Sinopsis C- Movie : Lost Mind (2016) Part 3

 


Wei Wen pulang dan membangunkan Ai Qing. Lalu saat Ai Qing bangun, dengan perhatian, dia menanyakan ada apa. Sebab akhir- akhir ini Ai Qing tampak kurang baik. Dan Ai Qing menjelaskan bahwa merawat Xin Xin membuatnya merasa lelah. Mendengar itu, Wei Wen meminta maaf, sebab dia dan Ibunya telah terlalu menekan Ai Qing.

Wei Wen, aku ingin punya anak denganmu. Percayai aku, kata Ai Qing, tidak ingin Wei Wen menyalahkan diri sendiri. Lalu mereka berdua berpelukan.


Lan Bin mengikuti Ai Qing secara diam- diam.


Ai Qing datang menemui Dokter psikiater. Dia bercerita kepada Dokter bahwa dia ingin melahirkan anak dan memiliki anak, tapi dia merasa khawatir. Mendengar itu, Dokter menyarankan Ai Qing untuk membaca buku panduan menjadi Ibu. Lalu Dokter menjelaskan bahwa dia merasa optimis kepada Ai Qing, jadi dia juga  menyarankan Ai Qing untuk berhenti meminum obat yang dulu.

Bagaimana jika itu memburuk? tanya Ai Qing.

Ibu Ai, saya percaya Anda akan menjadi Ibu yang hebat, kata Dokter dengan penuh kepercayaan dan sambil tersenyum lembut.


Ai Qing pulang ke rumah dan menemui Xin Xin yang berada dikamar. Dia mencoba untuk berkomunikasi dengan Xin Xin dan mengerti Xin Xin.

Xin Xin, dapatkah kamu memberitahuku, kenapa kamu bersembunyi didalam lemari? tanya Ai Qing dengan lembut. Dan Xin Xin diam sambil menatap Ai Qing dengan penuh kewaspadaan. Jangan takut. Ini bukan hukuman, bujuk Ai Qing.

Saat Ayah baru sedang minum, Ibu baru akan menyembunyikan ku dilemari untuk bermain petak umpet, jawab Xin Xin, menceritakan masa lalunya.


Flash back

Saat Ayah baru Xin Xin minum- minum, Ibu baru Xin Xin menyuruh Xin Xin untuk bersembunyi di dalam lemari dan jangan bersuara, siapapun yang membuat suara, maka orang itu akan kalah. Dan dengan patuh, Xin Xin pun diam didalam lemari.

Awalnya Xin Xin merasa bersemangat sekali untuk menang. Tapi kemudian dia mendengar suara Ayah barunya, dan saat dia mengintip keluar, dia melihat Ayah barunya sedang memukuli Ibu barunya. Dan Xin Xin merasa sangat takut.

Flash back end


Setelah mengetahui masa lalu Xin Xin, Ai Qing menjadi lebih mengerti Xin Xin. Dengan lembut, dia menjelaskan kepada Xin Xin bahwa mereka tidak akan bermain petak umpet, dan dia akan membawa Xin Xin berjalan- jalan ke pasar malam.

Benarkah? tanya Xin Xin, merasa agak ragu- ragu.

Iya, benar, jawab Ai Qing sambil tersenyum.

Ayo buat janji kelingking, ajak Xin Xin sambil mengulurkan jarinya. Dan Ai Qing menglingkarkan jari kelingkingnya pada Xin Xin. Kamu tidak boleh ingkar janji.

Oke, aku tidak akan, janji Ai Qing.


Disekolah. Dua murid nakal yang kemarin mengejek- ejek Xin Xin, mereka kembali mengganggu Xin Xin. Mereka membongkar tas Xin Xin, mengambil gambarnya dan mengejek Xin Xin. Lalu mereka berlari keluar dari kelas sambil membawa gambar Xin Xin dan berteriak bahwa Xin Xin adalah anak yatim piatu.

Melihat itu, para murid- murid yang ada didalam kelas menertawakan Xin Xin. Dan kemudian Xin Xin pun berlari mengejar dua murid nakal tersebut.


Huang Ling yang berada dihalaman sekolah kebetulan melihat kejadian tersebut. Dia melihat dua murid nakal berlari sambil mengejek Xin Xin, dan dibelakang, Xin Xin berlari mengejar mereka berdua.

Dua murid nakal menuntun Xin Xin sampai masuk ke dalam gudang.

Huang Ling tidak melihat kemana dua murid nakal dan Xin Xin berlari barusan, jadi dengan khawatir, dia berlari mencari mereka dan sambil berteriak memanggil nama mereka.

Didalam gudang. Xin Xin melihat didepan cermin besar ada tulisan Hong Xin Xin adalah anak hantu. Melihat tulisan itu, Xin Xin mengambil kursi untuk memanjat dan kain untuk mengelap tulisan dicermin tersebut.


Lalu dari belakang, dua murid nakal datang dan mendorong Xin Xin. Lalu mereka menertawai Xin Xin. Dan dengan tatapan tajam, Xin Xin diam dan menatap mereka.

Huang Ling mencari sampai ke gudang. Karena didalam gudang agak gelap dan sepi, maka Huang Ling merasa agak ngeri dan berhati- hati. Lalu tiba- tiba dia merasa seperti ada seseorang yang lewat dibelakang, dan dia merasa sangat terkejut. Tapi saat dia melihat ke belakang, tidak ada siapapun dibelakangnya.

Kemudian Huang Ling pun lanjut berjalan lebih masuk ke dalam gudang. Dan lalu dia menemukan Xin Xin sedang berjongkok di sudut gudang.

Setelah menemukan Xin Xin, Huang Ling pergi untuk menjadi dua murid nakal. Dan dia menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan sekali.

Didepan ruang kepala sekolah. Ai Qing dan Lan Bin sampai secara bersamaan di sekolah. Ai Qing menemui Xin Xin. Lan Bin menemui Huang Ling.

Nona Huang, apa yang terjadi? tanya Ai Qing, ingin tahu.

Hanya aku, Xiao Qi dan Xuan Xuan yang disana, aku sudah jelaskan ini ke kepala sekolah dan orang tua. Namun butuh beberapa saat bagi mereka untuk memahami, jawab Huang Ling, menjelaskan.


Lan Bin kemudian tiba- tiba meminta izin untuk mengajukan pertanyaan. Dan dengan sikap waspada, Ai Qing melindungi Xin Xin serta pamit untuk pergi kepada Huang Ling. Dan Huang Ling mengiyakan serta memberitahu bahwa sekolah berharap kalau Xin Xin bisa tinggal dirumah selama seminggu ini, sebelum penyelidikan selesai. Dan Ai Qing mengerti, lalu dia ingin membawa Xin Xin pergi bersamanya, tapi Lan Bin menghentikan mereka.

Lan Bin berjongkok didepan Xin Xin dan menunjukkan foto keluarga angkat Xin Xin yang terdahulu. Apakah kamu ingat mereka? tanyanya.


Melihat foto itu, Xin Xin bersikap takut. Dan Ai Qing pun langsung melindungi Xin Xin. Apa yang kamu inginkan? tanyanya dengan tidak senang kepada Lan Bin.

Aku hanya ingin lebih mengenal Xin Xin dan keluarganya, yang dulu dan sekarang, jelas Lan Bin, menjawab.

Tidak ada yang bisa dikatakan, balas Ai Qing. Lalu dia langsung membawa Xin Xin pergi.


Diparkiran. Xin Xin merasa khawatir kalau Ai Qing tidak menginginkannya lagi. Dan dengan kesal, Ai Qing mulai mengomel. Sebab Xin Xin bisa takut tidak diinginkan, tapi Xin Xin malahan tidak berani dan tidak bisa melindungi diri sendiri. Dan Xin Xin menjelaskan bahwa dia sudah berperilaku dengan baik, tapi dua murid nakal itu yang mengganggunya dan mengambil krayonnya. Lalu dia meminta maaf dan meminta Ai Qing untuk jangan sedih, lainkali dia akan melindungi dirinya sendiri dengan baik.


Mendengar itu, dengan erat, Ai Qing memeluk Xin Xin. Aku minta maaf, aku tidak bermaksud untuk berteriak padamu. Xin Xin, aku tidak akan pernah menelantarkanmu, jelasnya, menenangkan. Dan Xin Xin membalas pelukan Ai Qing.

Direstoran. Huang Ling dan Lan Bin makan bersama. Huang Ling bertanya- tanya, bagaimana seorang gadis kecil seperti Xin Xin bisa mengikat dua gadis sendirian. Dan Lan Bin menebak bahwa kejadian ini pasti terkait dengan orang- orang yang dekat dengan Xin Xin.

Aku tidak tahu mengapa, Ibu Xin Xin tiba kurang dari 20 menit setelah itu terjadi. Aku bahkan tidak tahu siapa yang menghubunginya, gumam Huang Ling, heran.


Lan Bin kemudian menunjukkan kepada Huang Ling foto yang tadi ditunjukkannya kepada Xin Xin. Dia menjelaskan bahwa itu adalah dua orang tua asuh Xin Xin yang sebelumnya. Ayah angkat Xin Xin meninggal karena bunuh diri. Dan saat dia mengambil foto ini, seseorang memukul kepalanya dari belakang. Jadi dia sengaja menunjukkan foto ini untuk melihat reaksi Ibu- ibu angkat Xin Xin.

Jadi ini adalah adopsi kedua Xin Xin? tanya Huang Ling, memastikan.


Malam hari. Xin Xin memberitahu Ai Qing bahwa dia ingin tidur bersama dengan Ai Qing. Dan Ai Qing tidak setuju, lalu dia mengingatkan Xin Xin untuk jangan lupa tutup jendela sebelum tidur, karena malam banyak angin.

Aku sudah menutupnya, tapi seseorang membukanya, gumam Xin Xin.


Selesai berdoa dikuil, Nyonya Hong (Ibu Wei Wen) memberitahu Ai Qing bahwa dia akan menghubungi Tuan Chen (Kepala Panti Asuhan) nanti, sebab dia berencana ingin mengembalikan Xin Xin ke panti asuhan. Dia melakukan ini, karena Xin Xin jarang berbicara, selalu bersikap sakit, dan berbohong. Mendengar itu, Xin Xin memegang tangan Ai Qing dan menatapnya dengan tatapan penuh harap. Dan Ai Qing membalas pegangan tangan Xin Xin untuk menenangkannya.

Seseorang berjalan didalam rumah Ai Qing tanpa memakai sepatu.


Tengah malam. Saat Wei Wen terbangun, dia dikejutkan oleh tatapan mata Ai Qing yang ternyata belum tidur sama sekali. Lalu dia menanyakan, ada apa.

Wei Wen, aku benar- benar ingin punya Anak denganmu, kata Ai Qing dengan serius. Dan Wei Wen heran, kenapa Ai Qing membahas ini dijam seperti ini. Kamu tidak bisa begitu saja meninggalkan Anak itu, kata Ai Qing, menjelaskan niatnya.

Ibu bilang dia akan mengurusnya, balas Wei Wen, bersikap acuh.

Kamu tidak bisa mengirim Anak itu kembali begitu saja! bentak Ai Qing dengan emosional. Hong Wei Wen! Kamu tidak bisa begitu saja menyerahkan masalah kepada orang lain, kamu tidak bisa mempermainkan Xin Xin seperti ini, tegasnya.

Ai Qing, kamu yang awalnya tidak ingin mengadopsi, sekarang kamu ingin dia tetap tinggal! balas Wei Wen. Lalu dia langsung kembali tidur dengan alasan bahwa besok dia ada rapat dan harus melakukan perjalanan bisnis.

Keesokan harinya, Nyonya Hong datang ke rumah. Saat dia memanggil Xin Xin, tidak ada jawaban. Saat dia mencari ke kamar Xin Xin, tidak ada siapapun disana.

Lan Bin dan Huang Ling datang ke panti asuhan untuk mencari informasi tentang Xin Xin. Tapi Tuan Chen tidak mau memberitahu mereka.

Karena Tuan Chen tidak mau memberitahu, maka Lan Bin pun berniat untuk mencari tahu sendiri. Jadi dia berpura- pura izin pergi ke toilet.


Nyonya Hong pergi ke kamar Ai Qing, tapi tidak ada siapapun juga disana. Namun dilantai dia menemukan sebuah syal merah yang mengarah ke kamar mandi.

Lan Bin masuk secara diam- diam ke dalam ruang arsip data.




Sambil bertelponan Nyonya Hong masuk kembali ke dalam kamar Xin Xin, dan tiba- tiba dari belakang seseorang mencekik leher Nyonya Hong. Lalu orang tersebut menyeret Nyonya Hong yang pingsan.


Lan Bin berhasil menemukan data tentang Xin Xin. Lalu dia mencari tahu lebih lanjut di Internet, dengan kata kunci nama kedua orang tua Xin Xin, yaitu Ayah Chen Fusheng dan Ibu Jiang Xiuxian.

Lalu di Internet  muncul artikel dengan judul- judul, Istri membunuh suami secara brutal, Suami tampaknya menderita kerugian besar dalam investasi, Tragedi keluarga, Wanita yang diduga meracuni keluarganya.


Malam hari. Saat Ai Qing pulang ke rumah, disana sudah banyak polisi yang berkumpul dan juga para wartawan, termaksud Lan Bin.


Didalam rumah. Ai Qing menemui polisi yang bertugas dan menanyai, bagaimana kondisi Ibu mertuanya. Dan polisi menjelaskan bahwa Nyonya Hong masih dalam perawatan di ICU. Nyonya Hong terluka karena dicekek sebuah syal dilehernya. Dan mereka datang ke sini, karena mereka menerima telpon dari Wei Wen. Juga mereka menemukan Xin Xin yang bersembunyi didalam lemari.


Xin Xin, dimana dia sekarang? tanya Ai Qing, khawatir.

Kami akan membawanya ke panti asuhan selama beberapa hari, jelas si Polisi, menjawab. Dan Ai Qing tidak setuju. Evaluasi kami menunjukkan bahwa tidak baik baginya untuk tinggal disini. Bagaimanapun dia adalah anak berusia 7 tahun, dia bisa pulang, ketika dia sudah agak tenang dalam beberapa hari, jelasnya.


Tidak lama kemudian, Wei Wen pulang ke rumah. Dia menarik Ai Qing untuk mengikutinya ke dalam kamar mandi dan berbicara berdua. Dia merasa curiga, kenapa kejadian ini bisa tiba- tiba menimpa Ibunya, tepat ketika dia sedang melakukan perjalanan bisnis, dan kenapa Ai Qing tidak ada dirumah. Dan Ai Qing menjelaskan bahwa dia pergi menemui Dokter.

Aku tanya padamu, Dokter macam apa yang kamu temui? tanya Wei Wen. Dan Ai Qing diam serta menghindari tatapan mata Wei Wen. Berapa banyak hal yang tidak kamu ceritakan? Beritahu aku sekarang, kata Wei Wen, menuntut kejelasan. Dan Ai Qing diam serta ingin menghindar, tapi Wei Wen tidak membiarkan Ai Qing pergi.


Wei Wen membongkar tempat obat dikamar mandi, dan menemukan obat Ai Qing. Dan dengan panik, Ai Qing merebut obat tersebut.

Kenapa Ibu menelponku dan mengatakan bahwa kamu tidak ingin hamil? Katakan padaku mengapa? Mengapa kamu berbohong padaku? tanya Wei Wen.

Aku ingin hamil, aku serius, jawab Ai Qing.

Jangan main- main, kamu bohong! bentak Wei Wen. Kamu dengarkan! Jika sesuatu terjadi pada Ibuku, aku …” ancamnya, kesal. Lalu dia pergi.


Lan Bin mendekati Wei Wen yang keluar dari dalam rumah dan mengajukan beberapa pertanyaan. Tapi Wei Wen mengabaikannya dan masuk ke dalam mobil, lalu pergi.

Post a Comment

Previous Post Next Post