Sinopsis C-Drama : Summer Again Episode
17
Tong Xi udah
kebingungan mau pergi kemana karena Nan Yi tidak membukakan pintu untuknya.
Untunglah sebelum dia pergi, Nan Yi kembali. Nan Yi sangat lega menemukan Tong
Xi setelah mencarinya ke sana kemari. Tong Xi juga sama leganya. Begitu
menemukan Tong Xi, Nan Yi segera mengabarkan hal itu pada ayah Tong Xi.
Ayah Tong Xi
menyampaikannya pada Ibu. Ibu beneran lega dan juga sedih. Dia sangat menyesali
kejadian tadi. Keegoisannya selama ini ternyata hanya menyakiti Tong Xi
-SUMMER AGAIN-
Tao Zhu dan Yi Ming juga sudah panik mau
mencari Tong Xi dan sebelum mereka melakukannya, Nan Yi sudah mengabari kalau
Tong Xi ketemu.
Tong Xi beneran down dan meluapkan semuanya pada Nan Yi.
Dia tidak mau pulang. Dia merasa ibunya hanya mencemaskan kakinya dan ballet,
bukan dirinya. Nan Yi hanya bisa mendengarkan karena dia juga tidak tahu harus
mengatakan apa.
Tao Zhu dan Yi
Ming juga membahas masalah keluarga Tong Xi. Tetapi, bagaimanapun mereka
hanyalah orang luar dan tidak tahu apa yang terjadi di dalam keluarga Tong Xi.
Malah, menurut Yi Ming yang lebih aneh adalah keluarga Nan Yi. Lihat saja,
diusia yang masih sangat muda, Nan Yi sudah tinggal sendiri dan bekerja untuk
mencari uang. Tao Zhu merasa hal itu tidak aneh karena Nan Yi kan dulu bilang
tinggal bersama kakeknya, kemudian kakeknya meninggal, makanya dia jadi tinggal
sendirian. Eh, Yi Ming ternyata lebih pintar. Dia juga tahu kisah itu, tetapi
dimana orang tua Nan Yi? Apa pernah Nan Yi membicarakan orang tuanya? Nggak kan.
Yang jelas, dia merasa ada cerita besar yang tersembunyi dari masalah itu.
--
Ibu sudah
diizinkan pulang dari rumah sakit dan ayah yang mengantarnya pulang. Hubungan
keduanya beneran canggung. Padahal, keduanya masih saling mencintai, tetapi
malah memutuskan berpisah. Dunia orang dewasa memang rumit dan sulit dipahami.
Tong Xi juga masih marah sama Ibunya. Begitu Ibunya pulang, Tong Xi sudah
selesai membereskan semua barang-barangnya ke dalam koper. Dia menyatakan
dengan tegas pada Ibunya kalau dia tidak mau lagi menari ballet. Keputusan itu
dibuatnya bukan karena marah, tetapi karena dia sudah memikirkannya baik-baik.
Dan juga, liburan musim panas hanya tersisa beberapa hari lagi dan dia ingin
menikmati liburan layaknya anak-anak lain. Makanya, dia akan tinggal di rumah
ayahnya selama beberapa hari ini.
Ibu kelihatan
jelas terkejut dengan keputusan Tong Xi. Namun, dia masih nggak mau menyerah
dan menelpon guru Xu untuk menyampaikan kalau Tong Xi nggak bisa latihan ballet
selama beberapa hari ini.
--
Berada di rumah
ayahnya sangat berbeda dengan saat dia dengan Ibunya. Makanannya lebih
bervariatif karena dia nggak perlu diet lagi. Dia juga bisa lebih bersantai dan
menemani Nan Yi. Selama Nan Yi menggambar, Tong Xi akan mengajaknya berbincang.
Dia juga menunjukkan gambar seseorang bernama Xiao Bei yang selalu meniru
gambar Nan Yi dan menge-post nya di
medsos. Dia beneran penasaran dengan sosok Xiao Bei ini.
Ah ya, liburan
sebentar lagi berakhir, jadi Tong Xi mengundang Nan Yi, Yi Ming dan Tao Zhu
untuk makan malam di rumah ayahnya. Ayahnya akan memasak seafood untuk mereka.
--
Ibu Tong Xi
akhirnya bertemu dengan Guru Xu. Dia hendak membicarakan masalah Tong Xi.
Dimulai dari pertengkarannya dengan Tong Xi dan keputusan Tong Xi yang tidak
mau menari ballet lagi. Guru Xu sudah menduga akan menjadi seperti ini karena
sebelumnya, Tong Xi sudah menemuinya dan menyampaikannya hal demikian. Tapi,
ketika dia memberitahu Tong Xi kalau Ibu pindah ke Xihai demi dirinya dan juga
melihat hadiah Ibu, Tong Xi jadi mulai latihan menari lagi tanpa protes demi
tampil di pentas seni. Mendengar cerita itu, Ibu semakin sedih. Dia sudah sadar
dari dulu kalau Tong Xi menari bukan untuk diri sendiri tetapi demi dirinya.
Guru Xu memberikan pendapatnya pada Ibu, kalau menari bukan hal yang bisa
dipaksakan. Seperti dirinya, dulu, dia juga terpaksa menari tetapi setelah
menemukan antusiasmenya terhadap tarian, dia baru bisa mengambil jalan ini.
Bukankah Ibu Tong Xi juga begitu, karna mencintai tarian, makanya dia masih
bekerja di bidang yang berhubungan dengan tari meskipun tidak bisa menari lagi?
Dibandingkan dengan bakat dan teknik, yang paling dibutuhkan dalam tarian
adalah kecintaan terhadap tarian itu. Jika Tong Xi menari demi Ibunya bukan
demi diri sendiri, maka jalan yang akan ditempuhnya akan sangat sulit.
Ucapan Guru Xu ternyata mampu menyadarkan Ibu. Dia memikirkan semua keputusannya lagi yang selalu memaksa Tong Xi menari, tanpa mau mendengarkan pendapat Tong Xi mengenai tarian itu sendiri. Hal itu yang membuat Tong Xi menjadi terluka.
Setelah
memikirkannya dalam-dalam, Ibu akhirnya memutuskan untuk menyerah memaksa Tong
Xi melanjutkan ambisinya. Dia akan mendengarkan pendapat Tong Xi. Jika Tong Xi
tidak mau menari ballet, dia akan mengizinkannya. Hari itu, setelah pertemuan
dengan Guru Xu, Ibu membersihkan semua hal-hal yang berhubungan dengan ballet
yang ada di dalam kamar Tong Xi. Dia hanya menyisakan sepasang sepatu ballet
yang ada di dalam kotak yang disimpan Tong Xi dengan baik-baik di rak bukunya.
Sepatu ballet itu adalah hadiah dari Nan Yi.
Tong Xi dkk
menikmati waktu di rumah ayah Tong Xi. Mereka membicarakan mengenai masa kecil
mereka. Suasana beneran membahagiakan. Dan kebahagiaan itu semakin berlipat
ganda saat Tong Xi mendapatkan SMS dari Ibunya : Tong Tong, Ibu sudah memikirkannya. Jika kamu sungguh tidak ingin
menari ballet lagi, maka tidak perlu menari lagi. Tidak ada hal yang lebih
penting dari kebahagiaanmu. Ibu menghomati pilihanmu. Ibu menunggumu pulang.
Dan begitu acara
selesai, Tong Xi langsung menyampaikan kabar membahagiakan itu pada ayahnya.
Ayahnya ternyata sudah tahu duluan dan menyuruh Tong Xi untuk pulang. Dia
senang Tong Xi tinggal bersamanya beberapa hari ini, tapi Ibunya pasti
kesepian. Karena Ibu sudah mau menghomati keputusan Tong Xi, bukankah Tong Xi
harus memberikan balasan? Ayah ternyata sudah membungkuskan makanan untuk Tong
Xi bawa pulang dan berikan pada Ibu.
Tong Xi akhirnya
pulang ke rumah. Di pintu masuk, dia melihat semua hal berkaitan dengan ballet
sudah di singkirkan ibunya. Tong Xi sangat bahagia. Walau begitu, ada satu
benda yang tidak ingin dibuangnya, sepatu ballet hadiah dari Nan Yi. Semua
masalah sudah selesai dan hubungan Tong Xi dengan Ibunya sudah lebih baik
daripada sebelumnya. Mereka sudah lebih bisa memahami satu sama lain.
--
Hari yang cerah,
hari ini adalah hari gajian Nan Yi. Dan besok juga dia sudah akan masuk sekolah
lagi. Kak Mi Ya adalah satu-satunya orang yang tahu masalah keluarga Nan Yi dan
dia berusaha sebaik mungkin untuk menyatukan Nan Yi dengan Ibu kandungnya dan
orang tua asuhnya. Tapi, kelihatannya, Nan Yi masih menjaga jarak dari orang
tuanya.
Hubungan Tong Xi
memang sudah baik dengan Ibunya, tapi dia sekarang nggak tahu apa yang menjadi
impiannya. Makanya, dia mulai sekarang, akan memikirkan apa yang benar-benar
menjadi impiannya. Ketika dia sedang memikirkan itu, Wei Ze mengirim pesan
padanya untuk meminta nomor Nan Yi. Hm.
Begitu
mendapatkan nomor Nan Yi, Wei Ze langsung menelponnya dan mengajaknya untuk
bertemu di akhir pekan minggu ini.
Nah, kita masuk
ke kisah baru. Yi Ming. Saat dalam perjalanan pulang dari Dalanxiang, dia tanpa
sengaja melihat Sun Jieping yang djambret. Refleks, dia langsung menolongnya
dan berhasil merebut kembali ponsel Jieping yang dijambret. Hanya dalam moment
sepersekian detik itu, Jieping langsung terpesona pada Yi Ming. Sosok Yi Ming
yang awalnya norak dan lebay, berubah jadi keren layaknya super-hero.
--
Akhir minggu, Nan
Yi mengajak Tong Xi untuk ikut bersamanya ke Shengcheng. Mereka akan menjenguk
seseorang. Yang dijenguk adalah Xiao Bei. Orang yang selalu meniru lukisan Nan
Yi. Wei Ze lah yang memberitahu Nan Yi mengenai Xiao Bei. Xiao Bei adalah
seorang anak lelaki kecil yang sakit parah dan dirawat di rumah sakit. Dia sangat
menyukai komik Qing He dan sering meniru gambarnya sebagai bentuk kekaguman.
Dan kedatangan Nan Yi alias Qing He benar-benar membuatnya senang. Ditambah
lagi, Nan Yi mau mengajarinya menggambar.
--
Epilog,
Ayah
sering mengirimkan makanan untuk Ibu dan hal itu membuat Ibu tersenyum bahagia.