tn. Weng memperkenalkan dirinya pada tetangga Ny. Cai sebagai besan dari Ny. Cai. Dia datang untuk menjemput Ny. Cai dan membawanya menghadiri pernikahan putrinya di Shenzhen. Tetangga itu pun memberitahu kalau ny. Cai baru saja pergi untuk membuat kostum anggota kru film.
--
Ny. Cai diminta untuk tinggal sementara di sebuah apartemen yang sudah di sewa oleh anggota kru. Soalnya, mereka akan syuting beberapa hari di tempat itu dan butuh Ny. Cai untuk membuatkan baju. Lebih baik jika Ny. Cai sementara tinggal di dekat lokasi syuting agar lebih mudah bagi mereka.
Sebenarnya, ny. Cai kurang setuju. Tapi, secara kebetulan, dia malah jadi tahu pernikahan Fei’er. Darimana? Dari majalah yang dibawa oleh salah seorang kru. Dimajalah itu, terpampang berita pernikahan Yingshu dan ada foto Fei’er disana.
--
tn. Weng sudah menunggu semalaman di dekat rumah Ny. Cai, tapi Ny. Cai tidak juga pulang. Jadi Tn. Weng menelpon You Wei dan memintanya untuk menanyakan bagian HRD mengenai informasi kontak keluarga Fei’er yang lain. Tapi, tentu saja You Wei berbohong kalau hanya itu informasi kontak keluarga Fei’er yang ada di HRD. tn. Weng jadi sedikit curiga. Padahal putrinya mau menikah, tapi kenapa ibunya tidak bisa ditemukan.
You Wei mulai sok menawarkan diri untuk membantu mencari ibu Fei’er, sementara tn. Weng kembali saja dan membantu mempersiapkan pernikahan Yingshu. Ya udah, tn. Weng setuju.
Karena terlalu fokus teleponan sama You Wei, tn. Weng jadi tidak melihat Ny. Cai yang lewat di depannya.
Begitu telepon selesai, You Wei langsung menelpon temannya. Temannya ternyata adalah kru film yang menbyuruh Ny. Cai untuk tinggal sementara di tempat syuting. Semua memang direncanakan You Wei untuk menjauhkan ny. Cai dari tn. Weng. Sayang sekali, ada hal tidak terduga yang terjadi. Ny. Cai menghilang dari tempat itu.
Tapi, You Wei tidak tahu bahwa menghilangnya Ny. Cai ada hubungannya dengan berita pernikahan Fei’er. Makanya, waktu Fei’er menelpon untuk menanyakan apakah ibunya bertemu dengan tn. Weng, You Wei menyuruhnya untuk tenang saja. Tidak akan ada masalah apapun.
Setelah mendengar jawaban tersebut, hati Fei’er menjadi tenang. Dia mulai bisa tersenyum dan santai dalam mempersiapkan pernikahannya. Tidak ada sedikitpun rasa bersalah karena tidak mau ibunya hadir dipernikahannya.
Xiaoting yang baru tiba untuk bekerja, kaget setengah mati melihat KK sedang merias Fei’er dan menyebut Fei’er sebagai pengantin. Dengan penuh kebanggaan, Fei’er memberitahu kalau dia dan Yingshu akan menikah. Dan dia mengundang Xiaoting untuk hadir di pernikahannya.
Xiaoting sangat shock tapi dia juga ingat ada hal lain yang harus dibicarakannya dengan Yingshu. Jadi, dia menarik Yingshu untuk bicara berdua. Dia menunjukkan video rekaman saat Zhijie mengalami serangan jantung dan itu tidak ada hubungannya dengan Sheng. Sebaliknya, saat itu, Sheng berusaha memberikan pertolongan pertama pada Zhijie. Dan semua hal yang dilakukan Sheng adalah melindungi image Zhijie di mata Yingshu.
Ya udah, Yingshu langsung menyesal karena selama ini sudah salah paham. Dia malah meminta saran Xiaoting bagaimana caranya dia menghadapi Sheng sekarang? Xiaoting udah muak sama Yingshu, jadi dia menjawab dengan wajah kesal kalau yang harus dilakukan Yingshu hanya minta maaf secara tulus sama Sheng. Selama ini juga Sheng menganggap Yingshu sebagai anak kecil, jadi tidak ada yang benar dan salah.
--
Yingshu pun menemui Jiajie untuk membicarakan ini. Jiajie yang udah tahu hal ini, udah nggak kaget. Yingshu jadi marah karena Jiajie sudah tahu tapi tidak memberitahunya. Mereka mulai berdebat sedikit, tapi yang paling mereka sesali adalah tidak mempercayai Sheng dan memecat Sheng dari Ounuo.
--
Hanya tinggal Xiaoting dengan Fei’er di ruang VIP. Xiaoting mengira kalau Fei’er sudah jujur sama Yingshu, jadi dia menanyakan kapan ibu mereka akan datang ke Shenzhen? Pertanyaan yang tidak ada jawabannya. Fei’er bilang kalau dia belum memberitahu ibu mereka dan Yingshu juga belum tahu kalau mereka bersaudara. Saat mendengar itu, Xiaoting sangat marah karena sampai sekarang Fei’er masih saja berbohong. Fei’er nggak mau disudutkan dan beralasan akan menceritakan semuanya setelah hubungan mereka lebih stabil usai pernikahan. Dia takut kalau Yingshu akan berubah pikiran sebelum menikah. Dia sudah berusaha keras dan kini hanya tinggal selangkah lagi untuk mereka bersama.
Xiaoting nggak peduli apapun alasan Fei’er. Yang dia pedulikan adalah perasaan ibunya. Akan sekecewa apa dan sesedih apa ibunya saat tahu kalau Fei’er menikah tanpa memberitahunya? Apa Fei’er merasa ibu mereka memalukan? Fei’er tetap pada jawabannya tadi, kalau dia akan memberitahu semuanya saat hubungannya dengan Yingshu stabil.
“Aku rasa kau tidak waras. Aku sudah pernah bilang kalau kau tidak bisa mendapatkan cinta dengan tipuan. Aku sangat kecewa padamu!” ujar Xiaoting dan pergi meninggalkannya.
Di depan pintu, dia berpas-pasan dengan Yingshu yang baru kembali. Yingshu menanyakan, apakah Xiaoting akan datang ke pernikahannya? Xiaoting nggak bisa menatapnya dan dengan menundukkan kepala menjawab kalau dia mungkin tidak bisa hadir. Namun, dia mendoakan kebahagiaannya.
Xiaoting merasa bersalah karena Yingshu harus menikah dengan wanita yang menipunya. Tapi, dia juga nggak berani mengatakan yang sebenarnya. Itulah kenapa dia nggak bisa menatap Yingshu.
--
Jiajie masih juga nggak menyerah. Dia tetap datang ke rumah Sheng. Kali ini, Sheng memutuskan untuk menemuinya. Jiajie datang hanya untuk meminta maaf karena sudah salah paham. Sheng juga tidak mempermasalahkan itu dan tidak pernah marah atas hal tersebut. Namun, yang harus Jiajie pikirkan sekarang, kenapa A Cheng berbohong waktu itu.
Saat Sheng mengungkit hal itu, Jiajie baru terpikir. Jangan-jangan dalam dibalik A Cheng adalah tn. Zhao, demi menyingkirkan Sheng.
Tidak membuang waktu, Jiajie langsung mengajak tn. Zhao bertemu. Tentu saja tn. Zhao nggak mau mengakui kalau dia menyuap A Cheng untuk memfitnah Sheng. Dia mengingatkan kalau A Cheng ini orang yang suka berjudi dan kata-katanya nggak bisa dipercaya. Jadi, kalau dia berbohong mengenai Sheng, tidak ada jaminan kalau A Cheng tidak akan berbohong mengenainya juga. Intinya, tn. Zhao tidak pernah melakukan hal tidak bermoral pada Sheng walapun hubungan mereka tidak baik.
Nah daripada terus membahas hal itu, tn. Zhao mengalihkan topik membahas mengenai proyek VIP mereka. Dia berencana untuk mengembangkan proyek itu keluar kota. Dia merasa proyek ini akan membantu keuangan Ounuo.
Jiajie pun memberitahu rencana itu pada anggota kru ruang VIP. Xiaoting yang mendengar rencana itu, mengemukakan pendapatnya. Yah intinya, dia merasa rencana tersebut kurang bagus karena tidak sesuai konsep dan kualitas yang ingin mereka capai. Sayangnya, pendapat itu tidak diterima dengan baik oleh Lucy. Lucy mengingatkan kalau Xiaoting bukan eksekutif perusahaan maupun karyawan Ounuo, jadi pendapatnya tidak akan di dengarkan.
--
Sudah 2 hari sesuai waktu yang dijanjikan Sheng sama Carmen. Jadi, tanpa menunggu jawaban Sheng lagi, Carmen sudah memesankan tiket untuknya.
Hm, Yingshu beneran pengecut. Dia datang untuk meminta maaf pada Sheng dengan ditemani oleh Fei’er. Sama seperti reaksi Sheng pada Jiajie, dia juga nggak marah pada Yingshu. Dia nggak menyalahkan siapapun dan instropeksi diri sendiri juga.
Setelah permintaan maaf, Yingshu kemudian meminta agar Sheng menjadi saksi pernikahannya dengan Fei’er. Sama seperti Xiaoting, Sheng juga kaget tahu Yingshu akan menikah dengan Fei’er. Dia bimbang, haruskah menerimanya atau tidak karna Carmen sudah memesankan tiket untuknya juga. Jadi, Sheng memutuskan untuk tidak menjadi saksi. Dia aka mendoakan kebahagiaan mereka, namun, tugasnya menjaga Yingshu sudah selesai. Dia sudah menyelesaikan janjinya pada Zhijie.
Pas sekali, Jiajie menelpon Yingshu, jadi Yingshu keluar untuk menjawab telepon. Sekarang, hanya tinggal Sheng dan Fei’er berdua. Tanpa basa basi, Sheng langsung bilang kalau dia sudah tahu semua hal mengenai Fei’er. Dia menasehati Fei’er kalau pernikahan tidak boleh didasarkan oleh kebohongan. Sheng ingin Fei’er memberitahu semuanya, karena jika tidak, dia hanya akan terus menutupi sebuah kebohongan dengan kebohongan. Hal itu tidak akan bisa berlangsung lama. Lebih baik memberitahu semuanya dan biarkan Yingshu yang memutuskan. Itu satu-satunya jalan. Ini adalah nasehat dan juga restu darinya.
--
Hm, singkatnya saja ya, Jiajie menemui Xiaoting untuk mengucapkan terimakasih karena sudah membujuk Peixi agar mau jujur padanya. Kemudian, dia bilang nggak bisa menerima pendapat Xiaoting mengenai pengembangan konsep VIP mereka ke luar kota karna semua sudah diputuskan perusahaan. Sebaliknya, dia ingin menawarkan posisi manager cabang Shanghai kepada Xiaoting. Keputusan itu dibuatnya karena KK selalu memuji kemampuan Xiaoting.
Xiaoting bimbang saat menerima tawaran itu, jadi dia curhat pada Sheng. Alasannya bimbang, karena perbedaan pandangan dan pendapat tadi. Dan setelah sharing pada Sheng, Xiaoting memutuskan untuk membuka sendiri tokonya. Jadi, dia menelpon KK dan bilang tidak akan menerima posisi manager cabang di Shanghai. Dan juga, dia mengundurkan diri. Keputusan yang mendapat dukungan penuh dari Sheng.
Baru selesai satu masalah, sudah timbul hal lain. Ny. Cai sudah tiba di Shanghai dan menelpon Xiaoting untk bertemu. Xiaoting panik karena ibunya datang pasti karena sudah tahu pernikahan Fei’er, tapi masalahnya, Fei’er tidak mau ibunya hadir di pernikahannya.
Sementara, Ny. Cai tinggal di studio Taizhe bersama Xiaoting. Kedatangannya disambut hangat sama Zihan dan Taizhe. Xiaoting nggak bisa terus berbohong, jadi dia mengajak ibunya bicara berdua. Ibu sudah tahu pernikahan Fei’er dan sangat bahagia.
“Orang yang akan menikah bukan Tao Xiaodi, tapi Tao Fei’er.”
“Kau tidak tahu apa kalau Tao Fei’er adalah Tao Xiaodi dan sebaliknya,” balas Ibu.
“Masalahnya, Yingshu dan keluarganya tidak tahu hal ini. Dan jika ibu hadir di pernikahan itu… bisa saja dibatalkan.”
Ny. Cai masih tidak mengerti, kenapa dibatalkan? Dengan berat hati, Xiaoting harus memberitahu ibunya kalau Fei’er tidak mengakui Ny. Cai sebagai ibunya. Tao Fei’er tidak bisa mempunyai ibu yang seorang penjahit dan adik bernama Tao Xiaoting.
“Kau bilang, dia tidak mengakuiku sebagai ibunya?” tanya Ny. Cai, kecewa, sedih dan marah semua bercampur aduk.
--
Hati Xiaoting sangat terluka setelah memberitahu ibunya kebenaran mengenai Fei’er yang penuh kebohongan. Dan satu-satunya orang yang terpikirkan adalah Sheng. Dia pergi menemui Sheng untuk meluapkan perasaan sedihnya. Dia sama kecewanya dengan ibunya. Padahal dia dan Fei’er saudara, tapi tidak diakui. Dia juga terluka karna tidak bisa memberikan restu secara terbuka. Hubungan mereka jauh lebih asing daripada orang yang tidak dikenal.
Yang paling membuat hatinya sakit adalah memikirkan ibunya. Xiaodi adalah putrinya, tapi tidak diakui. Setiap ibu pasti ingin melihat anaknya menikah, tapi ibunya malah tidak bisa menghadiri pernikahan putri sendiri. Dia merasa seperti menusuk hati ibuya dengan kedua tangannya (karna memberitahu kebohongan Fei’er/ Xiaodi).
“Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk merubah Xiaodi. Semoga suatu hari dia bisa mengerti. Jika ibumu tahu hal ini dari orang lain, dia pasti akan jauh lebih kecewa. Jadi, kau sudah melakukan yang baik dengan memberitahunya. Setidaknya, dia masih memilikimu. Dia akan merasa lebih lega. Seperti yang kukatakan, banyak hal yang berada diluar kuasa kita. Mereka tidak bisa berubah. Yang bisa kita lakukan hanya menerimanya,” ujar Sheng.
“Terima jika kita tidak bisa merubahnya. Ubah jika kita tidak bisa menerimanya. Kau yang mengatakan itu.”
“Sekarang, aku tidak bisa menerima ataupun mengubahnya. Yang bisa kulakukan hanya menghabiskan waktu denganmu dengan damai. Sepanjang waktu,” ujar Sheng.
Dan Xiaoting tidak menyadari makna di balik perkataannya tersebut.
Setelah pertemuan dengan Sheng, hati Xiaoting menjadi jauh lebih tenang.