Sinopsis Lakorn
/ Thai-Drama : F4 Thailand - Boys Over Flowers Episode 16 part 2
Pernahkah kamu berpikir bagaimana
remaja biasa seperti kita bisa membuat perbedaan?
Sedangkan aku,
Sudah
setahun waktu berlalu sejak Gorya dan Thyme kembali bersama. Keluarga Gorya
juga sudah kembali tinggal di Bangkok dan menumpang tinggal di ruangan kosong
di toko bunga Paman Ga sembari menunggu rumah mereka di renovasi.
Setelah semua yang terjadi dua
tahun ini, aku kembali ke kehidupan normalku.
Keluargaku sudah kembali tinggal di
rumah Paman Ga karena rumah kami masih direnovasi. Tempat ini sekarang sangat
ramai.
Sedangkan Thyme, setelah hari itu,
dia pergi ke Amerika demi impiannya mengurus Grup Parama dengan lebih baik.
Sebenarnya, terpisah dari Thyme membuatku agak kesepian. Tapi melihatnya tumbuh
dari jauh terasa cukup menyenangkan.
Roselyn sudah berubah menjadi lebih baik dan tidak egois. Sekarang, dia sering mengajak Thea untuk makan hootpot.
Kalian
ingatkan kalau Gorya selama setahun tinggal di desa dan nggak melanjutkan
sekolah, nah, setelah kembali ke Bangkok, dia kembali melanjutkan sekolah di
SMA Kocher dan hari ini adalah hari kelulusannya. Kaning sudah lulus duluan
dari SMA dan melanjutkan kuliah (terlihat dari seragamnya).
Meskipun
Thyme nggak ada, Kavin dan MJ masih sering mengunjungi Gorya dan mengantar
jemputnya ke sekolah. Tentu saja karena mereka setia kawan. Hm, lebih tepatnya,
capek di cerewetin setiap hari sama Thyme yang menyuruh mereka menjaga Gorya.
Jangan sampai Gorya diantar oleh orang lain. Huft, Gorya benar-benar lelah
karena meskipun tidak ada di sini, Thyme masih saja membuat keributan.
Dan
untuk hari ini, MJ dengan Kavin setuju untuk tidak mengantarkan Gorya ke
sekolah. Tapi, sampai jumpa di pesta dansa nanti ya. Kepala sekolah mengundang
mereka untuk datang, tapi nggak tahu dengan Thyme, entah dia bisa datang atau
tidak.
Meski agak kacau, hidupku secara
umum cukup normal. Tidak ada lagi kartu merah.
Ada perundungan, tapi tidak separah
itu.
Tanpa kusadari, semua yang terjadi
adalah kenangan.
Di
hari terakhir sekolah, seperti biasa, Gorya pergi ke atap. Di sana, dia kembali
berjumpa dengan Ren yang memang mau mencarinya. Dia membawakan Gorya sebuah
gaun putih untuk dikenakan Gorya di pesta dansa nanti malam. Thyme yang
menitipkannya. Mumpung bertemu di sini, Gorya hendak membayar hutangnya dulu
pada Ren. Ini adalah angsuran terakhirnya.
Dari
Ren, kita juga jadi tahu kalau Mira akan menikah bulan depan. Dan Ren sedang
melukis wajah semua orang untuk menjadi hadiah pernikahan bagi Mira.
Hm,
semua kelihatan lancar, tapi hidup Gorya selalu ada masalah nggak terduga. Padahal,
hari ini adalah hari pesta dansa, eh, Ayah malah bilang kalau mereka harus
pindahan hari ini. Dia lupa memberitahu mereka semua. Biar nggak mengganggu
Gorya, mereka bisa mengangkut barang-barang pindahan bertiga saja. Niatnya
begitu, faktanya, tanpa bantuan Gorya, mereka nggak kuat mengangkut barang.
Pas
ditengah jalan pindahan, mereka malah berpas-pasan dengan mobil yang tersangkut
di lubang. Nggak tega, mereka pun membantu mendorong mobil itu biar bisa keluar
dari lubang. Setelah itu, Gorya udah mau siap-siap ke pesta, tapi Klakhao malah
sok ngide melempar gaun Gorya, yang sialnya, malah jatuh ke kubangan. Hancur
sudah.
Alhasil,
Gorya tiba di pesta dansa dengan penampilan seadanya. Hanya memakai seragam.
Mana waktu dia sampai pesta sudah selesai dan petugas lagi beberes. Yahhhh..
Akhirnya, saat orang lain tampak
melangkah maju, gadis biasa sepertiku adalah satu-satunya yang tetap sama. Tidak
ada yang berubah.
Eit,
tapi, ingat, ada F4. Bukan F4 namanya kalau nggak punya kejutan. Saat Gorya
lagi sedih karena tidak bisa menghadiri pesta dansa, dia menemukan sebuah kartu
merah F4 yang dibelakangnya ada penunjuk arah. Tanpa ragu, Gorya mengikuti
penunjuk arah di kartu. Disetiap dia sampai ke tempat yang di tunjuk, selalu
ada kartu merah lain yang menunjukkan arah lagi. Dan kartu itu berakhir di
stadion lama Kocher. Di sana, Ren, Kavin dan MJ sudah menunggunya. Mereka
bertiga mengajak Gorya untuk masuk ke dalam gedung itu sembari mengenang masa
lalu.
Di
dalam stadion tersebut sudah ada layar besar yang menampilkan langit ditaburi
bintang. Itu adalah kejutan dari Thyme. Thyme mengadakan video call dan
mengomeli Gorya yang lagi-lagi terlambat dan membuatnya menunggu. Dia juga
menanyakan gaun yang diberikannya. Gorya hanya bisa minta maaf karena sudah
menjatuhkan gaun tersebut ke lumpur. Wah, Thyme mau marah juga nggak bisa, soalnya, seragam memang paling
cocok untuk Gorya. Lagi asyik video call, mendadak di belakang Thyme muncul
Kavin dkk. Wkwkw, dia ada di sekitar sana.
Surprise!!!
Thyme pulang ke Bangkok khusus untuk Gorya. Ini adalah pesta dansa pacarnya,
jadi mana mungkin dia melewatinya. Melted!!!
Gorya tersenyum lebar, terkejut, senang dan bahagia. Semua bercampur aduk.
Rasa speechless semakin bertambah saat Thyme menjetikkan jari dan seluruh
stadion langsung dipenuhi lampu. Orang-orang yang ada di pesta dansa tadi
kembali berkumpul semua. Thyme yang meminta semuanya untuk tetap tinggal karna
jika tidak ada orang, tidak akan menjadi pesta dansa.
“Ada
hal penting yang ingin kubicarakan denganmu. Maaf membuatmu menunggu selama
ini. Tapi aku sudah menyelesaikan semua pekerjaan di Amerika.”
“Itu
berarti...”
“Itu
artinya aku sudah mencapai impianku. Aku siap. Sekarang terserah kepadamu. Gorya.
Tapi jika kamu ingin kuliah dahulu dan tidak siap sampai saat itu, lakukanlah.
Tapi jangan terlalu lama,” ujar Thyme dan berlutut di hadapan Gorya.
Sok
mau ngelamar, eh malah, nge-prank ngikat tali sepatu. Para penonton yang udah
dag dig dug, sontak mencemoohnya. Memberi harapan palsu saja.
Ya
udah, daripada melihat kemesraan keduanya, mari kita berpesta saja!! Pesta
dimulai!! Satu persatu anggota F4 berdansa dengan Gorya.
Jika dipikir-pikir,
hidup itu lucu. Terkadang kamu harus menghadapi banyak hal saat kamu belum
siap. Tapi karena itu, kamu bertemu orang baru.
Kamu berjuang, membuat
kesalahan, mencoba mengerti, belajar, dan tumbuh.
Sekelompok orang yang
paling membantuku tumbuh. Itu mereka.
Pertama,
MJ, Methas Jarustiwa, pewaris pengusaha berpengaruh yang suka bersenang-senang
dan mengutamakan teman-temannya. Tidak mengejutkan di balik topeng mafianya
yang menakutkan, ada sisi sensitif.
Kavin, Taemiyaklin Kittiyangkul, hidung belang berdarah
bangsawan. Makin aku mengenalnya, makin aku melihat sisi lembutnya, sisi
sensitifnya. Tidak peduli bagaimana orang-orang melihatnya di luar. Jauh di
lubuk hatinya, dia jauh lebih hangat dan berkomitmen.
Ren, Renrawin Aira,
cinta pertamaku yang di luar jangkauanku. Seniman yang membuat siapa pun menebak
apa yang ada di pikirannya. Pasti takdirlah yang membawa kami bisa melalui
banyak hal bersama. Akhirnya, dia orang yang paling bisa membaca pikiranku. Meski
aku sama sekali tidak memahaminya, yang pasti, perjalanan Ren akan indah.
Orang terakhir, Thyme,
Akira Paramaanantra, kepala F4 dan musuhku. Ini pria yang telah mengacaukan
hidupku. Karena dia, aku belajar bahwa
hal terkuat bukanlah uang atau kekuasaan, tapi hati. Setelah semua yang kami lalui,
baik dan buruk, aku yakin bahwa hatinya telah memenangkan hatiku sepenuhnya.
“Baiklah.
Kini saatnya untuk sepuluh detik di surga.Kami akan mematikan lampu,” umumkan
MJ.
Pernahkah kamu berpikir bagaimana remaja biasa seperti kita bisa
membuat perbedaan?
Tapi aku percaya jika kamu bertarung sepenuh hati, jika kita
berjuang dengan sepenuh hati, keajaiban akan terjadi.
Keajaiban itu bisa menjadi sesuatu yang berharga, sesuatu yang
membuat jantungmu berdebar paling kencang.
Lampu
dimatikan. Hitung mundur dimulai dari 10. Saat lampu dimatikan, Thyme dan Gorya
berciuman. Owww!!!!!!!
=F4 Thailand=
--==----==----==----==----==----==----==----==----==----==--
The Secret Story of
IRIS
Padahal ini
pertandingan basket, tapi pihak lawan malah bermain curang dan mengarahkan
permainan ke adu fisik. Tentu saja, mereka pasti kalah dari F4. Sebelum tawuran
pecah, Aum tiba dan menghentikan mereka. Di saat bersamaan, ayah si penantang
yang juga pemilik lapangan tiba sambil marah-marah. Langsung saja putranya
mengadukan mereka.
Mau sok berkuasa,
tapi mereka nggak ada apa-apanya di hadapan singa sesungguhnya. Mereka hanya
kucing yang berakting seolah adalah singa. Kenapa? Karena atasan di atas atasan
ayah si penantang adalah Kavin. Begitu melihat Kavin, ayah si penantang
langsung ketakutan dan memerintahkannya untuk meminta maaf jika tidak mau
menjatuhkan mereka semua.
Saat itulah Aum baru
sadar siapa sebenarnya MJ. Begitu tahu, Aum marah merasa kalau MJ
mempermainkannya. Dia nggak mau mendengar penjelasan MJ sedikitpun dan meminta
MJ berhenti datang ke tempat itu karena dia tidak mau melihatnya.
--
Itulah kisah MJ yang dia ceritakan pada Gorya. Sejak saat itu,
nggak pernah ada yang datang ke lapangan itu lagi dan perlahan, dia kembali ke
kehidupan lamanya. Mendengar kisah MJ, Gorya jadi penasaran dengan sosok Aum.
Siapa nama sebenarnya? MJ menjawab : Natnada. Nama itu terdengar tidak asing
karena Natnada sekarang adalah seorang atlet basket yang cukup terkenal.
Tidak lama setelah Gorya pergi, seorang gadis datang ke lapangan
basket.
“Aku minta maaf atas perbuatanku. Aku bodoh. Kenapa aku harus
marah kepadamu?” ujar Aum.
“Aku juga minta maaf,” balas MJ.
Keduanya mulai bermain basket bersama seperti dulu. Cieee, happy ending, too.
==========================
Wonderful
story!!! Selalu, sukses!! Mau versi manapun, bagiku kisah F4 selalu sukses.
Topik utamanya selalu mengenai gadis biasa yang berani melawan 4 orang pemuda
dari kalangan atas. Dan setiap versi selalu menampilkan ciri khas dari negara
yang mengadaptasi –nya. Aku udah nonton dari versi Jepang, versi Taiwan, versi
Korea, versi Chinese dan versi Thailand (versi Indonesia nggak masuk ya,
karena kan memang tidak ada klaim mengadaptasi, setauku ya. CMIIW). Dan semuanya
sangat menarik. Gilaaa!!!! Orang yang pertama kali membuat cerita ini, sangat
hebat karena bisa membuat mahakarya seperti ini, menurutku pribadi. Masterpiece!