Original
Network : Tencent Video
Petugas forensik yang memeriksa tempat kejadian.
Setelah dia mengumpulkan beberapa hal yang ditemukan didalam bus, dia langsung
bergegas pergi ke kantor.
Sebelum polisi datang menangkap mereka, Li Shiqing
dan Xiao Heyun menggunakan waktu yang ada untuk menganalisa segala yang telah
terjadi sampai sekarang. Hasil analisa mereka, ini adalah kejadian ‘lingkaran’
(disebut Loop) yang ke 10 untuk Li Shiqing dan Loop ke 5 untuk Xiao Heyun. Lalu
dari pola waktu yang mereka uraikan, tampaknya mereka terbangun satu menit
lebih awal setiap kalinya.
“Tapi apa artinya bangun lebih awal setiap kali ya?”
gumam Xiao Heyun, berpikir.
Para polisi sampai didekat lokasi Li Shiqing dan
Xiao Heyun berada sekarang.
Li Shiqing memberitahu Xiao Heyun bahwa pertama
kalinya dia masuk ke dalam Loop, dia terbangun karena dia mendengar suara
dering, dan sebelum dia menyadari apa yang terjadi, bus sudah meledak duluan.
Mendengar itu, Xiao Heyun agak stress, karena hal itu tidak membantu sama
sekali, dan lalu dia merasa seperti Li Shiqing pasti ada menutup- nutupi
sesuatu.
“Apa kamu tidak percaya padaku selama ini?” tanya Li
Shiqing,
“Aku hanya tidak ingin menjadi begitu pasif,” balas
Xiao Heyun, stress.
Para polisi berkeliling mencari Li Shiqing dan Xiao
Heyun.
Ternyata Xiao Heyun adalah seorang desainer game.
Jadi dari sudut pandangnya sebagai pemain game, pemain harus mencegah ledakan
dan menyelamatkan semua orang di bus, supaya pemain berhasil melewati level dan
keluar dari Loop ini.
“Oh ya, aku masih belum tahu namamu,” tanya Li
Shiqing.
“Xiao Heyun,” jawab Xiao Heyun.
Dengan agak ragu- ragu, Li Shiqing diam selama
sesaat. Lalu dia memberitahukan apa yang dipikirkannya kepada Xiao Heyun. Sebenarnya
di Loop ke 6, dia dipanggil polisi. Dan para polisi terlalu tajam, jadi dia
khawatir bila mereka benar- benar pergi ke kantor polisi, maka apakah mungkin
para polisi akan membiarkan mereka pergi semudah itu nantinya.
Namun Xiao Heyun tidak mau berpikir rumit.
Menurutnya karena para polisi itu tajam, maka mereka hanya perlu mengatakan
yang sebenarnya.
Disaat Li Shiqing dan Xiao Heyun sedang mengobrol,
para polisi menemukan mereka berdua. Dengan sikap ramah, Polisi Zhang mengajak
mereka untuk ikut bersama ke kantor polisi. Dan dengan menurut, Li Shiqing
serta Xiao Heyun mengikuti.
Diarea parkir. Polisi memisahkan Li Shiqing dan Xiao
Heyun untuk masuk ke dalam mobil yang berbeda. Dan hal ini membuat, Xiao Heyun
merasa agak tidak nyaman.
Dalam perjalanan, Polisi Zhang menanyakan beberapa
hal biasa. Seperti apakah Xiao Heyun mengenal rute di jalan ini dengan baik.
Dan Xiao Heyun menjawab tidak, karena dia tinggal dan bekerja di zona Gaoxin.
Lalu Polisi Zhang bertanya lagi, ini adalah hari kerja, jadi apakah Xiao Heyun
tidak perlu bekerja. Dan Xiao Heyun menjawab bahwa awalnya dia akan menghadiri
pertemuan di Digital Plaza, jam 2:30. Tapi sekarang dia sudah terlambat.
“Ponsel kamu dimatikan selama ini. Orang lain tidak
dapat menghubungimu,” komentar Polisi Zhang secara ringan.
Mendengar itu, Xiao Heyun langsung menyalakan
ponselnya. Lalu tepat disaat itu, banyak pesan dan telpon masuk dari temannya
Liu Peng. Dan Xiao Heyun ragu- ragu untuk mengangkatnya. Tapi dengan ramah,
Polisi Zhang menyarankan agar Xiao Heyun menjawab telpon itu, sebab saat mereka
sampai di kantor polisi nanti, mereka akan membutuhkan waktu untuk memahami
situasi. Dan dengan terpaksa, Xiao Heyun pun menjawab telpon Liu Peng.
Kemudian saat Xiao Heyun menekan tombol jawab, Liu
Peng langsung mengomel. Lalu dengan cepat Xiao Heyun menjelaskan, “Aku sedang
ada sesuatu. Aku tutup telponnya ya.”
“Orang itu tidak sopan,” komentar Polisi Zhang.
“Ya, itu sebabnya ponselku matikan,” jawab Xiao
Heyun, pelan.
“Akankah gadis itu, Li Shiqing, menemanimu ke
pertemuan?”
“Tidak, kami baru saja bertemu didalam mobil,” jawab
Xiao Heyun dengan jujur.
Sesampainya di kantor polisi. Xiao Heyun dan Li
Shiqing bertemu lagi. Sebelum memasuki ruang introgasi, polisi menyuruh mereka
berdua untuk meninggalkan barang- barang pribadi diluar. Dan mereka berdua pun
menurut. Lalu mereka berdua di bawa masuk ke dalam introgasi yang berbeda.
Didalam ruang introgasi. Xiao Heyun dan Li Shiqing
di persilahkan untuk duduk.
Polisi Zhang dan Polisi Jiang menemui Kepala Du
untuk mengetahui perkembangan situasi. Dan Kepala Du menjelaskan bahwa tidak
ada informasi baru, karena rekaman kamera di bus telah hancur. Jadi satu-
satunya sumber mereka adalah Xiao Heyun dan Li Shiqing. Namun dia telah
memeriksa mereka berdua, dan mereka berdua tidak memiliki catatan kriminal.
“Bagaimana ketika kamu menemukan keduanya?” tanya
Kepala Du.
“Li Shiqing tidak menjawab pertanyaan kami,” jawab
Polisi Jiang.
“Xiao Heyun gugup dalam perjalanan ke sini. Dia
bilang dia bertemu gadis itu didalam bus. Tapi baik dari kamera keamanan
ataupun dalam perjalanan ke sini, perilaku mereka tidak terlihat seperti baru
bertemu,” jawab Polisi Zhang. Dan Polisi Jiang setuju dengannya.
Disaat mereka bertiga sedang berdiskusi, seorang
polisi datang dan memberikan kertas coret- coret yang Li Shiqing dan Xiao Heyun
buang sebelumnya.
Diruang Introgasi L. Polisi Zhang menanyai Li
Shiqing, darimana Li Shiqing mengetahui bahwa ada bom didalam bus, apakah Li
Shiqing ada melihat sesuatu yang mencurigakan, atau mendengar sesuatu, atau
mencium sesuatu. Dan untuk semua pertanyaan itu, Li Shiqing menggelengkan kepalanya.
“Semua tidak. Tapi kamu tahu ada bom di dalam
mobil,” kata Polisi Zhang, memastikan. Dan Li Shiqing menganggukkan kepalanya.
“Li Shiqing, kamu harus mengatakannya, paham?” tanya Polisi Zhang dengan tegas.
Dan Li Shiqing diam. “Setelah mengetahui ada bom, kamu memutuskan untuk turun
dari mobil memanggil polisi. Mengapa kamu tidak menunggu mobil berhenti dan
memberitahu pengemudi? Dan minta dia membantu menurunkan penumpang?”
Mendengar pertanyaan itu, Li Shiqing bingung harus
menjawab bagaimana. Dan melihat reaksi itu, Polisi Zhang mendekati Li Shiqing
dan berjongkok di depannya.
“Kamumengenali peta ini, kan?” tanya Polisi Zhang,
menunjukkan kertas coret- coret milik Li Shiqing dan Xiao Heyun yang telah
dibuang sebelumnya.
Diruang Introgasi X. Polisi Jiang menanyai Xiao
Heyun, mengapa setelah mereka menelpon polisi, mereka mematikan ponsel. Dengan
jujur, Xiao Heyun menjawab bahwa mereka membutuhkan waktu. Mereka perlu waktu
untuk mengumpulkan bukti, karena semuanya terlalu sulit untuk dijelaskan.
“Hal apa?” tanya Polisi Jiang.
“Hah, bagaimana aku mengatakannya,” gumam Xiao
Heyun, pusing. Lalu dia pun mencoba menjelaskan, “Ini seperti keberadaan
metafisik. Pernahkah kamu membaca novel semacam fisik ilmiah?” tanyanya.
Polisi Jiang sama sekali tidak mengerti dengan
penjelasan dari Xiao Heyun. Lalu diapun menunjukkan kertas coret- coret yang
sebelumnya Li Shiqing dan Xiao Heyun buang.
“Katakan padaku mengapa kamu menggambar peta ini?
Apa yang diwakili oleh waktu dan angka?” tanya Polisi Jiang. Dan Xiao Heyun bingung
harus menjawab bagaimana, lalu diapun mulai merasa gugup. “Siang pukul 13:42.
Ini adalah sekitar 2-3 menit setelah kamu turun. Bus bertabrakan dengan tangki
minyak di persimpangan jalan. Tidak ada yang selamat didalam bus. Waktu dan
lokasi di gambar dengan jelas. Mengapa? Kebetulankah? Apa hubungan kamu dengan
kecelakaan itu?” tanya Polisi Jiang lagi.
Dengan gugup, Xiao Heyun bersumpah bahwa dia tidak
ada hubungannya dengan kecelakaan bus. Tapi Polisi Jiang sama sekali tidak
percaya. Lalu Xiao Heyun menjelaskan bahwa segala yang dia katakan sekarang, ini
dikatakannya dengan pikiran yang jernih. Dan tentang kecelakaan bus, dia tidak
bisa menjelaskan dan menunjukkan kepada Polisi Jiang mengenai situasi yang
sebenarnya. Tapi semua yang dikatakannya adalah nyata, dan dia ingin mereka
untuk mempercayainya.
“Kami akan memutuskan apakah kami akan mempercayai
kamu atau tidak. Yang harus kamu lakukan sekarang adalah berkerjasama dan
katakan yang sebenarnya,” tegas Polisi Jiang, masih tidak mengerti dengan penjelasan
dari Xiao Heyun.
Melihat tatapan Polisi Jiang yang tampak tidak
mempercayai dan tidak mengerti penjelasannya, Xiao Heyun pun merasa stress.
Lalu akhirnya, dia memutuskan untuk menceritakan segalanya saja.
“Kami berada dalam lingkaran waktu,” kata Xiao
Heyun. Lalu dia mulai menjelaskan segalanya dari kejadian awal sampai sekarang.
Mendengar perkataan Xiao Heyun tentang lingkaran
waktu dan tentang mati lalu hidup kembali, Polisi Jiang sama sekali tidak bisa
percaya. Dia mengira kalau Xiao Heyun sedang beromong kosong saja. Sehingga
diapun menjadi kesal dan marah.
“Kami benar- benar berada dalam lingkaran,” tegas
Xiao Heyun dengan putus asa.
“Ini adalah kehidupan manusia!” bentak Polisi Jiang.
Diruang monitor. Kepala Du memperhatikan tindakan
Xiao Heyun yang berada di dalam ruang introgasi X. Xiao Heyun seperti tampak
gelisah dan tidak bisa duduk dengan tenang. Lalu ketika Polisi Jiang datang dan
menanyai, harus bagaimana. Dia menyuruh Polisi Ye yang duduk disebelahnya untuk
menyiapkan tes narkoba. Dan Polisi Ye langsung melaksanakannya.
Diruang introgasi L. Cara Polisi Zhang berbicara
lebih lembut daripada Polisi Jiang yang cenderung agresif. Polisi Zhang
memberitahu Li Shiqing bahwa dia telah mendengarkan berulang- ulang panggilan
telpon dari Li Shiqing, disana dia bisa mendengar kalau Li Shiqing sangat
mendesak, seperti berharap polisi bisa menghentikan ledakan dan Li Shiqing
tidak ingin ledakan terjadi. Dan juga dia dapat merasakan bahwa Li Shiqing
memiliki beban psikologis yang berat. Karena itulah, Polisi Zhang ingin
mengetahui, apa yang Li Shiqing khawatirkan.
“Kapten Zhang, bisakah aku mengajukan pertanyaan?”
tanya Li Shiqing dengan agak ragu- ragu. Dan Polisi Zhang menjawab tentu saja
bisa. Lalu Li Shiqing pun bertanya, “Setelah kamu menerima telepon ku, apakah
menurutmu itu benar? Apakah kamu segera mengirim petugas polisi?” tanyanya.
“Setelah kamu menerima telpon, kami memutuskan untuk
mengirim petugas polisi ke lokasi. Tapi bagi kami, waktunya terlalu singkat …”
jawab Polisi Zhang. Lalu dia terdiam dan menatap Li Shiqing. “Bagaimana kamu
tahu nama keluarga ku Zhang? Saat kita bertemu di Taman, hanya Xiao Jiang yang
menunjukkan kredensialnya (identitas polisi). Dari awal hingga akhir, aku belum
memperkenalkan diri kepadamu,” tanyanya, curiga.
“Kamu sendiri yang mengatakannya,” jawab Li Shiqing.