Sinopsis Lakorn : Praomook E14 - 1

 


Note :

Drama ini berisi adegan yang tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Pemirsa di harap bijak.

Jika ada pembaca berusia dibawah 19 tahun, diharapkan untuk tidak lanjut membaca. Terimakasih.




Rut sangat khawatir karena Mook tidak mengangkat teleponnya. Dia takut terjadi sesuatu karena firasatnya tidak enak. Makanya Rut memutuskan menelpon Petch untuk meminta tolong di sambungkan ke Mook. Petch udah senang dapat telepon dari Rut dan mengira Rut menelpon karena merindukannya. Kesenangannya langsung lenyap saat Rut menyebut nama kakaknya. Dia juga nggak mau menyambungkan dan menyuruh Rut untuk coba saja telepon terus atau mungkin saja kakaknya emang nggak mau jawab telepon Rut.

Rut lagi nggak mau bercanda. Dengan nada dengan serius, dia bilang sama Petch kalau ini penting. Dia ingin bicara dengan Mook.

“Biar ku pikirkan,” jawab Petch dan langsung mematikan sambungan telepon.

Rut jadi makin cemas dan juga kesal dengan sikap Petch.


Mook sudah kehabisan nafas. Cekikan di lehernya semakin kuat. Di saat itu, seseorang memukul punggung si penyerang. Petch. Dia datang tepat waktu dan berhasil menyelematkan nyawa kakaknya. Si penyerang sudah hampir membunuh keduanya jika Lan tidak datang di saat itu.


Lan memukuli si penyerang dan mengejar saat penyerang tersebut kabur. Petch juga baru tersadar kembali dari rasa shock nya dan bergegas menelpon ambulans. Belum sempat dia meneka tombol ‘call’, sudah masuk telepon dari Rut. Dan wajah Petch langsung tersenyum sumringah. Bukannya memprioritaskan menelpon ambulans terlebih dahulu, Petch malah mengangkat telepon Rut. Dia mengangkat telepon itu hanya untuk memberitahu kalau kakaknya di serang dan dia akan menelpon ambulans. 



Lan masih mengejar si penyerang. Padahal penyerang itu sudah dipukuli oleh Mook tadi dan di pukul punggungnya sama Petch, tapi dia masih bisa mengalahkan Lan. Lan juga nggak sanggup mengejarnya lagi dan kembali ke rumah Mook. Pas dia kembali, Rut dan Poom baru saja tiba.

Da beneran takut dan merasa bersalah karna Mook terluka dan hampir dibunuh, di rumah tanpa dia tahu tadi. Petch juga ditenangkan sama Oak dan Ting.



Lan yang baru kembali, segera memeluk Mook. Mook menangis dipelukannya. Sementara Rut, kelihatan kaget melihat pelukan Lan pada Mook. Petch melihat ekspresi sedih di wajah Rut itu dan matanya malah semakin berkaca-kaca. 

--



Danai pulang larut. Saat Lak mau mengajaknya ngobrol, Danai meminta izin untuk mandi terlebih dahulu. Baru juga Danai pergi ke kamar mandi, Lak mendapat pesan gambar dari nomor tidak dikenal. Isinya yang mengenai kontrak Mook dan ayahnya, Lim mengenai pernikahan Mook dengan Lan dan apa yang akan didapatkannya.

--


Nuch yang mengiirm pesan tersebut. Dia tersenyum puas setelah pesan tersebut terkirim.


Flashback

Saat sedang bersama Lan, Lan ternyata mendengar telepon Mook. Pikirannya jadi lurus lagi dan dia langsung pamit pulang sama Nuch. Nuch jelas kesal dan cemburu karena mereka sudah hampir tid** bersama tapi Lan meninggalkannya begitu saja.

End

--







Danai membiarkan shower menyirami tubuhnya. Di lengan tangannya ada bekas gigitan. Itu adalah bekas gigitan Mook tadi. Ya, dia lah orang yang menyerang Mook tadi. Bukan hanya Mook, tapi juga Lan.

Danai adalah pelaku yang selama ini di cari-cari oleh Lan. Dia sudah lama mengincar nyawa Lan, tapi Lan selalu saja berhasil selamat berkat Mook. Dan kini, saat dia hendak menyerang Mook, Mook masih beruntung dan selamat. 

--


Da masih merasa cemas. Lan menyadari hal itu dan berjanji pada Da akan menjaga Mook. Da sangat lega mendengarnya dan benar-benar memohon agar Lan menjaga putrinya. Untuk keamanan Mook, Lan ingin membawa Mook ke tempatnya agar lebih mudah menjaganya (harusnya yang paling benar itu lapor polisi).

--


Saat kembali di rumah Rut, Mook teringat sesuatu. Dia sempat menggigit lengan kiri si pelaku dan harusnya berbekas. Mook ingin menceritakan semua yang diingatnya mengenai pelaku, tapi tentu saja itu membuatnya teringat kengerian saat nafasnya hampir saja putus. Makanya Lan menyuruhnya berhenti bercerita dan tidak memaksakan diri. Lan lebih terfokus pada luka yang didapat Mook. Dia sepertinya mulai merasa itu salahnya.


Mook beneran trauma karena kejadian tadi. Saat mandi, dia tiba-tiba saja merasa tidak bisa bernafas, seolah cekikan itu masih terasa nyata. Hampir saja terjadi hal buruk jika Lan tidak menerobos masuk ke kamar mandi dan menenangkannya. Lan juga menutupi tubuh Mook dengan handuk. 


Dan untuk kali pertamanya, Lan mengucapkan kata ‘maaf’ pada Mook. Mook menatapnya dan berujar kalau itu bukan kesalahan Lan, tapi salah si penyerang. Jangan menyalahkan diri sendiri. Dan dia masih hidup berkat Lan. Lan sudah melakukan yang terbaik. Terimakasih.


Keduanya mulai terbawa suasana. Terutama Lan, yang langsung mencium Mook. Gila! Bagaimana bisa Lan melakukan itu pada Mook, di saat dia hampir saja melakukan hal yang sama pada Nuch. Ingat, sebelum ke tempat Mook, dia hampir tidur dengan Nuch. Dan sekarang, dia malah hendak melakukannya pada Mook! Sinting!



Mook yang tidak tahu apa yang hampir saja dilakukan Lan dengan Nuch, beneran terbawa suasana. Tapi, tiba-tiba saja, Lan berhenti. Dia mengecup kening Mook dan bilang kalau dia harus berhenti. Mook tampak terpukul, apalagi saat dia bertanya, apakah Lan berhenti karena mengkhawatirkan perasaan orang lain? Lan mengiyakan.

Jawaban yang menyakitkan bagi Mook. Dia mengira ‘orang lain’ itu adalah Nuch. Mook merasa dirinya menyedihkan karena walaupun dia ada dihadapan Lan, Lan malah memikirkan wanita lain. Karena itu juga, Mook menyuruh Lan pergi (huft. Dari awal, aku emang nggak berharap mereka bersama. Dari sikap Lan sedari awal sama Mook, hubungan mereka terlihat toxic).


Lan pergi mengikuti kemauan Mook tanpa mau menjelaskan apapun. Orang lain yang dipikirkan oleh Lan bukanlah Nuch melainkan Rut. Dia teringat sama janji dan ucapannya pada Rut, kalau dia tidak akan mencintai Mook. Dia tidak akan mengkhianati Rut.


Rut ternyata ada di tepi kolam renang. Dia sudah tahu kalau Lan mulai menunjukkan perasaan pada Mook dan dia juga udah tahu dari dulu kalau Mook menyukai Lan, dan untuk itu juga, dia berdoa agar Lan tidak mengkhianatinya. Dan tampaknya, harapannya terwujud. Lan masih ingat dengan janjinya. 

“Kamu masih menyukai Mook?” tanya Lan. 

“Kenapa kau bertanya?”

“Aku ingin tahu apakah kau berubah pikiran.”

“Jika soal Mook, aku tidak mudah goyah,” jawab Rut, yakin.


Jawaban yang terasa getir bagi Lan, tapi dia berusaha baik-baik saja. Saat Rut menanyakan hal yang sama pada Lan, Lan masih juga berbohong kalau perasaannya masih sama seperti dulu pada Mook. Dia tidak mencintai Mook.

Rut merasa lega mendengar jawaban tersebut. Tapi, baru saja dia masuk ke dalam, Lan sudah menjatuhkan dirinya ke dalam kolam renang. Melihat itu, Rut semakin yakin, Lan sudah berbohong. Perasaan Lan sudah berubah pada Mook.


Rut, Mook dan Lan. Ketiganya hanya saling menyakiti satu sama lain.

--


Pagi tiba,

Mook memandangi dirinya sendiri di depan cermin. Hatinya masih terasa sakit. Kepercayaan dirinya juga perlahan lenyap. Dia merasa menyedihkan jika mengingat perlakuan Lan kemarin padanya. Dengan menahan pedih dihatinya, Mook memakai concealer untuk menutupi bekas cekikan dilehernya.


Petch dan Oak datang ke tempat Mook. Melihat Mook yang mau pergi kerja, keduanya juga nggak bisa mencegah.


Tapi sikap Petch benar-benar memuakkan. Aku mengira setelah kejadian kemarin, Petch akan berubah, nyatanya, tidak. Saat Rut menarik kursi agar Mook duduk di sebelahnya untuk sarapan bersama, Petch langsung memotong dan duduk di sana. Disamping Rut. 

Rut menahan kekesalannya, tapi Petch nggak sadar dan malah terus tersenyum memandang ke Rut. Rut kemudian membuka topik pembicaraan, menanyakan, apakah Mook harus pergi bekerja? Mook mengiyakan. Dia harus memeriksa sesuatu karena dia ingat menggigit penyerangnya kemarin. Petch seolah nggak mau kalah, menatap Rut dengan antusias dan bilang kalau dia memukul punggung si penyerang kemarin dan harusnya si penyerang masih merasa sakit. (aiya, harusnya dia bilang itu ya ke Mook, menghadap ke Mook, tapi kenapa ke Rut? Kesannya, seolah pamer).


Rut yang sedari tadi memperhatikan Mook, bisa menyadari kalau Mook daritadi menunggu Lan. Makanya, dia memberitahu kalau Lan udah pergi dari tadi. Petch tiba-tiba saja langsung bilang kalau sebaiknya Mook pergi bekerja dengan Rut dan Oak. Baginya, keselamatan kakaknya adalah utama (niatnya baik, tapi caranya bicara seolah Rut adalah miliknya dan dia meminjamkannya sebagai penjaga Mook. Ah, mungkin karena dari awal aku udah nggak suka sama Petch, jadi apapun tingkahnya, aku tetap saja menilainya negatif. Sorry).

--


Rut dan Oak mengantarkan Mook ke kantor. Kebetulan sekali Win juga baru datang. Dialah orang yang ingin diselidiki Mook. Karena sudah mengantarkan Mook, Oak pamit. Dia bilang sama Mook kalau dia dan Rut akan menunggu di kafe dekat sini, jadi kalau Mook udah selesai bekerja, hubungi mereka dan mereka akan menjemput.

Baru juga mereka pergi, Mook malah sudah mendapat telepon. Telepon dari Lak yang menyuruhnya datang ke ruangannya.


Begitu Mook masuk, Lak langsung menunjukkan foto kontrak pernikahan Mook. Tentu saja, Lak semakin merendahkan Mook. Dia menyebut Mook menukar diri demi rumah, lalu, selanjutnya apa dia akan menukar diri dengan uang dengan melahirkan bayi dan menggunakannya untuk mendompleng harta ayahnya? Perasaan Mook seperti tercabik mendengar pertanyaan tersebut. Dengan sikap yang diusahakan setenang mungkin, Mook menjawab kalau setelah kontrak itu berakhir, dia akan bercerai. 


Seolah belum puas dengan jawaban tersebut, Lak malah terus mengorek perasaan Mook pada adiknya. Mook menjawab dengan nada suara yang diusahakan setenang mungkin, dia tidak punya perasaan pada Lan. Dan mungkin dia akan menjadi salah satu kenangan buruk Lan.

“Kau tidak mencintainya?”

“Tidak.”



Jawaban yang mendapat reaksi sinis dari Lak. Dia merasa kasihan karena adiknya mencintai wanita yang tidak mencintainya. (Hal yang sama untuk Mook. Karena menikahi orang yang selalu merendahkannya). Dan semua itu ditanyakan oleh Lak karena Lan ada di sana. Lan bersembunyi sedari tadi. Lak melakukan itu, demi membuktikan pada Lan kalau pernikahan itu didasarkan atas kontrak Mook dengan ayah mereka, demi rumah.


Mook beneran nggak nyangka kalau Lan ada di sana. Lak juga memaksa agar Mook menceraikan Lan jika ingin membuktikan, tidak memanfaatkan Lan demi mendapatkan uang mereka. Lan kelihatan tegang menunggu apa jawaban Mook.

--



Oak dan Rut mendapat jackpot. Mereka menunggu di café dengan perusahaan LS Design dan tanpa sengaja melihat pertemuan Danai dan Nuch. Tapi, karena posisi mereka yang cukup jauh, mereka tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

Nuch mengajak Danai bertemu, karena kebetulan dia di suruh Lak datang ke kantornya. Dia rasa Lak ingin membicarakan masalah kontrak. Nuch sudah sangat bersemangat membayangkan Lan dan Mook yang akan bercerai. Danai merasa hal itu agak sulit karna Lim pasti tidak akan membiarkannya. 


Di saat mereka bicara tersebut, mereka saling bergenggaman tangan. Dan hal itu dipotret oleh Oak. 

--



Mook sudah menyakinkan diri dan hendak menjawab pertanyaan Lak, tapi Lan langsung memotong. Dia mengatakan pada Lan kalau mereka akan menangani masalah ini sendiri. Lan juga menarik tangan Mook untuk pergi dari sana.

--


Pertemuan Nuch dan Danai berakhir saat Lak menelpon Nuch untuk segera datang ke kantornya. Danai juga mau pergi dan tanpa sengaja bertabrakan dengan pelayan. Refleks, Danai memegang bagian punggungnya yang masih terasa sakit. Hal itu tidak luput dari penglihatan Oak dan Rut. 


Post a Comment

Previous Post Next Post