Drama ini berlatar dalam distopia khayalan Korea, dan semua tokoh, organisasi,dan peristiwa adalah fiksi.
Ga On sebenarnya ingin menghubungi Yo Han, tapi dia menahan dirinya sendiri untuk melakukan itu. Baginya, Soo Hyun tetap yang terutama. Tapi, Soo Hyun masih saja marah padanya dan tidak mau mengangkat teleponnya sekalipun.
Soo Hyun sekarang sibuk mengulik semua hal yang terkait dengan kebakaran 10 tahun lalu. Entah apa tujuannya. Entah demi mengetahui kebenaran atau mencari bukti keterlibatan Yo Han. Intinya, dia sampai pergi ke lokasi kejadian saat itu. TKP kejadian masih ditinggalkan sama seperti saat kejadian berlangsung. Tidak ada renovasi apapun. Hanya sebuah gedung bekas kebakaran. Dia juga berusaha mengorek informasi dari seorang nenek yang tinggal tidak jauh dari gereja tersebut. Nenek itu sampai bosan karena Soo Hyun terus menerus datang dan menanyakan kebakaran itu, padahal dia udah nggak mau mengingatnya karna kejadian itu memakan begitu banyak korban jiwa.
Soo Hyun tidak menyerah dan mencoba menanyakan seseorang yang dulu pernah bekerja di gereja itu. Seorang pria bernama Jung Joseph. Sepertinya itu nama Kristen-nya karena dia nggak bisa menemukan data mengenai pria tersebut. Apa nenek itu ingat atau tahu sesuatu mengenai Jung Joseph?
--
K melapor pada Yo Han kalau kelihatannya tn. Min merencanakan sesuatu karena dia menemui anggota partai oposisi dan reporter. Yo Han mengerti dan menyuruh K untuk bersiap menyangkal artikel mencurigakan apapun yang mungkin muncul. Setelah laporan mengenai tn. Min, sekarang K melaporkan mengenai Jook Chang. Jook Chang sudah merusak monitor kakinya dan kabur. Tapi, polisi dan kejaksaan tidak melakukan apapun. Bisa disimpulkan kalau ini pasti ulah Heo Joon Se. Dia pasti merencanakan sesuatu yang besar.
--
tn. Min ternyata melakukan konferensi pers. Dia mengumumkan kalau Yo Han telah menimbulkan kegilaan dan kekerasan di negara mereka. Karena Yo Han, para murid mulai mengikat teman yang lemah dan mencambuk mereka. Dan juga, Yo Han membuat orang-orang memburu terdakwa dan meminta seluruh negeri melacaknya melalui aplikasi DIKE. Persidangan yang dilakukan Yo Han juga tidak memiliki bukti jelas dan proses yang cermat. Sebaliknya, persidangan itu penuh kejutan dan hasutan provokatif. Menurutnya, itu bukanlah keadilan. Di dunia ini, tidak ada keadilan yang mudah.
“Aku akan mempertaruhkan jabatanku sebagai Hakim Agung, menuntut agar siaran langsung persidangan dibubarkan. Kang Yo Han harus mundur.”
Konferensi pers itu beneran membuat Heo Joong Se senang. Dia memang ingin menyingkirkan Yo Han dan konferensi pers ini dilakukan di saat yang tepat. Dia langsung menghubungi anak buahnya dan memerintahkan agar ‘hal itu’ segera dilakukan.
Usai konferensi pers, tn. Min mendapat banyak sekali protes. Para pendukung Kang Yo Han dan persidangan langsung melakukan aksi demo di depan gedung MA untuk menentang keputusannya. Rekannya yang seorang polisi sudah menyarankan agar tn. Min mengajukan perlindungan polisi, tapi tn. Min menolak. Pas di saat itu, dia mendapat telepon dari seorang pria yang mengaku sebagai pendukung Yo Han dan mengancam akan melukai anak dan istri tn. Min.
tn. Min panik dan bergegas pulang ke rumahnya. Pria yang menelpon tadi sudah mengintainya dan begitu dia tiba, pria itu langsung memukuli kepalanya dengan tongkat besi. (Pria itu mengenakan masker dan tudung hitam sehingga wajahnya tidak dikenali).
Berita penyerangan tn. Min oleh salah satu pendukung fanatik Kang Yo Han menyebar dengan cepat dan sudah diberitakan. Begitu melihat berita tersebut, Ga On langsung bergegas ke rumah sakit.
Disaat yang sama, Heo Joong Se mengadakan konferensi pers menyatakan kalau aksi penggemar fanatik Kang Yo Han adalah aksi bar-bar yang belum pernah terjadi di masyarakan beradab. Dan dia berharap tn. Min segera pulih. Konferensi yang dilakukan Heo Joong Se, hanyalah aksi untuk memanaskan keadaan agar orang-orang berhenti mendukung Kang Yo Han dan menghentikannya menjadi hakim Persidangan Langsung.
Ga On sangat lega karena tn. Min tidak terluka begitu parah. tn. Min sangat marah dan merasa semua adalah salah Kang Yo Han. Karena Yo Han, informasi pribadi keluarganya di unggah diinternet dan putrinya sampai tidak bisa pergi bekerja. Ga On berusaha menyakinkan tn. Min kalau ini pasti bukan perbuatan Yo Han, tapi tn. Min menjadi marah dan mengira kalau Ga On memihak Yo Han. Huft! Ini yang disebut prasangka. Sedari awal, dia sudah mempunyai prasangka pada Yo Han, jadi sulit untuk mempercayainya.
Disisi lain, Jae Hee diam-diam mengikuti K. Dan akhirnya, dia menemukan orang yang membantu K untuk mencari tahu masa lalu Sun Ah. Orang itu adalah Kepala Unit Investigasi Regional dan sudah lama membantu Yo Han. Dan sampai sekarang, orang itu masih mencoba menyelidiki kasus kematian ayah Sun Ah dan Seo Jung Hak. Setelah mendengar laporan Jae Hee, Sun Ah mengubah keputusannya. Dia menelpon Joong Se dan setuju untuk melakukan rencana Joong Se. Tapi, dia juga meminta izin agar dapat menggunakan Jook Chang.
Sun Ah tidak akan membantu Yo Han lagi. Hal itu terlihat dari tindakannya yang memutuskan untuk membuang kalung salib yang Yo Han berikan padanya.
Sementara itu, Yo Han mulai bermimpi buruk lagi. Dia memimpikan Isaac.
--
Esok harinya, Sun Ah mengajak Yo Han untuk bertemu. Dia ingin menunjukkan sesuatu sekaligus agar mereka berkencan.
Di saat yang sama, Ga On juga mendapat telepon dari pria yang menyerang tn. Min kemarin. Pria itu menyuruh Ga On untuk datang ke area kumuh Hyungsan-dong jika mau menyelematkan tn. Min. Sekarang. Selesai pria itu menutup telepon, Ga On langsung menelpon tn. Min, tapi nomornya tidak aktif. Akhirnya, Ga On pergi ke tempat tersebut.
Di sana, para polisi sudah bersiap dan ada beberapa petugas medis juga dengan pria berpakaian serba hitam yang memukuli penduduk di sana dan menyeret mereka agar keluar dari daerah tersebut.
Sementara itu, di tengah kota, terlihat billboard menayangkan video Jin Joo : “Virus wabah muncul kembali di area kumuh Hyungsan-dong. Demi menjaga nyawa dan keselamatan Anda, mohon bekerja sama dengan pihak berwenang.”
Hm, tapi berbeda dengan apa yang disampaikan Jin Joo, yang dilakukan para petugas di sana bukannya mengungsikan tapi menyeret paksa agar semua orang pergi dari sana menggunakan kekerasan.
Yo Han bertemu dengan Sun Ah di sebuah gedung kosong dengan plafon yang tinggi. Saat bertemu, Yo Han memperhatikan kalau Sun Ah sudah tidak mengenakan kalung pemberiannya. Sun Ah dengan santai menjawab kalau dia menyimpan hadiah berharga itu ditempat yang aman agar tidak ada yang bisa mengambil darinya. Yo Han membalas kalau tidak mungkin ada yang bisa mengambilnya dari Sun Ah. Sun Ah masih menunjukkan sikap manisnya, tapi kemudian…
“Kenapa kau melakukannya, Tuan? Kau seharusnya sedikit lebih baik kepadaku.”
Tepat di saat itu, terdengar suara teriakan K. Tangannya diikat dengan kawat dan digantung di ketinggian. Jae Hee yang memegang remote controlnya dan siap menjatuhkan K kapanpun untuk membunuhnya. Kemudian, Sun Ah mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya pada Yo Han.
“Bukankah kita setuju untuk mencapai puncak bersama? Dua tahun. Sudah kubilang tunggu dua tahun. Lalu kamu bisa memiliki seluruh dunia.”
“Aku tidak menginginkan hal lain.”
“Jadi, itu saja. Kamu hanya ingin menghancurkan semuanya. Tapi kenapa? Meski saat ini kita membuang sampah, sisa sampahnya akan menggantikan mereka.”
“Memimpin sekelompok sampah. Itu bukan keahlianku.”
“Begitu rupanya. Sayang sekali. Bunuh dia,” perintah Sun Ah pada Jae Hee.
Yo Han segera menendang tangan Sun Ah yang memegang pistol. Refleks Jae Hee menembaknya. Pelurunya mengenai perut samping Yo Han. Dengan tenang, Sun Ah pergi ke lantai dua, tempat Jae Hee berada. K sangat terkejut melihat Yo Han yang terluka. Tapi Yo Han, menahan rasa sakitnya dan pergi ke lantai dua, demi menyelamatkan K. K sudah berteriak menyuruhnya untuk tidak naik, tapi Yo Han tidak mendengarkannya.
Ga On masih mencoba menemukan tn. Min ditengah-tengah aksi anarkis yang terjadi.
Yo Han akhirnya tiba di lantai dua. Remote control sekarang berada di tangan Sun Ah.
“Kamu tahu, aku ingin kamu kesepian, Tuan Muda. Seperti aku. Mungkin kamu akan tetap di sisiku, jika tidak ada orang lain di sisimu,” ujar Sun Ah.
Di saat yang sama, Ga On yang terus mencari tn. Min, tiba di daerah yang sepi. Dan ternyata, yang menelpon tadi adalah Jook Chang. Jook Chang bersama segerombolan anggotanya bersiap untuk memukuli Ga On.
Sun Ah menekan tombol remote control itu dan membiarkan K terjatuh dari ketinggian. Suara lengkingan K terdengar ke seluruh gedung dan diakhiri dengan suara BRUKK yang sangat keras. Nafas Yo Han menjadi semakin cepat dan terdengar marah.
“Aku akan… membunuhmu dengan cara yang sepi dan menyedihkan. Dengan cara yang sangat cocok untukmu,” ujar Yo Han dengan tatapan penuh kemarahan dan tekad.
“Sampai jumpa, Tuan Muda,” balas Sun Ah.