Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E36




Dengan dipecatnya Sheng dan diangkatnya tn. Zhao menjadi CEO OUnuo, tentu semua orang yang dulu berpihak pada Sheng, muali menjilat pada tn. Zhao. Terutama tn. Weng yang akhirnya di pindahkan posisinya menjadi Wakil Presdir. tn. Zhao beneran pintar karena dia juga mengangkat jabatan semua orang yang pernah bekerja untuk Sheng. You Wei juga berharap kalau posisinya juga akan diangkat, tapi sayang sekali, tn. Zhao ingin You Wei tetap menjadi asistennya.


tn. Zhao juga memanggil Lucy untuk memberikannya posisi di Ounuo, namun, Lucy menolak. Mereka tetap akan bekerja sama, tapi Lucy tidak akan bekerja kembali ke Ounuo. Sekarang, tujuan keduanya adalah menjual Ounuo secepat mungkin kemudian membagi hasilnya berdua. Hal yang akan sangat disesali sama Yingshu kelak.

--




Kondisi Lian Sheng semakin buruk. Tiba-tiba saja, saat dia rumah dia pingsan. Namun, untunglah Carmen menemukannya tepat waktu. Saat pingsan, Lian Sheng bermimpi buruk. Dia bermimpi berada di ruang operasi kemudian meninggal.

--


Xiaoting masih marah sama Sheng, tapi dia juga mengkhawatirkan Sheng. Makanya, dia datang dengan membawakan sekotak cokelat. Sheng sangat senang dengan kehadirannya. Dia juga mau memperkenalkan Xiaoting dengan temannya, Carmen.  Sayangnya, Carmen yang tahu kedatangan Xiaoting pergi melalui pintu belakang. Dia ingin memberikan waktu bagi Sheng dengan Xiaoting. Sheng masih belum mau memberitahukan penyakitnya dan tidak mau juga memberitahu kalau Carmen sebenarnya adalah dokter pribadinya di Amerika.



Kedatangan Xiaoting adalah untuk memberitahu Sheng, dia mempercayai Sheng. Entah apapun yang terjadi, bahkan jika Sheng tidak mau menceritakan apapun, dia akan terus menunggu hingga Sheng mau bercerita. 

Kalimat yang dikatakan Xiaoting sangat menyentuh hati Sheng. Dia bahagia. 

--


Berbeda dengan Xiaoting, hingga saat ini, Jiajie tidak pernah sepenuhnya percaya dengan Sheng.

--



Xiaoting memang tidak memaksa Sheng memberitahu yang sebenarnya, namun, dia juga tidak akan diam saja melihat Sheng dituduh sebagai pembunuh. Dia ingin mencari tahu sendiri. Dan satu-satunya orang yang bisa ditanyainya adalah Jeff, sahabat terbaik Sheng. Jeff benar-benar sahabat Sheng dan dia tidak mau mengatakan apa yang dirahasiakan Sheng. Tapi, jika Xiaoting memang ingin tahu kebenarannya, dia bisa mencari wanita bernama Yan Peixi. Dia akan memberikan alamat dan nomor telepon Peixi. Hanya sampai di situ dia bisa membantu Xiatong.

--


Berbekal alamat dan nomor telepon Yan Peixi yang diberikan oleh Jeff, Xiaoting terbang ke Beijing. Peixi awalnya menyambut Xiaoting dengan hangat, tapi saat tahu Xiaoting adalah pacar Sheng dan ingin menanyakannya terkait masalah Qiu Zhijie, Peixi langsung bersikap dingin. Dia menyebut Xiaoting sudah salah orang.

--



Sheng sedang melakukan kelas yoga atau meditasi gitu sama Carmen. Belum juga kelasnya selesai, dia sudah kedatangan seorang tamu, Jiajie. Saat melihat kedatangan Jiajie, Carmen bersikap dingin, berbeda dengan saat Sheng kedatangan Xiaoting. Carmen sedikit banyak sudah tahu mengenai Jiajie termasuk masalah mereka 5 tahun yang lalu. Dia makin nggak suka sama Jiajie karena Jiajie sudah mengusir Sheng dari Ounuo tapi sekarang berani kemari.



Jiajie bersikap tidak tahu malu, mulai mengungkit hubungannya dengan Sheng yang sudah lama. Mereka sudah saling mengenal selama 15 tahun. intinya, dia ingin menunjukkan pada Carmen, bahwa dia orang yang penting bagi Sheng. Sheng malas mendengar perdebatan tidak jelas mereka dan memilih pergi saja.

--


Sheng pergi ke tempat Jeff untuk curhat, yah mengenai Carmen dan Jiajie tadi. Sheng juga nggak ambil pusing mengenai keduanya. Yang dia pusingkan adalah Xiaoting yang nggak bisa dihubungi dari pagi. Jeff pun akhirnya jujur kalau dia memberikan informasi Yan Peixi pada Xiaoting karena Xiaoting memintanya. Xiaoting peduli pada Sheng.

Sheng sangat marah saat tahu. Jeff nggak tahu dan dia juga ada dipihak Xiaoting, jadi dia nggak mau memberikan nomor telepon atau alamat Peixi pada Sheng.

--


Yingshu mulai serius bekerja. Dia bekerja sangat keras. Fei’er nggak tahu waktu, malah membujuk Yingshu untuk makan dsb. Yingshu benar-benar terganggun dan menyuruh Fei’er untuk mengatur jadwalnya saja jika tidak ada kegiatan. 


Fei’er juga nggak tahu mana yang harus diprioritaskan atau tidak. Ketika mereka sedang ada pertemuan dengan klien, bukannya fokus mendengarkan pembicaraan atau menjaga sikap, Fei’er malah sibuk dengan HP. Setelah pertemuan selesai, Yingshu baru menanyakan apa yang dilakukan Fei’er sedari tadi. Fei’er menjawab kalau bagian logistik menanyakan apakah Yingshu membutuhkan sesuatu, makanya, dia sibuk membalas pesan mereka. Yingshu menegur Fei’er untuk tidak seperti itu. Itu kan masalah kecil dan bisa dilakukan nanti, dan tadi mereka sedang bersama klien, jadi nggak sopan kalau Fei’er sibuk dengan HP.


Fei’er mengiyakan. Tapi, tiba-tiba saja dia mengeluh sakit perut. Yingshu jadi khawatir dan mengira Fei’er keracunan makanan, jadi dia segera membawanya ke rumah sakit. Dokter yang memeriksa Fei’er bilang kalau tidak ada masalah apapun, mungkin bagian bawah perut Fei’er terasa sakit akibat efek samping keguguran. 


Yingshu kaget mendengar kalau Fei’er pernah keguguran. Karena Yingshu sudah tahu, Fei’er pun menceritakan semuanya. Fei’er juga bilang kalau itu adalah kesalahannya karena tidak bisa menjaga bayi mereka.

--


Yingshu nggak bisa bersikap seolah tidak ada yang terjadi mengenai keguguran Fei’er. Makanya, dia memberitahukan ini pada Jiajie.  Dia makin nggak nyangka karena Jiajie pun tahu masalah ini. Jiajie bahkan bilang kalau saat itu, yang ada dipikiran Yingshu hanyalah Xiaoting, makanya Fei’er memintanya tidak memberitahukan hal ini. Alasannya karena Fei’er tidak mau Yingshu bersamanya karena bayi. 

Jiajie juga bilang kalau Fei’er sudah banyak menderita karena Yingshu. Fei’er adalah wanita hebat dan dia menyukainya. Ucapan Jiajie itu membuat Yingshu jadi merasa bersama sama Fei’er. Dia mulai membuka hatinya untuk Fei’er.


Hati Fei’er beneran bahagia saat Yingshu mengirim pesan untuk makan malam bersama. Mereka makan malam di rumah Yingshu. Yingshu menunjukkan perhatiannya pada Fei’er. Dia juga memberikan kartu kreditnya untuk Fei’er. Ini adalah bentuk kompensasinya karena sudah membuat Fei’er menderita.


Fei’er merasa tersinggung dengan pemberian Yingshu. Dia menyudahi makannya dan mengembalikan kartu itu. Dia tidak ingin apapun dari Yingshu. Hal yang diinginkannya adalah Yingshu. Dan juga, jika Yingshu merasa bersalah karena dia keguguran, tidak perlu karena itu adalah bayinya. Dia kira, dengan selalu berada di sisi Yingshu, suatu hari Yingshu akan menyadari kehadirannya. Namun, mencintai Yingshu sangat menyakitkan. Setiap kali melihatnya bersama Xiaoting, hatinya sangat sakit. Dia berharap, dia adalah Xiaoting. Kenapa Yingshu nggak pernah melihatnya? Menyadarinya?

“Kau boleh nggak mencintaiku, tapi tolong jangan merendahkanku.”

Yingshu semakin-semakin merasa bersalah. Dia mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan menunjukkannya pada Fei’er. Sepasang cincin. Dia akan bertanggung jawab.



Fei’er langsung menangis bahagia. Tidak menyangka Yingshu akan melamarnya. Walaupun, itu didasari rasa tanggung jawab, bukan cinta.

--


Xiaoting masih berada di Beijing. Dia terus menunggu di depan rumah Peixi hingga esok harinya. Peixi sudah menyuruhnya pergi, tapi Xiaoting bersikeras tidak akan pergi. Dia nggak bisa membiarkan Sheng terus disalahkan atas semuanya. Peixi tetap mengeraskan hati. Dia nggak bisa membantu apapun.

--


Setelah lamaran kemarin, hari ini, Yingshu membawa Fei’er ke depan Jiajie. Keduanya memberitahu kalau mereka akan menikah. Woah, sangat cepat. Tanpa pacaran atau apapun. Jiaje sangat senang dengan kabar itu. Itu hal yang sudah sangat diharapkannya. Yingshu juga bilang kalau Fei’er sudah banyak berkorban untuknya jadi dia akan memperlakukannya dengan baik.

Untuk pernikahan mereka, Yingshu ingin meyenggelarakannya dengan sederhana. Karena mereka sudah mau menikah, tentu saja, mereka harus mengundang orang tua Fei’er. Nah, ini yang tidak dipikirkan oleh Fei’er.


Makanya, dia memanggil You Wei ke tempatnya untuk mencari solusi. You Wei menyindirnya yang akan menikah dan harusnya sibuk. You Wei udah tahu kalau Fei’er pusing mengenai Ibunya. Tapi, jika ibunya datang, maka semua kebohongan Fei’er selama ini akan ketahuan. Fei’er juga tahu itu dan ingin mengaku saja sama Yingshu, mengenai semua kebohongannya selama ini. Nah, You Wei malah menyuruh agar mengaku setelah pernikahan saja (karena kalau mengaku sekarang, takutkua pernikahan jadi batal. Soalnya, semua ngira kan Fei’er adalah gadis polos baik hati, padalah semua hanyalah tipuan).


Fei’er merasa dilema. Kalau dia nggak mengundang ibunya, ibunya bisa sangat sedih dan kecewa karena tidak diundang ke pernikahan putri sendiri. Jadi, apa yang harus dilakukannya? 

“Tao Xiaodi, kau nggak bisa mendapatkan semuanya. Lihat. Aku selau mengira akan menjadi orang yang melihatmu keluar dari ruang ganti dengan gaun pengantin, tersenyum dan memasangkan cincin ke jarimu.  Lalu, akhirnya?”

“Bukankah hubungan kita yang sekarang ini lebih baik?”

“Ya.”

--



Jiajie mulai memberitahu semua kenalannya mengenai pernikahan Yingshu dan Fei’er. Beritanya juga sudah tersebar. Yingshu jadi merasa terganggu dan memohon pada Jiajie kalau dia hanya ingin pernikahan sederhana. 


Dan ternyata orang yang menyebarkan berita itu adalah tn. Zhao. Jiajie langsung memarahinya karena menyebarkan berita itu ke media padahal dia sudah bilang ini akan diadakan hal sederhana. tn. Zhao sangat bersilat lidah bilang kalau pernikahan ini adalah hal baik bagi Ounuo. Mungkin bisa menyingkirkan nasib buruk Ounuo belakangan ini. Jiajie masih mau marah, tapi percuma karena berita sudah terlanjur disebarkan.


Untuk orang yang melakukan styling dan make-up bagi pernikahan Yingshu dan Fei’er adalah KK dan rekannya. Jiajie bahkan menyuruh mereka memikirkan ide atau tema make-up mereka sekarang dan memberitahunya besok. Tentu saja itu sangat mendadak ditengah sibuknya jadwal mereka. KK mulai membahas kalau andai Xiaoting ada, mungkin akan lebih baik. 

Karena KK membahas Xiaoting, Jiajie baru tahu kalau Xiaoting beberapa hari ini nggak datang bekerja. Xiaoting mengambil cuti dengan alasan urusan pribadi.

--


Tn. Weng datang ke rumah Yingshu dan kebetulan Fei’er ada di sana. Beruntung sekali. Tujuan tn. Weng datang untuk bertanya mengenai keluarga Fei’er. Sebagai paman dari Yingshu, tentu dia harus pergi melamar ke keluarga Fei’er secara resmi. 

Wajah Fei’er langsung berubah pucat. Dia nggak bisa menceritakan apapun mengenai keluarganya. Akhirnya, dia malah berbohong nggak punya saudara.

--




Yingshu baru saja datang ke kantor dan kebetulan mampir ke ruangan tn. Zhao. Secara kebetulan, di sana ada Lucy. Yingshu agak nggak nyaman dengan Lucy karena dia tahu kalau Lucy sebelumnya sudah dipecat  sama Lian Sheng. tn. Zhao langsung berbisik kalau Sheng itu pengkhianat jadi apapun keputusan yang pernah dibuat Sheng dulu, itu pasti bukan hal baik. Maksudnya, Lucy itu di pecat nggak adil. 

Oh ya, tn. Zhao bilang kalau Lucy sekarang adalah rekan mereka dalam mengembangkan perusahaan. Dan untuk itu, tn. Zhao menempatkan Lucy sebagai orang yang bertanggung jawab atas ruang VIP. KK protes karena yang bertanggung jawab harusnya Jiajie. tn. Zhao beralasan kalau Jiajie punya tanggung jawab lain sekarang.


tn. Zhao menempatkan Lucy sebagai penanggung jawab ruang VIP agar mereka semakin mudah mengendalikan Ounuo. Lucy juga menyampaikan pesan dari SJ yang ingin mempercepat pengambilalihan Ounuo. 

--


Sheng nongkrong lagi di tempat Jeff. Dan dia mencoba mengorek informasi mengenai Ounuo dari Jeff. Jeff langsung menegurnya untuk tidak mengkhawatirkan Ounuo lagi karna toh dia sudah keluar dari Ounuo. lebih baik menggunakan waktu kosong mengkhawatirkan Xiaoting. Sheng memang mengkhawatirkan Xiaoting makanya dia meminta Jeff menelpon Xiaoting. Kenapa? karna kalau dia yang menelpon, Xiaoting nggak mau mengangkat.


Benar saja. Pas Jeff menelpon, Xiaoting langsung mengangkatnya. Sheng langsung mengambil alih. Dia meminta Xiaoting untuk segera pulang. Xiaoting menjawab kalau dia akan pulang setelah urusannya selesai. Jangan khawatir. Usai mengatakan itu, Xiaoting langsung mengakhiri telepon.

--


Xiaoting beneran keras kepala. Dia masih ada di depan apartemen Peixi.


Post a Comment

Previous Post Next Post