Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 29

 


Sinopsis C-Drama : Cute Programmer Episode 29


Sebagai teman yang baik, Jingwen ini membagikan brosur seminar programmer Lu Li kepada para karyawan. Agar mereka mau datang, dia menjanjikan akan memberikan bonus diakhir bulan untuk siapapun yang datang dan absen disana.

--


Sejak resmi berpacaran dengan Gu Mo, hubungan mereka menjadi jauh lebih dekat. Gu Mo sudah bebas keluar masuk rumahnya. Namun, dia masih merahasikan status hubungan mereka ke semua orang termasuk orang tua masing-masing. Makanya, saat ibunya mendadak datang berkunjung, Xiaoqi langsung panik dan berusaha menyuruh ibunya pergi sementara Gu Mo langsung bersembunyi dibalik lemari. Ibu Xiaoqi sangat menyukai Gu Mo dan memperlakukannya seperti putra sendiri. Dia terus saja memuji dan membandingkan Gu Mo dengan Xiaoqi. Dia juga jadi penasaran dengan sosok pacar Gu Mo. Xiaoqi langsung menjawab dengan riang kalau dia sudah pernah bertemu pacar Gu Mo dan orangnya sangat cantik.


Xiaoqi kemudian bertanya pada ibunya, gimana kalau dia membawa pulang pacar yang seperti Gu Mo? Ibu langsung ketawa ngakak dan berkomentar agar Xiaoqi jangan mencelakai anak orang. Malang sekali anak itu jika dapat pacar seperti Xiaoqi. Xiaoqi jelas kesal karena ibunya sendiri malah mengejeknya.

--


Hari ini, Yi Ming mengajak Zi Tong untuk berolahraga bersama. Saat sedang olahraga, seorang pria mendekati Zi Tong dengan dalih seolah ingin mengajarinya cara memakai alat fitness. Tentu saja itu hanya modus karena ujung-ujungnya, dia malah memina ID WeChat Zi Tong. Untuk pertama kalinya, Yi Ming kelihatan cemburu dan menarik Zi Tong menjauhi pria tersebut. Zi Tong jelas senang karena ini artinya ada kemajuan diantara hubungan mereka.

--



Setelah berbagai usaha, akhirnya, Lu Li berhasil mendapatkan 200 audiens untuk seminarnya besok. Saking senangnya, dia refleks memeluk Yi Cheng sebagai bentuk terimakasih.


Hari ini adalah hari H. Wajar jika Lu Li merasa gugup. Ini pertama kalinya dia akan berbicara dihadapan orang banyak. Untungnya, disisinya ada Yi Cheng yang menyatakan dukungannya dan menyakinkannya untuk percaya diri dan tidak gugup.




Baru juga mau mulai bicara, sudah ada beberapa orang yang pergi karena merasa salah tempat. Mereka mengira seminar ini untuk membicarakan game, tapi malah membahas programmer. Lu Li udah merasa down. Untungnya, di saat yang tepat, Zhong Yao datang bersama teman-temannya dan menyatakan dukungan serta minat untuk seminar Lu Li. Yi Ming, Zi Tong, Zhang, Renxun, Lei dan Shutian juga datang. Jingwen juga hadir bersama karyawan kantornya. Yang paling penting diantara semuanya, Yi Cheng berdiri tepat dihadapannya dan tersenyum menyemangati. Dengan berbagai dukungan yang ada, Lu Li mampu menyampaikan dengan jelas tujuan seminar ini dan mengenai apa itu profesi programmer yang tidak hanya bisa ditekuni pria tapi juga wanita. Seminar berlangsung dengan sangat lancar.



Acara sudah selesai. Para pengunjung sudah pergi. Hanya tersisa Lu Li, Yi Cheng, Yi Ming, Zi Tong, Jingwen, Zhang, Renxun, Lei dan Shutian. Mereka mengadakan pesta kecil sebagai bentuk ucapan selamat atas sukesnya acara hari ini. Lu Li juga menyampaikan ucapan terimakasih pada Zhang dkk yang sudah mau hadir. Dia nggak menyangka sama sekali akan bertemu dengan mereka disini.



Di sela-sela makan, Yi Cheng memberi tanda pada Shutian dan mereka langsung pergi dari sana diam-diam. Bukan hanya Yi Cheng yang berkelakuan aneh dan mencurigakan, tapi juga Zi Tong. Hari ini, Zi Tong tidak kelihatan seceria biasanya dan itu membuat Yi Ming jadi khawatir. Zi Tong ternyata merasa iri melihat Lu Li bisa mencapai sesuatu.

“Kau juga bisa menemukan hal yang kau sukai,” ujar Yi Ming. “Kecuali aku.”

Zi Tong sangat bingung. Sebelumnya, dia tidak pernah merasa seperti ini dan tidak pernah memikirkan apapun mengenai hidupnya ke depannya. Apa ini tanda kalau dia sudah tua? Yi Ming berujar kalau ini pertanda Zi Tong sudah dewasa dan hatinya mulai ingin terisi banyak hal. Sedang galau seperti ini, masih sempat-sempatnya Zi Tong menggoda Yi Ming dengan bilang hatinya akan selalu ada untuk Yi Ming.


Sayang sekali, kemesraan mereka harus berakhir karena Yi Cheng menarik Yi Ming ikut dengannya. Zi Tong jelas saja mengikuti mereka. Shutian juga sudah kembali ke meja dan ikut nimbrung lagi ke pembicaraan. Renxun sedang membahas sikap Yi Cheng yang belakangan ini aneh di kantor dan penyebabnya ternyata karena dia mencari Lu Li. Shutian jadi berkomentar kalau wanita itu memang merepotkan. Udahlah Chen Dong Tech merepotkan Yi Cheng, Lu Li malah ikut-ikutan. Apa dia orangnya Chen Dong?


Mendengar komentar Shutian, Lu Li jadi penasaran. Gimana keadaan perusahaan belakangan ini? Lei yang menjawab dan memberitau kalau Yi Cheng tidak ada di perusahaan belakangan ini sehingga para kolega mengira perusahaan sudah mau bangkrut. Zhang juga membujuk agar Lu Li kembali ke Xinhai karena hubungannya dengan Yi Cheng sudah membaikkan?

“Aku belum memutuskan kapan akan kembali.”

“Belum diputuskan?”

Jingwen yang merasa seolah Lu Li dipojokkan, langsung turun tangan mengubah situasi mengajak mereka bersulang. Karena Lu Li tidak bisa minum alkohol, dia yang akan menggantikan. Sikapnya yang begitu jadi membuat Zhang dkk waspada pada orang yang sepertinya akan merebut Nyonya boss mereka. Jingwen bukannya sadar situasi, malah mau menyombongkan diri. Zi Tong yang sudah kembali langsung memarahinya untuk tidak bicara omong kosong dan ikut dengannya.



Yi Ming juga kembali dan mengajak Lu Li ke suatu tempat. Ada seorang fans yang ingin bertemu dengannya. Meskipun bingung, Lu Li mengikuti Yi Ming. Yi Ming membawanya ke depan sebuah laptop yang menyala. Setelah membawanya ke sana, Yi Ming pergi.

Laptop yang menyala itu menampilkan halaman utama game Dream Maker. Masih dalam keadaan bingung, Lu Li masuk ke dalam game menggunakan ID Koala. Saat dia masuk, sudah ada banyak notifikasi pesan dari Zero (nama ID Yi Cheng). Selama ini, Yi Cheng sudah melakukan modifikasi pada sistem chat di game itu, sehingga semua chat yang selama ini dikirim oleh Lu Li seolah mendapat balasan darinya, meskipun terlambat. Jika dilihat, mereka seperti saling balas membalas chat.

Di chat itu, Yi Cheng membalas semua pertanyaan atau rasa penasaran Lu Li mengenai dirinya. Termasuk pengakuan kalau dia sudah menyukai Lu Li sedari awal, namun terlambat menyadarinya.




Masih ditengah rasa haru, pembatas dinding yang ada di belakangnya tiba-tiba terbuka. Dihadapannya terbentang sebuah ruangan besar yang dipenuhi oleh foto-fotonya bersama Yi Cheng. Dan di tengah dinding ada proyektor besar yang menampilkan foto-fotonya tersenyum bahagia. Semua kenangan bahagianya saat menikah dengan Yi Cheng mulai berkelabat diingatannya. Air matanya tanpa sadar menetes. Seolah kejutan masih belum cukup, saat dia berbalik, Yi Ming dkk sudah berdiri memunggunginya sambil menggigit setangkai mawar pink. Dipunggung mereka bertuliskan sebuah kata yang jika digabungkan : “Lu Li, kembalilah.” 


Yi Cheng kemudian muncul dihadapannya dan meminta jawaban Lu Li.


“Hello, World,” ujar Lu Li dan merentangkan tangannya. Itu adalah jawabannya. Baginya, Yi Cheng adalah dunianya.

“Kau juga adalah duniaku,” balas Yi Cheng dan memeluknya dengan erat.


Seolah tidak mau kalah dari Yi Cheng yang sudah memberikan berbagai kejutan padanya, Lu Li balas memberikannya kejutan.

“Ada satu hal yang tidak pernah kukatakan padamu. Anak kita sudah berusia 16 minggu,” beritahu Yi Cheng.

“Jadi, aku…,” kaget Yi Cheng, bahagia dan haru. “Aku akan menjadi seorang ayah? Aku sudah menjadi seorang ayah!!” teriaknya dan menggendong Lu Li.



Teriakannya membuat Yi Ming dkk jadi kepo. Apa maksudnya jadi ayah? Baru juga mau bertanya, dinding pembatas malah menutup.

--


Akhirnya, Lu Li mau kembali ke Xinhai. Jingwen mengantarkannya hingga ke bandara. Dia cukup sedih harus berpisah dari Lu Li. Lu Li juga sedih karena Jingwen adalah sahabatnya, jadi dia menyuruh Jingwen untuk datang main ke Xinhai. Yi Cheng nggak setuju dan memberikan aturan, kalau dia sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Lu Li jika tidak ada urusan pekerjaan.

“Teman bejat sepertimu ini, lebih baik dijauhi. Supaya kau tidak memberi istriku ide buruk lagi,” peringati Yi Cheng.


Eh, Jingwen malah balas memperingati Yi Cheng untuk tidak menyakiti adik seniornya karna dia sudah seperti keluarga Lu Li. Jangan macam-macam. Sebelum pergi, Lu Li berujar dan mendoakanya agar bisa bahagia.

--


Zi Tong yang sudah mendapat kabar kalau Yi Cheng dan Lu Li akan pulang, menyampaikannya pada Yi Ming. Dan sempat-sempatnya dia bertanya pada Yi Ming, kapan mereka akan menjadi keluarga? wkwkw. Kali ini, Yi Ming tidak mengabaikan pertanyaannya dan menanggapinya dengan serius.

“Zi Tong, bukankah selama ini kau selalu iri dengan orang lain yang punya karier yang mereka cintai?”

“Lagi-lagi kau mengubah topik obrolan.”

“Jika kau bisa menemukan hal yang benar-benar kau sukai, aku akan mempertimbangkan hubungan kita.”

Mata Zi Tong membelalak lebar. Ini pertama kalinya Yi Ming menanggapi pernyataan cintanya dengan serius. Karena itu, dia bertekad akan menemukan jalan karirnya.



Begitu tiba di Xinhai, Lu Li mengajak Yi Cheng untuk berkunjung ke rumah Xiaoqi. Siapa sangka, saat mereka datang, mereka malah melihat Xiaoqi dan Gu Mo yang asyik berciuman.  Akhirnya, ada juga orang lain yang tahu hubungan mereka. Xiaoqi tidak memberitahu Lu Li sebelumnya karena merasa sedikit malu. Dia masih nggak nyangka akan berpacaran dengan Gu Mo. Dia juga nggak bilang hubungannya ke orang tua mereka karena takut akan disuruh langsung menikah. Dia masih ingin menikmati masa muda dan pacaran dengan Gu Mo.



Lu Li hanya bisa mendukung apapun keputusannya dan menyarankan untuk tidak terus berpacaran backstreet karena akan sangat sulit.



Selesai menemui Xiaoqi, sekarang saatnya mereka ke perusahaan. Kedatangannya disambut hangat oleh Lei dan Renxun. Sayangnya, baru juga dia kembali, sudah ada kabar buruk. Shutian memutuskan berhenti kerja. Alasannya, pekerjaan terlalu berat dan membosankan sampai-sampai dia nggak punya waktu untuk diri sendiri. Keputusannya inni sudah bulat dan tidak ada yang bisa menghentikannya.




Yi Ming yang sudah mendapat kabar pengunduran diri Shutian, menemui Yi Cheng. Penguduran diri Shutian yang terlalu mendadak ini mempengaruhi tim programmer 1. Yi Cheng seolah nggak peduli dan malah memerintahkan Yi Ming untuk mulai membagikan pekerjaan Shutian kepada Lei dan Renxun. Tidak lama, Lu Li datang dan Yi Ming langsung keluar. Lu Li membahas penguduran diri Shutian yang terlalu mendadak dan terasa aneh. Dia curiga kalau ada perusahaan lain yang merekrut Shutian? Yi Cheng menenangkannya untuk tidak khawatir.



Lagi asyik ngobrol, Lu Li malah mendapat telepon dari Zi Tong. Baru juga diangkat, Zi Tong udah nangis keras meminta tolong Lu Li. Lu Li udah panik. Eh, nggak tahuya Zi Tong nangis karena tidak bisa menemukan hal yang disukainya. Yi Cheng nggak begitu peduli dan menyuruh Lu Li mengabaikannya saja soalnya adiknya itu hanya merengek sebentar saja, nanti juga baikan. Lu Li nggak bisa. Lagipula, dia sudah berjanji akan makan siang bersama.

Ujung-ujungnya, Yi Cheng ikut dengan Lu Li menemui Zi Tong. Saat memesan menu, Yi Cheng memesan menu yang bergisi dan tidak terlalu asam ataupun pedas. Zi Tong protes dengan menu makanan yang tidak sesuai seleranya. Yi Cheng nggak peduli. Dia memesan menu-menu itu dengan mempertimbangkan Lu Li yang sedang hamil. Daripada mereka berdebat, Lu Li mengubah topik dengan menanyakan alasan Zi Tong tiba-tiba ingin mencari sesuatu untuk dilakukan. Zi Tong memberitahu alasannya karena Yi Ming.


Masalahnya, dia nggak bisa menemukan hal yang disukainya. Lu Li menyarankan agar dia membuat daftar hal-hal yang disukai dan diminati, kemudian, dia akan membantu menganalisis daftar itu satu persatu. Tanpa membuat daftar, Zi Tong langsung menyebutkan kalau dia suka mengoleksi kosmetik dan berbagai merk. Yi Cheng menambahkan kalau Zi Tong hanya suka barang-barang mahal dan bermerk.


Lu Li untungnya tidak menanggapi interupsi dari Yi Cheng dan fokus memberikan saran pada Zi Tong. Dia membahas Zi Tong mempunyai keahlian dalam bidang mode. Makanya, mungkin Zi Tong bisa mulai dari siaran langsung dan platform video pendek. Mendengar saran Lu Li, Zi Tong langsung bersemangat dan memuji abangnya yang begitu hebat bisa mendapatkan istri sepintar Lu Li.

--



Hari ini, Gu Mo dan Xiaoqi makan malam bersama keluarga. Sepanjang makan, Xiaoqi sibuk dengan ponselnya untuk membalas pesan pembeli dan Gu Mo yang sibuk mengambilkan sayur ke piringnya. Ibu Xiaoqi jelas marah. Gu Mo membela Xiaoqi. Ibu Gu Mo juga membela Xiaoqi. Topik pembicaraan kemudian beralih ke pacar Gu Mo. Kedua orang tua sudah penasaran dengan sosok pacarnya dan ingin bertemu dengannya.



Dari membahas pacar Gu Mo, mereka mulai membahas Xiaoqi. Orang tua Gu Mo ingin memperkenalkan Xiaoqi dengan anak teman mereka. Orang tua Xiaoqi juga setuju kalau Xiaoqi ikut kencan buta. Gu Mo yang sangat menyukai Xiaoqi, langsung mengajukan keberatan. Dia nggak mau lagi berbohong dan mengumumkan hubungan mereka kepada keluarga masing-masing. Tidak disangka, kedua keluarga menyambut gembira kabar membahagiakan itu.

--


Hari ini, Yi Cheng pergi ke toko perhiasan. Dia akan membeli cincin pernikahan. Suasana hatinya sedang sangat baik. Tapi, dalam sedetik, suasana hati yang baik itu berubah menjadi muram setelah dia mendapat telepon dari Yi Ming.


Masalah terjadi. Chen Dong Tech mengumumkan akan merilis game yang mirip seperti game Xuan Zhong Ji milik mereka. Bukan hanya konsepnya saja yang mirip, tapi juga desain game. Chen Dong juga mengumumkan kalau game mereka bisa berjalan mulus untuk dunia game sebesar 64 km persegi, MMORPG.


“Dalam waktu sesingkat ini… mereka tidak mungkin bisa membuat program dengan tingkat kesulitan teknis setinggi itu. Siapa orang di perusahaan yang bisa mengakses kode program ini?”

“Hanya kita dan beberapa programmer inti yang pernah mengakses kode lengkapnya.”

“Selidiki! Cari tahu siapa yang membocorkan kode programnya dan segera tuntut Chen Dong!!!” perintah Yi Cheng, sangat amat marah.


Yi Ming memberitahu kalau pihak EG sudah tahu hal ini dan tidak hanya akan menuntut mereka kompensasi kerugian ekonomi langsung, tetapi juga kompensasi kerugian biaya dan waktu yang timbul selama masa kerja sama. Ini tentu masalah besar. Yi Cheng menjadi amat marah hingga memukuli monitor yang ada didekatnya! 


Kita selalu menekankan apa yang kita inginkan, tetapi malah mengabaikan kebutuhan emosional orang tua. Kita sering mengecewakan mereka tetapi mereka malah selalu diam-diam mendukung dan menoleransi kita. Selamanya orang tua tak akan pernah menuntut balasan dari kita, mereka hanya memberi.

Post a Comment

Previous Post Next Post