Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E39



Baru saja Sheng selesai bertemu dengan Xiaoting, dia sudah mendapat telepon dari Yingshu yang mengajaknya bertemu di Jeff Club. Tidak ada hal penting yang mereka bicarakan, selain bertukar cerita.

--


Xiaoting juga menjaga ibunya hingga ibunya tertidur, baru dia keluar dari kamar. Dia mengajak Zihan dan Taizhe untuk bicara serius. Dia meminta tolong pada mereka agar membantunya untuk memastikan ibunya tidak pernah keluar dari studio ini selama 2 hari ke depan, karena jika itu terjadi, bisa bahaya. Walau tidak mengerti tujuannya, Zihan menyanggupi permintaan Xiaoting tersebut.

--


Sheng memberikan berbagai nasehat untuk Yingshu, tapi Yingshu udah keburu lelah sebelum mendengar semua nasehat Sheng. Dia meminta Sheng berhenti menasehatinya karena dia juga sudah mau menikah dan sudah dewasa. Sheng masih tetap menasehatinya kalau pernikahan itu bukan hal mudah dan pasti ada saat naik turun.  Dan jika suatu saat mereka bertengkar hebat, dia harus ingat, alasan awal kenapa mereka menikah.


Dan lagi-lagi, Yingshu meminta Sheng berhenti menasehatinya.

--


Padahal pernikahan Fei’er tinggal dua hari lagi, tapi Fei’er tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dia merasa cemas dan takut kalau Ibunya tahu kebohongannya, tahu dia akan menikah dan tidak mengundangnya, ibu akan sangat marah.


Dan di saat sulit begitu, dia baru menelpon Xiaoting. Lagi-lagi, dia bilang akan menikah dengan pria yang diinginkannya, namu, perasaannya merasa tidak tenang. Xiaoting juga merasa miris karena Fei’er akan menikah tapi dia tidak akan ada disisinya. Mereka sudah semakin jauh. Dia tidak akan menghadiri pernikahan Fei’er. Dan dia juga akan memastikan ibu tidak hadir. Walau demikian, dia dan ibu beneran berharap akan kebahagiaan Fei’er. Walau mereka tidak hadir, mereka tetap memberikannya restu.

Fei’er hanya terus menangis dan bilang terimakasih. Dia juga bilang kalau dia mencintai Xiaoting dan Ibu. Kemudian, dia mematikan teepon. Namun, keegoisan Fei’er mengalahkan segalanya. Dia tetap pada keputusan awalnya, menikah dengan semua kebohongan yang berusaha ditutupinya. 

--


Carmen sudah mengemasi barang-barang Sheng. Dia akan membawa Sheng kembali ke Amerika untuk menjalani pengobatan, sesuai dengan tanggal tiket yang sudah dipesannya. Masalahnya, Sheng menolak pergi. Dia meminta Carmen memberikannya waktu karena Xiaoting baru saaj berhenti bekerja dan ingin merintis bisnis. Dia merasa bertanggung jawab atas hal itu karena dia yang memberikannya ide. Dia memohon agar Carmen memberikannya waktu sedikit lagi agar dia membantu Xiaoting merintis bisnisnya, kemudian, dia pasti akan langsung ikut Carmen kembali ke Amerika.


Carmen menolak. Dia yakin kalau Sheng pasti akan terus membuat alasan. Ini bukan masalah waktu, tapi kesehatan Sheng! Setelah berdebatan yang cukup lama, akhirnya, Carmen mengalah. Dia akan memberikan Sheng waktu beberapa hari lagi. 

 --


Pernikahan Fei’er tinggal besok. Xiaoting sangat cemas kalau ibunya akan diam-diam menyelinap pergi, karena barusan saja dia mendapati ibunya diam-diam mencoba keluar. Makanya, Xiaoting mengajak Zihan dan Taizhe untuk bergadang. Zihan sudah sangat lelah dan mengantuk. Akhirnyba, dia dan Taizhe menanyakan juga alasan Xiaoting tidak mengizinkan ibunya menghadiri pernikahan Fei’er, karna bukankah mereka satu kampung dan wajar saja jika hadir? Apa ada sesuatu yang dia sembunyikan?

“Tao Fei’er aslinya bernama Tao Xiaodi. Dia adalah kakakku,” beritahu Xiaoting. “Dia mendapat operasi plastik dan pemanjangan kaki.”


Zihan dan  Taizhe kaget sekali. Mereka tidak menyangka hal tersebut. Ditambah lagi, saat tahu Fei’er tidak mau mengakui keluarga sendiri. Mereka tidak menyangka kalau Fei’er akan bisa begitu egois.  Dan karena Xiaoting sudah menjelaskan, Zihan dan Taizhe akhirnya mengerti dan mulai membuka mata lebar-lebar agar tidak tertidur.

--


Carmen masih terus mencoba membujuk Sheng agar mau ikut dengannya. Dia bukan mengatakan ini hanya sebagai dokter pribadi Sheng, tapi juga sebagai seorang teman. Dan juga, jika Sheng begitu mencintai Xiaoting, bukankah dia akan berusaha untuk menjaga agar cinta mereka bisa bertahan lama? Makanya, Sheng harus segera melakukan operasi dan pengobatan. Semakin dia menundanya, kesempatannya akan semakin kecil.

Akhirnya, Sheng pun bilang kalau dia akan pergi ke Amerika dengan Carmen besok.

--


Hari H,

Hari ini adalah hari pernikahan Yingshu dan Fei’er. Jiajie beneran senang karena Yingshu akan menempuh hidup baru sebagai seorang suami.



Banyak sekali orang-orang penting yang hadir di pernikahan tersebut. 


Sementara itu, Zihan dan Taizhe ketiduran. Dan saat – saat itu, di gunakan Ny. Cai untuk diam-diam pergi. Walaupun dia tahu kalau Fei’er tidak menginginkan kehadirannya, tapi sebagai seoarng ibu, Ny. Cai tetap ingin melihat pernikahan putrinya.

--


Sheng dan Carmen juga sudah siap untuk berangkat. Tapi, baru juga mau pergi, Sheng mendapat telepon dari Xiaoting. Xiaoting menelpon dengan panik, memberitahu kalau ibunya hilang. Carmen sudah tahu kalau Sheng pasti akan menunda lagi kepergiannya, tapi Carmen tidak mengizinkannya. Dia tidak mau membiarkan Sheng berjudi dengan nyawanya sendiri.


Sayangnya, bagi Sheng yang terpenting adalah Xiaoting. Dia nggak bisa pergi di saat Xiaoting sedang kesulitan seperti ini! Tanpa mempedulikan peringatan dan kekhawatiran Carmen, Sheng pergi untuk menjemput Xiaoting.

--



Semua tamu sudah hadir dan saatnya pernikahan dimulai. Pernikahan dibuka dengan pidato singkat oleh tn. Zhao. Yang menjadi MC pernikahan adalah Lucy. 

Di saat yang sama, Xiaoting dan Sheng juga sudah sampai di pesta pernikahan tersebut. Yang bisa masuk hanyalah mereka yang memiliki undangan. Tapi, Xiaoting juga tetap bisa masuk karena Sheng. Penjaga di sana mengenali Sheng sehingga mereka mengizinkan Xiaoting untuk lewat.


Fei’er berjaan penuh kebahagiaan dengan Yingshu menuju panggung. Hal itu dilihat oleh Ny. Cai yang berhasil masuk saat satpam sedang lengah. Xiaoting berhasil menemukan ibunya dan mencegah ibunya untuk mendekati panggung pernikahan. Tapi, Ny Cai tidak mau mendengarkannya. Dia tetap naik ke atas panggung. Fei’er langsung pucat. Dia menudukkan kepala dan tidak mau melihat wajah ibunya. 






Dia baru mau melihat ibunya, saat ibunya menyebut dirinya sebagai tetangga Fei’er, Ny. Cai. Ibu berbohong kalau dia datang untuk mengantarkan restu orang tua Fei’er yang sibuk dan tidak bisa hadir. Ny. Cai juga memberikan kartu atm dan bilang itu adalah mahar yang dikumpulkan ‘orang tua Fei’er’ selama ini dengan bekerja keras. Setelah mengatakan semua itu, Xiaoting segera naik ke atas panggung untuk membawa pergi ibunya.


Hati Ny. Cai merasa terluka, tapi tetap bersikap tegar di hadapan Xiaoting. Dia bahkan bilang bisa pulang sendirian dan menyuruh Xiaoting untuk menyelesaikan urusannya (Xiaoting bilang masih ada yang harus diurusnya makanya tidak bisa pulang sekarang).  


Namun, saat mencari gerbang keluar,  Ny. Cai tersesat. Kebetulan sekali dia berpas-pasa dengan tn. Weng yang lagi jalan-jalan (?). Tn. Weng langsung ingat dengan Ny. Cai yang tadi naik ke atas panggung. Dia merasa aneh karena ibu Fei’er juga bermarga Cai. 

--


Fei’er masih asja berbohong pada Yingshu saat Yingshu menanyakan mengenai Ny. Cai yang terlihat emosional tadi. Fei’er bilang kalau ny. Cai adalah bibi yang menjaganya sedari kecil dan mungkin itu yang membuatnya begitu semangat saat melihatnya menikah. Yingshu sama sekali tidak curiga dan percaya sepenuhnya pada semua ucapan Fei’er.


Urusan yang hendak diurus sama oleh Xiaoting adalah Fei’er. Dia menemui Fei’er di ruang ganti Fei’er, di saat Fei’er sendirian.  

“Bagaimana bisa kau disini?” tanya Fei’er.

“Kau bilang melakukan ini semua demi Ibu. Kau tahu betapa sedihnya ibu tadi? Jika Yingshu tahu kalau semua adalah kebohongan dan kau yang berbohong, apa yang akan dipikirkannya?”

“Aku beneran mencintainya. Aku yakin kalau dia akan memaafkanku bahkan jika dia tahu semuanya, karena dia mencintaiku.”

“Aku malu padamu. Kita dulu adalah orang yang sama. Sejak kapan kau menjadi seperti ini?”

“Kita tidak pernah sama.”

“Ya. Mungkin ini kesalahan karena kita menjadi saudara. Jangan khawatir. Aku tidak akan mengganggumu lagi.”

Usai mengatakan itu, Xiaoting pergi. Dia sudah tidak mau peduli pada Fei’er lagi.

--


Ny. Cai sudah tiba di rumah dan bahkan sudah memasakkan makan malam untuk Zihan dan Taizhe. Begitu Xiaoting datang, Ny. Cai segera pergi ke dapur untuk mengambilkan nasi untuknya. Mereka akan makan malam bersama. Ny. Cai bisa merasakan kalau semua orang mengkhawatirkannya, makanya dia bilang untuk tidak usah khawatir padanya. Semua sudah terjadi dan hidup harus terus berjalan. 


Namun, di sesi makan, Ny. Cai tidak bisa menutupi kesedihannya. Dia meminta maaf pada Xiaoting. Dulu, dia selalu memberikan pakaian dan makanan terbaik untuk Xiaodi (Fei’er). Kala itu, Xiaoting akan menangis dan bertanya, kenapa dia pilih kasih? Ketika itu, Ny. Cai sangat marah dan menamparnya. Dia memberikan segalanya untuk Xiaodi. Tapi, tidak menyangka kalau Xiaodi akan seperti ini. Hatinya terasa sangat sakit. 

--


Fei’er merasa sangat bahagia karena sekarang sudah resmi menjadi keluarga Qiu. Dia juga tinggal di kediaman Qiu sekarang ini. 

Tapi, kebahagiaannya kelihatannya tidak akan berlangsung lama. Karna ketika dia pergi mandi, tn. Weng datang dengan wajah marah mencarinya.

--


Carmen tidak jadi pergi juga. Dia sudah menunggu di rumah Sheng. Dan begitu Sheng pulang, dia memberikan surat berhentinya. Ini menunjukkan betapa sudah putus asanya dia mempunyai pasien seperti Sheng. Sheng tidak menerima surat berhentinya dan memohon agar Carmen memberikannya sedikit waktu. Dia tetap ingin membantu Xiaoting merintis usahanya, baru ikut. 

Carmen tidak setuju dengan setujunya. Dia khawatir karna Sheng terlihat seperti bisa merelakan hidupnya demi cinta. Pada akhirnya, Carmen kembali mengalah. Dia menyuruh Sheng berjanji, begitu bisnis Xiaoting berjalan, Sheng udah harus ikut dengannya.

“Yes, madam.”

“Ini batasku. Aku tidak mau menghadiri pemakamanmu.”


“Jika itu terjadi, aku akan menulis dengan jelas di surat wasiatku kalau ini tidak ada hubungannya denganmu, dokter pribadiku,” balas Sheng.


Post a Comment

Previous Post Next Post