Sinopsis K-Drama : Devil Judge Episode 12 – 1


Drama ini berlatar dalam distopia khayalan Korea, dan semua tokoh, organisasi,dan peristiwa adalah fiksi.


Cha Kyung Hee pada akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya. Dan saat itu yang ada di TKP adalah Kang Yo Han dengan Kim Ga On. Soo Hyun yang datang terlambat selangkah, salah mengira kalau keduanya terlibat. Yang membuatnya lebih kaget adalah tangan Ga On yang bersimbah darah usai memegang tubuh Kyung Hee. Yo Han menjelaskan padanya kalau Cha Kyung Hee bunuh diri dan mereka ada disini untuk menanyainya tapi dia sudah meninggal. Situasi saat ini sangat pelik bagi Soo Hyun.



Jika saja Ga On tidak ada disana, Soo Hyun tidak mungkin melepaskan Yo Han dan akan menangkapnya untuk diinterogasi. Tapi, dia memilih melanggar prinsipnya selama ini. Dia menyuruh Yo Han dan Ga On untuk pergi, baru kemudian dia menelpon atasannya mengabari kematian Cha Kyung Hee. Tidak hanya itu, karena Ga On memegang tubuh Kyung Hee yang berdarah, jejak tangannya yang berlumuran darah tercetak ke atas meja ketika dia mencoba berdiri. Dan demi agar Ga On tidak terlibat atau disangkut pautkan, Soo Hyun menghapus jejak darah diatas meja menggunakan sapu tangannya. Hatinya benar-benar sakit karena selama ini, dia selalu memegang teguh prinsip kebenarannya, tapi hari ini, dia harus menggunakan kekuatan yang dimilikinya untuk menutupi kebenaran.


Kabar kematian Cha Kyung Hee dengan cepat sampai ke telinga Heo Joong Se. Saat mendengar kabar itu, dia nggak merasa berduka sama sekali ataupun bersedih, sebaliknya dia ketakutan. Dia teringat ancaman Kyung Hee saat datang ke kantornya tadi, jadi dia memerintahkan seseorang untuk ke kantor Kyung Hee sekarang dan temukan apapun yang mencurigakan. Dia yakin kalau bukti kejahatannya ada didekat Kyung Hee.




Ga On tidak bisa tenang. Dia merasa takut dan kalut. Saat ada orang yang mati dihadapannya, bukannya melaporkan ke polisi, dia malah menggeledah tubuh orang itu untuk menemukan apa yang diinginkannya. Hal itu yang membuatnya takut pada dirinya sendiri. Yo Han seolah merasakan kegelisahannya, sehingga memegang tangannya untuk menguatkan.



Akhirnya,berita kematian Cha Kyung Hee yang melakukan bunuh diri, masuk ke berita. Dari berita, dikatakan kalau polisi (Soo Hyun) adalah saksi pertama yang menemukan tubuh Kyung Hee. Melihat berita itu, Ga On merasa semakin kacau. Dia tahu kalau ini bukan kesalahan Yo Han, tapi dia seolah ingin menyalahkan Yo Han. Yo Han tahu perasaannya dan menyuruh Ga On untuk melupakan yang terjadi. 



Ga On nggak bisa melupakannya. Dia kelihatan semakin marah apalagi saat Yo Han menyuruh agar mereka fokus ke rencana selanjutnya karena kali ini, mereka gagal. Yo Han yakin kalau bukti yang mereka inginkan dari Kyung Hee, pasti sudah ada ditangan Heo Joong Se.



Tebakan Yo Han benar. Dihadapan Joong Se sekarang ada cerutu sisa yang dihisap Kyung Hee sebelum memutuskan bunuh diri. Dan di dalam cerutu itu, terdapat SD Card. Itu bukti kejahatan Joong Se yang dimiliki Kyung Hee.

--




Esok harinya, Ga On pergi menemui Soo Hyun di kantor polisi. Berbeda dari biasanya, Soo Hyun tidak mau bertemu dengannya dan menghindarinya. Saat Ga On terus mengikutinya, Soo Hyun langsung menamparnya dengan keras. Gegara Ga On dia harus menghancurkan bukti yang ada di TKP. Hal itu membuatnya merasa sangat kecewa pada Ga On.

“Maafkan aku. Maafkan aku,” ulang Ga On, terus menerus.

Sekarang, Soo Hyun benar-benar ingin tahu apa yang Yo Han dan Ga On rencanakan. Ga On hanya diam, tidak bisa menjawab.


“Jangan pernah. Jangan pernah menunjukkan wajahmu kepadaku lagi,” peringati Soo Hyun dan meninggalkannya. 

--



Sun Ah menelpon Yo Han dan mengucapkan selamat karena Kyung Hee akhirnya pergi sesuai keinginan Yo Han. Yo Han membalas kalau semua berkat Sun Ah. Sun Ah sepertinya benar-benar ingin menjadikan Yo Han presiden. Dengan pede, dia menyuruh Yo Han menyerahkan semuanya padanya. Dia akan mewujudkannya. Yo Han malah menyarankan agar Sun Ah menjadikannya direktur eksekutif yayasan dan juga bagian dari bisnis Dream House. 

“Kamu sangat serakah. Jangan terburu-buru. Bekerjalah dengan tenang,” jawab Sun Ah dan mengakhiri percakapan.


Selesai telepon berakhir, Yo Han menelpon K dan memerintahkannya untuk mencari Ga On. Dia yakin Ga On sedang menggila sekarang, jadi temukan Ga On dan bawa kehadapannya sebelum Ga On melakukan tindakan gegabah. Selesai memberikan perintah, Yo Han bergegas untuk pulang.



Sayangnya, dia nggak bisa langsung pulang. Di basement, Soo Hyun sudah menunggunya untuk bicara. Ah, bukan bicara, lebih tepatnya memberikan perintah. Dia memerintahkan Yo Han untuk berhenti sekarang, jika tidak, dia akan menangkapnya. Yo Han sama sekali nggak peduli.


“Tolong jangan usik Ga On. Kumohon, janggan menggoyahkannya,” pinta Soo Hyun.

Yo Han tidak mengiyakan ataupun menolak, tapi langsung pergi begitu saja.



Ga On sekarang sedang berada di kedai pinggir jalan. Dia masih saja teringat masalah kemarin. Saat ada beberapa orang yang memaksa untuk berfoto bersama dengan dalih kalau mereka adalah fans, Ga On hampir terpancing emosi kalau K tidak tiba-tiba muncul dan membawanya pergi. Ga On tahu kalau Yo Han pasti yang menyuruh K mencarinya. 


“Akhirnya, Cha Kyung Hee dihukum atas kejahatannya. Dia menghukum dirinya sendiri,” bahas Ga On.

“Entahlah. Aku tidak merasakan apa pun. Seumur hidupku aku berharap bisa membalas dendam, tapi setelah aku mendapatkannya, tampaknya sia-sia. Hakim Kim. Jangan terlalu terlibat.”

“Apa maksudmu?”


“Aku tidak akan rugi, tapi kamu berbeda. Jika kamu tetap di sisi Hakim Kang, kamu akan kehilangan segalanya, termasuk dirimu sendiri.”  



Ga On dan Yo Han akhirnya bertemu setelah seharian. Yo Han sudah tahu kalau Ga On menemui Soo Hyun tadi dan dia nggak suka itu karna sekarang seluruh negeri sedang memperhatikannya. Ga On menjawab dengan nyolot, apa Yo Han takut kalau dia akan memberitahu Soo Hyun mengenai rencananya? Jawaban itu membuat emosi Yo Han meluap. Apa Ga On mengira pertarungan ini seperti lelucon! Ini masalah hidup atau mati! Sampai kapan dia harus meladeni permainan Ga On?!


“Aku juga mempertaruhkan segalanya. Anda tahu bagaimana perasaanku saat aku membantumu? Meskipun aku melihat seseorang mati di depanku, hal pertama yang terlintas di benakku... Aku berubah menjadi monster macam apa?”


“Aku tahu ini pasti sulit, tapi kita tidak punya pilihan. Kamu tahu orang seperti apa yang kita hadapi. Mereka akan lebih bersemangat sekarang. Kamu tidak tahu apa yang akan mereka lakukan. Temanmu... datang menemuiku. Dia bilang akan menahanku jika aku tidak berhenti. Jika ingin menyelamatkan dunia, kamu harus membuang Yoon Soo Hyun dari hidupmu. Kamu tidak bisa membantuku sekaligus tetap bersamanya,” perintah Yo Han.


“Bagiku, Soo Hyun... adalah duniaku,” tegas Ga On. Dia nggak akan pernah membuang Soo Hyun dari hidupnya.



Setelah memberitahu keputusannya, Ga On membereskan barang-barangnya. Dia akan pergi dari rumah itu. Elijah yang  mendengar pertengkaran mereka dan melihatnya membereskan barang, menjadi gelisah dan takut. Dia tidak ingin Ga On pergi dan mulai membuat berbagai alasan seperti kalau rumah ini lebih aman. Sekarang ini, pasti ada beberapa orang yang akan balas dendam pada Ga On seperti Jook Chang, jadi berada di rumah ini bisa menjamin keselamatan Ga On.

“Elijah. Maaf. Aku tidak bisa menemanimu seterusnya. Aku sungguh minta maaf.” 


Melihat ekspresi wajah Elijah, Ga On mencoba menghibur dengan mengundangnya untuk datang berkunjung ke rumahnya. Sayang sekali, itu tidak mempan. Elijah tidak mungkin bisa ke tempat Ga On dengan kondisinya yang seperti ini (menggunakan kursi roda).


Dan lagi-lagi, Elijah menyalahkan semuanya pada Yo Han, tanpa tahu kalau Yo Han juga merasa sedih dengan keputusan Ga On yang meninggalkannya. Sejak Ga On ada di rumahnya, dia bisa merasakan yang namanya kehangatan keluarga.




Ga On juga merasa berat meninggalkan Yo Han dan Elijah. Setelah masuk ke rumah Yo Han, dia tahu segalanya dan melihat sisi manusia Yo Han yang penuh ketakutan dan juga kesepian. Dia juga bertemu dengan Elijah, anak yang selalu bertingkah sok dewasa, padahal sebenarnya, hanyalah seorang anak kecil yang merindukan kasih sayang.


Aku tidak percaya pada Dewa, tapi malam itu, aku berdoa. Aku berdoa agar semua orang di rumah ini bisa memiliki satu malam tanpa air mata atau mimpi buruk.


Yo Han menjawab rengekan Elijah kalau Ga On pergi atas keinginan sendiri. Itu pilihan Ga On. Tapi, tetap saja Elijah merengek dan menyalahkan Yo Han karena tidak mencoba membuat Ga On tetap tinggal. Yo Han akhirnya keceplosan menyuruh Elijah agar sadar kalau Ga On bukanlah ayahnya, Isaac. Jika Elijah terus berpikir seperti itu, dia akan terluka. 



Elijah terdiam mendengar perkataan Yo Han. Mungkin, apa yang Yo Han katakan benar. Dia menganggap Ga On sebagai ayahnya karena wajahnya mirip dengan ayahnya.

Tetapi usai mengatakan kalimat menyakitkan itu, Yo Han merasa menyesal dan pergi ke kamar Elijah untuk meminta maaf. Elijah nggak menerima permintaan maafnya dan menyuruhnya pergi. Dia juga menyuruh Yo Han bersikap seperti biasanya saja karena Yo Han tidak pernah meminta maaf sebelumnya. 


Ah, andai saja, Elijah bisa sedikit memahami kasih sayang Yo Han. 

--



Heo Joong Se, Park Du Man, Min Yong Sik dan Jung Suh Ah mengadakan pesta tertutup dengan dalih mengenang Cha Kyung Hee. Ketiga pria itu sangat senang karena kematian Kyung Hee membuat mereka merasa lebih bebas. Sebelumnya, mereka selalu merasa takut jika melihat mata Kyung Hee. Sekarang Kyung Hee sudah nggak ada dan mereka harus melakukan langkah selanjutnya. Masih ada ancaman yang tersisa bagi yayasan yaitu Kang Yo Han. 


Hm, mumpung mereka sedang membahasnya, Sun Ah menyarankan agar mereka membuat Yo Han masuk ke grup mereka alih-alih menyingkirkannya. Bukankah begitu lebih aman? Yo Han adalah orang yang ambisius. Dan sekarang, Kyung Hee juga nggak ada. Jika mereka bisa menjamin Yo Han menjadi presiden berikutnya…


“Apa kita sungguh membutuhkan presiden lagi?” tanya Joong Se, memotong ucapan Sun Ah, yang artinya, dia tidak ingin digantikan.

“Pak Presiden. Pemilu presiden berikutnya tinggal dua tahun.”

“Tunggu. Haruskah ada pemilu presiden?”


“Saat sebuah negara mengalami krisis, demokrasi pun sebuah kemewahan,” tambah Park Du Man, setuju dengan Joong Se.

“Krisis apa?”

“Kenapa? Apa itu tidak cukup buruk untukmu? Haruskah aku membuat masalah lagi? Nona Jung, aku kecewa kepadamu. Kita menjadikan Kang Yo Han presiden berikutnya? Orang seperti dia? Kamu serius?”


“Dia layak dipertahankan. Alih-alih menyingkirkan dia...”

“Kamu tidur dengannya. Dia membawamu ke ranjangnya?” tanya Joong Se, kurang ajar.

“Kenapa kamu mengatakan hal sekasar itu?!”


“Ayolah. Jangan terlalu serius. Hanya bercanda. Lalu kenapa kamu memanjakan dia? Aku hanya bercanda. Nona Jung. Sebelum Cha Kyung Hee meninggal, dia menerobos masuk untuk menemuiku. Kamu tahu apa yang dia katakan? Jika aku menolak membantunya, dia akan membalas semua perbuatan yayasan kepada Kang Yo Han. Itu yang diminta Kang Yo Han darinya. Berandal itu berusaha menjatuhkan kita selamanya! Termasuk kamu! Tanpa tahu dia memanfaatkanmu, kamu memulai komite pendukung. Kamu harus sadar, mengerti? Jangan bertingkah seperti wanita gila kepanasan yang tergila-gila dengan pria! Kendalikan dirimu. Aku hanya bilang kerjamu bagus. Jangan besar kepala,” hina Heo Joong Se.


Park Du Man dan Min Yong Sik, diam-diam tertawa mendukung Joong Se. Bagi mereka, Sun Ah hanyalah alat yang tidak berarti dan bisa digunakan semena-mena. Dan hal ini membuat Sun Ah sangat marah. Dia bukan lagi sekretaris, tapi mereka masih saja merendahkannya!

--



Soo Hyun pergi menemui tn. Min dan menangis di depannya. Setelah pertemuan itu, besoknya, dia memanggil Yo Han menghadap ke ruangannya. Dia sudah tahu kalau Yo Han memanfaatkan Ga On. Makanya, jika Yo Han tidak mengatakan apapun, dia akan mencaritahunya. Yo Han memperingati, jika tn. Min mencari tahu, maka Ga On yang akan terluka. Ini semua berhubungan dengan kejahatan. 


“Kalau begitu, Anda belum mendengar detailnya,” tebak Yo Han melihat ekspresi tn. Min yang bingung. “Anda mendengarnya dari Yoon Soo Hyun. Apa katanya?”

“Dia pikir kamu membahayakan Ga On. Kurasa lebih dari itu. Kejahatan? Kamu bilang itu kejahatan?”

“Andalah yang membahayakan Ga On. Anda mengirimnya bekerja untukku.”


“Kenapa kamu bersikap begitu bermartabat? Kamu sungguh tidak tahu malu! Kamu yakin semua yang kamu lakukan itu adil?” teriak tn. Min.


“Aku tidak pernah menganggap tindakanku sebagai keadilan. Aku hanya membuat pilihan tertentu. Sampai sekarang, aku tidak punya banyak pilihan dalam hidup. Aku harus menerima semuanya, atau melawan semuanya. Ga On membuat pilihannya sendiri. Entah dia melanjutkan atau berhenti, itu juga terserah kepadanya.”


“Kamu melawan semuanya? Sepertinya kamu berpikir sedang melawan dunia yang mengerikan. Jika kamu terlalu lama menatap ke dalam neraka, neraka akan balas menatapmu. Kamu harus berhenti,” nasehati tn. Min. “Kamu... menghancurkan dunia.”


“Sepertinya Anda salah paham. Akulah neraka,” balas Yo Han.


Setelah pertemuan tersebut, Yo Han memberikan perintah baru pada K. Mengawasi Min Jung Ho dan Kim Ga On.


Sebenarnya, aku melihat, sejak Yo Han mengenal Ga On, sifat kemanusiaannya mulai terlihat. Sebelumnya, dia terlihat begitu dingin dan terjamah, tapi sekarang, dia kelihatan sangat kesepian usai Ga On tidak memilih membantunya lagi. 



Dia menganjak Young Ok untuk makan bersama. Tapi, saat Young Ok menunjukkan ekspresi terkejut, dia langsung beralasan kalau dia hanya bercanda. Ah, andai saja, Young Ok seperti Ga On yang berusaha keras mendekatinya tanpa berpikir kalau dia adalah monster, mungkin Ga On tidak akan menjadi seperti ini. 



Padahal, dulu saat Ga On masih ada, Yo Han sempat berpikir seperti ini : Aku tidak peduli jika umat manusia hancur selama ada kalian berdua (Ga On dan Elijah).


 


Post a Comment

Previous Post Next Post