Original Network : Tencent Video
Ibu Ru datang ke polisi
membawa buku harian Lu Di. Saat Lu Di melihat itu, Lu Di marah dan ingin
merebut buku hariannya. Tapi Ibu Ru malah lebih keras daripadanya. Ibu Ru
mengomel dan marah- marah, lalu mengadu kepada Ayah Ru, dan menunjukkan buku
harian tersebut kepada para polisi. Ketika Polisi Zhang membaca isi buku harian
Lu Di, dia tertegun. Lalu dia membawa Polisi Ye keluar dari ruangan.
“Minta Li Shiqing untuk
kembali. Pisahkan dia dari Xiao Heyun dan tempatkan mereka di dua ruang
percobaan (Ruang introgasi yang sempit dan gelap),” perintah Polisi Zhang.
“Baik,” jawab Polisi
Ye.
Ketika Li Shiqing masih
duduk menunggu dikantor polisi. Tiba- tiba dia mendapatkan telpon dari Polisi
Ye yang memintanya untuk kembali ke kantor polisi. Dan Li Shiqing merasa
terkejut serta heran, ada apa.
Ketika Polisi Jiang
kembali ke dalam ruangan, Xiao Heyun mengira kalau dia sudah boleh pulang. Tapi
ternyata, Polisi Jiang malah membawanya ke ruang percobaan yang dulu pernah di
masukinya juga, di Loop sebelumnya.
Lu Di marah dan
ngambek. Melihat itu, Ayah Ru menyalahkan Ibu Ru, karena tidak peduli seberapa
cemas nya Ibu Ru, seharusnya Ibu Ru tidak boleh membaca buku harian anak
sendiri dan membuat keributan di kantor polisi. Tapi Ibu Ru tidak merasa ada
yang salah dan dia mulai mengomel dengan keras. Lalu akhirnya, Lu Di pun tidak
tahan lagi.
“Selama bertahun-
tahun, kamu pikir kamu melindungi aku? Sebenarnya kamu menempatkan aku dibawah
rumah tahanan. Aku adalah orang yang hidup, aku memiliki kesukaan dan kegiatan
aku sendiri. Aku bukan aksesoris kamu!” keluh Lu Di, tidak tahan lagi. “Mereka
memiliki aku hari ini. Selama 23 tahun, ini pertama kalinya aku merasa tak
tergantikan. Kamu tidak tahu sama sekali!”
“Apa kamu dengar?!
Siapa yang memilihmu?! Mengapa?!” balas Ibu Ru.
“Untuk menyelamatkan
dunia,” jawab Lu Di.
Mendengar jawaban Lu Di,
Ibu Ru mendengus. Dia merasa itu adalah hal yang menggelikan. Juga mengenai
apatermen sewaan Lu Di yang dijadikan seperti kota anime. Itu juga hal yang
menggelikan baginya. Dan dia mengomel, kenapa Lu Di menyembunyikan hal- hal
seperti itu dari mereka.
“Cukup!” bentak Ayah
Ru, tidak tahan lagi dengan sikap Ibu Ru. “Kapan kamu akan berhenti? Anak siapa
yang tidak punya rahasia? Dia hanya menyewa kamar di luar,” kata Ayah Ru,
memarahi Ibu Ru.
“Pa?” panggil Lu Di,
tidak menyangka bahwa selama ini Ayah Ru sudah tahu.
Bukannya berhenti
mengomel, setelah dimarahi. Ibu Ru malah semakin mengomel dan semakin keras
berbicara. Jadi Ayah Ru pun memarahi Ibu Ru lagi.
“Apa yang dia lakukan?
Siapa yang melakukannya? Siapa?!” tanya Ayah Ru, kesal. “Selama bertahun- tahun
ini, apakah kamu menghormatinya?!” teriaknya, bertanya.
“Kapan aku tidak
menghormatinya?” balas Ibu Ru, masih merasa dia tidak salah.
“Oke, jangan bicara,
pulang,” kata Ayah Ru, menyeret Ibu Ru yang terus berteriak dan mengomel kepada
Lu Di.
Setelah menyeret Ibu Ru
keluar, Ayah Ru masuk lagi ke dalam ruangan dan berbicara kepada Lu Di dengan
lembut.
“Lu Di, sebenarnya dulu
aku adalah penggemar berat Cui Jian (Rocker legendaris tiongkok). Ibumu juga
penggemar Leslie Cheung dan Sanmao (Leslie, bintang film dan penyanyi. Sanmao,
penulis terkenal). Kami seperti mu,” kata Ayah Ru sambil tertawa.
Mendengar itu, Lu Di
sangat tersentuh. Karena Ayah Ru mau mengerti dirinya. “Terima kasih, Ayah,”
katanya sambil memeluk Ayah Ru.
“Baiklah. Bekerjasama
baik dengan polisi. Ibumu dan aku akan menunggumu diluar,” kata Ayah Ru,
menyemangati. Lalu dia keluar dari ruangan.
Diruang introgasi X.
Polisi Jiang memberitahu Xiao Heyun bahwa dari diary Lu Di, mereka memperoleh
beberapa informasi. Lalu dia menanyai, bagaimana tepatnya Xiao Heyun mengenal Lu
Di. Dan Xiao Heyun pun menjawab bahwa ada kesalahpaham tentang tas yang
dikenakan Lu Di.
“Ng, informasi apa yang
kamu dapatkan darinya?” tanya Xiao Heyun, ingin tahu.
“Apakah ini pertanyaan
yang harus kamu tanyakan? Yang perlu kamu lakukan sekarang adalah menjawab
semua pertanyaanku dengan jujur,” bentak Polisi Jiang.
Diruang introgasi L. Li
Shiqin menceritakan tentang Loop. Dan saat bercerita, dia merasa sangat muak
sekali, karena harus terus mengulang tentang ini di setiap Loop. Lalu akhirnya,
dia pun memberitahu Polisi Ye yang mengintrogasinya bahwa sebenarnya ada yang
salah dengan pikirannya, saat dia ditabrak motor beberapa hari yang lalu.
Diruang introgasi D. Lu
Di terus memperhatikan waktu yang ada dibelakangnya. “Waktu sudah hampir habis,
dengarkan aku. Kalian berdua atur informasi di tangan dan kirimkan kepadaku
secara bersamaan. Jika ada yang bisa aku lakukan, aku akan menyelamatkan dunia
untukmu,” katanya, penuh semangat.
Mendengar itu, Polisi
Zhang tidak menanggapi Lu Di dengan serius. Dengan tenang dia meminum air di
meja dan menunggu Lu Di untuk menceritakan yang sebenarnya.
***
Saat Xiao Heyun
terbangun, dia mengaku bahwa dia sudah merasa muak, karena harus terus
menceritakan tentang Loop kepada polisi. Dan Li Shiqing juga merasakan hal yang
sama. Kemudian mereka berdua mulai mendiskusikan bagaimana caranya untuk
memeriksa isi karung Ma Guoqiang. Tapi caranya tidak ketemu.
“Hei, bukankah kita
masih memiliki Lu Di?” tanya Li Shiqing, mengingatkan.
“Benar,” gumam Xiao
Heyun.
Ketika bus berhenti
di stasiun, Lu Di yang ditunggu- tunggu naik ke dalam bus. Tapi sayangnya, Lu
Di sama sekali tidak mengenali mereka berdua.
“Dia tidak memasuki
Loop,” kata Xiao Heyun, kecewa.
“Lalu kenapa kita
tidak beritahu saja kode rahasianya?” tanya Li Shiqing, menyarankan.
“Menjelaskan
semuanya padanya sekarang akan membuang terlalu banyak waktu,” balas Xiao
Heyun. “Jika butuh sesuatu, kita bisa memberitahunya nanti,” jelasnya.
“Sayang sekali.
Sekarang sekutu kita berkurang satu,” gumam Li Shiqing.
Xiao Heyun kemudian
mulai memikirkan rencana baru. Lalu dia membisikkan rencananya kepada Li
Shiqing.
Xiao Heyun dan Li
Shiqing mulai berakting lagi. Mereka pura- pura berdebat tentang ada berapa
banyak stasiun, lalu saat berdebat Xiao Heyun berpura- pura tidak sengaja
menginjak karung Ma Guoqiang.
Dengan marah, Ma
Guoqiang mendorong Xiao Heyun dan memarahinya. Dan Yige menengahi mereka supaya
jangan bertengkar.
“Dia menendang
semangka aku. Dia menghancurkan dua milikku. Aku tidak mendorong nya dengan
sengaja,” kata Ma Guoqiang, menjelaskan.
“Aku juga tidak
melakukannya dengan sengaja,” balas Xiao Heyun, masih ingin berdebat. Tapi Li
Shiqing menghentikannya agar jangan berlebihan.
Dengan sikap baik,
Li Shiqing menjelaskan kepada semuanya bahwa dia dan pacarnya, Xiao Heyun,
sedang bertengkar, jadi suasana hati Xiao Heyun sedang buruk. Lalu dia meminta
maaf kepada Ma Guoqiang. Kemudian saat Ma Guoqiang mengeluarkan dua semangka
besar dari dalam karungnya, Li Shiqing mengatkan bahwa dia akan membayar untuk
dua semangka itu.
“Ini tidak untuk dijual. Aku membawanya sejauh ini untuk di kasih ke anak ku,” kata Ma Guoqiang dengan sedih.
Mendengar itu, Li
Shiqing dan Xiao Heyun merasa bersalah.
“Paman, apa kamu
ayah Ma Xiao Long?” tanya Li Shiqing. Dan Ma Guoqiang terkejut, bagaimana Li
Shiqing bisa tahu anaknya.
Li Shiqing berpura-
pura bahwa dia adalah rekan kerja Xiao Long serta dia mengenal Xiao Long. Dan
mengetahui hal itu, Ma Guoqiang jadi bersemangat lagi. Ma Guoqiang curhat
kepada Li Shiqing bahwa temannya memberitahu dia, kalau Xiao Long ada
memposting sesuatu di sosmed, Xiao Long bilang Xiao Long merindukan semangka
yang dia tanam. Jadi dia berniat mengirimkan semangka ini kepada Xiao Long. Dan
sebenarnya, dia juga ingin bertemu dengan Xiao Long.
“Apakah begitu
sulit bagi dua manusia yang hidup untuk bertemu?” tanya Yige, heran.
“Kamu tidak tahu
ceritanya. Ini semua salahku,” jawab Ma Guoqiang, sedih.
“Paman, Xiao Long
juga ingin bertemu denganmu. Xiao Long memberitahu kami sepanjang waktu bahwa
semangka Ayahnya adalah yang paling manis. Dia bahkan mengatakan ingin
mengunjungi mu saat Tahun baru imlek,” kata Li Shiqing, menghibur Ma Guoqiang.
“Itu hebat. Terima
kasih banyak,” kata Ma Guoqiang, senang.
Kemudian Ma
Guoqiang mulai membagi- bagikan semangka yang pecah kepada para penumpang
didalam bus. Dan suasana terasa sangat ceria.
Anak kecil yang
berada didalam mobil merasa iri melihat orang- orang yang berada didalam bus.
“Ayah, mereka sedang makan semangka. Aku juga mau.”
“Bisakah kamu makan
anggur untuk saat ini? Ibumu menyiapkan anggur untukmu,” balas Ayah sambil
memberikan anggur kepada anaknya itu. Tapi anaknya menolak.
Didalam bus. Nada
dering yang Li Shiqing sering dengar mulai berbunyi. Dan dengan cepat, Li
Shiqing mulai berbicara kepada Ma Guoqiang.
“Paman, Xiao Long
berkata dia tahu dia melakukan kesalahan. Dia tidak seharusnya menghindarimu.
Dia benar- benar mencintaimu,” kata Li Shiqing, memberitahu dengan sangat
serius.
Duarr…!! Ledakan
pun terjadi.
***
“Hanya dua orang yang
tersisa,” kata Xiao Heyun.
“Keduanya naik bus di halte yang sama,” balas Li Shiqing, tahu.