Thyme
menyatakan cintanya pada Gorya dengan memberikan sebuah kalung berliontin hujan
meteor yang dibelakangnya terukir nama mereka berdua. Dia ingin agar Gorya
menjadi pacarnya. Gorya terdiam sesaat, terhanyut pada perasaannya dan
pernyataan cinta Thyme, hingga dia menyadari kalau pernyataan cinta Thyme
salah. Hubungan mereka salah. Dia nggak bisa menerima Thyme, karena Thyme masih
menjalin hubugan dengan Lita. Sh*t!
Thyme benar-benar lupa pada Lita. Dia saja berujar kalau masalah Talay
membuatnya melupakan Lita.
(ini
yang aku nggak suka. Kasihan Lita. Thyme dan Gorya sama-sama suka tapi karena
masalah keluarga, keduanya berpisah. Dua-duanya nggak bisa move on dan malah
melibatkan Lita. Kalian harus ingat, Gorya yang terus menerus bilang kalau
Thyme cocok sama Lita. Dia ingin Thyme bersama Lita karena hubungan itu lebih
mudah daripada bersamanya. Dan Thyme, malah memenuhi keinginan tersebut hanya
karena emosi sesaat setelah dikhianati sama Gorya. And now, saat Roselyn nggak
ada dan masalah Talay teratasi, mereka malah bersama seperti ini. Heeiii!!!
Lita yang menjadi korban!)
Untungnya,
akal sehat Gorya kembali meskipun menurutku, telat! Dia menyebut dirinya
sendiri sebagai teman Lita dan tidak ingin menyakiti Lita. Thyme juga baru
sadar dan bilang akan membicarakan masalah hubungan dan pertunangannya dengan
Lita. Dia harus melakukannya dengan benar dan berharap Lita bisa mengerti.
Dan
karena hubungan mereka belum jelas, Gorya berniat mengembalikan kalung
pemberian Thyme. Dan Thyme meminta Gorya yang menyimpannya sementara. Setelah
dia menyelesaikan semuanya, dia akan bertanya lagi jawaban Gorya.
Hm,
masalah sudah selesai, Gorya pun pamit pulang. Thyme melarang dengan alasan
berbahaya pulang larut malam. Lebih baik menginap sehari dan dia akan menyuruh
orang mengantarkannya besok. Gorya menolak dan malah menuduh Thyme berpikiran
kotor. Dan Thyme malah melayani tuduhan itu dengan menggoda-goda Gorya. Emosi,
Gorya pun menghajar Thyme dan tanpa sengaja memecahkan guci yang ada di kamar
Thyme.
Tepat
di saat itu, Lita tiba dan melihat posisi Gorya yang berada di atas Thyme. Gorya
panik, Thyme juga panik dan berujar kalau Gorya nggak salah. Lita nggak mau
mendengarkan penjelasan mereka sebelum mereka menjawab pertanyaannya. Kenapa
Gorya bisa ada di sini? Bukankah Thyme pernah bilang padanya kalau kamarnya
tidak bisa dimasuki siapapun terutama seorang perempuan?!
“Aku
yang mengizinkannya,” ujar Kepala Pelayan yang mengantarkan Lita dan
mendengarkan keributan mereka. “Aku minta maaf, Nona Lita, karena tidak
memberitahu Anda. Dia datang karena kami merekrutnya sebagai pelayan pribadi
pak Thyme.”
Kebohongan
yang menyelamatkan Gorya dan Thyme dari Lita. Kasihan Lita!
= Episode 12 =
The Scripted
Relationship (Hubungan Pura-pura)
Lita
pasti sadar dan tahu jelas kalau mereka semua menipunya, tapi dia memilih untuk
menerima penjelasan mereka dan pulang. Sementara Gorya, dia nggak pulang tapi
bicara dengan Kepala Pelayan. Ini mengenai vas yang dipecahkan oleh Gorya.
Harga vas tersebut adalah 70.000 baht. Dan karena tugasnya adalah memastikan
semua tetap teratur meskipun bu Roselyn tidak ada di rumah, maka dia memutuskan
agar Gorya bertanggung jawab dengan bekerja sementara di rumah ini. Jika dia
nggak mau, dia bisa membayar vas tersebut. Sudah bisa ditebak, Gorya memutuskan
untuk bekerja di sana.
Dan
yang bertugas mengajarinya adalah dua pelayan yang dulu pernah diminta tolong
sama Thyme agar diam-diam perihal dia membawa Gorya. Nama kedua pelayan
tersebut adalah Tete dan Jiew. Awalnya mereka merasa takut pada Gorya yang
mereka tahu adalah teman Thyme, tapi karena Gorya menyuruh mereka untuk santai
saja, mereka pun jadi bisa tenang dan bersikap santai dengan Gorya. Dengan
cepat, ketiganya menjadi teman baik.
Dan
dimulailah hari Gorya menjadi pelayan di rumah Thyme. Thyme jelas bahagia
karena kini, dia bisa bersama Gorya seharian. Walau bisa bersama seharian,
Kepala Pelayan mengawasi keduanya dengan sangat ketat. Dia mengingatkan posisi
Gorya di rumah ini sekarang adalah pelayan dan pelayan tidak seharusnya
mengobrol dengan majikan. Lakukan pekerjaannya. Masih ada banyak yang harus di
kerjakan. Tugas paling penting yang harus dikerjakan selanjutnya olehnya adalah
menyuapi Thyme.
Gorya
kaget. Itu nggak mungkin tugasnya. Tapi Kepala Pelayan bilang itu memang adalah
pekerjaannya. Dan diam-diam Thyme tersenyum. Hm, sepertinya ini memang
akal-akalan Thyme dan para pelayan lainnya.
Dengan
setengah hati, Gorya menyuapi Thyme. Bagi Gorya, ini memalukan dan dia berharap
tidak ada yang melihat hal ini. Sayang sekali, keinginannya tidak terkabul. Ren
yang baru tiba, memfoto adegan langka tersebut dan menunjukkannya ke MJ. Of course, hal tersebut menjadi bahan ghibah paling
menarik yang pernah ada. Melihat wajah
Gorya yang sangat lesu, Ren jadi khawatir. Apa dia punya banyak masalah? Gorya
menyebutkan semua masalahnya : urusan dengan Lita, ganti rugi vas, nggak bisa
bekerja di toko bunga dan nggak tahu kabar Kaning (padahal kan tinggalk telepon
aja).
“Tidak
perlu khawatir. Aku sudah mengirim orangku untuk membantu temanmu,” ujar MJ.
Teman
yang dimaksud sudah bisa ditebak adalah… Kavin. Hahahaha. Kasihan Kavin. Dia
bilang pada paman Ga kalau dia ditipu oleh temannya untuk menggantikan Gorya
bekerja. Dan diantara semua hari yang ada, dia malah harus membantu di hari
dimana paman Ga berniat menyuruh Gorya dan Kaning membagikan selebaran. Mungkin
ini adalah hari keberuntungan Paman Ga, karena Kavin benar-benar sangat
membantu. Dia membagikan selebaran dengan caranya yang woaww. Apakah itu?
Dia
berdiri di depan toko sambil memegang kertas bergambarkan bunga dan bibir.
Ditangan satunya lagi, dia memegang selebaran. Dan dia mulai berteriak, “Halo,
jika membeli bunga dari Taman Maytee O berapapun harganya, kamu akan dapat
selebaran dari toko dan untuk promosi khusus, ciuman dariku.”
Sedetik
setelah dia berteriak seperti itu, dari segala penjuru, mulai berlarian
gadis-gadis dari berbagai kalangan usia dan profesi. Mereka menginginkan ciuman
Kavin dan rela membeli bunga meskipun nggak butuh!
--
Hm,
Gorya benar-benar lupa dengan posisinya. Bisa-bisanya malah Ren yang
mengingatkannya untuk fokus bekerja saja dan tidak memikirkan masalah lain
karena Bibi Yu (Kepala Pelayan) sudah memperhatikan dari tadi. Setelah
diberitahu, Gorya baru sadar kalau dia sedari tadi nggak bekerja dan malah
duduk mengobrol dengan mereka. Dan dengan cepat, dia langsung berdiri dan
mengikuti bibi Yu ke belakang untuk bekerja.
Setelah
Gorya pergi, Ren dan MJ baru membahas masalah Lita. Belakangan ini, Lita selalu
menghindari telepon Thyme hingga Thyme bingung harus bagaimana. MJ sudah
mencaritahu dan sejak kejadian itu, Lita nggak pernah keluar rumah. Semua akun
medsosnya juga dinonaktifkan sehingga dia nggak bisa dihubungi. Jadi, dia dan
Ren sudah memutuskan untuk pergi ke rumah Lita. Namun, mereka melarang Thyme
ikut. Sepertinya Lita menghindari Thyme dan jika Thyme ikut, mereka pasti tidak
bisa menemui Lita. Lebih baik mereka yang pergi dan bicara dengan Lita
duluan.
Setelah
MJ dan Ren pergi, Thyme mulai terus mengikuti Gorya. Dia ingin menjaga Gorya
padahal itu kan rumahnya sendiri, emang apa yang bisa terjadi sih? Gorya sampai
risih karena Thyme terus mengawasinya. Saking tertekannya di awasi, dia sampai
nggak sengaja melukai tangannya dengan gunting rumput. Thyme lebih panik dan
langsung memeriksa lukanya, yang akhirnya membuat keduanya canggung dan Gorya
segera pergi ke dapur.
Di
dapur, bibi Yu yang mengobati tangannya yang luka. Meskipun terlihat sangat
tegas, dingin dan galak, tapi sebenarnya Bibi Yu sangat baik dan perhatian. Dia
juga sudah bisa menerima Gorya. Awalnya dia heran kenapa Thyme bisa menyukai
Gorya, namun setelah Gorya bekerja di sini dan dia mengawasinya, dia mulai
mengerti. Apa yang dipikirkannya benar. Dan juga, harga vas itu sebenarnya
tidak mahal.
“Lakukan
apapun yang menurutmu baik. Tapi jangan gegabah. Jangan khawatir tentang
apapun. aku sudah lama bersama pak Thyme. Hanya sedikit hal yang dia anggap
serius. Tapi saat itu terjadi, dia akan melakukan yang terbaik. Jadi, mungkin
butuh waktu, tapi itu akan terjadi,” nasehati bibi Yu.
Gorya
sangat senang dengan nasehat dan perhatian bibi Yu. Dia udah nggak takut lagi
sama bibi Yu dan mulai bisa curhat.
--
Berkat
Kavin, bunga paman O laris manissss! Penjualan hari ini bahkan melebihi
penjualan dua kuartal terakhir digabungkan. Saking senangnya, paman Ga
memutuskan untuk menutup toko lebih cepat hari ini. Begitu toko tutup, Kaning
langsung bergegar pulang. Dia mau pergi menemui Gorya karena
mengkhawatirkannya. Eh, Kavin malah menghalangi karena ada hal lebih penting
yang harus Kaning lakukan. Dia tadi melihat di tas Kaning ada kalung bunga.
Kavin mengenali kalau karangan bunga itu dibuat berdasarkan kalung bunga pola
keluarganya yang pernah dia berikan.
“Itu
sulit,” keluh Kaning, mengenai kalung bunga yang sulit dikerjakannya.
“Bukan
itu. Kamu punya guru yang hebat, tapi tidak pernah memintanya mengajar. Karena
itulah aku akan mengajarimu hari ini.”
Dan
seperti yang dikatakan, Kavin mengajari Kaning di dalam toko bunga yang udah
dipasang tanda ‘closed.’ Dia juga memberitahu makna kalung bunga yang di masa
lalu digunakan untuk menemukan belahan jiwa. Saat seorang wanita mencari
belahan jiwanya, dia akan melemparkan karangan bunga kepada pria yang
disukainya. Yah intinya, buat kalung bunga harus fokus dan jangan teralihkan.
Kaning juga maunya gitu, tapi dia terus saja teralihkan untuk melirik ke Kavin.
Dia juga masih mengkhawatirkan Gorya.
“Kalian
berdua mirip. Kalian mengkhawatirkan orang lain daripada diri sendiri,” komentar
Kavin.
Kaning
menjelaskan alasannya begitu mengkhawatirkan Gorya karena Gorya terlalu banyak
mengalami masalah. Pertama masalah sekolah, kemudian masalah Hana, setelah itu
masalah Talay. Dan saat semua udah selesai dan kelihatan membaik, malah ada Lita.
Dia hanya mau Gorya bahagia.
“Tapi
ini antara tiga orang. Tidak banyak yang bisa kita lakukan,” ujar Kavin.
“Apa
tidak ada yang bisa kita lakukan untuk membantu?”
“Kamu
tahu cinta adalah hal yang sensitif, apalagi cinta segitiga. Tidak ada yang
lebih rumit. Pada akhirnya, seseorang akan terluka. Hanya orang-orang di dalam
segitiga itu yang tahu bagaimana akhirnya.”
Saat
Kavin membicarakan hal tersebut, wajahnya terlihat seperti ada sesuatu yang
disembunyikannya. Keseriusannya baru hilang saat Kaning tertusuk dengan pengait
kalung bunga. Sesaat Kavin teringat dengan orang lain saat melihat Kaning dan
itu langsung membuatnya menjauh (Hm, sepertinya kita akan mulai masuk ke cinta
masa lalu Kavin).
--
Thyme
sangat pusing. Lita nggak mau mengangkat teleponnya. Ren dan MJ sudah ke sana
dan Lita tidak mau bertemu. Jika Lita terus menghindarinya, dia harus bicara
dengan Ibunya untuk membatalkan pertunangan ini. Makanya, dia sudah memeriksa
jadwal dan memesan tiket. Gorya nggak setuju. Sebelum menemui Ibunya, Gorya mau
Thyme tetap bicara dulu dengan Lita.
Umur
panjang. Yang dibicarakan tiba dan melihat kebersamaan Gorya dengan Thyme. Dan
tidak seperti dulu, Lita langsung menyindir betapa ramahnya pelayan di rumah
ini hingga bisa berduaan dengan pemiliknya. Gorya terdiam dan menundukkan
kepala. Sementara Thyme langsung mengajak Lita bicara karena ada yang ingin
diluruskannya. Lita merasa tidak ada yang perlu diluruskan. Emang dia kira, dia
bodoh? Dia udah bisa merasakan sejak lama perasaan Thyme dan Gorya satu sama
lain. Dan Thyme mau membatalkan pertunangan kan? Emangnya dia kira bisa semudah
itu?
“Sudah
terlambat, Thyme. Aku sudah bicara dengan Ibumu,” ujar Lita. Sebelum Lita
datang, dia sudah mengirim kepada Roselyn yang isinya dia akan pindah dan
tinggal di rumah Thyme agar mereka bisa lebih saling mengenal. Tentu saja,
Roselyn mengizinkan.
Dan
jrengg! Lita datang dengan membawa kopernya. Dia nggak main-main dengan
ucapannya. Dia pindah ke rumah Thyme. Meski Thyme nggak setuju, Lita nggak
peduli karna yang paling berkuasa di rumah ini adalah Roselyn. Bahkan Thyme
tidak akan mungkin bisa menentangnya, bukan? Dan karena dia sudah sejauh ini,
dia nggak bisa berhenti dan hanya akan terus melangkah maju.
Dan
untuk menekankan perbedaan posisi mereka di rumah ini, Lita memerintahkan Gorya
untuk memindahkan kopernya ke dalam kamar tamu. Saat Thyme malah ingin pergi
membantu Gorya, Lita langsung berteriak sembari mengancam akan melaporkan hal
ini pada orang tuanya jika dia bergerak sedikit saja. Dan dia akan menggunakan
semua kekuatannya untuk menghancurkan Gorya. Dia tahu kan kalau orang tuanya
bisa melakukan hal itu.
Thyme
langsung nggak bisa berkutik. Dia nggak bisa melawan dan menuruti perkataan
Lita agar mereka makan bersama. Bibi Yu lah yang mengikuti Gorya dan menyuruh
Gorya berhenti. Dialah yang akan mengantarkan koper Lita sementara Gorya,
pergilah berbelanja.
Makasih...
ReplyDeleteLanjutt lagi ya.....