 


Setelah basah-basahan, Petch datang ke ruangan Rut untuk meminta maaf karena sudah menyinggung Rut dan membocorkan berita tersebut. Rut menerima maaf terkait menyinggungnya, namun, maaf untuk membocorkan berita, harusnya dikatakan kepada Lan dan Mook. 

Petch hendak menolak, tapi begitu Rut menyebutnya tidak suka pengecut. Petch langsung bersedia.

--


Petch pun dibawa ke rumah Rut untuk mengaku sama Lan dan Mook. Saat tahu kalau pelakunya adalah Petch, Lan dan Mook sama-sama kaget. Tapi, Lan lebih curiga kalau Mook yang menyuruh. Sebelum Lan marah-marah menuduh, Rut menyuruh Petch bilang siapa yang menyuruhnya membocorkan berita. Petch menjawab tidak ada yang menyuruhnya dan dia melakukannya sendiri. Dia meminta maaf karena tidak menanyakan pendapat Mook dan atas waktu yang tidak tepat. Namun, dia tidak akan meminta maaf atas tindakannya membocorkan berita. 


Petch benar-benar memuakkan. Jauh melebih Nuch. Lan sangat marah atas tindakan Petch dan Petch juga mundur ketakutan saat Lan mendekat. Dengan nada tajam, Lan menyuruh Petch untuk membocorkan beritanya juga saat dia dan Mook bercerai!

Berita itu juga sudah dilihat oleh Da. Dia langsung menelpon Mook begitu membaca berita itu.


Sama seperti Rut dan aku, Da sangat marah saat tahu Petch yang membocorkan berita tersebut. Harusnya Petch tahu alasan pernikahan Mook dan Lan dan juga mereka semua juga sudah tahu bagaimana akhirnya, perceraian! Tapi, kenapa Petch tidak membiarkan pernikahan ini berakhir dengan tenang?!

“Maafkan aku, bu,” ujar Petch, mengatupkan kedua tangan, namun dengan ekspresi santai (benar-benar santai! Tidak ada penyesalan secuil pun!) 


“Meminta maaf bukan berarti masalah ini selesai.”

“Ibu ingin aku melakukan apa?” tanya Petch, seolah nggak nerima. 

“KAMU HARUS BELAJAR DARI MASALAH INI. BERPIKIRLAH SEBELUM BERTINDAK KARENA KAMU TIDAK BISA MENGUBAH PERBUATANMU!”

“Ini akan menjadi pelajaran hidup untukku. Aku ke kamar dulu,” jawab Petch dan langsung kabur ke kamarnya.


Da sangat marah dan kecewa dengan sifat Petch. Oak juga sama marahnya seperti Da. Mook lah yang berusaha menenangkan ibunya dengan bilang dia tidak apa-apa. Da tetap tidak tenang karena pernikahan Mook sudah tersebar dan saat tiba harinya harus bercerai, Mook yang paling dirugikan. Udah gitu, Mook udah beberapa kali terluka karena Lan dan dia takut kalau Mook bisa terluka lebih parah lagi. Entah ramalan itu benar atau tidak. Dia takut kalau Mook dalam bahaya.

Da juga bilang sama Mook kalau Mook tidak perlu berusaha sekeras ini deminya dan Petch. (Diam-diam Petch menguping). 



“Jika kamu tidak sanggup. Jika kamu tidak bahagia. Kamu bisa mengakhirinya. Ibu tidak akan menyalahkanmu.”

“Bagaimana dengan rumah ini?” tanya Mook, khawatir. 

Da sudah mengikhlaskan rumah itu karena Pethai juga sudah tiada. Baginya yang berharga saat ini adalah kedua putrinya. Jika Mook merasa tidak bahagia, dia tidak menginginkannya. Mook sangat tersentuh dengan ucapan tersebut. Oak setuju dengan Da. Untuk apa Mook harus menderita? Sebaiknya mereka mencari solusi lain.


Tapi Mook berusaha tetap tegar. Dia tidak bisa mengikhlaskan rumah ini. Rumah yang dibangun ayah agar mereka bisa hidup dengan nyaman. Sebagai putri sulung, dia tidak akan merelakan rumah ini. Dia akan bertahan.

“Baiklah. Jika kelak kamu tidak bisa bertahan, apapun keputusanmu, ibu akan selalu ada untukmu,” ujar Da.


Mook menangis dan memeluk ibunya. Mengucapkan terimakasih sekaligus memintanya agar tidak khawatir. Dia yakin akan mampu bertahan.

Petch yang mendengar semua itu, tidak ada niat sama sekali untuk datang meminta maaf ataupun memberikan dukungan. Dia hanya tetap diam di tempatnya.

--


Lan mengajak Rut membahas masalah penyerangannya. Dia sudah membuat keputusan akan mengakhiri semua kegilaan ini. Semua ini terjadi bukan karena kemalangannya tapi karena pria yang mencoba menghancurkan hidupnya. Pria yang menyerangannya. Dia sudah lelah menjadi mangsa. Mulai sekarang, dia akan menjadi pemburu. 



Dan dia butuh bantuan Rut untuk menjadi pemburu. Dengan bantuan Poom juga, mereka mulai mengurutkan semua peristiwa yang dialami Lan. Dan bisa disimpulkan, penyerangan itu mulai terjadi sejak Lan mau kembali ke Thailand. Rut memberikan pendapat, kalau pelaku adalah orang yang paling dirugikan jika Lan pulang.


Saat itu, Mook sudah pulang. Tentu saja, dia menguping pembicaraan Rut, Poom dan Lan. Lan bilang kalau awalnya dia mencurigai Mook, tapi kecurigaannya hilang karena jika Mook hanya mau sok jadi pahlawan baginya, mustahil Mook sampai menyuruh orang membunuhnya. Rut cukup senang karena pemikiran Lan akhirnya terbuka.

Namun, sekarang jika Lan memikirkan orang yang paling dirugikan jika dia pulang, yang terpikir adalah kakaknya, Lak. Saat Rut menanyakan maksudnya, Lan tidak mau membahasnya lagi. Rut dan Poom tidak bisa mengabaikan begitu saja gumaman Lan barusan. Mereka pun mencari tahu informasi mengenai Win, yang terekam di CCTV dan ternyata diketahui Win sudah mengenal Lak sejak jaman kuliah. Win adalah teman Lak. 



Lan masih mencoba menyangkal. Dia memutuskan menjadikan Win tersangka utama, tapi tidak ingin menyangkut pautkannya dengan kakakknya dulu. Dia akan membuat Win mengaku dan memberitahu motifnya.


Untuk menengkan dirinya, Lan pergi ke balkon. Dia tidak ingin mencurigai Lak, namun, sulit. Untuk menghilangkan pemikirannya itu, dia minum-minum. Mook nggak tahan melihatnya dan akhirnya kembali ikut campur. Dia meminum habis minuman Lan dan memaksanya untuk beristirahat. 


Lan udah agak mabuk, jadi dia menanyakan maksud Mook yang waktu itu bilang tidak mau melihatnya mati. Itu tanda kalau Mook masih peduli padanya. Mook menyangkal dan beralasan hanya tidak mau Lan mati di depannya saja. Mook sadar kalau Lan udah mabuk, jadi dia ingin membawa Lan ke kamarnya. Lan memberontak dan mulai membahas Mook yang sangat menyebalkan. Sangat menyebalkan hingga berharap dia tidak akan pernah bangun. Dia juga benci di paksa melakukan segalanya terutama menikahi Mook. Terakhir, kakaknya membencinya atas hal yang tidak pernah diinginkannya. Dia merasa hidupnya menyedihkan dan tidak ada yang peduli padanya. Dia merasa marah dan sedih.


Mook merasa sedikit kasihan sama Lan. Dia menepuk pundak Lan dan berujar kalau dia mempedulikan Lan. Lan nggak percaya. Dia menyebut Mook egois dan hanya ingin mengalahkannya saja. Mook udah kelihatan capek dan mengiyakan semua perkataan Lan.

Lan memberitahu kalau dia tidak tahu, apakah dia harus mencintai Mook atau tidak. Itu karena orang tuanya sudah sejak lama menjodohkan mereka karena ramalan. Dia tidak bisa mencintai Mook karena jika dia mencintainya, artinya orang tuanya berhasil. Tapi, untuk membenci Mook pun dia nggak bisa.


Sekarang, dia ingin tahu perasaan Mook. Mook tidak mau menjawabnya. Lan udah sangat mabuk dan memaksa Mook bahkan ingin mencium Mook walaupun Mook sudah berteriak menolak. Untungnya Rut mendengar suara ribut mereka dan segera menahan Lan agar Mook bisa pergi.



Post a Comment

Previous Post Next Post