Sinopsis C- Drama : Reset Episode 4 part 2

 

Original Network : Tencent Video

Xiao Heyun tidak mau menyelamatkan para penumpang didalam bus, karena dia merasa ini diluar kemampuannya. Jadi dia tidak bisa. Sedangkan Li Shiqing, dia ingin menyelamatkan para penumpang didalam bus, karena dia merasa bersimpati kepada mereka dan dia tidak tega melihat mereka mati.

“Para penumpang itu tidak tahu apa- apa. Kematian hanyalah moment bagi mereka. Mereka bahkan tidak mengalami rasa sakit. Tapi bagaimana dengan kita? Kita harus berjuang melawan rasa takut. Apakah ada yang salah dengan takut mati? Bukankah ini sifat manusia yang cenderung pada hal- hal yang menguntungkan dan menjauhi bahaya? Aku tidak bisa sebaik kamu…! Jadi apakah ini membuatku jahat?” omel Xiao Heyun dengan penuh emosi.


Li Shiqing mengabaikan Xiao Heyun dan berjalan pergi. Melihat itu, Xiao Heyun langsung menghentikan Li Shiqing dan meminta nomor telponnya. Jadi bila ada masalah, dia bisa menghubungi. Tapi Li Shiqing tidak mau.

“Nomor kamu!” tanya Xiao Heyun, memaksa.

“13959288109,” jawab Li Shiqing dengan cepat. Lalu dia pergi. Dan kali ini, Xiao Heyun tidak menghentikannya lagi.


Li Shiqing merasa sangat berkecamuk. Dia berjalan sampai ke depan pintu masuk taman. Lalu dia menarik nafas dalam- dalam untuk mengatur emosinya. Kemudian dia berjongkok dan menunggu sampai para polisi tiba.


Para polisi tiba didepan pintu masuk taman. “Aku dari Unit Reserse Kriminal Kota. Kamu Li Shiqing?” tanya Polisi B secara langsung. Dan Li Shiqing menganggukkan kepalanya. “Masuk ke dalam mobil,” perintahnya.

Tanpa mengatakan apapun atau perlawanan, Li Shiqing langsung masuk ke dalam mobil.

Dari jauh, Xiao Heyun memperhatikan itu. Sebenarnya dia merasa agak tidak nyaman. Namun dia mengeraskan hatinya dan pergi.


Didalam mobil. Polisi B mendapatkan telpon bahwa Polisi Jiang tidak berhasil diselamatkan. Dan mendengar percakapan itu, Li Shiqing merasa agak penasaran, siapa yang meninggal, karena Polisi B tidak ada menyebutkan nama.


Xiao Heyun melempar- lemparkan batu ke laut untuk meluapkan emosinya. Setelah agak tenang, tiba- tiba dia mendapatkan telpon dari temannya, Liu Peng. Dan diapun mengangkatnya.

“Dimana kamu?” tanya Liu Peng.

“Mengapa tidak kamu saja yang berbicara dengan mereka?” balas Xiao Heyun.

“Aku tanya, dimana kamu sekarang!” tekan Liu  Peng.

“Aku belum melewati jembatan itu. Apakah kamu tidak melihat bahwa ada insiden dijembatan?” balas Xiao Heyun, beralasan.


“Apakah kamu tidak bisa memanggil taksi dan mengambil jalan memutar dijalan lama?” tanya Liu Peng.

“Aku tidak dapat menemukan taksi sekarang,” balas Xiao Heyun, beralasan.

“Xiao Heyun, bos besar sudah tiba. Dia benar- benar tulus. Temukan cara untuk datang ke sini. Kamu yang menyusun permainan. Tidak peduli apa, kamu harus datang ke sini! Cepat!” kata Liu  Peng, tidak sabaran. Lalu dia langsung mematikan telpon.


Akibat bus meledak, jalanan pun menjadi macet. Dan banyak orang- orang yang merasa penasaran dengan apa yang terjadi.

Ketika Xiao Heyun datang dan melihat itu, dia merasa agak tidak nyaman. Lalu dia mengambil jalan  memutar.


Diruang monitor. Kepala Du melihat rekaman pada saat pertama kali Li Shiqing turun dari bus. Darisana dia melihat Xiao Heyun, dan dia menyuruh Polisi Ye untuk menyelidiki identitas Xiao Heyun.

“Dipahami,” kata Polisi Ye.


Xiao Heyun sampai ditempat janjian. Dari jauh dia sudah melihat Liu Peng. Namun dia ragu untuk mendekatinya. Dan ketika Liu Peng menelpon, dia mengangkatnya, tapi tidak bersuara sedikit pun. Dengan kesal, Liu Peng pun mulai mengomel.

“Xiao Heyun, aku tahu apa yang kamu pikirkan, kamu telah ragu- ragu selama sebulan ini. Bukankah kamu hanya perlu meghapus pengaturan kekerasan?” kata Liu Peng.


“Tidak. Aku hanya bingung. Lalu pengaruh buruk apa yang bisa terjadi, jika sebuah game ada sedikit kekerasan?” balas Xiao Heyun.

“Aku sudah memberitahumu berkali- kali! Jika permainan memiliki kekerasan, itu tidak akan bisa di jual! Jika kita tidak bisa menjual game, tidak ada yang akan berinvestasi. Dan kemudian kita benar- benar tidak akan dapat melakukan apapun dengan game kita lagi! Apakah kamu mengerti?” omel Liu Peng, kesal. Dan Xiao Heyun diam. “Bersembunyi. Jika kamu sehebat itu, teruslah bersembunyi!” bentaknya.


Xiao Heyun terus teringat akan perkataan Li Shiqing yang ingin menyelamatkan para penumpang. Dan tatapan mata Li Shiqing, saat masuk ke dalam mobil polisi.

Mengingat hal tersebut, Xiao Heyun merasa gelisah.


Xiao Heyun pergi ke internet café dan mencari tahu berita terbaru hari ini. Pada saat membaca artikel- artikel yang ada, dia merasa sangat terkejut ketika mengetahui bahwa salah satu polisi yang meninggal ditempat kejadian ledakan bus adalah Polisi Jiang, polisi yang di Loop sebelumnya, melakukan introgasi padanya.

Membaca hal tersebut, Xiao Heyun semakin merasa tidak nyaman dan gelisah.


Diruang monitor. Kepala Du memberikan informasi Li Shiqing kepada Polisi Zhang yang datang. Lalu dia menjelaskan bahwa mereka telah mengintrogasi Li Shiqing, tapi selama hampir dua jam, Li Shiqing terus saja berbicara tentang Loop. Dan lalu dia menanyai, apakah sebelumnya, Polisi Zhang ada mengenal Li Shiqing.

“Aku tidak mengenalnya,” kata Polisi Zhang. “Apa yang dia katakan? Loop didalam bus?” tanyanya.

“Tampaknya tidak rasional, tetapi dia sangat gigih,” balas Kepala Du.

“Dia tampaknya sangat peduli, jika polisi dikirim atau tidak,” komentar Polisi Zhang, membaca laporan introgasi Li Shiqing.

“Katanya di Loop sebelumnya, dia ada melihatmu dan Xiao Jiang, tapi tidak kali ini,” kata Polisi Ye, memberitahu.

“Itu sebabnya aku bertanya, apakah kamu mengenalnya. Hal aneh lainnya adalah tim kita baru saja terbentuk, bagaimana dia mengenalmu dan Xiao Jiang?” kata Kepala Du, heran.


Polisi Zhang masuk ke dalam ruang introgasi. Dia memberitahu Li Shiqing bahwa mereka telah kehilangan salah satu rekan mereka. Dan Li Shiqing langsung bisa menebak, apakah itu Polisi Jiang. Dan Polisi Zhang diam, sebagai tanda iya.

“Maaf. Maaf,” kata Li Shiqing, meminta maaf. Tampaknya emosionalnya kurang stabil akibat rasa bersalah. “Akulah yang menelpon polisi dan mengorbankan Petugas Jiang,” jelasnya.


“Tidak salah jika kamu menelpon polisi. Karena panggilanmu, kami bisa sampai disana dan menghentikan bus di jembatan,” hibur Polisi Zhang, menjelaskan. “Memanggil polisi ketika sesuatu terjadi adalah tanggung jawab warga. Setelah sesuatu terjadi, berkerja sama dengan polis dan beritahu kami apa yang terjadi, juga tanggung jawab penelpon, mengerti?” tanyanya.

“Aku sudah mengatakannya. Tapi tidak peduli apa yang aku katakan, kalian tidak akan percaya padaku, maka tidak ada yang bisa ku lakukan,” balas Li Shiqing, sangat capek.


Polisi Zhang mengalihkan topik. Dia mengajukan berbagai pertanyaan yang ingin diketahuinya. Dia ingin tahu, setelah Li Shiqing selesai menelpon polisi, Li Shiqing tampak berbicara sendirian, dengan siapa Li Shiqing berbicara. Dan Li Shiqing diam.


Lalu tiba- tiba datang telpon masuk di ponsel Li Shiqing.

Diruang monitor. “Lacak nomor telpon ini dan identifikasi penggunanya,” perintah Kepala Du kepada petugas polisi yang berada di dekatnya.

“Baik.”

Polisi Zhang memberikan instruksi supaya Li Shiqing menjawab telpon masuk tersebut dan dengarkan. Dan Li Shiqing pun mengikuti. “Halo?” jawab Li Shiqing.

“Halo, Li Shiqing,” kata Xiao Heyun. Dan Li Shiqing terkejut serta terdiam.


Ketika Li Shiqing tidak mengatakan apa- apa, Xiao Heyun sudah bisa menebak apa yang sedang terjadi. “Apakah kamu masih disana?”

“Kita sudah putus, berhenti telpon aku!” balas Li Shiqing, berpura- pura marah. Lalu dia ingin mematikan telpon. Tapi Polisi Zhang tidak membiarkannya.

Mendengar perkatan Li Shiqing itu, Xiao Heyun berniat untuk mematikan telpon. Tapi karena merasa ragu, akhirnya diapun tidak mematikan telpon.

“Mari tidur. Setelah kita tidur, semuanya akan menjadi lebih baik,” kata Xiao Heyun. Lalu dia mematikan telpon.



Mendengar itu, Polisi Zhang diam dan menatap Li Shiqing.

Post a Comment

Previous Post Next Post