Dirumah
sakit. Detektif dari kepolisian datang menemui Mr. Wang yang sudah sadarkan
diri untuk mengajukan beberapa pertanyaan. Awalnya Pengacara Wang menghalangi
si Detektif agar tidak mengganggu Mr. Wang. Namun Mr. Wang bersedia untuk
diwawancarai, karena dia tahu kalau hari ini pasti akan datang, jadi dia sudah
bersiap.
“Kami
telah memulai investigasi dari keluargamu. Ada beberapa hal yang ingin aku
tanyakan,” kata si Detektif, menjelaskan. “Keluargamu cukup tidak biasa,”
komentarnya.
Detektif
: “Kemarin malam, kami telah mengambil pernyataan dari setiap orang. Dari putri
mantan istrimu, Wang Chu Tong.”
Detektif
: “Ibu korban kecelakaan, Pan Chen Lu (Mrs. Wang).”
Detektif
: “Dan anak angkatmu, Chen Xiao Qi.” (Keluarga Chen juga datang ke sana, dan
disaat mereka datang, Xiao Qi merasa agak canggung, sebab dia merasa seperti
terasingkan oleh keluarga baru Ayahnya).
“Yang
ingin ku tanyakan, mengapa kamu membuat keluarga ini? Dalam rumah tangga ini,
apa peran Yu Kun Qiao?” tanya Detektif. Dan mendengar itu, Mr. Wang menutup
matanya.
***
Media melaporkan akhir
dari kasus kecelakaan bus sekolah Shihe International. Dari hasil penyelidikan
kepolisian, supir truk, Mr. Xu, ditemukan bertanggung jawab untuk kecelakaan
tersebut. Kecepatan dan kelelahan adalah faktor kematiannya. Sedangkan Mr. Yu
Kun Qiao, setelah penyelidikan, ditemukan dia tidak bertanggung jawab secara
langsung, jadi dia dibebaskan dalam persidangan awal.
Saat Mr. Wang merokok
diluar gedung, dia bertemu dengan Pan Chen Lu yang menawarkan seteguk minuman
keras padanya. Dan Mr. Wang menerima penawarannya. Lalu setelah itu, Chen Lu
mengajak Mr. Wang untuk bertukaran nomor telpon. Dan tanpa mengatakan apapun, Mr.
Wang menerima nomor telpon yang Chen Lu berikan.
“Mr. Wang, waktu telah
habis,” panggil Pengacara Wang. Kemudian Mr. Wang pun mengikutinya masuk
kembali ke dalam gedung.
Didalam gedung.
Pengacara Wang mengingatkan Mr. Wang untuk menjaga jarak dari Chen Lu. Dia
menjelaskan bahwa Chen Lu adalah simpanan dari ketua Panshi Enterprises. Dan
selama ini Chen Lu hidup bergantung pada tunjangan yang diberikan padanya, tapi
sekarang anak Chen Lu sudah tiada, jadi Chen Lu tidak akan menerima tunjangan
lagi. Oleh karena itu, Chen Lu pasti sedang mencoba mencari seseorang yang
baru.
***
“Kami
melalui hal yang sama, jadi wajar bila kami bersama,” kata Mr. Wang, bercerita.
“Kemudian,
bagaimana kamu menjelaskan tentang Chen Xiao Qi?” tanya Detektif.
***
Ayah Chen datang menemui
Mr. Wang dan berbicara padanya. Dia menceritakan bahwa walaupun Xiao Qi selamat
dan hidup, tapi Xiao Qi cacat. Lalu dia memang memiliki sebuah pabrik, tapi
bisnisnya tidak berjalan baik. Jadi dia khawatir pada akhirnya, bahkan jika dia
menjual semuanya untuk mengobati kaki Xiao Qi, uang nya tidak akan cukup. Dan
mengenai uang kompesansi yang sekolah berikan, dia merasa itu tetap tidak
cukup. Mendengar itu, Mr. Wang bersikap biasa saja dan tidak peduli.
Kemudian Ayah Chen pun
mulai berbicara jujur. “Ibunya mati saat dia masih muda, namun setidaknya dia
murid yang baik dan berhasil masuk ke Shihe. Tapi aku tidak pernah membayangkan
ini akan terjadi. Aku juga sudah menikah lagi, dan Istriku barusaja melahirkan.
Sekarang semua uangku pergi untuk menghadapi tuntutan hukum dan biaya
pengobatan. Istriku dan aku bertengkar setiap harinya karena ini. Juga ada
beberapa orang yang mengatakan bahwa Xiao Qi yang memanggil pengemudi bus
keluar, jadi dia juga bersalah. Hanya kamu, Mr. Wang, yang tidak pernah mengungkit
hal ini. Kamu yang paling bersikap masuk akal. Mr. Wang, kamu pasti mengerti,”
kata Ayah Chen, bercerita dan memohon dengan sangat.
***
“Aku
ingin membantu keluarga mereka, jadi aku mengadopsi dia,” kata Mr. Wang,
bercerita.
“Bahkan
jika aku bisa mengerti niatmu untuk membantu, tapi aku ingin tahu, mengapa kamu
mengubah namanya menjadi Wang Chu Qi?” tanya Detektif, ingin tahu.
Para wartawan
menghampiri Mr. Wang dan mengajukan pertanyaan. Dan beberapa orang tua berdiri
di dekat sana untuk mendengarkan, termaksud Chen Lu.
“Supir, Yu Kun Qi,
dinyatakan tidak bersalah. Namun beberapa orang tua murid mengancam bahwa
bahkan jika dia dinyatakan tidak bersalah, mereka tidak akan melepaskannya.
Bisakah aku bertanya jika ini benar?” tanya wartawan.
“Aku tidak pernah
mendengar hal itu,” jawab Mr. Wang. “Aku percaya hukum itu adil.”
Didepan wartawan, Mr.
Wang mengatakan kalau dia percaya bahwa hukum itu adil. Tapi akhirnya
pengadilan telah memutuskan dua kali melawannya. Walaupun dia mengajukan
banding dan para orang tua murid korban yang lain telah memakai pengacara
hebat, menghabiskan begitu banyak uang, dan sumber daya sosial, namun Kun Qiao
masih dibebaskan.
Oleh karena hal itu,
Mr. Wang sangat membenci Kun Qiao. Dan kebenciannya bertambah, saat dia mendengar
kabar dari perawat bahwa Kun Qiao pasti akan sadar.
Pertama. “Kita
semua percaya bahwa hukum akan melindungi yang baik dan menghukum yang jahat.
Tapi itu tidak selalu begitu kasusnya. Kali ini, Ayah membutuhkan bantuanmu,”
kata Mr. Wang, memberitahu Chu Tong.
Kedua. Mr. Wang
membayarkan biaya pengacara untuk keluarga Chen dan juga membayarkan semua
hutang pabrik Chen. Lalu jika Xiao Qi setuju untuk diadopsi, dia ingin
membatasi kunjungan Xiao Qi dalam beberapa tahun pertama. Dan dia ingin surat
adopsi bisa siap dalam sehari atau dua hari, juga dia ingin mengubah nama Xiao
Qi untuk mengikuti marganya.
Ketiga. Mr. Wang dan
Chen Lu bertemu. “ Aku ingin bertanya, mungkin aku agak melewati batas,” kata
Mr. Wang dengan lembut. “Apa kamu mau lanjut menjadi Ibu?” tanyanya.
Mendengar pertanyaan
itu, Chen Lu diam dan meneteskan air mata.
Keempat. Mr. Wang
membayar dua aktor untuk berperan sebagai orang tua Si An.
Kelima. Saat perawat
memberitahu bahwa Kun Qiao akan segera sadar, Mr. Wang mengubah penampilan Kun
Qiao yang sudah berubah menjadi seperti dulu. Dia mencukur sedikit kumis Kun
Qiao, memotong rambut Kun Qiao yang sudah memanjang, memotong kuku Kun Qiao
yang juga sudah memanjang, lalu dia membuat sedikit luka ditubuhnya. Kemudian
dia memakaikan Kun Qiao pakaian yang setahun lalu Kun Qiao kenakan pada hari
kecelakaan bus terjadi.
Keenam. Diruang bawah
tanah. Saat Kun Qiao akhirnya tersadar, akting pun dimulai. Orang tua Si An
datang berkunjung dan membahas tentang kecelakaan bus, seolah- olah kecelakaan
itu terjadi belum lama ini, kepadahal kecelakaan tersebut sebenarnya sudah
terjadi setahun yang lalu.
Lalu setelah itu, Kun
Qiao sendiri yang memohon kepada Mr. Wang untuk jangan memanggil polisi dan bantu
dia bersembunyi, karena dia takut.
“Mengapa harus melakukan ini?” tanya Chu Tong, tidak mengerti.
“Aku tidak berniat untuk menjebak dia selamanya. Aku hanya ingin dia
menghadapi kesalahannya. Segera setelah Yu Kun Qiao menyadari hati nuraninya
dan mau menyerahkan dirinya, dia akan menyadari bahwa pengadilan sudah
menyatakan kalau dia tidak bersalah, dan dia bebas. Dan aku juga berjanji, aku
kemudian akan membubarkan keluarga ini,” jawab Mr. Wang, menjelaskan.
Karena alasan inilah,
maka semuanya selalu memperhatikan Kun Qiao. Sepertinya Mr. Wang dan Xiao Qi
ingin keluarga palsu ini tetap bertahan, jadi mereka tidak ingin Kun Qiao cepat
menyerahkan diri. Sedangkan Chu Tong dan Chen Lu menginginkan hal yang
sebaliknya, jadi mereka mencoba menstimulasi Kun Qiao. Pertama, Chu Tong
berpura- pura kerasukan dan tidur berjalan. Kedua, Chen Lu berpura- pura bahwa
ada hantu dan mengungkit tentang Lulu.
***
Setelah
selesai menjawab semua pertanyaan, Mr. Wang memijit dahinya. Lalu dia meminta
izin untuk boleh keluar dan mencari udara segar.
Diatap.
Detektif mengomentari bahwa walaupun selama ini Mr. Wang tidak ada mengekang
kebebasan Kun Qiao, tapi tindakan Mr. Wang ini adalah ilegal. Namun Kun Qiao
sudah memutuskan untuk tidak menuntut Mr. Wang, malahan Kun Qiao berterima
kasih karena Mr. Wang telah memperlakukannya seperti keluarga. Tapi Mr. Wang
harus tetap bertanggung jawab, jadi nanti diakan mengabari tanggal pengadilan
kepada Mr. Wang.
Setelah
memberitahu itu, Detektif pergi meninggalkan Mr. Wang.
Dikantor
polisi. Petugas polisi mempersilahkan Kun Qiao untuk boleh pulang. Dan Kun Qiao
pun keluar dari kantor polisi, tapi setelah itu dia merasa bingung harus
kemana.
Dalam
perjalanan pulang, Chen Lu bertemu dengan kekasihnya. Tapi saat si Kekasih
ingin memegang tangannya, dia menghindar.
“Aku
masih memerlukan waktu,” kata Chen Lu. Lalu dia berjalan pergi.
Xiao
Qi mengunjungi tahanan remaja sambil membawa terompet nya.
Petugas
membawa Chu Tong menemui Xiao Qi yang datang berkunjung. Dan saat Xiao Qi
melihatnya, dia merasa agak gugup.
“Aku
sudah selesai mempelajari musik yang terakhir kali itu. Aku ingin memainkannya
untukmu,” kata Xiao Qi. Lalu dia mulai bermain. Dan Chu Tong mendengarkan.
Kun
Qiao berdiri didekat jembatan dan diam merenung. Lalu setelah itu, dia mulai berjalan
sambil menghapus air mata nya. Kemudian dia mulai berlari.
Setelah
Xiao Qi selesai memainkan musiknya, dia menatap Chu Tong dengan tatapan gugup
dan penuh harap. Dan Chu Tong diam menatapnya. Xiao Qi kemudian tersenyum. Dan
Chu Tong juga tersenyum padanya.
Chu Tong : “Adikku, aku terus berpikir, apa itu rumah? Rumah seharusnya
menjadi tempat berteduh yang dapat melindungi kita”
“Sekarang aku telah mengalami begitu banyak. Aku merasa bahwa kita bisa melindungi rumah kita juga.”
Kesalahan generasi terakhir tidak seharusnya menjadi beban kita. Jika
tidak apa, aku ingin kita masih menjadi keluarga.”
“Mari kita memulai lembaran baru.”