Sinopsis C-Drama : Summer Again Episode 14 - 1

 

Sinopsis C-Drama : Summer Again Episode 14 - 1




Hari ini adalah hari pembagian hasil ujian. Setelah membagikan hasil ujian, guru Jia membagikan sepatah dua kata pada semua murid. Dia juga mengingatkan kalau mulai semester depan, kelas mereka akan dibagi. Sementara guru Jia berbicara, Tao Zhu juga mengajak Tong Xi ngobrol. Dia beneran senang dan merasa kalau buku catatan yang selama ini diberikan oleh Xiao Wan beneran berguna, soalnya nilainya naik 5 angka. Tong Xi ikut senang mendengarnya, tapi yang lebih dipedulikannya sekarang adalah musim panas yang sudah tiba. Tidak hanya dia yang senang, tapi juga semua murid. Karna artinya, ini sudah saatnya : Liburan musim panas.


Guru Jia tidak mau lagi berbicara panjang lebar dan mengumumkan kalau kelas berakhir dan selamat liburan!!!


-SUMMER AGAIN-



Seperti biasa, Tong Xi, Tao Zhu dan Yi Ming berkumpul di Dalanxiang, tempat Nan Yi bekerja. Mereka sibuk membicarakan rencana liburan musim panas mereka. Tao Zhu sudah memutuskan kalau liburan musim panasnya akan dihabiskan dengan makan, jalan-jalan, minum teh susu dan membaca komik Qing He. Kalau Yi Ming, dia berencana akan rebahan selama beberapa hari di rumah, kemudian berkeliaran di malam hari. Dan sebelum masuk sekolah, mencocokan jawaban tugas liburan dengan Nan Yi. Tao Zhu langsung membenarkan ucapannya. Bukan mencocokan tapi mencontek. Yi Ming nggak setuju di sebut mencontek. Yang dia lakukan itu namanya mencari referensi.



Kalau Nan Yi, dia hanya akan menghabiskan liburan dengan bekerja. Tong Xi beneran iri dengan mereka, soalnya, liburannya kali ini, dia harus habiskan dengan les balet dari pagi hingga malam. Baru juga dibicarakan, ibunya sudah menelponnya dan menyuruhnya segera pulang. Dia akan membawa Tong Xi pergi berbelanja sepatu balet baru untuk les ballet besok. Huft, ketiganya jadi merasa kasihan sama Tong Xi.

--



Xiao Wan pulang dengan hati gembira karena dia mendapat juara 1 lagi. Sebelum dia sempat menyampaikan nilainya, ibunya sudah sibuk membanggakan adiknya yang hari ini menerima raport dan masuk rangking 10 besar sehingga ayah menyuruhnya membeli daging. Mereka akan makan daging untuk merayakan nilai adiknya. Xiao Wan ikut bahagia mendengarnya dan juga membanggakan nilainya. Hm, tapi berbeda dengan respon yang didapat adiknya, Ibunya hanya melihat sekilas nilainya dan berujar selamat karena sudah juara 1 lagi. Tidak sia-sia mereka menyekolahkanya.


Kalau ada di posisi Xiao Wan, aku juga akan sedih. Xiao Wan yang sakit hati, meletakkan raport nya begitu saja di atas meja dan pamit keluar. Dia juga bilang tidak akan ikut makan malam.



Sebenarnya, Xiao Wan juga nggak ada tujuan. Dia hanya mengajak Ke Er bertemu dan duduk berbincang di pinggir pantai. Setelah berbincang sejenak, Xiao Wan mengajak Ke Er utnuk makan bersama. Dia yang akan mentrakitr. Sayangnya, Ke Er nggak bisa makan bersama dengannya hari ini karena orangtuanya sudah bilang kalau mereka akan makan bersama diluar. Xiao Wan jelas kecewa, tetapi berusaha baik-baik saja. Dia tambah kecewa saat Ke Er mendapat telepon dari ibunya yang memintanya untuk segera pulang dan bersiap untuk pergi ke restoran.


Xiao Wan merasa sangat iri. Dia iri pada Ke Er yang punya orang tua yang peduli padanya, sementara dia nggak ada.

--





Hari yang baru,

Padahal hari ini adalah hari pertama liburan sekolah, tetapi pagi-pagi sekali, Tong Xi sudah dibangunkan Ibunya dan di suruh bersiap ke tempat les. Tong Xi benar-benar sangat lelah karena tidak diberikan waktu untuk bersenang-senang. Dia sampai nggak punya waktu untuk bertemu Nan Yi, padahal Nan Y hendak menunjukkan draft komik MINT untuk volume tebaru.



Sebenarnya, Nan Yi juga mempunyai permasalahan yang disembunyikannya dari orang lain. Dia masih punya orang tua. Ada seorang Ibu kandung dan orang tua asuh. Orang tua asuhnya, selalu mengirimkan makanan dan uang kepadanya melalui kak Miya, setiap bulannya. Tapi, anehnya, Nan Yi nggak pernah mau bertemu orang tua asuhnya meskipun dia sadar kalau orang tua asuhnya mencintainya. Dia juga mempunyai seorang Ibu yang selalu mengirimkan uang kepadanya setiap bulan melalui bank. Dia juga diberikan kartu ATM oleh ibunya tersebut, tapi dia tidak pernah menggunakannya. Yang lebih aneh, Nan Yi kelihatan tidak suka saat kak Miya membahas ibunya. Sangat berbeda saat Kak Miya membahas orang tua asuhnya. Dari respon Nan Yi, dia kelihatan lebih santai saat membicarakan orang tua asuhnya daripada Ibunya.


Agar kak Miya tidak terus membahas dirinya, Nan Yi mengalihkan topik dengan membicarakan Andrew, pacar kak Miya. Kapan pacarnya itu akan datang? Kak Miya juga nggak tahu kapan pacarnya itu bisa datang karena terlalu sibuk pergi ke berbagai negara.

--


Tao Zhu nongkrong bersama Jieping di tepi laut. Sebenarnya, mereka mau mengajak Tong Xi, tapi Tong Xi terlalu sibuk dengan jadwal latihan les baletnya. Dia jadi kasihan karena yang mengatur jadwal itu bukan Tong Xi sendiri melainkan ibunya. Sedang asyik berbincang, eh, malah muncul Xu Ao. Dia mengajak Tao Zhu untuk bicara berdua.


Awalnya, Xu Ao mau basa basi sebelum menyampaikan maksudnya, tapi Tao Zhu nggak suka dan menyuruhnya untuk langsung saja. Xu Ao akhirnya menyampaikan kalau bulan depan akan ada pentas seni di kota Xi Hai yang diadakan setahun sekali. Pentas seni tersebut, termasuk kegiatan seni terbesar di kota Xihai. Jadi, dia berencana mendaftar untuk menampilkan drama ‘Wizard of Oz’.

“Jadi, apa ada peran untukku?” tanya Tao Zhu, dengan nada sinis.


“Tidak ada. Latihan kami sudah hampir selesai. Tapi bagian koordinasi lapangan masih tertinggal. Aku mau cari seseorang untuk bagian belakang layar. Setelah dipikirkan, kau yang lebih cocok.”


“Cocok untuk apa? Cocok untuk menyapu, senior? Aku tidak tertarik. Cari yang lain saja.”


“Bukan menyapu. Termasuk bagian koordinator lapangan. Bertugas mengurus semua pekerjaan diluar pertunjukkan. Belakangan, ada banyak kandidat yang diberikan, tetapi tidak ada yang bisa ku percaya. Kau berbeda dari mereka. Kau cekatan, teliti dan ramah. Semuanya menyukaimu. Termasuk aku,” ujar Xu Ao sambil mengulurkan tangan untuk menyodorkan botol minum, “Aku hanya percaya padamu.”


Ah, jelas-jelas itu hanya bualan untuk memanfaatkan Tao Zhu kembali. Tapi, nyatanya, Tao Zhu tetap merasa bimbang karena sebenarnya, dia masih ada perasaan untuk Xu Ao. Makanya, dia jadi galau, mau menerima tawarannya atau tidak. Dia menelpon Tong Xi untuk curhat masalah itu.


Tong Xi juga nggak bisa memberikan jawaban atas kegalauannya. Tapi, dia bertanya, mengesampingkan tawaran Xu Ao, apakah tidak aneh tiba-tiba Xu Ao mencarinya? Tao Zhu juga merasa aneh. Apalagi, dulu, saat dia bilang nggak mau datang ke klub drama lagi, Xu Ao bersikap datar dan tidak menahannya sama sekali. Sekarang, malah bilang percaya sama Tao Zhu. Hm, dia pasti nggak tulus dan mempunyai niat terselubung.


Eh, Tao Zhu malah tidak setuju dengan pendapat Tong Xi. Dia membela Xu Ao dengan bilang kalau manusia bisa berubah. Mungkin saja, Xu Ao baru bisa melihat kebaikannya setelah dia nggak ada. Dan juga, Xu Ao sudah bilang kalau dia bukan dijadikan tukang sapu tapi koordinator lapangan. Dia akan diangkat menjadi ketua koordinatornya dan memiliki banyak tugas. Dia bisa merasakan kalau Xu Ao tulus dan tidak ada niat menipunya sama sekali. Jadi, dia ingin membantu dan juga, mungkin asaja Xu Ao ingin memberikannya kesempatan untuk berpartisipasi dalam acara skala besar.



Sayang sekali, selama Tao Zhu bicara membela Xu Ao, Tong Xi ketiduran. Dia tertidur dengan posisi sedang duduk. Mungkin, dia terlalu lelah berlatih balet selama beberapa hari ini. Tao Zhu yang sadar, mematikan telepon setelah mengucapkan makan malam. Setelah selesai telepon, dia baru ingat kalau Nan Yi memberitahu mengenai ulang tahun Tong Xi yang sebentar lagi dan mau dirayakan bagaimana.



Tong Xi kelihatannya sudah capek secara mental dan fisik karena dipaksa latihan balet terus menerus. Dan hasilnya, performa tariannya menjadi tidak maksimal dan mengecewakan Guru Xu. Guru Xu menegurnya dan juga menanyakan mengenai tarian yang akan ditampilkannya di pentas seni Xi Hai bulan depan. Tong Xi bingung karena dia sama sekali nggak tahu ada pentas seni. Guru Xu lebih bingung lagi, soalnya, ibu Tong Xi bilang kalau Tong Xi sudah didaftarkan ke pentas seni itu dan memintanya untuk membuatkan koreo tariannya. Makanya, Guru Xu lebih tegas pada latihannya, soalnya, kalau Tong Xi ikut dalam pentas dengan performanya saat ini, akan sangat mengecewakan.



Tong Xi sama sekali nggak tahu dan nggak ada niat mau mengikuti pentas seni itu sama sekali. Namun, percuma saja dia protes sama guru Xu, karena yang mendaftarkannya adalah Ibunya. Guru Xu juga nggak bisa berbuat apa-apa dan menyuruhnya untuk mengomunikasikannya dengan Ibunya.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post