Sinopsis J- Movie : Na mo Naki Sekai no end Roll (2021) part 3

 


“Hei. Kumohon,” pinta Makoto. Dan Kida diam sambil menatapnya.

Lisa kemudian datang berkunjung ke rumah Makoto. Disaat itu, Kida ada disana. Dan Makoto memilih pergi dengan Lisa dan meninggalkan Kida.

Saat Makoto pergi, Kida memasukkan kertas kecil yang dipegangnya ke dalam saku.


Didalam mobil. Dengan bersemangat, Lisa mengatakan bahwa dia mau makan makanan prancis direstoran kesukaannya dan dia benar- benar tak sabar lagi. Dan Makoto berpura- pura kalau dia salah memesan hari. Hari ini adalah Rabu, tapi dia memesan tempatnya untuk hari Kamis. Mengetahui itu, Lisa langsung mengomel kesal dan marah.

“Tenang saja, ini benar. Benar, benar. Maaf,” kata Makoto sambil tersenyum.

“Kalau ‘gitu baguslah. Kumaafkan,” kata Lisa sambil tertawa senang.

Kawabata memberikan sebuah koper kepada Kida dan menyuruhnya untuk berhati- hati dalam membawa itu.

Makoto menghabiskan waktu bahagia bersama Lisa, dirumah Lisa.

Kida datang ke tempat Makoto.

Ketika Makoto pulang dan melihat koper yang Kida bawa, dia memeriksa isinya dan lalu dia mengucapkan terima kasih.

“Rencana lamarannya sebentar lagi, ya,” kata Kida. Dan Makoto membenarkan.


Makoto tiba- tiba mendapatkan telpon dari kantor, dan dia berjalan menjauh sedikit untuk menjawabnya. Kida pun bantu menutupkan koper yang Makoto buka. Lalu saat Makoto selesai bertelponan, dia mengomentari bahwa perusahaan Makoto tampak berjalan lancar. Dan Makoto mengiyakan.

“Bukannya kau telah menemukan pegangan?” tanya Kida.

“Tapi saking enggak pentingnya itu, bikin kaget,” balas Makoto.


Makoto kemudian menuangkan segelas wine untuk Kida. Lalu mereka berdua bersulang. Setelah itu, Makoto mempersilahkan Kida untuk duduk disofa. Dan disaat Kida duduk, Makoto menekan tombol disakunya, dan bom kecil dibawah kursi sofa meledak, sehingga Kida pun terjatuh. Dan Makoto tertawa.

“Aku lagi menguji seberapa kagetnya orang dengan ledakan jarak jauh,” kata Makoto, menjelaskan sambil tertawa.

“Jangan diuji coba padaku!” keluh Kida, kesal.

***


Pagi. Jalanan sedang sepi, dan Makoto ingin menyebrang begitu saja. Tapi Yocchi langsung menarik tangannya dan menghentikannya. Karena sebelum menyebrang, mereka harus menekan tombol penyebrangan terlebih dahulu.

“Lampu lalu lintas itu ada karena berguna,” kata Yocchi, menasehati.

“Kalau tombolnya enggak ditekan, tombolnya enggak berguna, ‘kan?” tebak Makoto. “Aku paham kok,” tegasnya.

“Benar. Nanti bakal repot,” balas Yocchi. “Kalau mati,” jelasnya.

Setelah lampu menjadi penyebrangan menjadi hijau, Yocchi dan Makoto menyebrang bersama- sama sambil membahas tentang pesta Natal. Yocchi menawarkan diri untuk membeli bahan. Sedangkan Makoto menjaga dirumah.

Dibengkel. Dengan bersemangat, Makoto memberitahu Kida bahwa dia mau melamar Yocchi, dan dia meminta agar Kida membantunya. Dia berencana mengejutkan Yocchi dan dia menyebut ini sebagai ‘rencana lamaran’. Mendengar itu, Kida diam sesaat, lalu dia mengomentari kalau nama yang Makoto berikan begitu jelek. Dan Makoto tertawa.

“Rencana seperti apa?” tanya Kida, bersedia membantu.


Makoto kemudian menjelaskan rencana lamarannya. Nanti malam, Yocchi akan pergi membeli ayam. Setelah dari toko, Yocchi pasti akan pulang melewati jalan di alun- alun dekat persimpangan lampu lalu lintas. Disitu, dia akan menyalakan kembang api. Sekarang, musim dingin, itu intinya. Lalu, dia akan memberikan cincin ke Yocchi di bawah kembang api musim dingin. Dan dia ingin, Kida menjadi orang yang membantunya menyalakan kembang api.

“Baiklah,” kata Kida, mau membantu.

“Terima kasih,” kata Makoto dengan senang. “Omong- omong, aku punya kostum santa Klaus untukmu. Suasana itu penting, loh,” jelasnya. “Eh, ini juga penting,” katanya sambil menunjukkan cincin yang disiapkannya untuk Yocchi.

Melihat cincin yang Makoto siapkan, Kida merasa kagum, karena itu sangat bagus. Lalu dengan gugup, Makoto bertanya, apakah Yocchi akan bahagia.

“Sudah jelas dia bahagia, ‘kan!” kata Kida, menyemangati.


Setelah pulang dari toko, Yocchi berjalan pulang sambil tersenyum. Lalu disaat itu, salju mulai turun secara perlahan.

Kida sudah memakai baju santa, kembang api juga sudah siap. Melihat itu, Makoto merasa puas dan bersemangat.

Yocchi menekan lampu penyebrangan. Lalu dia berdiri dan menunggu sampai lampu penyebrangan berubah menjadi hijau.

Makoto merasa kalau Yocchi terlalu lama. Jadi diapun berniat untuk pergi dan menjemput Yocchi. Sementara Kida tetap menunggu ditempat.

Lampu penyebrangan menjadi hijau.

Makoto berjalan sambil tersenyum penuh semangat.

Setelah agak lama, Yocchi dan Makoto belum kembali juga. Jadi Kida pun pergi untuk memeriksa sudah dimana mereka berdua.

***


Kida sampai ditempat acara besar Natal diadakan. Dan dari headphone yang dikenakannya, dia bisa mendengarkan suara obrolan Makoto dan Lisa.

“Bagaimana pesta Ayahmu?” tanya Makoto.

“Aku sangat lelah dan merepotkan,” jawab Lisa, mengeluh. “Tapi, sekarang aku tak lelah. Karena Makoto menyewa ruang semewah ini. Disini dekat dengan acara, dan kita bisa bersama sampai pertunjukan.”

Kida pergi ke belakang panggung acara. Dia menyetrum pengurus layar, dan mengambil alih tempatnya. Dia juga mengganti pakaian santa yang dikenakannya menjadi pakaian biasa. Lalu dia menyambungkan laptop yang dibawa nya ke layar besar dipanggung.


Dua Host acara diatas panggung mengumumkan kepada para penonton bahwa hari ini mereka kedatangan tamu super mewah nantinya. Yaitu Lisa. Lalu mereka mengajak para penonton untuk menyalakan pohon Natal dan hitung mundur bersama- sama.

“Lima… empat… tiga… dua… satu…” seru para penonton. Lalu pohon Natal besar yang ada disana menyala dengan indahnya. Dan para penonton merasa sangat senang.

Kemudian tiba- tiba tampilan layar besar dipanggung berubah. Layar besar menunjukkan video langsung Lisa yang berada ditempat Makoto.

“Video dari ruang tunggu?” tanya para penonton, merasa heran dan bersemangat melihat Lisa yang muncul dilayar besar.


Dibelakang panggung. Beberapa petugas menanyai Kida, apa maksudnya ini. Dan Kida berpura- pura tidak tahu. Lalu dia berpura- pura memeriksa nya.

Post a Comment

Previous Post Next Post