Sinopsis Lakorn : Praomook E12 - 2

 

Note :

Drama ini berisi adegan yang tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Pemirsa di harap bijak.

Jika ada pembaca berusia dibawah 19 tahun, diharapkan untuk tidak lanjut membaca. Terimakasih.

 


Pagi-pagi sekali, Rut sudah kedatangan tamu. Oak dan Petch. Oak langsung bilang kalau dia ingin menemui Mook dan dia juga membelikan sarapan untuk mereka. Sementara Petch beralasan kalau dia ingin menemui semua orang. (DASAR SINTING SI PETCH! KAKAKNYA KAN TINGGAL DI SITU, TERUS KENAPA DIA NGGAK MAU BILANG MAU KETEMU KAKAKNYA?! BERARTI TUJUANNYA BUKAN KETEMU MOOK, TAPI RUT GITU!)


Baru juga tiba, Petch langsung bersin-bersin di hadapan Rut. Ya udah, Rut menyuruhnya memakai hand sanitizer dan juga masker. Dia tidak mau Petch menyebarkan virus ke semua orang. Awalnya Petch menolak, tapi pas di ancam kalau nggak pakai dia harus pergi, Petch langsung pakai. Eh, udah gitu, makai masker aja dia terbalik. Rut jadi turun tangan membantunya. Reaksi Petch? Senyum bahagia (MNFK!)


Petch benar – benar pengganggu. Padahal karakternya di sini adalah adik Mook, tapi tingkahnya jauh lebih menjengkelkan dari Nuch. Contohnya, Mook menuangkan air untuk Rut, tapi Petch langsung merebut gelasnya. Poom dan Oak langsung bertatapan. Poom berbisik kalau ini bukan cinta segitiga tapi segiempat (Mook – Lan – Rut – Petch).

(Aku nggak ngerti ya, tapi dari awal aku udah nggak suka sama Petch. Dari sejak ayah masuk rumah sakit dan Mook hendak menjual barang untuk membayar bunga hutang, Petch nggak mau membantu sama sekali. Udah gitu, dia malah ke acara game. Kemudian, marah-marah sama Mook dan mengatai kakaknya sendiri tanpa rasa sopan, hormat dan segan! Terus, semakin episode semakin kurang ajar dan arggh. Kalau suka bilang suka, jangan pakai alasan ini itu! sok idealis, tapi sebenarnya egois!)

--


Lan sudah memulai rencananya. Dia mendekatkan diri dengan Win demi menadpatkan bukti kalau Win adalah orang yang menyerangnya. Taktiknya dengan menggunakan proyek yang dialihkan padanya untuk meminta saran sama Win. Dengan senang hati, Win bersedia untuk membantunya. 


Usai bertemu dengan Win, Lan pergi menemui Lak. Belum juga dia ngomong, Lak sudah menyuruhnya to the point karena dia sibuk. Ya udah, Lan langsung bilang kalau selesai mengejarkan proyek itu, dia akan berhenti. Dia tidak berniat menjadi pewaris atau apapun. Dia akan membangun semuanya sendiri. 


Percuma! Lak tidak percaya pada ucapannya dan malah meragukannya. Dia meremehkan Lan.


Emosi Lan yang mudah meluap-luap dan tidak suka di anggap remeh, memuncak. Di saat seperti itu, Nuch muncul di hadapannya dan menunjukkan perhatian. Dia juga mengajak Lan bicara berdua. Ada sesuatu yang ingin dibahasnya. Lan setuju karena dia juga sudah muak di kantor, jadi dia ikut saja dengan Nuch.



Waktu mereka mau pergi, bersamaan dengan Mook yang baru tiba. Namun, lagi-lagi, Mook melihat pengendara motor serba hitam, mengarahkan pistol ke Lan. Refleks, Mook segera menolongnya hingga keduanya terjatuh. Nuch sangat marah dan mengatai Mook gila. Mook menjelaskan kalau ada pengendara motor mencoba menembak Lan. Sayangnya, Mook salah. Pengendara motor itu hanya hendak mengeluarkan ponsel.


Nuch semakin marah dan menyebut Mook berbohong. Lan malah diam saja tanpa membela sedikitpun.

--


Setelah kemarin marah-marah dan membuang proposal karakter gamenya ke tong sampah, hari ini, Petch memohon-mohon sama Rut agar memberikannya lagi kesempatan mengembangkan gamenya. Untunglah Rut mau memberikan satu lagi kesempatan untuknya. 

Udah di kasih kesempatan, Petch malah mengajukan syarat, padahal harusnya Rut yang melakukannya! Petch meminta agar Rut memisahkan urusan pribadi dan kerjaan. Jika marah padanya, jangan lampiaskan pada kerjaannya (Cih! Jelas dia yang selalu mencampuradukkan keduanya).


Setelah sukses mendapat kesempatan lagi, Petch memberitahunya pada Poom. Ternyata, Poom yang menyarankan agar Petch ngomong jelas dan langsung ke inti sama Rut jika ingin mendapatkan kesempatan lagi. Dan berhasil! Eh, Rut ternyata mendengar obrolan mereka. 


Di saat itu, Lan juga tiba bersama dengan Nuch.



Lan membawa Nuch ke sana untuk urusan kerjaan. Dia ingin Nuch melakukan perencanaan media untuk perusahaan yang di rintisnya dengan Rut. Rut setuju saja. Mereka membicarakan itu di ruang rapat. Hanya ada Nuch, Poom, Rut dan Lan.


Petch yang melihat kedatangan tadi, kepo dan kesal setengah mati. Dia langsung saja menelpon Mook dan berbohong kalau dia nggak enak badan dan minta di jemput. Mook yang tahu kalau Petch lagi sakit, percaya penuh sama ucapan adiknya dan datang dengan khawatir untuk menjemput Nuch. Tanpa mengetahui kalau Nuch hanya berbohong.


Padahal yah, Nuch kali ini memang serius bekerja dengan Lan, Rut dan Poom. Mana sempat dia merayu di saat semuanya sibuk. Rut diam-diam memperhatikan keduanya dan terpikir sesuatu. Dia pamit pergi dengan alasan ada rapat dengan team desain grafis. Rut juga mengajak Poom ikut dengannya. 

Padahal sebenarnya, Rut nggak ada janji apapun. Poom juga sadar dan ikut saja dalam permainan Rut.


Mook udah tiba di perusahaan Rut. Nuch masih saja berbohong kalau dia sakit, tapi belum minta izin cuit. Jadi, dia mengajak Mook untuk ikut dengannya. Dia membawa Mook ke ruang rapat, dimana ruang rapat tersebut, terbuat dari kaca besar dan terlihat dari luar.





Karena tinggal berdua, Nuch mulai melancarkan rayuan. Lan juga membalas rayuannya tersebut. Dasar sial! Nuch melihat kedatangan Mook. Makanya, dia mendekatkan wajahnya ke wajah Lan, mencium pipinya. Hal itu terlihat jelas oleh Mook dan Petch. Seolah belum cukup, kali ini, Nuch mencium bibir Lan. Dan tidak ada perlawanan sama sekali dari Lan.


Hati Mook sangat terluka dan sakit. Rut masih ada di sekitar sana dan melihat semuanya. Dia menghampiri Mook dan mengajaknya untuk pergi dengannya. Saat itu, Lan baru mengetahui Mook ada di sana. Nuch mengalihkan perhatian Lan dan menyuruh Lan mengabaikan Mook agar bisa terus melangkah maju. 

Petch masih saja mengikuti Mook dan Rut. Mook berkata pada Rut kalau dia baik-baik saja. Tetapi Rut tidak percaya. Dia memeluk Mook dan menepuk-nepuk lembut pundak Mook. Ya udah, Petch cemburu lah melihat itu. Poom juga melihat itu dan tahu kalau Petch cemburu. Dia memberi tanda agar Petch tidak melakukan apapun. Poom lah yang memanggil Rut.


Mook melepaskan diri dari Rut. Poom menghampiri mereka dan berpura-pura tidak melihat semuanya. Petch juga menghampiri mereka dan mengajak Mook untuk pulang.




Sementara itu, Nuch mendapat telepon dari Lak. Dia segera pamit keluar sama Lan. Lak menelpon Nuch untuk mengorek informasi, apa rencana Lan untuk proyek yang sedang dikerjakannya. Jika dia menemukan sesuatu, dia harus segera melapor padanya. Nuch mengiyakan saja. Tanpa Nuch sadari, tingkah mencurigakannya itu terlihat sama Poom dan Rut.


Win ada di depan Lak sekarang. Saat melihat Lak menelpon Nuch, Win langsung nanya, sejauh mana Lak mempercayai Nuch? 

“Lima puluh persen.”

“Kurasa kamu tidak boleh memercayainya”


Kenapa Win bilang begitu? Karna dia melihat pertemuan Win dan Nuch waktu itu. Ada yang mencurigkan. Keduanya terlihat sangat dekat.


Makanya, Win menyuruh Lak untuk berhati-hati bahkan sama orang terdekat. Alih-alih mendengarkan peringatan Win, Lak malah merespon dengan dingin. Dia tau harus melakukan apa. Jangan khawatir.

--


Hm, ada sesuatu yang sedang di kerjakan Danai. Soalnya, karyawannya menyerahkan sebuah berkas dan nanya juga, apa dia harus melaporkan ini pada Lak? Danai menjawab kalau semua itu tidak cukup untuk mendakwa Rawin atas penipuan. Tunggu saja perintah selanjutnya. 

--



Petch benar – benar kelewatan! Mau dia masih anak kecil atau apapun, dia harusnya tahu batas! Dia harusnya tahu mana yang bisa di campuri atau tidak! Apa dia nggak ada belajar pelajaran PKn? Atau Sosiologi? Setidaknya, pahamlah yang namanya sopan santun, tata krama, hubungan antar manusia, hormat menghormati dsb.

Sekarang, dia lagi marah-marah sama Mook karena hanya diam saja saat melihat Lan dan Nuch bersama. Dia marah-marah saat mereka sudah sampai di rumah. Pertengkaran itu terdengar sama Oak yang lagi di taman. Mook bertanya balik sama Petch, dia mau gimana? Membentak mereka dan bilang Lan miliknya, gitu?

“Apapun itu selain menyerah. Itu hakmu!”

“Mengejar seseorang yang tidak akan membalas cintamu sangatlah menyakitkan dan melelahkan. Terimakasih sudah membantuku mengawasi mereka berdua bersama. Mungkin ini saatnya aku memutuskan.”


Oak tahu kalau masalah ini akan semakin panjang, jadi dia muncul dan menyapa mereka, seolah tidak mendengar apapun sedari tadi. Dan benar saja, Petch pergi dengan dongkol.

--


Lan ternyata khawatir sama Mook dan mungkin bersalah (?). Entahlah, yang jelas, dia menunggu Mook hingga pulang. Kali ini, Mook tidak menyapanya dan langsung masuk ke kamarnya. Mook kelihatan sudah sangat lelah. Dia teringat pertanyaan ibunya, apakah dia bahagia saat bertemu Lan? Entah apapun alasan Mook menikahi Lan, dia percaya pada keputusannya. Namun, dia juga tidak ingin Mook mengabaikan kebahagiaan diri sendiri. Saat waktunya memutuskan, Mook boleh mendahulukan diri sendiri.




Dan kini, Mook ingin memutuskan. Dia ingin mementingkan dirinya sendiri di atas semua kepentingan yang ada. Hati dan mentalnya sudah sangat lelah.

--




Dengan membulatkan tekad, Mook datang ke rumah Lim pagi-pagi. Dia juga membawa berkas (entah isinya surat nikah atau perjajnjian mereka). Belum sempat dia mengatakan tujuannya yang ingin membatalkan perjanjian, Lim mendapat pesan dari Lan. Isinya sebuah link. Udah gitu, terdengar suara Pat memanggil Lim. Jadi, Lim dan Mook pergi ke arah suara Pat. Dan Mook meninggalkan berkas yang dibawanya di atas meja.


Di TV sedang di tayangkan wawancara mengenai peluncuran e-shopping bernama MUCH. Itu adalah aplikasi belanja yang di dirikan oleh Lan dan Rut. Much mengusung konsep berbelanja antar negara. Jadi, semua orang bisa berbelana di semua negara dan ada aplikasi penerjemah juga untuk memudahkan pembeli dan penjual berkomunikasi. 

Petch juga udah melihat berita itu dan langsung sumringah. Kebetulan syuting diadakan di kantor Rut.

Di sesi wawancara, Lan ditanyakan mengenai posisi wakil presdirnya di LS Design. Tanpa ragu, Lan menjawab kalau dia menolak posisi tersebut. Semua sangat terkejut dengan pernyataan Lan, apalagi itu dilakukannya pada acara live peluncuran aplikasi Much.

Lim sangat marah. Sangat sangat marah. 


Begitu rekaman selesai, Nuch mengucapkan selamat padanya. Rut juga menghampirinya dan menanyakan, apakah dia sudah siap dengan konsekuensi yang akan dihadapinya? Lan menjawab siap. Dan benar saja, Lim menelponnya dan berteriak menyuruhnya untuk pulang!

Nuch hendak ikut dan menemani, tapi Lan menolak. Jika dia tidak bisa menangani masalah ini, bagaimana dia akan bisa mengatasi masalah yang lebih besar kelak?

--


Begitu Lan tiba, Lim langsung berteriak penuh kemarahan! Dia marah karena Lan mengumumkan semuanya secara tiba-tiba. Apa dia nggak memikirkan konsekuensi perbuatannya? Apa dia nggak memikirkan perasaan orang-orang sekitarnya? Lan nggak terima dimarahi. Pertengkaran hebat terjadi diantara keduanya. Pat dan Mook tidak berani melerai dan maju sedikitpun.


“Aku tidak bahagia saat bersama Ayah. Ayah mungkin sukses dalam hidup, tapi bagiku, ayah gagal sebagai orang tua!” 


Ucapan yang membuatnya mendapat tamparan dari Lim. Lim sangat marah, kecewa dan sedih! Dia berteriak menyuruh Lan keluar dari rumahnya. Setelah Lan pergi, Lim kelihatan sangat merasa terpukul sudah menampar putranya. Dia menanyakan istrinya, apa dia sudah gagal sebagai ayah? Pat tidak bisa menjawab dan hanya bisa memeluknya untuk menenangkan.


Baru mau pergi, dia berpas-pasan dengan Lak dan Danai yang pulang. Mook juga mengikuti Lan. Lak memarahi Lan karena yang dilakukan Lan telah mempengaruhi kredibilitas perusahaan. Padahal Lan sudah melepaskan posisi, tapi caranya tetap saja dianggap salah. Lak malah menyebutnya kekanak-kanakan dan hanya bermain-main. Lan sangat marah karena dia serius tapi semua orang selalu meremehkannya.


Mook terus mengikuti Lan. Dia tahu emosinya sedang tidak stabil. Dia menunjukkan dukungannya pada Lan. Lan sedang dalam keadaan kacau dan meminta Mook tidak mengikutinya. Dia tidak butuh rasa kasihan Mook.



Sementara itu, Lak dan Danai menemui Lim untuk membahas masalah yang ditimbulkan Lan. Lak bilang akan mengadakan konferesni pers terkait hal ini dan Lim sebaiknya mencari pengganti yang lebih baik. Danai menyatakan kesetujuannya. Tapi Lim tidak berencana mencari pengganti Lan karna Lan juga belum menyerahkan surat pengunduran dirinya. Dia akan berusaha membuat Lan kembali. 

Hal yang membuat Lak sangat marah! Kenapa ayahnya begitu menginginkan Lan padahal ada dia dan Danai! Lim tidak mau menjawab pertanyaan itu dan pergi ke kamar. Pat yang menjawab dan meminta Lak untuk mengikuti perintah Lim. Jawaban yang tidak memuaskan Lak.

--


Mook nggak menyerah. Dia tetap mengikuti Lan. Di saat semua orang menyalahkan dan marah padanya atas keputusannya, Mook lah yang memujinya. Mengatakannya sudah melakukan hal bagus. Mook juga memeluknya dan menepuk lembut punggungnya. 

Hal sederhana itu memnbuat air mata Lan menetes. Dia menangis dipelukan Mook.

“Kau bilang tidak akan memedulikanku lagi. Bagaimanapun, terimakasih karena kamu ada disini.”



1 Comments

Previous Post Next Post