Sinopsis Lakorn
/ Thai-Drama : F4 Thailand - Boys Over Flowers Episode 13 part 2
Thyme menegur Gorya karena melibatkan diri
dalam urusan Kaning. Dia paham kalau Gorya khawatir, tapi apa dia tidak bisa
merasakan kalau Kaning ingin melakukan ini sendiri? Dia juga nggak tahu apa
yang ada dipikiran Kaning, tapi pasti ada hubungannya dengan Kavin. Kaning
pasti ingin memanjat dinding Kavin sendiri. Kavin mungkin terlihat seperti itu,
tapi sebenarnya dia memendam banyak hal lebih rapat dari dugaan mereka.
Yang
dibicarakan sekarang, Kavin, sedang berusaha mengenyakan pikirannya dari Mona
dengan berenang bolak balik. Dia masih belum bisa melupakan Mona. Dan jika dia
nggak bisa melupakannya, maka dia nggak akan bisa bergerak maju.
Setelah
mendengarkan teguran Thyme, Gorya akhirnya mengerti. Tapi, tetap saja dia ingin
membantu Kaning. Thyme akhirnya menyarankan untuk mendukunng Kaning saja dari
kejauhan. Bukankah itu lebih baik? Sementara mengenai Kavin, dia akan mencoba
bicara dengannya.
Saat
Kavin mengakhiri berenangnya, Mona benar-benar muncul dihadapannya. Dia datang
mengunjungi Kavin. Sikapnya masih sama seperti dulu, ceria dan hobi memotret.
Keduanya meskipun berusaha terlihat baik-baik saja seperti dulu, tapi tetap
saja ada kecanggungan yang terasa. Untuk melepas rasa canggung, Mona mulai
membahas Kaning yang waktu itu dia lihat di toko bunga bersama Kavin. Tujuannya
kemari juga karena itu. Tempo hari, staff gedung di kantornya bilang ada orang
asing yang menyelinap ke atap. Dari camera CCTV yang terekam, itu adalah
Kaning. Makanya, dia menemui Kavin. Apa ini ada hubungannya dengan hari itu?
“Aku
tidak tahu siapa dia bagimu. Aku tidak tahu apa yang kamu katakan kepadanya.
Tapi bagi seorang gadis, naik ke atap sendirian sangat berbahaya. Kamu…”
“Okay,”
potong Kavin. “Aku mengerti. Aku juga tidak mau keadaan menjadi seperti ini.
Aku akan mengurusnya. Maaf, karena mengingatkanmu pada kenangan buruk.”
Mona
terdiam sesaat sebelum berujar kalau itu bukan kenangan buruk. Saat-saat yang
dihabiskannya bersama Kavin adalah kenangan baik. Dan karena pembicaraan mereka
sudah selesai, dia pamit pulang. Saat itulah Kavin baru melihat cincin yang ada
di jari manis Mona. Mona sudah punya pacar. Mona memberitahu kalau dia baru
bertemu dengan pria ini, tapi dia bisa merasakan ketulusannya. Setelah
mengatakan itu, Mona pun pergi.
Kavinn
yang melihat dari jendela, bisa melihat kalau Mona datang dengan di antarkan
seorang pria dan keduanya terlihat dekat. Entah apa yang dia pikirkan, tapi
Kavin menjadi sangat marah dan langsung menelepon Kaning. Sayang sekali, Kaning
sedang berkeliling diatap dan tidak mendengar teleponnya karena dia
meninggalkannya di sudut atap bersama tasnya. Saat dia kembali, dia hanya
melihat pesan Kavin yang menyuruhnya berhenti ikut campur dalam urusannya.
Walau
sudah diperingati seperti itu, Kaning nggak peduli dan tetap saja berkeliling
dari atap satu gedung ke gedung lain. Sudah banyak atap yang dikunjunginya,
tapi dia masih belum menemukan atap gedung yang dimaksud Mona saat itu. Pas
saat itu, matahari mulai terbit. Kaning langsung teringat point penting dalam
pesan Mona saat itu : “Temui pukul 06.00.”
Dan akhirnya, dia mengerti gedung mana yang dimaksud Mona.
Begitu
menemukannya, dia mengirim pesan pada Kavin untuk datang ke gedung tersebut
besok pagi, pukul 06.00. Dia akan menunggu.
Kavin
melihat pesannya, namun, tidak membacanya. Alih-alih, dia malah menghabiskan
waktu di bar. Kaning tidak menyerah dan terus mengirim pesan padanya agar
datang ke gedung. Bukan hanya Kaning yang nggak menyerah tapi juga Thyme. Dia
mengikuti Kavin dan terus mengawasinya. Tapi, langsung ketahuan karena dia
mengenakan baju dengan warna yang sangat mencolok. Kavin kelihatan marah karena
semua orang terus menggangunya dan menunggunya. Sekarang, Kaning malah
menunggunya di atap gedung. Saat tahu, Thyme tertawa kecil dan menyebut Kaning
adalah pejuang karna berhasil menemukannya. Kavin nggak peduli karna menurutnya
hal itu sudah sangat lama. Ketemu juga mau apa.
“Percuma
atau tidak, hanya kamu yang bisa menjawabnya,” ujar Thyme. “Entahlah. Tapi bagi
wanita yang berjuang sekuat tenaga mencari yang entah apa berguna untukmu. Kamu
akan membiarkannya? Bagaimanapun, itu keputusanmu untuk pergi atau tidak. Tapi
aku tidak mau kau membuat kesalahan yang sama dua kali. Cari tahu apa yang
penting bagimu, baru kamu bisa memutuskan,” nasehat Thyme dan pergi keluar bar.
Ucapannya
membuat Kavin jadi nggak tenang. Dia jadi teringat sejak pertemuan pertamanya
dengan Kaning, Kaning selalulah orang yang peduli dengan orang lain dan
berpendirian kuat. Karakter yang membuatnya tertarik pada Kaning. Dia sadar
sudah menyukai Kaning. Makanya, dia memutuskan untuk pergi menemuinya, sebelum
dia terlambat dan melakukan kesalahan yang sama pada Mona.
Untungnya,
Thyme yang keluar duluan, sudah menunggunya dengan mobil dan siap membawanya ke
gedung yang ditemukan Kaning. Dia sudah tahu kalau Kavin pasti akan pergi
menemui Kaning.
Saat
tiba di gedung itu, sudah ada Kaning dan Gorya yang menunggu. Dia nggak peduli
meski Kavin mengomelinya keras kepala dan suka ikut campur, yang penting dia
sudah menemukan apa yang ingin dikatakan Mona padanya. Cepatlah sebelum jam
06.00
Diatap
gedung itu hanya ada sebuah papan nama tempat bermain bowling NCU. Tidak ada
yang bisa dimengerti dari tempat itu. Tapi Kaning bilang kalau perasaan Kavin
sampai kepada Mona. Saat itu, Mona mendengar ucapan Kavin. Kavin berujar : “Karena aku menyukaimu. Puas?”
Tepat
saat Kaning menjelaskan, matahari mulai terbit. Matahari yang terbit membuat
papan nama jadi memiliki bayangan. Dan bayangan itu juga dilihat bertuliskan : ♡ Kavin
“P’
bilang P’ tidak cocok mencinta. Itu sama sekali tidak benar,” ujar Mona.
Selama
ini, Mona menganggap Kavin lebih daripada sahabat. Dia menyukai Kavin sama
seperti Kavin menyukainya. Dan hari itu, dia ingin menyatakan perasaannya,
namun Kavin tidak datang. Makanya, Mona memutuskan untuk menyerah dan
menghilang.
Air
mata Kavin menetes saat tahu kalau selama ini perasaannya tersampaikan dan
berbalas. Hanya saja, dia terlambat menyadarinya.
--
Nah
masalah keduanya sudah beres dan mereka nongkrong di rumah Thyme. Niatnya sih
mau ngulang pesta yang waktu itu gagal, makanya MJ dan Ren di undang. Alih-alih
pesta heboh, yang ada MJ dan Ren jadi kayak nyamuk. Kavin, Kaning, Thyme dan
Gorya malah ketiduran di sofa. MJ beneran kesal, soalnya Thyme menyeret mereka
tapi nggak ada pesta apapun juga. Walau begitu, MJ tetap mengucapkan selamat
pada mereka semua karena sudah menyelesaikan masalah mereka. MJ juga sangat
pengertian dengan mengajak semuanya pulang dan berikan waktu pribadi untuk
Thyme dan Gorya.
Sebelum
Kaning pergi,Gorya bilang kalau dia sudah melunasi utang, jadi sampai jumpa
besok di toko bunga. Yang mengantar pulang Kaning adalah Kavin. Supaya tidak
ada kesalahpahaman, Kavin memberitahu kalau dia pergi ke atap gedung tadi bukan
karena Mona.
“Kamu
datang karena..”
“Tidak
akan kuberitahu,” potong Kavin dan langsung menyalakan mobil, tidak memberikan
kesempatan bagi Kaning untuk protes.
Ren
pergi paling terakhir. Saat dia mau pergi, dia melihat beberapa mobil pengawal
Thyme keluar bersamaan menuju suatu tempat.
Di
dalam rumah, Gorya menikmati waktu bersama Thyme. Gorya memuji Thyme yang
sangat tenang dan pengertian dalam menyelesaikan masalah, tidak sepertinya yang
gegabah. Dia juga nggak nyangka akan mendapat nasehat dari Thyme. Baru di puji
sedikit, Thyme udah besar kepala dan bilang kalau ke depannya akan ada lebih
banyak kejutan jika tetap bersamanya. Dan tiba-tiba saja, Gorya mencium bibir
Thyme.
Thyme
senang, tapi nggak nerima. Dia nggak siap, jadi ciuman tadi nggak dihitung. Dia
mau minta di cium ulang. Dan akhirnya yang ditunggu-tunggu oleh para fans,
Gorya dan Thyme berciuman. Dan disaksikan sama bibi Yu, Tete dan Jiew.
--
Masalah
sudah selesai termasuk masalah hutang, jadi Gorya akan kembali pulang ke
rumahnya. Yang mengejutkan, dia melihat Ren berdiri di depan rumahnya dan
langsung mengajaknya ke tempat lain. Gorya langsung sadar ada sesuatu yang
nggak beres. Dan benar saja. Barisan pengawal Thyme yang tadi pergi
berbondong-bondong, semuanya menuju rumah Gorya untuk menghancurkan rumah
tersebut.
Atas
perintah siapa? Tentu saja perintah Roselyn yang sudah kembali ke Thailand.
--==----==----==----==----==----==----==----==----==----==--
The Secret Story of
IRIS
MJ benar-benar tidak
ingin Aum sampai tahu identitas aslinya. Dia suka sama Aum dan ingin
mengunjunginya terus setelah dia tahun Aum bekerja di KFC. Makanya, dia menyewa
mobil orang lain untuk mengantarkannya ke drive thru –nya KFC. Eh, Aum malah
salah paham mengira yang duduk di samping MJ itu adalah ayah MJ. Wkwkw.
Selesai pulang kerja,
MJ dan Aum bertemu di tempat biasa, lapangan basket. Dia beneran kagum dengan
Aum yang selalu memperhatikan orang lain padahal sebenarnya juga kesulitan. Dia
bekerja begitu keras, tapi masih punya waktu untuk bermain basket. Aum
menjelaskan kalau itu karena dia punya impian menjadi pemain basket profesional.
Dia juga udah berencana untuk mendaftar masuk ke liga profesional yang sebentar
lagi akan buka.
“Orang dengan impian
itu manis,” ujar MJ, tersenyum. “Kalau begitu, aku akan membantumu berlatih
hingga menjadi pemain profesional.”
Yang nggak disadari
MJ, orang yang waktu itu mereka kalahkan, menyimpan dendam dan mencari celah
untuk membalas dendam.
Makasih....
ReplyDeleteSlalu dtunggu ...
Tetap semangat....
ReplyDelete