Sinopsis C-Drama : Summer Again Episode 09


Sekarang udah jam makan siang, tapi Tao Zhu maupun Tong Xi belum juga kembali dari UKS. Yi Ming lama kelamaan jadi curiga dan yakin kalau Nan Yi pasti tahu sesuatu soalnya dia sama sekali nggak khawatir. Nan Yi jadi ragu dan mau memberitahu, tapi belum sempat dia bilang apapun, ponselnya bergetar. Ada telepon dari ponsel Tong Xi. Saat diangkat yang terdengar adalah suara pria. Nan Yi sangat panik dan segera menanyakan si penelpon lagi dimana? Dia segera pergi sambil membawa sekantong bakpau yang dibeli Yi Ming.

--


Sambil menunggu Tong Xi sadar, Wei Ze menghabiskan waktu dengan membuka TV dan belajar. Di TV sedang disiarkan berita mengenai para turis yang tidak berhasil melihat fenomena Air Mata Biru di laut Xihai. Tidak lama kemudian, Tong Xi sadar. Dia sama sekali nggak sadar apa yang terjadi sebelumnya dan bingung kenapa bisa ada di rumah sakit? Wei Ze menjawab kalau kadar gula darah Tong Xi rendah. Apa selama di Xihai, Tong Xi kurang makan? Ah, atau karena makanan di Xihai nggak enak.


Tong Xi nggak bisa menjawab pertanyaan itu dan hanya meminta maaf karena sudah merepotkan. Wei Ze tidak merasa direpotkan dan balik berteirmakasih karena Tong Xi sudah menjemputnya padahal harus sekolah. Dan juga, tadi dia menggunakan ponsel Tong Xi untuk menelpon temannya dan harusnya teman Tong Xi itu akan tiba sebentar lagi. Dia juga harus segera pergi untuk mengurus pendaftaran sekolah. Melihat Tong Xi yang udah sadar, sebenarnya, Wei Ze sudah mau langsung pergi, tapi dia nggak enak hati dan memutuskan menunggu hingga teman Tong Xi itu datang. Tong Xi yang jadi nggak enak dan menyuruh Wei Ze untuk pergi saja. Dia nggak apa-apa. 


Wei Ze tidak menolak dan akhirnya pamit pergi. Oh ya, dia udah membayar biaya perawatan. Tunggu sampai infusnya habis, baru panggil perawat untuk melepas infus dan pulang. Nanti dia akan menghubunginya. Setelah itu, Wei Ze pergi.


Setelah Wei Ze pergi, Tong Xi baru menunjukkan ekspresi kecewanya. Pas sekali, Nan Yi tiba tidak lama setelah Wei Ze keluar. Mereka sempat berpas-pasan di depan gerbang rumah sakit, tapi tentu keduanya nggak saling mengenali. Tong Xi kaget karna Nan Yi yang datang. 



Saat tiba dan melihat Tong Xi hanya sendirian, Nan Yi menanyakan dimana seniornya itu? Tong Xi menjawab dengan santai sambil memakan bakpau yang dibawa Nan Yi kalau Wei Ze pergi duluan untuk mengurus surat pindah sekolah. Nan Yi beneran kesal dengan jawaban itu. Bagaimana dia bisa meninggalkan Tong Xi sendirian di saat Tong Xi pingsan dihadapannya tadi.  And, as always, Tong Xi membela Wei Ze. Dia malah heran kenapa Nan Yi marah? Nan Yi meluruskan kalau dia bukan marah tapi kecewa. Demi senior itu, Tong Xi sampai berpakaian rapi, diet, bolos sekolah dan pingsan dihadapannya, tapi senior itu hanya mengantarkannya ke rumah sakit dan langsung pergi. Orang biasa saja tidak mungkin berperilaku seperti ini.

Tong Xi tersinggung dan merasa kalau ucapan Nan Yi terlalu kejam. Wei Ze tadi ingin menunggu, tapi dia yang menyuruhnya pergi. 


“Jadi, ini semua gara-gara kamu sendiri,” ujar Nan Yi, tajam. “Seharusnya aku tidak datang.”


Tong Xi masih mau berargumen tapi ponselnya berbunyi. Tao Zhu yang menelpon. Dia baru melihat ponsel dan kaget melihat panggilan tidak terjawab Tong Xi. Dia menelpon untuk menyuruh agar Tong Xi segera kembali ke sekolah karena jika tidak, Xiao Wan pasti akan mencarinya untuk meminta surat izin dan dia nggak tahu harus bilang apa nanti. Tong Xi mengerti dan bilang akan segera kembali.



Nan Yi melarangnya untuk pergi. Dia menasehati agar Tong Xi libur saja dan dia yang akan memintakan izin untuknya. Tong Xi nggak mau karena dia udah janji sama Tao Zhu akan kembali. Jika dia nggak kembali, mereka bisa ketahuan. Ya udah, Nan Yi mau membantu. Dia menyuruh Tong Xi untuk tukar baju seragam sementara dia menunggu diluar. 


Tong Xi jadi tersentuh dan merasa bersalah. Walaupun Nan Yi kecewa dan marah padanya, Nan Yi tetap saja membantunya.


-SUMMER AGAIN-


Wei Ze sudah menyelesaikan kepindahan sekolahnya. Guru yang akan menjadi wali kelasnya nanti juga memuji nilai-nilai Wei Ze di sekolah lama yang bagus. Dia yakin kalau semester depan Wei Ze masuk ke sekolah mereka, dia pasti akan menjadi kebanggaan sekolah. Ah, ngomong-ngomong soal kebanggan, di sekolah ini juga ada satu murid pindahan dari Dacheng, yaitu Tong Xi yang berada di kelas guru Jia. 


Kebetulan sekali Xiao Wan ada di sana untuk mengurus sesuatu, jadi dia mendengar para guru yang bergosip. Wei Ze juga bilang kalau dia satu sekolah dengan Tong Xi dan mereka berada di klub yang sama. Klub seni. Dan dia adalah ketua klubnya.

Xiao Wan nggak suka saat nama Tong Xi udah di sebut dan di puja puji. Dia langsung pamit keluar dengan alasan ada kelas olahraga.


Tong Xi berhasil kembali ke sekolah tepat waktu dengan bantuan Nan Yi. Saat pelajaran olahraga, Tong Xi menceritakan pertemuannya dengan Wei Ze tadi pada Tao Zhu. Dia merasa sangat kecewa karena pingsan di depan Wei Ze. Citranya pasti sudah hancur di hadapan Wei Ze. Tao Zhu menghibur dan menyemangati kalau Wei Ze nggak mungkin membenci Tong Xi, soalnya Tong Xi kelihatan kasihan tadi (karena pingsan). Tong Xi tetap saja pesimis. Soalnya, Wei Ze itu sangat ketat dengan orang. Dulu, pernah ada keadian saat Wei Ze membawa klub panduan suara menghadiri sebuah pentas dan ada satu anggota perempuan yang bajunya agak berkerut. Dan begitu pentas berakhir, Wei Ze memanggil anggota itu untuk bicara. Setelah bicara, perempuan itu lari sambil menangis. Mendengar cerita Tong Xi, Tao Zhu jadi merasa kalau Wei Ze itu menyeramkan.


Kasihan Yi Ming. Dia beneran nggak tahu apapun. Mana waktu dia minta Nan Yi memberitahunya, Nan Yi nggak mau. 


Wei Ze nggak langsung pulang setelah urusannya selesai. Dia mengejar Xiao Wan untuk menanyakan apakah dia dan Tong Xi sekelas? Dia hendak menemui Tong Xi karena ada urusan. Bisa antar menemuinya? 

Bukan langsung menjawab, Xiao Wan malah mencoba mengorek informasi, atau lebih tepatnya, menginterogasi Wei Ze. Karena Wei Ze satu sekolah dengan Tong Xi di Dacheng, dia mau tahu apa benar saat di Dacheng, Tong Xi pernah mendapat penghargaan international, menari untuk bintang terkenal, juga memerankan film serial? Wei Zhe tidak mengatakan sepatah katapun dan hanya tersenyum. Senyumannya itu diartikan oleh Xiao Wan sebagai tanda ‘ya’. Wajahnya kelihatan kecewa dan tanpa bertanya lagi, dia menuntun Wei Ze ke lapangan, dimana mereka mengadakan kelas olahraga. 


Begitu melihat kedatangan Wei Ze, senyum Tong Xi langsung melebar dan otomatis melambai. Tao Zhu juga kagum melihat ketampanan Wei Ze. Para murid perempuan semua heboh melihat pria tampan mendekat. Sayangnya, pelajaran olahraga sudah harus dimulai. Xiao Wan dengan sopan menghampiri guru olahraga dan menjelaskan kalau Wei Ze adalah murid dari Dacheng yang ditransfer ke sekolah mereka untuk semester depan dan minta izin untuk menemui Tong Xi. 


Makin hebohlah para murid perempuan saat tahu Tong Xi mengenal pria tampan itu. Tong Xi juga senyam senyum bahagia karena di cari Wei Ze apalagi di depan umum begini. Untungnya lagi, guru olahraga memberikan izin Tong Xi untuk bicara dengan Wei Ze. Xiao Wan yang awalnya kesal, jadi ikut bahagia karena Tong Xi kelihatan menyukai Wei Ze. Hahaha. Dia pasti merasa ada harapan baginya dan Nan Yi. 


Wei Ze mencari Tong Xi hanya untuk menanyakan kabarnya. Tong Xi juga berbasa basi menanyakan pengurusan kepindahan sekolah Wei Ze. Pembicaraan diakhiri dengan janji untuk makan malam bersama nanti.   

Guru olahraga menginstruksikan murid perempuan untuk bermain voli atau juga boleh melihat murid laki-laki bermain basket. Yang penting, tidak boleh pergi sembarangan. Sekian. 


Ya udah, begitu selesai pengarahan, Nan Yi langsung menghampiri Wei Ze dan Tong Xi. Dia mengajak Wei Ze untuk duel basket. Guru olahraga tentu antusias menjadi juri pertandingan basket. Mereka akan bertanding 3 point untuk menentukan kalah dan menang. 1 vs 1.



Saat Wei Ze memasukkan bola, otomatis Tong Xi bertepuk tangan girang. Waktu Nan Yi yang memasukkan bola, teman-teman sekelas yang bertepuk tangan. Hanya Tong Xi yang kesal dan merasa kalau Nan Yi keterlaluan soalnya menurutnya,  Nan Yi jago basket. Yi Ming jadi kesal dan menyebut Tong Xi egois. 



Pertandingan berlangsung sangat sengit. Dan yang menang adalah Li Nan Yi dengan perbedaan 1 point. Semua teman-teman bersorak girang kecuali Tong Xi. Tong Xi langsung menghampiri Wei Ze untuk memeriksa keadaannya. Dia malah memarahi Nan Yi karna merasa saat pertandingan Nan Yi nggak sportif. Yi Ming nggak setuju dan membela Nan Yi ngak ada memukul. 


Tong Xi masih mau melawan mereka sendirian. Tapi Wei Ze menghalangi. Xiao Wan tiba-tiba ngamuk sama Tong Xi. Untungnya, Wei Ze adalah orang dengan pemikiran dewasa. Daripada terjadi pertengkaran, Wei Ze langsung bilang kalau dia menikmati pertandingan hari ini. Untuk selanjutnya, dia nggak akan bersikap baik. 

Huft! Gara-gara Tong Xi begitu suka dengan Wei Ze, dia sampai membela Wei Ze mati-matian meskipun nggak ada yang salah dan benar. Yang ada, dia malah membuat teman-teman sekelasnya kecewa padanya. 

--



Tong Xi mentraktir makan Wei Ze di restoran paling terkenal di Xihai yang dulu pernah dikunjunginya bersama ayahnya. Dia juga meminta maaf sekali lagi atas sikap Nan Yi, padahal biasanya Nan Yi tidak begitu.  Wei Ze sebenarnya nggak masalah sama sekali, sbealiknya, dia merasa kagum sama Nan Yi. Meskipun baru pertama kali bertemu, dia merasa kalau Nan Yi sangat berbakat. Dia suka orang seperti Nan Yi, makanya dia setuju untuk bertanding basket.


Sambil berbincang dengan Tong Xi, Wei Ze terus menerus mengelap meja yang sudah bersih. Sepertinya, dia merasa meja itu kotor.

--


Yi Ming nongkrong di Dalanxiang. Dia masih saja membahas mengenai pertandingan tadi, dimana Tong Xi terus saja mendukung Wei Ze dan tidak sekalipun meneriakan nama Nan Yi. Hm, ternyata Yi Ming lumayan peka euy. Dia bisa tahu kalau Nan Yi cemburu makanya mengajak Wei Ze bertanding basket dan berusaha keras menang.  Daripada Yi Ming terus mengganggunya, Nan Yi mengalihkan topik dengan membahas keputusannya mengenai surat Tao Zhu. Yi Ming langsung semangat cerita kalau dia udah membuat keputusan untuk bertindak tegas. Yah, tapi kasihan si Yi Ming, dia menjawab pertanyaan Nan Yi, tapi Nan Yi nggak mendengarkan dan sibuk membersihkan lemari.


Tao Zhu yang dibicarakan sedang berada di klub drama untuk menunjukkan kemampuan aktingnya. Dia memang sudah menghafal semua dialognya tapi aktingnya terlalu berlebihan dan mendapat tertawaan dari beberapa anggota. Xu Ao juga kelihatan nggak suka dengan akting Tao Zhu, tapi nggak berani mengatakannya langsung dan hanya bilang akan memikirkan peran yang cocok untuk Tao Zhu.


Sementara itu, Wei Ze sama sekali nggak menyentuh makanannya. Tong Xi jadi merasa bersalah karena dia nggak tahu kalau Wei Ze nggak suka makanan laut. Wei Ze meluruskan kalau dia bukannya nggak suka, tapi dia selalu makan makanan laut di bar. Tong Xi mencoba mengikuti perkataan ayahnya dulu dengan mempromosikan restoran yang mereka kunjungi ini adalah restoran terbaik di Xihai meskipun kelihatan sederhana. Wei Ze setuju karena restoran tampak ramai tapi dari jawabannya, kita bisa menyimpulkan kalau dia nggak mau makan di sana karna menurutnya tempat itu nggak begitu bersih. Dan juga, sebenarnya, Wei Ze nggak mau kembali ke Xihai kalau bukan karena keluarganya. 



Hm, Wei Ze sepertinya menganggap Xihai hanyalah kota kecil dan dia nggak terlalu menyukainya. Dia malah meremehkan Tong Xi yang pasti kesulitan akrab dengan teman-teman disini soalnya dia kan dari Dacheng. Kalau misalnya mau berbincang, apa yang dibahas? Mengenai caranya memancing? Tong Xi hanya diam nggak bisa menjawab. 

--



Xiaowan sedang membantu ibunya menjemur jala ikan. Suasana hatinya sedang sangat baik hingga dia terus bersenandung. Ibunya sampai heran melihatnya begitu senang hari ini. Saat di tanya alasannya begitu senang, Xiao Wan menjawab kalau temannya sedang senang karena senior di sekolah lamanya akan pindah ke sekolah mereka. Jadi, dia juga ikut senang dengan temannya itu dan berharap semoga temannya dan senior itu bisa cepat bertemu. Yang diharapkan Xiaowan adalah Nan Yi dan Tong Xi akan semakin menjauh. 

--


Setelah mengobrol banyak, Wei Ze yang akhirnya membayarkan makanan. Tong Xi jadi nggak enak karena dia tadi bilang akan mentraktir Wei Ze. Wei Ze nggak masalah karna nanti kalau dia udah pindah ke Xihai, Tong Xi bisa gantian mentraktirnya. Tong Xi sangat senang mendengarnya dan menawarkan untuk membelikan Wei Ze cemilan sekarang. 

Wei Ze menolak karena hari sudah malam dan tidak baik makan terlalu banyak. Dia mulai membahas Tong Xi yang adalah penari balet dan harus menjaga bentuk tubuh. Dan lagi-lagi, dia mulai mengomentari kota Xihai yang tidak bagus dan tidak ada yang bisa dilihat di sini. Tong Xi nggak suka dengan celaannya. Xihai adalah kota yang indah.



Dan kebetulan sekali, di TV menyiarkan berita tentang fenomena Air Mata Biru di laut Xihai. Waktu kecil dulu, saat malam hari, Nan Yi pernah membawanya ke tepi laut untuk melihat Air Mata Biru. Tapi, tidak terlihat apapun padahal katanya, Air Mata Biru adalah pemandangan paling indah di Xihai. Tong Xi merasa kalau Air Mata Biru hanyalah kebohongan, tapi Nan Yi yakin kalau Air Mata Biru ada. Air Mata Biru mempunyai sebuah dongeng, yaitu berdasarkan kisah Hades dan Menthe yang jatuh cinta. Keduanya dipaksa berpisah. Air mata Menthe jatuh ke lautan dan berubah menjadi Air Mata Biru. Tong Xi yang masih bocah, tetap saja merasa itu hanya dongeng dan kenapa pula Nan Yi mempercayainya? Lagipula, Air Mata Biru tercipta karena kunang-kuang dilaut, kenapa bisa mewakili Xihai? Nan Yi tetap saja ngotot. Dan untuk melihat Air Mata Biru dibutuhkan keajaiban.



Karena ingatannya di masa kecil, Tong Xi mengajak Wei Ze untuk bertemu besok. Dia akan memperlihatkan keajaiban untuk Wei Ze.

--


Begitu pulang, Tong Xi langsung menelpon Tao Zhu untuk curhat. Dia kelihatan kecewa karena Wei Ze tidak seperti yang dibayangkannya. Mungkin, karena ini pertama kalinya mereka berhubungan dekat (dulu kan Tong Xi hanya mengagumi dari jauh, jarang ngobrol), jadi dia baru melihat bagaimana Wei Ze. Dari nada bicara Tong Xi, Tao Zhu merasa seperti Tong Xi sudah menyerah pada Wei Ze. Tong Xi mengelak. Dia nggak menyerah dan masih kagum dengan Wei Ze. Mungkin karena dia pingsan hari ini, jadi otaknya nggak berfungsi. Tapi, besok mereka akan pergi melihat Air Mata Biru besok dan dia akan mengobrol banyak dengannya.

Tao Zhu setuju kalau semakin banyak mengobrol, baru bisa saling memahami. Tapi, jika terlalu sering berhubungan, kepura-puraan Tong Xi menjadi anggun akan mudah terungkap. Jadi, dia harus lebih berhati-hati untuk tidak ketahuan.


Sudahlah, sekarang mari membahas komik MINT saja. Di volume terbaru, di ceritakan kalau pemeran utama perempuan bertemu dengan teman masa kecil. Teman masa kecil si pemeran utama wanita adalah pria yang sangat tampan. Walaupun dua volume ini baru berisi pembukaan cerita utama, tapi dia sudah bisa merasakan rasa manis yang kejam! 

Mendengar deskripsi Tao Zhu, Tong Xi jadi nggak sabar pengen membaca komik MINT. Ah, dan dia baru sadar kalau Qing He membalas pesannya yang selama ini dikirimnya. Woaah!!! Dengan hati girang, Tao Zhu langsung membalas pesan Qing He dengan meminta maaf baru membacanya. Dia sibuk belakangan ini. Dan dia sangat senang dengan pesan Qing He. Semoga mereka bisa maju bersama.


Nan Yi yang awalnya sedang bimbang dengan perasaannya sama Tong Xi, mendadak sumringah saat mendapat pesan Tong Xi. Dia langsung membalas, apakah dia sudah membaca komik MINT terbaru? Apakah dia suka? 

Tong Xi makin kaget dan merasa beruntung karena Qing He langsung membalas pesannya. Dengan tutur kata sopan, dia menjawab kalau dia baru selesai membaca komik MINT terbaru dan sangat menyukainya. Selain itu, isi komiknya mirip dengan kehidupan sekolahnya. Dia jadi bisa mendalami pengalaman dan perasaan pemeran utama. Hebat sekali!


Lagi-lagi Qing He membalas pesannya. Tong Xi sangat sangat girang dan berusaha bertanya ini itu agar obrolan mereka bisa semakin panjang dan lama.

--


Esok harinya, saat di sekolah, Tong Xi sibuk bercerita pada Tao Zhu mengenai pesannya yang dibalas Qing He. Moodnya benar-benar baik hari ini. Apalagi hari ini dia akan melihat Air Mata Biru bersama Wei Ze. Tao Zhu ikut senang dengannya. Meskipun belum tentu mereka bisa melihat Air Mata Biru, tapi jika terlihat, itu merupakan anugerah dari surga. Makanya, dia juga sudah mengirim pesan mengajak Xu Ao bertemu malam ini. Sayang sekali, Xu Ao membalas kalau dia ada kelas tambahan hari ini. Tao Zhu tentu sedih, tapi berusaha menghibur diri sendiri dengan alasan kalau Xu Ao pasti sibuk karena akan naik kelas 3, belum lagi mempersiapkan pentas drama. 


Xiao Wan dan Ke Er yang memang duduk di depan meja mereka, terus saja menguping pembicaraan keduanya sedari awal. Dua-duanya nggak bisa berhenti tersenyum. Begitu Tao Zhu keluar kelas dan hanya Tong Xi sendirian, Xiao Wan langsung semangat menanyakan hubungannya dengan Wei Ze. Sikapnya benar-benar ramah dan menyebut kalau Tong Xi dan Wei Ze benar-benar berjodoh. Saat di Dacheng, mereka satu sekolah dan satu klub seni Dan ternyata, Wei Ze juga anak Xihai dan akan kembali kemari. Kalian berdua sangat cocok seperti putri dan pengeran. Dia mendukung hubungan mereka! Ke Er juga ikutan memberikan semangat. 

Tong Xi hanya tersenyum canggung. Dia beneran merasa risih karena keduanya terlalu ikut campur dalam hubungannya.

--


Begitu pulang sekolah, makan dan berganti baju, Tong Xi segera bergegas pergi. Dia berusaha pergi diam-diam agar nggak ditanya sama Ibu, eh tapi ketahuan. Ibu sebenarnya nggak akan menanyainya kalau Tong Xi tidak mengenakan dress cantik hanya untuk pergi latihan ballet. Demi bisa keluar hingga malam, Tong Xi berbohong kalau dia akan bertemu ayahnya setelah selesai latihan ballet. Sebelum ibu makin panjang mengomelinya, Tong Xi langsung kabur.


Xiao Wan sangat agresif. Dia sampai rela pergi ke Dalanxiang untuk mendekati Nan Yi menggunakan modus membantu. Nan Yi nggak menunjukkan respon apapun. Tapi Xiao Wan nggak menyerah dan membahas mengenai pelajaran bahasa Inggris tadi. Dia melihat kalau Nan Yi tidur saat jam pelajaran, jadi pasti nggak mengerti. Dia akan mengajarinya. kalau tidak, Nan Yi bisa membaca buku catatannya. 

Biar Xiao wan nggak terus mengganggu, maka Nan Yi menerima buku catatannya.

--


Tong Xi baru selesai latihan ballet dan langsung lari ke pantai. Saat dia sampai, Wei Ze nggak kelihatan dimanapun. Tong Xi beneran panik mengira kalau Wei Ze tidak suka orang yang terlambat dan pasti sudah pergi. Dia langsung menelpon Wei Ze untuk meminta maaf. Wei Ze menjawab kalau ada perubahan rencana mendadak jadi dia sekarang ada di stasiun bus. 



Post a Comment

Previous Post Next Post