Sinopsis C-Drama : Summer Again Episode
18
Karena Nan Yi
sudah mengajarkan Xiao Bei menggambar, maka Tong Xi mengajarkan Xiao Bei
caranya menari. Hari itu, Xiao Bei merasa bahagia dengan kunjungan keduanya.
-SUMMER AGAIN-
Hari ini, Yi Ming
ada pertandingan basket dan seperti biasa, dia meminta Tao Zhu datang menonton.
Tapi kali ini, bukan hanya Tao Zhu yang menonton pertandingannya tapi juga
Jieping. Jieping khusus datang ke sana untuk melihat Yi Ming dan bersorak
paling keras setiap kali Yi Ming berhasil memasukkan bola. Dan entah kenapa,
sedikit ada rasa cemburu dibenak Tao Zhu melihat Yi Ming mempunyai fans.
--
Nan Yi dan Tong
Xi sudah selesai menjenguk Xiao Bei dan memutuskan mampir di pinggir pantai
sebelum pulang ke rumah. Seperti biasa, Tong Xi curhat mengenai perasaannya
yang merasa sedikit aneh karena saat Xiao Bei menanyakan apa yang bisa dia
ajarkan padanya, yang terpikirkan pertama kali olehnya adalah ballet. Nan Yi
merasa kalau ballet sudah mempunyai ruang khusus dihati Tong Xi karena
bagaimanapun, Tong Xi sudah mempelajarinya selama bertahun-tahun. Tong Xi masih
juga menyangkal hal itu dan mengalihkan topik dengan menanyakan, bagaimana Nan
Yi bisa tahu mengenai Xiao Bei? Saat tahu yang memberitahunya adalah Wei Ze, Tong
Xi kaget. Dan dia baru sadar kalau Wei Ze ternyata mengenali identitas Qin He
sejak jumpa fans waktu itu.
--
Pertandingan
sudah selesai dan Jieping mulai terang-terangan menunjukkan perasaannya pada Yi
Ming. Dia bahkan meminta Yi Ming mengajarinya cara bermain basket. Anehnya, Tao
Zhu langsung memutuskan pergi dari mereka dengan alasan ada urusan, jadi pulang
duluan.
--
Hari sudah malam
ketika Tong Xi dan Nan Yi sampai di Xihai. Dan semakin sering mereka bersama,
semakin dekat hubungan mereka. Dan perkataan Nan Yi benar-benar membawa
pengaruh di hidup Tong Xi. Dia mulai memikirkan ucapan Nan Yi, kalau dia
mungkin sudah mempunyai perasaan khusus pada ballet. Namun, dia masih saja berusaha
menyangkal hal itu.
--
Semester baru,
Seperti biasa,
diawal semester, guru-guru pasti akan memberikan nasehat untuk satu semester ke
depannya. Usai memberikan nasehat, Guru Jia baru menyampaikan mengenai
aktifitas hari amal sekolah yang akan diadakan akhir minggu ini. Dan ini juga
akan menjadi aktifitas terakhir sebelum pembagian kelas. Bagi siswa yang
mengajukan bantuan tidak mampu, wajib mengikuti aktifitas ini seperti
tahun-tahun sebelumnya. Subsidi tahun ini juga sudah meningkat 50 persen
dibandingkan tahun lalu. Untuk siswa yang mau mendaftar bantuan tersebut, bisa
mengambil formulir pendaftarannya di ketua kelas kemudian menyerahkannya
padanya.
Saat pengumuman
tersebut dibacakan, wajah Xiao Wan langsung memucat seolah mendengar kabar
buruk.
--
Begitu pulang
sekolah, Tong Xi dkk seperti biaisa nongkrong di Dalanxiang. Kali ini, mereka
membahas mengenai hari amal sekolah. Tong Xi yang adalah siswa pindahan, tidak
mengerti mengenai dan belum pernah mendengar juga. Tao Zhu menjelaskan kalau
hari amal sekolah adalah acara sekolah mereka. Tahun-tahun sebelumnya,
aktifitasnya adalah pergi ke panti asuhan dan bermain bersama anak-anak,
sementara tahun ini, mereka akan pergi ke pantai membantu para nelayan. Dan
bagi siswa tidak mampu yang mendaftar bantuan, wajib mengikuti aktifitas ini.
Sementara siswa lain, mendaftar dengan sukarela.
Setelah
mendengarkan penjelasan Tao Zhu, Tong Xi menjadi semangat mau mengikuti
aktifitas tersebut. Soalnya, dia ingin mencoba rasanya menggali kerang
dipantai. Tao Zhu juga mau ikut. Nan Yi otomatis ikut juga. Yi Ming awalnya
nggak mau, tapi karena ketiga sahabatnya ikut, dia jadi mau ikut juga.
--
Di malam hari,
Xiao Wan mengajari adiknya mengerjakan PR. Dari sini, kita bisa melihat
perbedaan cara pikir Xiao Wan dan adiknya. Adiknya tidak suka belajar dan tidak
peduli jika kelak menjadi nelayan seperti ayahnya, soalnya, dia suka memancing.
Menurutnya, cukup hanya Xiao Wan saja yang belajar.
Lagi sibuk
mengajari adiknya, ayahnya pulang sambil mengomel karena seorang pembeli membeli
hasil tangkapannya setelah menawar dengan harga murah. Sikap ayah beneran
berbeda dengan adik Xiao Wan dan Xiao Wan. Dia menjanjikan akan membelikan adik
Xiao Wan hadiah jika mendapat nilai 100 dalam ujian. Sementara pada Xiao Wan,
dia menyuruhnya untuk mendaftar bantuan siswa tidak mampu. Dia tahu hal itu
karna guru Jia mengirim SMS padanya. Bantuan yang diberikan lebih besar dari
tahun lalu, jadi Xiao Wan harus mendaftar tahun ini. Dia sudah marah karna Xiao
Wan tidak mendaftar tahun lalu dan tidak memberitahukan mereka juga, jadi tahun
ini, dia harus mendaftar dan membawa pulang uang bantuan tersebut.
Xiao Wan menolak
untuk mendaftar dengan alasan sibuk dengan pembagian kelas dan juga keluarga
mereka tidak terlalu miskin. Jika dia mendaftar untuk bantuan, bagaimana
pandangan teman-temannya padanya? Ayah nggak peduli. Dia menjadi emosi dan
memarahi Xiao Wan yang gengsi padahal keluarga mereka kekurangan. Ibu berusaha
menenangkan dan membujuk Xiao Wan untuk mendaftar. Tapi hal itu membuat Xiao
Wan menjadi semakin kesal.
--
Jieping beneran
menyukai Yi Ming. Dia sampai menanyai Xiao Wan, apakah Yi Ming mendaftar
kegiatan amal itu? Xiao Wan menjawab ketus dengan menyruuh Jieping memeriksanya
sendiri ke komite sosial. Dia beneran sensi jika mendengar kata ‘bantuan siswa
tidak mampu.’ Saat Ke Er mengajaknya ikut kegiatan amal itu, Xiao Wan malah
menjawab kalau mereka bukan siswa miskin, jadi untuk apa mendaftar?! Sikapnya
benar-benar galak.
Sama seperti yang
dikatakan ayahnya, Xiao Wan gengsi. Dia malu jika ketahuan mendaftar bantuan
siswa tidak mampu, soalnya, selama ini, dia selalu mempunyai image sebagai
ketua kelas sempurna. Dan satu-satunya yang tahu kepura-puraannya hanyalah Nan
Yi.
Disisi lain,
Jieping begitu gencar mendekati Yi Ming. Dia sampai menemuinya usai jam pulang
sekolah di Dalanxiang hanya untuk menanyakan, apakan dia mendaftar kegiatan
amal atau tidak? Dan semakin dekat mereka, semakin Tao Zhu kelihatan cemburu,
soalnya selama ini, hanya dia satu-satunya teman dekat wanita Yi Ming.
--
Sampai malam,
Xiao Wan masih saja galau memikirkan bantuan siswa tidak mampu itu. Huft.
Alasan sebenarnya dia begitahu takut ketahuan jika mendaftar bantuan itu adalah
karena selama ini dia sudah berbohong. Dia berbohong pada Ke Er kalau dia
mempunyai saudara sepupu di Dacheng. Dia juga berbohong pada teman-temannya
kalau mendapatkan buku yang didapatkannya dari bibi-nya di Dacheng, padahal,
sebenarnya tidak. Saat diajak ikut perkemahan, dia berbohong akan pergi ke
Dacheng soalnya ayahnya sudah mencarikan guru di sana untuk memberikannya les
sehingga dia tidak bisa ikut perkemahan tersebut.
Dan sekarang, dia
menyesal sudah berbohong begitu banyak dan tidak tahu harus bagaimana menutupi
hal itu. Sebenarnya, dia sudah mengisi formulir pendaftaran siswa tidak mampu,
tapi demi citra palsu yang sudah dibuatnya selama ini, dia memutuskan
membuangnya ke tong sampah.
Yang tidak dia
sangka, ayahnya menemukan formulir tersebut dan datang ke sekolah untuk
menyerahkannya ke bagian TU. Ayahnya datang di tengah jam pelajaran dan hanya
Xiao Wan yang melihatnya, jadi dia segera izin dari kelas dengan alasan sakit
perut. Padahal, sebenarnya, dia menarik ayahnya untuk keluar dari gedung
sekolah.
Xiao Wan beneran
ingin menyembunyikan hal itu dari seluruh teman sekelasnya, tapi
pertengkarannya dengan ayahnya malah kelihatan sama Nan Yi yang mau mengambil
paket. Xiao Wan sudah sangat malu, tapi ayah tidak peduli. Meskipun Xiao Wan
sudah memohon, ayahnya tetap tidak peduli dan berujar dengan tegas akan
menyerahkan formulir itu!
Nan Yi yang
melihat hal itu, jadi merasa kasihan pada Xiao Wan. Dia jadi ingin membantu
Xiao Wan. Jika Xiao Wan tidak mau mendaftar bantuan tersebut tapi tetap harus
membawa uang bantuan pulang, maka dia bisa meminjamkannya uang. Xiao Wan
semakin merasa malu karena ini mengingatkannya dengan adegan dulu, saat Nan Yi
meminjamkannya uang untuk membayar uang buku. Dia tidak mau menerimanya. Nan Yi
tidak memaksa dan menyimpan kembali kartu ATMnya.
Namun, di saat
itu, Xiao Wan malah memegang tangan Nan Yi dan bersandar padanya. Nan Yi sangat
tidak nyaman dan merasa risih. Dia hendak menyingkirkan kepala Xiao Wan, tapi
bingung harus bagaimana karna Xiao Wan sedang bersedih. Eh, di saat itu, Tong
Xi dan Tao Zhu malah datang dan melihat semua itu. Tong Xi merasa cemburu dan
langsung pergi. Nan Yi segera mengejarnya dan mengabaikan Xiao Wan. Hal itu,
semakin membuat Xiao Wan terluka.
Nan Yi berusaha
menjelaskan pada Tong Xi kalau yang dilihatnya tidak seperti yang dipikirkanya,
tapi, dia tidak bisa bilang mengenai masalah Xiao Wan. Karena Nan Yi nggak bisa
menjelaskan, Tong Xi jadi semakin kecewa. Dan sebagai bentuk kekecewaannya, dia
mengembalikan kalung mint yang dititipkan Nan Yi padanya saat itu.
Untunglah Tong Xi
mempunyai Tao Zhu. Tao Zhu memberikan pendapatnya kalau semua pasti hanya salah
paham. Setelah beberapa kata, amarah Tong Xi sudah mulai mereda. Baru juga mau
reda, Nan Yi malah mengirim pesan di chat grup mengenai acara amal akhir pekan
ini, mengajak Xiao Wan. Makin meluap-luap lah amarah Tong Xi. (Sebenarnya, itu
cara Nan Yi membantu Xiao Wan. Agar dia bisa ikut acara amal, tanpa ada yang
tahu itu sebagai persyaratan mendapatkan bantuan).
Akhir pekan,
acara amal,
Tong Xi masih
terus menjaga jarak dari Nan Yi. Sementara Jieping mendekati Yi Ming. Dan Xiao
Wan terus berada di dekat Nan Yi yang membuat Tong Xi semakin cemburu. Padahal,
Xiao Wan hanya berterimakasih atas bantuan Nan Yi yang bisa membuatnya ikut
acara amal ini tanpa ada yang curiga dia mendaftar bantuan siswa tidak mampu.
Nan Yi menjawab dengan bijak kalau Xiao Wan hanya berpikir terlalu berlebihan.
Soalnya, yang datang ke acara amal ini bukan hanya siswa yang mendaftarkan
bantuan, tapi juga siswa/I yang memang ingin melakukan kerja sukarela. Dan
juga, kalaupun teman-teman sekelas mereka tahu mengenai kondisi keluarga Xiao
Wan, mereka juga tidak akan berpikiran buruk. Xiao Wan tidak sependapat. Dia
merasa orang-orang pasti akan membicarakannya jika ketahuan dan dia nggak suka
akan hal itu.
Hm, saat
berbicara dengan Xiao Wan, Nan Yi hanya terus menatap ke Tong Xi.
--
Epilog,
Nan Yi
memberikan Wei Zhe tanaman mint dan mengajaknya bermain basket bersama jika ada
waktu.