Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 26
Yi
Cheng nggak menyerah sama sekali. Hari liburpun dia mencoba mengajak Lu Li
keluar dengan alasan survey lapangan. Lu Li yang ingin menjauhkannya, dengan
sengaja mengajak Jingwen ikut bersamanya. Dan Jingwen pun membawa mereka ke
tempat wisata terkenal di Chongqing. Dia mengajak mereka menaiki kereta
gantung. Menurut rumor, banyak pasangan langgeng setelah menaikinya. Yi Cheng
yang tahu kalau Lu Li takut ketinggian, mengajak Jingwen untuk pergi ke tempat
lain. Lu Li berujar kalau dia tidak masalah. Dia sudah pernah meloncat dari
papan loncat indah (saat itu, Yi Cheng yang menyuruh), jadi hal ini bukanlah
masalah.
Di
dalam kereta, Yi Cheng berdiri disisi Lu Li dan mengenggam erat tangannya. Dia
tahu kalau Lu Li takut dan hanya memaksakan diri. Jingwen menyadari hal itu dan
membiarkan mereka. Saat tiba diatas, Lu Li berdiri jauh dari Yi Cheng dan sibuk
memotret pemandangan. Secara diam-diam, Yi Cheng memotretnya dari belakang.
Setelah
itu, dia meminta bantuan Jingwen untuk memotret tampanya dari belakang. Posenya,
dia meregangkan tangan seolah ada orang disisinya.
Selesai
memotretnya, Jingwen asyik berfoto dengan Lu Li. Lu Li hanya memaksakan
senyuman dan matanya hanya tertuju pada Yi Cheng. Yi Cheng juga berusaha
mengabaikan dan mengedit fotonya. Dia menggabungkan foto Lu Li yang dipotretya
barusan dengan potretnya yang difotokan Jingwen. Sehingga ketika kedua foto
digabungkan dan diedit, terlihat seperti mereka berfoto bersama dan Yi Cheng
merangkulnya. Foto itu mungkin hanyalah editan, namun, Yi Cheng sudah bahagia,
seolah mereka benar-benar berfoto bersama.
Ditempat
itu juga ada acara kompetisi Raja Pedas, yaitu siapa yang bisa makan cabai
terbanyak dalam 1 menit. Pemenangnya akan mendapatkan hadiah boneka kecil.
Sebenarnya, Lu Li sama sekali tidak minat dengan hadiah itu, tapi Jingwen ingin
menggunakan hal ini menguji Yi Cheng. Dengan sengaja, dia berbicara keras
seolah Lu Li mau hadiah itu. Yi Cheng tertipu. Tidak ragu sedikitpun, dia
langsung maju dan mengajukan diri mengikuti kompetisi. Padahal Yi Cheng sangat
tidak kuat makan pedas, namun, demi Lu Li, dia memaksakan diri. Lu Li merasa
sangat bersalah melihatnya sampai seperti itu. Jingwen saja jadi merasa terharu
dan penasaran apakah Lu Li tidak merasakan apapun. Lu Li juga merasakan hal
yang sama, akan tetapi, dia mengira kebaikan Yi Cheng hanya karena merasa
bersalah padanya. Dan dia tidak mengingingkan hal itu.
Yi
Cheng akhirnya memenangkan hadiah tersebut dan tersenyum pada Lu Li.
Selesai
acara, mereka lanjut ke tempat pohon permohonan. Di pohon itu, setiap orang
boleh memasangkan kertas permohonan mereka. Melihat Lu Li yang kesulitan
menggantungkan kertas permohonannya, Yi Cheng langsung menggendongnya. Dia
ingin tahu apa isi permohonan Lu Li. Lu Li berharap untuk keselamatan keluarga.
Sementara Yi Cheng berharap agar Lu Li mau memaafkannya.
Lu
Li mengatakan tidak ada yang salah dan benar dalam pernikahan mereka. Dia
sendiri juga yang memutuskan untuk pergi. Jadi, Yi Cheng bisa kembali dengan
tenang dan tidak perlu lagi meminta maaf padanya. Yi Cheng tidak menerimanya
dan mengira Lu Li memaafkannya agar dia cepat pergi. Apa karena Lu Jingwen? Dia
tidak percaya kalau Lu Li menyukai Jingwen. Lu Li sudah menyukainya selama 5
tahun dan tidak mungkin berpindah hati secepat itu. Dia sudah membaca semua pesan
Lu Li di Dream Makers dan juga sudah tahu Lu Li adalah Koala saat itu. Demi
dia, Lu Li mengambil ilmu komputer dan masuk ke perusahaannya. Dia merasa
begitu idiot karena Lu Li sudah melakukan banyak hal untuknya, namun, dia nggak
sadar sama sekali. Maaf.
“Kau
tidak perlu minta maaf padaku,” ujar Lu Li.
Yi
Cheng tahu kalau apapun perkataannya tidak akan menghilangkan penderitaan yang
sudah Lu Li rasakan karenanya. Dia hanya ingin Lu Li tahu kalau dia tidak
bersama Li Man. Penanggung jawab EG juga sudah diganti.
“Kau
benar-benar tidak perlu memaksa dirimu menanggapiku karena merasa terharu atau
berutang.”
“Aku
tidak.”
“Perasaan
pada dasarnya adalah urusan pribadi. Aku tidak butuh orang lain membayar
perasaanku. Carilah orang yang benar-benar kau cintai.”
“Lu
Li, dengarkan aku. Aku benar-benar melakukannya bukan karena terharu atau
tersentuh. Aku karena…”
Belum
sempat Yi Cheng menyelesaikan perkataannya, Jingwen sudah muncul dan
menginterupsi perbincangan mereka.
“Tidak
masalah bila kau tidak percaya. Aku akan membuktikannya,” teriak Yi Cheng pada
Lu Li yang beranjak pergi.
Lu
Li hanya tersenyum tipis dan lanjut berjalan pergi.
--
Renxun
masih belum menyerah mencari cinta sejati. Good! Hari ini, dia melakukan kencan
buta dengan teman maya-nya di sebuah café. Dan kebetulannya, di café itu juga
ada Yezi yang sedang bertemu temannya. Penampilan Yezi sangat berbeda saat
berada diluar dengan di kantor. Jauh lebih cantik. Dari jauh, Yezi dan temannya
bisa melihat pertemuan Renxun dengan pasangannya. Dan terlihat jelas kalau
pasangan Renxun sangat kurang ajar dan tidak menghormati Renxun yang duduk
dihadapannya. Dia terus saja sibuk dengan ponselnya.
Dan
ujung-ujungnya, dia malah bilang kalau dia Cuma bercanda bilang mau jadi pacar
Renxun. Alasannya, karena Renxun berbeda dengan yang dipikirkannya selama
mereka berhubungan didunia maya. Dia mengejek pakaian Renxun yang terlalu
kampungan dan tidak cocok dengannya. Intinya, dia merendahkan Renxun. Lebih
parahnya lagi, selama ini, gadis itu sudah sering meminta uang dari Renxun.
Yezi
nggak tega melihat Renxun direndahkan seperti itu. Dia akhirnya turun tangan
dan menghampiri Renxun dengan sikap menggoda. Si gadis jadi kesal dan menyebut
Renxun bajingan karena berdiri di dua perahu.
Yezi
emosi dan emosi dan membalas kalau kata ‘bajingan’ cocoknya untuk si gadis
tersebut. Hanya cantik karena berhias sudah bertingkah sok seperti ini! Lebih
baik kembalikan semua hadiah yang sudah dimintanya dari Renxun, jika tidak mau
dia sebarkan diinternet!
Si
gadis tentu saja pergi dengan ketakutan! Yezi juga merasa sangat bangga dengan
kemampuan aktingnya. Tidak sia-sia dia menonton begitu banyak drama selama ini.
Renxun sekarang udah nggak bisa melihat Yezi secara biasa lagi. Dia terpesona
dan memuji Yezi yang cantik.
--
Zi
Tong dan Yi Ming sudah tiba di Chongqing. Biar tahu alamat Yi Cheng, Yi Ming
berbohong kalau dia butuh tandatangan Yi Cheng di sebuah dokumen, jadi dia akan
mengirimkan dokumen itu ke Yi Cheng dan ingin tahu alamatnya. Tanpa curiga, Yi
Cheng mengirimkan alamat apartemen Jingwen. Saat dia sibuk mencari alamat Yi
Ming, Zi Tong sibuk berbelanja makanan dan teleskop dengan alasan itu bekal
selama pengintaian.
Setelah
mendapatkan alamat Yi Cheng dan selesai berbelanja, mereka segera pergi ke
alamat yang Yi Cheng kirimkan. Mereka tiba tepat saat Yi Cheng juga tiba. Dia
pulang berdua dengan Lu Li karena Jingwen pergi berbelanja dulu. Yi Cheng
memperlakukan Lu Li dengan sangat baik. Dia mengantarkan Lu Li hingga ke
apartemennya dengan alasan takut kalau Lu Li ketemu pemabuk. Dari arah
belakang, Zi Tong dan Yi Ming tidak bisa melihat jelas wajah Lu Li. Mereka
hanya tahu kalau Yi Cheng bersama wanita.
Zi
Tong yang nggak mau abangnya selingkuh, mulai bergerak untuk menyelidiki si
identitas wanita. Diam-diam, dengan mengikuti kepala menggunakan syal, dia
pergi mengikuti Yi Cheng dan Lu Li. Yi Ming hanya tertawa melihat tingkah
konyolnya.
Zi
Tong melihat Yi Cheng masuk ke dalam apartemen si gadis dan makin curigalah
dia. Dia nggak tahu aja kalau Yi Cheng memaksa masuk dengan alasan lambungnya
sedikit sakit. Zi Tong nggak tahan lagi dan menggedor pintu kamar Lu Li. Yi
Cheng yang membukakan pintu dan kaget karena adiknya ada di sana. Zi Tong nggak
mau mendengar penjelasan dan berteriak-teriak memarahi wanita penggoda untuk
keluar.
Jreng!
Dan itu adalah Lu Li. Zi Tong langsung terdiam. Zi Tong sudah ketangkap basah.
Dia nggak mungkin datang sendiri. Dan benar saja, Yi Ming juga ada di sana.
Akhirnya, Zi Tong dan Yi Ming dibawa masuk ke apartemen Lu Li. Dengan lihai, Yi
Ming beralasan kalau sekarang kan akhir pekan, jadi dia mengajak Zi Tong mampir
ke Chongqing untuk jalan-jalan.
Zi
Tong mengalihkan topik dengan memarahi Yi Cheng yang sudah menemukan Lu Li tapi
tidak memberitahu mereka dan membuat Ibu khawatir setiap hari. Lu Li meluruskan
kalau mereka bertemu di perusahaan. Makin kagetlah Zi Tong soalnya mereka
sangat berjodoh bisa bertemu seperti itu. Takdir.
Biar Zi Tong nggak banyak omong, Lu Li
memberikannya jeruk untuk di makan. Dia juga menegaskan kalau dia berencana
untuk tinggal di Chongqing. Saat memakan jeruk yang diberikan Lu Li, Zi Tong
mengeryit karena rasanya sangat asam. Dan menurut Lu Li, rasanya enak dan tidak
asam.
Lagi
asyik berbincang, ada tamu lain yang datang. Jingwen. Yang membukakan pintu
adah Zi Tong. Dan terjadilah love at
first sight. Jingwe jatuh cinta pada Zi Tong yang tinggi, cantik dan modis.
Dipenilaiannya, Zi Tong mendapatkan nilai 100 untuk semua kategori.
Namanya
juga adik, tentu saja Zi Tong memihak Yi Cheng. Dia berusaha menegaskan jarak
antara Jingwen dan Lu Li dengan terus menyebut Lu Li sebgaai kakak iparnya.
Jingwen bukan pria biasa dan membalas kalau Lu Li adalah mantan kakak ipar.
Biar Jingwen nggak bicara omong kosong, Lu Li menyuapinya jeruk. Sama seperti
reaksi Zi Tong barusan, Jingwen berkomentar kalau rasanya sangat asam. Setelah
itu, dia malah mengumumkan diri sebagai pacar Lu Li.
Zi
Tong kaget. Kakak iparnya sudah direbut orang. Yi Cheng tidak mau mendengar
komentarnya, jadi berniat mengantarkan mereka pulang ke hotel. Sebelum pergi,
Yi Cheng mengajak Lu Li untuk jalan-jalan besok bersama Zi Tong dan Yi Ming. Lu
Li menolak, tapi Jingwen menyarankan agar mereka ikut dan Lu Li setuju. Ada
sedikit kecemburuan terlihat diwajah Yi Cheng.
Setelah
mereka pulang, Lu Li baru tampak kesakitan. Dan yang tahu hanya Jingwen yang
belum pulang karena ingin mengorek informasi mengenai Zi Tong. Lu Li memohon
untuk diantar ke rumah sakit.
Dan
karena hal itulah, Jingwen jadi tahu kalau Lu Li hamil. Untunglah tidak ada
masalah pada kandungannya. Dokter bilang dia mungkin terlalu lelah karena
terlalu banyak berjalan. Lu Li juga tidak bisa menutupi dari Jingwen lagi kalau
anak yang dikandungnya adalah anak Jiang Yi Cheng. Jingwen tidak mengerti,
kenapa Lu Li harus menyembunyikan kehamilannya dari Yi Cheng? Apa alasan mereka
sebenarnya bercerai?
Lu
Li menjawab kalau Yi Cheng tidak tahu kehamilannya dan berharap Jingwen mau
membantu menyimpan rahasia ini. Jika Yi Cheng tahu, dia tidak akan mau
meninggalkan Chongqing.
“Namun,
jelas-jelas kau masih suka padanya.”
“Perasaan
tidak seperti keran, bisa dihidupkan dan dimatikan sesuka hati. Jika dia terus
berkeliaran disekitarku, proses ini akan sangat menyakitkan.”
Jingwen
berujar kalau sebenarnya, dia ingin memberikan Yi Cheng kesempatan setelah
melihat Yi Cheng bersikap baik selama dua hari ini. Tidak disangka, dia sudah
sangat menyakiti Lu Li. Lu Li tidak setuju. Dia hanya sudah lelah, makanya
memilih mundur. Yi Cheng tidak melakukan kesalahan apapun padanya.
Jingwen
tidak percaya. Apalagi melihat Lu Li yang hamil, pergi sendirian ke Chongqing,
mencari rumah sendiri dan pekerjaan sendiri. Jika hari ini bukan karena Yi
Cheng memaksa untuk pergi melihat pemandangan, Lu Li pasti tidak akan merasa
sakit perut. Dan sudah seperti inipun, Lu Li masih membelanya.
“Aku
bukan membelanya. Aku hanya baru mengerti, cinta sejati tidak pernah meminta,
tetapi memberi. Aku benar-benar berharap dia bisa bahagia, daripada
membuang-buang waktu untuk menebus kesalahannya pada diriku.”
Jingwen
sangat terharu mendengar pemikiran Yi Cheng mengenai cinta. Dia nggak menyangka
saja masih ada cinta tampa pamrih di dunia ini.
--
Yi
Cheng ternyata mulai memainkan kembali Dream Maker. Sama seperti yang dilakukan
Lu Li dulu, dia sering mengirim pesan kepada Koala melalui messenger di sana.
Dia juga mengirimkan foto yang dieditnya tadi.
Yi
Cheng sementara tidak tinggal di tempat Jingwen tapi di hotel bersama Yi Ming.
Sekalian, mereka mau membahas kerjaan. Yi Ming masih khawatir mengenai Xu
Yuanzhi dan takut kalau ada konspirasi. Yi Cheng mengerti dan berkata kalau dia
akan berusaha untuk pulang seminggu sekali ke Xinhai dan jika ada masalah
mereka bisa melakukan konferensi video. Yi Ming tidak masalah dan berkata akan
membantu menjaga perusahaan.
Ah,
mumpung membahas ini, Yi Ming jadi mau tahu apa yang terjadi antara Lu Li dan
Jingwen? Kenapa bisa saling kenal dan tiba-tiba bilang pacaran? Yi Cheng juga
tidak terlalu mengerti. Entah mereka beneran pacaran atau hanya bersandiwara di
depannya, dia juga tidak tahu. Yang jelas, dia akan membuktikan pada Lu Li kalau
perasaannya tulus. Lu Li saja berjuang untuknya selama beberapa tahun dan dia
juga bisa melakukan hal yang sama.
--
Hubungan
Xiaoqi dan Gu Mo baru saja membaik sehingga mereka janjian mau makan siang
bersama. Niatnya mau makan berdua saja dengan Gu Mo. Eh, Gu Mo malah mengajak
Yezi bersamanya. Dia kelihatan jelas cemburu dan kecewa. Mana pas makan, Gu Mo
selalu menunjukkan perhatian pada Yezi. Padahal, dulu, Gu Mo hanya
memperhatikan Xiaoqi.
Dan
semua hanyalah taktik Gu Mo untuk membuat Xiaoqi cemburu dan menyadari
perasaannya padanya.
--
di
Chongqing,
Lu
Li, Jingwen, Zi Tong, Yi Cheng dan Yi Ming akan melakukan perjalan satu hari.
Sejak Jingwen tahu Lu Li hamil, dia menunjukkan perhatian ekstra dan lebih
berhati-hati dalam segala hal. Dia juga melarang Lu Li untuk naik wahana
bahaya. Supaya Jingwen dan Lu Li bisa dipisahkan, Zi Tong yang turun tangan
membantu.
Zi
Tong mengajaknya untuk naik perahu bebek bersama. Selagi Zi Tong pergi mencari
penjaga untuk menanyakan perahu bebek tersebut, Yi Ming mengajak Lu Li bicara.
Dia membahas Lu Li yang pergi tanpa pamit setelah memberikannya hadiah. Tahu
gitu, dia tidak akan menerima hadiah Lu Li. Itu bukanlah cara memperlakukan
teman. Lu Li hanya bisa meminta maaf.
Pembicaraan
mereka berakhir karena Zi Tong menyuruh mereka untuk naik perahu bersama. Lu Li
menolak dan berkata hanya akan berjalan-jalan disekitar. Ya udah, Zi Tong dan
Yi Ming naik berdua saja. Sebelum naik, Zi Tong meminta bantuanya untuk
mengoleskan tabir surya di punggungnya. Meskipun hanya menganggap Zi Tong
sebagai adik, tapi tetap saja rasanya risih memasangkan tabir surya pada
soerang wanita. Dia memarahi Zi Tong untuk berpakaian lebih sopan agar tidak
perlu memakai tabir surya lagi.
Eh
pas sekali, Yi Cheng dan Jingwen yang baru selesai membongkar barang bawaan
mereka, bergabung dan keduanya mencari Lu Li. YI Ming memberitahu kalau Lu Li
sedang jalan-jalan sendiri. Yi Cheng tentu mau pergi mencarinya. Jingwen juga
mau ikut. Tapi, Zi Tong dan Yi Ming mengajaknya untuk naik bersama mereka.
Saat
mencari Lu Li, hujan sudah mulai turun. Dia menemukan Lu Li dan memayunginya
dengan jaket bajunya dan menuntunnya ke tempat berteduh terdekat. Sambil
berteduh, mereka membahas hujan panas yang tiba-tiba turun. Hujan panas di
sebut juga dengan hujan rubah. Konon, seekor rubah datang ke dunia berubah
menjadi manusia untuk mencari cinta. Karena penampilannya terlalu cantik,
orang-orang jadi iri padanya. Jadi, mereka menyebarkan rumor tentang si rubah.
Katanya, dia akan memakan hati pria. Karena rumor itu, si rubah tidak pernah
menemukan cinta sejati. Saat sedih, dia akan menangis. Saat dia menangis, hujan
deras akan turun. (jadi ingat drama my
girlfriend is Gumiho).
Lu
Li berkomentar kalau tidak bisa dipercaya karena rumor, maka itu bukanlah cinta
sejati. Yi Cheng setuju dengannya. Jika tidak ada kepercayaa, yang terisa
hanyalah kecurigaan dan luka. Dia juga tahu kalau nilai kreditnya di hati Lu Li
sekarang, kalau bukan nol, pasti negatif. Namun, dia akan berusaha keras untuk
menaikkannya lagi.
Tidak
ada respon dari Lu Li.
Sementara
itu, Jingwen berusaha mendekati Zi Tong. Zi Tong hanya tertarik dengan Yi Ming
dan tidak peduli sama sekali dengan Jingwen. Akan tetapi, demi hubungan kakak
iparnya dan kakaknya, dia rela menemani Jingwen jalan-jalan.
Di
malam hari, mereka berkumpul bersama untuk makan. Suasana sangat membosankan.
Jingwen mengajak mereka untuk bermain. Yang kalah, harus mencuci piring.
Permainannya, merobek tisue. Cara bermainnya, tissue di jepit dengan mulut dan
diteruskan ke orang lain. orang berikutnya harus merobek tissue dengan
mulutnya. Jika pada akhirnya tissue habis atau orang itu tidak berani
mengambilnya, berarti dia kalah.
Zi
Tong sangat menyukai permainan itu dan setuju untuk bermain. Dia bahkan
menentukan kalau Yi Ming adalah orang pertama, dia kedua, Lu Li ketiga. Untuk
posisi keempat, Jingwen dan Yi Cheng berebutan. Untuk menentukanna, mereka
beradu panco. Baru juga bersiap-siap, Yi Cheng sudah langsung bergerak duluan
dan otomatis menang. Tidak menunggu protes Jingwen, permainan langsung dimulai.
Dari
Yi Ming ke Zi Tong masih tersisa banyak sekali tissue. Tapi, demi kehidupan
rumah tangga Yi Cheng, Zi Tong malah memakan tissue hingga menjadi pendek.
Tentu asja, ketika giliran Lu Li harus merebut tissue, dia hanya mendapatkan
sebagian kecil. Sementara selanjutnya yang harus mengambil tissue dari mulutnya
adalah Yi Cheng. Kalau begitu, sama saja seperti bibir mereka harus
bersentuhan.
Jika cinta adalah sebuah
program, bisa diinstall dan uninstall sesuka hati, semuanya akan jauh lebih
mudah. Sayangnya, ia bukan program. Tidak bisa disimpan dan dikeluarkan sesuka
hati.