Sinopsis K-Drama : Business Proposal Episode 7 part 1
Setelah mencoba menelepon Ha Ri beberapa kali,
akhirnya teleponnya tersambung juga. Kebetulan, hp Ha Ri sedang titip di charge
di resepsionis hotel. Karena Tae Moo terus menelepon sementara pemilik hp belum
juga kembali, resepsionis memutuskan untuk mengangkatnya karena mengira mana
tahu saja ada hal penting. Mendengar suara asing yang mengangkat teleponnya,
Tae Moo semakin khawatir. Dan berkat informasi dari resepsionis itu Tae Moo
jadi tahu kalau Ha Ri ada di hotel.
Dan kebetulannya lagi, saat dia tiba, dia melihat
Ha Ri sedang diinterogasi sama Yoo Ra, Da Hye dan Ji Min mengenai pacarnya.
Ketiganya seperti memojokkan Ha Ri. Tae Moo nggak suka melihat itu, makanya,
dia langsung berakting seperti pacar Ha Ri. Seolah ingin membuktikan hubungan
keduanya, Yoo Ra mengajak Tae Moo dan Ha Ri untuk makan bersama mereka. Ha Ri
sangat kaget hingga tidak sempat menolak ajakan mereka.
Saat sudah memperoleh kesadarannya kembali, dia
langsung mengajak Tae Moo bicara berdua dan menanyakan alasannya berpura-pura
menjadi pacarnya. Eh, Tae Moo malah menyuruh Ha Ri berterimakasih terlebih
dahulu karena dia sudah menyelamatkannya dari teman-temannya. Ha Ri langsung
ngebalas, mengingatkan kalau Tae Moo yang harusnya minta maaf terlebih dahulu
karena sudah meninggalkannya di pinggir jalan saat hujan gara-gara rapat.
Alih-alih jujur mengenai traumanya, Tae Moo terus saja berbohong kalau dia
menyesal makanya dia membatalkan rapat dan langsung kemari. Mendengar
kebohongannya, Ha Ri percaya saja dan malah merasa lega karena sebelumnya sudah
khawatir kalau terjadi sesuatu pada Tae Moo.
Kesalahpahaman sudah selesai dan Tae Moo mengajak
Ha Ri untuk menemui teman-temannya yang pasti sudah menunggu. Ha Ri langsung
mencegah dan menyuruh Tae Moo pergi saja, jangan sampai masalah menjadi semakin
besar. Baru saja dia mengatakan itu, dia malah mendengar Yoo Ra, Da Hye dan Ji
Min menggosipinya. Mereka tidak percaya awalnya kalau Ha Ri punya pacar tapi
setelah melihat Tae Moo, mereka malah iri. Hm, dasar manusia iri, mereka malah
beralih membicarakan pakaian Tae Moo yang bermerk mahal dan mungkin saja Ha Ri
yang membelikan semua pakaian itu.
Mendengar semua ejekan Yoo Ra dkk, Tae Moo
semakin tidak mau pergi. Dia meminta Ha Ri untuk menerima bantuannya dan
lindungi harga dirinya. Tidak punya pilihan, Ha Ri akhirnya setuju. Begitu Ha
Ri setuju, Tae Moo langsung memikirkan konsep pacar seperti apa yang bisa
menjatuhkan ego teman-teman Ha Ri.
Langkah pertama, dia memesankan semua makanan
mahal yang ada di restoran dan melarang Ha Ri untuk melihat harganya. Dengan
sombongnya, dia menunjukkan black card yang
dimilikinya dan mulai menggombal, apa persaman cintanya ke Ha Ri dengan black card ini? Sama-sama tak terbatas!
Yap, benar, langkah pertama yang ingin ditunjukkan Tae Moo pada teman-teman Ha
Ri adalah : PAMERKAN KEKAYAANMU!
Langkah kedua, dia bertingkah seperti pacar yang
posesif yang tidak bisa jauh dari Ha Ri. Ha Ri mau ke toilet saja, dia ingin
menemani hingga ke depan pintu. Ini juga bagian dari konsepnya yang ingin
menjadi pacar yang terus menempel.
Langkah ketiga dan terakhir, dia menunjukkan
perhatian ekstra besar pada Ha Ri. Ada yang mau menyenggol Ha Ri saja, dia
langsung bertindak lebay dan memarahi orang tersebut seolah nyawa Ha Ri dalam
bahaya. Fufufufu, dia ingin menunjukkan diri sebagai pacar yang setia seperti
anjing.
Meskipun tingkahnya terlihat lebay dan absurd,
tapi hal itu sukses membuat Da Hye, Ji Min dan Yoo Ra iri setengah mati, terutama
Yoo Ra. Saat ditanya alasannya kenapa bisa menyukai Ha Ri, Tae Moo menjawab
kalau Ha Ri sangat cantik. Di pertemuan pertama saja, dia sudah merasa Ha Ri
adalah wanita yang tepat baginya. Yoo Ra langsung berkomentar kalau pacar Ha Ri
sangat baik. Da Hye dan Ji Min ikutan berkomentar kalau Min Woo juga sama
hebatnya.
Karena mereka membahas Min Woo, Tae Moo pun
memberitau kalau dia pernah bertemu dengannya di kantor. Yoo Ra, Da Hye dan Ji
Min langsung kepo dan menebak kalau Tae Moo satu kantor dengan Ha Ri, tapi di
departemen mana ya?
“Entahlah. Aku tak tahu presdir termasuk
departemen apa,” jawab Tae Moo, santai. Namun, sukses membuat geger semuanya.
Makan malam sudah usai. Yoo Ra kembali kepo
menanyakan dimana mereka akan menginap? Niat nya sih mau langsung pulang, tapi
Tae Moo malah bilang mereka akan menginap di hotel. Kelihatannya, Yoo Ra nggak
senang, tapi dia sok santai dan menawarkan untuk mentraktir makan siang besok
sebagai balasan makan malam hari ini.
Setelah semuanya pergi, Ha Ri baru protes sama
Tae Moo kalau mereka kan harusnya pulang ke Seoul. Dasar Tae Moo yang pintar,
dia langsung beralasan kalau tidak ada bus dan mereka baru minum alkohol, jadi
nggak bisa pulang. Dan juga, karena mereka lagi berakting sebagai pasangan,
mereka hanya memesa satu kamar biar nggak ketahuan sama teman-teman Ha Ri kalau
semua hanya bohongan. Ha Ri tentu nggak nyaman, apalagi di kamar itu hanya ada
satu tempat tidur. Jadi, dia memutuskan untuk tidur di sofa sementara Tae Moo
di kasur. Tae Moo sudah menyuruhnya tidur di kasur saja, sementara dia yang di
sofa, tapi Ha Ri terus saja bersikeras. Tae Moo nggak memaksa. Jika Ha Ri mau
tidur di sofa tidak masalah. Nanti setelah Ha Ri tertidur, dia akan
menggendongnya dan memindahkannya ke sofa. Woaah, hati Ha Ri langsung berdebar
nggak karuan dan akhirnya setuju tidur di sofa.
Sementara itu, Yoo Ra di kamarnya lagi kesal.
Bukan kesal biasa, tapi kesal yang bercampur rasa iri dan dengki karena Ha Ri
punya pacar yang hebat. Dia sangat membenci Ha Ri, entah apa masalahnya.
Suasana hatinya makin buruk saat dia memberitahu Min Woo mengenai pacar Ha Ri
dan Min Woo kelihatan sangat terkejut.
Sejak tahu Ha Ri pacaran dengan orang yang begitu
hebat, Da Hye dan Ji Min langsung bersikap sangat ramah dan hangat padanya.
Mereka ingin tahu gimana caranya pegawai baisa seperti Ha Ri bisa pacaran
dengan presdir perusahaan. Meski ada rasa senang, tapi Ha Ri juga sedikit
merasa bersalah. Soalnya, semua teman-temannya sekarang tahunya Tae Moo adalah
pacarnya dan Min Woo juga pasti akan tau. Masalahnya, Tae Moo dan Min Woo kan
akan sering bertemu untuk urusan kerjaan. Ini akan membuat Tae Moo jadi nggak
leluasa.
“Apa kau khawatir aku akan berada di posisi yang
canggung, atau kau khawatir karena rasa sukamu kepadanya?”
“Apa? Bagaimana kau bisa…”
“Apa kau pikir aku tak sepeka itu?”
“Kau sungguh tidak peka sehingga menyebut lagi cinta
sepihakku yang sudah berlalu.”
“Apa kau yakin itu sudah berlalu? Aku tak perlu
pacar yang menduakanku.”
“Soal itu… Aku menyadari aktingmu bagus sekali
tadi. Kau seharusnya menjadi aktor,” jawab Ha Ri, mengalihkan topik.
Tae Moo yang peka, tidak lagi bertanya dan keluar
dari kamarnya. Begitu Tae Moo keluar, Ha Ri udah bertekad kalau dia tidak akan
bisa tidur malam ini. Semua karena hatinya berdebar sangat kencang sekarang.
Hmmm, tapi faktanya, Ha Ri malah tidur pulas
hingga telat bangun. Dia baru terbangun saat Tae Moo meneleponnya. Tae Moo
sudah bangung sedari tadi dan sekarang lagi olahraga di tempat gym. Dia menyuruh
Ha Ri untuk segera bersiap karena akan ada yang ke sana sekarang. Yang
dibicarakan adalah staff hotel yang datang dengan sederet pakaian yang dapat di
pilh Ha Ri. Tae Moo yang memesankannya secara khusus, karena akan aneh jika Ha
Ri memakai pakaian yang sama selama dua hari berturut-turut. Tae Moo juga
menyuruh Ha Ri memilih pakaian mana saja yang dia suka, tapi akan lebih baik
jika memilih pakaian berwarna putih supaya mereka serasi.
--
Di tempat lain, Young Seo juga bangun siang. Saat
dia bangun, perasaannya terasa linglung karena tempatnya berada sekarang
bukanlah apartemennya. Melainkan apartemen Sung Hoon!
--
Dan sesuai yang dipesankan Tae Moo, Ha Ri memilih
baju putih yang serasi dengan baju Tae Moo. Terlihat seperti baju couple. Di
lobby, dia bertemu dengan Min Woo yang langsung menanyakan hubungannya dengan
Tae Moo. Dia benar-benar nggak menduga hal itu. Perasaan Min Woo menjadi
bercampur aduk saat melihat Tae Moo yang dengan santai merangkul Ha Ri. Dia
cemburu.
--
Young Seo panik saat sadar dia ada di tempat Sung
Hoon. Dia langsung mencari bajunya yang berserak di tempat tidur sambil
berusaha mengingat apa yang terjadi kemarin malam. Yang dia ingat hanya
samar-samar. Dia ingat saat berciuman dengan Sung Hoon, kemudian berpindah ke
apartemen Sung Hoon dan berakhir di ranjang. Tapi, ingatannya hanya
sepotong-potong. Dia benar-benar nggak ingat semua kejadian kemarin. Makanya,
dia buru-buru mengenakan pakaiannya kembali dan berusaha kabur sebelum Sung
Hoon kembali.
Sayangnya, Sung Hoon tiba sebelum dia sempat
pergi. Sung Hoon baru saja kembali dari membelikannya sup pengar. Dia terlihat
riang melihat Young Seo, tapi tidak dengan Young Seo yang bersikap canggung dan
malah seperti menjaga jarak.
“Mengenai kemarin, anggaplah tak pernah terjadi,”
ujar Young Seo begitu Sung Hoon hendak membahasnya. “Itu… seperti kataku, tak
pernah terjadi. Itu tak berlaku. Aku pamit.”
Pyarr!! Sung Hoon terdiam. Bingung dan juga
merasa terluka karena Young Seo menyuruhnya menganggap semuanya nggak pernah
terjadi.
--
Tae Moo dan Ha Ri baru saja siap sarapan.
Sebenarnya, Tae Moo sudah mau pulang karena dia ada rapat di Seoul dan mengajak
Ha Ri, tapi Min Woo mendadak muncul bersama Yoo Ra dkk. Min Woo menyuruh Ha Ri
tetap tinggal dan berjalan-jalan dengan mereka, tidak usah ikut Tae Moo (cih! Selama ini Ha Ri menunggu Min Woo,
tapi Min Woo malah mengabaikan dan balikan dengan Yoo Ra. Giliran Ha Ri punya
pacar, Min Woo malah cemburu dan seolah ingin menjauhkan keduanya. Bertingkah
kayak Ha Ri adalah miliknya!) Tae Moo yang memang jujur suka sama Ha Ri, mana
mungkin membiarkan Ha RI bersama Min Woo meskipun ada yang lain, jadi dia lebih
memilih membatalkan rapat dan menemani Ha Ri.
Untuk pamer, Tae Moo mengajak mereka untuk naik
kapal milik Kakeknya. Woaaah, Da Hye, Ji Min dan Yoo Ra makin iri. Hanya Ha Ri
yang merasa nggak nyaman karena Tae Moo berbuat hingga sejauh ini untuk dia. Hati
Ha Ri terus berdebar karena Tae Moo, makanya dia berusaha agak menjaga jarak.
Meski begitu, Tae Moo nggak menyerah mendekatinya. Dia sampai tahu kalau Ha Ri
sangat suka lumba-lumba karena melihat postingannya di medsos. Ha Ri sampai
terkejut.
Sekarang, Min Woo yang sedari tadi menahan diri,
akhirnya bertanya juga, gimana ceritanya Ha Ri dan Tae Moo bisa pacaran? Bukan
hal yang umum bagi presdir pacaran dengan karyawannya.
“Aku terus mengikutinya karena jatuh cinta
pandangan pertama. Aku tak pernah bertemu orang segila Ha-ri. Rasanya
menyegarkan. Setiap kami bertemu, dia melakukan hal yang aneh dan mengatakan
hal yang paling gila. Apa kau ingat? Kemudian aku tahu bahwa dia hanya berusaha
menjauhiku karena sadar bahwa aku tertarik padanya,” cerita Tae Moo, jujur pada
kisah dan perasaannya, tapi Ha Ri mengiranya hanya mengarang untuk membohongi
teman-temannya.
“Tidak mungkin. Apa yang tidak kau suka darinya?”
tanya Da Hye dan Ji Min, tidak percaya.
“Di kali kedua kami bertemu, aku melamarnya. Namun,
dia langsung menolaknya. Jadi, aku tak punya pilihan lain. Aku pun berkencan
buta dengan wanita lain. Namun, aku malah makin memikirkannya. Jadi, aku
memintanya untuk bertemu lagi,” lanjut Tae Moo.
“Jadi, berhenti memintaku untuk menikahimu di
awal hubungan kita,” timpali Ha Ri, malu.
“Baiklah. Dia tak banyak mengencani pria, tetapi
mahir bersikap jual mahal. Dia selalu membuatku terjaga.”
Jawaban yang sangat tidak disukai sama Min Woo.
Dan begitu ada kesempatan bicara berdua dengan Tae Moo, dia langsung menanyakan
alasan kenapa Tae Moo harus pacaran dengan Ha Ri diantara sekian banyak orang?
Menurutnya, Tae Moo bisa mengencani wanita manapun yang dia inginkan, kan?
Namun, dia malah mengencani Ha Ri yang bukan hanya dari keluarga biasa tapi
juga pegawainya. Dia nggak mengerti.
“Jadi, maksudmu, "Ha-ri kurang pantas untuk mengencani orang sepertiku." Apa
begitu maksudmu?” tanya Tae Moo, terdengar marah.
“Aku hanya mengkhawatirkan Ha-ri.”
“Sepertinya kau hanya… mengencani orang yang
"setara" denganmu? Di mataku, Ha-ri adalah seseorang dengan pesona
tanpa batas. Jadi, jangan bicara sembarangan lagi… mengenai pacarku. Apa kau
mengerti?” peringati Tae Moo. Serius.
Suasana udah tegang, tapi makin tegang gegara Yoo
Ra tiba-tiba saja membahas kenangannya memancing bersama Min Woo, kemudian Min
Woo membuatkannya shashimi dari ikan yang mereka tangkap. Dan Ha Ri menimpali
kalau rasa shashimi Min Woo sangat enak. Mendengar itu, Tae Moo jadi ingin
memancing juga.
Dan nggak diduga, langsung deh terjadi adu
pancing antara Min Woo dengan Tae Moo. Padahal sejujurnya, Ha Ri merasa nggak
enak. Dia mabuk laut. Dia sudah berusaha memberitahu Tae Moo, tapi Tae Moo
terlalu fokus untuk mengalahkan Min Woo dalam memancing, jadi dia nggak
mendengarkan Ha Ri. Dia baru sadar saat Ha Ri oleng dan hampir pingsan.
Badannya sangat panas.
Seketika itu juga, Tae Moo langsung meminta kapal
kembali ke daratan dan dia langsung membawa Ha Ri ke rumah sakit terdekat
dengan mobilnya. Min Woo yang khawatir, tidak dapat berbuat apa-apa. Dia juga
nggak menyadari kalau pacarnya, Yoo Ra, cemburu bangettt!!
Tae Moo sangat khawatir, hingga dia nggak mau
mengangkat telepon dari siapapun. Ha Ri sampai terkejut melihat ekspresinya
yang begitu cemas.
--
Sung Hoon nongkrong di restoran biasa. Dia
sepertinya berharap bisa bertemu Young Seo di sana, tapi sudah ditunggu sekian
lama, Young Seo tidak kunjung muncul. Dia langsung ingat ucapan Young Seo
kemarin saat mabuk, yang bilang sudah menyukainya sejak pertemuan pertama
mereka di toserba.
Yang Young
Seo nggak tahu, Sung Hoon juga jatuh cinta padanya di pertemuan pertama
tersebut. Dia udah tertarik saat melihat Young Seo menghibur seorang anak di
toserba tersebut. Dan rasa tertarik berubah menjadi rasa terpesona saat melihat
wajah Young Seo. Di matanya, Young Seo berbunga dan sangat cantik. Di dalam
hatinya, dia sudah berujar : “Aku menemukan cintaku.”
Dia berjalan pergi, tapi setelah beberapa
langkah, dia berbalik untuk menanyakan nama Young Seo, sayangnya, saat itu,
Young Seo udah berbalik juga dan berlari ke arah toserba.
“Aku juga jatuh
cinta pada pandangan pertama.”
Makanya, dia nggak mengerti kenapa Young Seo
malah memintanya melupakan kejadian kemarin malam.