Sinopsis C-Drama : Crossroad Bistro E03

 



di Norwegia,

Peng Pai masih terus mencoba untuk menghubungi Xiao Yu, tapi tidak ada hasil. Nomor Xiao Yu sudah tidak aktif dan dia juga sudah diblock dari semua aplikasi chat dan medsos Xiao Yu. Karena sudah kehabisan akal, akhirnya dia menghubungi Shen Pei Hong, teman Xiao Yu. Pei Hong adalah teman yang menemani Xiao Yu mencoba baju pengantin waktu itu. Dia pun memberitahu Peng Pai kalau beberapa hari yang lalu, Xiao Yu ada datang menemuinya. Tapi, waktu itu, Xiao Yu tidak menceritakan apapun dan hanya menangis. 


Pei Hong menebak kalau Xiao Yu dan Peng Pai pasti bertengkar. Peng Pai mengiyakan dan juga memberitahu kalau Xiao Yu pergi. Dia sudah mencoba mencari informasi tiket dan akhirnya tahu kalau Xiao Yu pulang ke Tiongkok. Masalahnya, dia tidak bisa menghubungi Xiao Yu sekarang, makanya menelpon Pei Hong untuk meminta bantuan.


Pei Hong kaget. Dia beneran nggak tahu kalau Xiao Yu pulang ke Tiongkok. Ada masalah apa sebenarnya hingga Xiao Yu pergi begitu saja? Peng Pai berbohong kalau dia dan Xiao Yu bertengkar hanya karena masalah kecil. Karena Pei Hong juga nggak tahu masalah sebenarnya, dia mau membantu Peng Pai. Dia akan mengabari Peng Pai jika Xiao Yu menghubunginya. Peng Pai sangat berterimakasih atas bantuannya tersebut.

--



Xiao Yu sedang menemui tn. Chai di perusahaan tn. Chai. Dia mau memberikan jawaban atas tawaran kerja yang ditawarkan tn. Chai kemarin. Sebelum Xiao Yu memberikan jawaban, tn. Chai menjelaskan dulu dengan jelas mengenai perusahaannya. Bisnis perusahaannya adalah menghubungkan bisnis klien (sponsor iklan) dengan perusahaan film dan televisi. Mereka kebanyakan berinteraksi dengan Bagian Pemasaran klien atau produser film. Dan sebagian besar bisnis ini diselesaikan di atas meja makan.  


Xiao Yu nanya, jadi dia bergabung dengan perusahaan tn. Chai hanya untuk makan? tn. Chai menjelaskan kalau itu tidak sesederhana kedengarannya. Saat makan, mereka harus tahu kapan harus menaikkan suasana, kapan harus mengendalikan situasi dan apa yang boleh dikatakan atau tidak. Semuanya itu memerlukan kecerdasan emosional yang tinggi. 


Xiao Yu jadi merasa tidak yakin, entah dia bisa melakukan pekerjaan ini atau tidak. tn. Chai langsung menjawab kalau Xiao Yu harus mencoba dulu baru bisa tahu. Jadi, Xiao Yu akan mencoba bekerja selama 3 bulan, untuk menentukan apakah dia mampu atau tidak dan apakah dia cocok dengan perusahaannya atau tidak.

Xiao Yu akhirnya setuju. tn. Chai juga sudah membuat ketentuan upah yang akan diterima Xiao Yu.  Xiao Yu juga akan menerima bonus untuk setiap kontrak yang berhasil didapatkan atas perannya. 



Pas sekali, hari ini dia akan mengadakan pertemuan dengan Kak Hua yang kebetulan datang ke Beijing hari ini. Pertemuannya akan diadakan di sebuah klub, jam 6 sore. Bos Hua adalah bos agensi terbesar di Tiongkok. Xiao Yu sudah bersemangat mendengarnya, tapi tn. Chai malah menyuruhnya untuk menemani dan memuji Direktur Gong Yu yang akan ikut hadir di pertemuan itu. Udah gitu, tn. Chai mengatakannya sambil merangkulnya dan hal itu membuat Xiao Yu jadi risih. 


Makanya, dia mempertegas dulu apa yang dia mau. Dia mempersilahkan tn. Chai untuk membimbingnya dalam pekerjaan dan boleh mengkritiknya jika dia berbuat salah. Tapi, dia bukan gadis sembarangan. Ini adalah prinsipnya. 


tn. Chai membalas dengan tegas kalau dia mau mengkritik Xiao Yu. Bagaimana bisa Xiao Yu menilai kualitas perusahaannya begitu negatif? Melihat respon tn Chai, Xiao Yu jadi lebih rileks karena sepertinya, perusahaan ini tidak ‘seperti’ yang dipikirkannya.

--



Si Meng melakukan aktivitasnya seperti biasa. Dia menjemput anak pertamanya yang SD, kemudian lanjut menjemput anaknya yang paling kecil di TK. Perjalanan pulang penuh dengan tawa dan suara anak-anaknya yang bercerita.


Begitu pulang, dia mulai menyiapkan makan malam, sementara anaknya yang SD membuat PR. Anaknya yang masih TK, mengajaknya bercerita dan meminta izin untuk memelihara anjing. Si Meng nggak mengizinkan karena nantinya, dia juga yang harus menjaga anjing tersebut. Suasana rumah beneran ramai.


Mereka makan malam tanpa ayah. Putranya kecewa karena ayahnya akan pulang larut lagi padalah ayah sudah janji akan menemaninya bermain hari ini.

--



Seperti yang sudah diatur, tn. Chai bertemu dengan Kak Hua dan Dir. Gong (dir. Gong ini yang membantu mengatur pertemuannya dengan kak Hua, makanya dia ikut serta). Dari awal, Kak Hua ini sudah terlihat menjaga jarak dengan tn. Chai. Buktinya, saat tn. Chai hendak menuangkan arak untuk diminum, kak Hua langsung menolak. 

Dir. Gong sangat pintar dan peka membaca situasi. Padahal, dia bisa saja mengikuti pertemuan hingga akhir, tapi dia memilih untuk pergi duluan karena tujuannya memang hanya mengantur pertemuan. Dia mempersilahkan tn Chai untuk bicara dengan kak Hua, tanpa terganggu dengan kehadirannya. 


Kak Hua nggak mau bertele-tele dan menyuruh tn. Chai segera menyampaikan maksudnya. tn. Chai pun mulai menjelaskan dari awal kejadiannya. Jadi, Guangxiong akan membuat film baru dan perusahaan mereka terpilih mewakili masalah penanaman bisnis film ini. Dan produser kemarin menelponnya, mengifokan kalau sebelum kontrak ditandatangani, Chun Lei (artis dibawah naungan kak Hua) batal bekerja sama dan tidak memberitahu alasan apapun. Karena itu, dia ingin meminta bantuan kak Hua untuk masalah ini.


Ekspresi kak Hua kelihatan sangat serius. Dia sudah tahu hal ini. Awalnya, mereka sudah bicara dengan produser dan produser bilang pemeran utama adalah Yishan, sementara Chun Lei menjadi pemeran kedua pria. Chun Lei merasa kalau peran dan ceritanya bagus, makanya menerima tawaran itu. Tapi, kemarin, dia mendengar kalau pemerannya di ganti menjadi Xiao Peng. Itu yang membuatnya menarik tawaran.


Alasannya, karena Xiao Peng itu jauh lebih muda dari Chun Lei dan seorang idol yang nggak punya pengalaman akting, jadi, dia nggak setuju kalau Chun Lei menjadi pemeran kedua. Mereka itu awalnya mau nerima karena Yishan yang merupakan kandidat pertama pemeran utama pria memang artis senior, jadi tidak ada masalah. Kalau alasannya karena di script pemeran utama lebih muda dari pemeran kedua, kan masih banyak artis muda senior seperti Qianxi, Haoran, Huang Xuang dll yang memang sudah punya karya sebelumnya. Sementara Xiao Peng belum pernah berakting dan hanya sebatas idol populer di acara ragam. Jika Chun Lei menerima tawaran ini, entah seperti apa tawaran lain yang akan diterima Chun Lei dikemudian hari. Dan juga, semua drama dan film yang diterima Chun Lei sebelum ini adalah pemeran utama.


tn. Chai terus berusaha membujuk hingga membahas pembayaran yang mungkin dianggap kurang sesuai. Tapi, bukan itu yang diinginkan kak Hua. tn. Chai juga bingung karena masalahnya, sponsor iklan untuk drama itu, menginginkan Chun Lei yang dianggap cocok dengan aura produk Hai Lan. 


Mau apapun yang dikatakan, kak Hua tetap tidak setuju. Dia baru mau setuju kalau nama Chun Lei diletakkan duluan sebelum nama Xiao Peng (jadi, kalau di film dan drama kan biasa ada tuh nama artis-artis yang bermain di dalamnya. Biasa kan nama pemeran utama pasti di taruh paling atas, nah kak Hua maunya nama Chun Lei di taruh di atas nama pemeran utama). tn. Chai mana bisa menyetujui syarat kak Hua itu, karena posisi nama itu kan memang selalu di mulai dari nama pemeran utama pria. Kak Hua terus saja keras kepala dan berkata kalau bisa kan dibilang penulisan nama di buat berdasarkan senioritas si artis. tn. Chai membalas kalau berdasarkan senioritas, semua pemeran orang tua di drama tersebut adalah artis veteran dan nama mereka harus ditaruh di depan sebelum nama Chun Lei. Kak Hua setuju. Letakkan saja nama artis veteran di atas nama Chun Lei, tapi tetap, nama Chun Lei harus diatas nama Xiao Peng.


Kak Hua beneran keras. Dia nggak mau mengalah dan meminta solusi tidak masuk akal seperti itu. tn. Chai juga nggak ada cara membujuknya lagi.


Xiao Yu yang memperhatikan sedari tadi, mulai angkat bicara begitu keadaan sudah agak tenang. Dengan sangat sopan, dia memperkenalkan diri dan memuji kak Hua serta Chun Lei. Pokoknya, dia memuji-muji mereka dulu, baru membicarakan pendapatnya. Dia meminta maaf dulu kalau perkataannya ada yang menyakiti karena dia juga kurang mengerti industri film, tapi adik sepupunya adalah aktris kecil. 


Jadi, menurut Xiao Yu kalau mereka menyanggupi menulis nama Chun Lei diatas nama Xiao Peng, tentu akan muncul rumor nggak enak. Udah gitu, sebagai artis yang lebih senior mendampingi artis baru, itu bukan hal yang memalukan. Itu adalah etika bisnis. Yang memalukan itu kalau bersikeras ingin di urutan pertama. 

tn. Chai udah panik, takutnya ucapan Xiaoyu menyinggung kak Hua dan membuat hubungan mereka memburuk. Makanya, tn. Chai menyuruh Xiao Yu untuk berhenti bicara. Tidak disangka, kak Hua ingin mendengarkan semua pendapat Xiao Yu.


Xiao Yu melanjutkan kalau sebenarnya mau jujur, walaupun Chun Lei artis yang berpengalaman, tapi popularitasnya itu kalah dari popularitas Xiao Peng. Kak Hua mulai emosi dan menyuruh mereka hanya bekerja sama dengan Xiao Peng saja, ngapain mempersulit Chun Lei? Xiao Yu menjawab kalau yang menginginkan Chun Lei adalah klien mereka, Hai Lan. Kalau mereka ganti pemeran, sponsor tidak akan mau kerja sama dan proyek akan gagal. Hal ini juga membuktikan kalau Chun Lei mempunyai kualitasnya sendiri. 


Dan juga, tadi kak Hua bilang kalau selama ini, film dan drama yang dibintangi Chun Lei adalah pemeran utama. Memangnya di dalam drama dan film itu tidak ada pemeran kedua pria? Dan apakah semua pemeran kedua pria itu tidak sebagus si pemeran utama pria dan tidak pantas dihormati? Kan tidak. Jadi, nggak memalukan menjadi pemeran kedua pria. 


Dari awal, Chun Lei kan sudah melihat naskah ini dan menyukai peran kedua pria itu makanya baru setuju mau memerankannya? Bukankah dia sangat ingin bekerja sama dengan sutradara Ou Yang? Kak Hua membenarkan. Xiao Yu langsung bilang kalau begitu kan nggak ada masalah. Chun Lei mau menerima tawaran pemeran kedua karena naskah dan sutradara, bukan karena pemeran utama pria. Masa hanya karena urutan nama jadi nggak mau main lagi, bukankah itu sangat disayangkan? 



Terus, kehormatan yang diterima seorang aktor, berasal dari film yang dia mainkan, bukan? Jika dia menjadi pemeran utama dan filmnya buruk, bukankah lebih memalukan? Siapa yang berada di urutan pertama, dia yang menanggung penilaian penonton. Bukankah itu juga mengurangi beban Chun Lei? Jika filmnya bagus, jasa Chun Lei tidak bisa diabaikan. Jika filmnya jelek, ada Xiao Peng yang menanggung. Kenapa malah tidak mau mengambil keuntungan ini?


Kak Hua mendengarkan dengan seksama semua pendapat Xiao Yu. Dan pikirannya langsung berubah, terutama saat Xiao Yu bilang begini : “Dengan membimbing orang baru, industri ini baru memiliki masa depan.”


Kak Hua akhirnya setuju untuk membiarkan Chun Lei tandatangan kontrak kerja sama. Dia beneran puas dengan cara Xiao Yu menyampaikan pendapat. Sikap kak Hua yang awalnya dingin, berubah hangat. Dia bahkan mau minum arak dengan mereka. Dia juga sangat menyukai Xiao Yu sehingga dia bilang akan merebut Xiao Yu kalau tn. Chai tidak memperlakukannya dengan baik.

Tidak hanya itu, kak Hua juga meminta nomor Xiao Yu. Dia menyuruh Xiao Yu untuk membawa adik sepupunya itu padanya, untuk dia nilai, apakah mampu atau tidak.


Setelah pertemuan selesai, Xiao Yu pulang diantarkan tn. Chai. Dan seperti yang sudah dibicarakan di awal, tn. Chai memberikan bonus besar untuk Xiao Yu karena berhasil menyakinkan kak Hua untuk tandatangan kontrak kerja sama. Dia sangat puas dan senang karena semua berjalan lancar dan dengan hasil kerja Xiao Yu.

--


Suami Si Meng akhirnya pulang . Suaminya adalah Du Shijun. Dia pulang dengan bau alkohol. Saat ditanya, Shi Jun menjawab kalau dia hanya mabuk sedikit. Dan sempat-sempatnya juga dia menggombali Si Meng. 



Ah, karena putranya punya tugas mengarang dengan topik “Ayah”, maka Shi Jun membantunya. Baru juga mengajarkan sebentar, Shi Jun sudah tertidur lelap. Putranya juga jadi memilih mengakhiri mengerjakan PR dan tidur. Dia bilang sama Ibunya kalau PR nya dikumpul hari Senin, jadi masih ada waktu mengerjakan.


Si Meng dengan lembut membangunkan suaminya dan menyuruhnya untuk pindah ke kamar, mandi dan tidur. Setelah itu Si Meng mulai merapikan meja kerja. Dia akan menulis sebentar sebelum tidur. Shi Jun yang baru selesai mandi, melihatnya dan mengajaknya tidur. Si meng menyuruhnya untuk tidak duluan, tapi Shi Jun sudah nggak ngantuk lagi karena mandi.


Si Meng mulai membicarakan sekolah putra mereka. Kamis depan, kelas Dazhuang (nama putra mereka) akan mengadakan rapat orang tua, dan dia ingin Shi Jun yang pergi kali ini. Shi Jun memberitahu kalau dia nggak bisa hari Kamis. Si Meng membujuk agar Shi Jun mau meluangkan waktu, soalnya, Shi Jun nggak pernah sama sekali menunjukkan diri di sekolah Dazhuang. 


Pembicaraan kemudian berganti topik. Si Meng menyarankan agar mereka memakai seorang pembantu agar dia juga bisa lebih bebas. Dia bisa memakai keahlian sastranya untuk menulis dan mengurangi beban keluarga mereka. Shi Jun nggak suka mendengarnya. Mereka sudah sering membahas ini. Dan jawabannya selalu sama, dikeluarga ini, cukup dia yang mencari uang, sementara Si Meng menjadi IRT. 


Si Meng masih terus membujuk. Dia merasa kesehariannya ini tidak ada bedanya dengan pembantu. Dia ingin bekerja juga. Shi Jun nggak mau karena dia merasa, kalau ada orang asing yang masuk, rasanya seperti ini bukan keluarganya. Contohnya sekarang, kalau dia sudah siap mandi dan nggak pakai pakaianpun, dia bisa bebas berkelilih rumah. Tapi, kalau sudah ada pembantu, dia nggak bisa begitu lagi. Hidup jadi nggak bebas. 




Dia membujuk Si Meng untuk bertahan. Kalau nanti anak mereka sudah SMP dan masuk asrama, Si meng bisa bebas melakukan apapun saat itu.  Si Meng sedikit kesal karena masih lama jika menunggu sampai anaknya SMP. Shi Jun membalas kalau waktu itu nggak terasa, rasanya seperti kemarin dia baru saja mendekati Si Meng sekarang sudah menikah dan punya anak. Shi Jun beneran pandai berkata-kata dan membuat amarah Si Meng jadi luruh.


 


Post a Comment

Previous Post Next Post