Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 27
Yi Cheng
dan Lu Li hampir saja berciuman, tapi Lu Li memilih berhenti bermain dan
mengaku kalah. Zi Tong tidak mau nyerah dan ingin mengulang permainan. Yi Ming
tidak ingin suasana menjadi lebih canggung lagi dan menyuruh Zi Tong untuk
menerima keputusannya.
Seolah
tidak mau berlama-lama, Lu Li langsung pergi untuk mencuci piring. Yi Cheng
mengikutinya dan menawari diri agar dia yang mencuci piring. Lu Li kelihatan
lebih menjaga jarak dengan Yi Cheng sekarang dibandingkan sebelumnya. Dia terus
saja menolak berbagai bantuan yang Yi Cheng tawarkan dan memilih untuk meminta
bantuan Jingwen saja jika dia ingin membuka kelas programmer, kelak.
Di
saat mereka masih berbincang, Lu Li tiba-tiba merasa mual. Yi Cheng panik dan
mau pergi membelikan obat. Lu Li langsung melarang dan bilang kalau dia sudah
membawa obat. Yi Cheng tidak bertanya lebih lanjut. Dia hanya mengambil celemek
Lu Li dan menggantikan Lu Li mencuci baju.
Lu
Li kembai ke kamarnya. Dia sedikit khawatir pada kandungannya dan takut kalau
Yi Cheng sampai tahu dia hamil. Dia sangat ingin merahasiakannya dari Yi Cheng.
Saat dia sudah mau tidur, Yi cheng mengirimkan pesan padanya untuk mengajak
bertemu. Dia akan terus menunggu hingga Lu Li datang.
Di
sisi lain, Jingwen begitu gencar ingin mendekati Zi Tong. Dia mengajak Zi Tong
untuk jalan-jalan bersama. Yang tentu saja, di tolak. Yah udah, dia malah sok
ngancam mau mengajak Lu Li saja. Zi Tong nggak mau lagi menurutinya dan memperingatinya
untuk tidak menghancurkan hubungan kakak dan kakak iparnya. Jingwen setuju,
asalkan Zi Tong mau mengenalkannya pacar baru. Dia mau wanita yang seperti Zi
Tong.
Bruk!
Dengan sekuat tenaga, dia meninju hidung Jingwen. Tidak sia-sia dia belajar Muay
Thai selama ini!
Lu
Li akhirnya mau pergi menemui Yi Cheng. Tujuan Yi Cheng mengajak bertemu, dia ingin menyatakan
perasaannya sekali lagi pada Lu Li dengan tulus.
“Aku
mencintaimu. Sebelumnya, aku begitu tidak peka dan tidak menyadari perasaanku
lebih awal. Jadi, menimbulkan begitu banyak salah paham. Sekarang, aku sudah
tahu. Aku jamin, aku tidak akan membuatmu terluka lagi. Aku akan baik padamu
seumur hidupku.”
“Kau…
sungguh bukan sedang menebus kesalahan padaku?”
“Bukan
terpaksa dan juga bukan menebus kesalahan. Sekarang, aku akhirnya paham. Cinta
seperti hujan panas hari ini. Tidak terduga dan membuat orang tidak bisa
sembunyi. Lu Li, kembalilah ke sisiku,” ujar Yi Cheng dan memeluknya dengan
erat. “Dulu, itu semua salahku membuatmu begitu sedih. Hal yang terjadi setelah
aku mabuk malam itu. Aku benar-benar brengsek.”
“Kau
sudah ingat semua ini?”
“Kenapa
tidak memberitahuku lebih awal?”
“Memangnya
jika aku memberitahumu dari awal, kau akan lebih cepat bersamaku?”
“Tentu
saja. Kalau kau memberitahuku lebih awal, hal-hal setelah itu tidak akan
terjadi. Lu Li, berilah aku satu kesempatan lagi. Kita mulai dari awal, ya?”
Lu
Li sangat ingin memberi kesempatan sekali lagi pada Yi Cheng. Dia sudah
mengangkat tangan, hendak memeluknya juga. Namun, pada akhirnya, dia memilih
mendorong Yi Cheng. Dia masih belum bisa menerimanya. Yi Cheng mengerti dan
tidak memaksa Lu Li untuk langsung menerimanya. Dia sadar kalau dia terlalu
terburu-buru. Jika Lu Li bisa menunggunya hingga bertahun-tahun, dia juga bisa
melakukan hal yang sama.
Lu
Li tidak membalas perkataannya itu dan hanya pergi. Saat dalam perjalanan
kembali ke kamarnya, dia mendapati Jingwen yang sedang mengobati hidungnya yang
memar karena ditinju Zi Tong barusan. Jingwen jelas malu kalau jujur dia
ditinju cewek, jadi dia berbohong kalau dia terjatuh.
Jingwen
tahu kalau Lu Li pasti menemui Yi Cheng dan ditembak, soalnya, dia dengar Yi
Cheng meminta pemilik penginapan mendekor tempat ini. Dia ingin tahu, apakah Lu
Li menerima Yi Cheng? Lu Li jujur kalau dia awalnya hendak menerimanya, tetapi,
kemudian dia sadar kalau Yi Cheng mungkin hanya mau bertanggung jawab padanya.
“Pernikahan
memang sebuah tanggung jawab,” komentar Jingwen.
“Namun,
aku harap tanggung jawab dalam pernikahanku muncul karena cinta dan bukan
diawali dengan perasaan tanggung jawab.”
Jingwen
sudah bisa mengerti maksud Lu Li. Artinya, Yi Cheng masih belum bisa memberikan
rasa cukup aman pada Lu Li. Dia masih meragukan perasaan Yi Cheng. Lu Li merasa
kalau dia dan Yi Cheng masih belum cukup cocok dan jika memaksakan diri hanya
akan membuat ‘kerusakan sistem.’ Jingwen mengerti dan berjanji akan membantunya
mengetest Jiang Yi Cheng jika menemukan kesempatan yang tepat.
Sayag
sekali, Yi Cheng lewat setelah mereka selesai membahas hal itu dan hanya
melihat kedekatan mereka saja. Ada sedikit rasa insecure di dalam dirinya, kalau saja, Lu Li memang sudah pacaran
dengan Jingwen.
Hari
ini, Zi Tong dan Yi Ming akan kembali ke Xinhai. Zi Tong masih belum menyerah
dan membujuk kakak iparnya untuk pulang bersamanya. Ibunya juga sampai sakit
karena merindukan Lu Li. Lu Li tidak ada niat kembali tapi dia akan menjenguk
Ny. Cheng jika ada waktu. Zi Tong mengerti dan tidak memaksa lagi.
Sementara
itu, Yi Ming berbincang dengan Yi Cheng. Saat tahu Yi Cheng ditolak oleh Lu Li,
dia berusaha menyemangati. Lu Li adalah tipe orang rasional yang akan
menganalisis masalah dengan rinci, baru memutuskan. Mungkin, prosesnya akan
lama.
“Tidak
apa-apa. Aku bisa menunggu. Namun, kau jangan seperti aku. Sudah kehilangan
baru menghargai,” nasehat Yi Cheng.
Pesan-pesan
sudah disampaikan, sekarang saatnya Yi Ming dan Zi Tong pergi. Karena merka
pergi, Yi Cheng jadi butuh tumpangan pulang. Tentu saja, dia menumpang di mobil
Jingwen.
--
di
Enchant Tech,
Ada
yang nggak terduga. Sejak kejadian Yezi membantu Renxun, hubungan keduanya
menjadi lebih dekat. Keduanya sudah berpacaran, tapi masih merahasiakannya dari
semua orang di kantor. Yezi yang ingin menyembunyikannya soalnya hubungan
mereka terlalu mendadak dan takut orang kantor nggak bisa menerimanya. Masalahnya,
Renxun ingin mereka mulai pacaran terang-terangan. Ya udah, Yezi meminta waktu
setengah bulan sebelum mereka mengumumkan hubungan mereka secara resmi kepada
semua kolega.
Lagi
asyik mesra-mesraan, Xiaoqi muncul. Dia melihat Yezi bersama seorang pria, tapi
nggak melihat wajah si pria. Xiaoqi langsung kesal karena Yezi berselingkuh
dari Gu Mo. Mana selingkuhnya dengan orang kantor juga. Emosi, Xiaoqi hendak
mencari pria selingkuhan Yezi dan memberitahu kalau Yezi pacaran dengan Gu Mo.
Yezi
mana mau. Akhirnya, dia jujur kalau dia hanya pura-pura pacaran saja dengan Gu
Mo.
--
Lu
Li, Jingwen dan Yi Cheng baru saja sampai di apartemen (btw, Yi Cheng masih
nginap di hotel ya. Dia cuma mau mengantarkan Lu Li hingga ke dalam apartemen
baru nanti Jingwen mengantarkannya ke hotel) dan sudah menemui masalah. Ada
orang tua yang datang untuk mencari Lu Li. Anak mereka mengambil kelas
programmer dari Lu Li dan menggunakan semua uang tabungan tahun barunya.
Lu
Li menjelaskan kalau dia tidak mengambil sepeserpun biaya untuk orang yang
belajar darinya. Orang tua itu tidak mau mengerti dan malah mengancam mau
melaporkan Lu Li ke kantor polisi karena tidak punya izin mengajar juga.
Jingwen menyuruh mereka tidak asal melapor, soalnya mereka juga nggak punya bukti
apapun. Keduanya ciut dan mulai mengalihkan ke hal lain. Intinya, anak mereka
adalah perempuan dan kelas 3 SMA. Dan mereka tidak mau anak mereka hanya
bermain komputer setiap hari hanya karena ajaran dari Lu Li. Mereka juga tidak
mau mengerti kalau Lu Li mengajarkan programmer dan bukan bermain komputer.
Menurut pandangan mereka, pekerjaan programmer untuk anak perempuan itu nggak
ada gunanya. Nggak bisa untuk masa depan.
Yi
Cheng angkat bicara agar mereka tidak meremehkan programmer wanita. Programmer
pertama di dunia adalah perempuan : “Ada Lovelace.” Bahasa pemograman tingkat
tinggi, Ada, diberi nama dari namanya. Ada juga Grace Hopper, ibu dari Cobol.
Orang yang dijuluki “Komputer Harvard”, Henrietta Swan Leavitt. Semuanya adalah
perempuan. Kalau mereka merasa orang-orang itu terlalu jauh, dihadapan mereka
juga ada programmer perempuan yang hebat : Lu Li.
Saat
itu, putri mereka tiba. Hui Hui marah karena orang tuanya membuat keributan dan
mencari Lu Li. Dia menggunakan semua uang tabungan tahun barunya untuk membeli
komputer dan tidak ada hubungannya dengan Lu Li. Dia kan sudah bilang. Ayah dan
Ibunya tidak mau mengerti dan malah bersikeras menentukan jalah hidupnya
termasuk jurusan kuliah yang harus diambilnya kelak demi masa depannya. Mereka
tidak mau mendengarkan pendapat putrinya sama sekali.
Lu
Li tidak tega dan mengemukakan pendapatnya mengenai kemampuan Hui Hui dalam
memprogram. Hui Hui mempunya logika berpikir dan kreativitas yang sangat
menonjol. Orang tua Hui Hui akhirnya memutuskan agar mereka membicarakan
masalah tadi di rumah saja. Masalah pun terselesaikan dengan sangat baik.
--
Meskipun
masalah tadi sudah terselesaikan dengan baik, Lu Li jadi kepikiran juga. Dia
baru menyadari kalau masih banyak orang yang nggak bisa menerima wanita menjadi
programmer. Makanya, dia mengirim pesan pada ibunya dan menanyakan alasan orang
tuanya dulu tidak keberatan saat dia mengambil jurusan Ilmu Komputer.
Selesai
mengirim pesan, dia mendapat video call dari Xiaoqi. Xiaoqi lagi kesal soalnya
Gu Mo menipunya dengan pura-pura pacaran. Untuk apa dia begitu? Lu Li nggak
begitu kaget soalnya dia sudah menduganya dari awal. Dia juga menasehati Xiaoqi
untuk lebih jujur. Biar Xiaoqi mengerti, dia menyampaikan kalau Gu Mo menyukai
Xiaoqi. Dan dia juga bisa melihat Xiaoqi menyukai Gu Mo.
Xiaoqi
shock. Tidak bisa menerima fakta kalau dia juga suka sama Gu Mo. Dia langsung
menututp telepon saking shocknya.
Tidak
lama, Lu Li mendapat balasan dari Ibunya. Ibunya bilang kalau dulu mereka juga
nggak setuju. Dia dan ayah Lu Li sampai bertengkar cukup lama karena masalah
ini. Sangat jarang ada perempuan yang mengambil jurusan Ilmu Komputer, tapi Lu
Li menyukainya. Dia mengira kalau Lu Li akan mundur setelah mencoba, makanya
dia membiarkan. Tidak dia kira kalau Lu Li tidak mundur sedikitpun dan bahkan
menjadi programmer.
Setelah
tahu jawabannya, Lu Li semakin bersyukur karena mempunyai orang tua yang mau
mendukung pilihannya.
--
Di
kantor, Zhongyao menemui Lu Li dan memberitahu kalau dia keluar dari kelas
programmer Lu Li. Dia juga akan berhenti dari perusahaan. Orang tuanya sudah
mencarikannya pekerjaan PSM. Menurut mereka, pekerjaan itu lebih santai dan
stabil. Sebenarnya, dia juga masuk kuliah karena orang tuanya yang menentukan
jurusan. Dia nggak tahu mau mengambil apa dan hanya mengikuti keinginan orang
tuanya. Namun, beberapa hari ini, dia selalu berpikir, alangkah bagusnya jika
dia bisa mengenal Lu Li lebih awal.
Lu
Li menyemangatinya dan juga dia masih bisa belajar kelas programmer terus.
Zhongyao merasa itu percuma. Dia belajar juga jika tidak bisa diterapkan untuk
apa. Orang tuanya tidak akan membiarkannya beralih profesi. Mereka juga merasa
bermain komputer bukanlah pekerjaan. Makanya, dia berharap agar Lu Li bisa
mengajari lebih banyak orang mengenai programmer, biar tidak ada orang lain
yang menyesal sepertinya.
--
Hari
ini, Xiaoqi mengajak Gu Mo bertemu. Seperti biasa, Gu Mo membawa Yezi. Tapi,
berbeda dengan sebelumnya, Xiaoqi tidak datang sendirian, melainkan bersama
Renxun. Astaga! Keduanya sama-sama pura-pura pacaran tanpa sadar kalau pasangan
pura-pura mereka adalah sepasang kekasih.
Xiaoqi
dengan bangga memperkenalkan Renxun sebagai pacarnya. Renxun dan Yezi udah
panas. Soalnya, mereka mengira masing-masing diantara mereka sudah
berselingkuh. Yezi selingkuh dengan Gu Mo. Sementara Renxun selingkuh dengan
Xiaoqi. Mana Xiaoqi terus saja menempel sama Renxun.
BRAK!
“Kau membatalkan kencan dan bilang pergi ke warnet untuk bermain game! Apakah
dia game?!” marah Yezi, tidak bisa menaha diri lagi.
“Kau
juga bilang samaku kau pergi ke salon kecantikan bersama sahabatmu. Sahabatmu
itu pak Gu, ya?” balas Renxun.
“Aku
dengan Pak Gu itu palsu. Tetapi aku putus denganmu itu benar!” teriak Yezi dan
langsung pergi.
Renxun
panik dan mengejarnya. Dia menjelaskan kalau dia juga hanya pura-pura dengan
Xiaoqi. Pas udah diluar, Yezi tersenyum lebar. Dia hanya pura-pura. Dia saja
bisa tahu kalau Gu Mo dan Xiaoqi itu saling suka, makanya dia sengaja begitu.
Kebohongan
keduanya sudah terbongkar. Dan setelah banyak drama, akhirnya, Gu Mo jujur
kalau dia menyukainya. Dia juga bilang kalau nama Tianqi itu berasal dari kata
“Tian” = Manis dan “Qi” = Xiaoqi. Dia sudah menyukainya dari lama. Xiaoqi
akhirnya jujur juga dan bilang kalau baru-baru ini dia menyadari kalau dia
menyukai Gu Mo. Akhirnya, setelah sekian purnama, mereka resmi pacaran.
--
Yi
Cheng berkunjung ke perusahaan Jingwen untuk mencari Lu Li. Gaoxi yang
menyambut, memberithau kalau Lu Li izin ke rumah skait saat jam kerja. Yi Cheng
panik dan langsung pergi ke rumah sakit yang diberitahu Gaoxi.
Setelah
mencari ke setiap sudut rumah sakit, dia menemukan Lu Li yang baru saja selesai
melakukan pemeriksaan kandungan dengan ditemani oleh Jingwen. Dia akhirnya tahu
kalau Lu Li hamil.
“Kau
hamil?”
Lu
Li sama terkejutnya seperti Yi Cheng. Dia nggak menyangka akan ketahuan seperti
ini.
Yi
Cheng bertanya apakah itu anaknya? Tapi Jingwen langsung bilang kalau itu
anaknya dan Lu Li. Yi Cheng shock. Lu Li juga hanya diam.
“Apakah
perkataannya benar?”
Lu
Li memalingkan wajah.
“Jadi
sebelumnya kau menolakku…” Sedih, Yi Cheng pergi dari sana.
Lu
Li hanya tetap diam dan membiarkanya pergi dalam kesalahpahaman. Setelah Yi
Cheng pergi, Jingwen meminta maaf dan beralasan dia hanya mau menggoda. Lu Li
hanya mau tahu alasannya berbohong seperti itu.
“Jika
aku tidak mengatakan sesuatu yang kejam, bagaimana bisa memastikan
ketulusannya?”
“Dia
akan menganggapnya serius.”
“Maka,
biarkan dia menganggapnya serius. Sebelumnya masih khawatir, tak tahu dia
kembali mengejarmu karena rasa tanggung jawab atau bukan. Kalau begitu, uji
dia. Jika hanya karena rasa tanggung jawab, biasanya pria seharusnya akan
langsung mundur dan tak akan merasa bersalah. Jika…”
“Apa?”
“Jika
dia benar-benar mencintaimu, dia pasti akan kembali mencarimu lagi.”
Lu
Li terdiam. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, apakah Yi Cheng akan kembali?
Dalam
kesedihan, Yi Cheng kembali ke Xinhai dan menghabiskan sebotol arak, padahal
dia jelas tidak kuat minum. Pada ibunya, yang sudah sangat berharap Lu Li akan
kembali, dia menyampaikan kalau dia tidak akan kembali lagi ke Chongqing.
“Ibu,
dia sudah punya orang yang dia sukai.”
Ny.
Cheng sudah tahu mengenai Jingwen dan yakin kalau Lu Li hanya berpura-pura
dengan Jingwen.
“Bukan
akting, melainkan sungguhan. Dia sudah memiliki kehidupan yang baru. Aku tidak
boleh mengganggunya lagi. Maaf Ibu.”
Ny.
Cheng tidak mengerti. Melihat keseriusan Yi Cheng, dia sadar sudah terjadi hal
besar yang membuatnya menyerah. Dia sangat sedih. Dan tn. Jiang mana tega
melihatnya sedih begitu.
--
Jingwen
mulai merasa bersalah setelah berbohong kemarin. Yi Cheng beneran kembali ke
Xinhai. Lu Li juga sudah tahu. Dia menyakinkan kalau dia tidak apa-apa. Jika Yi
Cheng menyerah, maka penilaiannya benar. Artinya, mereka hanya kembali ke titik
awal.
“Ku
harap Jiang Yi Cheng tidak akan mengecewakanku,” ujar Jingwen, yakin dan
berharap Yi Cheng akan kembali untuk Lu Li.
--
Yi
Cheng tidak bisa melupakan Lu Li sedikitpun. Dia shock tahu kalau Lu Li sudah
hamil anak Jingwen, namun, perasaannya pada Lu Li tidak sirna. Dia benar-benar
mencintainya dan itu yang membuatnya begitu sedih. tn. Jiang baru kali ini
melihatnya begitu.
“Ikutlah
denganku,” ujar tn. Jiang.
Orang-orang selalu maju
dengan berani saat tak ada harapan. Tetapi, ragu-ragu saat kebahagiaan datang.
Karena dibandingkan dengan tak pernah memiliki, hal yang lebih tidak bisa
diterima adalah kehilangan setelah memiliki.
Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 27
Yi Cheng
dan Lu Li hampir saja berciuman, tapi Lu Li memilih berhenti bermain dan
mengaku kalah. Zi Tong tidak mau nyerah dan ingin mengulang permainan. Yi Ming
tidak ingin suasana menjadi lebih canggung lagi dan menyuruh Zi Tong untuk
menerima keputusannya.
Seolah
tidak mau berlama-lama, Lu Li langsung pergi untuk mencuci piring. Yi Cheng
mengikutinya dan menawari diri agar dia yang mencuci piring. Lu Li kelihatan
lebih menjaga jarak dengan Yi Cheng sekarang dibandingkan sebelumnya. Dia terus
saja menolak berbagai bantuan yang Yi Cheng tawarkan dan memilih untuk meminta
bantuan Jingwen saja jika dia ingin membuka kelas programmer, kelak.
Di
saat mereka masih berbincang, Lu Li tiba-tiba merasa mual. Yi Cheng panik dan
mau pergi membelikan obat. Lu Li langsung melarang dan bilang kalau dia sudah
membawa obat. Yi Cheng tidak bertanya lebih lanjut. Dia hanya mengambil celemek
Lu Li dan menggantikan Lu Li mencuci baju.
Lu
Li kembai ke kamarnya. Dia sedikit khawatir pada kandungannya dan takut kalau
Yi Cheng sampai tahu dia hamil. Dia sangat ingin merahasiakannya dari Yi Cheng.
Saat dia sudah mau tidur, Yi cheng mengirimkan pesan padanya untuk mengajak
bertemu. Dia akan terus menunggu hingga Lu Li datang.
Di
sisi lain, Jingwen begitu gencar ingin mendekati Zi Tong. Dia mengajak Zi Tong
untuk jalan-jalan bersama. Yang tentu saja, di tolak. Yah udah, dia malah sok
ngancam mau mengajak Lu Li saja. Zi Tong nggak mau lagi menurutinya dan memperingatinya
untuk tidak menghancurkan hubungan kakak dan kakak iparnya. Jingwen setuju,
asalkan Zi Tong mau mengenalkannya pacar baru. Dia mau wanita yang seperti Zi
Tong.
Bruk!
Dengan sekuat tenaga, dia meninju hidung Jingwen. Tidak sia-sia dia belajar Muay
Thai selama ini!
Lu
Li akhirnya mau pergi menemui Yi Cheng. Tujuannya, dia ingin menyatakan
perasaannya sekali lagi pada Lu Li dengan tulus.
“Aku
mencintaimu. Sebelumnya, aku begitu tidak peka dan tidak menyadari perasaanku
lebih awal. Jadi, menimbulkan begitu banyak salah paham. Sekarang, aku sudah
tahu. Aku jamin, aku tidak akan membuatmu terluka lagi. Aku akan baik padamu
seumur hidupku.”
“Kau…
sungguh bukan sedang menebus kesalahan padaku?”
“Bukan
terpaksa dan juga bukan menebus kesalahan. Sekarang, aku akhirnya paham. Cinta
seperti hujan panas hari ini. Tidak terduga dan membuat orang tidak bisa
sembunyi. Lu Li, kembalilah ke sisiku,” ujar Yi Cheng dan memeluknya dengan
erat. “Dulu, itu semua salahku membuatmu begitu sedih. Hal yang terjadi setelah
aku mabuk malam itu. Aku benar-benar brengsek.”
“Kau
sudah ingat semua ini?”
“Kenapa
tidak memberitahuku lebih awal?”
“Memangnya
jika aku memberitahumu dari awal, kau akan lebih cepat bersamaku?”
“Tentu
saja. Kalau kau memberitahuku lebih awal, hal-hal setelah itu tidak akan
terjadi. Lu Li, berilah aku satu kesempatan lagi. Kita mulai dari awal, ya?”
Lu
Li sangat ingin memberi kesempatan sekali lagi pada Yi Cheng. Dia sudah
mengangkat tangan, hendak memeluknya juga. Namun, pada akhirnya, dia memilih
mendorong Yi Cheng. Dia masih belum bisa menerimanya. Yi Cheng mengerti dan
tidak memaksa Lu Li untuk langsung menerimanya. Dia sadar kalau dia terlalu
terburu-buru. Jika Lu Li bisa menunggunya hingga bertahun-tahun, dia juga bisa
melakukan hal yang sama.
Lu
Li tidak membalas perkataannya itu dan hanya pergi. Saat dalam perjalanan
kembali ke kamarnya, dia mendapati Jingwen yang sedang mengobati hidungnya yang
memar karena ditinju Zi Tong barusan. Jingwen jelas malu kalau jujur dia
ditinju cewek, jadi dia berbohong kalau dia terjatuh.
Jingwen
tahu kalau Lu Li pasti menemui Yi Cheng dan ditembak, soalnya, dia dengar Yi
Cheng meminta pemilik penginapan mendekor tempat ini. Dia ingin tahu, apakah Lu
Li menerima Yi Cheng? Lu Li jujur kalau dia awalnya hendak menerimanya, tetapi,
kemudian dia sadar kalau Yi Cheng mungkin hanya mau bertanggung jawab padanya.
“Pernikahan
memang sebuah tanggung jawab,” komentar Jingwen.
“Namun,
aku harap tanggung jawab dalam pernikahanku muncul karena cinta dan bukan
diawali dengan perasaan tanggung jawab.”
Jingwen
sudah bisa mengerti maksud Lu Li. Artinya, Yi Cheng masih belum bisa memberikan
rasa cukup aman pada Lu Li. Dia masih meragukan perasaan Yi Cheng. Lu Li merasa
kalau dia dan Yi Cheng masih belum cukup cocok dan jika memaksakan diri hanya
akan membuat ‘kerusakan sistem.’ Jingwen mengerti dan berjanji akan membantunya
mengetest Jiang Yi Cheng jika menemukan kesempatan yang tepat.
Sayag
sekali, Yi Cheng lewat setelah mereka selesai membahas hal itu dan hanya
melihat kedekatan mereka saja. Ada sedikit rasa insecure di dalam dirinya, kalau saja, Lu Li memang sudah pacaran
dengan Jingwen.
Hari
ini, Zi Tong dan Yi Ming akan kembali ke Xinhai. Zi Tong masih belum menyerah
dan membujuk kakak iparnya untuk pulang bersamanya. Ibunya juga sampai sakit
karena merindukan Lu Li. Lu Li tidak ada niat kembali tapi dia akan menjenguk
Ny. Cheng jika ada waktu. Zi Tong mengerti dan tidak memaksa lagi.
Sementara
itu, Yi Ming berbincang dengan Yi Cheng. Saat tahu Yi Cheng ditolak oleh Lu Li,
dia berusaha menyemangati. Lu Li adalah tipe orang rasional yang akan
menganalisis masalah dengan rinci, baru memutuskan. Mungkin, prosesnya akan
lama.
“Tidak
apa-apa. Aku bisa menunggu. Namun, kau jangan seperti aku. Sudah kehilangan
baru menghargai,” nasehat Yi Cheng.
Pesan-pesan
sudah disampaikan, sekarang saatnya Yi Ming dan Zi Tong pergi. Karena merka
pergi, Yi Cheng jadi butuh tumpangan pulang. Tentu saja, dia menumpang di mobil
Jingwen.
--
di
Enchant Tech,
Ada
yang nggak terduga. Sejak kejadian Yezi membantu Renxun, hubungan keduanya
menjadi lebih dekat. Keduanya sudah berpacaran, tapi masih merahasiakannya dari
semua orang di kantor. Yezi yang ingin menyembunyikannya soalnya hubungan
mereka terlalu mendadak dan takut orang kantor nggak bisa menerimanya. Masalahnya,
Renxun ingin mereka mulai pacaran terang-terangan. Ya udah, Yezi meminta waktu
setengah bulan sebelum mereka mengumumkan hubungan mereka secara resmi kepada
semua kolega.
Lagi
asyik mesra-mesraan, Xiaoqi muncul. Dia melihat Yezi bersama seorang pria, tapi
nggak melihat wajah si pria. Xiaoqi langsung kesal karena Yezi berselingkuh
dari Gu Mo. Mana selingkuhnya dengan orang kantor juga. Emosi, Xiaoqi hendak
mencari pria selingkuhan Yezi dan memberitahu kalau Yezi pacaran dengan Gu Mo.
Yezi
mana mau. Akhirnya, dia jujur kalau dia hanya pura-pura pacaran saja dengan Gu
Mo.
--
Lu
Li, Jingwen dan Yi Cheng baru saja sampai di apartemen (btw, Yi Cheng masih
nginap di hotel ya. Dia cuma mau mengantarkan Lu Li hingga ke dalam apartemen
baru nanti Jingwen mengantarkannya ke hotel) dan sudah menemui masalah. Ada
orang tua yang datang untuk mencari Lu Li. Anak mereka mengambil kelas
programmer dari Lu Li dan menggunakan semua uang tabungan tahun barunya.
Lu
Li menjelaskan kalau dia tidak mengambil sepeserpun biaya untuk orang yang
belajar darinya. Orang tua itu tidak mau mengerti dan malah mengancam mau
melaporkan Lu Li ke kantor polisi karena tidak punya izin mengajar juga.
Jingwen menyuruh mereka tidak asal melapor, soalnya mereka juga nggak punya bukti
apapun. Keduanya ciut dan mulai mengalihkan ke hal lain. Intinya, anak mereka
adalah perempuan dan kelas 3 SMA. Dan mereka tidak mau anak mereka hanya
bermain komputer setiap hari hanya karena ajaran dari Lu Li. Mereka juga tidak
mau mengerti kalau Lu Li mengajarkan programmer dan bukan bermain komputer.
Menurut pandangan mereka, pekerjaan programmer untuk anak perempuan itu nggak
ada gunanya. Nggak bisa untuk masa depan.
Yi
Cheng angkat bicara agar mereka tidak meremehkan programmer wanita. Programmer
pertama di dunia adalah perempuan : “Ada Lovelace.” Bahasa pemograman tingkat
tinggi, Ada, diberi nama dari namanya. Ada juga Grace Hopper, ibu dari Cobol.
Orang yang dijuluki “Komputer Harvard”, Henrietta Swan Leavitt. Semuanya adalah
perempuan. Kalau mereka merasa orang-orang itu terlalu jauh, dihadapan mereka
juga ada programmer perempuan yang hebat : Lu Li.
Saat
itu, putri mereka tiba. Hui Hui marah karena orang tuanya membuat keributan dan
mencari Lu Li. Dia menggunakan semua uang tabungan tahun barunya untuk membeli
komputer dan tidak ada hubungannya dengan Lu Li. Dia kan sudah bilang. Ayah dan
Ibunya tidak mau mengerti dan malah bersikeras menentukan jalah hidupnya
termasuk jurusan kuliah yang harus diambilnya kelak demi masa depannya. Mereka
tidak mau mendengarkan pendapat putrinya sama sekali.
Lu
Li tidak tega dan mengemukakan pendapatnya mengenai kemampuan Hui Hui dalam
memprogram. Hui Hui mempunya logika berpikir dan kreativitas yang sangat
menonjol. Orang tua Hui Hui akhirnya memutuskan agar mereka membicarakan
masalah tadi di rumah saja. Masalah pun terselesaikan dengan sangat baik.
--
Meskipun
masalah tadi sudah terselesaikan dengan baik, Lu Li jadi kepikiran juga. Dia
baru menyadari kalau masih banyak orang yang nggak bisa menerima wanita menjadi
programmer. Makanya, dia mengirim pesan pada ibunya dan menanyakan alasan orang
tuanya dulu tidak keberatan saat dia mengambil jurusan Ilmu Komputer.
Selesai
mengirim pesan, dia mendapat video call dari Xiaoqi. Xiaoqi lagi kesal soalnya
Gu Mo menipunya dengan pura-pura pacaran. Untuk apa dia begitu? Lu Li nggak
begitu kaget soalnya dia sudah menduganya dari awal. Dia juga menasehati Xiaoqi
untuk lebih jujur. Biar Xiaoqi mengerti, dia menyampaikan kalau Gu Mo menyukai
Xiaoqi. Dan dia juga bisa melihat Xiaoqi menyukai Gu Mo.
Xiaoqi
shock. Tidak bisa menerima fakta kalau dia juga suka sama Gu Mo. Dia langsung
menututp telepon saking shocknya.
Tidak
lama, Lu Li mendapat balasan dari Ibunya. Ibunya bilang kalau dulu mereka juga
nggak setuju. Dia dan ayah Lu Li sampai bertengkar cukup lama karena masalah
ini. Sangat jarang ada perempuan yang mengambil jurusan Ilmu Komputer, tapi Lu
Li menyukainya. Dia mengira kalau Lu Li akan mundur setelah mencoba, makanya
dia membiarkan. Tidak dia kira kalau Lu Li tidak mundur sedikitpun dan bahkan
menjadi programmer.
Setelah
tahu jawabannya, Lu Li semakin bersyukur karena mempunyai orang tua yang mau
mendukung pilihannya.
--
Di
kantor, Zhongyao menemui Lu Li dan memberitahu kalau dia keluar dari kelas
programmer Lu Li. Dia juga akan berhenti dari perusahaan. Orang tuanya sudah
mencarikannya pekerjaan PSM. Menurut mereka, pekerjaan itu lebih santai dan
stabil. Sebenarnya, dia juga masuk kuliah karena orang tuanya yang menentukan
jurusan. Dia nggak tahu mau mengambil apa dan hanya mengikuti keinginan orang
tuanya. Namun, beberapa hari ini, dia selalu berpikir, alangkah bagusnya jika
dia bisa mengenal Lu Li lebih awal.
Lu
Li menyemangatinya dan juga dia masih bisa belajar kelas programmer terus.
Zhongyao merasa itu percuma. Dia belajar juga jika tidak bisa diterapkan untuk
apa. Orang tuanya tidak akan membiarkannya beralih profesi. Mereka juga merasa
bermain komputer bukanlah pekerjaan. Makanya, dia berharap agar Lu Li bisa
mengajari lebih banyak orang mengenai programmer, biar tidak ada orang lain
yang menyesal sepertinya.
--
Hari
ini, Xiaoqi mengajak Gu Mo bertemu. Seperti biasa, Gu Mo membawa Yezi. Tapi,
berbeda dengan sebelumnya, Xiaoqi tidak datang sendirian, melainkan bersama
Renxun. Astaga! Keduanya sama-sama pura-pura pacaran tanpa sadar kalau pasangan
pura-pura mereka adalah sepasang kekasih.
Xiaoqi
dengan bangga memperkenalkan Renxun sebagai pacarnya. Renxun dan Yezi udah
panas. Soalnya, mereka mengira masing-masing diantara mereka sudah
berselingkuh. Yezi selingkuh dengan Gu Mo. Sementara Renxun selingkuh dengan
Xiaoqi. Mana Xiaoqi terus saja menempel sama Renxun.
BRAK!
“Kau membatalkan kencan dan bilang pergi ke warnet untuk bermain game! Apakah
dia game?!” marah Yezi, tidak bisa menaha diri lagi.
“Kau
juga bilang samaku kau pergi ke salon kecantikan bersama sahabatmu. Sahabatmu
itu pak Gu, ya?” balas Renxun.
“Aku
dengan Pak Gu itu palsu. Tetapi aku putus denganmu itu benar!” teriak Yezi dan
langsung pergi.
Renxun
panik dan mengejarnya. Dia menjelaskan kalau dia juga hanya pura-pura dengan
Xiaoqi. Pas udah diluar, Yezi tersenyum lebar. Dia hanya pura-pura. Dia saja
bisa tahu kalau Gu Mo dan Xiaoqi itu saling suka, makanya dia sengaja begitu.
Kebohongan
keduanya sudah terbongkar. Dan setelah banyak drama, akhirnya, Gu Mo jujur
kalau dia menyukainya. Dia juga bilang kalau nama Tianqi itu berasal dari kata
“Tian” = Manis dan “Qi” = Xiaoqi. Dia sudah menyukainya dari lama. Xiaoqi
akhirnya jujur juga dan bilang kalau baru-baru ini dia menyadari kalau dia
menyukai Gu Mo. Akhirnya, setelah sekian purnama, mereka resmi pacaran.
--
Yi
Cheng berkunjung ke perusahaan Jingwen untuk mencari Lu Li. Gaoxi yang
menyambut, memberithau kalau Lu Li izin ke rumah skait saat jam kerja. Yi Cheng
panik dan langsung pergi ke rumah sakit yang diberitahu Gaoxi.
Setelah
mencari ke setiap sudut rumah sakit, dia menemukan Lu Li yang baru saja selesai
melakukan pemeriksaan kandungan dengan ditemani oleh Jingwen. Dia akhirnya tahu
kalau Lu Li hamil.
“Kau
hamil?”
Lu
Li sama terkejutnya seperti Yi Cheng. Dia nggak menyangka akan ketahuan seperti
ini.
Yi
Cheng bertanya apakah itu anaknya? Tapi Jingwen langsung bilang kalau itu
anaknya dan Lu Li. Yi Cheng shock. Lu Li juga hanya diam.
“Apakah
perkataannya benar?”
Lu
Li memalingkan wajah.
“Jadi
sebelumnya kau menolakku…” Sedih, Yi Cheng pergi dari sana.
Lu
Li hanya tetap diam dan membiarkanya pergi dalam kesalahpahaman. Setelah Yi
Cheng pergi, Jingwen meminta maaf dan beralasan dia hanya mau menggoda. Lu Li
hanya mau tahu alasannya berbohong seperti itu.
“Jika
aku tidak mengatakan sesuatu yang kejam, bagaimana bisa memastikan
ketulusannya?”
“Dia
akan menganggapnya serius.”
“Maka,
biarkan dia menganggapnya serius. Sebelumnya masih khawatir, tak tahu dia
kembali mengejarmu karena rasa tanggung jawab atau bukan. Kalau begitu, uji
dia. Jika hanya karena rasa tanggung jawab, biasanya pria seharusnya akan
langsung mundur dan tak akan merasa bersalah. Jika…”
“Apa?”
“Jika
dia benar-benar mencintaimu, dia pasti akan kembali mencarimu lagi.”
Lu
Li terdiam. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, apakah Yi Cheng akan kembali?
Dalam
kesedihan, Yi Cheng kembali ke Xinhai dan menghabiskan sebotol arak, padahal
dia jelas tidak kuat minum. Pada ibunya, yang sudah sangat berharap Lu Li akan
kembali, dia menyampaikan kalau dia tidak akan kembali lagi ke Chongqing.
“Ibu,
dia sudah punya orang yang dia sukai.”
Ny.
Cheng sudah tahu mengenai Jingwen dan yakin kalau Lu Li hanya berpura-pura
dengan Jingwen.
“Bukan
akting, melainkan sungguhan. Dia sudah memiliki kehidupan yang baru. Aku tidak
boleh mengganggunya lagi. Maaf Ibu.”
Ny.
Cheng tidak mengerti. Melihat keseriusan Yi Cheng, dia sadar sudah terjadi hal
besar yang membuatnya menyerah. Dia sangat sedih. Dan tn. Jiang mana tega
melihatnya sedih begitu.
--
Jingwen
mulai merasa bersalah setelah berbohong kemarin. Yi Cheng beneran kembali ke
Xinhai. Lu Li juga sudah tahu. Dia menyakinkan kalau dia tidak apa-apa. Jika Yi
Cheng menyerah, maka penilaiannya benar. Artinya, mereka hanya kembali ke titik
awal.
“Ku
harap Jiang Yi Cheng tidak akan mengecewakanku,” ujar Jingwen, yakin dan
berharap Yi Cheng akan kembali untuk Lu Li.
--
Yi
Cheng tidak bisa melupakan Lu Li sedikitpun. Dia shock tahu kalau Lu Li sudah
hamil anak Jingwen, namun, perasaannya pada Lu Li tidak sirna. Dia benar-benar
mencintainya dan itu yang membuatnya begitu sedih. tn. Jiang baru kali ini
melihatnya begitu.
“Ikutlah
denganku,” ujar tn. Jiang.
Orang-orang selalu maju
dengan berani saat tak ada harapan. Tetapi, ragu-ragu saat kebahagiaan datang.
Karena dibandingkan dengan tak pernah memiliki, hal yang lebih tidak bisa
diterima adalah kehilangan setelah memiliki.
Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 27
Yi Cheng
dan Lu Li hampir saja berciuman, tapi Lu Li memilih berhenti bermain dan
mengaku kalah. Zi Tong tidak mau nyerah dan ingin mengulang permainan. Yi Ming
tidak ingin suasana menjadi lebih canggung lagi dan menyuruh Zi Tong untuk
menerima keputusannya.
Seolah
tidak mau berlama-lama, Lu Li langsung pergi untuk mencuci piring. Yi Cheng
mengikutinya dan menawari diri agar dia yang mencuci piring. Lu Li kelihatan
lebih menjaga jarak dengan Yi Cheng sekarang dibandingkan sebelumnya. Dia terus
saja menolak berbagai bantuan yang Yi Cheng tawarkan dan memilih untuk meminta
bantuan Jingwen saja jika dia ingin membuka kelas programmer, kelak.
Di
saat mereka masih berbincang, Lu Li tiba-tiba merasa mual. Yi Cheng panik dan
mau pergi membelikan obat. Lu Li langsung melarang dan bilang kalau dia sudah
membawa obat. Yi Cheng tidak bertanya lebih lanjut. Dia hanya mengambil celemek
Lu Li dan menggantikan Lu Li mencuci baju.
Lu
Li kembai ke kamarnya. Dia sedikit khawatir pada kandungannya dan takut kalau
Yi Cheng sampai tahu dia hamil. Dia sangat ingin merahasiakannya dari Yi Cheng.
Saat dia sudah mau tidur, Yi cheng mengirimkan pesan padanya untuk mengajak
bertemu. Dia akan terus menunggu hingga Lu Li datang.
Di
sisi lain, Jingwen begitu gencar ingin mendekati Zi Tong. Dia mengajak Zi Tong
untuk jalan-jalan bersama. Yang tentu saja, di tolak. Yah udah, dia malah sok
ngancam mau mengajak Lu Li saja. Zi Tong nggak mau lagi menurutinya dan memperingatinya
untuk tidak menghancurkan hubungan kakak dan kakak iparnya. Jingwen setuju,
asalkan Zi Tong mau mengenalkannya pacar baru. Dia mau wanita yang seperti Zi
Tong.
Bruk!
Dengan sekuat tenaga, dia meninju hidung Jingwen. Tidak sia-sia dia belajar Muay
Thai selama ini!
Lu
Li akhirnya mau pergi menemui Yi Cheng. Tujuannya, dia ingin menyatakan
perasaannya sekali lagi pada Lu Li dengan tulus.
“Aku
mencintaimu. Sebelumnya, aku begitu tidak peka dan tidak menyadari perasaanku
lebih awal. Jadi, menimbulkan begitu banyak salah paham. Sekarang, aku sudah
tahu. Aku jamin, aku tidak akan membuatmu terluka lagi. Aku akan baik padamu
seumur hidupku.”
“Kau…
sungguh bukan sedang menebus kesalahan padaku?”
“Bukan
terpaksa dan juga bukan menebus kesalahan. Sekarang, aku akhirnya paham. Cinta
seperti hujan panas hari ini. Tidak terduga dan membuat orang tidak bisa
sembunyi. Lu Li, kembalilah ke sisiku,” ujar Yi Cheng dan memeluknya dengan
erat. “Dulu, itu semua salahku membuatmu begitu sedih. Hal yang terjadi setelah
aku mabuk malam itu. Aku benar-benar brengsek.”
“Kau
sudah ingat semua ini?”
“Kenapa
tidak memberitahuku lebih awal?”
“Memangnya
jika aku memberitahumu dari awal, kau akan lebih cepat bersamaku?”
“Tentu
saja. Kalau kau memberitahuku lebih awal, hal-hal setelah itu tidak akan
terjadi. Lu Li, berilah aku satu kesempatan lagi. Kita mulai dari awal, ya?”
Lu
Li sangat ingin memberi kesempatan sekali lagi pada Yi Cheng. Dia sudah
mengangkat tangan, hendak memeluknya juga. Namun, pada akhirnya, dia memilih
mendorong Yi Cheng. Dia masih belum bisa menerimanya. Yi Cheng mengerti dan
tidak memaksa Lu Li untuk langsung menerimanya. Dia sadar kalau dia terlalu
terburu-buru. Jika Lu Li bisa menunggunya hingga bertahun-tahun, dia juga bisa
melakukan hal yang sama.
Lu
Li tidak membalas perkataannya itu dan hanya pergi. Saat dalam perjalanan
kembali ke kamarnya, dia mendapati Jingwen yang sedang mengobati hidungnya yang
memar karena ditinju Zi Tong barusan. Jingwen jelas malu kalau jujur dia
ditinju cewek, jadi dia berbohong kalau dia terjatuh.
Jingwen
tahu kalau Lu Li pasti menemui Yi Cheng dan ditembak, soalnya, dia dengar Yi
Cheng meminta pemilik penginapan mendekor tempat ini. Dia ingin tahu, apakah Lu
Li menerima Yi Cheng? Lu Li jujur kalau dia awalnya hendak menerimanya, tetapi,
kemudian dia sadar kalau Yi Cheng mungkin hanya mau bertanggung jawab padanya.
“Pernikahan
memang sebuah tanggung jawab,” komentar Jingwen.
“Namun,
aku harap tanggung jawab dalam pernikahanku muncul karena cinta dan bukan
diawali dengan perasaan tanggung jawab.”
Jingwen
sudah bisa mengerti maksud Lu Li. Artinya, Yi Cheng masih belum bisa memberikan
rasa cukup aman pada Lu Li. Dia masih meragukan perasaan Yi Cheng. Lu Li merasa
kalau dia dan Yi Cheng masih belum cukup cocok dan jika memaksakan diri hanya
akan membuat ‘kerusakan sistem.’ Jingwen mengerti dan berjanji akan membantunya
mengetest Jiang Yi Cheng jika menemukan kesempatan yang tepat.
Sayag
sekali, Yi Cheng lewat setelah mereka selesai membahas hal itu dan hanya
melihat kedekatan mereka saja. Ada sedikit rasa insecure di dalam dirinya, kalau saja, Lu Li memang sudah pacaran
dengan Jingwen.
Hari
ini, Zi Tong dan Yi Ming akan kembali ke Xinhai. Zi Tong masih belum menyerah
dan membujuk kakak iparnya untuk pulang bersamanya. Ibunya juga sampai sakit
karena merindukan Lu Li. Lu Li tidak ada niat kembali tapi dia akan menjenguk
Ny. Cheng jika ada waktu. Zi Tong mengerti dan tidak memaksa lagi.
Sementara
itu, Yi Ming berbincang dengan Yi Cheng. Saat tahu Yi Cheng ditolak oleh Lu Li,
dia berusaha menyemangati. Lu Li adalah tipe orang rasional yang akan
menganalisis masalah dengan rinci, baru memutuskan. Mungkin, prosesnya akan
lama.
“Tidak
apa-apa. Aku bisa menunggu. Namun, kau jangan seperti aku. Sudah kehilangan
baru menghargai,” nasehat Yi Cheng.
Pesan-pesan
sudah disampaikan, sekarang saatnya Yi Ming dan Zi Tong pergi. Karena merka
pergi, Yi Cheng jadi butuh tumpangan pulang. Tentu saja, dia menumpang di mobil
Jingwen.
--
di
Enchant Tech,
Ada
yang nggak terduga. Sejak kejadian Yezi membantu Renxun, hubungan keduanya
menjadi lebih dekat. Keduanya sudah berpacaran, tapi masih merahasiakannya dari
semua orang di kantor. Yezi yang ingin menyembunyikannya soalnya hubungan
mereka terlalu mendadak dan takut orang kantor nggak bisa menerimanya. Masalahnya,
Renxun ingin mereka mulai pacaran terang-terangan. Ya udah, Yezi meminta waktu
setengah bulan sebelum mereka mengumumkan hubungan mereka secara resmi kepada
semua kolega.
Lagi
asyik mesra-mesraan, Xiaoqi muncul. Dia melihat Yezi bersama seorang pria, tapi
nggak melihat wajah si pria. Xiaoqi langsung kesal karena Yezi berselingkuh
dari Gu Mo. Mana selingkuhnya dengan orang kantor juga. Emosi, Xiaoqi hendak
mencari pria selingkuhan Yezi dan memberitahu kalau Yezi pacaran dengan Gu Mo.
Yezi
mana mau. Akhirnya, dia jujur kalau dia hanya pura-pura pacaran saja dengan Gu
Mo.
--
Lu
Li, Jingwen dan Yi Cheng baru saja sampai di apartemen (btw, Yi Cheng masih
nginap di hotel ya. Dia cuma mau mengantarkan Lu Li hingga ke dalam apartemen
baru nanti Jingwen mengantarkannya ke hotel) dan sudah menemui masalah. Ada
orang tua yang datang untuk mencari Lu Li. Anak mereka mengambil kelas
programmer dari Lu Li dan menggunakan semua uang tabungan tahun barunya.
Lu
Li menjelaskan kalau dia tidak mengambil sepeserpun biaya untuk orang yang
belajar darinya. Orang tua itu tidak mau mengerti dan malah mengancam mau
melaporkan Lu Li ke kantor polisi karena tidak punya izin mengajar juga.
Jingwen menyuruh mereka tidak asal melapor, soalnya mereka juga nggak punya bukti
apapun. Keduanya ciut dan mulai mengalihkan ke hal lain. Intinya, anak mereka
adalah perempuan dan kelas 3 SMA. Dan mereka tidak mau anak mereka hanya
bermain komputer setiap hari hanya karena ajaran dari Lu Li. Mereka juga tidak
mau mengerti kalau Lu Li mengajarkan programmer dan bukan bermain komputer.
Menurut pandangan mereka, pekerjaan programmer untuk anak perempuan itu nggak
ada gunanya. Nggak bisa untuk masa depan.
Yi
Cheng angkat bicara agar mereka tidak meremehkan programmer wanita. Programmer
pertama di dunia adalah perempuan : “Ada Lovelace.” Bahasa pemograman tingkat
tinggi, Ada, diberi nama dari namanya. Ada juga Grace Hopper, ibu dari Cobol.
Orang yang dijuluki “Komputer Harvard”, Henrietta Swan Leavitt. Semuanya adalah
perempuan. Kalau mereka merasa orang-orang itu terlalu jauh, dihadapan mereka
juga ada programmer perempuan yang hebat : Lu Li.
Saat
itu, putri mereka tiba. Hui Hui marah karena orang tuanya membuat keributan dan
mencari Lu Li. Dia menggunakan semua uang tabungan tahun barunya untuk membeli
komputer dan tidak ada hubungannya dengan Lu Li. Dia kan sudah bilang. Ayah dan
Ibunya tidak mau mengerti dan malah bersikeras menentukan jalah hidupnya
termasuk jurusan kuliah yang harus diambilnya kelak demi masa depannya. Mereka
tidak mau mendengarkan pendapat putrinya sama sekali.
Lu
Li tidak tega dan mengemukakan pendapatnya mengenai kemampuan Hui Hui dalam
memprogram. Hui Hui mempunya logika berpikir dan kreativitas yang sangat
menonjol. Orang tua Hui Hui akhirnya memutuskan agar mereka membicarakan
masalah tadi di rumah saja. Masalah pun terselesaikan dengan sangat baik.
--
Meskipun
masalah tadi sudah terselesaikan dengan baik, Lu Li jadi kepikiran juga. Dia
baru menyadari kalau masih banyak orang yang nggak bisa menerima wanita menjadi
programmer. Makanya, dia mengirim pesan pada ibunya dan menanyakan alasan orang
tuanya dulu tidak keberatan saat dia mengambil jurusan Ilmu Komputer.
Selesai
mengirim pesan, dia mendapat video call dari Xiaoqi. Xiaoqi lagi kesal soalnya
Gu Mo menipunya dengan pura-pura pacaran. Untuk apa dia begitu? Lu Li nggak
begitu kaget soalnya dia sudah menduganya dari awal. Dia juga menasehati Xiaoqi
untuk lebih jujur. Biar Xiaoqi mengerti, dia menyampaikan kalau Gu Mo menyukai
Xiaoqi. Dan dia juga bisa melihat Xiaoqi menyukai Gu Mo.
Xiaoqi
shock. Tidak bisa menerima fakta kalau dia juga suka sama Gu Mo. Dia langsung
menututp telepon saking shocknya.
Tidak
lama, Lu Li mendapat balasan dari Ibunya. Ibunya bilang kalau dulu mereka juga
nggak setuju. Dia dan ayah Lu Li sampai bertengkar cukup lama karena masalah
ini. Sangat jarang ada perempuan yang mengambil jurusan Ilmu Komputer, tapi Lu
Li menyukainya. Dia mengira kalau Lu Li akan mundur setelah mencoba, makanya
dia membiarkan. Tidak dia kira kalau Lu Li tidak mundur sedikitpun dan bahkan
menjadi programmer.
Setelah
tahu jawabannya, Lu Li semakin bersyukur karena mempunyai orang tua yang mau
mendukung pilihannya.
--
Di
kantor, Zhongyao menemui Lu Li dan memberitahu kalau dia keluar dari kelas
programmer Lu Li. Dia juga akan berhenti dari perusahaan. Orang tuanya sudah
mencarikannya pekerjaan PSM. Menurut mereka, pekerjaan itu lebih santai dan
stabil. Sebenarnya, dia juga masuk kuliah karena orang tuanya yang menentukan
jurusan. Dia nggak tahu mau mengambil apa dan hanya mengikuti keinginan orang
tuanya. Namun, beberapa hari ini, dia selalu berpikir, alangkah bagusnya jika
dia bisa mengenal Lu Li lebih awal.
Lu
Li menyemangatinya dan juga dia masih bisa belajar kelas programmer terus.
Zhongyao merasa itu percuma. Dia belajar juga jika tidak bisa diterapkan untuk
apa. Orang tuanya tidak akan membiarkannya beralih profesi. Mereka juga merasa
bermain komputer bukanlah pekerjaan. Makanya, dia berharap agar Lu Li bisa
mengajari lebih banyak orang mengenai programmer, biar tidak ada orang lain
yang menyesal sepertinya.
--
Hari
ini, Xiaoqi mengajak Gu Mo bertemu. Seperti biasa, Gu Mo membawa Yezi. Tapi,
berbeda dengan sebelumnya, Xiaoqi tidak datang sendirian, melainkan bersama
Renxun. Astaga! Keduanya sama-sama pura-pura pacaran tanpa sadar kalau pasangan
pura-pura mereka adalah sepasang kekasih.
Xiaoqi
dengan bangga memperkenalkan Renxun sebagai pacarnya. Renxun dan Yezi udah
panas. Soalnya, mereka mengira masing-masing diantara mereka sudah
berselingkuh. Yezi selingkuh dengan Gu Mo. Sementara Renxun selingkuh dengan
Xiaoqi. Mana Xiaoqi terus saja menempel sama Renxun.
BRAK!
“Kau membatalkan kencan dan bilang pergi ke warnet untuk bermain game! Apakah
dia game?!” marah Yezi, tidak bisa menaha diri lagi.
“Kau
juga bilang samaku kau pergi ke salon kecantikan bersama sahabatmu. Sahabatmu
itu pak Gu, ya?” balas Renxun.
“Aku
dengan Pak Gu itu palsu. Tetapi aku putus denganmu itu benar!” teriak Yezi dan
langsung pergi.
Renxun
panik dan mengejarnya. Dia menjelaskan kalau dia juga hanya pura-pura dengan
Xiaoqi. Pas udah diluar, Yezi tersenyum lebar. Dia hanya pura-pura. Dia saja
bisa tahu kalau Gu Mo dan Xiaoqi itu saling suka, makanya dia sengaja begitu.
Kebohongan
keduanya sudah terbongkar. Dan setelah banyak drama, akhirnya, Gu Mo jujur
kalau dia menyukainya. Dia juga bilang kalau nama Tianqi itu berasal dari kata
“Tian” = Manis dan “Qi” = Xiaoqi. Dia sudah menyukainya dari lama. Xiaoqi
akhirnya jujur juga dan bilang kalau baru-baru ini dia menyadari kalau dia
menyukai Gu Mo. Akhirnya, setelah sekian purnama, mereka resmi pacaran.
--
Yi
Cheng berkunjung ke perusahaan Jingwen untuk mencari Lu Li. Gaoxi yang
menyambut, memberithau kalau Lu Li izin ke rumah skait saat jam kerja. Yi Cheng
panik dan langsung pergi ke rumah sakit yang diberitahu Gaoxi.
Setelah
mencari ke setiap sudut rumah sakit, dia menemukan Lu Li yang baru saja selesai
melakukan pemeriksaan kandungan dengan ditemani oleh Jingwen. Dia akhirnya tahu
kalau Lu Li hamil.
“Kau
hamil?”
Lu
Li sama terkejutnya seperti Yi Cheng. Dia nggak menyangka akan ketahuan seperti
ini.
Yi
Cheng bertanya apakah itu anaknya? Tapi Jingwen langsung bilang kalau itu
anaknya dan Lu Li. Yi Cheng shock. Lu Li juga hanya diam.
“Apakah
perkataannya benar?”
Lu
Li memalingkan wajah.
“Jadi
sebelumnya kau menolakku…” Sedih, Yi Cheng pergi dari sana.
Lu
Li hanya tetap diam dan membiarkanya pergi dalam kesalahpahaman. Setelah Yi
Cheng pergi, Jingwen meminta maaf dan beralasan dia hanya mau menggoda. Lu Li
hanya mau tahu alasannya berbohong seperti itu.
“Jika
aku tidak mengatakan sesuatu yang kejam, bagaimana bisa memastikan
ketulusannya?”
“Dia
akan menganggapnya serius.”
“Maka,
biarkan dia menganggapnya serius. Sebelumnya masih khawatir, tak tahu dia
kembali mengejarmu karena rasa tanggung jawab atau bukan. Kalau begitu, uji
dia. Jika hanya karena rasa tanggung jawab, biasanya pria seharusnya akan
langsung mundur dan tak akan merasa bersalah. Jika…”
“Apa?”
“Jika
dia benar-benar mencintaimu, dia pasti akan kembali mencarimu lagi.”
Lu
Li terdiam. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, apakah Yi Cheng akan kembali?
Dalam
kesedihan, Yi Cheng kembali ke Xinhai dan menghabiskan sebotol arak, padahal
dia jelas tidak kuat minum. Pada ibunya, yang sudah sangat berharap Lu Li akan
kembali, dia menyampaikan kalau dia tidak akan kembali lagi ke Chongqing.
“Ibu,
dia sudah punya orang yang dia sukai.”
Ny.
Cheng sudah tahu mengenai Jingwen dan yakin kalau Lu Li hanya berpura-pura
dengan Jingwen.
“Bukan
akting, melainkan sungguhan. Dia sudah memiliki kehidupan yang baru. Aku tidak
boleh mengganggunya lagi. Maaf Ibu.”
Ny.
Cheng tidak mengerti. Melihat keseriusan Yi Cheng, dia sadar sudah terjadi hal
besar yang membuatnya menyerah. Dia sangat sedih. Dan tn. Jiang mana tega
melihatnya sedih begitu.
--
Jingwen
mulai merasa bersalah setelah berbohong kemarin. Yi Cheng beneran kembali ke
Xinhai. Lu Li juga sudah tahu. Dia menyakinkan kalau dia tidak apa-apa. Jika Yi
Cheng menyerah, maka penilaiannya benar. Artinya, mereka hanya kembali ke titik
awal.
“Ku
harap Jiang Yi Cheng tidak akan mengecewakanku,” ujar Jingwen, yakin dan
berharap Yi Cheng akan kembali untuk Lu Li.
--
Yi
Cheng tidak bisa melupakan Lu Li sedikitpun. Dia shock tahu kalau Lu Li sudah
hamil anak Jingwen, namun, perasaannya pada Lu Li tidak sirna. Dia benar-benar
mencintainya dan itu yang membuatnya begitu sedih. tn. Jiang baru kali ini
melihatnya begitu.
“Ikutlah
denganku,” ujar tn. Jiang.
Orang-orang selalu maju
dengan berani saat tak ada harapan. Tetapi, ragu-ragu saat kebahagiaan datang.
Karena dibandingkan dengan tak pernah memiliki, hal yang lebih tidak bisa
diterima adalah kehilangan setelah memiliki.
Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 27
Yi Cheng
dan Lu Li hampir saja berciuman, tapi Lu Li memilih berhenti bermain dan
mengaku kalah. Zi Tong tidak mau nyerah dan ingin mengulang permainan. Yi Ming
tidak ingin suasana menjadi lebih canggung lagi dan menyuruh Zi Tong untuk
menerima keputusannya.
Seolah
tidak mau berlama-lama, Lu Li langsung pergi untuk mencuci piring. Yi Cheng
mengikutinya dan menawari diri agar dia yang mencuci piring. Lu Li kelihatan
lebih menjaga jarak dengan Yi Cheng sekarang dibandingkan sebelumnya. Dia terus
saja menolak berbagai bantuan yang Yi Cheng tawarkan dan memilih untuk meminta
bantuan Jingwen saja jika dia ingin membuka kelas programmer, kelak.
Di
saat mereka masih berbincang, Lu Li tiba-tiba merasa mual. Yi Cheng panik dan
mau pergi membelikan obat. Lu Li langsung melarang dan bilang kalau dia sudah
membawa obat. Yi Cheng tidak bertanya lebih lanjut. Dia hanya mengambil celemek
Lu Li dan menggantikan Lu Li mencuci baju.
Lu
Li kembai ke kamarnya. Dia sedikit khawatir pada kandungannya dan takut kalau
Yi Cheng sampai tahu dia hamil. Dia sangat ingin merahasiakannya dari Yi Cheng.
Saat dia sudah mau tidur, Yi cheng mengirimkan pesan padanya untuk mengajak
bertemu. Dia akan terus menunggu hingga Lu Li datang.
Di
sisi lain, Jingwen begitu gencar ingin mendekati Zi Tong. Dia mengajak Zi Tong
untuk jalan-jalan bersama. Yang tentu saja, di tolak. Yah udah, dia malah sok
ngancam mau mengajak Lu Li saja. Zi Tong nggak mau lagi menurutinya dan memperingatinya
untuk tidak menghancurkan hubungan kakak dan kakak iparnya. Jingwen setuju,
asalkan Zi Tong mau mengenalkannya pacar baru. Dia mau wanita yang seperti Zi
Tong.
Bruk!
Dengan sekuat tenaga, dia meninju hidung Jingwen. Tidak sia-sia dia belajar Muay
Thai selama ini!
Lu
Li akhirnya mau pergi menemui Yi Cheng. Tujuannya, dia ingin menyatakan
perasaannya sekali lagi pada Lu Li dengan tulus.
“Aku
mencintaimu. Sebelumnya, aku begitu tidak peka dan tidak menyadari perasaanku
lebih awal. Jadi, menimbulkan begitu banyak salah paham. Sekarang, aku sudah
tahu. Aku jamin, aku tidak akan membuatmu terluka lagi. Aku akan baik padamu
seumur hidupku.”
“Kau…
sungguh bukan sedang menebus kesalahan padaku?”
“Bukan
terpaksa dan juga bukan menebus kesalahan. Sekarang, aku akhirnya paham. Cinta
seperti hujan panas hari ini. Tidak terduga dan membuat orang tidak bisa
sembunyi. Lu Li, kembalilah ke sisiku,” ujar Yi Cheng dan memeluknya dengan
erat. “Dulu, itu semua salahku membuatmu begitu sedih. Hal yang terjadi setelah
aku mabuk malam itu. Aku benar-benar brengsek.”
“Kau
sudah ingat semua ini?”
“Kenapa
tidak memberitahuku lebih awal?”
“Memangnya
jika aku memberitahumu dari awal, kau akan lebih cepat bersamaku?”
“Tentu
saja. Kalau kau memberitahuku lebih awal, hal-hal setelah itu tidak akan
terjadi. Lu Li, berilah aku satu kesempatan lagi. Kita mulai dari awal, ya?”
Lu
Li sangat ingin memberi kesempatan sekali lagi pada Yi Cheng. Dia sudah
mengangkat tangan, hendak memeluknya juga. Namun, pada akhirnya, dia memilih
mendorong Yi Cheng. Dia masih belum bisa menerimanya. Yi Cheng mengerti dan
tidak memaksa Lu Li untuk langsung menerimanya. Dia sadar kalau dia terlalu
terburu-buru. Jika Lu Li bisa menunggunya hingga bertahun-tahun, dia juga bisa
melakukan hal yang sama.
Lu
Li tidak membalas perkataannya itu dan hanya pergi. Saat dalam perjalanan
kembali ke kamarnya, dia mendapati Jingwen yang sedang mengobati hidungnya yang
memar karena ditinju Zi Tong barusan. Jingwen jelas malu kalau jujur dia
ditinju cewek, jadi dia berbohong kalau dia terjatuh.
Jingwen
tahu kalau Lu Li pasti menemui Yi Cheng dan ditembak, soalnya, dia dengar Yi
Cheng meminta pemilik penginapan mendekor tempat ini. Dia ingin tahu, apakah Lu
Li menerima Yi Cheng? Lu Li jujur kalau dia awalnya hendak menerimanya, tetapi,
kemudian dia sadar kalau Yi Cheng mungkin hanya mau bertanggung jawab padanya.
“Pernikahan
memang sebuah tanggung jawab,” komentar Jingwen.
“Namun,
aku harap tanggung jawab dalam pernikahanku muncul karena cinta dan bukan
diawali dengan perasaan tanggung jawab.”
Jingwen
sudah bisa mengerti maksud Lu Li. Artinya, Yi Cheng masih belum bisa memberikan
rasa cukup aman pada Lu Li. Dia masih meragukan perasaan Yi Cheng. Lu Li merasa
kalau dia dan Yi Cheng masih belum cukup cocok dan jika memaksakan diri hanya
akan membuat ‘kerusakan sistem.’ Jingwen mengerti dan berjanji akan membantunya
mengetest Jiang Yi Cheng jika menemukan kesempatan yang tepat.
Sayag
sekali, Yi Cheng lewat setelah mereka selesai membahas hal itu dan hanya
melihat kedekatan mereka saja. Ada sedikit rasa insecure di dalam dirinya, kalau saja, Lu Li memang sudah pacaran
dengan Jingwen.
Hari
ini, Zi Tong dan Yi Ming akan kembali ke Xinhai. Zi Tong masih belum menyerah
dan membujuk kakak iparnya untuk pulang bersamanya. Ibunya juga sampai sakit
karena merindukan Lu Li. Lu Li tidak ada niat kembali tapi dia akan menjenguk
Ny. Cheng jika ada waktu. Zi Tong mengerti dan tidak memaksa lagi.
Sementara
itu, Yi Ming berbincang dengan Yi Cheng. Saat tahu Yi Cheng ditolak oleh Lu Li,
dia berusaha menyemangati. Lu Li adalah tipe orang rasional yang akan
menganalisis masalah dengan rinci, baru memutuskan. Mungkin, prosesnya akan
lama.
“Tidak
apa-apa. Aku bisa menunggu. Namun, kau jangan seperti aku. Sudah kehilangan
baru menghargai,” nasehat Yi Cheng.
Pesan-pesan
sudah disampaikan, sekarang saatnya Yi Ming dan Zi Tong pergi. Karena merka
pergi, Yi Cheng jadi butuh tumpangan pulang. Tentu saja, dia menumpang di mobil
Jingwen.
--
di
Enchant Tech,
Ada
yang nggak terduga. Sejak kejadian Yezi membantu Renxun, hubungan keduanya
menjadi lebih dekat. Keduanya sudah berpacaran, tapi masih merahasiakannya dari
semua orang di kantor. Yezi yang ingin menyembunyikannya soalnya hubungan
mereka terlalu mendadak dan takut orang kantor nggak bisa menerimanya. Masalahnya,
Renxun ingin mereka mulai pacaran terang-terangan. Ya udah, Yezi meminta waktu
setengah bulan sebelum mereka mengumumkan hubungan mereka secara resmi kepada
semua kolega.
Lagi
asyik mesra-mesraan, Xiaoqi muncul. Dia melihat Yezi bersama seorang pria, tapi
nggak melihat wajah si pria. Xiaoqi langsung kesal karena Yezi berselingkuh
dari Gu Mo. Mana selingkuhnya dengan orang kantor juga. Emosi, Xiaoqi hendak
mencari pria selingkuhan Yezi dan memberitahu kalau Yezi pacaran dengan Gu Mo.
Yezi
mana mau. Akhirnya, dia jujur kalau dia hanya pura-pura pacaran saja dengan Gu
Mo.
--
Lu
Li, Jingwen dan Yi Cheng baru saja sampai di apartemen (btw, Yi Cheng masih
nginap di hotel ya. Dia cuma mau mengantarkan Lu Li hingga ke dalam apartemen
baru nanti Jingwen mengantarkannya ke hotel) dan sudah menemui masalah. Ada
orang tua yang datang untuk mencari Lu Li. Anak mereka mengambil kelas
programmer dari Lu Li dan menggunakan semua uang tabungan tahun barunya.
Lu
Li menjelaskan kalau dia tidak mengambil sepeserpun biaya untuk orang yang
belajar darinya. Orang tua itu tidak mau mengerti dan malah mengancam mau
melaporkan Lu Li ke kantor polisi karena tidak punya izin mengajar juga.
Jingwen menyuruh mereka tidak asal melapor, soalnya mereka juga nggak punya bukti
apapun. Keduanya ciut dan mulai mengalihkan ke hal lain. Intinya, anak mereka
adalah perempuan dan kelas 3 SMA. Dan mereka tidak mau anak mereka hanya
bermain komputer setiap hari hanya karena ajaran dari Lu Li. Mereka juga tidak
mau mengerti kalau Lu Li mengajarkan programmer dan bukan bermain komputer.
Menurut pandangan mereka, pekerjaan programmer untuk anak perempuan itu nggak
ada gunanya. Nggak bisa untuk masa depan.
Yi
Cheng angkat bicara agar mereka tidak meremehkan programmer wanita. Programmer
pertama di dunia adalah perempuan : “Ada Lovelace.” Bahasa pemograman tingkat
tinggi, Ada, diberi nama dari namanya. Ada juga Grace Hopper, ibu dari Cobol.
Orang yang dijuluki “Komputer Harvard”, Henrietta Swan Leavitt. Semuanya adalah
perempuan. Kalau mereka merasa orang-orang itu terlalu jauh, dihadapan mereka
juga ada programmer perempuan yang hebat : Lu Li.
Saat
itu, putri mereka tiba. Hui Hui marah karena orang tuanya membuat keributan dan
mencari Lu Li. Dia menggunakan semua uang tabungan tahun barunya untuk membeli
komputer dan tidak ada hubungannya dengan Lu Li. Dia kan sudah bilang. Ayah dan
Ibunya tidak mau mengerti dan malah bersikeras menentukan jalah hidupnya
termasuk jurusan kuliah yang harus diambilnya kelak demi masa depannya. Mereka
tidak mau mendengarkan pendapat putrinya sama sekali.
Lu
Li tidak tega dan mengemukakan pendapatnya mengenai kemampuan Hui Hui dalam
memprogram. Hui Hui mempunya logika berpikir dan kreativitas yang sangat
menonjol. Orang tua Hui Hui akhirnya memutuskan agar mereka membicarakan
masalah tadi di rumah saja. Masalah pun terselesaikan dengan sangat baik.
--
Meskipun
masalah tadi sudah terselesaikan dengan baik, Lu Li jadi kepikiran juga. Dia
baru menyadari kalau masih banyak orang yang nggak bisa menerima wanita menjadi
programmer. Makanya, dia mengirim pesan pada ibunya dan menanyakan alasan orang
tuanya dulu tidak keberatan saat dia mengambil jurusan Ilmu Komputer.
Selesai
mengirim pesan, dia mendapat video call dari Xiaoqi. Xiaoqi lagi kesal soalnya
Gu Mo menipunya dengan pura-pura pacaran. Untuk apa dia begitu? Lu Li nggak
begitu kaget soalnya dia sudah menduganya dari awal. Dia juga menasehati Xiaoqi
untuk lebih jujur. Biar Xiaoqi mengerti, dia menyampaikan kalau Gu Mo menyukai
Xiaoqi. Dan dia juga bisa melihat Xiaoqi menyukai Gu Mo.
Xiaoqi
shock. Tidak bisa menerima fakta kalau dia juga suka sama Gu Mo. Dia langsung
menututp telepon saking shocknya.
Tidak
lama, Lu Li mendapat balasan dari Ibunya. Ibunya bilang kalau dulu mereka juga
nggak setuju. Dia dan ayah Lu Li sampai bertengkar cukup lama karena masalah
ini. Sangat jarang ada perempuan yang mengambil jurusan Ilmu Komputer, tapi Lu
Li menyukainya. Dia mengira kalau Lu Li akan mundur setelah mencoba, makanya
dia membiarkan. Tidak dia kira kalau Lu Li tidak mundur sedikitpun dan bahkan
menjadi programmer.
Setelah
tahu jawabannya, Lu Li semakin bersyukur karena mempunyai orang tua yang mau
mendukung pilihannya.
--
Di
kantor, Zhongyao menemui Lu Li dan memberitahu kalau dia keluar dari kelas
programmer Lu Li. Dia juga akan berhenti dari perusahaan. Orang tuanya sudah
mencarikannya pekerjaan PSM. Menurut mereka, pekerjaan itu lebih santai dan
stabil. Sebenarnya, dia juga masuk kuliah karena orang tuanya yang menentukan
jurusan. Dia nggak tahu mau mengambil apa dan hanya mengikuti keinginan orang
tuanya. Namun, beberapa hari ini, dia selalu berpikir, alangkah bagusnya jika
dia bisa mengenal Lu Li lebih awal.
Lu
Li menyemangatinya dan juga dia masih bisa belajar kelas programmer terus.
Zhongyao merasa itu percuma. Dia belajar juga jika tidak bisa diterapkan untuk
apa. Orang tuanya tidak akan membiarkannya beralih profesi. Mereka juga merasa
bermain komputer bukanlah pekerjaan. Makanya, dia berharap agar Lu Li bisa
mengajari lebih banyak orang mengenai programmer, biar tidak ada orang lain
yang menyesal sepertinya.
--
Hari
ini, Xiaoqi mengajak Gu Mo bertemu. Seperti biasa, Gu Mo membawa Yezi. Tapi,
berbeda dengan sebelumnya, Xiaoqi tidak datang sendirian, melainkan bersama
Renxun. Astaga! Keduanya sama-sama pura-pura pacaran tanpa sadar kalau pasangan
pura-pura mereka adalah sepasang kekasih.
Xiaoqi
dengan bangga memperkenalkan Renxun sebagai pacarnya. Renxun dan Yezi udah
panas. Soalnya, mereka mengira masing-masing diantara mereka sudah
berselingkuh. Yezi selingkuh dengan Gu Mo. Sementara Renxun selingkuh dengan
Xiaoqi. Mana Xiaoqi terus saja menempel sama Renxun.
BRAK!
“Kau membatalkan kencan dan bilang pergi ke warnet untuk bermain game! Apakah
dia game?!” marah Yezi, tidak bisa menaha diri lagi.
“Kau
juga bilang samaku kau pergi ke salon kecantikan bersama sahabatmu. Sahabatmu
itu pak Gu, ya?” balas Renxun.
“Aku
dengan Pak Gu itu palsu. Tetapi aku putus denganmu itu benar!” teriak Yezi dan
langsung pergi.
Renxun
panik dan mengejarnya. Dia menjelaskan kalau dia juga hanya pura-pura dengan
Xiaoqi. Pas udah diluar, Yezi tersenyum lebar. Dia hanya pura-pura. Dia saja
bisa tahu kalau Gu Mo dan Xiaoqi itu saling suka, makanya dia sengaja begitu.
Kebohongan
keduanya sudah terbongkar. Dan setelah banyak drama, akhirnya, Gu Mo jujur
kalau dia menyukainya. Dia juga bilang kalau nama Tianqi itu berasal dari kata
“Tian” = Manis dan “Qi” = Xiaoqi. Dia sudah menyukainya dari lama. Xiaoqi
akhirnya jujur juga dan bilang kalau baru-baru ini dia menyadari kalau dia
menyukai Gu Mo. Akhirnya, setelah sekian purnama, mereka resmi pacaran.
--
Yi
Cheng berkunjung ke perusahaan Jingwen untuk mencari Lu Li. Gaoxi yang
menyambut, memberithau kalau Lu Li izin ke rumah skait saat jam kerja. Yi Cheng
panik dan langsung pergi ke rumah sakit yang diberitahu Gaoxi.
Setelah
mencari ke setiap sudut rumah sakit, dia menemukan Lu Li yang baru saja selesai
melakukan pemeriksaan kandungan dengan ditemani oleh Jingwen. Dia akhirnya tahu
kalau Lu Li hamil.
“Kau
hamil?”
Lu
Li sama terkejutnya seperti Yi Cheng. Dia nggak menyangka akan ketahuan seperti
ini.
Yi
Cheng bertanya apakah itu anaknya? Tapi Jingwen langsung bilang kalau itu
anaknya dan Lu Li. Yi Cheng shock. Lu Li juga hanya diam.
“Apakah
perkataannya benar?”
Lu
Li memalingkan wajah.
“Jadi
sebelumnya kau menolakku…” Sedih, Yi Cheng pergi dari sana.
Lu
Li hanya tetap diam dan membiarkanya pergi dalam kesalahpahaman. Setelah Yi
Cheng pergi, Jingwen meminta maaf dan beralasan dia hanya mau menggoda. Lu Li
hanya mau tahu alasannya berbohong seperti itu.
“Jika
aku tidak mengatakan sesuatu yang kejam, bagaimana bisa memastikan
ketulusannya?”
“Dia
akan menganggapnya serius.”
“Maka,
biarkan dia menganggapnya serius. Sebelumnya masih khawatir, tak tahu dia
kembali mengejarmu karena rasa tanggung jawab atau bukan. Kalau begitu, uji
dia. Jika hanya karena rasa tanggung jawab, biasanya pria seharusnya akan
langsung mundur dan tak akan merasa bersalah. Jika…”
“Apa?”
“Jika
dia benar-benar mencintaimu, dia pasti akan kembali mencarimu lagi.”
Lu
Li terdiam. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, apakah Yi Cheng akan kembali?
Dalam
kesedihan, Yi Cheng kembali ke Xinhai dan menghabiskan sebotol arak, padahal
dia jelas tidak kuat minum. Pada ibunya, yang sudah sangat berharap Lu Li akan
kembali, dia menyampaikan kalau dia tidak akan kembali lagi ke Chongqing.
“Ibu,
dia sudah punya orang yang dia sukai.”
Ny.
Cheng sudah tahu mengenai Jingwen dan yakin kalau Lu Li hanya berpura-pura
dengan Jingwen.
“Bukan
akting, melainkan sungguhan. Dia sudah memiliki kehidupan yang baru. Aku tidak
boleh mengganggunya lagi. Maaf Ibu.”
Ny.
Cheng tidak mengerti. Melihat keseriusan Yi Cheng, dia sadar sudah terjadi hal
besar yang membuatnya menyerah. Dia sangat sedih. Dan tn. Jiang mana tega
melihatnya sedih begitu.
--
Jingwen
mulai merasa bersalah setelah berbohong kemarin. Yi Cheng beneran kembali ke
Xinhai. Lu Li juga sudah tahu. Dia menyakinkan kalau dia tidak apa-apa. Jika Yi
Cheng menyerah, maka penilaiannya benar. Artinya, mereka hanya kembali ke titik
awal.
“Ku
harap Jiang Yi Cheng tidak akan mengecewakanku,” ujar Jingwen, yakin dan
berharap Yi Cheng akan kembali untuk Lu Li.
--
Yi
Cheng tidak bisa melupakan Lu Li sedikitpun. Dia shock tahu kalau Lu Li sudah
hamil anak Jingwen, namun, perasaannya pada Lu Li tidak sirna. Dia benar-benar
mencintainya dan itu yang membuatnya begitu sedih. tn. Jiang baru kali ini
melihatnya begitu.
“Ikutlah
denganku,” ujar tn. Jiang.
Orang-orang selalu maju
dengan berani saat tak ada harapan. Tetapi, ragu-ragu saat kebahagiaan datang.
Karena dibandingkan dengan tak pernah memiliki, hal yang lebih tidak bisa
diterima adalah kehilangan setelah memiliki.
Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 27
Yi Cheng
dan Lu Li hampir saja berciuman, tapi Lu Li memilih berhenti bermain dan
mengaku kalah. Zi Tong tidak mau nyerah dan ingin mengulang permainan. Yi Ming
tidak ingin suasana menjadi lebih canggung lagi dan menyuruh Zi Tong untuk
menerima keputusannya.
Seolah
tidak mau berlama-lama, Lu Li langsung pergi untuk mencuci piring. Yi Cheng
mengikutinya dan menawari diri agar dia yang mencuci piring. Lu Li kelihatan
lebih menjaga jarak dengan Yi Cheng sekarang dibandingkan sebelumnya. Dia terus
saja menolak berbagai bantuan yang Yi Cheng tawarkan dan memilih untuk meminta
bantuan Jingwen saja jika dia ingin membuka kelas programmer, kelak.
Di
saat mereka masih berbincang, Lu Li tiba-tiba merasa mual. Yi Cheng panik dan
mau pergi membelikan obat. Lu Li langsung melarang dan bilang kalau dia sudah
membawa obat. Yi Cheng tidak bertanya lebih lanjut. Dia hanya mengambil celemek
Lu Li dan menggantikan Lu Li mencuci baju.
Lu
Li kembai ke kamarnya. Dia sedikit khawatir pada kandungannya dan takut kalau
Yi Cheng sampai tahu dia hamil. Dia sangat ingin merahasiakannya dari Yi Cheng.
Saat dia sudah mau tidur, Yi cheng mengirimkan pesan padanya untuk mengajak
bertemu. Dia akan terus menunggu hingga Lu Li datang.
Di
sisi lain, Jingwen begitu gencar ingin mendekati Zi Tong. Dia mengajak Zi Tong
untuk jalan-jalan bersama. Yang tentu saja, di tolak. Yah udah, dia malah sok
ngancam mau mengajak Lu Li saja. Zi Tong nggak mau lagi menurutinya dan memperingatinya
untuk tidak menghancurkan hubungan kakak dan kakak iparnya. Jingwen setuju,
asalkan Zi Tong mau mengenalkannya pacar baru. Dia mau wanita yang seperti Zi
Tong.
Bruk!
Dengan sekuat tenaga, dia meninju hidung Jingwen. Tidak sia-sia dia belajar Muay
Thai selama ini!
Lu
Li akhirnya mau pergi menemui Yi Cheng. Tujuannya, dia ingin menyatakan
perasaannya sekali lagi pada Lu Li dengan tulus.
“Aku
mencintaimu. Sebelumnya, aku begitu tidak peka dan tidak menyadari perasaanku
lebih awal. Jadi, menimbulkan begitu banyak salah paham. Sekarang, aku sudah
tahu. Aku jamin, aku tidak akan membuatmu terluka lagi. Aku akan baik padamu
seumur hidupku.”
“Kau…
sungguh bukan sedang menebus kesalahan padaku?”
“Bukan
terpaksa dan juga bukan menebus kesalahan. Sekarang, aku akhirnya paham. Cinta
seperti hujan panas hari ini. Tidak terduga dan membuat orang tidak bisa
sembunyi. Lu Li, kembalilah ke sisiku,” ujar Yi Cheng dan memeluknya dengan
erat. “Dulu, itu semua salahku membuatmu begitu sedih. Hal yang terjadi setelah
aku mabuk malam itu. Aku benar-benar brengsek.”
“Kau
sudah ingat semua ini?”
“Kenapa
tidak memberitahuku lebih awal?”
“Memangnya
jika aku memberitahumu dari awal, kau akan lebih cepat bersamaku?”
“Tentu
saja. Kalau kau memberitahuku lebih awal, hal-hal setelah itu tidak akan
terjadi. Lu Li, berilah aku satu kesempatan lagi. Kita mulai dari awal, ya?”
Lu
Li sangat ingin memberi kesempatan sekali lagi pada Yi Cheng. Dia sudah
mengangkat tangan, hendak memeluknya juga. Namun, pada akhirnya, dia memilih
mendorong Yi Cheng. Dia masih belum bisa menerimanya. Yi Cheng mengerti dan
tidak memaksa Lu Li untuk langsung menerimanya. Dia sadar kalau dia terlalu
terburu-buru. Jika Lu Li bisa menunggunya hingga bertahun-tahun, dia juga bisa
melakukan hal yang sama.
Lu
Li tidak membalas perkataannya itu dan hanya pergi. Saat dalam perjalanan
kembali ke kamarnya, dia mendapati Jingwen yang sedang mengobati hidungnya yang
memar karena ditinju Zi Tong barusan. Jingwen jelas malu kalau jujur dia
ditinju cewek, jadi dia berbohong kalau dia terjatuh.
Jingwen
tahu kalau Lu Li pasti menemui Yi Cheng dan ditembak, soalnya, dia dengar Yi
Cheng meminta pemilik penginapan mendekor tempat ini. Dia ingin tahu, apakah Lu
Li menerima Yi Cheng? Lu Li jujur kalau dia awalnya hendak menerimanya, tetapi,
kemudian dia sadar kalau Yi Cheng mungkin hanya mau bertanggung jawab padanya.
“Pernikahan
memang sebuah tanggung jawab,” komentar Jingwen.
“Namun,
aku harap tanggung jawab dalam pernikahanku muncul karena cinta dan bukan
diawali dengan perasaan tanggung jawab.”
Jingwen
sudah bisa mengerti maksud Lu Li. Artinya, Yi Cheng masih belum bisa memberikan
rasa cukup aman pada Lu Li. Dia masih meragukan perasaan Yi Cheng. Lu Li merasa
kalau dia dan Yi Cheng masih belum cukup cocok dan jika memaksakan diri hanya
akan membuat ‘kerusakan sistem.’ Jingwen mengerti dan berjanji akan membantunya
mengetest Jiang Yi Cheng jika menemukan kesempatan yang tepat.
Sayag
sekali, Yi Cheng lewat setelah mereka selesai membahas hal itu dan hanya
melihat kedekatan mereka saja. Ada sedikit rasa insecure di dalam dirinya, kalau saja, Lu Li memang sudah pacaran
dengan Jingwen.
Hari
ini, Zi Tong dan Yi Ming akan kembali ke Xinhai. Zi Tong masih belum menyerah
dan membujuk kakak iparnya untuk pulang bersamanya. Ibunya juga sampai sakit
karena merindukan Lu Li. Lu Li tidak ada niat kembali tapi dia akan menjenguk
Ny. Cheng jika ada waktu. Zi Tong mengerti dan tidak memaksa lagi.
Sementara
itu, Yi Ming berbincang dengan Yi Cheng. Saat tahu Yi Cheng ditolak oleh Lu Li,
dia berusaha menyemangati. Lu Li adalah tipe orang rasional yang akan
menganalisis masalah dengan rinci, baru memutuskan. Mungkin, prosesnya akan
lama.
“Tidak
apa-apa. Aku bisa menunggu. Namun, kau jangan seperti aku. Sudah kehilangan
baru menghargai,” nasehat Yi Cheng.
Pesan-pesan
sudah disampaikan, sekarang saatnya Yi Ming dan Zi Tong pergi. Karena merka
pergi, Yi Cheng jadi butuh tumpangan pulang. Tentu saja, dia menumpang di mobil
Jingwen.
--
di
Enchant Tech,
Ada
yang nggak terduga. Sejak kejadian Yezi membantu Renxun, hubungan keduanya
menjadi lebih dekat. Keduanya sudah berpacaran, tapi masih merahasiakannya dari
semua orang di kantor. Yezi yang ingin menyembunyikannya soalnya hubungan
mereka terlalu mendadak dan takut orang kantor nggak bisa menerimanya. Masalahnya,
Renxun ingin mereka mulai pacaran terang-terangan. Ya udah, Yezi meminta waktu
setengah bulan sebelum mereka mengumumkan hubungan mereka secara resmi kepada
semua kolega.
Lagi
asyik mesra-mesraan, Xiaoqi muncul. Dia melihat Yezi bersama seorang pria, tapi
nggak melihat wajah si pria. Xiaoqi langsung kesal karena Yezi berselingkuh
dari Gu Mo. Mana selingkuhnya dengan orang kantor juga. Emosi, Xiaoqi hendak
mencari pria selingkuhan Yezi dan memberitahu kalau Yezi pacaran dengan Gu Mo.
Yezi
mana mau. Akhirnya, dia jujur kalau dia hanya pura-pura pacaran saja dengan Gu
Mo.
--
Lu
Li, Jingwen dan Yi Cheng baru saja sampai di apartemen (btw, Yi Cheng masih
nginap di hotel ya. Dia cuma mau mengantarkan Lu Li hingga ke dalam apartemen
baru nanti Jingwen mengantarkannya ke hotel) dan sudah menemui masalah. Ada
orang tua yang datang untuk mencari Lu Li. Anak mereka mengambil kelas
programmer dari Lu Li dan menggunakan semua uang tabungan tahun barunya.
Lu
Li menjelaskan kalau dia tidak mengambil sepeserpun biaya untuk orang yang
belajar darinya. Orang tua itu tidak mau mengerti dan malah mengancam mau
melaporkan Lu Li ke kantor polisi karena tidak punya izin mengajar juga.
Jingwen menyuruh mereka tidak asal melapor, soalnya mereka juga nggak punya bukti
apapun. Keduanya ciut dan mulai mengalihkan ke hal lain. Intinya, anak mereka
adalah perempuan dan kelas 3 SMA. Dan mereka tidak mau anak mereka hanya
bermain komputer setiap hari hanya karena ajaran dari Lu Li. Mereka juga tidak
mau mengerti kalau Lu Li mengajarkan programmer dan bukan bermain komputer.
Menurut pandangan mereka, pekerjaan programmer untuk anak perempuan itu nggak
ada gunanya. Nggak bisa untuk masa depan.
Yi
Cheng angkat bicara agar mereka tidak meremehkan programmer wanita. Programmer
pertama di dunia adalah perempuan : “Ada Lovelace.” Bahasa pemograman tingkat
tinggi, Ada, diberi nama dari namanya. Ada juga Grace Hopper, ibu dari Cobol.
Orang yang dijuluki “Komputer Harvard”, Henrietta Swan Leavitt. Semuanya adalah
perempuan. Kalau mereka merasa orang-orang itu terlalu jauh, dihadapan mereka
juga ada programmer perempuan yang hebat : Lu Li.
Saat
itu, putri mereka tiba. Hui Hui marah karena orang tuanya membuat keributan dan
mencari Lu Li. Dia menggunakan semua uang tabungan tahun barunya untuk membeli
komputer dan tidak ada hubungannya dengan Lu Li. Dia kan sudah bilang. Ayah dan
Ibunya tidak mau mengerti dan malah bersikeras menentukan jalah hidupnya
termasuk jurusan kuliah yang harus diambilnya kelak demi masa depannya. Mereka
tidak mau mendengarkan pendapat putrinya sama sekali.
Lu
Li tidak tega dan mengemukakan pendapatnya mengenai kemampuan Hui Hui dalam
memprogram. Hui Hui mempunya logika berpikir dan kreativitas yang sangat
menonjol. Orang tua Hui Hui akhirnya memutuskan agar mereka membicarakan
masalah tadi di rumah saja. Masalah pun terselesaikan dengan sangat baik.
--
Meskipun
masalah tadi sudah terselesaikan dengan baik, Lu Li jadi kepikiran juga. Dia
baru menyadari kalau masih banyak orang yang nggak bisa menerima wanita menjadi
programmer. Makanya, dia mengirim pesan pada ibunya dan menanyakan alasan orang
tuanya dulu tidak keberatan saat dia mengambil jurusan Ilmu Komputer.
Selesai
mengirim pesan, dia mendapat video call dari Xiaoqi. Xiaoqi lagi kesal soalnya
Gu Mo menipunya dengan pura-pura pacaran. Untuk apa dia begitu? Lu Li nggak
begitu kaget soalnya dia sudah menduganya dari awal. Dia juga menasehati Xiaoqi
untuk lebih jujur. Biar Xiaoqi mengerti, dia menyampaikan kalau Gu Mo menyukai
Xiaoqi. Dan dia juga bisa melihat Xiaoqi menyukai Gu Mo.
Xiaoqi
shock. Tidak bisa menerima fakta kalau dia juga suka sama Gu Mo. Dia langsung
menututp telepon saking shocknya.
Tidak
lama, Lu Li mendapat balasan dari Ibunya. Ibunya bilang kalau dulu mereka juga
nggak setuju. Dia dan ayah Lu Li sampai bertengkar cukup lama karena masalah
ini. Sangat jarang ada perempuan yang mengambil jurusan Ilmu Komputer, tapi Lu
Li menyukainya. Dia mengira kalau Lu Li akan mundur setelah mencoba, makanya
dia membiarkan. Tidak dia kira kalau Lu Li tidak mundur sedikitpun dan bahkan
menjadi programmer.
Setelah
tahu jawabannya, Lu Li semakin bersyukur karena mempunyai orang tua yang mau
mendukung pilihannya.
--
Di
kantor, Zhongyao menemui Lu Li dan memberitahu kalau dia keluar dari kelas
programmer Lu Li. Dia juga akan berhenti dari perusahaan. Orang tuanya sudah
mencarikannya pekerjaan PSM. Menurut mereka, pekerjaan itu lebih santai dan
stabil. Sebenarnya, dia juga masuk kuliah karena orang tuanya yang menentukan
jurusan. Dia nggak tahu mau mengambil apa dan hanya mengikuti keinginan orang
tuanya. Namun, beberapa hari ini, dia selalu berpikir, alangkah bagusnya jika
dia bisa mengenal Lu Li lebih awal.
Lu
Li menyemangatinya dan juga dia masih bisa belajar kelas programmer terus.
Zhongyao merasa itu percuma. Dia belajar juga jika tidak bisa diterapkan untuk
apa. Orang tuanya tidak akan membiarkannya beralih profesi. Mereka juga merasa
bermain komputer bukanlah pekerjaan. Makanya, dia berharap agar Lu Li bisa
mengajari lebih banyak orang mengenai programmer, biar tidak ada orang lain
yang menyesal sepertinya.
--
Hari
ini, Xiaoqi mengajak Gu Mo bertemu. Seperti biasa, Gu Mo membawa Yezi. Tapi,
berbeda dengan sebelumnya, Xiaoqi tidak datang sendirian, melainkan bersama
Renxun. Astaga! Keduanya sama-sama pura-pura pacaran tanpa sadar kalau pasangan
pura-pura mereka adalah sepasang kekasih.
Xiaoqi
dengan bangga memperkenalkan Renxun sebagai pacarnya. Renxun dan Yezi udah
panas. Soalnya, mereka mengira masing-masing diantara mereka sudah
berselingkuh. Yezi selingkuh dengan Gu Mo. Sementara Renxun selingkuh dengan
Xiaoqi. Mana Xiaoqi terus saja menempel sama Renxun.
BRAK!
“Kau membatalkan kencan dan bilang pergi ke warnet untuk bermain game! Apakah
dia game?!” marah Yezi, tidak bisa menaha diri lagi.
“Kau
juga bilang samaku kau pergi ke salon kecantikan bersama sahabatmu. Sahabatmu
itu pak Gu, ya?” balas Renxun.
“Aku
dengan Pak Gu itu palsu. Tetapi aku putus denganmu itu benar!” teriak Yezi dan
langsung pergi.
Renxun
panik dan mengejarnya. Dia menjelaskan kalau dia juga hanya pura-pura dengan
Xiaoqi. Pas udah diluar, Yezi tersenyum lebar. Dia hanya pura-pura. Dia saja
bisa tahu kalau Gu Mo dan Xiaoqi itu saling suka, makanya dia sengaja begitu.
Kebohongan
keduanya sudah terbongkar. Dan setelah banyak drama, akhirnya, Gu Mo jujur
kalau dia menyukainya. Dia juga bilang kalau nama Tianqi itu berasal dari kata
“Tian” = Manis dan “Qi” = Xiaoqi. Dia sudah menyukainya dari lama. Xiaoqi
akhirnya jujur juga dan bilang kalau baru-baru ini dia menyadari kalau dia
menyukai Gu Mo. Akhirnya, setelah sekian purnama, mereka resmi pacaran.
--
Yi
Cheng berkunjung ke perusahaan Jingwen untuk mencari Lu Li. Gaoxi yang
menyambut, memberithau kalau Lu Li izin ke rumah skait saat jam kerja. Yi Cheng
panik dan langsung pergi ke rumah sakit yang diberitahu Gaoxi.
Setelah
mencari ke setiap sudut rumah sakit, dia menemukan Lu Li yang baru saja selesai
melakukan pemeriksaan kandungan dengan ditemani oleh Jingwen. Dia akhirnya tahu
kalau Lu Li hamil.
“Kau
hamil?”
Lu
Li sama terkejutnya seperti Yi Cheng. Dia nggak menyangka akan ketahuan seperti
ini.
Yi
Cheng bertanya apakah itu anaknya? Tapi Jingwen langsung bilang kalau itu
anaknya dan Lu Li. Yi Cheng shock. Lu Li juga hanya diam.
“Apakah
perkataannya benar?”
Lu
Li memalingkan wajah.
“Jadi
sebelumnya kau menolakku…” Sedih, Yi Cheng pergi dari sana.
Lu
Li hanya tetap diam dan membiarkanya pergi dalam kesalahpahaman. Setelah Yi
Cheng pergi, Jingwen meminta maaf dan beralasan dia hanya mau menggoda. Lu Li
hanya mau tahu alasannya berbohong seperti itu.
“Jika
aku tidak mengatakan sesuatu yang kejam, bagaimana bisa memastikan
ketulusannya?”
“Dia
akan menganggapnya serius.”
“Maka,
biarkan dia menganggapnya serius. Sebelumnya masih khawatir, tak tahu dia
kembali mengejarmu karena rasa tanggung jawab atau bukan. Kalau begitu, uji
dia. Jika hanya karena rasa tanggung jawab, biasanya pria seharusnya akan
langsung mundur dan tak akan merasa bersalah. Jika…”
“Apa?”
“Jika
dia benar-benar mencintaimu, dia pasti akan kembali mencarimu lagi.”
Lu
Li terdiam. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, apakah Yi Cheng akan kembali?
Dalam
kesedihan, Yi Cheng kembali ke Xinhai dan menghabiskan sebotol arak, padahal
dia jelas tidak kuat minum. Pada ibunya, yang sudah sangat berharap Lu Li akan
kembali, dia menyampaikan kalau dia tidak akan kembali lagi ke Chongqing.
“Ibu,
dia sudah punya orang yang dia sukai.”
Ny.
Cheng sudah tahu mengenai Jingwen dan yakin kalau Lu Li hanya berpura-pura
dengan Jingwen.
“Bukan
akting, melainkan sungguhan. Dia sudah memiliki kehidupan yang baru. Aku tidak
boleh mengganggunya lagi. Maaf Ibu.”
Ny.
Cheng tidak mengerti. Melihat keseriusan Yi Cheng, dia sadar sudah terjadi hal
besar yang membuatnya menyerah. Dia sangat sedih. Dan tn. Jiang mana tega
melihatnya sedih begitu.
--
Jingwen
mulai merasa bersalah setelah berbohong kemarin. Yi Cheng beneran kembali ke
Xinhai. Lu Li juga sudah tahu. Dia menyakinkan kalau dia tidak apa-apa. Jika Yi
Cheng menyerah, maka penilaiannya benar. Artinya, mereka hanya kembali ke titik
awal.
“Ku
harap Jiang Yi Cheng tidak akan mengecewakanku,” ujar Jingwen, yakin dan
berharap Yi Cheng akan kembali untuk Lu Li.
--
Yi
Cheng tidak bisa melupakan Lu Li sedikitpun. Dia shock tahu kalau Lu Li sudah
hamil anak Jingwen, namun, perasaannya pada Lu Li tidak sirna. Dia benar-benar
mencintainya dan itu yang membuatnya begitu sedih. tn. Jiang baru kali ini
melihatnya begitu.
“Ikutlah
denganku,” ujar tn. Jiang.
Orang-orang selalu maju
dengan berani saat tak ada harapan. Tetapi, ragu-ragu saat kebahagiaan datang.
Karena dibandingkan dengan tak pernah memiliki, hal yang lebih tidak bisa
diterima adalah kehilangan setelah memiliki.