Original
Network : Tencent Video, iQiyi
Pada
akhirnya, Ning Yi menaiki juga pelangkin pernikahannya. Dia tidur didalam nya
sambil dia merasa puas, lalu dia mengintip keluar. Dan ketika orang- orang
diluar melihatnya, mereka menertawainya. Dengan kesal, Ning Yi mengumpat
didalam kereta. Kemudian seorang anak tiba- tiba melemparkan batu ke dalam
pelangkin pernikahannya, dan Ning Yi pun membalasnya. Tapi anak itu tidak mau
berhenti juga sampai Ibunya yang menghentikannya.
“Jangan
melempar lagi,” kata si Ibu, menghentikan anaknya. “Jika masih melempar, ketika
dewasa nanti akan menjadi menantu yang dinikahi,” katanya, menakuti. Dan si
anak pun langsung berhenti melemparkan batu.
Mendengar
itu, Ning Yi sama sekali tidak peduli dan kembali duduk dengan nyaman didalam
pelangkin pernikahannya.
Tidak lama
kemudian, pelangkin pernikahan sampai didepan kediaman Su Tan’er dan Penjaga
Geng memanggil Ning Yi untuk keluar.
“Sudah
bekerja keras ya,” kata Ning Yi dengan ramah kepada dua orang pengangkat
pelangkin. “Tidak mudah ya,” katanya sambil tersenyum. Lalu dia menyapa orang-
orang yang berkumpul disekitar juga.
Melihat itu,
Su Wenxing dan
Su Zhongkan
tersenyum menertawai sikapnya.
“Api yang
membara merayakan kebahagiaan baru. Melewati rintangan untuk mendapatkan istri
yang baik,”
kata host pernikahan
dengan keras.
Melihat
ember api didepannya yang harus dilangkahi, Ning Yi merasa agak ragu. “Tidak
melangkahi ember api juga sama saja,” jelasnya sambil berjalan
melewati ember api didepannya.
Kemudian
beberapa anak maju untuk menghalangi Ning Yi memasuki gerbang dengan mudah.
“Tuan Menantu, tebarkan bintang,” kata mereka sambil tersenyum dan mengulurkan
tangannya.
“Untuk apa
ini?” tanya Ning
Yi dengan bingung.
“Ini harus
berikan uang,” jawab
Penjaga Geng, berbisik.
“Berikan
uang? Kamu begitu sungkan terhadap Tuan Menantu baru…” gumam Ning
Yi dengan
senang dan tangannya bersiap untuk menerima, salah paham.
“Kamu yang
memberikan uang kepada mereka,” jelas
Penjaga Geng, menghentikan aksi Ning Yi. Lalu dia memberikannya beberapa ampao untuk
dibagikan, karena dia tahu kalau Ning Yi tidak punya uang.
Lalu dengan
sikap dermawan, Ning Yi membagikan ampao kepada setiap orang yang berdiri
digerbang. Termaksud Ayah dan anak, Su Zhongkan dan Su Wenxing.
Xiao Chan
datang menemui Su Tan’er yang
sedang bersiap- siap. Dia melaporkan bahwa Ning Yi sama sekali tidak ada
menghafal gambar- gambar semalam. Dan mengetahui itu, Su Tan’er merasa
sangat cemas.
Su Zhongkan dan
Su Wenxing tidak sabaran menunggu pertunjukkan nanti. Karena tamu- tamu yang
datang hari ini adalah tokoh- tokoh penting, jadi apabila Ning Yi salah
mengenali satu orang saja, maka itu akan mempermalukan keluarga Sulung, yaitu
keluarga Su Tan’er. Disaat
itu, Su Yu pasti akan menjadi orang pertama yang tidak setuju dengan pernikahan
Su Tan’er.
“Hakim Daerah
Xu,” teriak
Penjaga, mengumumkan kedatangan Hakim Daerah Xu. Mendengar itu, Su Zhongkan dan
Su Wenxing langsung menghampiri Hakim Daerah Xu dan menyambut kedatangannya
dengan bersemangat.
Kemudian Su Zhongkan dan
Su Wenxing membawa Hakim Daerah Xu menemui pengantin pria, Ning Yi. Tapi mereka
tidak memberitahu nama Hakim Daerah Xu kepada Ning Yi, melainkan mereka hanya
mengatakan kalau Hakim Daerah Xu adalah tokoh besar didalam kota Jiang Ning
mereka.
“Tuan Menantu
Keluarga Su, kita pernah bertemu ketika hari ulang tahun kakek buyut keluarga
kalian. Aku sudah bertahun-tahun berteman dengan kakek buyut keluarga kalian.
Hubungan kita tidak asing ya,” sapa Hakim
Daerah Xu dengan sikap ramah dan bersahabat.
Karena tidak
mengenali siapa Hakim Daerah Xu, maka Ning Yi pun hanya diam dan tersenyum
saja. Melihat itu, Su Wenxing sengaja mengingatkan Ning Yi untuk jangan diam
saja.
Merasa
sangat khawatir kepada Ning Yi yang berada diluar, maka Su Tan’er pun
menyelinap keluar dari kamarnya dengan bersembunyi diantara para pelayannya
serta Xiao Chan dan berjalan mengikuti mereka.
Tamu penting
yang lainnya tiba. Dengan senagaja, Su Zhongkan menyuruh Ning Yi untuk menyapa
mereka dan hanya diam saja. Dengan bingung, Ning Yi tersenyum kepada mereka
semua. “Aku adalah
Ning Yi, senang bertemu...” katanya
sambil berusaha mencari kata- kata yang tepat. “Senang bertemu...”
Melihat
kalau Ning Yi sama sekali tidak mengenali siapapun, Su Zhongkan dan Su Wenxing
tersenyum dengan puas, mereka berdua menunggu Ning Yi menjadi lelucon di depan
tamu-tamu penting yang hadir.
Lalu disaat
itu, Su Tan’er datang
untuk membantu Ning Yi melewati situasi yang memalukan. Dan Su Zhongkan pun
menegurnya.
“Tan'er, di
depan banyak orang begini, tidak sesuai aturan jika seorang mempelai wanita
keluar seperti ini,” tegur Su
Zhongkan.
“Paman Kedua,
justru karena Tan’er adalah
mempelai wanita, jadi lebih harus keluar untuk memberi salam pada para paman,” balas Su
Tan’er dengan
sikap tenang.
“Istriku,” sapa Ning
Yi dengan malu.
“Kamu ke sini
sebentar,” perintah Su
Tan’er dengan
suara pelan.
Su Tan’er dan Ning
Yi berdiri sedikit menjauhi para tamu dan mereka berbicara dengan suara kecil
supaya tidak kedengaran orang- orang.
Su Tan’er
mempertanyakan, kenapa Ning Yi tidak menghafal gambar- gambar yang diberikannya
semalam. Dan Ning Yi beralasan bahwa semalam dia terlalu ngantuk. Lalu Su Tan’er pun mau
menegur Xiao Chan, karena dia sudah menyuruh Xiao Chan untuk mengawasi Ning Yi.
Dan Xiao Chan merasa bersalah.
“Tenang saja.
Tunggu dan menyaksikan saja,” kata Ning
Yi, menenangkan Su Tan’er dan
melindungi Xiao Chan.
Kemudian
disaat itu, Penjaga Geng datang, membawakan sesuatu yang Ning Yi inginkan. Dan
dengan sikap keren, Ning Yi membuka barang yang telah disiapkan nya. Melihat
itu, orang- orang merasa sangat penasaran, apa itu.
Ternyata
barang yang Ning Yi siapkan adalah segulung kertas panjang, tinta, dan kuas. “Para tamu
undangan, aku sepenuhnya berterima kasih kepada kalian yang telah datang ke
Kediaman Su untuk menghadiri upacara pernikahan aku, benar-benar membuat kami
semakin cemerlang. Jadi, aku secara khusus menyediakan kertas, kuas, tinta dan batu
tinta. Semoga kalian semua bisa memberikan karya tulisannya untuk meninggalkan
marga dan nama kalian,” jelasnya
kepada semua orang. “Ini termasuk
sebuah berkah kecil bagi kami kedua mempelai yang baru menikah ini. Bagaimana
jika Anda dulu?”
katanya, mempersilahkan Hakim Daerah Xu
untuk maju terlebih dahulu.
Tanpa rasa
aneh ataupun curiga sama sekali, Hakim Daerah Xu maju sambil tersenyum memuji
Ning Yi dan menulis namanya diatas kertas yang telah disiapkan.
Setelah
Hakim Daerah Xu menulis namanya, Ning Yi membaca namanya dan memujinya dengan
bersemangat, “Paman Xu,
tulisannya sama seperti penulisnya,” pujirnya.
Melihat cara
pintar yang Ning Yi pakai, Su Tan’er merasa sangat lega dan kagum. Sedangkan Su
Zhongkan dan Su
Wenxing merasa kesal.
Tamu selanjutnya
maju, dan seperti sebelumnya, setelah tamu- tamu selesai menuliskan nama
mereka, Ning Yi bakal membaca nama mereka dan memuji mereka. Sehingga tidak ada
seorangpun yang curiga bahwa dia hilang ingatan serta tidak mengingat satupun
dari mereka.
Didalam aula
pernikahan, host menyambut para tamu dengan ramah. Lalu setelah itu, dia
mempersilahkan kedua orang tua dari mempelai wanita untuk masuk. Dan yang
datang hanyalah, Menantu Yao saja, Ibu Su Tan’er. Sedangkan Su Boyong tidak datang. Karena itu, setiap
orang mulai berbisik- bisik pelan, menggosipi mereka.
“Mari
menyambut Tuan Menantu baru,” panggil
Host dengan suara keras. Dan lalu Ning Yi pun memasuki aula.
Ning Yi
tersenyum dengan ramah kepada Menantu Yao dan mengangkat alisnya dengan sikap main-
main. Melihat itu, Menantu Yao mendengus pelan dan malas menatapnya.
“Mari
menyambut mempelai wanita,” panggil
Host dengan suara pelan. Dan lalu Su Tan’er masuk ke dalam aula sambil menutupi
wajahnya menggunakan kipas merah.
Saat Su Tan’er melihat
ke arah tempat
duduk orang tuanya, dia merasa agak sedih, karena Ayahnya tidak datang. Dan
Xiao Chan menghiburnya.
“Waktunya
sudah tiba. Para mempelai dipersilakan menyembah langit dan bumi. Pertama,
menyembah langit, bumi, matahari, bulan dan bintang,” kata Host
pernikahan. Dan
Ning Yi serta Su Tan’er menghadap
ke arah pintu dan membungkukkan tubuh mereka selama sesaat.
“Kedua,
berterima kasih atas jasa pemeliharaan dari para orang tua,” kata Host
pernikahan. Dan
dengan agak bingung, Ning Yi mengikuti gerakan Su Tan’er. Tapi dia
salah berputar, sehingga tali yang mengikat tangan mereka bersama tersangkut di
tubuhnya. Melihat itu, para tamu tertawa dengan keras.
“Pertama kali
menikah, tidak ada pengalaman, lain kali akan lebih baik,” bisik Ning
Yi, menjelaskan kepada Su Tan’er.
Kemudian
Ning Yi dan Su Tan’er
membungkuk kepada Su Yu selama sesaat.
“Suami istri
saling memberi hormat,” kata Host
pernikahan. Dan
Ning Yi serta Su Tan’er saling
berhadapan serta saling membungkuk kan tubuh.
Tepat disaat
itu, Wu Qihao datang ke pernikahan. Tanpa berbasa- basi, dia memberitahu Su Yu
bahwa kali ini dia datang demi urusan pernikahan Su Tan’er. Lalu dia
mendekati Su Tan’er dan
berbicara dengannya. Melihat
itu, Ning Yi agak bingung dan heran, ada apa.
“Tan'er, aku mengerti
tentang isi hatimu. Kamu tidak ingin menikah denganku bukan karena tidak
menyukai aku, tapi karena tidak ingin meninggalkan Keluarga
Su,” kata Wu
Qihao dengan sangat yakin.
Dengan
canggung, Su Tan’er menatap
setiap orang, lalu dia menegur Wu Qihao. “Tuan Muda Wu, kamu jangan sembarangan
berbicara. Biasanya aku dan kamu hanya ada hubungan bisnis, sama sekali tidak
ada hubungan percintaan,” katanya,
menjelaskan
dengan jelas supaya setiap orang tidak salah paham.
Lalu Su Tan’er
menjelaskan bahwa jika Wu Qihao datang untuk menghadiri resepsi pernikahannya,
maka Su Tan’er akan
menyambutnya sebagai tamu. Jika
tidak, maka Su Tan’er meminta
agar Wu Qihao pergi. Tapi
Wu Qihao tidak mau pergi, karena dia tidak setuju bila Su Tan’er menikah
dengan orang seperti Ning Yi.
Tiba- tiba
seorang wanita dan seorang anak kecil datang. Mereka berdua mengaku sebagai
Istri dan anak Ning Yi. Mereka mendekati Ning Yi dan menangis sambil memeluknya.
Mereka mengomel bahwa Ning Yi begitu kejam, karena meninggalkan mereka berdua.
Melihat itu,
Su Tan’er sangat
terkejut. Sedangkan Ning Yi merasa sangat bingung sekali, jadi dia diam.
“Kalian sudah
melihatnya, kan? Orang ini adalah istri Ning Yi yang sah. Dia bahkan
meninggalkan mereka hanya demi menikah ke dalam Keluarga Su. Menurut kalian,
apakah orang seperti ini boleh menikah ke dalam Keluarga Su?” kata Wu
Qihao, bertanya kepada semua orang yang berada ditempat.
Sebelum Su
Yu sempat marah, Menantu Yao langsung mendekatinya dan menjelaskan. “Ayah mertua,
sebelum Ning Yi menikah ke dalam keluarga kita, aku pernah meminta Penjaga Geng
untuk memeriksanya, dia sama sekali tidak ada istri dan anak di luar sana,” jelasnya. “Kejadian
hari ini dikhawatirkan ada orang yang sengaja mencelakai dan sengaja merusak
pernikahan Tan’er,” katanya
dengan yakin sambil melirik Su Zhongkan sedikit.
Su Yu
mengerti dan tidak marah sedikitpun, juga dia mempercayai penilaian Su Tan’er dalam
memilih suami. Kemudian Wu Qihao pun meminta mereka untuk melakukan pengujian
supaya mereka bisa mengetahui kebenarannya seperti apa.
“Menguji apa?” tanya Ning
Yi, bingung.
“Menguji
hubungan darah,’ jawab Wu
Qihao, penuh penekanan.
Mendengar
itu, Ning Yi menatap Su Tan’er dengan
gugup. Dan Su Tan’er balas
menatapnya dengan sikap tegang.
Cara
mengetes hubungan darah adalah dengan cara, meneteskan darah Ning Yi dan darah
si Anak didalam mangkuk berisikan air. Jika darah mereka berbaur menjadi satu,
maka mereka benar Ayah dan anak kandung. Jika tidak, maka mereka bukan Ayah dan
anak kandung.
“Kakek, hari
ini adalah hari pernikahan aku. Jika membiarkan dia bertindak sembarangan
seperti ini, kedepannya aku dan suamiku akan malu ketika bertemu dengan orang
lain,” protes Su
Tan’er kepada Su
Yu.
“Tan'er, aku
melakukan ini demi Keluarga Su. Jika hari ini tidak mengujinya, maka Keluarga
Su akan sangat malu ketika ketahuan pada masa depan,” kata Wu
Qihao, menjelaskan dengan lembut. Lalu dia menanyai pendapat semua orang dan
semuanya setuju.
Karena ini
berhubungan dengan reputasi Keluarga Su, maka Su Yu setuju dengan perkataan Wu
Qihao. Yaitu agar Ning Yi dan si Anak melakukan tes darah.
Setelah si
Anak meneteskan darahnya ke dalam mangkuk. Ning Yi juga meneteskan darahnya ke
dalam mangkuk. Dan hasilnya, dua darah mereka berbaur menjadi satu. Melihat
itu, Su Tan’er terkejut
serta menjadi pucat. Dan setiap orang langsung heboh. Sementara Ning Yi, dia
diam dan berpikir. Dia merasa agak aneh dengan cara mengetes hubungan darah ini.
“Ning Yi,
bagaimana kamu menjelaskan masalah ini?” tanya Su Yu dengan keras sambil memukul
tongkatnya dengan keras ke lantai supaya setiap orang diam.
Tanpa
mengatakan apapun, Ning Yi berjongkok didepan si Anak dan memperhatikan raut
wajahnya. “Mata besar
dengan kelopak mata ganda ini tidak mirip,” pikirnya
dengan yakin. “Sayang,
apakah aku benar-benar ayahmu?” tanyanya
sambil menatap mata si Anak.
Dengan
perasaan bersalah, si Anak menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap Ning
Yi.
Wu Qihao
kemudian mengatai Ning Yi sebagai orang bejat. Mendengar itu, Ning Yi tertawa. “Baiklah. Aku mengakuinya. Mengakui bahwa anak ini
adalah anak putraku,” katanya.
Dan setiap orang semakin heboh. Dan Su Yu merasa sangat kecewa. “Sebenarnya
aku tidak hanya memiliki anak putra ini, aku masih memiliki seorang anak putra
lain,” lanjutnya.
“Kamu tidak
hanya memiliki satu anak putra? Sebenarnya kamu telah melakukan berapa banyak tindakan yang jahat dan bejat?” tanya Wu
Qihao dengan sinis.
Mendengar
itu, Su Tan’er semakin bertambah
pucat. Dia merasa terkejut, tidak menyangka, kecewa, dan sangat malu.
“Kalau
begitu, anak yang lainnya berada di mana?” tanya Wu Qihao, ingin tahu.
“Putraku,
biar ayah memeluk kamu,” kata Ning
Yi sambil memeluk Wu Qihao dengna penuh rasa kasih sayang dan kelembutan. “Tidak
bertemu selama bertahun-tahun, ayah sangat merindukan kamu.”
“Omong kosong
apa yang sedang kamu katakan?” tanya Wu
Qihao, marah, sambil menepis tangan Ning Yi yang menyentuhnya.
Kemudian
untuk membuktikkan perkataannya, Ning Yi mengajak Wu Qihao untuk menguji
hubungan darah mereka. Mendengar itu, setiap orang merasa bingung.
Ning Yi
kemudian keluar dan mengambil semangkuk air bersih. Lalu dia meneteskan
darahnya ke dalam air. Dan Wu Qiao juga meneteskan darahnya ke dalam air.
Hasilnya kedua darah mereka berbaur menjadi satu. Melihat itu, setiap orang
merasa sangat terkejut, begitu juga dengan Wu Qihao sendiri.
“Aku adalah
ayah dari Wu Qihao ini,” kata Ning
Yi sambil tersenyum
bangga.
Dengan
marah, Wu Qihao membanting mangkuk air yang mereka gunakan. Dan pecahannya
hampir saja mengenai Su Tan’er, sehingga
Menantu Yao merasa marah padanya. Tapi Wu Qihao tidak peduli.
“Aku lebih
tua daripada dia, bagaimana mungkin aku adalah anak putranya?” kata Wu
Qihao, menjelaskan kepada setiap orang agar mereka jangan salah paham.
Wu Qihao
kemudian menuduh kalau Ning Yi pasti telah melakukan sesuatu pada air yang
digunakan, dan Ning Yi membenarkan, tapi dia yakin kalau Wu Qihao pasti juga
ada melakukan sesuatu kepada air sebelumnya.
“Jika anak
ini adalah anak putraku, maka aku adalah ayahmu,” tegas Ning Yi sambil mengangkat dagunya dengan bangga. “Karena darah
kita berdua sudah saling membaur, maka aku bertanya padamu, apakah aku adalah
ayahmu?” tanyanya
sambil tersenyum.
“Tentu saja
bukan” jawab Wu
Qihao dengan geram.
“Kalau begitu, apakah anak ini adalah anak putraku?” tanya Ning Yi. Dan Wu Qihao diam serta berniat untuk langsung pergi begitu saja.