Sinopsis Lakorn / Thai-Drama : F4 Thailand - Boys Over Flowers Episode 12 part 1

Sinopsis Lakorn / Thai-Drama : F4 Thailand - Boys Over Flowers Episode 12 part 1




Thyme menyatakan cintanya pada Gorya dengan memberikan sebuah kalung berliontin hujan meteor yang dibelakangnya terukir nama mereka berdua. Dia ingin agar Gorya menjadi pacarnya. Gorya terdiam sesaat, terhanyut pada perasaannya dan pernyataan cinta Thyme, hingga dia menyadari kalau pernyataan cinta Thyme salah. Hubungan mereka salah. Dia nggak bisa menerima Thyme, karena Thyme masih menjalin hubugan dengan Lita.  Sh*t! Thyme benar-benar lupa pada Lita. Dia saja berujar kalau masalah Talay membuatnya melupakan Lita.

(ini yang aku nggak suka. Kasihan Lita. Thyme dan Gorya sama-sama suka tapi karena masalah keluarga, keduanya berpisah. Dua-duanya nggak bisa move on dan malah melibatkan Lita. Kalian harus ingat, Gorya yang terus menerus bilang kalau Thyme cocok sama Lita. Dia ingin Thyme bersama Lita karena hubungan itu lebih mudah daripada bersamanya. Dan Thyme, malah memenuhi keinginan tersebut hanya karena emosi sesaat setelah dikhianati sama Gorya. And now,  saat Roselyn nggak ada dan masalah Talay teratasi, mereka malah bersama seperti ini. Heeiii!!! Lita yang menjadi korban!)



Untungnya, akal sehat Gorya kembali meskipun menurutku, telat! Dia menyebut dirinya sendiri sebagai teman Lita dan tidak ingin menyakiti Lita. Thyme juga baru sadar dan bilang akan membicarakan masalah hubungan dan pertunangannya dengan Lita. Dia harus melakukannya dengan benar dan berharap Lita bisa mengerti.

Dan karena hubungan mereka belum jelas, Gorya berniat mengembalikan kalung pemberian Thyme. Dan Thyme meminta Gorya yang menyimpannya sementara. Setelah dia menyelesaikan semuanya, dia akan bertanya lagi jawaban Gorya.


Hm, masalah sudah selesai, Gorya pun pamit pulang. Thyme melarang dengan alasan berbahaya pulang larut malam. Lebih baik menginap sehari dan dia akan menyuruh orang mengantarkannya besok. Gorya menolak dan malah menuduh Thyme berpikiran kotor. Dan Thyme malah melayani tuduhan itu dengan menggoda-goda Gorya. Emosi, Gorya pun menghajar Thyme dan tanpa sengaja memecahkan guci yang ada di kamar Thyme.


Tepat di saat itu, Lita tiba dan melihat posisi Gorya yang berada di atas Thyme. Gorya panik, Thyme juga panik dan berujar kalau Gorya nggak salah. Lita nggak mau mendengarkan penjelasan mereka sebelum mereka menjawab pertanyaannya. Kenapa Gorya bisa ada di sini? Bukankah Thyme pernah bilang padanya kalau kamarnya tidak bisa dimasuki siapapun terutama seorang perempuan?!


“Aku yang mengizinkannya,” ujar Kepala Pelayan yang mengantarkan Lita dan mendengarkan keributan mereka. “Aku minta maaf, Nona Lita, karena tidak memberitahu Anda. Dia datang karena kami merekrutnya sebagai pelayan pribadi pak Thyme.”

Kebohongan yang menyelamatkan Gorya dan Thyme dari Lita. Kasihan Lita!


= Episode 12 =

The Scripted Relationship (Hubungan Pura-pura)


Lita pasti sadar dan tahu jelas kalau mereka semua menipunya, tapi dia memilih untuk menerima penjelasan mereka dan pulang. Sementara Gorya, dia nggak pulang tapi bicara dengan Kepala Pelayan. Ini mengenai vas yang dipecahkan oleh Gorya. Harga vas tersebut adalah 70.000 baht. Dan karena tugasnya adalah memastikan semua tetap teratur meskipun bu Roselyn tidak ada di rumah, maka dia memutuskan agar Gorya bertanggung jawab dengan bekerja sementara di rumah ini. Jika dia nggak mau, dia bisa membayar vas tersebut. Sudah bisa ditebak, Gorya memutuskan untuk bekerja di sana.


Dan yang bertugas mengajarinya adalah dua pelayan yang dulu pernah diminta tolong sama Thyme agar diam-diam perihal dia membawa Gorya. Nama kedua pelayan tersebut adalah Tete dan Jiew. Awalnya mereka merasa takut pada Gorya yang mereka tahu adalah teman Thyme, tapi karena Gorya menyuruh mereka untuk santai saja, mereka pun jadi bisa tenang dan bersikap santai dengan Gorya. Dengan cepat, ketiganya menjadi teman baik.





Dan dimulailah hari Gorya menjadi pelayan di rumah Thyme. Thyme jelas bahagia karena kini, dia bisa bersama Gorya seharian. Walau bisa bersama seharian, Kepala Pelayan mengawasi keduanya dengan sangat ketat. Dia mengingatkan posisi Gorya di rumah ini sekarang adalah pelayan dan pelayan tidak seharusnya mengobrol dengan majikan. Lakukan pekerjaannya. Masih ada banyak yang harus di kerjakan. Tugas paling penting yang harus dikerjakan selanjutnya olehnya adalah menyuapi Thyme. 



Gorya kaget. Itu nggak mungkin tugasnya. Tapi Kepala Pelayan bilang itu memang adalah pekerjaannya. Dan diam-diam Thyme tersenyum. Hm, sepertinya ini memang akal-akalan Thyme dan para pelayan lainnya.



Dengan setengah hati, Gorya menyuapi Thyme. Bagi Gorya, ini memalukan dan dia berharap tidak ada yang melihat hal ini. Sayang sekali, keinginannya tidak terkabul. Ren yang baru tiba, memfoto adegan langka tersebut dan menunjukkannya ke MJ. Of course,  hal tersebut menjadi bahan ghibah paling menarik yang pernah ada.  Melihat wajah Gorya yang sangat lesu, Ren jadi khawatir. Apa dia punya banyak masalah? Gorya menyebutkan semua masalahnya : urusan dengan Lita, ganti rugi vas, nggak bisa bekerja di toko bunga dan nggak tahu kabar Kaning (padahal kan tinggalk telepon aja).

“Tidak perlu khawatir. Aku sudah mengirim orangku untuk membantu temanmu,” ujar MJ.


Teman yang dimaksud sudah bisa ditebak adalah… Kavin. Hahahaha. Kasihan Kavin. Dia bilang pada paman Ga kalau dia ditipu oleh temannya untuk menggantikan Gorya bekerja. Dan diantara semua hari yang ada, dia malah harus membantu di hari dimana paman Ga berniat menyuruh Gorya dan Kaning membagikan selebaran. Mungkin ini adalah hari keberuntungan Paman Ga, karena Kavin benar-benar sangat membantu. Dia membagikan selebaran dengan caranya yang woaww. Apakah itu?




Dia berdiri di depan toko sambil memegang kertas bergambarkan bunga dan bibir. Ditangan satunya lagi, dia memegang selebaran. Dan dia mulai berteriak, “Halo, jika membeli bunga dari Taman Maytee O berapapun harganya, kamu akan dapat selebaran dari toko dan untuk promosi khusus, ciuman dariku.”

Sedetik setelah dia berteriak seperti itu, dari segala penjuru, mulai berlarian gadis-gadis dari berbagai kalangan usia dan profesi. Mereka menginginkan ciuman Kavin dan rela membeli bunga meskipun nggak butuh!

--



Hm, Gorya benar-benar lupa dengan posisinya. Bisa-bisanya malah Ren yang mengingatkannya untuk fokus bekerja saja dan tidak memikirkan masalah lain karena Bibi Yu (Kepala Pelayan) sudah memperhatikan dari tadi. Setelah diberitahu, Gorya baru sadar kalau dia sedari tadi nggak bekerja dan malah duduk mengobrol dengan mereka. Dan dengan cepat, dia langsung berdiri dan mengikuti bibi Yu ke belakang untuk bekerja.



Setelah Gorya pergi, Ren dan MJ baru membahas masalah Lita. Belakangan ini, Lita selalu menghindari telepon Thyme hingga Thyme bingung harus bagaimana. MJ sudah mencaritahu dan sejak kejadian itu, Lita nggak pernah keluar rumah. Semua akun medsosnya juga dinonaktifkan sehingga dia nggak bisa dihubungi. Jadi, dia dan Ren sudah memutuskan untuk pergi ke rumah Lita. Namun, mereka melarang Thyme ikut. Sepertinya Lita menghindari Thyme dan jika Thyme ikut, mereka pasti tidak bisa menemui Lita. Lebih baik mereka yang pergi dan bicara dengan Lita duluan. 



Setelah MJ dan Ren pergi, Thyme mulai terus mengikuti Gorya. Dia ingin menjaga Gorya padahal itu kan rumahnya sendiri, emang apa yang bisa terjadi sih? Gorya sampai risih karena Thyme terus mengawasinya. Saking tertekannya di awasi, dia sampai nggak sengaja melukai tangannya dengan gunting rumput. Thyme lebih panik dan langsung memeriksa lukanya, yang akhirnya membuat keduanya canggung dan Gorya segera pergi ke dapur.


Di dapur, bibi Yu yang mengobati tangannya yang luka. Meskipun terlihat sangat tegas, dingin dan galak, tapi sebenarnya Bibi Yu sangat baik dan perhatian. Dia juga sudah bisa menerima Gorya. Awalnya dia heran kenapa Thyme bisa menyukai Gorya, namun setelah Gorya bekerja di sini dan dia mengawasinya, dia mulai mengerti. Apa yang dipikirkannya benar. Dan juga, harga vas itu sebenarnya tidak mahal.


“Lakukan apapun yang menurutmu baik. Tapi jangan gegabah. Jangan khawatir tentang apapun. aku sudah lama bersama pak Thyme. Hanya sedikit hal yang dia anggap serius. Tapi saat itu terjadi, dia akan melakukan yang terbaik. Jadi, mungkin butuh waktu, tapi itu akan terjadi,” nasehati bibi Yu.


Gorya sangat senang dengan nasehat dan perhatian bibi Yu. Dia udah nggak takut lagi sama bibi Yu dan mulai bisa curhat.

--




Berkat Kavin, bunga paman O laris manissss! Penjualan hari ini bahkan melebihi penjualan dua kuartal terakhir digabungkan. Saking senangnya, paman Ga memutuskan untuk menutup toko lebih cepat hari ini. Begitu toko tutup, Kaning langsung bergegar pulang. Dia mau pergi menemui Gorya karena mengkhawatirkannya. Eh, Kavin malah menghalangi karena ada hal lebih penting yang harus Kaning lakukan. Dia tadi melihat di tas Kaning ada kalung bunga. Kavin mengenali kalau karangan bunga itu dibuat berdasarkan kalung bunga pola keluarganya yang pernah dia berikan.

“Itu sulit,” keluh Kaning, mengenai kalung bunga yang sulit dikerjakannya.

“Bukan itu. Kamu punya guru yang hebat, tapi tidak pernah memintanya mengajar. Karena itulah aku akan mengajarimu hari ini.”


Dan seperti yang dikatakan, Kavin mengajari Kaning di dalam toko bunga yang udah dipasang tanda ‘closed.’ Dia juga memberitahu makna kalung bunga yang di masa lalu digunakan untuk menemukan belahan jiwa. Saat seorang wanita mencari belahan jiwanya, dia akan melemparkan karangan bunga kepada pria yang disukainya. Yah intinya, buat kalung bunga harus fokus dan jangan teralihkan. Kaning juga maunya gitu, tapi dia terus saja teralihkan untuk melirik ke Kavin. Dia juga masih mengkhawatirkan Gorya.

“Kalian berdua mirip. Kalian mengkhawatirkan orang lain daripada diri sendiri,” komentar Kavin.



Kaning menjelaskan alasannya begitu mengkhawatirkan Gorya karena Gorya terlalu banyak mengalami masalah. Pertama masalah sekolah, kemudian masalah Hana, setelah itu masalah Talay. Dan saat semua udah selesai dan kelihatan membaik, malah ada Lita. Dia hanya mau Gorya bahagia. 

“Tapi ini antara tiga orang. Tidak banyak yang bisa kita lakukan,” ujar Kavin.

“Apa tidak ada yang bisa kita lakukan untuk membantu?”

“Kamu tahu cinta adalah hal yang sensitif, apalagi cinta segitiga. Tidak ada yang lebih rumit. Pada akhirnya, seseorang akan terluka. Hanya orang-orang di dalam segitiga itu yang tahu bagaimana akhirnya.”



Saat Kavin membicarakan hal tersebut, wajahnya terlihat seperti ada sesuatu yang disembunyikannya. Keseriusannya baru hilang saat Kaning tertusuk dengan pengait kalung bunga. Sesaat Kavin teringat dengan orang lain saat melihat Kaning dan itu langsung membuatnya menjauh (Hm, sepertinya kita akan mulai masuk ke cinta masa lalu Kavin).

--


Thyme sangat pusing. Lita nggak mau mengangkat teleponnya. Ren dan MJ sudah ke sana dan Lita tidak mau bertemu. Jika Lita terus menghindarinya, dia harus bicara dengan Ibunya untuk membatalkan pertunangan ini. Makanya, dia sudah memeriksa jadwal dan memesan tiket. Gorya nggak setuju. Sebelum menemui Ibunya, Gorya mau Thyme tetap bicara dulu dengan Lita.


Umur panjang. Yang dibicarakan tiba dan melihat kebersamaan Gorya dengan Thyme. Dan tidak seperti dulu, Lita langsung menyindir betapa ramahnya pelayan di rumah ini hingga bisa berduaan dengan pemiliknya. Gorya terdiam dan menundukkan kepala. Sementara Thyme langsung mengajak Lita bicara karena ada yang ingin diluruskannya. Lita merasa tidak ada yang perlu diluruskan. Emang dia kira, dia bodoh? Dia udah bisa merasakan sejak lama perasaan Thyme dan Gorya satu sama lain. Dan Thyme mau membatalkan pertunangan kan? Emangnya dia kira bisa semudah itu?


“Sudah terlambat, Thyme. Aku sudah bicara dengan Ibumu,” ujar Lita. Sebelum Lita datang, dia sudah mengirim kepada Roselyn yang isinya dia akan pindah dan tinggal di rumah Thyme agar mereka bisa lebih saling mengenal. Tentu saja, Roselyn mengizinkan.



Dan jrengg! Lita datang dengan membawa kopernya. Dia nggak main-main dengan ucapannya. Dia pindah ke rumah Thyme. Meski Thyme nggak setuju, Lita nggak peduli karna yang paling berkuasa di rumah ini adalah Roselyn. Bahkan Thyme tidak akan mungkin bisa menentangnya, bukan? Dan karena dia sudah sejauh ini, dia nggak bisa berhenti dan hanya akan terus melangkah maju.


Dan untuk menekankan perbedaan posisi mereka di rumah ini, Lita memerintahkan Gorya untuk memindahkan kopernya ke dalam kamar tamu. Saat Thyme malah ingin pergi membantu Gorya, Lita langsung berteriak sembari mengancam akan melaporkan hal ini pada orang tuanya jika dia bergerak sedikit saja. Dan dia akan menggunakan semua kekuatannya untuk menghancurkan Gorya. Dia tahu kan kalau orang tuanya bisa melakukan hal itu.


Thyme langsung nggak bisa berkutik. Dia nggak bisa melawan dan menuruti perkataan Lita agar mereka makan bersama. Bibi Yu lah yang mengikuti Gorya dan menyuruh Gorya berhenti. Dialah yang akan mengantarkan koper Lita sementara Gorya, pergilah berbelanja.

 

1 Comments

Previous Post Next Post