Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 16
Zi Tong
menolak pulang dan ingin menunggu hingga Yi Cheng pulang karena ada yang ingin
ditanyakannya. Yang membuatnya heran sekarang, kenapa Lu Li tidak menghubungi
Yi Cheng untuk menanyakan keberadaannya dan kenapa belum pulang? Lu Li
kesulitan menjawab pertanyaan itu karena dia dan Yi Cheng sudah memutuskan
untuk tidak banyak tanya. Zi Tong bertanya lagi, apa Lu Li begitu percaya sama
Yi Cheng? Lu Li menjawab kalau dia ingin mempercayai Yi Cheng. Takut kalau Zi
Tong bertanya lagi, Lu Li langsung menyingkir dengan alasan ingin berberes. Dia
kabur ke dalam kamar Yi Cheng dan melipat pakaian-pakaiannya yang diletakkannya
di atas kasur Yi Cheng tadi.
--
Mari kita
melihat masalah karakter lain. Zhang yang ditelepon oleh putrinya tadi ternyata
pergi ke rumah sakit. Istrinya menjalani pemeriksaan menyeluruh dan hasilnya,
ditemukan tumor berukuran dua setengah kali dua senti. Istrinya mengindap
kanker lambung. Dokter bilang kalau diobati sedini mungkin, istrinya akan bisa
sehat. Pengobatan yang disarankan adalah bedah radikal, yaitu membuang tumor
dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Namun, tidak ada jaminan kalau setelah
operasi dia akan bisa sembuh total karena tergantung kemoterapi dan radioterapi
pascaoperasi. Kemoterapinya juga akan butuh waktu hingga setengah tahun.
Dan untuk
semua pengobatan itu, dia harus menyiapkan dana yang besar. Untuk operasi saja,
dia butuh sekitar 200.000 yuan. Zhang tidak mempunyai uang sebanyak itu dan
mulai menghubungi semua kenalan untuk meminjam uang. Raut wajahnya menunjukkan
kalau dia sudah sangat kalut dengan masalah yang tiba-tiba muncul ini.
--
Lu Li
sudah tertidur sambil menonton TV sementara Zi Tong masih terus terjaga. Begitu
Yi Cheng kembali, dia langsung mengajaknya bicara di ruang tamu. Dia memberi
tanda kalau Lu Li sudah tidur, jadi jangan bicara terlalu keras. Dia mau
meminta penjelasan. Nggak perlu basa-basi. Hari ini, Yi Cheng bersama Li Man
kan? Dia melihat mereka saat di mall. Kebetulan dia berbelanja dengan Lu Li
hari ini. Dari reaksinya, Yi Cheng kelihatan cemas kalau Lu Li juga melihatnya
bersama Li Man. Zi Tong memberitahu kalau Lu Li tidak melihat.
Mereka
terus saja membicarakan hal itu tanpa menyadari kalau Lu Li sudah bangun. Lu Li
mendengar semuanya tapi berpura-pura tetap tertidur. Dia mendengar Yi Cheng
yang menceritakan sama Zi Tong kalau kejadian tiga tahun lalu bukan salah Li
Man, tapi salah ayahnya. Intinya, Li Man tidak pernah mengkhianatinya.
Meski
begitu, sekarang Yi Cheng sudah menikah. Jadi, sekarang dia akan gimana? Yi
Cheng memarahinya untuk tidak menambah masalahnya. Yang pasti dia tidak akan
menyelingkuhi Lu Li. Dia memaksa Zi Tong untuk pulang sekarang juga.
Setelah
Zi Tong pergi, Lu Li berakting tidur. Dia tetap diam bahkan saat Yi Cheng
menggendongnya ke dalam kamar dan menyelimutinya. Namun, begitu lampu dan pintu
ditutup, Lu Li membuka matanya. Dia menangis. Hatinya sangat sakit. Namun, tidak
ada satupun yang tahu betapa terlukanya hatinya.
Yi Cheng
yang kembali ke kamar, mendapati baju-baju Lu Li yang terlipat di samping
tempat tidurnya. Dia kelihatan memikirkan hubungannya. Dan di saat seperti itu,
Li Man malah mengirim pesan dengan status sebagai teman, menanyakan apakah dia
bisa kembali menjadi perwakilan EG. Yi Cheng yang selama ini sudah salah paham
padanya dan merasa bersalah, menerimanya kembali menjadi perwakilan EG dan menyuruhnya
datang ke perusahaan besok untuk tandatangan kontrak kerjasama.
--
Esok
pagi,
Lu Li
berusaha bersikap biasa saja. Dia juga sok bertanya, apakah Yi Cheng yang
membawanya ke kamar kemarin? Yi Cheng dengan sok cuek menjawab kalau Lu Li
tidak perlu merasa terharu, dia hanya sedang berbuat baik. Lu Li
berterimakasih, tapi kemudian melanjutkan kalau Yi Cheng sudah melanggar
peraturan karna masuk ke wilayah pribadi, yaitu kamar. Yi Cheng jadi kesal
karena Lu Li malah menyerangnya.
Ya udah
karena Lu Li membahas itu, bukankah Lu Li kemarin juga ke kamarnya dan
memberantakkin kamarnya? Lu Li membela diri kalau itu demi agar kebohongan
mereka tidak terekspos. Untuk kali ini, Yi Cheng mengalah dan mau menebus
kesalahan. Apa yang Lu Li inginkan? Lu Li ingin Yi Cheng mentraktirnya makan
malam di restoran Michelin waktu itu. Yi Cheng setuju dan menambahkan kalau
lain kali Lu Li mau makan apa, bilang saja langsung karena dia juga bukan orang
pelit.
Setelah
tiba di kantor, Lu Li membagikan jeruk yang ditusuk dengan bendera berisi
harapan sukses karena investor mereka akan datang hari ini. Dia juga
menunjukkan perhatiannya dengan menanyakan keadaan Lei. Untunglah Lei bilang
kalau gangguan kecemasannya sudah lebih baik. Dia juga menanyakan keadaan Zhang
yang kemarin belum cepat. Dan Zhang berbohong kalau semua baik-baik saja.
Padahal
sebenarnya Zhang sedang sangat kesulitan mengumpulkan koin. Teman-temannya pada
tidak bisa meminjamkan uang sekarang karena sudah menginvestasikan uang mereka
di saham dan bitcoin.
Lu Li
hendak pergi ke ruangan Yi Cheng untuk memberikan jeruk, tapi Gu Mo muncul dan
mengajaknya bicara. Lebih tepatnya, dia meminjam ponsel Lu Li untuk menelepon
Xiaoqi. Dari kemarin, Xiaoqi sudah memblokir nomornya dan dia kesulitan
menghubunginya. Dan benar saja, begitu dia menelepon menggunakan ponsel Lu Li,
Xiaoqi langsung mengangkatnya. Tapi, begitu dia bicara, Xiaoqi langsung
mematikan telepon.
Tidak
perlu diceritakan juga, Lu Li sudah bisa tahu kalau mereka bertengkar. Lu Li
jadi merasa kasihan karena Xiaoqi sepertinya beneran marah sama Gu Mo. Soalnya,
orang yang terakhir Xiaoqi blokir nomornya, sudah tiga tahun tidak ada
berhubungan dengannya lagi. Gu Mo masih merasa dia nggak salah karna dia hanya
ingin membantu Xiaoqi memilih pasangan berkualitas.
Lu Li
saja merasa kalau Gu Mo terlalu ikut campur, soalnya dia kan bukan kakak
kandung Xiaoqi juga. Gu Mo masih membela diri kalau dia tumbuh besar bersama
Xiaoqi, jadi dia paling memahaminya selain orang tua Xiaoqi. Dia tahu orang
seperti apa yang cocok untuk Xiaoqi.
“Coba kau
katakan, orang seperti apa yang cocok untuknya?”
“Pertama,
paling tidak harus memahami dia, bisa menoleransi temperamennya, bisa
merawatnya. Dia begitu cantik, kualitas pasangannya juga harus baik. Kemampuan
ekonomi juga harus bagus.”
“Kau
sedang merujuk pada dirimu sendiri kan?”
“Standar
untuk menjadi pacarnya, paling tidak harus sepertiku.”
Ah, Lu Li
sudah bisa menebak kalau Gu Mo menyukai Xiaoqi. Gu Mo membenarkan. Dia pun
memberikan nasehat kalau Xiaoqi itu paling nggak suka orang lain ikut campur
dalam kehidupannya. Dan jika Gu Mo terus seperti itu, itu hanya akan membuat
Xiaoqi semakin menjauh. Pikirkanlah baik-baik, dia pergi dulu.
Yi Cheng
yang tadi sempat melihat Lu Li pergi bersama Gu Mo, ternyata mengikutinya. Dia
kelihatan cemburu. Namun, rasa cemburunya hilang saat Lu Li memberikannya jeruk
yang ditempelkan gambar singa.
Berbanding
terbalik dengan Yi Cheng yang bahagia mendapatkan jeruk darinya, Lu Li merasa
tidak tenang saat tahu perwakilan EG yang datang untuk tandatangan kontrak
adalah Li Man. Namun, dihadapan Li Man, dia berusaha keras untuk kelihatan
biasa-biasa. Namun, gimana dia bisa tenang kalau semua anggota tim membahas
mengenai Li Man yang menjadi perwakilan EG lagi padahal sebelumnya Yi Cheng
mengusirnya. Mereka pasti jadi kepo dan bergosip kalau ada sesuatu.
Setelah
masalah tiga tahun lalu selesai, hubungan Li Man dengan yang lain sedikit lebih
baik daripada sebelumnya. Namun, Yi Cheng tetap menjaga jarak tertentu dengan
Li Man. Begitu urusan pekerjaan selesai dan Li Man keluar dari ruangan, Yi Ming
mulai menanyakan keteguhan hati Yi Cheng. Nantinya, Li Man akan sering berada
di kantor mereka terkait kerja sama, apa Yi Cheng tidak akan merasakan apapun?
Yi Cheng menjawab, ada. Yaitu perasaan bersalah karena sudah salah paham
mengenai masalah tiga tahun lalu. Yi Ming jadi khawatir dan menanyakan lagi,
dia tidak akan menebus rasa bersalah itu dengan perasaan, kan?
“Aku
tidak punya kebiasaan seperti itu. Lagipula, sudah tiga tahun, perasaan itu
sudah lama berubah.”
“Kau
tidak khawatir kalau dia salah mengartikan rasa bersalahmu ini dan masih
menaruh harapan padamu?”
“Kalau
sebagai teman, aku bisa. Namun, mengenai perasaan lainnya, aku tidak bisa.”
Yi Ming
lega mendengarnya. Dia memberikan satu nasehat pada Yi Cheng, jika melakukan
sesuatu bersama mantan dia sebaiknya menjelaskan secara jelas pada Lu Li agar
Lu Li tidak salah paham. Yi Cheng malah merasa kalau kekhawatiran Yi Ming pada
Lu Li terlalu berlebihan. Yi Ming meluruskan, dia khawatir pada Yi Cheng dan Lu
Li.
Amy yang
sangat setia pada Li Man, tidak bisa menutupi rasa senangnya karena hubungan Li
Man dengan Yi Cheng ada kemajuan. Li Man langsung menegurnya untuk tetap
menjaga sikap karena mereka masih ada di perusahaan. Pembicaraan mereka
terhenti karna Lu Li menemuinya dan mengajaknya untuk minum kopi bersama.
Di café,
Li Man
terus saja mengungkit masa lalunya dengan Yi Cheng di depan Lu Li. Seperti
selera kopinya mirip dengan Yi Cheng, suka kopi sedikit asam. Dan demi bisa
membuat kopi yang sesuai dengan Yi Cheng, dia sampai mencari ahli kopi dan
belajar selama satu bulan. Lu Li tetap
tenang dan menyuruh Li Man untuk tidak bertele-tele dengannya karena dia sudah
tahu hubungan masa lalu mereka. Dia juga meluruskan agar Li Man tidak
memanggilnya ‘nona Lu’ melainkan ‘Nyonya Jiang.’
Dasar
jahat! Ekspresi dan cara bicara Li Man berubah 180 derajat. Dia mengejek Lu Li
yang mendapatkan gelar ‘Nyonya Jiang’ dengan paksaan, jadi tidak perlu di
pamerkan. Ketenangan Lu Li sedikit menghilang karena Li Man tahu masalah pernikahan
paksa itu. Dengan nada yang tetap dijaga tenang, Lu Li menjawab kalau dia bukan
sedang pamer melainkan mengatakan fakta.
Li Man
tidak berhenti dan berujar seolah Lu Li mengira Yi Cheng bersedia menikahinya
karena cinta. Jika dia kembali lebih awal, Lu Li tidak akan punya kesempatan.
Lu Li membalas ucapannya, jika dia sungguh mengenal Yi Cheng, seharusnya dia
tahu, meskipun dia tidak ada, tidak mungkin juga Li Man yang akan berada disisi
Yi Cheng. Li Man tertawa sinis dan menyebut Lu Li begitu polos. Dia mulai
memutar balikkan perkataan dan fakta seolah alasan Yi Cheng mau bekerja sama
dengannya dan memanggilnya ke perusahaan karena yang dibutuhkan oleh Yi Cheng
sekarang adalah dirinya.
Lu Li
semakin merasa kecil dihadapan Li Man. Namun, tetap, dia berusaha kuat dan
tegar. Dia menegaskan kalau dia tahu Li Man sangat hebat, namun, dia dan Yi
Cheng adalah suami istri yang sah. Dan seharusnya Li Man tidak berpikiran
menjadi orang ketiga, kan?
“Ah, tapi
dalam hal asmara, kaulah orang ketiga di antara kami,” ujar Li Man, tanpa malu
sedikitpun.
“Saat aku
bersamanya, sama sekali tidak tahu tentang dirimu. Selain itu, kalian sudah
putus tiga tahun. Masa lalu biarkan saja berlalu. Nona Li, kau seharusnya
melihat ke depan.”
“Ucapan
ini aku berikan juga padamu. Kau juga tahun, Yi Cheng menikahimu karena
terpaksa. Sekarang aku sudah kembali. Aku yakin dia akan membuat keputusan yang
tepat.”
Dari
jawabannya, Lu Li bisa menyimpulkan kalau Li Man ingin merusak pernikahannya.
Jadi, dia memperingati Li Man untuk tidak keterlaluan. Atau dia akan
menggunakan jalur hukum untuk melindungi pernikahannya. Lu Li sudah hendak
mengakhiri pertemuan, tapi Li Man malah membahas Yi Cheng yang meninggalkan
rapat dan baru pulang larut malam. Apa Lu Li tidak mau tahu dia kemana?
“Kelihatannya
kau tahu,” lanjut Li Man, melihat reaksi Lu Li. “Kau percaya atau tidak, kalau
aku meneleponnya sekarang, dia akan segera datang kemari dan menemaniku seperti
kemarin?”
“Dia
sudah berjanji untuk makan malam bersamaku. Nona Li, dia tidak akan datang
menemuimu.”
“Baiklah,
kita lihat saja… di dalam hatinya, siapa yang lebih penting,” tantang Li Man.
Tanpa
babibu, dia menelpon Yi Cheng dan bilang kalau ayahnya memintanya ke tempatnya
malam ini. Apa dia bisa menemani? Dan jawabannya, ya. Li Man merasa sangat puas
dan menatap Lu Li dengan tatapan penuh kemenangan. Harga diri Lu Li runtuh.
Apalagi saat itu, Yi Cheng langsung mengiriminya pesan untuk membatalkan janji.
“Sekarang,
kau seharusnya sudah jelas kan? Kau tidak bisa memakai pernikahan utnuk mengikat
Yi Cheng di sisimu karena kau selamanya tidak akan bisa menggantikan posisiku
di hatinya. Apabila kau mundur sekarang, mungkin kau tak akan kalah dengan
menyedihkan.”
Puas
menghina Lu Li, dia pergi begitu saja.
Jahat!!!
Li Man menggunakan ayahnya untuk membohongi Yi Cheng dan Lu Li. Menciptakan
jarak di antara keduanya. Seperti pesan Yi Ming, Yi Cheng seharusnya
menjelaskan dengan jelas mengenai Li Man pada Lu Li.
--
Gu Mo
tidak tahan lagi dan pergi ke rumah Xiaoqi. Begitu sampai, dia langsung memarahi
Xiaoqi karena memakan makanan instan pedas. Xiaoqi nggak peduli dan
mengusirnya. Dan meskipun dia mengigit Gu Mo, Gu Mo tetap tidak bergeming.
Setelah Xiaoqi berteriak-teriak pada orang di depan toko hingga menarik
perhatian, Gu Mo baru pergi. Perginya juga karena takut Xiaoqi mempermalukan
diri sendiri. Dia juga pergi setelah meninggalkan barang-barangnya untuk
Xiaoqi.
--
Yi Cheng
yang tidak tahu sandiwara anak dan ayah itu, pergi menemui ayah Li Man. Dia
menemani Li Man dan melindungi Li Man saat ayahnya hendak memukulnya. Dia juga
mengancam akan melaporkan ayah Li Man terkait masalah tiga tahun lalu dan juga
kekerasan terhadap Li Man jika dia masih terus mengganggu Li Man. Solusi yang
ditawarkannya adalah Li Man akan mengirimkan tunjangan kepada ayahnya sebanyak
5.000 yuan setiap bulannya, tidak lebih. Dan jika dia terus menganggu, maka
bersiap saja menjadi kriminal. Dia yang akan melaporkannya karena toh mereka
orang asing.
Ayah Li
Man yang ketakutan dengan ancaman setuju dan pergi setelah menerima kartu. Li
Man mengucapkan terimakasih atas bantuannya. Yi Cheng menegaskan kalau ini
adalah bentuk penebusannya karena sudah salah paham 3 tahun lalu. Dia hanya
bisa membantu sampai disini saja. Li Man tetap berterimakasih dan bilang
berterimakasih karena mereka masih bisa berteman. Yi Cheng tidak mau membahas
banyak hal dan langsung pamit pergi.
Alasannya
begitu terburu-buru mau pergi adalah karena dia masih ingin memenuhi janji pada
Lu Li. Setelah Yi Cheng pergi, ayah Li Man kembali. Semua adalah akting. Dan
imbalan dari akting itu adalah, Li Man memberikan uang yang dulu pernah ayahnya
berikan untuk dia keluar negeri dan tambahan 100.000 yuan.
Ayahnya
menerima kartu atm tersebut. Tapi, dia ingat pernah melihat Yi Cheng bersama
seorang wanita di perusahaan. Dan dia merasa wanita itu adalah pacar Yi Cheng.
Jika Li Man masih menyukai Yi Cheng, dia bisa membantu…
“Urusanku,
kau tidak perlu ikut campur. Kelak, tidak peduli apapun yang terjadi, jangan
pernah mendatangiku lagi. Aku dan kau, tidak punya hubungan apapun lagi.”
--
Lu Li
masih sangat bersedih dan down setelah
pertemuannya tadi dengan Li Man. Makanya, dia sampai tidak sadar kalau Yi Cheng
pulang. Yi Cheng pulang dengan membawa makanan dari restoran Michelin. Makanan
kesukaan Lu Li. Lu Li menolak makan dengan alasan sudah makan. Yi Cheng nggak
memaksa dan bilang akan makan semuanya sendirian.
“Kau
belum makan?” tanya Lu Li, penasaran.
“Bukankah
sudah kubilang ada urusan, mana ada waktu untuk makan?”
“Bukannya
kau dan Li Man…,” Lu Li langsung berhenti bicara.
Yi Cheng
kaget. Kok Lu Li bisa tahu dia dengan Li Man? Lu Li menambahkan kalau dia juga
tahu Yi Cheng dengan Li Man kemarin. Yi Cheng santai saja dan berkomentar kalau
indera keenam wanita tidak boleh diremehkan. Lu Li menjawab kalau sejak Li Man
muncul, Yi Cheng selalu bersikap aneh. Dan dengan kemampuan IQ nya yang normal
dan logika, dia bisa menebak kalau ada sesuatu diantara mereka.
“Kalau
kau begitu hebat, kau seharusnya tahu kalau sekarang aku dan dia tidak memiliki
hubungan apapun.”
“Tidak
punya hubungan tetapi pergi mendadak di tengah rapat? Tidak ada hubungan tetapi
mengingkari janji denganku dan pergi menemuinya?” marah Lu Li.
Yi Cheng
menjelaskan kalau Li Man ada masalah keluarga dan dia pergi membantu. Setelah
menjelaskan, Yi Cheng baru sadar, apa Lu Li meminta penjelasan? Dia memang
salah sudah ingkar janji, tapi kan dia udah beritahu sebelumnya. Dan juga,
mereka sudah sepakat tidak akan mencampuri urusan pribadi masing-masing. Lu Li
beralasan kalau hubungan Yi Cheng dan Li Man sudah tersebar di perusahaan
sekarang dan semua orang mengira Yi Cheng berselingkuh darinya. Meskipun itu
rumor palsu, apakah Yi Cheng bisa menghormatinya sebagai pasangannya?
“Aku
mengerti. Begini saja, besok di perusahaan, aku akan memberitahu mereka.”
“Beri
tahu apa?”
“Memberitahu
mereka, kau memiliki topi warna apa saja kecuali topi warna hijau (*topi hijau
: diselingkuhi).”
“Itu
tidak perlu kau katakan. Aku bisa mengatakannya sendiri,” kesal Lu Li.
“Jadi,
kau mau bagaimana?”
“Aku
berharap kau ke depannya jangan bertemu dengan Li Man sendirian. Kelak, kalau
mau bertemu dengannya, bawa aku juga.”
Yi Cheng
setuju. Tanpa argumen sedikitpun. Lu Li jelas senang. Karena sudah senang, dia
jadi ingin ikut makan. Yi Cheng nggak mau soalnya Lu Li sudah menolak tadi. Ya
udah, Lu Li ambil saja sendiri. Yi Cheng tersenyum kecil melihat tingkahnya.
--
Setelah
menyelesaikan kesalahpahaman kemarin, Yi Cheng mulai mengantar Lu Li sampai ke
kantor. Dia tidak mau menyembunyikan hubungan mereka lagi. Sayangnya, selama
mereka masih belum jujur pada perasaan masing-masing dan bersembunyi di balik
kontrak pernikahan dan juga dengan masih adanya Li Man, akan selalu ada badai.
Hari ini saja, Li Man menelepon Yi Cheng dan mengajaknya mengikuti konferensi
bisnis untuk mencari koneksi. Yi Cheng menerima ajakannya itu karna dia memang
sedari awal ada niat mengikuti konferensi. Li Man jelas senang dan malah
meminta Yi Cheng memilihkan warna bajunya, pink atau biru. Yi Cheng nggak mau
menjawab pertanyaan itu dan menyuruhnya menentukan sendiri. Setelah selesai
teleponan dengan Yi Cheng, Li Man berujar pada diri sendiri kalau dia akan
memakai baju warna biru, soalnya Yi Cheng pernah bilang dia cocok dengan warna
biru.
Dan
setelah mengakhiri telepon dengan Li Man, Yi Cheng langsung memanggil Lu Li.
Anggota team langsung heboh karna mereka tiba-tiba mesra lagi. Yi Cheng
mengajak Lu Li untuk ikut dengannya menghadiri konferensi bisnis. Bukankah Lu
Li bilang jika Li Man mengajaknya, maka dia harus mengajak Lu Li. Lu Li tentu
saja mau ikut. Dia langsung minta izin untuk pulang lebih awal mencari baju
formal.
Yi Cheng
menyuruh Lu Li untuk nanti memakai baju warna biru. Karena nanti dia akan
memakai baju warna biru. Dan juga, dia suka warna biru.
Lu Li
langsung menelpon Xiaoqi untuk meminjam baju formal berwarna biru. Xiaoqi yang
sedang dipameran animasi, menyuruh Lu Li untuk ke rumahnya langsung dan mencari
sendiri. Setelah mencari kesana kemari, dia akhirnya mendapakan baju formal
berwarna biru. Setelah itu, dia langsung pulang ke rumah.
Yi Cheng
juga sudah bersiap dan memanggil Lu Li untuk segera berangkat. Karena ini
pertama kalinya dia mengikuti konferensi, Lu Li jadi berdandan secara
berlebihan. Sangat berbeda dari sebelumnya. Yi Cheng sampai tercengang.
Tidak jarang, kita
jelas-jelas tahun jawabannya, tetapi memilih diam, tidak membahasnya.
Sebenarnya karena di dalam hati masih merasa, bisa ada kesempatan untuk
membalikan keadaan.
SINOPSIS INI DIBUAT OLEH :
K-ADRAMANOV.BLOGSPOT.COM
TOLONG BACA DI SOURCE ASLINYA.
JIKA ANDA MEMBACA INI BUKAN DI ALAMAT WEB : K-ADRAMANOV.BLOGSPOT.COM - HENTIKAN MEMBACA DI SOURCE PLAGIAT TERSEBUT.
TOLONG BANTU LAPORKAN KE :
K-ADRAMANOV.BLOGSPOT.COM