Sinopsis C- Drama : Reset Episode 8 part 2

 


Original Network : Tencent Video

Setelah Jiao dan Ibu Kantong Merah sudah masuk ke dalam bus, barulah Li Shiqing terbangun. Lalu dia membangunkan Xiao Heyun.

“Waktunya tidak kembali lebih awal dari sebelumnya. Mereka sudah menaiki bus,” kata Li Shiqing, khawatir. Tapi Xiao Heyun tetap tertidur dan sama sekali tidak terbangun.


Melihat Xiao Heyun tidak bangun- bangun juga, walaupun sudah diguncang dengan kuat, Li Shiqing merasa panik dan takut Jadi diapun berteriak memanggil- manggil nama Xiao Heyun. Mendengar keributan itu, Yige dan Ibu Ungu datang mendekat untuk memeriksa. Dan saat Yige memeriksa nafas Xiao Heyun dari hidung nya, dia merasa kalau nafas Xiao Heyun sangat lemah sekali.

“Supir bus, hentikan bus. Ada orang sakit,” panggil Ibu Ungu.



Sebelum bus sempat berhenti, Xiao Heyun tiba- tiba terbangun. “Aku baik- baik saja. Ini hanya kelumpuhan tidur,” katanya, menjelaskan.

“Hei, seberapa besar hantu yang mendorongmu ke dalam kelumpuhan seperti ini di tengah hari?” tanya Yige, bercanda.

“Jangan bicara omong kosong,” tegur Ibu Ungu.

Karena Xiao Heyun sudah sadar dan tampak baik- baik saja, maka Ibu Ungu dan Yige kembali ke tempat masing- masing.


Ketika Ibu Ungu dan Yige sudah menjauh, Li Shiqing langsung mengeluh kepada Xiao Heyun. Dia mengaku bahwa dia tadi sangat takut sekali, karena dia mengira kalau Xiao Heyun tidak akan bangun lagi. Dan dengan lemas, Xiao Heyun menjelaskan bahwa tadi dia bisa mendengar apa yang mereka katakan, tapi dia tidak bisa bangun. Mendengar itu, Li Shiqing menebak, apakah Xiao Heyun terjebak dalam modus siaga. Dan Xiao Heyun mengangguk sedikit.

“Syukurlah kamu bangun. Jika hanya aku sendiri, aku benar- benar tidak tahu harus berbuat apa,” kata Li Shiqing, lega.

“Ledakannya mengenai wajah ku. Itu sangat menyakitkan,” jelas Xiao Heyun. “Oh ya, sudah berapa lama kamu bangun?” tanyanya, ingin tahu.

“Sama seperti terakhir kali aku bangun. Waktunya tidak kembali lebih awal. Dan mereka sudah naik ke bus,” jawab Li Shiqing, merasa panik.

“Itu berarti, ketika bom naik ke bus, waktu tidak akan kembali lebih cepat lagi,”kata Xiao Heyun, menyimpulkan.

“Xiao Hei, apakah ini berarti Loop juga telah berakhir? Jika Loop telah berakhir, kemudian…” gumam Li Shiqing.

“… maka ini akan menjadi kesempatan terakhir kita bisa turun dari bus,” gumam Xiao Heyun, melanjutkan tebakan Li Shiqing.


Li Shiqing merasa panik dan takut. Dia tidak tahu harus bagaimana, bila ini memang adalah Loop terakhir mereka. Jadi diapun bertanya kepada Xiao Heyun. Dan sepertinya jawaban Xiao Heyun adalah turun dari bus.

Tapi Li Shiqing merasa ragu. Lalu diapun mulai bercerita, sebenarnya dia juga ingin hidup dan takut mati. Karena itulah, di Loop sebelumnya, dia benar- benar ingin turun dari bus. Lalu setelah itu, sebagai orang biasa, dia mulai diam- diam berpikir, apakah Loop ini adalah sebuah kesempatan dari yang di Atas. Kesempatan untuk dia bisa melakukan sesuatu, seperti misalnya, dia tidak perlu khawatir berat badannya naik, tidak peduli berapa banyak dia makan dan minum. Hal itu membuatnya bahagia. Tapi sekarang semua penumpang di bus ini telah menjadi lebih dari sekedar orang asing baginya. Jadi dia merasa tidak bisa membiarkan mereka mati.

Mendengar itu semua, Xiao Heyun hanya diam saja sambil memandang ke luar jendela.


Saat bus sudah hampir sampai di stasiun dan akan berhenti, Li Shiqing membuat keputusan besar. “Aku tidak akan turun. Aku minta maaf,” katanya. Lalu dia berdiri dan membiarkan Xiao Heyun untuk keluar.

Li Shiqing membiarkan Xiao Heyun untuk keluar dari bus sendirian. Tapi ternyata Xiao Heyun memlih untuk tidak keluar dari bus, melainkan dia memegang tangan Li Shiqing dengan erat, “Ini adalah terakhir kalinya,” katanya, memutuskan untuk berjuang bersama- sama dengan Li Shiqing untuk terakhir kalinya.

Ketika bus berhenti distasiun. Li Shiqing maju ke depan. “Pak, tolong jangan tutup pintunya dulu. Tunggu sebentar. Ada barang kami yang jatuh di lantai,” katanya. Lalu tepat disaat itu, Lu Di masuk ke dalam bus dan hampir saja terjatuh seperti sebelumnya. Dan secara refleks, Li Shiqing langsung menangkapnya.

“Terima kasih,” kata Lu Di, lalu dia pergi dan duduk dibelakang.


Xiao Heyun dan Li Shiqing kemudian berpura- pura mencari- cari dilantai. Dan disaat Ibu Kantong Merah lengah, Xiao Heyun langsung menarik bom dibawah kaki nya. Dan Li Shiqing juga membantunya.


“Pergi! Pergi!” teriak Xiao Heyun, menyuruh Li Shiqing. Sementara dia sendiri memeluk dan menahan Ibu Kantong Merah untuk memberikan Li Shiqing waktu.

Tanpa disangka, disaat itu Ibu Kantong Merah mengeluarkan pisau dan menusuk perut Xiao Heyun. Melihat itu, Li Shiqing sangat terkejut. Lalu dia langsung berdiri dan berniat kabur untuk membuang bom Ibu Kantong Merah. Tapi sebelum dia sempat melakukan itu, Ibu Kantong Merah menarik rambutnya.

“Bantu dia! Bantu dia!” teriak Xiao Heyun, memohon kepada para penumpang.


Sayangnya, karna tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi sekarang, jadi mereka pun tidak berani bergerak dan bertindak sembarangan.

Disaat itu, dalam keadaan tidak berdaya, Xiao Heyun hanya bisa melihat Li Shiqing ditusuk dan dibunuh oleh Ibu Kantong Merah. Lalu ketika dia melihat, Ibu Kantong Merah ingin menarik pelatuk bom, dia semakin panik.



Seperti film hitam putih. Situasi berjalan secara perlahan.

“Jangan biarkan dia menariknya!” teriak Xiao Heyun. Tapi percuma, karena tidak ada satupun penumpang yang berani bergerak dan menghentikan Ibu Kantong Merah.

Duaarrr… !!! Bus meledak.

***


Xiao Heyun tersentak dan terbangun. Lalu dia langsung membangunkan Li Shiqing yang masih tertidur disebelahnya.

“Shiqing! Shiqing! Shiqing!” panggil Xiao Heyun terus menerus. Tapi Li Shiqing tidak bangun dan tampak seperti kesakitan.


Setelah Xiao Heyun memanggil berkali- kali dan mengguncang tubuhnya, barulah Li Shiqing terbangun. Lalu Li Shiqing memegang lehernya dan menarik nafas dengan terengah- engah. Dia masih teringat ketika Ibu Kantong Merah menusuk lehernya dan membunuh nya. Melihat itu, Xiao Heyun langsung memeluk Li Shiqing untuk menenangkannya.

“Tidak apa- apa sekarang,” kata Xiao Heyun dengan lembut. “Tidak apa- apa. Tidak apa- apa,” katanya, berkali- kali.

Para penumpang merasa aneh, saat Li Shiqing tiba- tiba menangis. Tapi kemudian mereka menggeleng- gelengkan kepala, saat melihat Li Shiqing dan Xiao Heyun saling berpelukan.


Setelah Li Shiqing sudah agak tenang, Xiao Heyun mengajaknya untuk turun bersama di stasiun selanjutnya, tanpa perlu memikirkan apapun. Tapi Li Shiqing menolak, karena tidak peduli bagaimanapun, mereka selalu kembali ke dalam bus ini.

“Jangan pikirkan,” tegas Xiao Heyun sambil memegang tangan Li Shiqing dengan erat. Dan Li Shiqing pun menutup matanya selama sejenak untuk menenangkan diri.


Bus sampai di stasiun dan berhenti. Saat pintu terbuka, Xiao Heyun menarik tangan Li Shiqing untuk keluar. Tapi Li Shiqing memilih untuk tidak keluar.

“Mari kita coba sekali lagi,” kata Li Shiqing.

“Ini tidak layak,” balas Xiao Heyun.


Li Shiqing mengabaikan perkataan Xiao Heyun dan melepaskan tangannya. Dia masuk kembali ke dalam bus dan memukul Ibu Kantong Merah, lalu dia merebut bom dibawah kakinya. Sama seperti sebelumnya, Ibu Kantong Merah mengeluarkan pisau.

Tepat disaat, Li Shiqing sudah bersiap menerima tusukan, Xiao Heyun muncul dan melindunginya.




Xiao Heyun bertarung melawan Ibu Kantong Merah. Sialnya, pada saat mereka berdua bertarung, Xiao Heyun tanpa sengaja menusuk Ibu Kantong Merah dan membunuhnya.

Setiap penumpang menatap Xiao Heyun dengan tatapan ngeri. Dan Xiao Heyun merasa terguncang. Lalu dia membuang pisau yang dipegangnya dan menarik Li Shiqing untuk keluar dari bus serta pergi bersama nya.


Ketika Xiao Heyun dan Li Shiqing pergi, Supir Wang menarik pelatuk. Dan Duaarr… bom pun meledak!!


Mendengar suara bus meledak, Li Shiqing berbalik dan melihat ke belakang. Tapi Xiao Heyun tidak peduli dan terus berjalan sambil menarik Li Shiqing.


Karena kondisi Xiao Heyun tampak kurang baik, Li Shiqing pun diam dan tidak mengatakan apapun serta mengikutinya.

Post a Comment

Previous Post Next Post