Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E37



Carmen ada di rumah Sheng. Dia sangat marah saat Sheng pulang dalam keadaan sedikit mabuk karena kondisi Sheng itu nggak sehat. Setidaknya pikirkan Xiaoting. Saat sedang menceramahi Sheng, Carmen jadi penasaran akan sesuatu. Dia bisa mengerti mengenai Sheng menyukai Xiaoting, tapi dia nggak bisa paham kenapa Sheng dulu bisa cinta sama Jiajie. Sheng tentu nggak mau membahasnya karena itu semua hanya masa lalu.


Umur panjang, Jiajie datang berkunjung. Yang membukakan pintu adalah Carmen. Carmen langsung bohong kalau Sheng nggak ada di rumah. Jiajie jadi kesal karena Carmen terus menerus bersikap dingin dan ketus padanya padahal dia tidak pernah melakukan apapun padanya. Carmen balik menanyai, kenapa Jiajie terus menerus datang menemui Sheng padahal nggak ada hubungan apapun. 



Jiajie sangat kesal dan berkata kalau dia ada urusan penting, jadi nggak ada waktu untuk berdebat dengan Carmen. Carmen tetap saja tidak mengizinkan Jiajie masuk dan memerintahkan Lucky untuk mengusir Jiajie. Lucky hanya diam saja. Jiajie tertawa kecil dan memberitahu kalau Lucky adalah anjing yang dibesarkannya bersama Sheng, jadi tidak mungkin mendengarkan Carmen.

Akhirnya, Jiajie tetap saja menerobos masuk. Dia langsung membangunkan Sheng yang lagi tidur di sofa dan menanyakan mau sampai kapan Sheng menghindarinya? Jiajie memaksa untuk melihat video yang dibeli Sheng dari A Cheng. Sheng tidak mau menunjukkan apapun karena dia juga sudah meninggalkan Ounuo. Berhenti mengejar masalah itu.


Jiajie mulai membawa – bawa Yingshu dan Ounuo. Sheng tetap pada keputusannya. Jiajie tidak menyerah dan memberitahu kalau Yingshu akan menikah dengan Fei’er. Dan dulu, Sheng udah janji akan menjadi saksi pernikahan Yingshu.

Di moment itu, kepala Sheng terasa sakit. Carmen menyadari hal tersebut sehingga dia mengusir Jiajie. Jiajie nggak mau pergi apalagi saat melihat Sheng minum obat. Sheng nggak mau Jiajie ikut campur dan menyuruh Jiajie untuk pergi saja. Jiajie akhirnya pergi.

--


Tn. Weng sudah mengurusi semua hal untuk orang tua Fei’er, mengenai tempat tinggal dll. Jadi, dia meminta Fei’er agar segera membawa orangtuanya kemari. Atau, Fei’er bisa memberikan informasi mengenai orang tuanya dan dia akan memesankan tiket pesawat kelas VIP. 

Fei’er benar-benar kelewatan! Dia masih juga nggak mau ngaku dan malah berbohong kalau ibunya takut ketinggian dan nggak bisa naik pesawat. Yaudah, tn. Weng berencana memesankan tiket kereta saja. Ah, lebih baik dia yang ke rumah orang tua Fei’er untuk menjemput dan mengantar mereka kemari.


Fei’er semakin panik. Saat ada celah, dia menelpon You Wei untuk meminta bantuan. Bantuan yang diminta Fei’er adalah agar You Wei menemaninya ke rumah sakit operasi plastik. Fei’er merasa tidak ingin membohongi Yingshu lagi karena Yingshu memperlakukannya dengan baik sekarang. Jadi, dia ingin melakukan operasi plastik untuk berubah ke wajah aslinya lagi. You Wei beneran kesal dan memarahinya udah gila.


Untung dia ditemani You Wei, jadi masih ada orang waras yang mencegahnya melakukan hal sangat bodoh. (Sebenarnya, yah dia tinggal jujur aja lah. Ngapain operasi sana sini. Emang dia nggak takut ada efek samping apa!)

--


Untuk kali pertamanya Yingshu datang berkunjung ke tempat tinggal Fei’er. Fei’er langsung mulai ragu dan merasa nggak cukup pantas untuk ada di sisi Yingshu (Lah elah, terus ngapain sampai ngejar hingga operasi plastik, merubah identitas dan semuanya? semua kan demi mendapatkan Yingshu! kekayaannya!)

Saking takutnya kalau Yingshu akan meninggalkannya, Fei’er sampai meminta Yingshu tandatangan kontrak gitu. Yingshu nggak mau karena dia merasa hal itu tidak perlu. Dia merasa Fei’er udah banyak menderita karenanya, jadi dia nggak akan meninggalkannya. Dia akan memperlakukannya dengan baik.

--



Entah apa yang direncanakan oleh Fei’er lagi, dia menelpon Xiaoting. Xiaoting memberitahu kalau dia ada di Beijing. Ada hal yang harus diurusnya dan nggak tahu kapan akan kembali. Ya udah, Fei’er nggak jadi bilang apa tujuannya telepon dan hanya meminta Xiaoting menghubunginya jika sudah kembali.


Peixi akhirnya menyerah dan mau menemui Xiaoting. Mereka mulai bicara dari hati ke hati. Peixi masih nggak berani jujur, karena jika dia jujur, dia dan Jiajie tidak akan menjadi teman lagi. Xiaoting menyadarkannya kalau berbohong seperti ini pun, sama artinya Peixi bukan teman Jiajie lagi. Dia nggak akan bisa kabur selamanya. Lebih baik jujur dengan begitu dia akan merasa lebih tenang.


Umur panjang, Jiajie menelponnya untuk memberitahu pernikahan Yingshu. Dia ingin mengundang Peixi. Di saat itu, Peixi memikirkan perkataan Xiaoting dan akhirnya bilang akan datang menemui Jiajie.

--


Sheng sekarang mulai sering minum obat. Kondisinya semkain hari semakin buruk. Dan satu-satunya yang bisa membuatnya merasa bahagia adalah suara Xiaoting. Xiaoting meninggalkan pesan suara kalau dia akan pulang dan menemui Sheng.

Sementara itu, Carmen sedang memberi makan Lucky sambil menyuruh Lucky ingat bahwa dia tuannya, bukan Jiajie.  Melihat kelakuannya itu, Sheng jadi penasaran, kenapa Carmen begitu nggak menyukai Jiajie? Carmen hanya menjawab kalau Jiajie yang memulainya. Carmen lebih senang jika Sheng bersama dengan Xiaoting karena Xiaoting yang bisa membuat Sheng bahagia. 

Carmen mulai serius membahas kesehatan Sheng, tapi Sheng lagi-lagi menghindar.

--


Tn. Weng meminta bantuan You Wei untuk mengambilkan informasi mengenai Fei’er di bagian HRD. Setelah mendapatkan informasi itu, tn. Weng akan segera pergi ke Hengdian. Dia akan menemui ibu Fei’er. 


You Wei pun menyampaikan kabar tersebut pada Fei’er. Fei’er langsung panik dan meminta You Wei mencari cara mencegah tn. Weng pergi.

--


Sesuai yang dikatakan Xiaoting, begitu tiba, dia langsung menemui Sheng. Tapi, betapa kagetnya Xiaoting saat melihat ada wanita di rumah Sheng. Ini adalah pertemuan pertama Xiaoting dengan Carmen setelah mereka bertemu di ruang VIP Ounuo. Sheng pun memperkenalkan keduanya.


Xiaoting masih ingat sama Carmen dan menebak tujuan Carmen waktu itu ke ruang VIP, apakah untuk melihatnya? Carmen memperkenalkan. Carmen juga pamer kalau Sheng sering membicarakan Xiaoting, makanya dia jadi ingin mengenalnya juga.

Sheng juga ada bilang Carmen adalah dokter pribadinya, jadi Xiaoting merasa khawatir. Apakah Sheng sakit? Karena Carmen sudah berjanji akan merahasiakan kondisi Sheng, jadi Carmen berbohong kalau dia kemari untuk urusan bisnis terkait peralatan medis. Mereka hanya teman bisnis. Carmen juga pamit untuk jalan-jalan agar Sheng bisa ada waktu bersama Xiaoting.



Setelah Carmen pergi, Xiaoting langsung mengungkapkan sedikit rasa cemburunya. Hal itu yang membuat keduanya tidak salah paham satu sama lain. Sheng juga memarahi Xiaoting karena pergi ke Beijing tanpa memberitahunya. Xiaoting jujur kalau dia memberitahu, Sheng pasti tidak akan mengizinkan. Dia kesana untuk membersihkan nama baik Sheng.

Ditengah pembicaraan, Sheng terdiam. Kepalanya terasa sakit, tapi dia menahannya. Saat Xiaoting menyadarinya, Sheng berbohong kalau dia susah tidur selama beberapa hari ini, jadi merasa sedikit pusing. Xiaoting langsung menyuruhnya untuk istirahat. Dan supaya nggak mengganggu, Xiaoting pamit pulang.



Kondisi Sheng beneran parah. Dia semakin sering mengonsumsi obat untuk mengobati rasa sakit kepalanya. Carmen kembali memaksanya untuk kembali dan menjalani pengobatan. Pengobatan itu butuh waktu 6 bulan. Sheng nggak bisa menjawab ya dan meminta waktu 2 hari untuk memikirkannya.

---


Peixi juga langsung menemui Jiajie begitu tiba. Kedatangannya di sambut sangat hangat sama Jiajie. Sayangnya, Peixi nggak bisa sehangat itu pada Jiajie. Peixi sudah menguatkan hati dan akhirnya jujur mengenai semuanya. Semuanya.


Mengenai perselingkuhannya dengan Zhijie. Sheng yang mengetahui itu, menyuruh Zhijie untuk putus dengannya. Tapi dia sangat marah dan kemudian Zhijie mengalami serangan jantung dan meninggal. Peixi juga bilang kalau dulu, saat menghibur Jiajie, Zhijie sering menanyakan sarannya dan perlahan, dia mulai jatuh cinta sama Zhijie. Dia juga tahu Zhijie hanya mencintai Jiajie dan tidak pernah memikirkannya.


Jiajie sangat marah. Dia nggak menyangka sahabatnya akan berselingkuh dengan suaminya. Dan kenapa Peixi nggak menyimpan rahasia ini selamanya? Kenapa malah kembali dan memberitahu semua ini? peixi menjawab kalau dia tidak ingin menyakiti orang tidak bersalah, Sheng. 

Peixi berlutut memohon maaf sambil menangis. Tapi, percuma. Jiajie tidak bisa memaafkannya.

--


Xiaoting pulang dengan rasa kecewa. Hm, yah gimana, dia pasti kecewa karena dia langsung menemui Sheng, tapi Sheng malah bilang lelah dan kurang tidur. Zihan dan Taizhe berusaha menghibur Xiaoting agar tidak terlalu sedih.


Eh, seolah punya telepati, Sheng ternyata mengirimkan hadiah untuk Xiaoting. Hal kecil seperti itu membuat rasa kecewa Xiaoting jadi hilang. Taizhe sampai komentar kalau hubungan itu rumit. Tadi marah sekarang bahagia.

--


Jiajie pergi menemui Sheng setelah tahu kebenarannya. Dan lagi-lagi yang membuka pintu adalah Carmen. Kali ini, Jiajie memohon untuk diizinkan bertemu Sheng karena dia ingin tahu kebenarannya. Carmen menanggapi dengan sinis. Dia mengingatkan kalau 5 tahun lalu, Jiajie juga seperti ini dan itulah alasan kenapa hubungan keduanya berakhir seperti sekarang. Dan setelah 5 tahun, Jiajie masih juga tidak percaya sama Sheng dan membuatnya di pecat.

“Grace, masalah terbesarmu dalam hubungan adalah kau terlalu pintar. Jadi, akhirnya terus berbalik menyerangmu,” ujar Carmen.


Jiajie nggak mau mendengar dan menerobos masuk. Dan benar yang dikatakan Carmen tadi, Sheng nggak ada. Ya udah, karena Sheng nggak ada, Jiajie pun pergi.


Padahal sebenarnya Sheng ada di rumah, hanya saja dia bersembunyi. Saat Jiajie menelponnya, Sheng juga nggak langsung mengangkatnya. Setelah diangkat, Jiajie nanyain dia ada dimana. Sambil menangis, dia menceritakan kedatangan Peixi dan ceritanya. Apa itu benar? Jaijie merasa bersalah karena selama ini sudah salah paham. Andai saja Sheng menceritakannya. Dia terus menanyakan Sheng ada dimana karena dia ingin bertemu. Alih-alih menjawab, Sheng mematikan telepon. Artinya, dia nggak mau bertemu.

Jiajie hanya bisa menangis. Menyesal. Karena dia tidak pernah bisa mempercayai Sheng.



Carmen dan Sheng bicara serius lagi. Sheng bilang kalau sebelum pergi, dia ingin memperlakukan Xiaoting dengan sangat spesial di 2 hari nya ini. Dia ingin memberikan yang terbaik. Karna itu, dia butuh Carmen meresepkannya obat yang bisa menekan rasa sakit kepalanya selama 2 hari ini.

--





Seperti yang dikatakan, Sheng melakukan kencan dengan Xiaoting. Melakukan yang terbaik, memberikan yang terbaik dan benar-benar bahagia. 


“Bagaimana jika suatu hari aku tidak bisa di sisimu lagi?” tanya Sheng, tiba-tiba. “Maksudku, kalau aku ada perjalanan bisnis.”

“Bukannya kau sekarang pengangguran?”

“Aku akan mendapatkan pekerjaan segera. Gimana kalau aku ada perjalanan bisnis?”

“Berapa lama?”



“Seminggu. Sebulan atau mungkin 6 bulan.”

“Lama sekali. Kalau gitu, aku akan menemanimu.”

“Kau akan menyerah pada pekerjaan dan mimpimu?”

Xiaoting menjawab kalau itu hal wajar. Kehilangan dan mendapatkan sesuatu. Apalagi wanita. Mereka akan menjadi IRT setelah menikah. Tapi itu bukan berarti mereka tidak bekerja atau menyerah pada karir dan mimpi mereka. itu karna mereka berpikir ada beberapa hal yang jauh lebih penting. Seperti dia merasa Sheng jauh lebih penting. Itulah kenapa dia akan menemaninya. 


“Entah apapun, aku juga tidak ingin meninggalkamu. Ingatlah. Entah dimana aku atau selama apa aku pergi, aku akan kembali untukmu,” janji Sheng.

Ucapan yang membuat Xiaoting merasa aneh. 

--


A Cheng ditangkap polisi karena berjudi. Dia mencoba menelpon Tn. Zhao untuk meminta tolong dipinjamkan uang untuk jaminan keluar, tapi teleponnya nggak di angkat. Tanpa tahu malu setelah memfitnah Sheng, dia menelpon Sheng untuk meminta tolong. Sheng yang mengangkat telepon, mau membantu tapi dengan syarat. Setelah bebas, A Cheng tidak boleh berjudi lagi dan mulai bekerja dengan benar.


A Cheng sangat terharu dan tidak menyangka kalau Sheng akan membantunya dengan syarat yang untuk kebaikan dirinya.

--


tn. Weng sudah tiba di Hengdian. Di depan rumah Fei’er. Sayang sekali, rumah itu kosong. Tetangga Cai Yuzhen (nama ibu Fei’er dan Xiaoting) melihatnya mengetuk pintu dan memberitahu kalau Ny. Cai tidak ada di rumah.


Post a Comment

Previous Post Next Post