Sinopsis J- Movie : Na mo Naki Sekai no end Roll (2021) part 4



Dari jendela, Makoto melihat acara Natal dialun- alun kota sudah dimulai. Lalu dia menanyai Lisa, “Kamu ingat? Sudah berapa lama kita bertemu?”

“Sejak 3 tahun yang lalu, ‘kan?” jawab Lisa.

“Salah. Kita bertemu 10 tahun yang lalu,” jawab Makoto sambil mengarahkan kamera kecil disakunya ke arah Lisa berada.

Makoto mengingatkan Lisa. 10 tahun lalu, mereka berdua bertemu di bengkel mobil. Dia bekerja disana. Disaat itu, Lisa datang ke bengkel mereka setelah menabrak sesuatu menggunakan mobil sport merah. Lalu dia menceritakan dengan jujur, tentang dirinya yang saat itu harusnya sedang berkuliah, itu bohong. Dia juga berbohong soal masuk universitas elite. Dia yang sebenarnya, hanyalah seorang montir.

“Tak bisa kupercaya,” gumam Lisa, terkejut dan tidak menyangka.

“Saat itu, aku mengajakmu makan. Kamu ingat?” tanya Makoto. Dan Lisa tidak ingat. “Kamu bilang kenapa aku harus makan bersama orang sepertimu?” jelasnya, mengingatkan.


Makoto kemudian mengulurkan tangannya dan melakukan sebuah trik sulap seperti dulu. Dia memunculkan bunga mawar dan lalu dia memberikannya kepada Lisa. Saat Lisa memegang mawar tersebut, Makoto menarik tali yang ada disana, dan muncullah bendera- bendera kecil. Melihat itu, Lisa langsung ingat.

“Setelah seminggu, aku meninggalkan bengkel. Dan sejak hari itu aku menabung seperti orang bodoh dan membeli perusahaan. Kalau aku bekerja keras, setidaknya aku bisa sampai di pintu masuk duniamu,” kata Makoto, bercerita.

“Hal itu mana mungkin bisa,” balas Lisa, tidak percaya.

“Kan sudah terjadi. Aku berusaha keras agar bisa bersamamu. Aku berusaha keras untuk hari ini,” kata Makoto dengan lembut.


Mendengar perkataan Makoto, Lisa merasa ini sangat luar biasa, karena untuk dekat dengannya Makoto sampai melakukan semua ini. Dan dia merasa sangat senang serta bersemangat sekali.

“Cobalah menarik benang pada bunganya,” kata Makoto.

“Eh? Kenapa?” gumam Lisa. “Boleh kutebak?”

“Kalau kamu bisa menebaknya,” balas Makoto.

“Apa cincin akan muncul,” tebak Lisa. “Lalu, ada kejutan seperti ‘menikahlah denganku’. Aku paham sekali,” katanya sambil tertawa bahagia.

“Bagaimana, ya,” balas Makoto sambil tersenyum misterius.


Kemudian secara perlahan, Lisa menarik benang yang Makoto pegang. Dan hasilnya, beneran ada cincin. Para penonton yang berada dialun- alun dan melihat hal tersebut, mereka semua merasa bersemangat dan mengucapkan selamat.

Sedangkan Kida, dia tampak biasa saja. Dia bermuka sangat datar.




Disaat Lisa merasa sangat senang, Makoto menjelaskan bahwa ini bukan cincin untuk Lisa. Lalu dia menunjukkan hadiah sesungguhnya yang dia bawa untuk Lisa, yaitu bagian dari lampu depan mobil.

Melihat itu, para penonton dialun- alun, merasa bingung ada apa. Dan Kida menonton dengan serius.


Makoto menaruh foto diatas meja. Dan Lisa membuka serta melihatnya. Itu adalah foto Kida, Makoto, dan Yocchi, bersama- sama dipantai. punggung

“Aku, sahabatku, dan …” kata Makoto sambil berdiri memunggungi Lisa. “… dan anjing. Kamu menabrak anjingnya, ‘kan? Kamu bilang begitu ketika membawa mobil.”

***


Kida melihat Makoto berdiri didekat persimpangan, dan diapun memanggilnya. Tapi Makoto tidak menjawab. Lalu Kida pun menghampirinya.

Saat Kida sudah berada di dekat Makoto, dia melihat Yocchi yang mati karena ditabrak. Lalu dia terdiam dan menatap Makoto. Dan didekat tubuh Yocchi, ada sebuah kaca kecil, bagian dari lampu depan mobil.

***

“Kami selalu menunggu pelaku tabrak lari pada Yocchi akan ditangkap. Tapi setelah insiden itu selama 2 bulan, tak ada panggilan apapun dari polisi. Bahkan tak ada satupun berita dikoran maupun TV soal insiden itu. Lalu, dua bulan setelah insiden itu, Lisa akhirnya datang ke bengkel. Potongan lampu depan itu cocok dengan mobilmu. Pada saat itu kamu mungkin mengira Ayahmu tak tahu apa- apa tentang kecelakaan itu, tapi sebenarnya ayahmu tahu segalanya,” kata Makoto, bercerita.

“Soal apa?” dengus Lisa, dengan sikap acuh.

“Makanya dia sengaja tidak melaporkan mobil yang akan dibongkar.”

***


Bawahan Ando menyarankan agar Ando membuang saja mobil merah tersebut. Tapi Ando menolak, karena kalau mereka membuangya, itu justru akan membuat orang curiga.

Lalu Ando menelpon Manajer bengkel dan memberitahu Manajer bengkel untuk merahasiakan tentang mobil merah tersebut.

***

“Ayahmu itu perfeksionis. Bengkel itu direlokasi dengan rencana perluasan jalan yang bersifat memaksa dan dalam waktu sekejap langsung dihancurkan,” kata Makoto, dengan ironis. “Wewenang itu hebat, ya! Masa SD, SMP, dan SMA yang kami habiskan bersama Yocchi, semuanya hilang karena kekuatan Ayahmu. Kartu keluarga Yocchi, riwayat relokasi, catatan medis, semuanya … dihancurkan. Insiden itu diperlakukan seolah- olah tidak pernah terjadi. Kau menghapus keberadaan Yocchi dengan wewenang!”

“Apa yang ingin kamu katakan?” balas Lisa dengan sikap malas dan acuh sambil melipat tangannya dan menatap Yocchi.

“Hanya satu hal yang ingin kutanya,” kata Makoto. “Kamu ingat Yocchi, ‘kan?”

“Aku tak tahu.”

“Kamu tahu, ‘kan?” tanya Makoto, lagi.

“Kubilang tak tahu!”

“Kamu tahu!” tegas Makoto, penuh penekanan.


Lisa tidak tahan lagi. Lalu akhirnya, diapun mengaku. Dengan suara keras, dia menjelaskan bahwa dia memang menabrak Yocchi. Tapi itu bukan salahnya, melainkan ini semua karena Yocchi tiba- tiba muncul didepan mobilnya dan dia takbisa menghindarinya. Lagian, dia tidak ingin hidupnya hancur hanya karena ada cewek yang cari mati!

***


Saat Lisa tidak sengaja menabrak Yocchi, dia merasa sangat panik dan langsung kabur darisana, setelah memastikan tidak ada siapapun disana.

***

Mendengar pengakuan Lisa, para penonton merasa sangat terkejut dan tidak menyangka. Suasana yang awalnya meriah pun menjadi sangat hening sekali.

***

Makoto menceritakan rencananya kepada Kida. Dia ingin membuat Lisa mengakui kejahatannya di depan ribuan orang, jadi meskipun Ayah Lisa itu hebat, Ayah Lisa tidak akan mungkin bisa membungkam mulut orang sebanyak itu. Sekaligus dia ingin membuat orang- orang berpikir, siapa Yocchi itu. Memanfaatkan keingintahuan orang- orang yang hadir, keberadaan Yocchi akan terus ada.

“Jadi ini bagian terakhir dari rencana lamaran itu?” tanya Kida, memastikan.

“Tidak, masih belum. Setelah itu, aku akan memberikan cincin ke Yocchi,” jawab Makoto. Dan Kida merasa bingung, apa maksudnya. “Untuk hal itu, aku ingin kau mempersiapkan sesuatu,” kata Makoto, tanpa menjelaskan apa maksudnya.


Saat mengetahui, apa yang Makoto ingin dia persiapkan, Kida tidak bersedia untuk membantu. Awalnya dia membantu, karena Makoto ingin membuat Lisa mengakui perbuatannya, dan itu dia mendukung. Tapi untuk permintaan Makoto yang sekarang, dia tidak setuju, karena menurutnya, tak ada gunanya balas dendam sampai seperti ini. Dan Makoto menjelaskan bahwa ini bukan balas dendam, karena dia tak memiliki kebencian pada Lisa atau Ayah Lisa.

“Lalu kenapa?!” tanya Kida, ingin tahu.

“Rasa penasaranku tidak tertahankan!” teriak Makoto dengan emosi. “Cincinnya… entah Yocchi bakal bahagia atau tidak, aku sangat penasaran akan hal itu!” jelasnya sambil menghentakkan kakinya. “Aku ingin memberikannya. Hei, kumohon,” pintanya.


Lalu disaat itu, Lisa datang. Dengan memohon, Makoto menatap Kida. Dan Kida pun menjawab iya. Lalu setelah itu, Makoto pergi bersama Lisa, dan meninggalkan Kida.

***

Memikirkan pembicaraan hari itu, Kida merasa agak pusing.



Disaat Ando sedang bersoliasasi disebuah acara, video pengakuan Lisa sudah tersebar luas di Internet. Dan ketika Ando melihat itu, dia langsung menyuruh Bawahannya untuk menyingkirkan video tersebut.

“Siarannya tidak mungkin dihentikan,” bisik si Bawahan.

Lalu Ando melihat ke sekitarnya, dan dia melihat semua orang menonton video Lisa.


“Paling, Papa akan melakukan sesuatu, ‘kan? Tak ada yang bisa kamu lakukan soal itu, ‘kan?” kata Lisa dengan sikap percaya diri. “Kenapa kamu harus repot- repot? Bahkan kamu sampai jadi direktur, hebat sekali ambisimu!” ejeknya sambil mendengus. “Sekalipun wanita sepertinya menghilang, dunia takkan mengalami kerugian!” teriaknya.

“Jangan bercanda!” bentak Makoto, marah. “Yocchi sangat takut dilupakan. Aku tak mau keberadaannya menghilang!”


Makoto menahan Lisa dia sofa. Dan Lisa memberontak untuk pergi. “Diperlakukan seolah- olah tidak ada. Rasanya hampa, ‘kan?” gumam Makoto.

“Aku tak paham maksudmu!” bentak Lisa. “Bukankah kamu gila?!” teriaknya sambil mendorong Makoto. Lalu dia terjatuh lemas dilantai.



Saat Lisa terjatuh, dia melihat bom yang Makoto letakkan dibawah sofa. Melihat itu, dia merasa panik. Dan Makoto diam sambil memegang tombol bom ditangannya.

“Bom? Tak mungkin!” seru para penonton, merasa ngeri.

Dengan khawatir, Kida berdiri dan menatap ke gedung tempat dimana Makoto dan Lisa berada sekarang. Lalu setelah itu, dia langsung berlari dengan kencang ke sana.


Makoto memborgol kaki Lisa disofa, sehingga Lisa tidak bisa kabur. Kemudian dia menjelaskan bahwa dia melakukan ini bukan karena mau membalas dendam.

“Lalu kenapa?!” tanya Lisa, marah dan panik. “Tunggu! Makoto jawablah! Hei, kamu dengar?” teriaknya.

Makoto diam sambil menatap cincin yang ingin diberikannya kepada Yocchi. “Ini sudah 10 tahun,” gumamnya, mengabaikan teriakan Lisa. “Sudah waktunya memberimu cincin.”


Kida berlari dengan sangat kencang memasuki gedung.

“Bukan aku yang salah. Papa yang salah. Papa yang bilang jangan melakukan apapun. Makanya, bukan aku, tapi papa yang salah,” kata Lisa, melemparkan kesalahan kepada Ayahnya. Tapi Makoto tetap diam dan mengabaikannya.

Kida sampai didekat ruangan.


Makoto bersiap untuk menekan tombol bom. “Kalau tombolnya enggak ditekan, tombolnya enggak berguna, ‘kan?” gumamnya.

“Hentikan! Jangan bercanda!!” teriak Lisa, panik.

Kida mengetuk pintu dengan keras dan memanggil nama Makoto.


Makoto seolah melihat Yocchi berdiri dan tersenyum disebrang jalan. “Yocchi,” panggilnya sambil tersenyum lembut.


“Ini sudah cukup ‘kan, Makoto?!” panggil Kida. Lalu dia mendobrak pintu dengan kuat. Dan pintu pun terbuka.

Anehnya, saat Kida masuk ke dalam ruangan. Disana sangat gelap sekali. Dan diatas meja terdapat sekaleng cola.


Ketika Kida mengambil kaleng cola tersebut, gedung disebrang apatermen Makoto meledak.


Melihat itu, para penonton merasa sangat terkejut.


Lalu dilangit, kembang api muncul dan meletus sangat indah sekali.

Melihat itu, Kida diam terpaku.

***


Kida datang ke jalan, dimana Yocchi meninggal karena ditabrak. Dia berjongkok disana, “Selamat Natal,” ucapnya. Lalu dia menatap ke depan, “Apa kau benar- benar memberikan cincinnya?” tanyanya.

Setelah itu, Kida berdiri. Dia mendekati tombol penyebrangan dan menekannya. Lalu saat lampu penyebrangan menjadi hijau, dia melihat Yocchi dan Makoto.


“Ayo pergi,” panggil Yocchi. Dijari manisnya, dia memakai cincin pemberian Makoto dan dia memakai pakaian putih bersih.

Makoto datang dan memegang tangan Yocchi. Lalu mereka berjalan bersama.

“Ini pertama kalinya. Bergadengan tangan dengan Makoto,” kata Yocchi, senang.

“Enggak mau?”

“Kalau enggak mau, tanganmu langsung kupotong dengan pisau,” canda Yocchi.


Mendengar itu, Makoto mengenggam tangan Yocchi dengan lebih erat. Lalu dia memasukkan tangan mereka berdua ke dalam saku celananya.

Makoto dan Yocchi sama- sama tersenyum bahagia. Dan dibelakang, Kida memperhatikan semua itu, sendirian. END.




1 Comments

  1. waw drama twist banget. aku pikir kenapa makoto terobsesi dengan lisa. ternyata karena yochi. keren. mksh sinopsisnya

    ReplyDelete
Previous Post Next Post