Sinopsis C- Movie : Lost Mind (2016) Part 4 END

 


Dirumah. Ai Qing mencoba menelpon Wei Wen berkali- kali, tapi Wei Wen tidak ada mengangkat telponnya sama sekali.

Ai Qing lalu tertidur di sofa dan memimpikan masa lalunya saat kecil dulu.


Flash back

Kenapa kamu berbohong? tanya Ibu.

Bu, saya tidak berbohong! jawab Ai Qing, merasa takut.

Siapa yang menyuruh mengatakan itu? bentak Ibu, bertanya. Dan Ai Qing menangis ketakutan. Kenapa kamu tidak bisa melindungi dirimu sendiri? Kamu telah menghancurkan keluarga ini! teriak Ibu sambil menguncang tubuh Ai Qing dengan kasar dan kuat. Lalu dia mengurung Ai Qing didalam lemari.

Dengan ketakutan, Ai Qing menangis dan memanggil Ibu. Tapi Ibu tidak peduli.

Flash back end

Ai Qing tersentak dan terbangun dari mimpi buruknya. Lalu tiba- tiba seseorang menelponnya, dan diapun mengangkatnya.

Halo aku istrinya ada yang bisa kubantu?

Lan Bin datang ke rumah sakit menemui Wei Wen dan mengajaknya untuk berbicara.

Ai Qing datang ke rumah sakit menjenguk Nyonya Hong.

Wei Wen memberikan informasi kontak orang tua Ai Qing kepada Lan Bin. Lalu dia menjelaskan bahwa sebenarnya dia tidak terlalu tahu banyak tentang hidup Ai Qing sebelum mereka bertemu.


Ai Qing membuka selimut Nyonya Hong untuk melihat lukanya. Kemudian Nyonya Hong tiba- tiba terbangun. Saat Nyonya Hong melihat Ai Qing dan syal merah dileher Ai Qing, dia langsung bersikap histeris. Dan Ai Qing merasa bingung.

Lalu Dokter serta Perawat datang untuk memeriksa keadaan Nyonya Hong. Dan Ai Qing pun terpaksa harus pergi.


Ketika Ai Qing keluar dan melihat Wei Wen serta Lan Bin, dia merasa seperti mereka berdua mengatainya gila dan ini adalah salahnya. Dengan panik, Ai Qing pun kemudian berlari pergi ke toilet untuk menenangkan dirinya.

Melihat Ai Qing tiba- tiba berlari, Wei Wen merasa bingung dan langsung berlari mengejarnya. Tapi sayangnya, tidak terkejar.


Ditoilet. Saat Ai Qing menatap dirnya sendiri didepan cermin, semua perkataan bahwa dia berbohong, terus tergiang didalam telinganya, sehingga dia merasa pusing. Lalu muncul bayangan jahat dirinya didepan cermin.

Mereka yang melakukan kesalahan padaku akan kuhancurkan! kata Bayangan Jahat sambil tertawa dan memegang pisau.

Dengan histeris, Ai Qing menjerit keras. Lalu dia memukul- mukul cermin sampai cermin didepan nya retak dan tangannya berdarah.  Barulah setelah itu, Bayangan Jahat menghilang.

Lan Bin menemui Tuan Chen dan menjelaskan bahwa dia datang, bukan karena Xin Xin, melainkan karena Ai Qing. Dia ingin tahu tentang Ai Qing.

Ai Qing pulang dan mencabut pecahan- pecahan kaca di tangannya. Lalu dia memperban tangannya sendiri.


Lan Bin menjelaskan bahwa dia telah menyelidiki keluarga Ai Qing untuk menghindari hal yang tidak menyenangkan terjadi lagi. Dan lalu dia tahu kalau Ai Qing sama dengan Xin Xin, keduanya sama- sama dibesarkan oleh orang tua angkat. Dan kedua orang tua angkat Ai Qing menyuruhnya untuk berbicara dengan Tuan Chen. Mendengar itu, Tuan Chen pun mengakui bahwa dia masih mengenali Ai Qing, meskipun sudah sepuluh tahun berlalu. Menurutnya, Ai Qing adalah anak yang malang.


Flash back

Shen Qing (Ai Qing) adalah korban kekerasan Ayahnya. Untuk melindungi Ai Qing, Ibu membunuh Ayah. Setelah itu, Ibu menyalahkan Ai Qing, karena Ai Qing tidak bisa melindungi dirinya sendiri, sehingga semua ini terjadi.

Kamu telah menghancurkan keluarga ini! bentak Ibu. Dan para polisi menarik Ai Qing untuk menjauhi Ibu.

Flash back end


Dirumah sakit. Seseorang mengambil seragam perawat. Lalu dia datang ke kamar rawat Nyonya Hong yang masih tertidur dan menyuntik Wei Wen dari belakang, sehingga Wei Wen pun pingsan dan tidak sadarkan diri.


Dirumah. Ai Qing menerima panggilan telpon dari Zhao (pekerja sosial baru dipanti asuhan). Setelah menerima telpon itu, Ai Qing keluar dari rumah dan mengikuti arahan yang Zhao katakan di telpon.

Zhao : Nona Hong, Xin Xin bisa pulang hari ini. Aku ingin mengundang kamu dan Xin Xin untuk makan malam. Alamat ada di undangan, dan itu ada dikotak surat mu. Sampai jumpa.

Surat : Makan malam dimulai pukul 6 sore. 500 meter barat Jembatan Guangxia


Ai Qing pergi ke sekolah dan menanyai Huang Ling, dimana Xin Xin. Dan Huang Ling menjawab barusan Nyonya Zhao sudah datang dan menjemput Xin Xin. Mengetahui itu, Ai Qing langsung berlari dan masuk ke dalam mobil dan pergi terburu- buru. Disaat itu, tanpa sengaja undangan dari Zhao yang dipegangnya terjatuh di jalan. Dan sebelum Huang Ling sempat mengembalikan undangan tersebut, Ai Qing sudah keburu pergi duluan.


Wei Wen terbangun dalam keadaan tubuh terbungkus dan terikat didalam kain, sehingga dia tidak bisa bergerak. Lalu Zhao datang dan mengambil kacamata yang dipakainya.

Zhao membuang kacamata Wei Wen ke lantai dan menginjaknya. Profesor? Hahaha bahkan tidak bisa melihat sendiri dengan jelas. Biarkan aku mengajari kamu apa itu seni, katanya. Lalu dia menyiram Wei Wen dengan cat. Setelah itu, dia menendang Wei Wen, sehingga Wei Wen kembali pingsan.

Melalui telpon, Huang Ling memberitahu Lan Bin tentang alamat di undangan Ai Qing yang ditemukannya. Dan Lan Bin pun datang ke tempat tersebut sendirian.

Alamat yang Zhao berikan adalah alamat sebuah bangunan terlantar yang kosong, besar, dan luas. Lan Bin memasuki bangunan tersebut dan berjalan naik ke lantai dua. Dia menggunakan senter untuk menyinari jalannya.


Dilantai dua bangunan, Lan Bin menemukan Wei Wen yang berada dalam keadaan tidak sadarkan diri. Dan dia merasa terkejut. Lalu dia menguncang Wei Wen dengan pelan dan memanggil- manggilnya supaya bangun. Dan saat Wei Wen terbangun, dia langsung mengingatkan Lan Bin untuk berhati- hati.

Tepat disaat Wei Wen mengatakan itu, seseorang muncul di belakang Lan Bin dan memukul Lan Bin. Sehingga Lan Bin pun langsung pingsan.

Zhao mengasah pisau, lalu memotong hati dan jantung binatang.


Ai Qing datang. Melihatnya, Lan Bin langsung mengingatkan Ai Qing untuk berhati- hati, karena Zhao adalah wanita gila. Tapi sebelum dia selesai bicara, Zhao datang dan menyumbat mulutnya dengan kain.

Setelah Zhao menyumbat mulut Lan Bin, dia menyapa Ai Qing dengan ramah. Dia mempersilahkan Ai Qing untuk duduk.


Dengan bingung, Ai Qing menatap ke sekitar, lalu dia melihat Wei Wen. Melihat keadaan Wei Wen, dia merasa khawatir dan ingin mendekatinya. Tapi sebelum dia sempat mendekati Wei Wen, Zhao membanting piring dengan keras, membuat Ai Qing langsung berhenti dan menutup mulutnya.

Biarkan dia. Pria yang tidak berguna! bentak Zhao.

Zhao kemudian mendekati Ai Qing dan mengulurkan tangannya sampai tersenyum, Halo. Aku, Jiang Xiuxian, katanya, memperkenalkan diri.


Dimeja makan. Xin Xin duduk tertidur, tidak sadarkan diri. Nyonya Jiang menuangkan minuman untuk Ai Qing. Lalu Nyonya Jiang mulai bercerita.

Hari ini adalah hari untuk merayakan reuni keluarga kita. Putriku yang malang, Xin Xin, telah menderita. Kita semua harus bekerja keras untuk menghukum orang- orang jahat yang menindas Xin Xin, kata Nyonya Jiang.


Flash back

Saat Xin Xin datang berkunjung ke panti asuhan, Nyonya Jiang merasa sangat senang sekali. Tapi kemudian dia melihat ada begitu banyak bekas luka ditubuh Xin Xin.

Karena itulah, Nyonya Jiang membunuh Ayah angkat Xin  Xin. Dia berpura- pura datang berkunjung ke rumah Ayah angkat Xin Xin, memukul kepalanya dari belakang, lalu melemparkannya dari lantai atas.

Hari pertama Xin Xin bersekolah dan diperlakukan secara tidak baik oleh satpam sekolah, Nyonya Jiang datang dan mendorongnya dari belakang, ketika si satpam sedang merokok diatas atap sekolah.

Setelah menghukum dua murid nakal yang membully Xin Xin, Nyonya Jiang langsung menelpon dan mengabari Ai Qing untuk datang ke sekolah. Karena itulah, Ai Qing bisa sampai begitu cepat ke sekolah.

Nyonya Jiang juga yang telah mencekik Nyonya Hong menggunakan syal.

Flash back end


Saat Nyonya Jiang sedang bercerita, Huang Ling datang. Eh, ada tamu? tanyanya dengan ramah. Tapi kemudian dia langsung berubah sikap, ketika Huang Ling mendekati Lan Bin dan menangis. Jangan menangis! Jangan menangisi pria! Jangan menjadi wanita bodoh yang dicuci otaknya! bentaknya.

Mendengar bentakan itu, Huang Ling dan Ai Qing sama- sama merasa terkejut serta ngeri, sehingga mereka tidak berani bersuara sama sekali.


Wanita hebat dengan membantu suami mereka? Tidak. Itu berarti dia adalah pembantu yang tidak dibayar! teriak Nyonya Jiang. Lalu dia berjalan mendekati Wei Wen dan melampiarkan emosinya dengan menendang- nendang Wei Wen. Apa yang bisa pria lakukan?! teriaknya.

Saat Nyonya Jiang menendang Wei Wen, tempat bensin yang berada diatas Wei Wen terjatuh dan mengenai Wei Wen. Setelah itu, barulah Nyonya Jiang merasa puas.


Pria terus berkata, Aku sangat lelah. Ini pekerjaan yang sulit, Dengarkan apa yang aku katakan. Aku melakukan segalanya demi mu. Hahahah itu omong kosong! kata Nyonya Jiang, penuh emosi. Lalu dia berjalan mendekati Xin Xin dan mengelus kepala Xin Xin dengan lembut, Kita, wanita, bisa menciptakan keluarga bahagia sendiri. Kita tidak membutuhkan pria sama sekali, katanya.


Aku pikir, aku bisa mengerti perasaan mu, kata Ai Qing.

Kamu bisa mengerti? Bagaimana bisa? tanya Nyonya Jiang, tidak percaya.

Ai Qing mulai menceritakan kisahnya. Dia sama seperti Xin Xin. Dia juga tinggal dipanti asuhan dulunya. Ibunya mengalami gangguan saraf, karena Ayahnya sering menyakitinya. Lalu suatu saat, demi melindunginya, Ibunya membunuh Ayahnya. Ini sudah lebih dari 20 tahun. Dia mencoba melupakan masa lalunya itu, karena itu terus menghantuinya, menyiksanya siang dan malam. Lalu setiap hari dia meminum pil untuk menyakinkan dirinya sendiri bahwa Aku tidak gila, Aku baik- baik saja. Dia mencoba untuk terlihat normal.

Sekarang karena Nyonya Jiang, Ai Qing jadi menyadari bahwa dirinya adalah orang yang tidak berani mencintai. Semua ini karena dia terus mengunci dirinya sendiri didalam hati dan tidak berani mengakui perasaannya. Dia membenci Ibunya, tapi disaat bersamaan, dia mencintai Ibunya. Dan Xin Xin mengajarinya bagaimana mencintai. Jadi baginya, Xin Xin adalah anak yang luar biasa. Membuatnya tidak bisa melepaskan Xin Xin.

Mendengar itu, Nyonya Jiang mengatakan bahwa dia juga tidak bisa melepaskan Xin Xin. Karena itulah, malam ini dia mengadakan makan malam terakhir ini.

Lalu sambil tersenyum, Nyonya Jiang menunjukkan mancis yang dimilikinya. Melihat itu, Ai Qing merasa terkejut dan langsung berdiri untuk menghentikan Nyonya Jiang, sebelum Nyonya Jiang sempat menyalakan mancis tersebut.



Huang Ling kemudian maju dan membantu Ai Qing untuk menghentikan Nyonya Jiang juga. Lalu akhirnya, mancis yang Nyonya Jiang pegang pun terjatuh.

Kemudian keadaan menjadi kacau. Setelah Huang Ling berhasil menghentikan Nyonya Jiang, dia didorong dengan kuat oleh Nyonya Jiang dan ditendang.

“Nona Hong, bawa Xin Xin pergi!” teriak Huang Ling.


Ai Qing berniat untuk membawa Xin Xin pergi bersamanya, tapi kemudian dia melihat Nyonya Jiang ingin menungut mancis dilantai. Jadi dia maju untuk mengambil mancis tersebut. Tapi kemudian Nyonya Jiang menarik kakinya, sehingga dia terjatuh. Lalu Nyonya Jiang mencekik lehernya.

“Kamu tidak  boleh mengambil Xin Xin!” bentak Nyonya Jiang, penuh emosi.

Melihat keadaan tersebut, Wei Wen merasa khawatir dan ingin membantu Ai Qing. Tapi karena tubuhnya terikat, dia jadi tidak bisa bergerak sama sekali.


Setelah Huang Ling merasa agak baikan, dia langsung berdiri dan memukul kepala Nyonya Jiang menggunakan wajan. Tapi sialnya, Nyonya Jiang tidak pingsan dan masih baik- baik saja. Malahan karena hal itu, Nyonya Jiang berbalik dan menyerang nya.

Nyonya Jiang memegang bahu Huang Ling dan mengantukkan tubuh Huang Ling berulang kali ke dinding. Melihat itu, Lan Bin ingin membantu Huang Ling, tapi sama seperti Wei Wen, dia sama sekali tidak bisa bergerak, karena tubuhnya terikat.


Tidak lama kemudian, polisi datang. Dan tiba- tiba kepala Nyonya Jiang terasa agak pusing, tapi sesaat kemudian rasa pusingnya menghilang dan dia tertawa, karena dirinya masih baik- baik saja. Lalu dia mengambil pisau besar yang ada didapur.

Nyonya Jiang berniat untuk membunuh dirinya sendiri, tapi sebelum dia sempat melakukan itu, Ai Qing datang dan menghentikannya.



Akhirnya, Nyonya Jiang ditangkap dan dibawa oleh polisi. Lalu Ai Qing mengendong Xin Xin pergi dan mengabaikan Wei Xin.

Sebelum Nyonya Jiang masuk ke dalam mobil polisi, dia melihat Xin Xin sudah sadarkan diri, dan diapun memanggil Xin Xin. “Ibu ada disini!” teriaknya.

“Nyonya Jiang, jangan khawatir. Aku akan menjaga Xin Xin,” janji Ai Qing, menenangkan.

Flash back

Saat Wei Wen dan Ai Qing datang ke panti asuhan untuk mengadopsi Xin Xin, sebenarnya Nyonya Jiang merasa sedih, karena itu berarti dia harus berpisah dari Xin Xin.


Lalu setiap malam, kenapa jendela kamar Xin Xin sering terbuka, itu karena Nyonya Jiang selalu diam- diam menyelinap untuk melihat Xin Xin.

Nyonya Jiang hanyalah seorang Ibu yang sangat menyanyangi anaknya. Dan sebenarnya dia mempunyai dua orang putri. Xin Xin adalah putri keduanya.

Saat suami Nyonya Jiang bangkrut, dia sering memukuli kedua putri mereka, dan Nyonya Jiang berusaha keras untuk melindungi. Namun suatu saat, suami Nyonya Jiang merancuni kedua putri mereka, dan Nyonya Jiang merasa sangat sedih sekali.

Nyonya Jiang kemudian bertengkar dengan suaminya. Disaat bertengkar, demi melindungi dirinya, Nyonya Jiang mengambil kayu yang berada di dekatnya dan memukul suami nya. Lalu setelah itu, dia kabur dari rumah.



Ketika Nyonya Jiang kabur dan berhenti untuk makan mie, dia melihat berita tentang keluarganya. Putri pertamanya tewas dan suaminya juga tewas. Namun putri keduanya, Xin Xin, yang berusia 3 tahun berhasil selamat dan dibawa ke panti asuhan.

Karena mendengar berita itu, Nyonya Jiang pun menjadi pekerja sosial dipanti asuhan tempat Xin Xin berada. Dan disana dia memberikan krayon merah dan hitam serta buku gambar kepada Xin Xin.



Saat Xin Xin mengikuti kelas musik yang menyanyikan lagu tentang keluarga, Nyonya Jiang memperhatikan Xin Xin dari belakang dengan perasaan sedih. Sebab dia melihat Xin Xin terus menundukkan kepalanya.

Flash back end


Dirumah sakit. Ai Qing memperhatikan bayi- bayi yang baru lahir sambil tersenyum lembut. Dia tampak seperti berharap agar suatu saat dia bisa memiliki anak sendiri.



Lalu Ai Qing bertemu dengan Huang Ling. Dan mereka berdua mengobrol. Huang Ling menanyakan, bagaimana kabar Wei Wen. Dan Ai Qing menjawab bahwa Wei Wen baik- baik saja, tapi mereka berdua membutuhkan waktu. Mendengar itu, Huang Ling memeluk Ai Qing untuk memberikan semangat. Dan Ai Qing membalas pelukannya.

Kemudian Ai Qing memegang perutnya dengan lembut. “Jangan khawatir. Kami akan membuatnya,” jelasnya. Dan Huang Ling merasa bahagia untuk Ai Qing.




Ai Qing datang ke panti asuhan untuk menjemput Xin Xin. Dan saat mereka berdua bertemu, mereka berdua saling tersenyum bahagia.


Post a Comment

Previous Post Next Post