Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 25
Yi
Cheng tidak suka melihat kedekatan Jing Wen dengan Lu Li, namun, juga tidak
bisa membocorkan hubungan sebenarnya mereka karena Lu Li selalu berusaha
menutupi. Kedekatan Lu Li dan Jing Wen juga terlihat dari Jing Wen yang tahu
kalau Lu Li suka makan asam pedas. Jing Wen juga bercerita asal mula mereka
saling mengenal adalah saat laptopnya rusak tersiram air disaat dia harus
mengirimi proposal pengembangn IP game pada perusahaan Yi Cheng. Dan yang bisa
dimintai bantuannya waktu itu adalah Lu Li. Dari pembicaraan itu, Jing Wen
beralih ke kenangan masa lalu. Dia membicarakan Yi Cheng yang sudah banyak
merebut pacarnya semasa kuliah. Yi Cheng jelas kaget karena Jing Wen membahas
itu dihadapan Lu Li dan meluruskan kalau dia tidak pernah menyukai semua wanita
itu dan menolak mereka semua.
Sementara
mereka makan siang bersama, Gao Xi sudah membelikan semua makanan yang diminta
Yi Cheng barusan. Padahal dia sudah membelikannya dengan susah payah, tapi Yi
Cheng malah pergi makan siang dengan yang lain. Kesal, dia memakan semuanya
sendiri. Ditengah-tengah makan, Yi Cheng sudah kembali. Dengan sopan, Yi Cheng
beralasan kalau dia ditarik makan siang bersama Jing Wen. Dan tanpa malu juga,
dia meminta Gao Xi membelikan semua makanan itu karena sudah dingin dan tidak
enak dimakan lagi.
--
di
Xinhai,
Xiaoqi
akhirnya akan melakukan pertemuan pertama dengan pemilik Tianqi di mall. Betapa
kagetnya dia saat seorang pria berusia 30/40-an mendekatinya dan menyapanya.
Xiaoqi sudah berharap kalau pria itu bukanlah tn. Ye, tapi pria itu malah
membahas kalau mereka sebelumnya hanya pernah berbincang didunia maya. Xiaoqi
kecewa berat. Dia berniat menyudahi hubungan mereka dan mengembalikan Tianqi.
Pria iu malah bingung dan tidak mengerti dengan maksud Xiaoqi. Kucing?
Ternyata, dia salah orang.
Dengan
hati riang dan gembira, Xiaoqi pergi menjauh dari pria itu dan menunggu tn Ye
di tempat lain. Dia mencoba menelepon tn. Ye dan yang muncul malah Gu Mo. Gu Mo
adalah pemilik Tianqi dan menyamar dengan menggunakan nama tn. Ye. Dia
melakukannya untuk mendekati Xiaoqi yang selalu marah dan menghindarinya
belakangan ini. Tapi, caranya ini membuat Xiaoqi semakin marah.
Gu
Mo nggak mau lagi membujuk Xiaoqi. Jika Xiaoqi membencinya, kembalikan Tianqi
padanya. Xiaoqi menolak. Tianqi sekarang adalah miliknya dan tidak ada hubungan
dengan Gu Mo lagi!
Xiaoqi
memang marah sama Gu Mo yang sudah menipunya dan berniat membuang semua hadiah
yang pernah ‘tn Ye’ berikan padanya. Tapi, yah, semua hanya niat.
Ujung-ujungnya, dia mengambil kembali hadiah-hadiah itu dari tong sampah.
Sayang kalau dibuang.
--
di
Chongqing,
Jing
Wen dan Yi Cheng berebutan pengen mengantar Lu Li pulang. Untungnya, di saat
itu, Zhongyao meminta bantuan Lu Li untuk mengajarinya pemograman yang pernah
Lu Li janjikan waktu itu. Ya udah, Lu Li langsung bilang kalau dia akan
mengajarinya sekarang dan mengajaknya pulang bersama.
Gagal
pulang bersama Lu Li, Jing Wen mengajak Yi Cheng untuk ke gym. Niatnya untuk
olahraga, tapi Yi Cheng malah selalu mengejek dan beradu kekuatan dan kecepatan
dengannya. Jing Wen berniat
mengabaikannya saja, namun, lama kelamaan, Yi Cheng malah semkain
menunjukkan kemarahan. Begitu selesai olahraga, Jing Wen langsung menanyakan
alasan Yi Cheng begitu kejam padanya seolah dia saja yang membawa kabur istri
Yi Cheng! Yi Cheng malah menjawab kalau dia tidak senang melihat Jing Wen.
Yi
Cheng juga menanyakan alasan Jing Wen begitu menjaga Lu Li padahal Lu Li bukan
tipe wanita kesukaan Jing Wen. Jing Wen menjawab kalau ini pertama kalinya dia
bertemu programmer wanita yang punya cerita. Yi Cheng nggak suka mendengarnya
dan menegaskan kalau Jing Wen dan Lu Li tidak cocok, jadi jangan mencoba
mendekatinya, apalagi hanya untuk mempermainkannya. Jing Wen membela diri, dia
bukan mau mempermainkan Lu Li, dia serius.
Lu
Li sendiri sibuk mengajari Zhongyao dasar pemograman dan memberikan juga sebuah
buku untuk panduannya. Dia mengajari dengan serius dan itu membuat Zhongyao
semakin terharu dengan kebaikannya. Andaikan dia bertemu Lu Li lebih awal, dia
pasti sudah masuk kuliah jurusan pemograman. Lu Li tersenyum, jika mereka
bertemu lebih awal, dia pasti juga belum mengerti pemograman. Dia bisa masuk
jurusan dan bidang ini, karena bertemu dengan seorang programmer hebat.
Programmer itulah yang membimbing arah hidupnya (Yi Cheng).
Umur
panjang, yang dibicarakan, sedang membuat kekacauan dilantai atas, kamar
Jingwen. Dia sengaja memantulkan bola basket dengan keras dan melompat-lpmpat
demi menarik perhatian Lu Li untuk tidak mengabaikan pesannya. Zhongyao sampai
kasihan dan mengira yang dilantai atas itu pasti anak nakal. Lu Li tersenyum
ramah pada Zhongyao dan menyuruhnya tidak khawatir padanya. Di lantai atas,
Jingwen sudah menegur Yi Cheng untuk tidak membuat keributan jika tidak mau
kena tegur tetangga. Eh, bukannya mendengarkan, Yi Cheng malah mengiyakan kalau
dia memang mau ditegur. Jingwen sampai heran dan mengira Yi Cheng kesurupan.
Begitu
Zhongyao pulang, Lu Li langsung membalas pesan Yi Cheng. Dia mengirimkan foto burung
berparuh. Yi Cheng shock setengah mati sampa melempar ponselnya. Setelah
tenang, dia langsung pergi ke lantai bawah, ke kamar Lu Li. Pintu tidak
dibukakan dan dia mulai beteriak sambil menggedor-gedor. Tindakannya itu
membuat pihak keamanan menahannya.
Karena
dia bukan salah satu penghuni apartemen, maka petugas perlu memanggil penghuni
yang mengenalnya sebagai konfirmasi, apa dia benar bukan perusuh. Dan Yi Cheng
memberikan nama Lu Li dengan Jingwen. Jingwen malu dengan kelakuan Yi Cheng dan
keributan yang sudah dilakukannya, tapi tetap saja dia harus mengonfirmasi
kalau Yi Cheng adalah tamunya dan sudah dua hari ini tinggal bersamanya.
Hubungan Yi Cheng dan Jingwen sudah terkonfirmasi, tapi apa hubungan Lu Li
dengan Yi Cheng? Jingwen menjawab kalau mereka semua adalah teman.
“Kami
bukan teman,” ujar Yi Cheng.
“Bukan
teman? Jika bukan teman, kau mengetuk pintu rumah seorang gadis yang tinggal
seorang diri di tengah malam, ini sudah termasuk pelecehan. Aku bisa
menyerahkanmu ke kantor polisi untuk ditangani,” tegur petugas.
“Dia
adalah istriku,” beritahu Yi Cheng.
“Mantan
istri,” bantah Lu Li.
“Kita
belum bercerai.”
“Aku
bisa pergi ke Kantor Catatan Sipil denganmu kapan saja.”
Woah!
Pelik! Semua pada kaget dengan pertengkaran suami istri yang tidak terduga ini.
Jingwen yang lebih kaget, soalnya dia nggak nyangka kalau istri yang selama ini
dicari oleh Yi Cheng adalah Lu Li. Yi Cheng terus meminta maaf pada Lu Li dan
juga memberitahu kalau dia sudah mencari tahu orang yang mengunti Lu Li waktu
itu. Dia adalah ayah Li Man. Dan juga, orang yang menghapus demo game Lu Li
adalah Li Man. Dia bukannya tidak mempercayai Lu Li dari awal, hanya saja tidak
ada bukti jelas dan dia tahu jika Lu Li bersikeras, Lu Li yang akan dirugikan.
Lu Li sudah tidak peduli lagi semua hal itu dan dia menerima permintaan maaf Yi
Cheng.
Lu
Li menegaskan kalau dia sudah memiliki hidup baru. Dia sudah menyukai orang
lain dan memohon pada Yi Cheng untuk tidak mengganggunya lagi. Tontonan ini
sangat menarik untuk Jingwen. Dan dia malah ikutan memperkeruh dengan mengaku
kalau orang yang disukai oleh Lu Li adalah dirinya. Dia melakukan itu untuk
membantu Lu Li dan Lu Li juga menyadarinya, makanya dia mengiyakan.
Yi
Cheng menolak mempercayainya. Namun, Lu Li juga tidak pedul mau Yi Cheng
percaya atau tidak. Dia juga langsung pergi dengan Jingwen.
Pihak
keamanan yang sedari tadi menyaksikan semuanya sampai geleng-geleng kepala.
Kisah yang sangat pelik. Ada suami, istri dan pacar sang istri. Daebak!
Di
dalam lift, Lu Li berterimakasih karena Jingwen sudah membantunya tadi. Jingwen
tidak masalah soalnya dia juga senang bisa melihat ekpresi Yi Cheng ditolak
wanita untuk pertama kalinya. Jika dia tahu akan hal ini, dia pasti sudah akan
merekamnya. Sayang sekali. Lu Li nggak habis pikir dengan Jingwen yang berteman
dengan Yi Cheng, tapi begitu senang melihat Yi Cheng menderita. Dengan santai,
dia menjawab kalau dia memikirkan pakai logika dan yakin pilihannya benar
dengan memihak Lu Li. Jika Yi Cheng bernai menindas Lu Li lagi, bilang saja
padanya.
Lu
Li meluruskan kalau Yi Chen tidak menindasnya. Hanya saja, dia tidak
menyukainya. Dari ucapannya, Jingwen bisa tahu kalau Lu Li masih menyukai Yi
Cheng.
--
Pagi
ini, Lu Li pergi ke kantor dengan Jingwen. Ada sedikit kekecewaan di raut wajah
Lu Li karena Yi Cheng sudah pergi. Jingwen juga sama kecewanya, nggak menyangka
kalau Yi Cheng begitu lemah dan mudah menyerah. Padahal dia belum melakukan
apapun, tapi sudah pergi. Kemarin malam, Yi Cheng sudah langsung pergi tanpa
pamit. Jingwen juga akhirnya nanya ke Lu Li, kenapa dia bisa meninggalkan Yi
Cheng? Dia nggak bisa menanyakan ini ke Jingwen, soalnya, sangat sulit mengorek
informasi darinya. Lu Li menjawab kalau cintanya bertepuk sebelah tangan pada
Yi Cheng dan Yi Cheng tidak menyukainya. Hanya itu.
Lagi
berbincang, Lu Li tiba-tiba mendapat pesan dari Zhongyao. Zhongyao mengirimkan
foto sebuah web yang isinya seseorang mencari Lu Li. Itu adalah pengumuman
pencarian orang yang waktu itu dibuat oleh Yi Cheng. Ada sedkit rasa terharu
dihati Lu Li melihat Yi Cheng berusaha keras mencarinya selama ini. Namun, dia
malah membohongi hatinya dengan berujar kalau dia tidak ingin Yi Cheng
mengganggu hidupnya lagi.
Jingwen
yang udah makan asam garam percintaan, bisa tahu kalau ucapan Lu Li itu beda
dengan keinginan hatinya.
--
Yi
Cheng pulang terburu-buru ke Xinhai soalnya Yi Ming mengabari ada masalah di
kantor. Ada informasi yang tersebar dari pihak internal, pihak Chen Dong sedang
mengembangkan game yang mirip dengan Xuan Zhong Ji. Dan Yi Ming sudah menemukan
orang yang membocorkan informasi perusahaan mereka kepada pihak Chen Dong.
Orang itu adalah pekerja yang baru-baru ini mengundurkan diri dari Tim
Programmer 3 dan dipastikan sudah direkrut oleh Xu Yuanzhi (CEO Chen Dong).
Jika pihak Chen Dong sampai merilis game tersebut sebelum kita, maka pergerakan
mereka akan sulit.
“Mereka
bisa meniru game kita, tetapi tidak bisa meniru teknologi kita. Ini alasan
kenapa jelas-jelas aku tahu teknologinya sulit, tetapi bersikeras tetap
mengembangkan server berkinerja tinggi. Selain itu, di dalamnya ada teknologi
streaming peta berukuran 64 kilometer persegi yang super besar dan mulus yang
kita dukung. Selama ada program ini, usaha Xu Yuanzhi semuanya sia-sia belaka,”
yakin Yi Cheng.
Yi
Ming mengerti dan akan berusaha memperkuat kerahasiaan di pihak tim progrm
mereka. Dia memiliki kepercayaan pada orang-orang di Tim Program 1 (Renxun, Lei
dan Shutian). Yi Cheng menambahkan kalau mereka harus bisa menjamin kualitas
dan meningkatkan kecepatan game Xuan Zhong Ji. Sebisa mungkin harus
diselesaikan sebelum Chen Dong merilis gamenya.
Masalah
Chen Dong sudah diurus, sekarang, Yi Cheng harus menyelesaikan semua tumpukan
dokumen pekerjaannya selama beberapa hari ini. Dan demi menyelesaikan semuanya,
Yi Cheng sampai tidak makan dan lembur sepanjang malam, sendirian. Setelah
semuanya selesai, dia langsung memerintahkan Yezi untuk memesankan tiket paling
cepat ke Chongqing.
Zi
Tong sampai khawatir melihatnya bekerja lembur semalaman dan bukannya
beristirahat malah mau pergi ke Chongqing lagi. Ada hal menarik apa disana
hingga Yi Cheng begitu betah tinggal disana? Yi Cheng tidak mau menjelaskan
sama sekali apalagi memberitahu dan hanya menyuruh Zi Tong untuk menyampaikan
ke Yi Ming kalau dia sudah menyelesaikan semua dokumen dan jika ada yang mau
ditanyakan, telepon saja.
Umur
panjang, yang dibicarakan muncul. Ya udah, Yi Cheng langsung menyampaikannya ke
Yi Ming, sementara Zi Tong malah menutupi wajahnya dengan dokumen. Yi Ming
nggak habis pikir dengan Yi Cheng yang pergi disaat krusial seperti ini. Yi
Cheng hanya bilang kalau ada hal lebih penting di Chongqin. Yi Ming menimpali
lagi, kalau Yi Cheng menyerahkan semua urusan perusahaan padanya, apa dia nggak
takut kalau dia akan menjual perusahaan? Yi Cheng tidak takut sama sekali. Dia
sangat mempercayai Yi Ming yang sudah seperti keluarga dan tidak mungkin
melakukan hal demikian. Lagipula, kelak, Yi Ming akan memanggilnya ‘kakak
ipar.’ Wkwkwk.
Usai
mengatakan semua itu, dia langsung pergi. Yi Ming beneran nggak habis pikir
dengan ucapan Yi Cheng. Udah gitu, ngapain Zi Tong menyembunyikan wajah
darinya? Eh, alasannya karena Zi Tong masih malu dengan kejadian terakhir. Dia
baru mau memunjukkan wajahnya jika Yi Ming udah melupakan kesan terakhirnya
waktu itu dalam ingatannya.
“Ah,
kalau begitu, sepertinya kita perlu bertemu lagi seumur hidup. Karena… aku
sudah memotretnya.”
Zi
Tong panik dan merebut ponsel Yi Ming. Tidak ada apapun di sana. Tentu saja, Yi
Ming hanya bercanda agar Zi Tong kembali bersikap seperti biasa.
--
Lu
Li sekarang tidak lagi hanya mengajari Zhongyao tapi juga beberapa orang teman
Zhongyao. Semuanya memanggilnya dengan sebutan ‘guru.’ Mereka juga memuji
kemampuan mengajar Lu Li yang sangat baik dan mudah dimengerti daripada jika
mereka mengikuti les pemograman. Dan karena itu, mereka ingin terus belajar
dengan Lu Li. Namun, jika Lu Li terus mengajari mereka secara gratis, mereka
juga merasa nggak enak. Makanya, mereka ingin membayar biaya kursus. Zhongyao
setuju dan menyarankan agar Lu Li mulai memnbuka kelas saja. Lu Li berujar
kalau dia akan mempertimbangkan usulan mereka.
Baru
juga semua muridnya pulang, dia sudah kedatangan tamu nggak terduga. Yi Cheng.
Tanpa ditanya, Yi Cheng menjelaskan kalau dia kemarin malam kembali ke Xinhai
untuk menyelesaikan pekerjaan dan setelah selesai, dia langsung terbang kembali
ke sini. Dan sekarang, dia sangat lelah dan ingin beristirahat sebentar disini.
Lu Li mengusirnya secara halus dengan menyuruhnya tidur di rumah Jingwen. Yi
Cheng beralasan kalau Jingwen tidak ada di rumah dan meminta Lu Li untuk
mengambilkannya segelas air.
“Pergi
setelah minum,” tegas Lu Li dan pergi ke dapur, mengambilkan segelas air.
Dan
saat dia kembali, Yi Cheng sudah tertidur lelap di sofa. Dia jadi nggak tega
untuk membangunkannya. Dan jauh di dalam hatinya, ada rasa senang karena Yi
Cheng tenyata kembali.
Yi
Cheng baru bangun saat ada yang menyentuh wajahnya. Dia mengira itu adalah Lu
Li, jadi tanpa memnuka mata, dia mengecup tangan orang yang memeganya. Eh, tapi
kenapa tangannya besar dan kasar?! Ternyata, itu tangan Jingwen. Argh!
Jingwen
mulai memainkan peran sebagai pacar Lu Li dan mengusir Yi Cheng. Yi Cheng nggak
terima, soalnya dia masih suami Lu Li.
--
Xiaoqi
sedang melakukan siaran langsung untuk mempromosikan baju. Ditengah-tengah siaran,
MOMO bertingkah aneh. Salah seorang penonton, langsung bertanya, apakah
kucingnya sedang hamil? Sepertinya, dia akan melahirkan. Xiaoqi makin panik dan
tidak tahu harus berbuat apa. Disaat itu, Gu Mo langsung meneleponnya dan
bilang sedang menuju ke tempatnya. Jelas, dia melihat siaran langsung Xiaoqi.
Berkat
bantuan Gu Mo, Xiaoqi membawa MOMO tepat waktu ke rumah sakit. Dan karena hal
itu juga, Xiaoqi dan Gu Mo berbaikan.
--
Persaingan
Yi Cheng dan Jingwen semakin sengit. Mereka mengajak Lu Li untuk makan hotpot
bersama dan beradu menunjukkan perhatian Lu Li jadi merasa nggak nyaman dan
pamit ke toilet sebentar. Pas sekali Lu Li pergi, keduanya mulai membuat
taruhan. Yi Cheng yang ingin bekerja sementara di Chongqing untuk kerja sama
perusahaan mereka, memnbutuhkan seorang asisten dan asisten yang diinginkannya
adalah Lu Li. Jadi, mereka bertaruh untu makan hotpot pedas. Siapa yang minum
air duluan, dia kalah.
Keduanya
benar-benar nggak mau menyerah. Di saat itu, Lu Li kembali sambil membawa dua
botol cola dingin untuk mereka. Refleks, Jingwen meminumnya. Dia kalah! Sebagai
seorang pria yang memegang perkataan, terpaksa Jingwen harus menunjuk Lu Li
menjadi asisten Yi Cheng. Lu Li sebenarnya keberatan, tapi Jingwen menyakinkan.
Selama
mereka bekerja sama, Yi Cheng selalu mencoba menunjukkan perhatiannya pada Lu
Li, tapi ada Jingwen yang selalu mengganggu.
--
tn.
Jiang dan Ny. Cheng sedang dalam mode kasmaran.Zi Tong sampai dianggap sebagai
nyamuk. Kan sudah rahasian umum kalau tn. Jiang adalah bucin. Dia sampai ingat
kalau hari ini adalah pertemuan pertamanya dengan Ny. Cheng, 30 tahun lalu. Dan
mereka akan melakukannya. Zi Tong sampai heran karena begitu banyak hari
peringatan bagi tn. Jiang dan ny. Cheng. Ada hari peringatan kencan pertama,
hari peringatan menulis surat pertama kali, hari peringatan bersepeda pertama
kali, dan masih banyak lagi.
Zi
Tong benar-benar kesepian, apalagi sekarang Yi Cheng sangat sibuk. Btw,
membahas mengenai Yi Cheng, Ny. Cheng merasa kalau Yi Cheng terlalu sibuk dan
mau tahu apa yang dilakukannya? Apa dia benar-benar melakukan perjalanan
bisnis? Kenapa begitu lama?
Ciee!
Itu kode. Kode agar Zi Tong menyelidiki, ‘perjalanan bisnis’ apa yang dilakukan
oleh Yi Cheng. Dan kalau sudah dapat mandat tugas seperti itu, Zi Tong pasti
akan meminta bantuan Yi Ming. Yi Ming sampai sudah terbiasa dan nggak kaget
lagi. Maunya sih nggak kaget, tapi tetap saja kaget saat Zi Tong bilang mau
menangkap basah perselingkuhan Yi Cheng. Dia menduga kalau Yi Cheng kepincut
sama gadis Chongqing makanya nggak pulang-pulang.
Setiap orang perlu
membayar atas perasaan mereka sendiri. Semua resiko ditanggungnya sendiri.
Tidak membutuhkan simpati dan kompensasi dari pihak lain. Karena tidak pernah
ada pertukaran setara terkai perasaan.