Waktu terus
berlalu dan tidak terasa, mereka sudah menerima raport tengah semester saja.
Dan seperti drama sekolah Chinese biasanya, peringkat seluruh siswa di pajang
di mading sekolah. Wei Ze mendapat peringkat 1 untuk kelas , sementara Xiao Wan
untuk kelas 2. Wei Ze memujinya hebat karena mendapat peringkat 1 lagi. Xiao
Wan merendah kalau nilainya masih jauh jika dibandingkan dengan Wei Ze. Eh,
nggak disangka, obrolan mereka cukup nyambung. Wei Ze sampai mau meminjamkan
catatannya saat kelas 2 di Dacheng.
-SUMMER AGAIN-
Kedekatan mereka
itu, kelihatan sama Tong Xi dan Tao Zhu. Dan tentu saja, jadi bahan gosip. Tao
Zhu menilai kalau Xiao Wan dengan Wei Ze, jauh lebih cocok jika dibandingkan
Tong Xi dengan Wei Ze.
Hubungan Yi Ming
dengan Tao Zhu masih baik, tapi setiap kali Jieping muncul, Tao Zhu akan
menghindar dan pergi duluan. Dia ingin memberikan waktu bagi Yi Ming dan
Jieping. Yi Ming memang senang karena Jieping suka padanya, tapi, tetap saja,
dia lebih nyaman saat bersama Tao Zhu. Jika bersama Jieping, dia terus saja
berusaha menjaga sikap dan tidak bisa bersikap seperti dirinya apa adanya.
Rapat orang tua
murid juga akan diadakan. Xiao Wan untuk pertama kalinya, ingin orangtuanya
datang ke rapat ini. Dulu, saat SMP, dia nggak akan memberitahukan rapat ini
pada orangtuanya, soalnya, ayahnya tidak peduli padanya dan ibunya terlalu
takut datang karena khawatir akan mempermalukannya. Namun, sekarang berbeda.
Dia ingin orang tuanya datang dan memahami kehidupan sekolahnya sehingga mereka
akan lebih paham mengenai impiannya. Mendengar ceritanya, Ke Er memujinya sekarang
jauh lebih aktif dan percaya diri. Dia yakin, suatu saat, orang tua Xiao Wan
akan bangga punya putri seperti Xiao Wan.
Nan Yi juga
menelpon orang tua asuhnya untuk datang ke rapat orang tua murid. Ayahnya
mengiyakan. Setelah telepon selesai, Ibu langsung menegur ayah karna sudah
berbohong pada Nan Yi. Soalnya, Ibu Kandung Nan Yi sudah menelpon ke mereka dan
bilang kalau dia yang besok akan ke sekolah Nan Yi. Jika ayah berbohong seperti
ini, Nan Yi akan marah saat melihat Ibu Kandungnya yang datang. Apa ayah nggak
ingat saat kecil mereka tidak memberitahu Nan Yi kebenaran mengenai Ibu
Kandungnya dan saat Ibunya mendadak muncul untu kmembawanya pergi, Nan Yi jadi
sangat marah dan akhirnya pergi dari rumah mereka.
Ayah mempunyai
pendapat lain. Menurutnya, ini saat yang tepat membiarkan Nan Yi bicara dengan
Ibu kandungnya.
--
Hari baru,
Dan sama seperti yang diprediksi ibu asuhnya kemarin, Nan Yi sangat marah saat tahu ayah asuhnya datang bersama Ibu Kandungnya menemui guru Jia. Apalagi, tujuan ibunya datang untuk memindahkan Nan Yi ke SMA Nanhai, padahal kemarin Nan Yi udah bilang kalau dia nggak mau pindah. Suara marah Nan Yi terdengar hingga ke dalam kelas, dimana Tong Xi dan Tao Zhu sedang menghias papan tulis. Ini pertama kalinya mereka melihat Nan Yi begitu marah.
Nan Yi
mengingatkan kalau dulu Ibunya yang menelentarkannya dan sekarang mau
membawanya lagi tanpa persetujuannya. Dia anggap apa dirinya ini? Jangan
menggangunya. Dalam hidupnya ini, dia tidak membutuhkan Ibu kandungnya!
Begitu mengatakan
semua perasaannya, Nan Yi langsung pergi. Tong Xi yang melihat itu segera
mengejarnya. Dia ingin apa yang terjadi. Dia beneran khawatir karena Nan Yi
begitu emosi. Dan juga, bukankah Nan Yi udah bilang tidak akan menyembunyikan
apapun darinya lagi. Akhirnya, Nan Yi pun mau menceritakan rahasianya selama
ini.
Dan setelah lebih
tenang, Nan Yi kembali ke sekolah menemui Guru Jia untuk meminta maaf atas
sikapnya tadi. Guru Jia tidak masalah karena dia juga sudah tahu mengenai garis
besar masalah keluarga Nan Yi. Dia juga sudah dengar kalau Nan Yi selama ini
tinggal sendirian. Dia juga merasa bersalah karena selama in inggak tahu kalau
Nan Yi tinggal sendirian. Hanya saja, dia menyarankan agar Nan Yi membicarakan
masalahnya ini dengan orang tuanya sebelum membuat keputusan.
Sementara itu, Yi
Ming dan Tao Zhu berkumpul di Dalanxiang begitu tahu Nan Yi sedang punya
masalah. Kak Mi Ya yang tahu masalah Nan Yi, juga bingung harus menjelaskan
bagaimana pada mereka. Eh, kirain dia sedih karena masalah Nan Yi, ternyata
karena Andre. Andre bilang akan menemuinya bulan ini, tapi ternyata surat izin
pesawatnya sudah kadarluwasa sehingga dia nggak bisa datang. Yi Ming dan Tao
Zhu yang nggak mengerti masalah begituan, juga nggak bisa membantu banyak.
Karena memikirkan
masalah Nan Yi, Tong Xi sampai nggak fokus menari dan dimarahi guru Xu. Baru
juga selesai kelas menari, dia mendapat
telepon dari Ibu kandung Nan Yi yang mengajaknya bertemu. Ibu kandung Nan Yi
mendengar kalau Tong Xi adalah teman dekat Nan Yi, makanya menghubunginya. Dia
ingin Nan Yi pindah sekolah untuk mengembangkan bakatnya. Dan untuk itu, dia
ingin Tong Xi membujuk Nan Yi. Dia tidak mau perasaan Nan Yi padanya membuatnya
kehilangan masa depan.
Mendengar
permintaan Ibu kandung Nan Yi, Tong Xi jadi jengkel. Dia sudah dengar dari Nan
Yi kalau ibunya meninggalkannya saat kecil dan sekarang baru menemuinya. Selama
bertahun-tahun, yang diberikan Ibu Nan Yi pada Nan Yi hanyalah buku tabungan.
Tapi, Nan Yi pun tidak pernah menyentuh uang itu. Untuk biaya sekolah dan
hidup, Nan Yi mencari uang sendiri melalui bekerja dan menggambar. Dan
sekarang, Ibu kandung Nan Yi memintanya menasehati, bagaimana bisa?
Ibu menjawab
kalau Nan Yi masih terlalu muda, makanya tidak mengerti. Dia meninggalkan Nan
Yi karena ayah Nan Yi mati muda dan tidak ada keluarga yang bisa membantunya.
Jika dia membawa anak, dia tidak bisa mendapat pekerjaan. Dia bukannya nggak
bisa hidup miskin, tapi dia tidak tega membiarkan Nan Yi hidup susah dengannya.
Dia juga sadar, mau apapun alasannya, dia hanya meninggalkan luka dan kesedihan
untuk Nan Yi. Dia menyesali keputusannya saat itu. Makanya, sikap Nan Yi saat
ini, dia anggap sebagai hukuman untuknya. Akan tetapi, untuk kali ini saja,
demi masa depan Nan Yi, dia ingin Nan Yi menerimanya.
Setelah mendengar
cerita Ibu kandung Nan Yi, Tong Xi jadi iba. Dia merasa kasihan sama Nan Yi
karena sekarang dia paham maksud dari komik Early Summer. Itu bercerita
mengenai harapan Nan Yi bersama Ibunya. Meskipun dia masih nggak memahami
keputusan Ibu Nan Yi, tapi melihat Ibu Nan Yi, dia sadar pada pengorbanan
ibunya. Ibunya, seorang diri, pergi ke Dacheng membawanya yang masih bocil dan
membesarkannya dengan baik.
Tong Xi juga
mengirim pesan pada Nan Yi, kalau dia akan mendukung apapun keputusan Nan Yi.
Dia akan memihak Nan Yi tanpa syarat. Nan Yi tidak membaca pesan Tong Xi karena
ketiduran. Di dalam tidurnya, dia bermimpi. Saat dulu, dia mau menemui Tong Xi
yang akan pindah, ayahnya menahannya untuk pergi dulu. Ayahnya memberitahu kalau
Nan Yi masih mempunyai seorang Ibu. Ayah kandung Nan Yi meninggal muda saat Nan
Yi lahir dan Ibu Nan Yi yang kesulitan, menitipkan Nan Yi pada mereka. Dan
sekarang, Ibu Nan Yi ingin menjemputnya. Saat mendengar ucapan ayahnya, Nan Yi
merasa kalau ibu dan ayahnya sekarang sudah tidak menginginkannya. Ayah
menjelaskan kalau mereka bukan tidak menginginkan Nan Yi, hanya saja, jika Nan
Yi ikut dengan Ibu kandungnya, hidupnya akan lebih baik.
Nan Yi nggak mau
pergi dengan Ibunya. Dia merasa ibunya sudah membuangnya dan tidak pernah
mengurusnya. Namun, jauh di dalam hati kecilnya, dia tetap merindukan Ibunya.
Mimpi itu membuat
Nan Yi terjaga. Apalagi sudah banyak panggilan tidak terjawab dari Tong Xi.
Tong Xi sangat khawatir karena Nan Yi tidak membalas pesannya dan tidak
mengangkat telepon. Saking khawatirnya, dia sampai ke rumah Nan Yi dan nekat
memanjat pagar. Jreng! Akhirnya, dia terjatuh dan Nan Yi yang mengobati
lukanya.
Tong Xi jujur
menceritakan pertemuannya kemarin dengan Ibu kandung Nan Yi. Dia ingin tahu,
apakah Nan Yi membenci Ibunya? Nan Yi juga nggak tahu, hanya saja, dia tidak
mau bertemu dengan Ibunya. Sudahlah, dia tidak mau membahasnya lagi.
Tapi, jawaban
dari pertanyaan itu, terlihat dari coretan tangan Nan Yi. Saat membersihkan
meja kerja Nan Yi, Tong Xi menemukan sketsa seorang anak kecil yang berlari
bahagia menyongsong Ibunya. Diatas meja juga ada kertas berisi cara melakukan
penggilingan warna alami.
Yi Ming dan Tao
Zhu yang sudah tahu masalah Nan Yi, mengajak Tong Xi diskusi mencari cara untuk
menghibur Nan Yi.
--
Hari ini, Tao Zhu
harus menghabiskan waktu sendirian. Soalnya, Yi Ming akan pergi ke pasar malam
dengan Jieping, sementara Tong Xi ada urusan dengan Nan Yi. Tong Xi membujuk
Nan Yi untuk pulang ke rumahnya dan menemui orang tua asuhnya sebelum dia
membuat keputusan. Dia bukannya tidak memihak Nan Yi, sebaliknya, dia akan
selalu mendukung apapun keputusan Nan Yi. Hanya saja, dia ingin Nan Yi
berbaikan dengan dirinya sendiri.
--
Epilog,
Nan Yi
memberikan hadiah tanaman mint untuk orang tua asuhnya.