Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 27



 


Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 27


Yi Cheng dan Lu Li hampir saja berciuman, tapi Lu Li memilih berhenti bermain dan mengaku kalah. Zi Tong tidak mau nyerah dan ingin mengulang permainan. Yi Ming tidak ingin suasana menjadi lebih canggung lagi dan menyuruh Zi Tong untuk menerima keputusannya.


Seolah tidak mau berlama-lama, Lu Li langsung pergi untuk mencuci piring. Yi Cheng mengikutinya dan menawari diri agar dia yang mencuci piring. Lu Li kelihatan lebih menjaga jarak dengan Yi Cheng sekarang dibandingkan sebelumnya. Dia terus saja menolak berbagai bantuan yang Yi Cheng tawarkan dan memilih untuk meminta bantuan Jingwen saja jika dia ingin membuka kelas programmer, kelak.


Di saat mereka masih berbincang, Lu Li tiba-tiba merasa mual. Yi Cheng panik dan mau pergi membelikan obat. Lu Li langsung melarang dan bilang kalau dia sudah membawa obat. Yi Cheng tidak bertanya lebih lanjut. Dia hanya mengambil celemek Lu Li dan menggantikan Lu Li mencuci baju.


Lu Li kembai ke kamarnya. Dia sedikit khawatir pada kandungannya dan takut kalau Yi Cheng sampai tahu dia hamil. Dia sangat ingin merahasiakannya dari Yi Cheng. Saat dia sudah mau tidur, Yi cheng mengirimkan pesan padanya untuk mengajak bertemu. Dia akan terus menunggu hingga Lu Li datang.



Di sisi lain, Jingwen begitu gencar ingin mendekati Zi Tong. Dia mengajak Zi Tong untuk jalan-jalan bersama. Yang tentu saja, di tolak. Yah udah, dia malah sok ngancam mau mengajak Lu Li saja. Zi Tong nggak mau lagi menurutinya dan memperingatinya untuk tidak menghancurkan hubungan kakak dan kakak iparnya. Jingwen setuju, asalkan Zi Tong mau mengenalkannya pacar baru. Dia mau wanita yang seperti Zi Tong.


Bruk! Dengan sekuat tenaga, dia meninju hidung Jingwen. Tidak sia-sia dia belajar Muay Thai selama ini!


Lu Li akhirnya mau pergi menemui Yi Cheng. Tujuan Yi Cheng mengajak bertemu, dia ingin menyatakan perasaannya sekali lagi pada Lu Li dengan tulus.

“Aku mencintaimu. Sebelumnya, aku begitu tidak peka dan tidak menyadari perasaanku lebih awal. Jadi, menimbulkan begitu banyak salah paham. Sekarang, aku sudah tahu. Aku jamin, aku tidak akan membuatmu terluka lagi. Aku akan baik padamu seumur hidupku.”

“Kau… sungguh bukan sedang menebus kesalahan padaku?”



“Bukan terpaksa dan juga bukan menebus kesalahan. Sekarang, aku akhirnya paham. Cinta seperti hujan panas hari ini. Tidak terduga dan membuat orang tidak bisa sembunyi. Lu Li, kembalilah ke sisiku,” ujar Yi Cheng dan memeluknya dengan erat. “Dulu, itu semua salahku membuatmu begitu sedih. Hal yang terjadi setelah aku mabuk malam itu. Aku benar-benar brengsek.”

“Kau sudah ingat semua ini?”

“Kenapa tidak memberitahuku lebih awal?”

“Memangnya jika aku memberitahumu dari awal, kau akan lebih cepat bersamaku?”

“Tentu saja. Kalau kau memberitahuku lebih awal, hal-hal setelah itu tidak akan terjadi. Lu Li, berilah aku satu kesempatan lagi. Kita mulai dari awal, ya?”


Lu Li sangat ingin memberi kesempatan sekali lagi pada Yi Cheng. Dia sudah mengangkat tangan, hendak memeluknya juga. Namun, pada akhirnya, dia memilih mendorong Yi Cheng. Dia masih belum bisa menerimanya. Yi Cheng mengerti dan tidak memaksa Lu Li untuk langsung menerimanya. Dia sadar kalau dia terlalu terburu-buru. Jika Lu Li bisa menunggunya hingga bertahun-tahun, dia juga bisa melakukan hal yang sama.



Lu Li tidak membalas perkataannya itu dan hanya pergi. Saat dalam perjalanan kembali ke kamarnya, dia mendapati Jingwen yang sedang mengobati hidungnya yang memar karena ditinju Zi Tong barusan. Jingwen jelas malu kalau jujur dia ditinju cewek, jadi dia berbohong kalau dia terjatuh.


Jingwen tahu kalau Lu Li pasti menemui Yi Cheng dan ditembak, soalnya, dia dengar Yi Cheng meminta pemilik penginapan mendekor tempat ini. Dia ingin tahu, apakah Lu Li menerima Yi Cheng? Lu Li jujur kalau dia awalnya hendak menerimanya, tetapi, kemudian dia sadar kalau Yi Cheng mungkin hanya mau bertanggung jawab padanya.

“Pernikahan memang sebuah tanggung jawab,” komentar Jingwen.

“Namun, aku harap tanggung jawab dalam pernikahanku muncul karena cinta dan bukan diawali dengan perasaan tanggung jawab.”

Jingwen sudah bisa mengerti maksud Lu Li. Artinya, Yi Cheng masih belum bisa memberikan rasa cukup aman pada Lu Li. Dia masih meragukan perasaan Yi Cheng. Lu Li merasa kalau dia dan Yi Cheng masih belum cukup cocok dan jika memaksakan diri hanya akan membuat ‘kerusakan sistem.’ Jingwen mengerti dan berjanji akan membantunya mengetest Jiang Yi Cheng jika menemukan kesempatan yang tepat.


Sayag sekali, Yi Cheng lewat setelah mereka selesai membahas hal itu dan hanya melihat kedekatan mereka saja. Ada sedikit rasa insecure di dalam dirinya, kalau saja, Lu Li memang sudah pacaran dengan Jingwen.


Hari ini, Zi Tong dan Yi Ming akan kembali ke Xinhai. Zi Tong masih belum menyerah dan membujuk kakak iparnya untuk pulang bersamanya. Ibunya juga sampai sakit karena merindukan Lu Li. Lu Li tidak ada niat kembali tapi dia akan menjenguk Ny. Cheng jika ada waktu. Zi Tong mengerti dan tidak memaksa lagi.


Sementara itu, Yi Ming berbincang dengan Yi Cheng. Saat tahu Yi Cheng ditolak oleh Lu Li, dia berusaha menyemangati. Lu Li adalah tipe orang rasional yang akan menganalisis masalah dengan rinci, baru memutuskan. Mungkin, prosesnya akan lama.

“Tidak apa-apa. Aku bisa menunggu. Namun, kau jangan seperti aku. Sudah kehilangan baru menghargai,” nasehat Yi Cheng.

Pesan-pesan sudah disampaikan, sekarang saatnya Yi Ming dan Zi Tong pergi. Karena merka pergi, Yi Cheng jadi butuh tumpangan pulang. Tentu saja, dia menumpang di mobil Jingwen.

--



di Enchant Tech,

Ada yang nggak terduga. Sejak kejadian Yezi membantu Renxun, hubungan keduanya menjadi lebih dekat. Keduanya sudah berpacaran, tapi masih merahasiakannya dari semua orang di kantor. Yezi yang ingin menyembunyikannya soalnya hubungan mereka terlalu mendadak dan takut orang kantor nggak bisa menerimanya. Masalahnya, Renxun ingin mereka mulai pacaran terang-terangan. Ya udah, Yezi meminta waktu setengah bulan sebelum mereka mengumumkan hubungan mereka secara resmi kepada semua kolega.



Lagi asyik mesra-mesraan, Xiaoqi muncul. Dia melihat Yezi bersama seorang pria, tapi nggak melihat wajah si pria. Xiaoqi langsung kesal karena Yezi berselingkuh dari Gu Mo. Mana selingkuhnya dengan orang kantor juga. Emosi, Xiaoqi hendak mencari pria selingkuhan Yezi dan memberitahu kalau Yezi pacaran dengan Gu Mo.

Yezi mana mau. Akhirnya, dia jujur kalau dia hanya pura-pura pacaran saja dengan Gu Mo.

--



Lu Li, Jingwen dan Yi Cheng baru saja sampai di apartemen (btw, Yi Cheng masih nginap di hotel ya. Dia cuma mau mengantarkan Lu Li hingga ke dalam apartemen baru nanti Jingwen mengantarkannya ke hotel) dan sudah menemui masalah. Ada orang tua yang datang untuk mencari Lu Li. Anak mereka mengambil kelas programmer dari Lu Li dan menggunakan semua uang tabungan tahun barunya.



Lu Li menjelaskan kalau dia tidak mengambil sepeserpun biaya untuk orang yang belajar darinya. Orang tua itu tidak mau mengerti dan malah mengancam mau melaporkan Lu Li ke kantor polisi karena tidak punya izin mengajar juga. Jingwen menyuruh mereka tidak asal melapor, soalnya mereka juga nggak punya bukti apapun. Keduanya ciut dan mulai mengalihkan ke hal lain. Intinya, anak mereka adalah perempuan dan kelas 3 SMA. Dan mereka tidak mau anak mereka hanya bermain komputer setiap hari hanya karena ajaran dari Lu Li. Mereka juga tidak mau mengerti kalau Lu Li mengajarkan programmer dan bukan bermain komputer. Menurut pandangan mereka, pekerjaan programmer untuk anak perempuan itu nggak ada gunanya. Nggak bisa untuk masa depan.


Yi Cheng angkat bicara agar mereka tidak meremehkan programmer wanita. Programmer pertama di dunia adalah perempuan : “Ada Lovelace.” Bahasa pemograman tingkat tinggi, Ada, diberi nama dari namanya. Ada juga Grace Hopper, ibu dari Cobol. Orang yang dijuluki “Komputer Harvard”, Henrietta Swan Leavitt. Semuanya adalah perempuan. Kalau mereka merasa orang-orang itu terlalu jauh, dihadapan mereka juga ada programmer perempuan yang hebat : Lu Li.


Saat itu, putri mereka tiba. Hui Hui marah karena orang tuanya membuat keributan dan mencari Lu Li. Dia menggunakan semua uang tabungan tahun barunya untuk membeli komputer dan tidak ada hubungannya dengan Lu Li. Dia kan sudah bilang. Ayah dan Ibunya tidak mau mengerti dan malah bersikeras menentukan jalah hidupnya termasuk jurusan kuliah yang harus diambilnya kelak demi masa depannya. Mereka tidak mau mendengarkan pendapat putrinya sama sekali.


Lu Li tidak tega dan mengemukakan pendapatnya mengenai kemampuan Hui Hui dalam memprogram. Hui Hui mempunya logika berpikir dan kreativitas yang sangat menonjol. Orang tua Hui Hui akhirnya memutuskan agar mereka membicarakan masalah tadi di rumah saja. Masalah pun terselesaikan dengan sangat baik.

--


Meskipun masalah tadi sudah terselesaikan dengan baik, Lu Li jadi kepikiran juga. Dia baru menyadari kalau masih banyak orang yang nggak bisa menerima wanita menjadi programmer. Makanya, dia mengirim pesan pada ibunya dan menanyakan alasan orang tuanya dulu tidak keberatan saat dia mengambil jurusan Ilmu Komputer.



Selesai mengirim pesan, dia mendapat video call dari Xiaoqi. Xiaoqi lagi kesal soalnya Gu Mo menipunya dengan pura-pura pacaran. Untuk apa dia begitu? Lu Li nggak begitu kaget soalnya dia sudah menduganya dari awal. Dia juga menasehati Xiaoqi untuk lebih jujur. Biar Xiaoqi mengerti, dia menyampaikan kalau Gu Mo menyukai Xiaoqi. Dan dia juga bisa melihat Xiaoqi menyukai Gu Mo.

Xiaoqi shock. Tidak bisa menerima fakta kalau dia juga suka sama Gu Mo. Dia langsung menututp telepon saking shocknya.


Tidak lama, Lu Li mendapat balasan dari Ibunya. Ibunya bilang kalau dulu mereka juga nggak setuju. Dia dan ayah Lu Li sampai bertengkar cukup lama karena masalah ini. Sangat jarang ada perempuan yang mengambil jurusan Ilmu Komputer, tapi Lu Li menyukainya. Dia mengira kalau Lu Li akan mundur setelah mencoba, makanya dia membiarkan. Tidak dia kira kalau Lu Li tidak mundur sedikitpun dan bahkan menjadi programmer.

Setelah tahu jawabannya, Lu Li semakin bersyukur karena mempunyai orang tua yang mau mendukung pilihannya.

--



Di kantor, Zhongyao menemui Lu Li dan memberitahu kalau dia keluar dari kelas programmer Lu Li. Dia juga akan berhenti dari perusahaan. Orang tuanya sudah mencarikannya pekerjaan PSM. Menurut mereka, pekerjaan itu lebih santai dan stabil. Sebenarnya, dia juga masuk kuliah karena orang tuanya yang menentukan jurusan. Dia nggak tahu mau mengambil apa dan hanya mengikuti keinginan orang tuanya. Namun, beberapa hari ini, dia selalu berpikir, alangkah bagusnya jika dia bisa mengenal Lu Li lebih awal.

Lu Li menyemangatinya dan juga dia masih bisa belajar kelas programmer terus. Zhongyao merasa itu percuma. Dia belajar juga jika tidak bisa diterapkan untuk apa. Orang tuanya tidak akan membiarkannya beralih profesi. Mereka juga merasa bermain komputer bukanlah pekerjaan. Makanya, dia berharap agar Lu Li bisa mengajari lebih banyak orang mengenai programmer, biar tidak ada orang lain yang menyesal sepertinya.

--



Hari ini, Xiaoqi mengajak Gu Mo bertemu. Seperti biasa, Gu Mo membawa Yezi. Tapi, berbeda dengan sebelumnya, Xiaoqi tidak datang sendirian, melainkan bersama Renxun. Astaga! Keduanya sama-sama pura-pura pacaran tanpa sadar kalau pasangan pura-pura mereka adalah sepasang kekasih.


Xiaoqi dengan bangga memperkenalkan Renxun sebagai pacarnya. Renxun dan Yezi udah panas. Soalnya, mereka mengira masing-masing diantara mereka sudah berselingkuh. Yezi selingkuh dengan Gu Mo. Sementara Renxun selingkuh dengan Xiaoqi. Mana Xiaoqi terus saja menempel sama Renxun.

BRAK! “Kau membatalkan kencan dan bilang pergi ke warnet untuk bermain game! Apakah dia game?!” marah Yezi, tidak bisa menaha diri lagi.


“Kau juga bilang samaku kau pergi ke salon kecantikan bersama sahabatmu. Sahabatmu itu pak Gu, ya?” balas Renxun.


“Aku dengan Pak Gu itu palsu. Tetapi aku putus denganmu itu benar!” teriak Yezi dan langsung pergi.


Renxun panik dan mengejarnya. Dia menjelaskan kalau dia juga hanya pura-pura dengan Xiaoqi. Pas udah diluar, Yezi tersenyum lebar. Dia hanya pura-pura. Dia saja bisa tahu kalau Gu Mo dan Xiaoqi itu saling suka, makanya dia sengaja begitu.



Kebohongan keduanya sudah terbongkar. Dan setelah banyak drama, akhirnya, Gu Mo jujur kalau dia menyukainya. Dia juga bilang kalau nama Tianqi itu berasal dari kata “Tian” = Manis dan “Qi” = Xiaoqi. Dia sudah menyukainya dari lama. Xiaoqi akhirnya jujur juga dan bilang kalau baru-baru ini dia menyadari kalau dia menyukai Gu Mo. Akhirnya, setelah sekian purnama, mereka resmi pacaran.

--


Yi Cheng berkunjung ke perusahaan Jingwen untuk mencari Lu Li. Gaoxi yang menyambut, memberithau kalau Lu Li izin ke rumah skait saat jam kerja. Yi Cheng panik dan langsung pergi ke rumah sakit yang diberitahu Gaoxi.


Setelah mencari ke setiap sudut rumah sakit, dia menemukan Lu Li yang baru saja selesai melakukan pemeriksaan kandungan dengan ditemani oleh Jingwen. Dia akhirnya tahu kalau Lu Li hamil.


“Kau hamil?”

Lu Li sama terkejutnya seperti Yi Cheng. Dia nggak menyangka akan ketahuan seperti ini.


Yi Cheng bertanya apakah itu anaknya? Tapi Jingwen langsung bilang kalau itu anaknya dan Lu Li. Yi Cheng shock. Lu Li juga hanya diam.

“Apakah perkataannya benar?”


Lu Li memalingkan wajah.

“Jadi sebelumnya kau menolakku…” Sedih, Yi Cheng pergi dari sana.


Lu Li hanya tetap diam dan membiarkanya pergi dalam kesalahpahaman. Setelah Yi Cheng pergi, Jingwen meminta maaf dan beralasan dia hanya mau menggoda. Lu Li hanya mau tahu alasannya berbohong seperti itu.


“Jika aku tidak mengatakan sesuatu yang kejam, bagaimana bisa memastikan ketulusannya?”

“Dia akan menganggapnya serius.”

“Maka, biarkan dia menganggapnya serius. Sebelumnya masih khawatir, tak tahu dia kembali mengejarmu karena rasa tanggung jawab atau bukan. Kalau begitu, uji dia. Jika hanya karena rasa tanggung jawab, biasanya pria seharusnya akan langsung mundur dan tak akan merasa bersalah. Jika…”


“Apa?”

“Jika dia benar-benar mencintaimu, dia pasti akan kembali mencarimu lagi.”

Lu Li terdiam. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, apakah Yi Cheng akan kembali?



Dalam kesedihan, Yi Cheng kembali ke Xinhai dan menghabiskan sebotol arak, padahal dia jelas tidak kuat minum. Pada ibunya, yang sudah sangat berharap Lu Li akan kembali, dia menyampaikan kalau dia tidak akan kembali lagi ke Chongqing.



“Ibu, dia sudah punya orang yang dia sukai.”

Ny. Cheng sudah tahu mengenai Jingwen dan yakin kalau Lu Li hanya berpura-pura dengan Jingwen.

“Bukan akting, melainkan sungguhan. Dia sudah memiliki kehidupan yang baru. Aku tidak boleh mengganggunya lagi. Maaf Ibu.”


Ny. Cheng tidak mengerti. Melihat keseriusan Yi Cheng, dia sadar sudah terjadi hal besar yang membuatnya menyerah. Dia sangat sedih. Dan tn. Jiang mana tega melihatnya sedih begitu.

--


Jingwen mulai merasa bersalah setelah berbohong kemarin. Yi Cheng beneran kembali ke Xinhai. Lu Li juga sudah tahu. Dia menyakinkan kalau dia tidak apa-apa. Jika Yi Cheng menyerah, maka penilaiannya benar. Artinya, mereka hanya kembali ke titik awal.

“Ku harap Jiang Yi Cheng tidak akan mengecewakanku,” ujar Jingwen, yakin dan berharap Yi Cheng akan kembali untuk Lu Li.

--


Yi Cheng tidak bisa melupakan Lu Li sedikitpun. Dia shock tahu kalau Lu Li sudah hamil anak Jingwen, namun, perasaannya pada Lu Li tidak sirna. Dia benar-benar mencintainya dan itu yang membuatnya begitu sedih. tn. Jiang baru kali ini melihatnya begitu.

“Ikutlah denganku,” ujar tn. Jiang.


Orang-orang selalu maju dengan berani saat tak ada harapan. Tetapi, ragu-ragu saat kebahagiaan datang. Karena dibandingkan dengan tak pernah memiliki, hal yang lebih tidak bisa diterima adalah kehilangan setelah memiliki.


 

Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 27

Yi Cheng dan Lu Li hampir saja berciuman, tapi Lu Li memilih berhenti bermain dan mengaku kalah. Zi Tong tidak mau nyerah dan ingin mengulang permainan. Yi Ming tidak ingin suasana menjadi lebih canggung lagi dan menyuruh Zi Tong untuk menerima keputusannya.

Seolah tidak mau berlama-lama, Lu Li langsung pergi untuk mencuci piring. Yi Cheng mengikutinya dan menawari diri agar dia yang mencuci piring. Lu Li kelihatan lebih menjaga jarak dengan Yi Cheng sekarang dibandingkan sebelumnya. Dia terus saja menolak berbagai bantuan yang Yi Cheng tawarkan dan memilih untuk meminta bantuan Jingwen saja jika dia ingin membuka kelas programmer, kelak.

Di saat mereka masih berbincang, Lu Li tiba-tiba merasa mual. Yi Cheng panik dan mau pergi membelikan obat. Lu Li langsung melarang dan bilang kalau dia sudah membawa obat. Yi Cheng tidak bertanya lebih lanjut. Dia hanya mengambil celemek Lu Li dan menggantikan Lu Li mencuci baju.

Lu Li kembai ke kamarnya. Dia sedikit khawatir pada kandungannya dan takut kalau Yi Cheng sampai tahu dia hamil. Dia sangat ingin merahasiakannya dari Yi Cheng. Saat dia sudah mau tidur, Yi cheng mengirimkan pesan padanya untuk mengajak bertemu. Dia akan terus menunggu hingga Lu Li datang.

Di sisi lain, Jingwen begitu gencar ingin mendekati Zi Tong. Dia mengajak Zi Tong untuk jalan-jalan bersama. Yang tentu saja, di tolak. Yah udah, dia malah sok ngancam mau mengajak Lu Li saja. Zi Tong nggak mau lagi menurutinya dan memperingatinya untuk tidak menghancurkan hubungan kakak dan kakak iparnya. Jingwen setuju, asalkan Zi Tong mau mengenalkannya pacar baru. Dia mau wanita yang seperti Zi Tong.

Bruk! Dengan sekuat tenaga, dia meninju hidung Jingwen. Tidak sia-sia dia belajar Muay Thai selama ini!

Lu Li akhirnya mau pergi menemui Yi Cheng. Tujuannya, dia ingin menyatakan perasaannya sekali lagi pada Lu Li dengan tulus.

“Aku mencintaimu. Sebelumnya, aku begitu tidak peka dan tidak menyadari perasaanku lebih awal. Jadi, menimbulkan begitu banyak salah paham. Sekarang, aku sudah tahu. Aku jamin, aku tidak akan membuatmu terluka lagi. Aku akan baik padamu seumur hidupku.”

“Kau… sungguh bukan sedang menebus kesalahan padaku?”

“Bukan terpaksa dan juga bukan menebus kesalahan. Sekarang, aku akhirnya paham. Cinta seperti hujan panas hari ini. Tidak terduga dan membuat orang tidak bisa sembunyi. Lu Li, kembalilah ke sisiku,” ujar Yi Cheng dan memeluknya dengan erat. “Dulu, itu semua salahku membuatmu begitu sedih. Hal yang terjadi setelah aku mabuk malam itu. Aku benar-benar brengsek.”

“Kau sudah ingat semua ini?”

“Kenapa tidak memberitahuku lebih awal?”

“Memangnya jika aku memberitahumu dari awal, kau akan lebih cepat bersamaku?”

“Tentu saja. Kalau kau memberitahuku lebih awal, hal-hal setelah itu tidak akan terjadi. Lu Li, berilah aku satu kesempatan lagi. Kita mulai dari awal, ya?”

Lu Li sangat ingin memberi kesempatan sekali lagi pada Yi Cheng. Dia sudah mengangkat tangan, hendak memeluknya juga. Namun, pada akhirnya, dia memilih mendorong Yi Cheng. Dia masih belum bisa menerimanya. Yi Cheng mengerti dan tidak memaksa Lu Li untuk langsung menerimanya. Dia sadar kalau dia terlalu terburu-buru. Jika Lu Li bisa menunggunya hingga bertahun-tahun, dia juga bisa melakukan hal yang sama.

Lu Li tidak membalas perkataannya itu dan hanya pergi. Saat dalam perjalanan kembali ke kamarnya, dia mendapati Jingwen yang sedang mengobati hidungnya yang memar karena ditinju Zi Tong barusan. Jingwen jelas malu kalau jujur dia ditinju cewek, jadi dia berbohong kalau dia terjatuh.

Jingwen tahu kalau Lu Li pasti menemui Yi Cheng dan ditembak, soalnya, dia dengar Yi Cheng meminta pemilik penginapan mendekor tempat ini. Dia ingin tahu, apakah Lu Li menerima Yi Cheng? Lu Li jujur kalau dia awalnya hendak menerimanya, tetapi, kemudian dia sadar kalau Yi Cheng mungkin hanya mau bertanggung jawab padanya.

“Pernikahan memang sebuah tanggung jawab,” komentar Jingwen.

“Namun, aku harap tanggung jawab dalam pernikahanku muncul karena cinta dan bukan diawali dengan perasaan tanggung jawab.”

Jingwen sudah bisa mengerti maksud Lu Li. Artinya, Yi Cheng masih belum bisa memberikan rasa cukup aman pada Lu Li. Dia masih meragukan perasaan Yi Cheng. Lu Li merasa kalau dia dan Yi Cheng masih belum cukup cocok dan jika memaksakan diri hanya akan membuat ‘kerusakan sistem.’ Jingwen mengerti dan berjanji akan membantunya mengetest Jiang Yi Cheng jika menemukan kesempatan yang tepat.

Sayag sekali, Yi Cheng lewat setelah mereka selesai membahas hal itu dan hanya melihat kedekatan mereka saja. Ada sedikit rasa insecure di dalam dirinya, kalau saja, Lu Li memang sudah pacaran dengan Jingwen.

Hari ini, Zi Tong dan Yi Ming akan kembali ke Xinhai. Zi Tong masih belum menyerah dan membujuk kakak iparnya untuk pulang bersamanya. Ibunya juga sampai sakit karena merindukan Lu Li. Lu Li tidak ada niat kembali tapi dia akan menjenguk Ny. Cheng jika ada waktu. Zi Tong mengerti dan tidak memaksa lagi.

Sementara itu, Yi Ming berbincang dengan Yi Cheng. Saat tahu Yi Cheng ditolak oleh Lu Li, dia berusaha menyemangati. Lu Li adalah tipe orang rasional yang akan menganalisis masalah dengan rinci, baru memutuskan. Mungkin, prosesnya akan lama.

“Tidak apa-apa. Aku bisa menunggu. Namun, kau jangan seperti aku. Sudah kehilangan baru menghargai,” nasehat Yi Cheng.

Pesan-pesan sudah disampaikan, sekarang saatnya Yi Ming dan Zi Tong pergi. Karena merka pergi, Yi Cheng jadi butuh tumpangan pulang. Tentu saja, dia menumpang di mobil Jingwen.

--

di Enchant Tech,

Ada yang nggak terduga. Sejak kejadian Yezi membantu Renxun, hubungan keduanya menjadi lebih dekat. Keduanya sudah berpacaran, tapi masih merahasiakannya dari semua orang di kantor. Yezi yang ingin menyembunyikannya soalnya hubungan mereka terlalu mendadak dan takut orang kantor nggak bisa menerimanya. Masalahnya, Renxun ingin mereka mulai pacaran terang-terangan. Ya udah, Yezi meminta waktu setengah bulan sebelum mereka mengumumkan hubungan mereka secara resmi kepada semua kolega.

Lagi asyik mesra-mesraan, Xiaoqi muncul. Dia melihat Yezi bersama seorang pria, tapi nggak melihat wajah si pria. Xiaoqi langsung kesal karena Yezi berselingkuh dari Gu Mo. Mana selingkuhnya dengan orang kantor juga. Emosi, Xiaoqi hendak mencari pria selingkuhan Yezi dan memberitahu kalau Yezi pacaran dengan Gu Mo.

Yezi mana mau. Akhirnya, dia jujur kalau dia hanya pura-pura pacaran saja dengan Gu Mo.

--

Lu Li, Jingwen dan Yi Cheng baru saja sampai di apartemen (btw, Yi Cheng masih nginap di hotel ya. Dia cuma mau mengantarkan Lu Li hingga ke dalam apartemen baru nanti Jingwen mengantarkannya ke hotel) dan sudah menemui masalah. Ada orang tua yang datang untuk mencari Lu Li. Anak mereka mengambil kelas programmer dari Lu Li dan menggunakan semua uang tabungan tahun barunya.

Lu Li menjelaskan kalau dia tidak mengambil sepeserpun biaya untuk orang yang belajar darinya. Orang tua itu tidak mau mengerti dan malah mengancam mau melaporkan Lu Li ke kantor polisi karena tidak punya izin mengajar juga. Jingwen menyuruh mereka tidak asal melapor, soalnya mereka juga nggak punya bukti apapun. Keduanya ciut dan mulai mengalihkan ke hal lain. Intinya, anak mereka adalah perempuan dan kelas 3 SMA. Dan mereka tidak mau anak mereka hanya bermain komputer setiap hari hanya karena ajaran dari Lu Li. Mereka juga tidak mau mengerti kalau Lu Li mengajarkan programmer dan bukan bermain komputer. Menurut pandangan mereka, pekerjaan programmer untuk anak perempuan itu nggak ada gunanya. Nggak bisa untuk masa depan.

Yi Cheng angkat bicara agar mereka tidak meremehkan programmer wanita. Programmer pertama di dunia adalah perempuan : “Ada Lovelace.” Bahasa pemograman tingkat tinggi, Ada, diberi nama dari namanya. Ada juga Grace Hopper, ibu dari Cobol. Orang yang dijuluki “Komputer Harvard”, Henrietta Swan Leavitt. Semuanya adalah perempuan. Kalau mereka merasa orang-orang itu terlalu jauh, dihadapan mereka juga ada programmer perempuan yang hebat : Lu Li.

Saat itu, putri mereka tiba. Hui Hui marah karena orang tuanya membuat keributan dan mencari Lu Li. Dia menggunakan semua uang tabungan tahun barunya untuk membeli komputer dan tidak ada hubungannya dengan Lu Li. Dia kan sudah bilang. Ayah dan Ibunya tidak mau mengerti dan malah bersikeras menentukan jalah hidupnya termasuk jurusan kuliah yang harus diambilnya kelak demi masa depannya. Mereka tidak mau mendengarkan pendapat putrinya sama sekali.

Lu Li tidak tega dan mengemukakan pendapatnya mengenai kemampuan Hui Hui dalam memprogram. Hui Hui mempunya logika berpikir dan kreativitas yang sangat menonjol. Orang tua Hui Hui akhirnya memutuskan agar mereka membicarakan masalah tadi di rumah saja. Masalah pun terselesaikan dengan sangat baik.

--

Meskipun masalah tadi sudah terselesaikan dengan baik, Lu Li jadi kepikiran juga. Dia baru menyadari kalau masih banyak orang yang nggak bisa menerima wanita menjadi programmer. Makanya, dia mengirim pesan pada ibunya dan menanyakan alasan orang tuanya dulu tidak keberatan saat dia mengambil jurusan Ilmu Komputer.

Selesai mengirim pesan, dia mendapat video call dari Xiaoqi. Xiaoqi lagi kesal soalnya Gu Mo menipunya dengan pura-pura pacaran. Untuk apa dia begitu? Lu Li nggak begitu kaget soalnya dia sudah menduganya dari awal. Dia juga menasehati Xiaoqi untuk lebih jujur. Biar Xiaoqi mengerti, dia menyampaikan kalau Gu Mo menyukai Xiaoqi. Dan dia juga bisa melihat Xiaoqi menyukai Gu Mo.

Xiaoqi shock. Tidak bisa menerima fakta kalau dia juga suka sama Gu Mo. Dia langsung menututp telepon saking shocknya.

Tidak lama, Lu Li mendapat balasan dari Ibunya. Ibunya bilang kalau dulu mereka juga nggak setuju. Dia dan ayah Lu Li sampai bertengkar cukup lama karena masalah ini. Sangat jarang ada perempuan yang mengambil jurusan Ilmu Komputer, tapi Lu Li menyukainya. Dia mengira kalau Lu Li akan mundur setelah mencoba, makanya dia membiarkan. Tidak dia kira kalau Lu Li tidak mundur sedikitpun dan bahkan menjadi programmer.

Setelah tahu jawabannya, Lu Li semakin bersyukur karena mempunyai orang tua yang mau mendukung pilihannya.

--

Di kantor, Zhongyao menemui Lu Li dan memberitahu kalau dia keluar dari kelas programmer Lu Li. Dia juga akan berhenti dari perusahaan. Orang tuanya sudah mencarikannya pekerjaan PSM. Menurut mereka, pekerjaan itu lebih santai dan stabil. Sebenarnya, dia juga masuk kuliah karena orang tuanya yang menentukan jurusan. Dia nggak tahu mau mengambil apa dan hanya mengikuti keinginan orang tuanya. Namun, beberapa hari ini, dia selalu berpikir, alangkah bagusnya jika dia bisa mengenal Lu Li lebih awal.

Lu Li menyemangatinya dan juga dia masih bisa belajar kelas programmer terus. Zhongyao merasa itu percuma. Dia belajar juga jika tidak bisa diterapkan untuk apa. Orang tuanya tidak akan membiarkannya beralih profesi. Mereka juga merasa bermain komputer bukanlah pekerjaan. Makanya, dia berharap agar Lu Li bisa mengajari lebih banyak orang mengenai programmer, biar tidak ada orang lain yang menyesal sepertinya.

--

Hari ini, Xiaoqi mengajak Gu Mo bertemu. Seperti biasa, Gu Mo membawa Yezi. Tapi, berbeda dengan sebelumnya, Xiaoqi tidak datang sendirian, melainkan bersama Renxun. Astaga! Keduanya sama-sama pura-pura pacaran tanpa sadar kalau pasangan pura-pura mereka adalah sepasang kekasih.

Xiaoqi dengan bangga memperkenalkan Renxun sebagai pacarnya. Renxun dan Yezi udah panas. Soalnya, mereka mengira masing-masing diantara mereka sudah berselingkuh. Yezi selingkuh dengan Gu Mo. Sementara Renxun selingkuh dengan Xiaoqi. Mana Xiaoqi terus saja menempel sama Renxun.

BRAK! “Kau membatalkan kencan dan bilang pergi ke warnet untuk bermain game! Apakah dia game?!” marah Yezi, tidak bisa menaha diri lagi.

“Kau juga bilang samaku kau pergi ke salon kecantikan bersama sahabatmu. Sahabatmu itu pak Gu, ya?” balas Renxun.

“Aku dengan Pak Gu itu palsu. Tetapi aku putus denganmu itu benar!” teriak Yezi dan langsung pergi.

Renxun panik dan mengejarnya. Dia menjelaskan kalau dia juga hanya pura-pura dengan Xiaoqi. Pas udah diluar, Yezi tersenyum lebar. Dia hanya pura-pura. Dia saja bisa tahu kalau Gu Mo dan Xiaoqi itu saling suka, makanya dia sengaja begitu.

Kebohongan keduanya sudah terbongkar. Dan setelah banyak drama, akhirnya, Gu Mo jujur kalau dia menyukainya. Dia juga bilang kalau nama Tianqi itu berasal dari kata “Tian” = Manis dan “Qi” = Xiaoqi. Dia sudah menyukainya dari lama. Xiaoqi akhirnya jujur juga dan bilang kalau baru-baru ini dia menyadari kalau dia menyukai Gu Mo. Akhirnya, setelah sekian purnama, mereka resmi pacaran.

--

Yi Cheng berkunjung ke perusahaan Jingwen untuk mencari Lu Li. Gaoxi yang menyambut, memberithau kalau Lu Li izin ke rumah skait saat jam kerja. Yi Cheng panik dan langsung pergi ke rumah sakit yang diberitahu Gaoxi.

Setelah mencari ke setiap sudut rumah sakit, dia menemukan Lu Li yang baru saja selesai melakukan pemeriksaan kandungan dengan ditemani oleh Jingwen. Dia akhirnya tahu kalau Lu Li hamil.

“Kau hamil?”

Lu Li sama terkejutnya seperti Yi Cheng. Dia nggak menyangka akan ketahuan seperti ini.

Yi Cheng bertanya apakah itu anaknya? Tapi Jingwen langsung bilang kalau itu anaknya dan Lu Li. Yi Cheng shock. Lu Li juga hanya diam.

“Apakah perkataannya benar?”

Lu Li memalingkan wajah.

“Jadi sebelumnya kau menolakku…” Sedih, Yi Cheng pergi dari sana.

Lu Li hanya tetap diam dan membiarkanya pergi dalam kesalahpahaman. Setelah Yi Cheng pergi, Jingwen meminta maaf dan beralasan dia hanya mau menggoda. Lu Li hanya mau tahu alasannya berbohong seperti itu.

“Jika aku tidak mengatakan sesuatu yang kejam, bagaimana bisa memastikan ketulusannya?”

“Dia akan menganggapnya serius.”

“Maka, biarkan dia menganggapnya serius. Sebelumnya masih khawatir, tak tahu dia kembali mengejarmu karena rasa tanggung jawab atau bukan. Kalau begitu, uji dia. Jika hanya karena rasa tanggung jawab, biasanya pria seharusnya akan langsung mundur dan tak akan merasa bersalah. Jika…”

“Apa?”

“Jika dia benar-benar mencintaimu, dia pasti akan kembali mencarimu lagi.”

Lu Li terdiam. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, apakah Yi Cheng akan kembali?

Dalam kesedihan, Yi Cheng kembali ke Xinhai dan menghabiskan sebotol arak, padahal dia jelas tidak kuat minum. Pada ibunya, yang sudah sangat berharap Lu Li akan kembali, dia menyampaikan kalau dia tidak akan kembali lagi ke Chongqing.

“Ibu, dia sudah punya orang yang dia sukai.”

Ny. Cheng sudah tahu mengenai Jingwen dan yakin kalau Lu Li hanya berpura-pura dengan Jingwen.

“Bukan akting, melainkan sungguhan. Dia sudah memiliki kehidupan yang baru. Aku tidak boleh mengganggunya lagi. Maaf Ibu.”

Ny. Cheng tidak mengerti. Melihat keseriusan Yi Cheng, dia sadar sudah terjadi hal besar yang membuatnya menyerah. Dia sangat sedih. Dan tn. Jiang mana tega melihatnya sedih begitu.

--

Jingwen mulai merasa bersalah setelah berbohong kemarin. Yi Cheng beneran kembali ke Xinhai. Lu Li juga sudah tahu. Dia menyakinkan kalau dia tidak apa-apa. Jika Yi Cheng menyerah, maka penilaiannya benar. Artinya, mereka hanya kembali ke titik awal.

“Ku harap Jiang Yi Cheng tidak akan mengecewakanku,” ujar Jingwen, yakin dan berharap Yi Cheng akan kembali untuk Lu Li.

--

Yi Cheng tidak bisa melupakan Lu Li sedikitpun. Dia shock tahu kalau Lu Li sudah hamil anak Jingwen, namun, perasaannya pada Lu Li tidak sirna. Dia benar-benar mencintainya dan itu yang membuatnya begitu sedih. tn. Jiang baru kali ini melihatnya begitu.

“Ikutlah denganku,” ujar tn. Jiang.

Orang-orang selalu maju dengan berani saat tak ada harapan. Tetapi, ragu-ragu saat kebahagiaan datang. Karena dibandingkan dengan tak pernah memiliki, hal yang lebih tidak bisa diterima adalah kehilangan setelah memiliki.


 

Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 27

Yi Cheng dan Lu Li hampir saja berciuman, tapi Lu Li memilih berhenti bermain dan mengaku kalah. Zi Tong tidak mau nyerah dan ingin mengulang permainan. Yi Ming tidak ingin suasana menjadi lebih canggung lagi dan menyuruh Zi Tong untuk menerima keputusannya.

Seolah tidak mau berlama-lama, Lu Li langsung pergi untuk mencuci piring. Yi Cheng mengikutinya dan menawari diri agar dia yang mencuci piring. Lu Li kelihatan lebih menjaga jarak dengan Yi Cheng sekarang dibandingkan sebelumnya. Dia terus saja menolak berbagai bantuan yang Yi Cheng tawarkan dan memilih untuk meminta bantuan Jingwen saja jika dia ingin membuka kelas programmer, kelak.

Di saat mereka masih berbincang, Lu Li tiba-tiba merasa mual. Yi Cheng panik dan mau pergi membelikan obat. Lu Li langsung melarang dan bilang kalau dia sudah membawa obat. Yi Cheng tidak bertanya lebih lanjut. Dia hanya mengambil celemek Lu Li dan menggantikan Lu Li mencuci baju.

Lu Li kembai ke kamarnya. Dia sedikit khawatir pada kandungannya dan takut kalau Yi Cheng sampai tahu dia hamil. Dia sangat ingin merahasiakannya dari Yi Cheng. Saat dia sudah mau tidur, Yi cheng mengirimkan pesan padanya untuk mengajak bertemu. Dia akan terus menunggu hingga Lu Li datang.

Di sisi lain, Jingwen begitu gencar ingin mendekati Zi Tong. Dia mengajak Zi Tong untuk jalan-jalan bersama. Yang tentu saja, di tolak. Yah udah, dia malah sok ngancam mau mengajak Lu Li saja. Zi Tong nggak mau lagi menurutinya dan memperingatinya untuk tidak menghancurkan hubungan kakak dan kakak iparnya. Jingwen setuju, asalkan Zi Tong mau mengenalkannya pacar baru. Dia mau wanita yang seperti Zi Tong.

Bruk! Dengan sekuat tenaga, dia meninju hidung Jingwen. Tidak sia-sia dia belajar Muay Thai selama ini!

Lu Li akhirnya mau pergi menemui Yi Cheng. Tujuannya, dia ingin menyatakan perasaannya sekali lagi pada Lu Li dengan tulus.

“Aku mencintaimu. Sebelumnya, aku begitu tidak peka dan tidak menyadari perasaanku lebih awal. Jadi, menimbulkan begitu banyak salah paham. Sekarang, aku sudah tahu. Aku jamin, aku tidak akan membuatmu terluka lagi. Aku akan baik padamu seumur hidupku.”

“Kau… sungguh bukan sedang menebus kesalahan padaku?”

“Bukan terpaksa dan juga bukan menebus kesalahan. Sekarang, aku akhirnya paham. Cinta seperti hujan panas hari ini. Tidak terduga dan membuat orang tidak bisa sembunyi. Lu Li, kembalilah ke sisiku,” ujar Yi Cheng dan memeluknya dengan erat. “Dulu, itu semua salahku membuatmu begitu sedih. Hal yang terjadi setelah aku mabuk malam itu. Aku benar-benar brengsek.”

“Kau sudah ingat semua ini?”

“Kenapa tidak memberitahuku lebih awal?”

“Memangnya jika aku memberitahumu dari awal, kau akan lebih cepat bersamaku?”

“Tentu saja. Kalau kau memberitahuku lebih awal, hal-hal setelah itu tidak akan terjadi. Lu Li, berilah aku satu kesempatan lagi. Kita mulai dari awal, ya?”

Lu Li sangat ingin memberi kesempatan sekali lagi pada Yi Cheng. Dia sudah mengangkat tangan, hendak memeluknya juga. Namun, pada akhirnya, dia memilih mendorong Yi Cheng. Dia masih belum bisa menerimanya. Yi Cheng mengerti dan tidak memaksa Lu Li untuk langsung menerimanya. Dia sadar kalau dia terlalu terburu-buru. Jika Lu Li bisa menunggunya hingga bertahun-tahun, dia juga bisa melakukan hal yang sama.

Lu Li tidak membalas perkataannya itu dan hanya pergi. Saat dalam perjalanan kembali ke kamarnya, dia mendapati Jingwen yang sedang mengobati hidungnya yang memar karena ditinju Zi Tong barusan. Jingwen jelas malu kalau jujur dia ditinju cewek, jadi dia berbohong kalau dia terjatuh.

Jingwen tahu kalau Lu Li pasti menemui Yi Cheng dan ditembak, soalnya, dia dengar Yi Cheng meminta pemilik penginapan mendekor tempat ini. Dia ingin tahu, apakah Lu Li menerima Yi Cheng? Lu Li jujur kalau dia awalnya hendak menerimanya, tetapi, kemudian dia sadar kalau Yi Cheng mungkin hanya mau bertanggung jawab padanya.

“Pernikahan memang sebuah tanggung jawab,” komentar Jingwen.

“Namun, aku harap tanggung jawab dalam pernikahanku muncul karena cinta dan bukan diawali dengan perasaan tanggung jawab.”

Jingwen sudah bisa mengerti maksud Lu Li. Artinya, Yi Cheng masih belum bisa memberikan rasa cukup aman pada Lu Li. Dia masih meragukan perasaan Yi Cheng. Lu Li merasa kalau dia dan Yi Cheng masih belum cukup cocok dan jika memaksakan diri hanya akan membuat ‘kerusakan sistem.’ Jingwen mengerti dan berjanji akan membantunya mengetest Jiang Yi Cheng jika menemukan kesempatan yang tepat.

Sayag sekali, Yi Cheng lewat setelah mereka selesai membahas hal itu dan hanya melihat kedekatan mereka saja. Ada sedikit rasa insecure di dalam dirinya, kalau saja, Lu Li memang sudah pacaran dengan Jingwen.

Hari ini, Zi Tong dan Yi Ming akan kembali ke Xinhai. Zi Tong masih belum menyerah dan membujuk kakak iparnya untuk pulang bersamanya. Ibunya juga sampai sakit karena merindukan Lu Li. Lu Li tidak ada niat kembali tapi dia akan menjenguk Ny. Cheng jika ada waktu. Zi Tong mengerti dan tidak memaksa lagi.

Sementara itu, Yi Ming berbincang dengan Yi Cheng. Saat tahu Yi Cheng ditolak oleh Lu Li, dia berusaha menyemangati. Lu Li adalah tipe orang rasional yang akan menganalisis masalah dengan rinci, baru memutuskan. Mungkin, prosesnya akan lama.

“Tidak apa-apa. Aku bisa menunggu. Namun, kau jangan seperti aku. Sudah kehilangan baru menghargai,” nasehat Yi Cheng.

Pesan-pesan sudah disampaikan, sekarang saatnya Yi Ming dan Zi Tong pergi. Karena merka pergi, Yi Cheng jadi butuh tumpangan pulang. Tentu saja, dia menumpang di mobil Jingwen.

--

di Enchant Tech,

Ada yang nggak terduga. Sejak kejadian Yezi membantu Renxun, hubungan keduanya menjadi lebih dekat. Keduanya sudah berpacaran, tapi masih merahasiakannya dari semua orang di kantor. Yezi yang ingin menyembunyikannya soalnya hubungan mereka terlalu mendadak dan takut orang kantor nggak bisa menerimanya. Masalahnya, Renxun ingin mereka mulai pacaran terang-terangan. Ya udah, Yezi meminta waktu setengah bulan sebelum mereka mengumumkan hubungan mereka secara resmi kepada semua kolega.

Lagi asyik mesra-mesraan, Xiaoqi muncul. Dia melihat Yezi bersama seorang pria, tapi nggak melihat wajah si pria. Xiaoqi langsung kesal karena Yezi berselingkuh dari Gu Mo. Mana selingkuhnya dengan orang kantor juga. Emosi, Xiaoqi hendak mencari pria selingkuhan Yezi dan memberitahu kalau Yezi pacaran dengan Gu Mo.

Yezi mana mau. Akhirnya, dia jujur kalau dia hanya pura-pura pacaran saja dengan Gu Mo.

--

Lu Li, Jingwen dan Yi Cheng baru saja sampai di apartemen (btw, Yi Cheng masih nginap di hotel ya. Dia cuma mau mengantarkan Lu Li hingga ke dalam apartemen baru nanti Jingwen mengantarkannya ke hotel) dan sudah menemui masalah. Ada orang tua yang datang untuk mencari Lu Li. Anak mereka mengambil kelas programmer dari Lu Li dan menggunakan semua uang tabungan tahun barunya.

Lu Li menjelaskan kalau dia tidak mengambil sepeserpun biaya untuk orang yang belajar darinya. Orang tua itu tidak mau mengerti dan malah mengancam mau melaporkan Lu Li ke kantor polisi karena tidak punya izin mengajar juga. Jingwen menyuruh mereka tidak asal melapor, soalnya mereka juga nggak punya bukti apapun. Keduanya ciut dan mulai mengalihkan ke hal lain. Intinya, anak mereka adalah perempuan dan kelas 3 SMA. Dan mereka tidak mau anak mereka hanya bermain komputer setiap hari hanya karena ajaran dari Lu Li. Mereka juga tidak mau mengerti kalau Lu Li mengajarkan programmer dan bukan bermain komputer. Menurut pandangan mereka, pekerjaan programmer untuk anak perempuan itu nggak ada gunanya. Nggak bisa untuk masa depan.

Yi Cheng angkat bicara agar mereka tidak meremehkan programmer wanita. Programmer pertama di dunia adalah perempuan : “Ada Lovelace.” Bahasa pemograman tingkat tinggi, Ada, diberi nama dari namanya. Ada juga Grace Hopper, ibu dari Cobol. Orang yang dijuluki “Komputer Harvard”, Henrietta Swan Leavitt. Semuanya adalah perempuan. Kalau mereka merasa orang-orang itu terlalu jauh, dihadapan mereka juga ada programmer perempuan yang hebat : Lu Li.

Saat itu, putri mereka tiba. Hui Hui marah karena orang tuanya membuat keributan dan mencari Lu Li. Dia menggunakan semua uang tabungan tahun barunya untuk membeli komputer dan tidak ada hubungannya dengan Lu Li. Dia kan sudah bilang. Ayah dan Ibunya tidak mau mengerti dan malah bersikeras menentukan jalah hidupnya termasuk jurusan kuliah yang harus diambilnya kelak demi masa depannya. Mereka tidak mau mendengarkan pendapat putrinya sama sekali.

Lu Li tidak tega dan mengemukakan pendapatnya mengenai kemampuan Hui Hui dalam memprogram. Hui Hui mempunya logika berpikir dan kreativitas yang sangat menonjol. Orang tua Hui Hui akhirnya memutuskan agar mereka membicarakan masalah tadi di rumah saja. Masalah pun terselesaikan dengan sangat baik.

--

Meskipun masalah tadi sudah terselesaikan dengan baik, Lu Li jadi kepikiran juga. Dia baru menyadari kalau masih banyak orang yang nggak bisa menerima wanita menjadi programmer. Makanya, dia mengirim pesan pada ibunya dan menanyakan alasan orang tuanya dulu tidak keberatan saat dia mengambil jurusan Ilmu Komputer.

Selesai mengirim pesan, dia mendapat video call dari Xiaoqi. Xiaoqi lagi kesal soalnya Gu Mo menipunya dengan pura-pura pacaran. Untuk apa dia begitu? Lu Li nggak begitu kaget soalnya dia sudah menduganya dari awal. Dia juga menasehati Xiaoqi untuk lebih jujur. Biar Xiaoqi mengerti, dia menyampaikan kalau Gu Mo menyukai Xiaoqi. Dan dia juga bisa melihat Xiaoqi menyukai Gu Mo.

Xiaoqi shock. Tidak bisa menerima fakta kalau dia juga suka sama Gu Mo. Dia langsung menututp telepon saking shocknya.

Tidak lama, Lu Li mendapat balasan dari Ibunya. Ibunya bilang kalau dulu mereka juga nggak setuju. Dia dan ayah Lu Li sampai bertengkar cukup lama karena masalah ini. Sangat jarang ada perempuan yang mengambil jurusan Ilmu Komputer, tapi Lu Li menyukainya. Dia mengira kalau Lu Li akan mundur setelah mencoba, makanya dia membiarkan. Tidak dia kira kalau Lu Li tidak mundur sedikitpun dan bahkan menjadi programmer.

Setelah tahu jawabannya, Lu Li semakin bersyukur karena mempunyai orang tua yang mau mendukung pilihannya.

--

Di kantor, Zhongyao menemui Lu Li dan memberitahu kalau dia keluar dari kelas programmer Lu Li. Dia juga akan berhenti dari perusahaan. Orang tuanya sudah mencarikannya pekerjaan PSM. Menurut mereka, pekerjaan itu lebih santai dan stabil. Sebenarnya, dia juga masuk kuliah karena orang tuanya yang menentukan jurusan. Dia nggak tahu mau mengambil apa dan hanya mengikuti keinginan orang tuanya. Namun, beberapa hari ini, dia selalu berpikir, alangkah bagusnya jika dia bisa mengenal Lu Li lebih awal.

Lu Li menyemangatinya dan juga dia masih bisa belajar kelas programmer terus. Zhongyao merasa itu percuma. Dia belajar juga jika tidak bisa diterapkan untuk apa. Orang tuanya tidak akan membiarkannya beralih profesi. Mereka juga merasa bermain komputer bukanlah pekerjaan. Makanya, dia berharap agar Lu Li bisa mengajari lebih banyak orang mengenai programmer, biar tidak ada orang lain yang menyesal sepertinya.

--

Hari ini, Xiaoqi mengajak Gu Mo bertemu. Seperti biasa, Gu Mo membawa Yezi. Tapi, berbeda dengan sebelumnya, Xiaoqi tidak datang sendirian, melainkan bersama Renxun. Astaga! Keduanya sama-sama pura-pura pacaran tanpa sadar kalau pasangan pura-pura mereka adalah sepasang kekasih.

Xiaoqi dengan bangga memperkenalkan Renxun sebagai pacarnya. Renxun dan Yezi udah panas. Soalnya, mereka mengira masing-masing diantara mereka sudah berselingkuh. Yezi selingkuh dengan Gu Mo. Sementara Renxun selingkuh dengan Xiaoqi. Mana Xiaoqi terus saja menempel sama Renxun.

BRAK! “Kau membatalkan kencan dan bilang pergi ke warnet untuk bermain game! Apakah dia game?!” marah Yezi, tidak bisa menaha diri lagi.

“Kau juga bilang samaku kau pergi ke salon kecantikan bersama sahabatmu. Sahabatmu itu pak Gu, ya?” balas Renxun.

“Aku dengan Pak Gu itu palsu. Tetapi aku putus denganmu itu benar!” teriak Yezi dan langsung pergi.

Renxun panik dan mengejarnya. Dia menjelaskan kalau dia juga hanya pura-pura dengan Xiaoqi. Pas udah diluar, Yezi tersenyum lebar. Dia hanya pura-pura. Dia saja bisa tahu kalau Gu Mo dan Xiaoqi itu saling suka, makanya dia sengaja begitu.

Kebohongan keduanya sudah terbongkar. Dan setelah banyak drama, akhirnya, Gu Mo jujur kalau dia menyukainya. Dia juga bilang kalau nama Tianqi itu berasal dari kata “Tian” = Manis dan “Qi” = Xiaoqi. Dia sudah menyukainya dari lama. Xiaoqi akhirnya jujur juga dan bilang kalau baru-baru ini dia menyadari kalau dia menyukai Gu Mo. Akhirnya, setelah sekian purnama, mereka resmi pacaran.

--

Yi Cheng berkunjung ke perusahaan Jingwen untuk mencari Lu Li. Gaoxi yang menyambut, memberithau kalau Lu Li izin ke rumah skait saat jam kerja. Yi Cheng panik dan langsung pergi ke rumah sakit yang diberitahu Gaoxi.

Setelah mencari ke setiap sudut rumah sakit, dia menemukan Lu Li yang baru saja selesai melakukan pemeriksaan kandungan dengan ditemani oleh Jingwen. Dia akhirnya tahu kalau Lu Li hamil.

“Kau hamil?”

Lu Li sama terkejutnya seperti Yi Cheng. Dia nggak menyangka akan ketahuan seperti ini.

Yi Cheng bertanya apakah itu anaknya? Tapi Jingwen langsung bilang kalau itu anaknya dan Lu Li. Yi Cheng shock. Lu Li juga hanya diam.

“Apakah perkataannya benar?”

Lu Li memalingkan wajah.

“Jadi sebelumnya kau menolakku…” Sedih, Yi Cheng pergi dari sana.

Lu Li hanya tetap diam dan membiarkanya pergi dalam kesalahpahaman. Setelah Yi Cheng pergi, Jingwen meminta maaf dan beralasan dia hanya mau menggoda. Lu Li hanya mau tahu alasannya berbohong seperti itu.

“Jika aku tidak mengatakan sesuatu yang kejam, bagaimana bisa memastikan ketulusannya?”

“Dia akan menganggapnya serius.”

“Maka, biarkan dia menganggapnya serius. Sebelumnya masih khawatir, tak tahu dia kembali mengejarmu karena rasa tanggung jawab atau bukan. Kalau begitu, uji dia. Jika hanya karena rasa tanggung jawab, biasanya pria seharusnya akan langsung mundur dan tak akan merasa bersalah. Jika…”

“Apa?”

“Jika dia benar-benar mencintaimu, dia pasti akan kembali mencarimu lagi.”

Lu Li terdiam. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, apakah Yi Cheng akan kembali?

Dalam kesedihan, Yi Cheng kembali ke Xinhai dan menghabiskan sebotol arak, padahal dia jelas tidak kuat minum. Pada ibunya, yang sudah sangat berharap Lu Li akan kembali, dia menyampaikan kalau dia tidak akan kembali lagi ke Chongqing.

“Ibu, dia sudah punya orang yang dia sukai.”

Ny. Cheng sudah tahu mengenai Jingwen dan yakin kalau Lu Li hanya berpura-pura dengan Jingwen.

“Bukan akting, melainkan sungguhan. Dia sudah memiliki kehidupan yang baru. Aku tidak boleh mengganggunya lagi. Maaf Ibu.”

Ny. Cheng tidak mengerti. Melihat keseriusan Yi Cheng, dia sadar sudah terjadi hal besar yang membuatnya menyerah. Dia sangat sedih. Dan tn. Jiang mana tega melihatnya sedih begitu.

--

Jingwen mulai merasa bersalah setelah berbohong kemarin. Yi Cheng beneran kembali ke Xinhai. Lu Li juga sudah tahu. Dia menyakinkan kalau dia tidak apa-apa. Jika Yi Cheng menyerah, maka penilaiannya benar. Artinya, mereka hanya kembali ke titik awal.

“Ku harap Jiang Yi Cheng tidak akan mengecewakanku,” ujar Jingwen, yakin dan berharap Yi Cheng akan kembali untuk Lu Li.

--

Yi Cheng tidak bisa melupakan Lu Li sedikitpun. Dia shock tahu kalau Lu Li sudah hamil anak Jingwen, namun, perasaannya pada Lu Li tidak sirna. Dia benar-benar mencintainya dan itu yang membuatnya begitu sedih. tn. Jiang baru kali ini melihatnya begitu.

“Ikutlah denganku,” ujar tn. Jiang.

Orang-orang selalu maju dengan berani saat tak ada harapan. Tetapi, ragu-ragu saat kebahagiaan datang. Karena dibandingkan dengan tak pernah memiliki, hal yang lebih tidak bisa diterima adalah kehilangan setelah memiliki.


 

Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 27

Yi Cheng dan Lu Li hampir saja berciuman, tapi Lu Li memilih berhenti bermain dan mengaku kalah. Zi Tong tidak mau nyerah dan ingin mengulang permainan. Yi Ming tidak ingin suasana menjadi lebih canggung lagi dan menyuruh Zi Tong untuk menerima keputusannya.

Seolah tidak mau berlama-lama, Lu Li langsung pergi untuk mencuci piring. Yi Cheng mengikutinya dan menawari diri agar dia yang mencuci piring. Lu Li kelihatan lebih menjaga jarak dengan Yi Cheng sekarang dibandingkan sebelumnya. Dia terus saja menolak berbagai bantuan yang Yi Cheng tawarkan dan memilih untuk meminta bantuan Jingwen saja jika dia ingin membuka kelas programmer, kelak.

Di saat mereka masih berbincang, Lu Li tiba-tiba merasa mual. Yi Cheng panik dan mau pergi membelikan obat. Lu Li langsung melarang dan bilang kalau dia sudah membawa obat. Yi Cheng tidak bertanya lebih lanjut. Dia hanya mengambil celemek Lu Li dan menggantikan Lu Li mencuci baju.

Lu Li kembai ke kamarnya. Dia sedikit khawatir pada kandungannya dan takut kalau Yi Cheng sampai tahu dia hamil. Dia sangat ingin merahasiakannya dari Yi Cheng. Saat dia sudah mau tidur, Yi cheng mengirimkan pesan padanya untuk mengajak bertemu. Dia akan terus menunggu hingga Lu Li datang.

Di sisi lain, Jingwen begitu gencar ingin mendekati Zi Tong. Dia mengajak Zi Tong untuk jalan-jalan bersama. Yang tentu saja, di tolak. Yah udah, dia malah sok ngancam mau mengajak Lu Li saja. Zi Tong nggak mau lagi menurutinya dan memperingatinya untuk tidak menghancurkan hubungan kakak dan kakak iparnya. Jingwen setuju, asalkan Zi Tong mau mengenalkannya pacar baru. Dia mau wanita yang seperti Zi Tong.

Bruk! Dengan sekuat tenaga, dia meninju hidung Jingwen. Tidak sia-sia dia belajar Muay Thai selama ini!

Lu Li akhirnya mau pergi menemui Yi Cheng. Tujuannya, dia ingin menyatakan perasaannya sekali lagi pada Lu Li dengan tulus.

“Aku mencintaimu. Sebelumnya, aku begitu tidak peka dan tidak menyadari perasaanku lebih awal. Jadi, menimbulkan begitu banyak salah paham. Sekarang, aku sudah tahu. Aku jamin, aku tidak akan membuatmu terluka lagi. Aku akan baik padamu seumur hidupku.”

“Kau… sungguh bukan sedang menebus kesalahan padaku?”

“Bukan terpaksa dan juga bukan menebus kesalahan. Sekarang, aku akhirnya paham. Cinta seperti hujan panas hari ini. Tidak terduga dan membuat orang tidak bisa sembunyi. Lu Li, kembalilah ke sisiku,” ujar Yi Cheng dan memeluknya dengan erat. “Dulu, itu semua salahku membuatmu begitu sedih. Hal yang terjadi setelah aku mabuk malam itu. Aku benar-benar brengsek.”

“Kau sudah ingat semua ini?”

“Kenapa tidak memberitahuku lebih awal?”

“Memangnya jika aku memberitahumu dari awal, kau akan lebih cepat bersamaku?”

“Tentu saja. Kalau kau memberitahuku lebih awal, hal-hal setelah itu tidak akan terjadi. Lu Li, berilah aku satu kesempatan lagi. Kita mulai dari awal, ya?”

Lu Li sangat ingin memberi kesempatan sekali lagi pada Yi Cheng. Dia sudah mengangkat tangan, hendak memeluknya juga. Namun, pada akhirnya, dia memilih mendorong Yi Cheng. Dia masih belum bisa menerimanya. Yi Cheng mengerti dan tidak memaksa Lu Li untuk langsung menerimanya. Dia sadar kalau dia terlalu terburu-buru. Jika Lu Li bisa menunggunya hingga bertahun-tahun, dia juga bisa melakukan hal yang sama.

Lu Li tidak membalas perkataannya itu dan hanya pergi. Saat dalam perjalanan kembali ke kamarnya, dia mendapati Jingwen yang sedang mengobati hidungnya yang memar karena ditinju Zi Tong barusan. Jingwen jelas malu kalau jujur dia ditinju cewek, jadi dia berbohong kalau dia terjatuh.

Jingwen tahu kalau Lu Li pasti menemui Yi Cheng dan ditembak, soalnya, dia dengar Yi Cheng meminta pemilik penginapan mendekor tempat ini. Dia ingin tahu, apakah Lu Li menerima Yi Cheng? Lu Li jujur kalau dia awalnya hendak menerimanya, tetapi, kemudian dia sadar kalau Yi Cheng mungkin hanya mau bertanggung jawab padanya.

“Pernikahan memang sebuah tanggung jawab,” komentar Jingwen.

“Namun, aku harap tanggung jawab dalam pernikahanku muncul karena cinta dan bukan diawali dengan perasaan tanggung jawab.”

Jingwen sudah bisa mengerti maksud Lu Li. Artinya, Yi Cheng masih belum bisa memberikan rasa cukup aman pada Lu Li. Dia masih meragukan perasaan Yi Cheng. Lu Li merasa kalau dia dan Yi Cheng masih belum cukup cocok dan jika memaksakan diri hanya akan membuat ‘kerusakan sistem.’ Jingwen mengerti dan berjanji akan membantunya mengetest Jiang Yi Cheng jika menemukan kesempatan yang tepat.

Sayag sekali, Yi Cheng lewat setelah mereka selesai membahas hal itu dan hanya melihat kedekatan mereka saja. Ada sedikit rasa insecure di dalam dirinya, kalau saja, Lu Li memang sudah pacaran dengan Jingwen.

Hari ini, Zi Tong dan Yi Ming akan kembali ke Xinhai. Zi Tong masih belum menyerah dan membujuk kakak iparnya untuk pulang bersamanya. Ibunya juga sampai sakit karena merindukan Lu Li. Lu Li tidak ada niat kembali tapi dia akan menjenguk Ny. Cheng jika ada waktu. Zi Tong mengerti dan tidak memaksa lagi.

Sementara itu, Yi Ming berbincang dengan Yi Cheng. Saat tahu Yi Cheng ditolak oleh Lu Li, dia berusaha menyemangati. Lu Li adalah tipe orang rasional yang akan menganalisis masalah dengan rinci, baru memutuskan. Mungkin, prosesnya akan lama.

“Tidak apa-apa. Aku bisa menunggu. Namun, kau jangan seperti aku. Sudah kehilangan baru menghargai,” nasehat Yi Cheng.

Pesan-pesan sudah disampaikan, sekarang saatnya Yi Ming dan Zi Tong pergi. Karena merka pergi, Yi Cheng jadi butuh tumpangan pulang. Tentu saja, dia menumpang di mobil Jingwen.

--

di Enchant Tech,

Ada yang nggak terduga. Sejak kejadian Yezi membantu Renxun, hubungan keduanya menjadi lebih dekat. Keduanya sudah berpacaran, tapi masih merahasiakannya dari semua orang di kantor. Yezi yang ingin menyembunyikannya soalnya hubungan mereka terlalu mendadak dan takut orang kantor nggak bisa menerimanya. Masalahnya, Renxun ingin mereka mulai pacaran terang-terangan. Ya udah, Yezi meminta waktu setengah bulan sebelum mereka mengumumkan hubungan mereka secara resmi kepada semua kolega.

Lagi asyik mesra-mesraan, Xiaoqi muncul. Dia melihat Yezi bersama seorang pria, tapi nggak melihat wajah si pria. Xiaoqi langsung kesal karena Yezi berselingkuh dari Gu Mo. Mana selingkuhnya dengan orang kantor juga. Emosi, Xiaoqi hendak mencari pria selingkuhan Yezi dan memberitahu kalau Yezi pacaran dengan Gu Mo.

Yezi mana mau. Akhirnya, dia jujur kalau dia hanya pura-pura pacaran saja dengan Gu Mo.

--

Lu Li, Jingwen dan Yi Cheng baru saja sampai di apartemen (btw, Yi Cheng masih nginap di hotel ya. Dia cuma mau mengantarkan Lu Li hingga ke dalam apartemen baru nanti Jingwen mengantarkannya ke hotel) dan sudah menemui masalah. Ada orang tua yang datang untuk mencari Lu Li. Anak mereka mengambil kelas programmer dari Lu Li dan menggunakan semua uang tabungan tahun barunya.

Lu Li menjelaskan kalau dia tidak mengambil sepeserpun biaya untuk orang yang belajar darinya. Orang tua itu tidak mau mengerti dan malah mengancam mau melaporkan Lu Li ke kantor polisi karena tidak punya izin mengajar juga. Jingwen menyuruh mereka tidak asal melapor, soalnya mereka juga nggak punya bukti apapun. Keduanya ciut dan mulai mengalihkan ke hal lain. Intinya, anak mereka adalah perempuan dan kelas 3 SMA. Dan mereka tidak mau anak mereka hanya bermain komputer setiap hari hanya karena ajaran dari Lu Li. Mereka juga tidak mau mengerti kalau Lu Li mengajarkan programmer dan bukan bermain komputer. Menurut pandangan mereka, pekerjaan programmer untuk anak perempuan itu nggak ada gunanya. Nggak bisa untuk masa depan.

Yi Cheng angkat bicara agar mereka tidak meremehkan programmer wanita. Programmer pertama di dunia adalah perempuan : “Ada Lovelace.” Bahasa pemograman tingkat tinggi, Ada, diberi nama dari namanya. Ada juga Grace Hopper, ibu dari Cobol. Orang yang dijuluki “Komputer Harvard”, Henrietta Swan Leavitt. Semuanya adalah perempuan. Kalau mereka merasa orang-orang itu terlalu jauh, dihadapan mereka juga ada programmer perempuan yang hebat : Lu Li.

Saat itu, putri mereka tiba. Hui Hui marah karena orang tuanya membuat keributan dan mencari Lu Li. Dia menggunakan semua uang tabungan tahun barunya untuk membeli komputer dan tidak ada hubungannya dengan Lu Li. Dia kan sudah bilang. Ayah dan Ibunya tidak mau mengerti dan malah bersikeras menentukan jalah hidupnya termasuk jurusan kuliah yang harus diambilnya kelak demi masa depannya. Mereka tidak mau mendengarkan pendapat putrinya sama sekali.

Lu Li tidak tega dan mengemukakan pendapatnya mengenai kemampuan Hui Hui dalam memprogram. Hui Hui mempunya logika berpikir dan kreativitas yang sangat menonjol. Orang tua Hui Hui akhirnya memutuskan agar mereka membicarakan masalah tadi di rumah saja. Masalah pun terselesaikan dengan sangat baik.

--

Meskipun masalah tadi sudah terselesaikan dengan baik, Lu Li jadi kepikiran juga. Dia baru menyadari kalau masih banyak orang yang nggak bisa menerima wanita menjadi programmer. Makanya, dia mengirim pesan pada ibunya dan menanyakan alasan orang tuanya dulu tidak keberatan saat dia mengambil jurusan Ilmu Komputer.

Selesai mengirim pesan, dia mendapat video call dari Xiaoqi. Xiaoqi lagi kesal soalnya Gu Mo menipunya dengan pura-pura pacaran. Untuk apa dia begitu? Lu Li nggak begitu kaget soalnya dia sudah menduganya dari awal. Dia juga menasehati Xiaoqi untuk lebih jujur. Biar Xiaoqi mengerti, dia menyampaikan kalau Gu Mo menyukai Xiaoqi. Dan dia juga bisa melihat Xiaoqi menyukai Gu Mo.

Xiaoqi shock. Tidak bisa menerima fakta kalau dia juga suka sama Gu Mo. Dia langsung menututp telepon saking shocknya.

Tidak lama, Lu Li mendapat balasan dari Ibunya. Ibunya bilang kalau dulu mereka juga nggak setuju. Dia dan ayah Lu Li sampai bertengkar cukup lama karena masalah ini. Sangat jarang ada perempuan yang mengambil jurusan Ilmu Komputer, tapi Lu Li menyukainya. Dia mengira kalau Lu Li akan mundur setelah mencoba, makanya dia membiarkan. Tidak dia kira kalau Lu Li tidak mundur sedikitpun dan bahkan menjadi programmer.

Setelah tahu jawabannya, Lu Li semakin bersyukur karena mempunyai orang tua yang mau mendukung pilihannya.

--

Di kantor, Zhongyao menemui Lu Li dan memberitahu kalau dia keluar dari kelas programmer Lu Li. Dia juga akan berhenti dari perusahaan. Orang tuanya sudah mencarikannya pekerjaan PSM. Menurut mereka, pekerjaan itu lebih santai dan stabil. Sebenarnya, dia juga masuk kuliah karena orang tuanya yang menentukan jurusan. Dia nggak tahu mau mengambil apa dan hanya mengikuti keinginan orang tuanya. Namun, beberapa hari ini, dia selalu berpikir, alangkah bagusnya jika dia bisa mengenal Lu Li lebih awal.

Lu Li menyemangatinya dan juga dia masih bisa belajar kelas programmer terus. Zhongyao merasa itu percuma. Dia belajar juga jika tidak bisa diterapkan untuk apa. Orang tuanya tidak akan membiarkannya beralih profesi. Mereka juga merasa bermain komputer bukanlah pekerjaan. Makanya, dia berharap agar Lu Li bisa mengajari lebih banyak orang mengenai programmer, biar tidak ada orang lain yang menyesal sepertinya.

--

Hari ini, Xiaoqi mengajak Gu Mo bertemu. Seperti biasa, Gu Mo membawa Yezi. Tapi, berbeda dengan sebelumnya, Xiaoqi tidak datang sendirian, melainkan bersama Renxun. Astaga! Keduanya sama-sama pura-pura pacaran tanpa sadar kalau pasangan pura-pura mereka adalah sepasang kekasih.

Xiaoqi dengan bangga memperkenalkan Renxun sebagai pacarnya. Renxun dan Yezi udah panas. Soalnya, mereka mengira masing-masing diantara mereka sudah berselingkuh. Yezi selingkuh dengan Gu Mo. Sementara Renxun selingkuh dengan Xiaoqi. Mana Xiaoqi terus saja menempel sama Renxun.

BRAK! “Kau membatalkan kencan dan bilang pergi ke warnet untuk bermain game! Apakah dia game?!” marah Yezi, tidak bisa menaha diri lagi.

“Kau juga bilang samaku kau pergi ke salon kecantikan bersama sahabatmu. Sahabatmu itu pak Gu, ya?” balas Renxun.

“Aku dengan Pak Gu itu palsu. Tetapi aku putus denganmu itu benar!” teriak Yezi dan langsung pergi.

Renxun panik dan mengejarnya. Dia menjelaskan kalau dia juga hanya pura-pura dengan Xiaoqi. Pas udah diluar, Yezi tersenyum lebar. Dia hanya pura-pura. Dia saja bisa tahu kalau Gu Mo dan Xiaoqi itu saling suka, makanya dia sengaja begitu.

Kebohongan keduanya sudah terbongkar. Dan setelah banyak drama, akhirnya, Gu Mo jujur kalau dia menyukainya. Dia juga bilang kalau nama Tianqi itu berasal dari kata “Tian” = Manis dan “Qi” = Xiaoqi. Dia sudah menyukainya dari lama. Xiaoqi akhirnya jujur juga dan bilang kalau baru-baru ini dia menyadari kalau dia menyukai Gu Mo. Akhirnya, setelah sekian purnama, mereka resmi pacaran.

--

Yi Cheng berkunjung ke perusahaan Jingwen untuk mencari Lu Li. Gaoxi yang menyambut, memberithau kalau Lu Li izin ke rumah skait saat jam kerja. Yi Cheng panik dan langsung pergi ke rumah sakit yang diberitahu Gaoxi.

Setelah mencari ke setiap sudut rumah sakit, dia menemukan Lu Li yang baru saja selesai melakukan pemeriksaan kandungan dengan ditemani oleh Jingwen. Dia akhirnya tahu kalau Lu Li hamil.

“Kau hamil?”

Lu Li sama terkejutnya seperti Yi Cheng. Dia nggak menyangka akan ketahuan seperti ini.

Yi Cheng bertanya apakah itu anaknya? Tapi Jingwen langsung bilang kalau itu anaknya dan Lu Li. Yi Cheng shock. Lu Li juga hanya diam.

“Apakah perkataannya benar?”

Lu Li memalingkan wajah.

“Jadi sebelumnya kau menolakku…” Sedih, Yi Cheng pergi dari sana.

Lu Li hanya tetap diam dan membiarkanya pergi dalam kesalahpahaman. Setelah Yi Cheng pergi, Jingwen meminta maaf dan beralasan dia hanya mau menggoda. Lu Li hanya mau tahu alasannya berbohong seperti itu.

“Jika aku tidak mengatakan sesuatu yang kejam, bagaimana bisa memastikan ketulusannya?”

“Dia akan menganggapnya serius.”

“Maka, biarkan dia menganggapnya serius. Sebelumnya masih khawatir, tak tahu dia kembali mengejarmu karena rasa tanggung jawab atau bukan. Kalau begitu, uji dia. Jika hanya karena rasa tanggung jawab, biasanya pria seharusnya akan langsung mundur dan tak akan merasa bersalah. Jika…”

“Apa?”

“Jika dia benar-benar mencintaimu, dia pasti akan kembali mencarimu lagi.”

Lu Li terdiam. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, apakah Yi Cheng akan kembali?

Dalam kesedihan, Yi Cheng kembali ke Xinhai dan menghabiskan sebotol arak, padahal dia jelas tidak kuat minum. Pada ibunya, yang sudah sangat berharap Lu Li akan kembali, dia menyampaikan kalau dia tidak akan kembali lagi ke Chongqing.

“Ibu, dia sudah punya orang yang dia sukai.”

Ny. Cheng sudah tahu mengenai Jingwen dan yakin kalau Lu Li hanya berpura-pura dengan Jingwen.

“Bukan akting, melainkan sungguhan. Dia sudah memiliki kehidupan yang baru. Aku tidak boleh mengganggunya lagi. Maaf Ibu.”

Ny. Cheng tidak mengerti. Melihat keseriusan Yi Cheng, dia sadar sudah terjadi hal besar yang membuatnya menyerah. Dia sangat sedih. Dan tn. Jiang mana tega melihatnya sedih begitu.

--

Jingwen mulai merasa bersalah setelah berbohong kemarin. Yi Cheng beneran kembali ke Xinhai. Lu Li juga sudah tahu. Dia menyakinkan kalau dia tidak apa-apa. Jika Yi Cheng menyerah, maka penilaiannya benar. Artinya, mereka hanya kembali ke titik awal.

“Ku harap Jiang Yi Cheng tidak akan mengecewakanku,” ujar Jingwen, yakin dan berharap Yi Cheng akan kembali untuk Lu Li.

--

Yi Cheng tidak bisa melupakan Lu Li sedikitpun. Dia shock tahu kalau Lu Li sudah hamil anak Jingwen, namun, perasaannya pada Lu Li tidak sirna. Dia benar-benar mencintainya dan itu yang membuatnya begitu sedih. tn. Jiang baru kali ini melihatnya begitu.

“Ikutlah denganku,” ujar tn. Jiang.

Orang-orang selalu maju dengan berani saat tak ada harapan. Tetapi, ragu-ragu saat kebahagiaan datang. Karena dibandingkan dengan tak pernah memiliki, hal yang lebih tidak bisa diterima adalah kehilangan setelah memiliki.


 

Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 27

Yi Cheng dan Lu Li hampir saja berciuman, tapi Lu Li memilih berhenti bermain dan mengaku kalah. Zi Tong tidak mau nyerah dan ingin mengulang permainan. Yi Ming tidak ingin suasana menjadi lebih canggung lagi dan menyuruh Zi Tong untuk menerima keputusannya.

Seolah tidak mau berlama-lama, Lu Li langsung pergi untuk mencuci piring. Yi Cheng mengikutinya dan menawari diri agar dia yang mencuci piring. Lu Li kelihatan lebih menjaga jarak dengan Yi Cheng sekarang dibandingkan sebelumnya. Dia terus saja menolak berbagai bantuan yang Yi Cheng tawarkan dan memilih untuk meminta bantuan Jingwen saja jika dia ingin membuka kelas programmer, kelak.

Di saat mereka masih berbincang, Lu Li tiba-tiba merasa mual. Yi Cheng panik dan mau pergi membelikan obat. Lu Li langsung melarang dan bilang kalau dia sudah membawa obat. Yi Cheng tidak bertanya lebih lanjut. Dia hanya mengambil celemek Lu Li dan menggantikan Lu Li mencuci baju.

Lu Li kembai ke kamarnya. Dia sedikit khawatir pada kandungannya dan takut kalau Yi Cheng sampai tahu dia hamil. Dia sangat ingin merahasiakannya dari Yi Cheng. Saat dia sudah mau tidur, Yi cheng mengirimkan pesan padanya untuk mengajak bertemu. Dia akan terus menunggu hingga Lu Li datang.

Di sisi lain, Jingwen begitu gencar ingin mendekati Zi Tong. Dia mengajak Zi Tong untuk jalan-jalan bersama. Yang tentu saja, di tolak. Yah udah, dia malah sok ngancam mau mengajak Lu Li saja. Zi Tong nggak mau lagi menurutinya dan memperingatinya untuk tidak menghancurkan hubungan kakak dan kakak iparnya. Jingwen setuju, asalkan Zi Tong mau mengenalkannya pacar baru. Dia mau wanita yang seperti Zi Tong.

Bruk! Dengan sekuat tenaga, dia meninju hidung Jingwen. Tidak sia-sia dia belajar Muay Thai selama ini!

Lu Li akhirnya mau pergi menemui Yi Cheng. Tujuannya, dia ingin menyatakan perasaannya sekali lagi pada Lu Li dengan tulus.

“Aku mencintaimu. Sebelumnya, aku begitu tidak peka dan tidak menyadari perasaanku lebih awal. Jadi, menimbulkan begitu banyak salah paham. Sekarang, aku sudah tahu. Aku jamin, aku tidak akan membuatmu terluka lagi. Aku akan baik padamu seumur hidupku.”

“Kau… sungguh bukan sedang menebus kesalahan padaku?”

“Bukan terpaksa dan juga bukan menebus kesalahan. Sekarang, aku akhirnya paham. Cinta seperti hujan panas hari ini. Tidak terduga dan membuat orang tidak bisa sembunyi. Lu Li, kembalilah ke sisiku,” ujar Yi Cheng dan memeluknya dengan erat. “Dulu, itu semua salahku membuatmu begitu sedih. Hal yang terjadi setelah aku mabuk malam itu. Aku benar-benar brengsek.”

“Kau sudah ingat semua ini?”

“Kenapa tidak memberitahuku lebih awal?”

“Memangnya jika aku memberitahumu dari awal, kau akan lebih cepat bersamaku?”

“Tentu saja. Kalau kau memberitahuku lebih awal, hal-hal setelah itu tidak akan terjadi. Lu Li, berilah aku satu kesempatan lagi. Kita mulai dari awal, ya?”

Lu Li sangat ingin memberi kesempatan sekali lagi pada Yi Cheng. Dia sudah mengangkat tangan, hendak memeluknya juga. Namun, pada akhirnya, dia memilih mendorong Yi Cheng. Dia masih belum bisa menerimanya. Yi Cheng mengerti dan tidak memaksa Lu Li untuk langsung menerimanya. Dia sadar kalau dia terlalu terburu-buru. Jika Lu Li bisa menunggunya hingga bertahun-tahun, dia juga bisa melakukan hal yang sama.

Lu Li tidak membalas perkataannya itu dan hanya pergi. Saat dalam perjalanan kembali ke kamarnya, dia mendapati Jingwen yang sedang mengobati hidungnya yang memar karena ditinju Zi Tong barusan. Jingwen jelas malu kalau jujur dia ditinju cewek, jadi dia berbohong kalau dia terjatuh.

Jingwen tahu kalau Lu Li pasti menemui Yi Cheng dan ditembak, soalnya, dia dengar Yi Cheng meminta pemilik penginapan mendekor tempat ini. Dia ingin tahu, apakah Lu Li menerima Yi Cheng? Lu Li jujur kalau dia awalnya hendak menerimanya, tetapi, kemudian dia sadar kalau Yi Cheng mungkin hanya mau bertanggung jawab padanya.

“Pernikahan memang sebuah tanggung jawab,” komentar Jingwen.

“Namun, aku harap tanggung jawab dalam pernikahanku muncul karena cinta dan bukan diawali dengan perasaan tanggung jawab.”

Jingwen sudah bisa mengerti maksud Lu Li. Artinya, Yi Cheng masih belum bisa memberikan rasa cukup aman pada Lu Li. Dia masih meragukan perasaan Yi Cheng. Lu Li merasa kalau dia dan Yi Cheng masih belum cukup cocok dan jika memaksakan diri hanya akan membuat ‘kerusakan sistem.’ Jingwen mengerti dan berjanji akan membantunya mengetest Jiang Yi Cheng jika menemukan kesempatan yang tepat.

Sayag sekali, Yi Cheng lewat setelah mereka selesai membahas hal itu dan hanya melihat kedekatan mereka saja. Ada sedikit rasa insecure di dalam dirinya, kalau saja, Lu Li memang sudah pacaran dengan Jingwen.

Hari ini, Zi Tong dan Yi Ming akan kembali ke Xinhai. Zi Tong masih belum menyerah dan membujuk kakak iparnya untuk pulang bersamanya. Ibunya juga sampai sakit karena merindukan Lu Li. Lu Li tidak ada niat kembali tapi dia akan menjenguk Ny. Cheng jika ada waktu. Zi Tong mengerti dan tidak memaksa lagi.

Sementara itu, Yi Ming berbincang dengan Yi Cheng. Saat tahu Yi Cheng ditolak oleh Lu Li, dia berusaha menyemangati. Lu Li adalah tipe orang rasional yang akan menganalisis masalah dengan rinci, baru memutuskan. Mungkin, prosesnya akan lama.

“Tidak apa-apa. Aku bisa menunggu. Namun, kau jangan seperti aku. Sudah kehilangan baru menghargai,” nasehat Yi Cheng.

Pesan-pesan sudah disampaikan, sekarang saatnya Yi Ming dan Zi Tong pergi. Karena merka pergi, Yi Cheng jadi butuh tumpangan pulang. Tentu saja, dia menumpang di mobil Jingwen.

--

di Enchant Tech,

Ada yang nggak terduga. Sejak kejadian Yezi membantu Renxun, hubungan keduanya menjadi lebih dekat. Keduanya sudah berpacaran, tapi masih merahasiakannya dari semua orang di kantor. Yezi yang ingin menyembunyikannya soalnya hubungan mereka terlalu mendadak dan takut orang kantor nggak bisa menerimanya. Masalahnya, Renxun ingin mereka mulai pacaran terang-terangan. Ya udah, Yezi meminta waktu setengah bulan sebelum mereka mengumumkan hubungan mereka secara resmi kepada semua kolega.

Lagi asyik mesra-mesraan, Xiaoqi muncul. Dia melihat Yezi bersama seorang pria, tapi nggak melihat wajah si pria. Xiaoqi langsung kesal karena Yezi berselingkuh dari Gu Mo. Mana selingkuhnya dengan orang kantor juga. Emosi, Xiaoqi hendak mencari pria selingkuhan Yezi dan memberitahu kalau Yezi pacaran dengan Gu Mo.

Yezi mana mau. Akhirnya, dia jujur kalau dia hanya pura-pura pacaran saja dengan Gu Mo.

--

Lu Li, Jingwen dan Yi Cheng baru saja sampai di apartemen (btw, Yi Cheng masih nginap di hotel ya. Dia cuma mau mengantarkan Lu Li hingga ke dalam apartemen baru nanti Jingwen mengantarkannya ke hotel) dan sudah menemui masalah. Ada orang tua yang datang untuk mencari Lu Li. Anak mereka mengambil kelas programmer dari Lu Li dan menggunakan semua uang tabungan tahun barunya.

Lu Li menjelaskan kalau dia tidak mengambil sepeserpun biaya untuk orang yang belajar darinya. Orang tua itu tidak mau mengerti dan malah mengancam mau melaporkan Lu Li ke kantor polisi karena tidak punya izin mengajar juga. Jingwen menyuruh mereka tidak asal melapor, soalnya mereka juga nggak punya bukti apapun. Keduanya ciut dan mulai mengalihkan ke hal lain. Intinya, anak mereka adalah perempuan dan kelas 3 SMA. Dan mereka tidak mau anak mereka hanya bermain komputer setiap hari hanya karena ajaran dari Lu Li. Mereka juga tidak mau mengerti kalau Lu Li mengajarkan programmer dan bukan bermain komputer. Menurut pandangan mereka, pekerjaan programmer untuk anak perempuan itu nggak ada gunanya. Nggak bisa untuk masa depan.

Yi Cheng angkat bicara agar mereka tidak meremehkan programmer wanita. Programmer pertama di dunia adalah perempuan : “Ada Lovelace.” Bahasa pemograman tingkat tinggi, Ada, diberi nama dari namanya. Ada juga Grace Hopper, ibu dari Cobol. Orang yang dijuluki “Komputer Harvard”, Henrietta Swan Leavitt. Semuanya adalah perempuan. Kalau mereka merasa orang-orang itu terlalu jauh, dihadapan mereka juga ada programmer perempuan yang hebat : Lu Li.

Saat itu, putri mereka tiba. Hui Hui marah karena orang tuanya membuat keributan dan mencari Lu Li. Dia menggunakan semua uang tabungan tahun barunya untuk membeli komputer dan tidak ada hubungannya dengan Lu Li. Dia kan sudah bilang. Ayah dan Ibunya tidak mau mengerti dan malah bersikeras menentukan jalah hidupnya termasuk jurusan kuliah yang harus diambilnya kelak demi masa depannya. Mereka tidak mau mendengarkan pendapat putrinya sama sekali.

Lu Li tidak tega dan mengemukakan pendapatnya mengenai kemampuan Hui Hui dalam memprogram. Hui Hui mempunya logika berpikir dan kreativitas yang sangat menonjol. Orang tua Hui Hui akhirnya memutuskan agar mereka membicarakan masalah tadi di rumah saja. Masalah pun terselesaikan dengan sangat baik.

--

Meskipun masalah tadi sudah terselesaikan dengan baik, Lu Li jadi kepikiran juga. Dia baru menyadari kalau masih banyak orang yang nggak bisa menerima wanita menjadi programmer. Makanya, dia mengirim pesan pada ibunya dan menanyakan alasan orang tuanya dulu tidak keberatan saat dia mengambil jurusan Ilmu Komputer.

Selesai mengirim pesan, dia mendapat video call dari Xiaoqi. Xiaoqi lagi kesal soalnya Gu Mo menipunya dengan pura-pura pacaran. Untuk apa dia begitu? Lu Li nggak begitu kaget soalnya dia sudah menduganya dari awal. Dia juga menasehati Xiaoqi untuk lebih jujur. Biar Xiaoqi mengerti, dia menyampaikan kalau Gu Mo menyukai Xiaoqi. Dan dia juga bisa melihat Xiaoqi menyukai Gu Mo.

Xiaoqi shock. Tidak bisa menerima fakta kalau dia juga suka sama Gu Mo. Dia langsung menututp telepon saking shocknya.

Tidak lama, Lu Li mendapat balasan dari Ibunya. Ibunya bilang kalau dulu mereka juga nggak setuju. Dia dan ayah Lu Li sampai bertengkar cukup lama karena masalah ini. Sangat jarang ada perempuan yang mengambil jurusan Ilmu Komputer, tapi Lu Li menyukainya. Dia mengira kalau Lu Li akan mundur setelah mencoba, makanya dia membiarkan. Tidak dia kira kalau Lu Li tidak mundur sedikitpun dan bahkan menjadi programmer.

Setelah tahu jawabannya, Lu Li semakin bersyukur karena mempunyai orang tua yang mau mendukung pilihannya.

--

Di kantor, Zhongyao menemui Lu Li dan memberitahu kalau dia keluar dari kelas programmer Lu Li. Dia juga akan berhenti dari perusahaan. Orang tuanya sudah mencarikannya pekerjaan PSM. Menurut mereka, pekerjaan itu lebih santai dan stabil. Sebenarnya, dia juga masuk kuliah karena orang tuanya yang menentukan jurusan. Dia nggak tahu mau mengambil apa dan hanya mengikuti keinginan orang tuanya. Namun, beberapa hari ini, dia selalu berpikir, alangkah bagusnya jika dia bisa mengenal Lu Li lebih awal.

Lu Li menyemangatinya dan juga dia masih bisa belajar kelas programmer terus. Zhongyao merasa itu percuma. Dia belajar juga jika tidak bisa diterapkan untuk apa. Orang tuanya tidak akan membiarkannya beralih profesi. Mereka juga merasa bermain komputer bukanlah pekerjaan. Makanya, dia berharap agar Lu Li bisa mengajari lebih banyak orang mengenai programmer, biar tidak ada orang lain yang menyesal sepertinya.

--

Hari ini, Xiaoqi mengajak Gu Mo bertemu. Seperti biasa, Gu Mo membawa Yezi. Tapi, berbeda dengan sebelumnya, Xiaoqi tidak datang sendirian, melainkan bersama Renxun. Astaga! Keduanya sama-sama pura-pura pacaran tanpa sadar kalau pasangan pura-pura mereka adalah sepasang kekasih.

Xiaoqi dengan bangga memperkenalkan Renxun sebagai pacarnya. Renxun dan Yezi udah panas. Soalnya, mereka mengira masing-masing diantara mereka sudah berselingkuh. Yezi selingkuh dengan Gu Mo. Sementara Renxun selingkuh dengan Xiaoqi. Mana Xiaoqi terus saja menempel sama Renxun.

BRAK! “Kau membatalkan kencan dan bilang pergi ke warnet untuk bermain game! Apakah dia game?!” marah Yezi, tidak bisa menaha diri lagi.

“Kau juga bilang samaku kau pergi ke salon kecantikan bersama sahabatmu. Sahabatmu itu pak Gu, ya?” balas Renxun.

“Aku dengan Pak Gu itu palsu. Tetapi aku putus denganmu itu benar!” teriak Yezi dan langsung pergi.

Renxun panik dan mengejarnya. Dia menjelaskan kalau dia juga hanya pura-pura dengan Xiaoqi. Pas udah diluar, Yezi tersenyum lebar. Dia hanya pura-pura. Dia saja bisa tahu kalau Gu Mo dan Xiaoqi itu saling suka, makanya dia sengaja begitu.

Kebohongan keduanya sudah terbongkar. Dan setelah banyak drama, akhirnya, Gu Mo jujur kalau dia menyukainya. Dia juga bilang kalau nama Tianqi itu berasal dari kata “Tian” = Manis dan “Qi” = Xiaoqi. Dia sudah menyukainya dari lama. Xiaoqi akhirnya jujur juga dan bilang kalau baru-baru ini dia menyadari kalau dia menyukai Gu Mo. Akhirnya, setelah sekian purnama, mereka resmi pacaran.

--

Yi Cheng berkunjung ke perusahaan Jingwen untuk mencari Lu Li. Gaoxi yang menyambut, memberithau kalau Lu Li izin ke rumah skait saat jam kerja. Yi Cheng panik dan langsung pergi ke rumah sakit yang diberitahu Gaoxi.

Setelah mencari ke setiap sudut rumah sakit, dia menemukan Lu Li yang baru saja selesai melakukan pemeriksaan kandungan dengan ditemani oleh Jingwen. Dia akhirnya tahu kalau Lu Li hamil.

“Kau hamil?”

Lu Li sama terkejutnya seperti Yi Cheng. Dia nggak menyangka akan ketahuan seperti ini.

Yi Cheng bertanya apakah itu anaknya? Tapi Jingwen langsung bilang kalau itu anaknya dan Lu Li. Yi Cheng shock. Lu Li juga hanya diam.

“Apakah perkataannya benar?”

Lu Li memalingkan wajah.

“Jadi sebelumnya kau menolakku…” Sedih, Yi Cheng pergi dari sana.

Lu Li hanya tetap diam dan membiarkanya pergi dalam kesalahpahaman. Setelah Yi Cheng pergi, Jingwen meminta maaf dan beralasan dia hanya mau menggoda. Lu Li hanya mau tahu alasannya berbohong seperti itu.

“Jika aku tidak mengatakan sesuatu yang kejam, bagaimana bisa memastikan ketulusannya?”

“Dia akan menganggapnya serius.”

“Maka, biarkan dia menganggapnya serius. Sebelumnya masih khawatir, tak tahu dia kembali mengejarmu karena rasa tanggung jawab atau bukan. Kalau begitu, uji dia. Jika hanya karena rasa tanggung jawab, biasanya pria seharusnya akan langsung mundur dan tak akan merasa bersalah. Jika…”

“Apa?”

“Jika dia benar-benar mencintaimu, dia pasti akan kembali mencarimu lagi.”

Lu Li terdiam. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, apakah Yi Cheng akan kembali?

Dalam kesedihan, Yi Cheng kembali ke Xinhai dan menghabiskan sebotol arak, padahal dia jelas tidak kuat minum. Pada ibunya, yang sudah sangat berharap Lu Li akan kembali, dia menyampaikan kalau dia tidak akan kembali lagi ke Chongqing.

“Ibu, dia sudah punya orang yang dia sukai.”

Ny. Cheng sudah tahu mengenai Jingwen dan yakin kalau Lu Li hanya berpura-pura dengan Jingwen.

“Bukan akting, melainkan sungguhan. Dia sudah memiliki kehidupan yang baru. Aku tidak boleh mengganggunya lagi. Maaf Ibu.”

Ny. Cheng tidak mengerti. Melihat keseriusan Yi Cheng, dia sadar sudah terjadi hal besar yang membuatnya menyerah. Dia sangat sedih. Dan tn. Jiang mana tega melihatnya sedih begitu.

--

Jingwen mulai merasa bersalah setelah berbohong kemarin. Yi Cheng beneran kembali ke Xinhai. Lu Li juga sudah tahu. Dia menyakinkan kalau dia tidak apa-apa. Jika Yi Cheng menyerah, maka penilaiannya benar. Artinya, mereka hanya kembali ke titik awal.

“Ku harap Jiang Yi Cheng tidak akan mengecewakanku,” ujar Jingwen, yakin dan berharap Yi Cheng akan kembali untuk Lu Li.

--

Yi Cheng tidak bisa melupakan Lu Li sedikitpun. Dia shock tahu kalau Lu Li sudah hamil anak Jingwen, namun, perasaannya pada Lu Li tidak sirna. Dia benar-benar mencintainya dan itu yang membuatnya begitu sedih. tn. Jiang baru kali ini melihatnya begitu.

“Ikutlah denganku,” ujar tn. Jiang.

Orang-orang selalu maju dengan berani saat tak ada harapan. Tetapi, ragu-ragu saat kebahagiaan datang. Karena dibandingkan dengan tak pernah memiliki, hal yang lebih tidak bisa diterima adalah kehilangan setelah memiliki.

Post a Comment

Previous Post Next Post