Esok paginya, Sheng berpas-pasan dengan Lucy yang keluar dari Ounuo dengan barang-barangnya. Untuk terakhir kalinya, Sheng menasehati Lucy agar mengambil jalan yang lurus dan menjauhi orang yang seharusnya. Daripada menerima nasehat itu, Lucy bersikap ketus dengan bilang kalau dia tahu apa yang dilakukannya. Dan dia yakin mereka pasti akan bertemu lagi, mungkin sebagai musuh.
Lucy benar-benar tidak mendengarkan Sheng. Dia sekarang berada di pihak tn Zhao. tn. Zhao juga sudah sangat yakin akan mampu mengalahkan Lian Sheng kali ini dan menjadi Wakil Ketua.
Sheng dalam suasana hati yang sangat baik. Saking baiknya, begitu pulang kerja, dia pergi ke studio Taizhe untuk memasak makan malam untuk mereka. Sayang, makan malam ini tidak gratis. Sheng ingin meminta bantuan Taizhe. Dia akan melamar Xiaoting. Mendengar itu, Zihan jadi bersemangat sekaligus iri.
Sementara itu, tn. Zhao mengundang Jiajie dan Yingshu ke tempatnya, dengan bantuan tn. Weng dan You Wei. Padahal You Wei yang membujuk dan membawa Jiajie ke sana, tapi begitu sudah tiba, dia langsung di usir sama tn. Zhao untuk pulang.
Di tempat itu, sudah ada A Cheng yang menunggu di ruangan berbeda. Saat tn. Zhao memberitanda, A Cheng baru keluar dari ruangan tersebut. JIajie dan Yingshu awalnya kaget karena A Cheng ternyata bersama tn. Zhao. Namun, Jiajie mencoba tetap tenang dan menanyakan tujuan sebenarnya tn. Zhao mengundang mereka. Setelah bicara panjang lebar, tn. Zhao baru mengizinkan A Cheng menyampaikan sesuatu.
Seperti yang sudah disepakati, A Cheng memberitahu kematian Zhijie. Pertama-tama, dia memperkenalkan diri sebagai paparazzi yang akan menggunakan foto untuk memeras targetnya. Tidak di sangka, saat dia sedang mengawasi Zhijie, dia malah melihat saat-saat terakhirnya. A Cheng berbohong kalau waktu itu Zhijie dan Sheng bertengkar hebat. Dia juga tidak tahu apa yang mereka pertengkarkan, tapi Sheng terlihat sangat marah dan agresif. Kemudian, saat Sheng berteriak keras, Zhijie tiba-tiba memegang dadanya dan jatuh ke lantai. Yup, dia mengalami serangan jantung.
Yingshu yang sudah sangat nethink sama Sheng, menyimpulkan kalau Sheng adalah penyebab kematian ayahnya. Dengan panik, A Cheng langsung bilang kalau dia tidak mengatakan seperti itu ya, Yingshu yang mengatakannya sendiri. Dan juga, menurutnya, itu tidak bisa dianggap pembunuhan karena kan Zhijie terkena serangan jantung karena terlalu marah.
Yingshu tidak bisa tenang dan mulai teriak-teriak sama A Cheng. Dia ingin A Cheng bicara jelas, apakah Sheng menyebabkan kematian ayahnya atau tidak!! A Cheng mana mau menjawab pertanyaan itu. Jiajie masih bersikap tenang, meminta A Cheng menyelesaikan ceritanya. A Cheng pun bercerita kalau Sheng menemuinya setelah kejadian itu dan memberikannya 500rb RMB untuk membeli semua foto dan video yang dimilikinya. Sheng juga bilang padanya agar tidak mengatakan hal ini pada siapapun.
Jiajie tidak langsung percaya karena tidak ada bukti. A Cheng langsung bilang memang tidak ada bukti untuk masalah Zhijie, tapi dia memiliki bukti kalau Sheng memberikannya uang 500.000 RMB sebagai uang tutup mulut (Bukti itu sebenarnya adalah bukti saat Sheng menutup mulutnya agar tidak menyebarkan perselingkuhan Zhijie). Dengan bukti yang diberikan A Cheng, Jiajie dan Yingshu menjadi percaya sepenuhnya padanya.
Dengan kepercayaan yang sudah diperolehnya dari Yingshu, tn. Zhao segera melancarkan rencananya. Dengan kekuasaan dan uang yang dimilikinya, Yingshu memaksa beberapa pemegang saham untuk memihaknya atau dia akan menggunakan segala cara membuat mereka menjual saham dan kehilangan hak di Ounuo. Tentu saja, keputusan itu dibuat atas dukungan dari tn. Zhao.
Jiajie sendiri sangat shock dengan pengakuan A Cheng (yang sebenarnya adalah kebohongan). Sebenarnya, ada satu hal yang disembunyikan oleh Jiajie, mengenai saham yang diberikan oleh Zhijie untuk Sheng. Dulu, Jiajie pernah tidak sengaja melihat dokumen resmi pemindahan sebagian saham Zhijie pada Sheng. Saat dia menanyakan pada Zhijie, alasannya hendak memberikan saham itu pada Sheng padahal Sheng sudah lama pergi dari Ounuo, Zhijie menjawab kalau Sheng berhak atas saham tersebut. Menurutnya, Sheng sudah berkontribusi besar untuk Ounuo. Mau apapun yang dilakukan Sheng, di dalam benaknya, Sheng adalah orang yang setia pada Ounuo. Dia juga tahu kalau Jiajie tidak akan pernah memaafkan Sheng, namun, semakin dia tidak mau memaafkan Sheng, semakin dia tidak akan bisa memaafkan diri sendiri. Mereka sudah menikah begitu lama dan dia tahu kalau di dalam hatinya, Jiajie masih marah atas masa lalu. Namun, dia janji, tidak akan pernah membuat Jiajie menangis.
Ingatan itu, semakin menyiksa Jiajie. Apakah benar Sheng sama seperti yang dikatakan mereka? Apa dia kembali untuk balas dendam?
Dengan penuh pertanyaan di kepalanya, Jiajie menemui Sheng ke rumahnya langsung. Dia mendesak Sheng untuk jujur kali ini padanya. Asalkan Sheng jujur, dia akan mempercayainya tanpa syarat apapun. Sheng menjawab kalau dia tidak menyembunyikan apapun dan tujuannya kembali demi Ounuo.
Jawaban itu tidak memuaskan Jiajie Jiajie semakin marah dan menyebut Sheng masih saja sama seperti 5 tahun lalu. Sheng tidak setuju karena dia yang sekarang, bukanlah dia 5 tahun yang lalu. Dulu, dia dipenuhi ketakutan, amarah dan dendam. Namun, dia yang sekarang, di penuhi dengan damai. Alasannya karena dia sudah menemukan seseorang dihidupnya. Walaupun orang itu tidak cantik, tapi orang itu (Xiaoting) mempunyai kekuatan. Asalkan Xiaoting ada di dekatnya, dia bisa melupakan semua hal menyakitkan dan tidur dengan damai seperti saat dia masih kecil dulu.
Semua jawaban itu membuat diri Jiajie semakin diliputi amarah dan kecemburuan. Mau apapun yang dikatakan Sheng, dia menganggap Sheng sama saja seperti 5 tahun lalu. Dan itu, membuatnya memutuskan untuk tidak mempunyai hubungan apapun lagi dengan Sheng (hubungan bisnis, pertemanan dll).
Sheng tidak peduli walau semua orang membencinya, yang penting baginya adalah Xiaoting. Sesuai dengan kesepakatan, Sheng akan melamar Xiaoting. Dia meminjam studio Taizhe sebagai tempat lamaran. Zihan dan Taizhe bahkan sudah membantunya untuk menghias tempat itu seindah mungkin. Kini, mereka hanya harus menunggu Xiaoting pulang.
Tapi, baru juga siap menghias tempat, Sheng mendapat telepon dari Yingshu yang mengajaknya bertemu. Setelah sekian lama Yingshu menghindarinya, akhirnya Yingshu menelponnya. Makanya, Sheng mau bertemu dengannya karena mungkin Yingshu membutuhkannya.
Di tempat Yingshu, sudah ada Xiaoting, Fei’er, Jiajie, tn. Zhao dan tn. Weng. Suasana sangat tegang. Semuanya menanti kedatangan Sheng. Sheng yang tiba, kaget dan bingung melihat semua orang berkumpul dan juga ada Xiaoting. Ditambah lagi, tn. Weng bilang ini adalah rapat pemegang saham.
Hal itu tentu nggak masuk akal. Sejak kapan rapat pemegang saham bisa diadakan ditempat seperti ini, bukan di perusahaan. Dan tidak dihadiri semua pemegang saham tapi hanya tn. Zhao, tn. Weng, Yingshu dan Jiajie? Yingshu dengan sikap sombongnya seperti biasa, menunjukkan dokumen yang berisi surat persetujuan para pemegang saham lain untuk diadakannya rapat ini. Jadi, bisa dianggap semua hadir.
Tidak usah basa basi, rapat ini diadakan untuk menyingkirkan Sheng dari Ounuo hanya dengan alasan Sheng penyebab kematian Zhijie. Alasan yang tidak masuk akal. Padahal, secara medis, Zhijie meninggal karena serangan jantung. Namun, dimata Yingshu dan Jiajie, alasan Zhijie meninggal adalah Sheng! Mereka juga memutar rekaman suara A Cheng dan bukti Sheng memberikan bayaran kepada A Cheng sebagai bukti.
Xiaoting yang ada di sana, kaget mendengar rekaman suara tersebut. Sheng terdiam. Dia bisa saja memberitahu semuanya mengenai perselingkuhan Zhijie dan juga pada saat Zhijie meninggal, dia sedang bersama Peixi. Namun, sesuai yang sudah dijanjikannya sedari dulu, dia akan tetap menjaga image Zhijie sebagai ayah dan suami yang baik bagi keluarga. Karena itu, Sheng tidak bisa mengatakan apapun. Dia hanya bisa bilang kalau dia tidak melakukan apapun. Tanpa adanya penjelasan, Yingshu dan Jiajie semakin membencinya. Dari awal, mereka memang tidak pernah mempercayai Sheng, sejak hati mereka sudah diliputi perasaan cemburu.
Tidak perlu berpanjang lebar lagi, Yingshu memberhentikan Sheng dan mengangkat tn. Zhao menjadi CEO Ounuo yang baru! Yingshu juga bilang kalau Ounuo tidak akan pernah memperkerjakan Sheng lagi (sedikit bocoran, nantinya, tn. Weng dan Yingshu memohon-mohon sama Sheng untuk menyelamatkan Ounuo). tn. Zhao sangat puas dengan keputusan tersebut. Semua berjalan sesuai rencananya.
“Yinghsu. Suatu hari, kau akan paham kenapa aku melakukan ini,” ujar Sheng, menerima keputusan tersebut dan pergi.
Xiaoting segera mengejarnya. Dia sangat ingin tahu kenapa Sheng tidak menjelaskan apapun? Kenapa Sheng menerima orang-orang itu menyerang dan mempermalukan Sheng seperti itu?! Dia tidak percaya kalau Sheng melakukan hal seperti itu!
“Aku tidak bisa menjelaskan beberapa hal. Sekali aku melakukannya, itu akan menyakiti orang yang tidak seharusnya tersakiti. Jadi, aku harap kau percaya bahwa yang kulakukan ini adalah demi kebaikan mereka.”
“Jadi, kau juga tidak akan menjelaskannya padaku?”
“Maaf. Aku tidak bisa memberitahumu masalah ini.”
“Aku tahu kau punya banyak kisah. Aku tidak peduli. Jika kau merasa aku tidak perlu tahu kebenarannya atau sebaiknya aku menjauhi hal ini, aku harap setidaknya kau memberitahuku kalu kau benar-benar tidak membunuh orang, bisa kan?!”
“Xiaoting, bisakah kau tenang?”
“Seluruh dunia bilang kalau pacarku pembunuh! Bagaimana bisa aku tenang?!” teriak Xiaoting.
Namun, Sheng tetap ingin menyimpan rahasia Zhijie. Hal itu mengecewakan Xiaoting. Dia sudah berusaha keras agar bisa masuk ke dunia Sheng, tapi yang Sheng lakukan, sama saja mendorongnya.
Hari yang harusnya menjadi hari membahagiakan bagi Sheng, menjadi kacau! Dia di pecat dan lamarannya juga batal. Xiaoting sangat marah dan kecewa padanya sekarang.
Taizhe dan Zihan kaget saat dia menelpon dan Sheng bilang lamaran hari ini batal. Dengan kecewa, mereka mulai membereskan tempat yang sudah dihias dengan susah payah.
Setelah tn. Zhao dan tn. Weng pergi, Jiajie mengajak Fei’er berbincang. Dia ingin tahu pendapat Fei’er, apakah mereka sudah salah menuduh Sheng? Fei’er menjawab, jika mereka salah, kenapa Sheng tidak bisa menjelaskan apapun tadi? Yang penting sekarang Yingshu sudah mendapatkan posisinya kembali, jadi Jiajie tidak perlu memikirkan apapun lagi.
Huft. Yingshu benar-benar kacau. Dia marah pada Lian Sheng. Merasa terkhianati. Dan di saat dia merasa depresi seperti itu, Fei’er yang ada disisinya. Memeluknya dan menghiburnya. Dia juga meminta tolong Fei’er untuk membakar semua foto-foto nya dengan Sheng juga semua buku-buku pemberian Sheng.
Xiaoting pulang dengan sedih. Dia sempat heran melihat studio yang berantakan, apakah habis pemotretan pernikahan? Zihan hampir saja keceplosan memberitahu kalau ini lamaran Sheng untuk Xiaoting. Untung saja, Taizhe segera memberitanda agar dia tutup mulut. Zihan yang takut akan keceplosan lagi, memilih kembali ke kamar.
Xiaoting sangat galau saat ini. Dia ingin tahu pendapat Taizhe, jika Sheng benar-benar mencintainya, bukankah Sheng harusnya menceritakan semuanya padanya, bukannya menyembunyikan dan membuatnya khawatir atau salah paham, kan?
Satu pertanyaan itu, sudah bisa membuat Taizhe tahu, pertengkaran Sheng dan Xiaoting bukan pertengkaran biasa. Apa yang sebenarnya terjadi?
Baik Sheng maupun Xiaoting, keduanya diliputi kesedihan. Ada banyak hal yang dipikirkan oleh keduanya dan membuat mereka tidak dapat tidur semalaman.
Pagi-pagi, Sheng datang ke Ounuo dengan penampilan rapi. Di depan lift yang berada di lantai ruangannya, sudah ada tn. Zhao, Tn. Weng dan You Wei yang menanti. Begitu pintu lift terbuka dan Sheng keluar, You Wei segera meletakkan kardus berisi semua barang Sheng. Ini adalah bentuk pembalasan dendam tn. Zhao. Dia ingin menghina Sheng yang sudah dipecat.
Walau diperlakukan seperti itu, Sheng tetap tenang. Meskipun disindir sebagai pembunuh, Sheng tetap berusaha menahan amarahnya.