Sinopsis C-Drama : Summer Again Episode
19
-SUMMER AGAIN-
Yi Ming yang
ketinggalan info, heran melihat Nan Yi dan Tong Xi jauh-jauhan lagi. Tao Zhu
menjawab kalau semua karena Xiao Wan. Dia juga berkomentar kalau semua pria
sama saja. Yi Ming nggak setuju, dia adalah dia. Meskipun nantinya dia kuliah
dan pacaran, dia pasti akan tetap mengutaman Tao Zhu. Soalnya mereka kan sudah
seperti saudara dan tumbuh bersama. Tao Zhu yang awalnya sudah senang, jadi
kesal karena dianggap seperti saudara.
Disaat mereka
berdebat, Xiao Wan mendekati Tong Xi dan memberitahu posisi yang tepat untuk
menggali agar mendapat banyak kerang. Mood Tong Xi lagi buruk, jadi dia
menjawab dengan ketus. Bukannya pergi, Xiao Wan malah bilang kalau dia tahu
Tong Xi tidak menyukainya dan mempunyai prasangka padanya sehingga tidak
percaya padanya. Tong Xi segera meralat, kalau dia nggak punya prasangka apapun
pada Xiao Wan, hanya saja, dia tidak cocok dengan Xiao Wan. Kalau dia datang
hanya untuk membicarakan masalah ini, lupakan saja, daripada hubungan mereka
semakin canggung ke depannya.
Hm, tapi Xiao Wan
malah menjawab dengan hal yang membuat Tong Xi semakin ragu dengan Nan Yi. Dia
bilang kalau Tong Xi salah paham, soalnya Nan Yi hanya membantunya belakangan
ini. Namun, dia tidak bisa memberitahu membantu apa karena itu adalah
rahasianya dengan Nan Yi (dia mengatakan itu sambil tersenyum bahagia gitu,
makanya, Tong Xi jadi semakin salah paham). Dia juga menekankan kalau mereka
berdua adalah teman baik Nan Yi. Jelas, Xiao Wan ingin membuat jarak semakin
membesar antara Tong Xi dan Nan Yi.
--
Ayah Xiao Wan
baru saja bangun usai istrahat. Dan sekarang, dia mau kembali ke pantai untuk
menyimpan jaring. Saat tahu, Ibu langsung melarangnya pergi, soalnya, hari ini
adalah hari amal sekolah Xiao Wan dan Xiao Wan pasti ada di sana. Ibu takut
kalau ayah akan membuat Xiao Wan malu. Ayah tentu kesal. Dia tetap akan pergi
menyimpan jaring dan jika bertemu Xiao Wan, dia akan pura-pura tidak
mengenalinya.
Saat ayah tiba,
kegiatan amal baru saja selesai. Diantara semua orang yang mengumpulkan kerang,
hanya ember Xiao Wan yang terisi penuh. Harusnya, dia merasa bahagia, tapi
lagi-lagi, dia merasa iri saat Nan Yi mendekati Tong Xi. Sialnya, dia malah
melihat kalung mint milik Tong Xi dan Nan Yi yang terjatuh.
Rasa iri dan
benci Xiao Wan semakin bertambah saat melihat Tong Xi membantu ayahnya menarik
jaring. Padahal, Tong Xi hanya ingin membantu ayah Xiao Wan yang kesulitan
menarik jaring.
Saat sudah sampai
di rumah, Nan Yi baru sadar kalau kalung mint nya hilang. Dia segera bergegas
untuk kembali ke pantai.
--
Ayah Tong Xi hari
ini mampir ke rumah Tong Xi untuk memasak makan malam untuk Tong Xi dan ibunya.
Rasa masakannya sangat enak. Tong Xi senang bukan karena rasa masakan tapi
karena Ayah dan Ibunya semakin dekat kian hari.
Sementara itu,
Xiao Wan sedang sangat down. Entah
bagaimana, kebohongannya selama ini ketahuan dan menjadi topik panas di grup
chat kelas. Semua teman-teman sekelas shock soalnya selama ini, Xiao Wan selalu
bertingkah seperti orang kaya. Menurut mereka, kebohongan Xiao Wan jauh lebih
parah daripada Tong Xi. Apalagi, Tong Xi juga sudah minta maaf. Di saat seperti
itu, ayah malah masuk ke dalam kamarnya dalam keadaan mabuk dan menagih uang
bantuan siswa tidak mampu. Detik itu, Xiao Wan merasa hidup sangat tidak adil.
Dan keesokan
harinya, saat dia datang ke sekolah, semua orang masih membicarakan hal itu dan
memilih menghindari pandangannya. Sahabat yang selama ini selalu ada
dipihaknya, Ke Er juga seperti menjauhinya. Ke Er seperti itu karena dia kecewa
atas kebohongan Xiao Wan, bukan karena Xiao Wan miskin. Sayangnya, dia
menyampaikannya dengan cara yang salah sehingga Xiao Wan menjadi salah paham.
Tong Xi juga
merasa aneh dengan sikap teman-teman sekelas yang menurutnya terlalu berlebihan
mengenai Xiao Wan. Bukankah normal jika meminta bantuan murid tidak mampu?
Kenapa harus bereaksi begtiu berlebihan? Tao Zhu menjelaskan kalau meminta
bantuan tidak mampu adalah hal normal. Yang menjadi masalah adalah keberadaan
Xiao wan di kelas sudah sepreti dewi pujaan. Xiao Wan itu cantik, pintar dan
dia juga bilang punya kakak yang kuliah di Universitas ternama dan bibi yang
buka usaha di Dacheng. Makanya, semua pada kaget saat tahu Xiao Wan minta
bantuan siswa tidak mampu.
Mendengar
penjelasan Tao Zhu, Tong Xi jadi merasa kasihan. Dia seperti melihat dirinya
yang dulu di Xiaowan. Karena gengsi, tenggelam dalam kebohongan. Dan begitu
terbongkar, rasanya nggak enak.
Pas pula ketika
mereka sedang membicarakan hal itu, Xiao Wan yang baru keluar dari kelas
mendengar semuanya. Dia benar-benar salah paham dan menuduh Tong Xi yang
membocorkan ke grup kelas kalau dia mendaftar bantuan tidak mampu. Dia menuduh
seperti itu hanya karena kemarin melihat Tong Xi bicara sama ayahnya. Tong Xi
jelas bingung dan nggak ngerti. Soalnya, dia juga nggak mengenali siapa ayah
Xiaowan.
Masalahnya, Xiao
Wan hanya ingin menyalahkan seseorang. Dia tetap bersikeras kalau Tong Xi
adalah pelakunya. Sikapnya yang impulsif itu menarik perhatian semua orang yang
ada disekitar sana. Meski begitu, Tong Xi tetap menegaskan bukan dia yang
menyebarkan hal itu. Xiao Wan nggak puas. Dan dia ingin melampiaskannya dengan
menghancurkan kalung mint miliknya dan Nan Yi. Tong Xi jelas panik dan berlari
mengejarnya. Nan Yi yang baru tiba dan melihat kalung mint nya ada di tangan
Xiao Wan, menghentikan Tong Xi dan dia yang mengejar Xiao Wan.
Xiao Wan berlari
pulang ke rumahnya. Ibunya yang sedang menggunting rok waktu itu, heran melihat
Xiao Wan pulang tanpa membawa tas dan ditengah jam pelajaran. Nan Yi yang
mengikutinya, jadi melihat rok itu. Dia ingat kalau rok itu adalah rok yang
hilang dari pekan olahraga waktu itu. Sekarang, Nan Yi sudah kehilangan respect dengan Xiao Wan.
Di kelas, guru
Jia memberikan nasehat pada semuanya untuk tidak membicarakan masalah Xiao Wan.
Itu adalah masalah pribadi Xiao Wan jadi mereka harus menghormati dan menjaga
hari diri orang lain. itu adalah bentuk toleransi sebagai manusia.
Saat guru Jia
memberikan nasehat, Tong Xi nggak bisa fokus. Melihat reaksi Nan Yi tadi, dia
bisa menebak kalau sepertinya Nan Yi tahu kebohongan Xiao Wan sedari awal. Tao
Zhu setuju dan merasa kalau Nan Yi sangat baik karena ikut menyembunyikan
masalah itu. Tong Xi setuju dan kelihatan menyesal sudah salah paham.
Xiao Wan dan Nan
Yi bicara berdua di tepi pantai. Nan Yi menyuruh Xiao Wan untuk jujur. Selain
masalah rok tari yang sudah dicurinya, apalagi kejahatan yang pernah
dilakukannya? Xiao Wan malah nanya balik, kalau dia bilang yang semuanya,
apakah Nan Yi akan memaafkannya? Tidak ada jawaban.
Xiao Wan akhirnya
jujur. Dia yang mencuri rok tari. Dia juga yang menyebarkan surat yang Tong Xi
tulis untuk Wei Ze. Dia juga tahu kalau Tong Xi nggak bisa menggambar dan
dengan sengaja menyuruh Tong Xi menggambar saat kelas umum untuk
mempermalukannya. Dan terakhir, saat pentas seni, dia sengaja merusak sepatu
Tong Xi. Dan semua alasannya karena sejak kehadiran Tong Xi, semua teman
sekelas terfokus padanya termasuk Nan Yi. Dia iri.
“Yang kau rasakan
itu bukan iri. Kau dengki padanya.”
“Benar, aku
dengki padanya. Aku juga membencinya. Semua baik-baik saja sebelum dia datang.
Kenapa begitu dia datang, semua jadi berubah? Aku sama dengan Tong Xi. Demi
memuaskan gengsi dengan cara memalsukan diri. Kenapa dia jadi berbeda? Apa
karena dia punya aura bintang?”
“Tong Xi memang
sudah banyak berbuat salah. Tapi dia sudah minta maaf dan selalu merasa
bersalah. Aku juga tidak merasa dia menyakiti siapapun.”
Xiao Wan nggak
suka dengan jawaban Nan Yi. Dia tetap saja iri soalnya jika Tong Xi berbuat
salah, dia mempunyai teman yang akan membantunya mencari solusi. Sementara dia,
tidak ada yang memahaminya. Ah, Nan Yi paham arah pembicaraannya. Makanya, dia
menegaskan kalau baginya, Xiao Wan hanyalah teman yang sudah lama dikenalnya.
Dia membantu hanya sebatas perhatian pada teman. Jika hal itu membuatnya salah
paham, dia minta maaf. Dan sekarang, yang dia butuhkan bukan pemahaman darinya,
tapi bagaimana caranya menghadapi kesalahan. Mengenai masalah siapa yang
membocorkan rahasianya, tanyakan pada ayahnya sendiri.
Flashback
Saat kemarin Nan Yi kembali untuk mencari kalung
mint-nya di pantai, dia tanpa sengaja melihat ayah Xiao Wan yang sudah mabuk
bicara sama paman yang mengajari mereka cara mencari kerang. Dalam keadaan
mabuk itu, ayah Xiao Wan berkoar-koar menyebut nama anaknya dan bilang kalau
anaknya mendaftar bantuan siswa tidak mampu dari sekolah.
Kebetulannya lagi, di sana masih ada beberapa
siswa yang masih belum pulang dan mendengar semua ucapannya. Jadi, yah mereka
yanag menyebarkan kabar itu ke grup kelas mereka. Dan kemudian tersebar ke
seluruh kelas.
End
Karna sudah
menjelaskan dan mengatakan semua yang perlu dikatakannya, Nan Yi meminta Xiao
Wan mengembalikan kalung mint-nya. Xiao Wan yah nggak bisa bersikap sok lagi
jika masih punya rasa malu. Dia mengembalikan kalung itu pada Nan Yi.
Setelah
mendapatkan kalung itu kembali, Nan Yi segera pergi ke rumah Tong Xi (soalnya
udah jam pulang juga). Padahal hari sudah hujan, tapi dia tetap saja berdiri di
depan rumah Tong Xi hingga Tong Xi keluar. Tong Xi sudah tidak marah sama
sekali soalnya dia sudah tahu kalau Nan Yi hanya menutup mulut atas rahasia
Xiao Wan.
Baru juga
berbaikan, mereka sudah harus menghadapi masalah baru. Guru Jia meminta tolong
semua anak di kelas untuk mencari Xiao Wan. Barusan Ibu Xiao Wan menelepon dan
bilang barusan Xiao Wan bertengkar dengan ayahnya dan pergi dari rumah.
Ditelepon juga tidak diangkat. Astajim. Satu kelas panik mencarinya, termasuk
Tong Xi dan Nan Yi juga. Tong Xi menyarankan agar Nan Yi menelpon Xiao Wan
karena ada kemungkinan akan diangkat. Dan benar saja. Xiao Wan mengangkat
telepon Nan Yi dan membeirtahu dia ada dimana.
Xiao Wan ada di
belakang pantai (?) Hm, Tong Xi yang peka kalau dia perlu bicara sama Xiao Wan
menyuruh Nan Yi pergi dengan alasan minta dibelikan air minum. Udah tinggal
berdua, yah udah mereka saling melepaskan unek-unek. Tong Xi jujur jujur aja
kalau dia nggak suka sama Xiao Wan. Dia juga bukannya bodoh nggak sadar semua
yang dilakukan Xiao Wan padanya tanpa harus diberitahu Nan Yi. Eh, Xiao Wan
malah emosi dan menyebut kalau Tong Xi punya segalanya, tidak sepertinya. Jadi,
Tong Xi nggak usah sok baik hati padanya.
Tong Xi jadi
kesal dan mendorong Xiao Wan. Akhirnya, mereka malah jambak-jambakan. Disaat
mereka bertengkar seperti itu, Nan Yi, Tao Zhu dan Yi Ming menunggu dengan
cemas di kaki bukit.
Setelah puas
jambak-jambakan, mereka baru merasa tenang dan bicara dari hati ke hati. Tong
Xi menjawab kalau dia dan Xiao Wan sama saja, berbohong karena gengsi. Hidupnya
juga nggak seindah yang dibayangkan Xiao Wan, yah meskipun Xiao Wan sedikit
lebih tragis darinya. Dia juga mengingatkan kalau Xiao Wan itu pintar dan giat,
lebih daripadanya. Dia salut padanya dari lubuk hatinya. Xiao Wan jadi terharu
mendengarnya.
Meski begitu, dia
tetap saja merasa dirinya dan Tong Xi berbeda. Tong Xi mempunyai aura bintang
sementara dia hanyalah pemeran pendukung. Tong Xi senang disebut punya aura
bintang, tapi dulu di Dacheng tidak demikian. Untuk menjadi figuran saja dia
nggak punya tempat. Namun, saat kembali di Xihai, dia jadi seperti ini. Itu
artinya, Dacheng bukan panggung untuknya.
“Kau juga begitu.
Kau bukan peran pendukung, tapi mungkin ini bukan panggung untukmu. Panggungmu
ada ditempat yang lebih tinggi, lebih jauh dan lebih baik daripada disini,”
ujar Tong Xi.
“Apakah aku
sungguh bisa punya panggung sendiri?”
“Ni Xiaowan. Aku
bukan sainganmu. Aku juga tidak mau menjadi sainganmu.”
Dan setelah
pembicaraan panjang lebar itu, mereka berbaikan dan turun dari atas bukit. Nan
Yi dkk sampai kaget melihat penampilan keduanya yang berantakan. Xiao Wan
dengan sopan, menundukkan kepala mengucapkan terimakasih karena sudah
mencarinya. Dia akan pulang sendiri sekarang. Tapi yah tetap, Nan Yi dan Tong Xi
mengikutinya untuk memastikan dia benar-benar pulang ke rumah.
Tao Zhu dan Yi
Ming yang tidak begitu menyukai Xiao Wan, juga merasa kasihan dan khawatir saat
melihat Xiao Wan terpuruk begitu. Bagaimanapun, mereka tidak pernah berharap
hal buruk terjadi pada Xiao Wan.
Nan Yi dan Tong
Xi menemani Xiao Wan sampai ibu Xiao Wan datang menjemput. Ibu sangat lega
melihat Xiao Wan baik-baik saja dan tidak terluka sedikitpun. Dia sangat
khawatir pada kondisinya. Ada sedikit rasa haru yang dirasakan Xiao Wan. Hari ini,
semua beban yang ada dihatinya terasa sedikit berkurang setelah berbincang
dengan Tong Xi tadi.
--
Epilog,
Tong Xi
dan Xiao Wan sudah berbaikan.