Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 23


Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 23



tn. Jiang sudah tahu mengenai Lu Li yang meminta cerai dari Yi Cheng. Gosipnya sudah menyebar ke seluruh perusahaan dan Istrinya juga sudah bercerita padanya. Ny. Cheng sangat menyukai Lu Li, makanya, dia tidak bisa berhenti menangis karean Lu Li meninggalkan Yi Cheng. Hal itu membuat emosi tn. Jiang semakin meledak-ledak dan ingin mengambil perusahaan dari Yi Cheng. Ny. Cheng tidak menginginkan hal itu. Meski perusahaan diambil, menantunya juga tidak bisa kembali.


tn. Jiang kecewa sama Yi Cheng. Dia selalu mengajarkan Yi Cheng untuk bertanggung jawab jika sudah membuat keputusan, tapi kenapa dia tidak melakukannya?! Apa seperti ini caranya memperlakukan istri?! Dia kan sudah pernah memberikan pilihan! Dan Yi Cheng sendiri yang tidak mau dia menarik investasi, makanya memilih untuk menikah. Karena sudah memilih menikah, dia harus mengerti untuk menghormati dan memperlakukan istri dengan baik. Jika ini saja tidak bisa dilakukannya, gimana dia akan memimpin perusahaan kelak!


Saking kecewa dan marahnya, tn. Jiang hampir saja memukuli Yi Cheng jika Ny. Cheng tidak menghalangi. Yi Cheng juga sangat menyesali perbuatannya selama ini. Makanya, dia pulang sekarang untuk meminta Ny. Cheng menemaninya menemui orang tua Lu Li besok. Dia akan mengejar Lu Li kembali. Dia sudah mengerti perasaannya sendiri. Dia menyukai Lu Li. Lu Li sudah banyak berkorban untuknya selama ini dan tidak pernah menyerah dan sekarang gilirannya. Dia juga bisa melakukannya.

Ny. Cheng sangat senang mendengarnya. Dia yakin Yi Cheng bisa mengejar Lu Li kembali dan dia akan membantunya.

--



Ini hari pertama Lu Li akan memulai kehidupan barunya di Chongqing sejak dia tiba kemarin. Untuk sarapan, dia pergi ke kedai di pinggir jalan dan memesan 1 mangkok mie Chongqing. Makanan Chongqing terkenal dengan cita rasanya yang pedas, jadi penjual mie menyarankan Lu Li untuk memesan mie dengan pedas level sedang saja. Dia menyarankan begitu soalnya Lu Li berbicara dengan aksen berbeda dari warga lokal. Awalnya Lu Li masih sok berani tapi seorang pengunjung pria menyarankan untuk mendengarkan nasehat penjual. Level pedas Chongqing itu berbeda dengan level pedas kota lain. Lu Li untungnya mendengarkan dan memesan mie level pedas sedang.

--


Sesuai yang dikatakan Yi Cheng kemarin, hari ini dia pergi bersama ibunya ke rumah Lu Li. Ironis. Ny. Huang menyindir Yi Cheng yang datang pertama kali ke rumah mereka dan itu untuk memohon maaf. Jika dia mau meminta maaf, minta maaflah pada Lu Li. Ny Cheng membenarkan dan memohon pada ny. Huang untuk memberikan kesempatan mereka menemui Lu Li dan meminta maaf secara langsung.


Ny Huang hampir saja luluh tapi suaminya langsung keluar dan mengusir mereka. Dia menegaskan kalau pernikahan Lu Li dan Yi Cheng bukan rusak karena mereka, tapi karena Yi Cheng! Dialah pelaku utamanya! Ny Cheng tidak berniat membela anaknya sama sekali. Dia mengizinkan jika mereka ingin memarahi dan memukuli anaknya, tapi setelah melakukannya, bisakah mereka memberitahu alamat Lu Li? Biarkan anak-anak yang menyelesaikan masalah mereka. tn. Lu tidak mau mendengar dan menutup pintu.


tn. Lu bersikap begitu karna dia tahu tabiat istrinya. Istrinya itu, omongannya saja yang kasar tapi hatinya lembut. Jika dia membiarkan istrinya mendengarkan Ny. Cheng dan Yi Cheng, hatinya pasti akan luluh! Apa dia masih mau membiarkan Lu Li bersama Yi Cheng? Ny Huang membela diri kalau dia bukannya luluh. Hanya saja, dia bisa melihat kalau Yi Cheng bukannya tak punya perasaan pada Lu Li.


Meskipun sudah diusir secara kasar seperti itu, Yi Cheng dan Ny Cheng tidak tersinggung sedikitpun. Kesalahan memang ada di pihak mereka. Dan mereka tidak akan menyerah. Yi Cheng yang merasa nggak enak hati melibatkan ibunya, menyarankan ibunya untuk pulang duluan dan dia yang akan menunggu. Sekarang, orang tua Lu Li sedang diliputi emosi dan tidak ada gunanya bicara sekarang. Tapi, dia akan terus menunggu hingga mendapatkan alamat Lu Li.

--



Yang dicari sedang dalam tahap interview kerja. Resume-nya sangat bagus dan jawabannya juga memuaskan bagi si pewawancara. Hanya ada satu hal yang mereka kurang sukai dari Lu Li, yaitu kehamilannya. Meskipun Lu Li menyakinkan kalau kehamilannya tidak akan mempengaruhi performanya dalam bekerja, tetapi pewawancara tetap ragu untuk menerimanya. Pewawancara mulai menanyakan bukti pengunduran diri Lu Li. Bukti pengunduran diri itu berisi pernyataan bahwa Lu Li sudah tidak terikat dengan perusahaan lamanya lagi. Lu Li yang baru pertama kali bekerja, tidak tahu kalau ada dokumen semacam itu jika berhenti dari perusahaan. Dan hal itu dijadikan alasan oleh si pewawancara untuk menolaknya.


Lu Li tidak menyerah dan berkata kalau dia bisa meminta dokumen itu dari perusahaan lamanya. Pewawancara tetap tidak mau menerimanya dengan alasan tidak bisa membiarkan posisi kosong hanya untuk menunggu Lu Li. Lu Li mengerti dan tidak memaksa lagi.


Dalam perjalanan pulang, dia mampir ke toko buku dan membeli banyak sekali buku terkait pemograman. Saking banyaknya buku yang dibelinya, dia sampai kesulitan untuk menekan tombol lift. Dan tidak disangka, dia malah bertemu dengan pengunjung di kedai mie tadi pagi di dalam lift. Mereka ternyata tinggal di apartemen yang sama. Nama pria itu adalah Lu Jingwen. Keduanya sama-sama marga Lu. Bedanya, Lu Li berasal dari Lu = Dalu (Tiongkok Daratan) sementara Lu Jingwen dari Lu = Xiaolu (jalan kecil).


Lu Jingwen adalah tipikal orang yang sangat supel dan tidak segan-segan meminta ID WeChat Lu Li padahal ini pertemuan pertama mereka. Lu Li bisa merasakan kalau Jingwen mencoba flirting dengannya, makanya dia menolak memberikan ID WeChat dengan alasan lupa.



Di malam hari, Lu Li teleponan dengan Xiaoqi, menceritakan bagaimana harinya hari ini. Dia gagal diterima kerja. Awalnya, semua baik-baik saja, tapi pewawancara langsung berubah saat dia bilang hamil. Mereka mulai mencari alasan menolaknya dengan alasan tidak punya bukti pengunduran diri. Xiaoqi langsung emosi. Itu namanya diskriminasi! Lu Li tidak bisa marah soalnya dia bisa memaklumi alasan dia nggak diterima, mungkin karena wanita hamil dianggap tidak memberikan konstribusi untuk perusahaan dan mendapatkan banyak tunjangan. Jika dipekerjakan, ada lebih banyak resiko tak terduga juga.

Xiaoqi tetap saja kesal. Makanya, dia menyarankan agar Lu Li tidak memberitahu dirinya hamil jika menerima wawancara kerja lagi. Dia bukannya menyuruh Lu Li berbohong, hanya tutupi saja. Takutnya, jika dia terus jujur bilang hamil, tidak ada perusahaan yang berani memperkerjakannya.


Dari pembicaraan pekerjaan Lu Li, mereka beralih membahas MOMO. Ada kabar gembira. MOMO hamil. Dan Tianqi juga masih di rumah Xiaoqi soalnya tn Ye (nama majikan Tianqi) masih belum kembali dari perjalanan dinas. Lu Li merasa ada yang aneh, tapi sebelum dia sempat menjelaskan keanehan yang dimaksudnya, terdengar suara bel pintu. Jadi, dia mengakhiri pembicaraannya dengan Xiaoqi sembari meminta tolong untuk mengambilkan bukti pengunduran dirinya dari perusahaan lama, kemudian kirimkan padanya.


Orang yang menekan pintu adalah Lu Jingwen. Lu Li jelas bingung, darimana Jingwen tahu kalau ini kamarnya? Jingwen dengan santai menjawab kalau dia mengetuk semua pintu di lantai ini dan akhirnya tiba di pintu kamar Lu Li. Dan seolah takdir, kamarnya tepat diatas kamar Lu Li. Oh ya, tujuan Jingwen mencari Lu Li adalah minta tolong memperbaiki komputernya yang ketumpahan air. Setelah mempertimbangkan, Lu Li mau membantu dan mengizinkannya masuk ke dalam apartemennya. Tentu saja, dia membiarkan pintu apartemennya terbuka lebar.


Lu Li sangat menjaga jarak dari Jingwen yang sok akrab. Jingwen sudah hampir kehabisan topik pembicaraan dan secara tidak sengaja melihat resume lamaran kerja Lu Li diatas meja. Di resume itu tertulis kalau Lu Li merupakan lulusan Universitas Xinhai di jurusan Ilmu Komputer. Jingwen juga adalah lulusan Universitas Xinhai angkatan 2009, Fakultas Budaya dan Kreatif. Setelah tahu mereka berasal dari almameter yang sama, keduanya mulai sedikit akrab. Ditambah lagi, Jingwen menawarkan Lu Li untuk bekerja di perusahaannya untuk bagian administrator jaringan. Perusahaannya bergerak dibidang perfilman. Dan tugas Lu Li nantinya bertanggung jawab atas pemeliharaan peralatan, menangani berbagai kerusakan komputer serta keamanan sistem jaringan.


Lu Li tanpa ragu setuju untuk menerima tawarn kerja dari Jingwen meskipun itu tidak terkait dengan pemograman. Dia juga hampir memberitahu kalau dia hamil, namun, ucapan Xiaoqi tadi terlihat dibenaknya, jadi dia mengurungkan diri untuk memberitahu.

--



Yi Cheng pulang tanpa hasil. Di rumah, hanya ada Zi Tong yang sedang makan kepiting. Ayah dan Ibu sedang pergi. Ayah membawa Ibu keluar untuk menghiburnya agar tidak terus bersedih. Ah, mumpung ada Yi Cheng, Zi Tong meminta tolong padanya agar membenarkan ikatan rambutnya yang ikatannya longgar.



Saat melihat ikatan rambut Zi Tong, Yi Cheng jadi teringat kenangan hari itu saat dia tidur bersama Lu Li. Saat itu, dia samar-samar ingat memegang ikat rambut yang persis seperti punya Zi Tong ditangannya, namun, seseorang mengambil ikatan itu dari tangannya. Anehnya, ketika dia sadar sepenuhnya keesokan harinya, Lu Li bilang tidak terjadi apapun, makanya, dia mengira itu semua hanyalah mimpi.


Namun, sekarang, saat dia menanyakan pada Zi Tong mengenai ikatan rambut itu, Zi Tong bilang kalau dia membelinya bersama Lu Li saat mereka jalan-jalan bersama. Mereka membeli masing-masing satu. Yi Cheng makin shock dan teringat saat awalnya dia menyebut Lu Li dengan nama Li Man.


Terpukul dengan hal itu, Yi Cheng pergi dari rumah dan berakhir di bar. Dia sangat menyesali semuanya. Dia baru sadar kalau dia sudah sangat menyakiti Lu Li. Setelah yang dia lakukan, dia malah tidak ingat apapun. Sekarang, dia mungkin bisa membayangkan betapa sakit hatinya Lu Li padanya.



Disisi lain, Lu Li sudah mulai belajar untuk move on. Dia menyimpan kalung yang digunakannya untuk menggantung cincin kebesaran hadiah dari Yi Cheng di dalam laci mejanya.



Hari ini akan menjadi hari pertama Lu Li bekerja. Dia akan berangkat bersama Jingwen. Belum juga ke kantor, Jingwen sudah mengomentari cara berpakaian Lu Li yang simpel dan tidak sesuai dengan citra perusahaannya sebagai perusahaan perfilman.Dia ingin merombak penampilan Lu Li. Lu Li menolak dengan sopan dan menjelaskan pandangannya mengenai pakaian untuk bekerja yang penting sopan dan rapi. Ini adalah caranya berpakaian. Dan jika Jingwen memaksanya untuk merubah penampilan hanya demi pekerjaan, dia tidak bisa melakukannya. Dia tidak bisa menerima pekerjaan dari Jingwen. Maaf.

Jingwen tidak tersinggung sama sekali. Sebaliknya, dia mengagumi Lu Li yang berpegang teguh pada prinsip.

--



Hari ini, Xiaoqi pergi ke Enchant Tech untuk mengambil bukti pengunduran diri. Sebelumnya, dia bisa datang pergi sesuka hati, tapi kali ini, dia nggak diizinkan. Kalau sudah begitu, dia hanya bisa meminta bantuan dari Gu Mo. Dan memang koneksi orang dalam itu paling enak. Dengan bantuan Gu Mo, dia bisa menyelesaikan semua urusannya lebih cepat. Dia berhasil mendapatkan bukti penguduran diri. Yezi yang mengantarkannya langsung.



Dan betapa kagetnya Xiaoqi aaat melihat Yezi memakai jepit rambut yang diinginkannya waktu itu, tapi dibeli oleh Gu Mo dan dia bilang akan memberikannya kepada pacarnya. Dan benar saja, Gu Mo memperkenalkan Yezi sebagai pacarnya. Xiaoqi jadi kelihatan cemburu dan bergegas pergi dari sana.



Tanpa dia sadari, semua hanya sandiwara. Gu Mo baru saja memberikan jepit rambut itu pada Yezi dan memintanya untuk membantu.

--




Li Man sedang berada di rumah sakit dan tanpa sengaja, dia malah bertemu dengan ayahnya yang sedang dikawal oleh polisi. Ayahnya berada di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan, namun, karna dia sudah menjadi tahanan terkait laporan Yi Cheng waktu itu, dia jadi harus diawasi polisi. Ayah sepertinya sudah bertobat dan mengkhawatirkan Li Man yang berada di rumah sakit. Sayangnya, Li Man sudah terlanjur membencinya. Baru juga ayah  mau menanyakan keadaannya, Li Man malah menyuruhnya berhenti pura-pura perhatian karna itu membuatnya jijik.



Ayah akhirnya mengurungkan niat bertanya dan pergi. Li Man juga mau pergi, tapi, dia tanpa sengaja menemukan dokumen pemeriksaan ayahnya yang terjatuh di lantai. Dokumen itu menyatakan kalau ayah Li Man mengidap kanker lambung. Dia belum selesai membaca dokumen itu dan suster sudah kembali untuk mengambil dokumennya yang terjatuh.

Meski membenci ayahnya, kelihatan kalau ada sedikit rasa sedih di wajah Li Man.

--





Hari demi hari berlalu. Lu Li bekerja dengan tekun. Jingwen sering memperhatikannya. Yi Cheng terus menerus mengunjungi rumah mertuanya dan berulang kali diusir.




Hidup Yi Cheng kelihatan kesepian sekarang. Dia hanya menghabiskan waktu untuk bekerja hingga larut, pergi ke rumah mertua dan diusir. Hingga di satu titik, dia melihat gantungan jimat yang digantung Lu Li di kaca depan mobil. Ada sebuah kertas di dalam jimat tersebut. Kertas yang bertuliskan : Jiang Yi Cheng & Lu Li.


Penyesalan itu semakin dalam. Jika saja… dia mau lebih memperhatikan sekitarnya, mungkin, sudah sejak lama dia menyadari kalau dirinya dan Lu Li saling mencintai. Namun, dia terus saja tenggelam dalam dunianya. Bertingkah seolah semua orang yang harus menghampirinya.

Dan kini, hanya ada penyesalan yang tersiksa.



Sementara dia begitu menyesali semuanya, Lu Li berusaha melanjutkan hidup dengan baik demi anak yang dikandungnya.



Melihat Yi Cheng yang terus menerus menghabiskan hari dengan bekerja, membuat keluarganya dan Yi Ming khawatir. Makanya, Zi Tong dan Yi Ming membuat skenario untuk membuatnya tidak hanya dikantor. Zi Tong berbohong kalau Ibu ingin mengatur kencan buta untuk Yi Cheng karna tidak tega melihat Yi Cheng tidak bisa melupakan Lu Li. Yi Cheng jelas tidak mau dan Yi Ming langsung menyarankannya untuk pergi melakukan perjalanan bisnis ke Chongqing. Kebetulan sekali, perusahaan film Lu Jingwen, teman kampus mereka dulu, ingin membeli hak film “Bos”, jadi dia bisa pergi menggantikannya untuk membicarakan masalah tersebut.

Dan dengan mudahnya, Yi Cheng masuk ke dalam jebakan mereka.

--


Pendekatan Jingwen semakin berkembang. Sekarang, dia malah sudah berani numpang makan di tempat Lu Li sambil membawa sebotol wine untuk barter. Lu Li menerimanya untuk makan, tapi tidak menerima wine-nya. Dia tidak minum alkohol lagi.


Meskipun menerima Jingwen sebagai teman, tapi dia tetap membuat batas jelas diantara mereka. Jingwen sangat tertarik dan penasaran mengenai Lu Li yang masih begitu muda tapi sudah merantau jauh ke kota sendirian dan sangat tertutup. Seolah, dia punya hal yang suatu cerita di dalam dirinya. Jingwen memaksa Lu Li untuk bercerita padanya.


Lu Li sebenarnya enggan menceritakan mengenai kehidupannya, namun, agar Jingwen berhenti mengganggunya, dia pun bercerita. Dia pernah menyukai seseorang selama lima tahun dan karena beberapa hal, dia menyerah dan pindah kemari. Jingwen semakin kepo dan ingin tahu seperti apa rupa orang yang Lu Li sukai. Sayangnya, Lu Li berbohong tidak mempunyai fotonya.

Ditengah pembicaraan mereka, Jingwen mendapat telepon. Orang yang menelepon memberitahu kalau seseorang akan datang. Setelah menerima telepon itu, Jingwen curhat sama Lu Li kalau orang paling menyebalkan semasa kuliahnya dulu akan datang ke perusahaannya. Lu Li mana peduli. Toh, nggak ada hubungannya dengan dia.

--



Kehidupan pekerjaan Lu Li tidak berjalan begitu mulus. Meskipun dia hanya pekerja kecil, tapi tetap saja ada yang iri padanya. Yang paling iri adalah Gaoxi, sekretaris Jingwen yang mengira Lu Li masuk dengan koneksi. Saking tidak sukanya pada Lu Li, dia sampai memberikan perintah tidak boleh keluar dari ruang kerjanya karena perusahaan akan kedatangan tamu penting. Lu Li menurut saja karena dia juga tidak peduli dengan tamu itu.


Tanpa diketahuinya, tamu yang datang adalah Yi Cheng. Dia adalah teman masa kuliah yang dibicarakan oleh Jingwen kemarin. Dan karena Lu Li tidak diizinkan keluar dari ruangannya, dia dan Yi Cheng jadi tidak berjumpa. Kedatangan Yi Cheng kemari hanya untuk melarikan diri sementara dari Ibunya, jadi dia juga nggak berniat berlama-lama dengan Jingwen. Setelah melihat kontrak dan mereviewnya, Yi Cheng bilang akan menyerahkan tahap selanjutnya pada Yi Ming dan dia nggak akan datang lagi. Jingwen setuju. Dia lebih senang berhubungan dengan Yi Ming yang lebih supel dibandingkan Yi Cheng.



Ditengah pembicaraan, Gaoxi mengiterupsi dengan menanyakan kriteria hotel yang diinginkan Yi Cheng dan dia akan memesankannya. Jingwen menyuruh tidak usah memesan hotel, soalnya Yi Cheng akan menginap ditempatnya. Yi Cheng nggak mau dan mengejek Jingwen yang terkenal pelit, makanya mereka tidak bisa akur. Jingwen nggak terima dan balas menyindir Yi Cheng yang selalu merebut pujaan hatinya. Meskipun saling sindir menyindir, hubungan mereka tidak seburuk kelihatannya.




Takdir sepertinya ingin mempermainkan Yi Cheng dan Lu Li. Disaat Lu Li begitu berusaha menghindari Yi Cheng, dia malah melihatnya di sebuah supermarket. Sontak, dia langsung bersembunyi. Beruntung baginya, Yi Cheng tidak melihatnya.


Yi Cheng pergi ke supermarket untuk membeli wine bagi Jingwen. Dia jadi menginap di apartemen Jingwen. Mereka menghabiskan waktu dengan minum bersama sambil bernostalgia mengenai kehidupan semasa kuliah dulu. Jingwen masih kesal jika ingat semua wanita yang disukainya pada memilih Yi Cheng. Emang apa yang pantas disukai dari Yi Cheng?


Harusnya, Yi Cheng membalas candaannya, tapi Yi Cheng malah menerimanya. Jingwen jadi penasaran, apa ada gosip yang tidak dia ketahui? Apa dia sudah punya pacar setelah tiga tahun? Yi Cheng menjawab tidak. Jingwen merasa nggak enak kalau mereka hanya minum berdua dan menyarankan agar mereka mengajak seorang lagi untuk minum bersama. Kebetulan, ada junior kampus mereka yang tinggal tepat dibawah apartemennya. Yi Cheng yang nggak tahu sama sekali kalau yang dibicarakan adalah Lu Li, menolak saran Jingwen, soalnya pasti nggak akan leluasa. Dan juga, dia akan tidur sekarang soalnya harus kembali dengan penerbangan besok pagi.


Lu Li sedang galau. Pertemuan dengan Yi Cheng tadi, membuat dia menjadi cemas dan bimbang. Dia berusaha menyakinkan diri kalau pertemuan itu hanya kebetulan dan mereka tidak akan bertemu lagi kelak.



Dan sesuai yang diharapkan Lu Li, dia dan Yi Cheng tidak bertemu kembali. Mereka mungkin saja hampir bertemu di lift, sayangnya, mereka menaiki lift yang berbeda dalam selang waktu persekian detik. Ah, apa ini pertanda kalau mereka tidak lagi ditakdirkan? Entahlah.

--

Saat tiba kembali di Xinhai, Yi Cheng langsung pergi ke kantor untuk bekerja. Shutian sudah menunggunya sedari tadi. Dan begitu Yi Cheng datang, dia menyerahkan flashdisk berisi rekaman CCTV yang sudah berhasil dipulihkan. Orang yang merusak CCTV pasti orang yang sangat ahli, soalnya dia sampai mencoba banyak cara baru berhasil memulihkannya.

Dan isi CCTV menunjukkan jelas sosok Li Man. Li Man masuk ke dalam kantor mereka selama 10 menit saat kantor dalam keadaan gelap gulita. Tidak ada satu lampu pun yang menyala. Sudah bisa dipastikan Li Man berbohong. Beraninya dia bilang kalau dia masuk ke kantor mereka untuk mematikan lampu! Shutian sangat marah dan meminta Yi Cheng memberikan rekaman itu ke EG. Mereka harus memberikan keadilan untuk Lu LI!


“Aku mengerti! Aku akan mengurus hal ini.”

“Pak Jiang, kau akan memberikan keadilan pada Lu Li, kan?”

“Aku yang berutang padanya. Aku akan bayar semuanya sedikit demi sedikit.”

 

Tuhan adalah penulis naskah dengan temperamen yang aneh. Dia suka secara tiba-tiba mengatur sebuah pertemuan yang tak terduga. Lalu, bersembunyi di satu sisi sambil menikmati betapa menyedihkan dan paniknya pemainnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post