Sinopsis K-Drama : Bulgasal : Immortal Souls Episode 03 part 1

 

Sinopsis K-Drama : Bulgasal : Immortal Souls Episode 03 part 1

SEMUA KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI ADALAH FIKTIF



Hwal mencoba masuk ke dalam rumah kosong yang terkunci. Jika pintu rumah bisa terkunci, bukankah berarti ada seseorang di dalamnya? Makanya, dia semakin kuat menarik gagang pintu hingga terlepas. Namun, rumah tersebut dalam keadaan kosong. Tidak ada siapapun. Hanya ada jejak darah bekas pembataian 15 tahun yang lalu. Hwal tidak pergi begitu saja dan memeriksa setiap sudut rumah. Dia akhirnya menemukan dinding rumah yang jebol mengarah ke rumah sebelah. Sang Un kabur dengan dinding tersebut. Sadar akan hal itu, Hwal langsung berlari keluar untuk mengejarnya. Sialnya, dia malah ketangkap basah sama polisi yang sedang berpatroli. Meski ketangkap basah, Hwal tidak kelihatan gugup dan dengan tenang berbohong kalau dia dulu tinggal di sana dan mampir karena mendengar apartemen ini akan di robohkan.



Polisi tidak memercayainya begitu saja dan meminta Hwal untuk menunjukkan KTP. Itu karena dia mendapat laporan dari seorang warga yang bilang ada pria mencurigakan. Dan juga, baru-baru ini ada kasus perampokan di sekitar sini. Makanya, jika Hwal tidak bisa menunjukkan identitasnya, dia harus ikut dengan mereka ke kantor polisi. Tidak punya pilihan, Hwal pun menunjukkan KTP nya.



Nama di KTP nya adalah Park Hui Cheol dan lahir tahun 1960. Sudah sangat tua, namun tidak sesuai dengan penampilannya. Meskipun Hwal beralasan kalau dia memang awet muda, polisi tetap saja curiga dan meminta rekannya untuk memeriksa identitas Park Hui Cheol melalui database kepolisian. Ketika mereka lengah tersebutlah, Hwal langsung pergi dari sana dengan melompat turun melalui jendela, padahal lantianya berada adalah lantai yang tinggi.




Pengejaran antara Sang Un dan Hwal di mulai. Beruntungnya, Sang Un berhasil kabur dari sana menggunakan taksi. Dia juga dengan beraninya meminta supir untuk lewat di depan apartemen Eunbaek, dimana Hwal sedang mencarinya. Benar-benar nekat. Dan sangat beruntung karena Hwal tidak melihatnya.

--



Saat tiba di rumah, Sang Un langsung mengunci pintu rumah dengan rapat. Sepertinya, trauma masa lalu masih meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Ini terlihat dari banyaknya kunci pengaman pintu yang Sang Un pasang. Ada tiga kunci pengaman selain kunci utama.


Setelah itu, dia langsung menelepon Si Ho untuk menanyakan keberadaannya. Setelah memastikan dia baik-baik saja, Sang Un menyuruh Si Ho untuk segera pulang. Sepertinya, ini bukan pertama kalinya Sang Un bersikap seperti ini, karna Si Ho terlihat sudah muak. Dia capek selalu mendengar mengenai Bulgasal. Dia ingin mereka pindah ke tempat lain. Si Ho menjawab kalau dia tidak bisa pulang hari ini karena ada hal penting yang ingin dibicarakannya dengan pacarnya. Setelah mengatakan itu, Si Ho langsung mematikan ponselnya. Percuma saja Sang Un meneleponnya kembali, karena tidak mungkin bisa tersambung.




15 tahun lalu, Sang Un membawa Si Ho untuk tinggal di rumah Go Bun, orang yang asing bagi Si Ho. Setiap kali Go Bun menanyakan keberadaan Ibu dan Sang Yeon, Sang Un tidak pernah bisa menjelaskannya. Go Bun juga berbohong kepada para tetangga kalau Sang Un dan Si Ho adalah anak kerabatnya. Hingga suatu hari, saat Sang Un menggenggam tangan Si Ho, Si Ho mulai mengatakan hal aneh. Dia menyebut kalau Sang Un lah yang membawa makhluk menyeramkan itu dan membuat Ibu dan Sang Yeon meninggal. Dia menyalahkan kalau ini semua terjadi karena Sang Un! (Si Ho mempunyai kemampuan serupa seperti Sol, mampu melihat masa lalu seseorang).



Perkataan Si Ho tersebut menambahkan luka yang telah ada di hati Sang Un. Dia tidak bisa ingat masa lalunya seperti Sang Yeon, makanya dia tidak bisa mengerti kenapa Bulgasal mengejarnya? Bagaimana cara membunuh Bulgasal? Dan apa itu sebenarnya Bulgasal?

--



Hwal sekarang tidak lagi hidup di dalam gua, seperti masa lalu. Dia kini tinggal di sebuah rumah yang jauh dari pusat kota. Rumahnya tampak seperti rumah kosong dan sangat tidak terawat, seolah tidak pernah ada yang tinggal sederhana. Sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan rumah makhluk berumur panjang lain yang ada di drama korea seperti Do Min Joon (My love from the star) dan Kim Shin (Goblin).  



Fungsi rumah itu bagi Hwal hanyalah tempat tidur dan mandi, bukan tempat tinggal. Dia tidak mengoleksi harta apapun. Dia tidak membeli peralatan canggih apapun. Uangnya digunakan hanya untuk menyewa jasa detektif pribadi untuk mencari informasi Min Sang Un. Ponselnya saja hanyalah ponsel jadul yang hanya bisa teleponan dan SMS, tidak bisa internetan.



Tekadnya dari beratus-ratus tahun yang lalu, tetap sama. Menemukan Bulgasal wanita yang sudah membunuh keluarganya dan mencuri jiwanya. Dia akan balas dendam. Caranya, dengan mengambil kembali jiwanya. Dia akan mengembalikan Min Sang Un kembali menjadi Bulgasal, kemudian mengurungnya di lubang terdalam. Bulgasal yang tidak bisa mati tersebut akan dibiarkannya hidup lama dalam kegelapan, keputusasaan dan kesendirian tanpa pernah bisa mati. Dia akan siksa Bulgasal tersebut dalam keabadiaan.


Namun, ada satu hal yang mengganjal hatinya. Mengenai ucapan pria tua yang ditemui nya dulu, yang bilang kalau ada seorang pria muda berlubang hitam yang katanya menginginkan jiwa wanita itu (Sang Un). Ada banyak orang yang mengincar jiwa Sang Un. Mereka adalah monster yang pernah dibunuhnya dahulu. Makanya, dia harus menemukan Sang Un terlebih dahulu daripada semua orang yang mengincar Sang Un.

--



Sudah bertahun-tahun Sang Un mengumpulkan informasi mengenai pedang yang dapat membunuh Bulgasal. Namun, tidak ada satupun petunjuk yang ditemukannya. Ditambah lagi, dia nggak bisa ingat pesan terakhir Sang Yeon.

Saking seringnya dia mencari mengenai pedang, pemilik toko antik langganannya sampai sudah hafal dengan wajahnya. Setiap kali pemiliknya mendapatkan pedang antik, Sang Un selalu menjadi orang pertama yang melihat pedang tersebut. Beruntungnya, pemilik itu adalah orang yang baik. Meskipun Sang Un hanya selalu melihat-lihat pedang tanpa membelinya, dia tidak pernah mempermasalahkannya.


Kali ini, pedang antik baru yang dimiliki pemilik itu, tetap saja bukan pedang yang dicarinya. Soalnya, Sang Yeon dulu kan bilang, kalau dia bisa langsung tahu saat melihat pedang yang dapat membunuh Bulgasal. Tapi, semua pedang yang dilihatnya selalu terasa sama. Dia jadi ragu sendiri dengan dirinya, entah emang dia bisa menemukan pedang tersebut atau tidak.


Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba saja, tangan Sang Un gemetar hebat dan kulitnya terasa merinding. Ini sama seperti yang dirasakannya dulu saat melihat supir bus ketika dia kabur bersama Sang Yeon. Saat itu, Sang Yeon bilang kalau dia bisa merasakan dan mengenali pada manusia yang dahulu adalah monster. Dan jika bertemua makhluk seperti itu, kaburlah!



Apa yang dirasakannya benar. Seorang pria berdiri tidak jauh darinya dan terus menatapnya. Ketakutan, Sang Un kabur. Bukannya berlari ke tempat ramai, dia malah berlari ke tempat yang sepi. Dia memancing pria itu ke sebuah gedung kosong dan menguncinya. Agar pria itu nggak macam-macam, dia mengeluarkan pisaunya (yang dulunya milik Sang Yeon) dan mengancamnya agar tidak mengikutinya. Pria itu malah yakin kalau Sang Un adalah orang yang dicarinya, soalnya, darimana Sang Un bisa tahu kalau dia memperhatikannya sedari tadi? Apa dia bisa merasakan sesuatu sepertinya?



Melihat ekspresi Sang Un, pria itu yakin kalau tebakannya benar. Seringai mengerikan mulai muncul di wajahnya. Kenapa? karena dia adalah supir bus yang dulu, yang mengejar Sang Un dan Sang Yeon.

“Kau terus mengikutiku selama ini?”

“Aku selalu mengikutimu sejak pertama kali kita bertemu. Aku tidak bisa melupakanmu.”

“Kenapa kalian para Monster berusaha keras membunuhku? Apa kau tidak bosan? Aku mohon… berhentlah mengejarku. Aku sudah cukup lelah kabur dari Bulgasal.”


“Aku mengingat bau jiwamu. Tunggulah saja. Aku akan menemukanmu lagi,” jawab pria itu.

Sang Un nggak takut. Dia tidak akan mati sebelum membunuh Bulgasal, jadi dia tidak akan membiarkan pria itu membunuhnya terlebih dahulu. Pria itu tertawa dan memberitahu kalau yang mengincar nyawa Sang Un bukan hanya dia, tapi ada banyak.

--



Hwal sampai sekarang masih menggunakan jasa det. Gu juga. Karena mereka udah berhubungan dari 15 tahun yang lalu, makanya det. Gu udah agak santai berada di dekatnya, tidak seperti dulu. Selain mencari Sang Un, Hwal juga meminta det. Gu menyelidiki beberapa orang kriminal. Dia yakin kalau orang itu adalah monster yang pernah dibunuhnya. Monster-monster yang dibunuhnya dulu, pasti sekarang juga bereinkarnasi sebagai manusia dan menjadi pembunuh sama seperti saat mereka masihlah monster. Jika dia bsia menemukan mereka, dia pasti bisa menemukan Sang Un juga. Karena mereka mengincar wanita yang sama.



Dugaan Hwal benar. Pria yang dia minta det. Gu selidiki, sekarang sedang melakukan aksinya. Targetnya saat ini adalah seorang remaja pria berambut pirang, Nam Do Yun, yang diam-diam membuntutinya. Do Yun mencurigai kalau pria itu adalah dalang dari hilangnya anak-anak di panti asuhannya. Anak terakhir yang hilang, dilihatnya masuk ke dalam mobil pria tersebut, Choi Jae Yeong.

“Pantas saja polisi berkata bahwa ada yang melihat plat mobilku. Rupanya itu kau?” tanya tn. Choi, tidak takut.

Dia nggak peduli pada korbannya, karna mereka hanyalah anak yatim piatu. Mereka menghilang, tidak akan masalah. Tidak ada siapapun yag akan mencari mereka.


“Kau benar-benar sampah,” umpat Do Yun, marah dan tersinggung karena dia juga anak yatim piatu.


Sial! Do Yun melawan tanpa persiapan apapun. Dia kalah dari tn. Choi yang mempunyai senjata stunt gun. Setelah membuatnya pingsan, tn. Choi memukulinya hingga berdarah-darah dan memasukkan tubuhnya ke dalam bagasi. Dia seperitnya ingin melenyapkan Do Yun.


Hahahaha. Sayang sekali, kali ini tn. Choi tidak beruntung. Yang tahu kejahatannya bukan hanya Do Yun, tapi Hwal. Dia datang untuk menangkap tn. Choi. Mana mungkin tn. Choi mau mengakui perbuatannya. Hm, tapi dari awal tujuan Hwal bukan untuk meminta pengakuannya tapi menculiknya untuk memastikan, apakah dia pernah bertemu dengan Sang Un? Apa dia membunuh gadis itu? tn. Choi mengaku dia nggak ingat.



Ah, ternyata, Hwal bisa mencari tn. Choi karna tn. Choi adalah pria tua yang ditemuinya ratusan tahun lalu, yang bilang kalau dia sudah membunuh wanita yang di cari Hwal dan mau memberikan jiwanya pada Hwal agar dia menjadi Bulgasal. Namun, pada akhirnya, dia mati di tangan Hwal dengan jantung di cabut dari tubuhnya. Hwal juga muak harus bertemu lagi dengannya. Dari setiap pertemuan, Hwal menyadari, mereka yang dulunya adalah monster dan membunuh manusia, meskipun sudah bereinkarnasi menjadi manusia, mereka akan tetap membunuh manusia. Dan di setiap kehidupan mereka, mereka akan selalu menjadi Sang Un dan selalu berhasil menemukannya. Dia dengar, itu karena mereka bisa mencium bau jiwa Sang Un. Sedangkan Hwal, sang pemilik jiwa, tidak bisa menciumnya.


“Ada… bau yang sangat mengesalkan. Sangat memuakkan,” ujar tn. Choi.

“Kau mencium baunya? Dia pernah datang ke sini?” tanya Hwal.


Ternyata, Hwal membawa tn Choi ke apartemen yang mau di robohkan tersebut. Dan tn. Choi mencium bau Sang Un yang kemarin datang ke sana. Berarti benar dugaan Hwal, Sang Un lah yang kemarin ada di sana dan mengunci pintu. Ketika di periksa lagi dengan seksama, Hwal menemukan sebuah ikat rambut tersangkut di dinding yang di bobol. Sebagai Bulgasal, Hwal mempunyai indera penciuman yang sangat kuat dan juga bisa melihat gambaran dari benda gitu. Dari ikat rambut tersebut, dia bisa mencium bau sabun dan juga gambaran saat Sang Un mencuci dan menyetrika banyak baju. Ketemu satu petunjuk, Sang Un bekerja di tempat laundry.



Ketika dia sedikit lengah, tn. Choi mendadak bangkit dan menusuknya dengan pisau. Terasa sakit, namun tidak bisa membunuhnya. tn. Choi mulai ketakutan apalagi merasakan kekuatan Hwal yang melebihi manusia biasa. Dia mulai menangis dan menanyakan alasan Hwal seperti ini padanya padahal dia nggak melakukan kesalahan apapun pada Hwal.

“Hanya ini yang bisa ku lakukan. Membunuh para monster,” jawab Hwal dan mematahkan tangan tn. Choi.


Setelah melakukan itu, dia meninggalkan tn. Choi begitu saja dan pergi ke kantor det. Gu. Det. Gu kaget melihat ada bekas noda darah di baju Hwal dan bisa menebak Hwal telah melakukan sesuatu pada orang yang baru saja dia berikan informasinya, tn. Choi Meski Hwal bilang kalau dia hanya melakukan hobinya dan belum bertemu dengan tn. Choi, det. Gu nggak percaya. Dia udah 30 tahun menjadi detektif dan setiap orang mesum yang dia berikan informasinya kepada Hwal, orang-orang tersebut selalu menghilang. Makanya, dia nggak mau terlibat lagi kali ini. Dia merasa Hwal sudah melakukan hal berbahaya.


Hwal masih saja membujuk dan lagipula mereka kan sudah bekerja sama selama 15 tahun. Gegara itu, det. Gu semakin takut. Mereka udah saling mengenal 15 tahun, tapi dia nggak tahu apapun mengenai kehidupan Hwal dan darimana Hwal bisa menghasilkan uang sebanyak itu. Dia juga nggak tahu umur Hwal, penampilannya nggak pernah berubah, dan siapa keluarga Hwal. Hwal hanya bilang kalau det. Gu nggak perlu tahu semua itu.

Yag penting, dia memberikan bayaran 2 batang emas untuk pekerjaan det. Gu. Dan setiap kali mendapatkannya, det. Gu nggak akan banyak tanya lagi dan melakukan pekerjaannya. Hwal sudah menemukan petunjuk lain mengenai keberadaan Sang Un. Sepertinya dia berada di tempat yang penuh detergen. Det. Gu memberitahu kalau tempat yang berhubungan dengan detergen, adalah penatu, tempat cuci atau hotel. Lingkupnya terlalu luas. Meski begitu, dia tetap akan mencari.


“Namun… ada satu hal lagi yang aku ingin tahu sejak dahulu. Kenapa kau mencari Min Sang Un selama 15 tahun terakhir?”


“Pertobatan. Aku berdosa kepada keluargaku. Dan bukan 15 tahun tetapi lebih lama daripada itu,” jawab Hwal.

Jawaban yang tidak akan bisa dimengerti oleh det. Gu.


 Untuk mencari keberadaan Min Sang Un berdasarkan petunjuk Hwal, dia meminta temannya yang dulunya bekerja sebagai detektif kepolisian, Kwon Ho Yeol (reinkarnasi Dan Geuk). Dia juga adalah detektif yang dulunya menginterogasi Sang Un, untuk kasus pembantaian Ibu dan Sang Yeon. Dan karena kasus itu juga dia di pecat.



Nah, sekarang dia mau menerima tawaran kerja dari det. Gu. Dia memintanya mencari wanita Sang Un berbekal foto lama yang diberikan Hwal. Foto Sang Un sebelum reinkarnasi menjadi Min Sang Un, foto saat dia remaja dan dewasa. Det. Kwon tentu langsung mengenali foto lama itu dengan wajah Sang Un ketika remaja.

“Siapa dia? Aku yakin ini foto lama.”

“Klienku mencari wanita yang mirip dengan yang ada di foto. Wajah kedua wanita itu sama.”

“Siapa kliennya?” tanya det. Kwon, tertarik.

“Ini rahasia. Jangan penasaran,” jawab det. Gu, karena dia emang nggak tahu apapun.



Det. Kwon semakin penasaran dan memaksa det. Gu bercerita. Mau dipaksa bagaimanapun, det. Gu juga mana tahu. Yang ada, det. Gu jadi marah karena det. Kwon terlalu bersikeras mau tahu siapa kliennya. Alasan Det. Kwon begitu ingin tahu siapa pelakunya, karena dulu, saat dia menginterogasi Sang Un, Sang Un sempat berujar : “Bulgasal datang. Dia datang untuk membunuh kami. Dia masih mencari kami sekarang?”



Mendengar kata ‘Bulgasal’ membuat det. Kwon kehilangan kendali dan emosi. Nama itu, dia mengenalinya. Dulu sekali, saat dia masihlah anak-anak, adiknya di bunuh dan sebelum meninggal, adiknya berujar : “Bulgasal datang.” Saat itu, samar-samar, Det. Kwon sempat melihat sosok menyeramkan mengenakan baju hitam dan kuku yang panjang.

Makanya, dia juga ingin menemukan Bulgasal.


 

Post a Comment

Previous Post Next Post