Sinopsis C-Drama : Summer Again Episode
21
Yi Ming lagi
galau mau mengajak Sun Jieping makan bersama. Bukannya memikirkan solusinya
sendiri, dia malah menanyakannya pada Tao Zhu. Tao Zhu yah jelas kesal karena
hal itu kan mudah, tinggal kirim pesan : “Bolehkah aku mengajakmu makan
bersama?” dan selesai. Sesuai instruksi Tao Zhu, Yi Ming melakukannya. Dan
hanya dalam sedetik, Jieping membalas pesannya dan mengajaknya bertemu sore
ini.
Sementara itu,
Tong Xi mulai bekerja di Dalanxiang menggantikan Nan Yi. Dia masih bingung
dengan impiannya, makanya dia menanyakannya pada kak Mi Ya, impian apa yang
dimilikinya? Dengan yakin, Kak Mi Ya menjawab kalau imipiannya adalah menikah
dengan Andre. Memang kelihatannya sederhana, tapi hal itu sangat sulit. Namun,
meski begitu, dia sangat menantikan impiannya menjadi kenyataan. Memikirkannya
saja, sudah membuatnya merasa bahagia.
-SUMMER AGAIN-
Hari ini, Nan Yi
mendapat undangan interview dengan media elektronik. Karna ini pertama kalinya
dia diwawancara dengan direkam kamera, dia sangat gugup. Dan untunglah dia bisa
menyelesaikan wawancaranya dengan lancar.
Ditempat lain, Yi
Ming berdandan sangat rapi karena akan kencan dengan Jieping. Padahal ini
adalah kencannya, tapi dia malah terlalu bergantung sama Tao Zhu. Saat Jieping
datang, dia malah sibuk mengirim pesan sama Tao Zhu, memberitahu kalau Jieping
sudah datang. Jieping juga ternyata sama saja seperti Yi Ming. Saat sudah
bertemu dan Yi Ming memintanya memilih tempat makan, dia langsung minta izin ke
toilet. Padahal, sebenarnya, dia menelpon Tao Zhu untuk menanyakan makanan yang
disukai Yi Ming. Tao Zhu memberitahu kalau Yi Ming suka makan seafood bakar dan
tahu busuk, tapi tidak mungkin kencan pertama makan tahu busuk. Terserah
Jieping saja mau pesan apa, karena Yi Ming pemakan segalanya. Ah, tapi jangan
pesan makanan berbahan susu, soalnya Yi Ming bisa diare kalau memakannya.
Sayangnya, belum Tao Zhu menyelesaikan perkataannya, Jieping sudah mematikan
telepon.
Jieping akhirnya
memutuskan untuk makan di sebuah café dessert. Dia memesan dessert kesukannya.
Begitu mencicipinya, Yi Ming memuji rasanya sangat enak. Jieping beneran senang
mendengarnya dan memberiahu kalau dessert itu terbuat dari susu sapi murni.
Sial! Yi Ming langsung terdiam kaku. Dia berusaha bersikap cool, tapi tiga
menit kemudian, dia mulai ke toilet dengan panik. Jieping nggak sempat
mendengarkan pesan terakhir Tao Zhu ternyata.
Nan Yi baru saja menyelesaikan sesi
interview-nya dan seorang wanita paruh baya, sudah menunggunya dan mengajaknya
berbincang. Wanita itu adalah Ibu kandung Nan Yi. Anehnya, Nan Yi bersikap
sangat dingin padanya. Tujuannya mengajak Nan Yi bicara adalah karena komik
buatan Nan Yi. Dia baru tahu kalau Nan Yi adalah Qing He, komikus yang sangat
berbakat. Makanya, dia ingin memindahkan Nan Yi ke SMK jurusan kesenian agar
dia lebih mudah masuk Universitas seni ataupun keluar negeri. Nan Yi menolak
usulannya.
Ibu Nan Yi tahu
kalau Nan Yi masih marah dan membencinya. Dia mengakui kesalahannya. Namun,
saat itu, kondisinya sangat sulit dan dia nggak punya pilihan lain selain
memberikan Nan Yi pada orang lain. Dan beberapa tahun ini, dia mencoba
menebusnya. Nan Yi tetap nggak peduli. Dia nggak membutuhkan itu. Dan juga,
jika tidak ada lagi yang mau dibicarakan, dia akan menyudahi pertemuan ini.
Tao Zhu galau
berat. Dia nggak konsen mengerjakan PR karena memikirkan kencan Yi Ming dan
Jieping. Jelas-jelas dia menyukai Yi Ming, namun, dia masih saja menyangkal
perasaannya tersebut. Tong Xi sudah berusaha menyadarkannya, tapi percuma
karena Tao Zhu tidak mau mendengar. Umur panjang, yang dibicarakan, tiba-tiba
mengirim pesan.
Yi Ming masuk
rumah sakit dan sedang diinfus. Begitu melihat Tao Zhu, Yi Ming langsung
menangis. Dia sudah menghubungi Tao Zhu daritadi, tapi tidak diangkat. Ibunya
juga kerja lembur dan ayahnya dinas diluar kota, jadi tidak ada yang bisa
membantunya. Dia daritadi diare sampai harus diinfus. Tao Zhu jadi kasihan dan
merasa bersalah, tapi bukankah Yi Ming bisa meminta bantuan Jieping? Yi Ming nggak
mau, soalnya Jieping kan perempuan. Tapi, Tao Zhu berbeda. Tao Zhu adalah teman
terbaiknya dan orang terpenting untuknya. Meski kesal dengan ucapan Yi Ming,
tetapi dia tetap membantu menjaganya.
Saat pulang
kerja, Tao Zhu membantu dengan mengurut Ibu. Ibunya beberapa hari ini sangat
sibuk, soalnya teater akan kedatangan klub balet provinsi. Dan besok, dia harus
merekam dan mengambil foto penampilan mereka. Mendengar itu, Tao Zhu menawarkan
diri untuk membantu memotret dan merekam penampilan klub balet provinsi itu.
Mood Nan Yi lagi
jelek sejak pertemuannya dengan Ibunya. Dia ingin mengajak Tong Xi bertemu,
sayangnya, Tong Xi sudah punya rencana untuk membantu Ibunya. Dan untungnya,
Wei Ze menemuinya dan memberikan hadiah dari Xiao Bei. Sebuah lukisan. Hanya
hal sederhana seperti itu, sudah bisa membuat Nan Yi menjadi lebih baik.
Hari ini, Tong Xi
membantu ibunya dengan memotret dan merekam penampilan klub ballet provinsi.
Guru Xu juga ada disana untuk mengarahkan gerakan yang tepat agar bisa dipotret
indah di kamera. Tong Xi yang selama ini selalu bilang membenci ballet dan
bahwa ballet bukanlah impiannya, entah kenapa, merasa tarian ballet yang
diperlihatkan orang itu dan Guru Xu, terlihat sangat indah dan memukau. Dan
tanpa sadar, dia menarikan gerakan tersebut.
Untuk pertama
kalinya, sejak mengenal ballet, Tong Xi merasa bahagia menari ballet.
Guru Xu menyadari
hal itu. Dan selama Tong Xi menari ballet itu, semua terekam di kamera. Begitu
selesai dan Tong Xi sudah pulang, Guru Xu menunjukkan rekaman itu pada Ibu Tong
Xi. Ibu beneran senang melihatnya karena di rekaman itu, tarian Tong Xi sangat
indah lebih daripada yang pernah ditarikannya. Guru Xu memberitahu kalau itu
karena Tong Xi menari dengan hati.
Tong Xi sendiri
menemui Nan Yi. Dia curhat mengenai perasaannya saat menari ballet tadi sangat
bahagia. Kebahagiannya semakin bertambah saat Nan Yi menunjukkan hadiah lukisan
dan surat dari Xiao Bei untuk mereka. Udah gitu, Nan Yi menujukkan video
rekaman wawancaranya kemarin. Di wawancara kemarin, dia mengucapkan pesan untuk
Tong Xi. Yang intinya, impiannya adalah hal yang membuatnya semangat dan
antusias. Jika dia sudah menemukan impiannya, jangan takut ataupun menyerah.
Meskipun mungkin dia pernah melepaskan sekali impian itu, tidak masalah. Semua
adalah proses kedewasaan. Temukanlah impiannya yang membuatnya antusias dan
bersemangat.
Setelah
mendengarkan pesan Nan Yi, Tong Xi menyadari satu hal. Ballet telah menjadi
impiannya. Bukan lagi karena tuntutan dan paksaan ibunya, tapi karena
keinginannya sendiri. Dia menyampaikan hal tersebut pada Ibunya. Ibu tentu saja
sangat senang mendengarnya.
--
Epilog,
Yi Ming memberikan tanaman mint untuk Jieping dan mengajaknya untuk berteman.