Sinopsis Lakorn
/ Thai-Drama : F4 Thailand - Boys Over Flowers Episode 14 part 2
Kertas
yang ditunjukan oleh Roselyn, itulah yang membuat Gorya memutuskan mengambil
keputusan berat : mengakhiri hubungannya dengan Thyme. Seolah langit mengerti
dan ikut bersedih atas keputusannya, hujan turun. Thyme nggak paham dan merasa
ini pasti perbuatan Ibunya kan? Apa Ibunya mengendalikannya? Apa yang
dikatakannya? Siapa yang dia sakiti kali ini?
“Dia
hanya memberiku selembar kertas.”
“Kertas
apa?” teriak Thyme, berulang kali hingga Gorya menjawab.
“Sebuah
cek!!” balas Gorya, berteriak. Berbohong. “Cek yang besar.”
Faktanya,
yang di tunjukkan oleh Roselyn adalah hasil rekam medisnya. Dia memberitahu
Gorya kalau dia mengidap kanker stadium akhir. Makanya, dia ingin Gorya
mengerti. Mimpi yang ingin diwujudkan oleh Thyme membutuhkan waktu, namun,
dunia orang dewasa tidak menunggu siapapun. Jika dia mati sekarang, semuanya
akan hancur. Perusahaan, keluarga dan hidup Thyme. Dia tidak bisa menerimanya.
Satu-satunya cara Thyme untuk bertahan adalah memaksanya tumbuh secepat
mungkin. Dia ingin Gorya mengembalikan Thyme yang lama. Itu satu-satunya cara
grup Parama bisa bertahan tanpa dirinya. Dan orang yang bisa mengubah Thyme
kembali adalah Gorya.
“Aku tahu ini permintaan besar,
tapi aku tidak memintanya sebagai seorang CEO. Aku meminta sebagai Ibu yang
sekarat. Tolong sakiti dia. Kembalikan Thyme yang lama, yang kejam dan berhati
dingin. Tidak ada waktu menjadi anak kecil yang melihat dunia melalui cinta.
Selamatkan hidup Thyme. Tolong bantu,” mohon Roselyn dengan menangis.
Dan
itulah yang dilakukan oleh Gorya sekarang. Memutuskan Thyme dengan kebohongan
paling menyakitkan! Dia berbohong, dia bersedia putus karena Roselyn
membayarnya dengan cek yang sangat besar. Dia juga berbohong, kalau dari
pertemuan pertama mereka, semua yang dilakukannya adalah agar Thyme
memperhatikannya karna dia tahu Thyme kaya dan bodoh. Thyme masih tidak percaya
pada semua kebohongannya karena dia yakin, cinta mereka bukan soal uang.
Sayangnya,
Gorya terus menegaskan betapa dia sudah sangat lelah memaksakan diri menjadi
seperti Thyme. Berpura-pura mencintai Thyme. Harus kelhilangan rumah dan
segalanya. Dan dugaannya benar, jika mereka hanya bersama sebentar, dia tidak
akan mendapat banyak uang. Sebaliknya, semkain banyak dia kalah, semakin banyak
uang yang di dapatkannya. Hasilnya, dia berhasil. Dia mendapatkan apa yang
diinginkannya. Uang yang diberikan Roselyn, cukup untuk membuatnya melupakan
rasa jijik yang dirasakannya saat bersamanya.
“Tidak
mungkin!!! Tidak mungkin!!! Bagaimana ini bisa terjadi?!” teriak Thyme, penuh
rasa frustasi. “Bagaimana mungkin ini benar?!! Tidak benar!”
“Kamu
hanya anak kecil, Thyme. Itu sebabnya kamu tidak bisa mengatur siapapun.
Dewasalah, Thyme. Ini nasihat terakhirku.”
“Pernahkah
kamu sekali saja melihatku sebagai orang biasa?” tanya Thyme, untuk terakhir
kalinya.
Jawaban
sejujurnya, Gorya selalu melihat Thyme sebagai orang biasa. Namun, demi masa
depan Thyme dan demi permohonan Roselyn, Gorya terus berbohong kalau dia tidak
pernah melihat Thyme sebagai orang biasa. Sebagai bukti, dia mengembalikan
kalung pemberian Thyme. Thyme merasa terpuruk. Dia marah dan kecewa hingga dia
tidak mau menerima kalung itu dan menampik tangan Gorya. Kalung terlempar
menuju ke sela penutup selokan.
Setelah
kejadian itu, Gorya memutuskan untuk pergi. Dari sisi Thyme dan semuanya.
Sebelum dia naik ke kereta, dia sempat bertemu Bibi Yu. Bibi Yu tahu yang
terjadi dan pergi menemuinya ke stasiun. Dia juga sudah dipekerjakan kembali
oleh Roselyn.
“Kamu
sungguh akan membiarkannya berakhir seperti ini?” tanya Bibi Yu.“Gorya yang
kukenal akan selalu berjuang. Dia bukan orang yang bisa membuang sesuatu
semudah itu. Aku akan menunggu.”
Tidak
ada jawaban dari Gorya. Dia memutuskan untuk naik ke atas kereta. Salah satu
barang yang dibawa oleh Gorya, adalah kalung pemberian Thyme. Kemarin, setelah
Thyme menampik kalung itu dan kalung tersebut jatuh ke sela selokan, Gorya
berusaha keras untuk mengambilnya kembali. Dia sangat mencintai Thyme, namun,
merelakan semuanya demi permintaan seorang Ibu yang sekarat. Demi masa depan
Thyme yang dikatakan oleh Roselyn. Dia menyakiti dirinya sendiri, lebih
daripada dia menyakiti Thyme.
Semua
rencana Roselyn sukses besar. Pruek melaporkan padanya kalau Gorya sudah pergi
ke provinsi lain dan Thyme meninggalkan pesan yang isinya dia ingin segera
belajar mengelola bisnis di Singapura. Setelah menerima laporan itu, Roselyn
membakar habis hasil medisnya.
“Sekarang
aku penasaran, mulai hari ini, bagaimana semuanya akan terjadi,” ujar Roselyn.
Dia
nggak hanya menghancurkan mimpi anaknya, tapi juga mimpi Gorya dan yang lain.
Gorya pergi tanpa memberitahu siapapun.
Dan
setahun pun berlalu dengan begitu cepat…
Bahkan
CS3 yang selama sekolah selalu mengganggu Gorya, merasa sedih. Menurut Jane,
ketua CS3, sejak Gorya nggak ada, kehidupan sekolah jadi terasa membosankan.
Dia merindukannya.
F4
sekarang sudah menjadi mahasiswa. Kavin dan MJ masih bersama-sama dan sering
nongkrong di toko bunga paman Ga. Toko bunga paman Ga sudah jauh berkembang dibandingkan
tahun lalu. Dia sudah membuka toko bunga di kota lain. Kaning masih tetap
bekerja dengannya. Hari ini, mereka lagi merayakan penjualan tertinggi toko
mereka sekaligus perayaan karena dia sudah membuka cabang di toko lain.
Sebagai
hadiah untuk paman Ga, Kavin dan MJ memberikan hadiah mobil. Jelas, paman Ga
amat senang dan merasa hadiah itu berlebihan, tapi Kavin dan MJ senang hati
memberikannya, jadi dia menerimanya.
Walau
ini bahagia, Kaning tidak sebahagia kelihatannya. Dia masih sedih karena sampai
sekarang, Gorya belum kembali. Dia sangat menyesal karena dulu tidak sempat
menanyakan orang tua Gorya bertani di provinsi mana. Kavin menghiburnya untuk
tidak sedih karena mereka juga sedang mengusahakan mencari Gorya. Yang mencari
Gorya adalah Ren. Sementara Thyme, Kavin udah capek mengurusnya, sepertinya.
Ren
sekarang berkeliling dari satu provinis ke provinsi lain untuk menemukan Gorya.
Sudah setahun, tapi dia belum menemukan petunjuk keberadaan Gorya sama sekali.
MJ juga sudah mencoba mencari tahu dengan internet, tapi tidak pernah ada
aktivitas di medsos Gorya. Intinya, Gorya benar-benar menghilang.
Disaat
semua orang mencari Gorya, Thyme melanjutkan hidupnya. Dia telah menjadi wakil
CEO. Kepribadiannya kembali seperti dulu dan sesuai dengan harapan Roselyn.
Thyme nggak memikirkan orang lain dalam berbisnis. Dia hanya memikirkan
bagaimana memaksimalkan keuntungan, meskipun itu berarti harus memecat
orang-orang yang sudah lama bekerja untuk perusahaan. Thea, kakaknya, sangat
tidak setuju dengan keputusannya, namun, dia nggak bisa merubah keputusan
Thyme, sedikitpun.
“Thyme,
kau semakin mirip dengan Ibu. Kakak lebih menyukaimu saat kamu bersama Gorya.
Sampai hari ini, semua orang mencari Gorya. Tapi yang tidak kakak pahami,
kenapa kamu…”
“Cukup!!”
bentak Thyme. “Kak Thea, aku sudah membuat keputusan yang hati-hati.”
“Berhentilah
membicarakan masa lalu yang tidak berguna dan fokus pada masa kini,” ujar
Roselyn, yang tiba-tiba muncul dan nimbrung dengan percakapan mereka. “Thyme,
kamu siap melangkah maju? Kita akan bertemu Perusahaan Si Chen dua hari lagi.
Ibu punya tugas besar untukmu.”
--
Kerja
keras Ren dkk dalam mencari Gorya mulai membuahkan hasil. Di sebuah berita yang
memberitakan mengenai harga real estate yang meningkat, dampaknya terasa di sektor
lain, termasuk barang konsumen. Sekelompok petani di Petchaburi yang kesulitan
dengan modal berkumpul untuk mendesak pemerintah menyesukai harga buah. Nahhhh,
di berita itu, terekam sosok Gorya yang kebetulan lewat saat reporter sedang
mewawancarai sekelompok orang!
--
Hari
ini, Thyme yang memimpin rapat dengan perusahaan Si Chen. Di rapat itu, dia
membahas mengenai dampak ekonomi yang juga berimbas ke grup Parama. Grup Parama
harus bertahan sehingga mereka memutuskan pergi dari Singapura. Sebelum dia menyelesaikan
persentasinya, pemimpin perusahaan Si Chen, pak Lee, sudah menggeberak meja
dengan marah setelah melihat berkas pembahasan rapat hari ini. Rapat hari ini
adalah mengumumkan kalau grup Parama akan menunda proyek mereka dan mengakhiri
kerja sama. Pak Lee nggak terima karna itu diluar dari MOU dan rencana
kerjasama jangka panjang selama 10 tahun! Perusahaannya telah banyak berutang
untuk grup Parama. Jika dia mendadak membatalkannya, perusahaannya bisa hancur.
Jika seperti ini, dia akan membawa hal ini ke pengadilan!
“Tidak
akan ada bedanya. Kamu tidak akan bisa apa-apa di pengadilan. Kami meneken MOU
yang jelas menyatakan Grup Parama memiliki hak untuk memutuskan kontrak tanpa
ganti rugi. Jika ada yang harus disalahkan, itu kamu dan ketidakmampuanmu,”
ujar Roselyn.
Jawaban
yang membuat pak Lee sangat marah. Dia juga diseret keluar dari sana dnegan
tidak hormat. Thyme dan Thea yang melihat seluruh kejadian tersebut, kelihatan
tidak suka dengan apa yang Ibu mereka lakukan. Namun, tidak ada satupun yang
buka suara. Thyme hanya meluapkan rasa frustasinya karena harus menjadi seperti
Ibunya dengan mencuci wajahnya di kamar mandi. Dia masih sering memikirkan
sosok Gorya, tapi saat ingat gimana saat Gorya memutuskannya, amarahnya akan
kembali.
Ditengah
rasa frustasinya, Ren datang menemuinya ke kantor. Dia menunjukkan sosok Gorya
yang tertangkap kamera berita. Dia sudah tahu dimana Gorya.
--
Gorya
yang selama ini dicari, ketemu.
--==----==----==----==----==----==----==----==----==----==--
The Secret Story of
IRIS
Hari ini, MJ datang
terlambat ke arena basket. Dan di hari seperti itu, orang-orang yang pernah
mereka kalahkan, kembali datang dan mengajukan pertandingan ulang. Saat MJ
tiba, pertandingan telah berakhir dan Aum tidak ada di sana. Rekan yang lain
memberitahu MJ kalau tim yang kalah waktu itu menentang mereka dan kalah, tapi
mereka nggak terima dan bermain kotor hingga membuat Aum terluka.
MJ jelas marah dan
ingin menyerang para pengecut itu. Tapi, rekannya melarang karena ayah pengecut
itu adalah pemilik tempat ini dan mereka takut MJ akan dapat masalah. Ya udah,
MJ hanya meminta mereka melakukan pertandingan ulang.
“Sebelum kamu meminta
pertandingan ulang, pastikan kamu menemukan seseorang untuk bermain di timmu,”
ujar si pengecut.
“Besok di waktu yang
sama. Aku pasti akan menemukan seseorang.”
Lanjuuttt...
ReplyDelete