Sinopsis K-Drama : Tomorrow Episode 09 part 1

 

Sinopsis K-Drama : Tomorrow Episode 09 part 1


Joong Gil menemui Koo Ryeon untuk menanyakan, alasan kenapa di mimpi buruknya, ada Koo Ryeon? Seperti yang diketahui, setiap Malaikat Maut mengingat kehidupan masa lalu mereka, begitupun dia. Dan dia ingin tahu, apa di masa lalu Koo Ryeon, dia ada di sana?

“Tidak adak. Kehidupan masa laluku penuh dosa, jadi kita tidak mungkin bertemu satu sama lain di kehidupan masa lalu. Seperti katamu tadi, itu hanya mimpi buruk,” jawab Koo Ryeon.

“Benar. Itu hanya sebuah mimpi. Seharusnya, aku tak katakan apapun. Lupakan perkataanku barusan,” balas Joong Gil dan langsung pergi.

Hm, tapi, dari ekspresi Koo Ryeon, tampaknya dia berbohong.

Episode 7 : Suatu Hari Nanti, Karena Dirimu


Jun Woong memulai harinya hari ini dengan bermimpi indah. Dia bermimpi kalau dirinya sudah sehat dan berada di rumah bersama Ibu dan adiknya, Min Young. Seolah yang dialaminya dan pertemuannya dengan Ryung Gu dan Koo Ryeon hanyalah mimpi.



Sayang sekali, untuk bangun dari mimpi buruk itu, dia harus disadarkan oleh kenyataan. Wkwkwk. Dia kan mimpi lagi mencium pipi Ibunya dengan kerinduan, tapi karena mendengar suara Ryung Gu, jadi di mimpinya sosok Ibunya berubah menjadi Ryung Gu. Sialnya, pas bangun, Ryung Gu ada di hadapannya. Jun Woong kaget setengah mati.



Untuk melepas rasa rindu, Jun Woong pun pergi ke kedai tteokbokki Ibunya. Namun, saat dia sampai, toko itu tutup. Tertempel kertas pengumuman kalau kedai akan tutup sementara karena alasan pribadi. Pas sekali, adiknya, Min Young baru keluar dari kedai setelah mengambil beberapa barang. Min Young tidak mengenali Jun Woong, karena di matanya, penampilan Jun Woong seperti seorang ahjussi. Jun Woong pun berpura-pura menjadi pelanggan langganan di kedai itu dan mau tahu alasan mereka tutup. Min Young masih sedikit curiga, jadi dia hanya menjawab seperlunya kalau Ibunya sakit, makanya kedai di tutup.

Baru juga mau pergi, dia mendengan Min Young menerima telepon dan jadi tau kalau adiknya menjadi guru les privat untuk anak SMP. Jun Woong pun berbohong sedikit kalau dia juga lagi mencari guru privat untuk keponakannya yang SMP. Min Young langsung memperkenalkan diri dan menawarkan jasanya sebagai guru SMP. Dia punya waktu kapan saja karena sedang cuti kuliah. Jika ingin menggunakan jasanya, bisa mencarinya di aplikasi Guru Dekat Rumahmu dengan nama Choi Min Young. Ah, tapi rahasiakan ini dari Ibunya ya.


Setelah tahu Ibunya sakit, Jun Woong mau mencoba menemuinya dengan pergi ke rumah sakit dia di rawat. Mana tahu, Ibunya ada di sana menjaganya. Masalahnya, dia nggak bisa terlalu dekat dengan kamar rawat Ibunya karena bisa berakibat fatal pada rohnya maupun tubuh Fananya. Beruntunglah, dia bertemu dengan Ibunya di lorong. Sama seperti kebohongannya ke Min Young, dia juga berbohong ke Ibu kalau dia adalah langganan tteokbokki-nya. Biar nggak mencurigakan, dia juga berbohong kalau temannya di rawat di rumah sakit tersebut. Ibu akhirnya juga bercerita kalau putranya di tutup. Dan kedainya tutup karna putrinya terus mengoceh mengenai kesehatannya, jadi dia tutup sementara. Setelah berbincang sesaat, Ibu pamit karena dia harus memandikan putranya.



Setelah pertemuan itu, Jun Woong jadi merasa down. Rasanya, dia seperti menjadi beban untuk keluarganya. Namun, bekerja sebagai Malaikat Maut, tidak memberikannya waktu istirahat. Mereka sudah mendapatkan target baru lagi dengan tingkat energi negatif mencapai 99 persen. Ini adalah tingkat energi negatif tertinggi yang pernah mereka temui, setelah punya Jae Soo yang mencapai 98 persen. Ini kasus beresiko sangat tinggi. Untungnya, kasus kali ini, target lokasi bisa dilacak. Berbekkal GPS yang ada di aplikasi, mereka pun segera menuju ke posisi target. Tentu saja, Jun Woong meminta mereka melakukan teleportasi.  Dan seperti biasa, mereka tidak bisa melakukannya karena terlalu banyak CCTV di jalan.


Setelah berlari cukup jauh, mereka akhirnya sampai ke dekat titik sesuai GPS. Satu-satunya yang terlihat di sana, adalah seorang gadis di seberang jalan yang tiba-tiba melintas padahal ada banyak mobil berlalu lalang. Gadis itu adalah Choi Min Young, adik Jun Woong. Jun Woong sontak panik karena adiknya adalah target hari ini. Tanpa memedulikan keselamatan diri sendiri, dia langsung berlari menyeberangi jalan dan memeluk adiknya. Untunglah Ryung Gu dan Koo Ryeon menggunakan kekuatan mereka untuk menghentikan mobil. Mereka selamat.


Alasan Min Young melompat ke jalan, bukan untuk bunuh diri melainkan menyelamatkan seekor anjing. Dia pernah melihat anak anjing itu di dekat tempatnya memberikan les. Terus, tadi dia melihat anjing itu di tengah jalan, jadi, dia menyelamatkannya. Ah, ternyata Min Young masih mengenali Jun Woong sebagai pelanggan yang waktu itu datang ke kedai Ibunya. Setelah mendengarkan ceritanya, Jun Woong lega karena adiknya bukanlah tatget kasus kali ini, walau begitu, dia menasehatinya untuk memikirkan keselamatan diri sendiri juga. Min Young menyadari kesalahannya karena dia melakukan hal tadi tanpa memikirkannya. Btw, sekarang dia mau minta tolong untuk mereka menjaga anak anjing tersebut. Dia menyelamatkan anak anjing itu, tapi tidak bisa membawanya.

“Kami akan mengurusnya,” ujar Koo Ryeon.

Min Young berterimakasih atas bantuan mereka dan memberikan anjing itu ke Koo Ryeon. Dia juga memberitahu kalau anjing itu bernama Kong. Itu yang tertulis di kalung yang dikenakan anjng tersebut.


Setelah Min Young pergi, Jun Woong baru memberitahu kalau Min Young adalah adiknya pada Koo Ryeon. Koo Ryeon nggak begitu terkejut karena sifat Min Young sama seperti Jun Woong, melakukan sesuatu tanpa pikir panjang. Dan sekarang, mereka juga sudah menemukan target mereka. Target mereka dalam kasus bunuh diri kali ini adalah anjing tersebut, Kong. Baik Ryung Gu maupun Jun Woong sama-sama kaget. Mereka baru tahu kalau anjing bisa menjadi target mereka, karena selama ini hanya manusia.

“Sama seperti manusia, pasti ada alasannya ia ingin bunuh diri. Kita harus temukan alasannya dan selamatkan ia. Tidak terkecuali binatang,” perintah Koo Ryeon. “Pemiliknya pasti sedang mencarinya.”


Dan karena itu, mereka berpencar ke klinik hewan terdekat untuk mencari pemilik Kong. Hm, karna aku nggak pernah punya peliharaan, jadi aku kurang paham. Tapi, mereka pergi ke klinik terus memberitahu nama Kong dan petugas klinik mencarinya di database klinik mereka. Nanti keluar deh daftar nama binatang bernama Kong yang pernah berobat di sana. Setelah mencari ke sana kemari,mereka nggak berhasil menemukan pemilik Kong.


Di klinik terakhir, dokter yang berjaga memberitahu pendapatnya kalau Kong pasti anjing peliharaan karena dia memakai kalung nama. Ada kemungkinan, pemiliknya kehilangan Kong. Jika Kong anjing hilang, mungkin hilang di dekat rumahnya. Anjing biasanya mencari jalan ke dekat rumah mereka. Dan dia merasa, Kong bukan anjing di sekitar sini. Dia juga menawarkan untuk memeriksa kondisi Kong. Sebenarnya, ada kemungkinan lain, bisa jadi Kong ditelantarkan.


Dokter sudah memeriksa kondisi Kong. Berbeda dengan penampilannya yang mungil dan menggemaskan, Kong sebenarnya udah berusia sekitar 13 tahun. Dan dilihat dari noda air matanya, mungkin Kong sudah sekitar tiga pekan berada di jalanan. Yang menjadi masalah adalah kesehatan Kong. Kondisi tubuhnya sangat buruk. Sepertinya, waktu Kong tidak lagi banyak. Mereka harus mempersiapkan diri.

Setelah tau kondisi Kong, Jun Woong seperti biasa, mulai marah-marah. Dia belum tahu fakta sebenarnya, tapi sudah berspekulasi kalau Kong pasti di buang karena sakit.  Dia ingin pemilik Kong dihukum di Neraka. Seperti tahu apa yang dikatakan Jun Woong, Kong mulai menggeram dan menggongong. Dia nggak terima pemiliknya di sumpai seperti itu.


Mereka sudah tidak punya banyak waktu dan petunjuk, jadi Koo Ryeon memerintahkan Jun Woong untuk pergi ke tim penyunting. Umur Kong udah nggak panjang, jadi tim penyunting pasti sudah mempersiapkan video kilas balik Kong. Pergi dan mintalah video tersebut. Jun Woong kan juga pernah bekerja di sana. Nggak buang waktu, dia pun ke sana. Untunglah semuanya lancar dan dia mendapatkan video kilas balik milik Kong.


Dari video tersebut, kita bisa melihat banyak hal. Di pertemuan pertama Kong dengan pemiliknya, dia bukanlah anjing yang diadopsi. Saat itu, Ibu Kong mati tertabrak mobil di jalanan. Dan kemudian, seorang anak lelaki dan Ibunya lewat dan menemukannya yang berada di sebelah Ibunya yang meninggal sedang menangis. Ibu anak itu langsung menelpon ambulans agar menolong Ibu anjing tersebut sementara anaknya menggendong Kong. Sayangnya, Ibu Kong tidak bisa diselamatkan. Meski begitu, Kong bertemu dengan orang baik.


Anak lelaki itu membawa Kong ke rumahnya dan membesarkannya. Dia juga memberikan nama ‘Kong’ padanya karena matanya seperti kacang. Nama anak itu adalah Kim Hun. Setiap hari, Hun selalu mengajak Kong bermain. Setiap kali dia membuat kesalahan dan dihukum, Kong juga akan berdiri di dekatnya dan menemaninya di hukum. Suatu hari, saat Hun membawa jalan-jalan Kong, Kong jatuh cinta pada seekor anjing betina yang sedang jalan-jalan dengan pemiliknya. Saking sukanya, Kong sampai lari mengejar anjing itu padahal jalanan sedang ramai dengan mobil. Khawatir karena Kong tiba-tiba kabur, Hun berlari mengejarnya hingga tertabrak mobil.



Tabrakan tersebut membuat Hun harus mendapat jahitan di lengan kanannya. Kong merasa amat bersalah, tapi Hun tidak marah sama sekali dan malah bilang kalau itu adalah luka kehormatan. Hubungan Kong dan Hun semakin erat. Hingga dewasa, Hun selalu mengajak Kong untuk jalan-jalan. Hun juga membuat tatto di lengan kanannya untuk menutupi bekas luka jahitan yang diterimanya saat masih kecil. Kong terlihat benar-benar sangat amat bahagia dan menyanyangi majikannya tersebut.


Namun, ingatlah sebuah hubungan tidak akan berlanjut seperti itu selamanya.  Hun yang sudah dewasapun, tidak bisa hanya terus bermain-main seperti dulu. Dia punya pacar. Dia punya pekerjaan. Dia juga punya kehidupan sosialnya. Hal-hal itu membuat Hun menjadi jarang bermain dengan Kong. Terkadang, saat Kong mengajaknya bermain, dia menyuruhnya pergi karena butuh istirahat setelah lelah bekerja.


Walau sibuk, Hun tetap membawa Kong untuk check-up. Namun, hasil kesehatan Kong kali ini kurang baik. Tidak, buruk. Ada tumor ditemukan di ginjal Kong dan sudah menyebar ke organ lain. Meskipun di operasi, mereka tidak bisa menjamin kondisi Kong karena ia sudah cukup tua. Kong mengerti yang disampaikan dokter dan ikut merasa sedih. Uang untuk operasinya tidak murah dan dia melihat Hun menelepon untuk mencari biaya operasi. Seolah tidak ingin Kong mendengar apa yang dikatakannya, Hun menutup pintu kamarnya.

Video kemudian beralih memperlihatkan Kong yang sudah berada di jalanan. Saat hujan turun, dia akan bersembunyi di bawah seluncuran untuk melindungi dari air hujan (kasihan).



Video itu membuat Jun Woong merasa sedih. Video itu hanya berisi potongan-potongan hidup Kong dan Jun Woong menyimpulkan kalau Kong di telantarkan oleh pemiliknya karena sudah tua dan sakit. Koo Ryeon tidak berkata banyak. Dia hanya menyuruh Jun Woong ke rumah sakit hewan karena dia akan menitipkan Kong di sana. Ryung Gu juga sudah berkeliling di sekitar sana dan nggak menemukan satupun pamflet yang mencari anjing hilang. Dia jadi menduga kalau Kong memang dibuang.

“Itu sebabnya kau ingin mati?  Sayang sekali. Aku Malaikat Maut yang menyelamatkan nyawa. Jadi, ini tak akan berjalan seperti keinginanmu,” ujar Koo Ryeon pada Kong.

--


Seperti yang sudah diintruksikan, Jun Woong menjaga Kong. Sambil menjaga, dia terus saja ngedumel mengenai pemilik Kong. Dan setiap kali mendegarnya, Kong akan menggeram marah. Ia nggak terima pemiliknya dibicarakan buruk. Melihat reaksinya yang begitu agresif pada pemilik yang sudah membuangnya, Jun Woong jadi curiga. Dia langsung menelepon Koo Ryeon dan memberitahu dugaannya kalau Kong mungkin kabur dari rumah. Dia menyarankan untuk mencoba mencari di komunitas online hewan, mungkin saja ada yang mencari Kong. Petunjuk lain yang dimiliknya, majikan Kong mempunyai tatto yang menutupi luka di lengan kanannya. Berbekal petunjuk dari Jun Woong, Ryung Gu berhasil menemukannya. Benar, ada orang yang mencari Kong sejak tiga minggu lalu dan memiliki tatto di tangan kanannya. Kong bukan ditelantarkan oleh pemiliknya, tapi dia lah yang kabur.

--


Memang benar, Kim Hun tidak membuang Kong. Dia malah sangat mengkhawatirkan Kong yang sekarang keberadaannya tidak tahu ada dimana. Kekhawatiran itu terbawa hingga ke kerjaan. Hun bekerja sebagai ilustrator dan kebetulan projectnya kali ini adalah membuat ilustrator anjing untuk café anjing. Saat menggambar anjing, Hun tidak bisa menahan diri untuk menangis karena teringat akan Kong. Rekannya yang melihatnya seperti itu, jadi merasa khawatir dan menanyakan keadaannya. Tapi saat tahu kalau Hun menangis karena anjingnya yang hilang, rekannya langsung meremehkan kekhawatirannya dan merasa Hun hanya membesar-besarkan masalah.



Hun benar-benar mencintai Kong, meskipun dia hanyalah anjing. Dan sekarang, dia merasa amat bersalah karena tidak lebih sering menemani Kong. Seolah keajaiban, seseorang tiba-tiba mengirim pesan yang isinya kalau dia tahu dimana Kong. Begitu menerima pesan tersebut, tanpa bertukar pakaian, Hun langsung berlari menuju café yang dberitahu oleh si pengirim pesan.



Yang menunggunya di sana adalah Koo Ryeon dan Ryung Gu. Saat tidak melihat Kong di sana, Hun menjadi amat marah. Dia merasa di permainkan.

“Apa bagi kalian ini menyenangkan? Aku datang meski tahu ia mungkin tak di sini dan ini hanya tipuan. Tahukah yang kurasakan saat datang kemari?” marah Hun.

Rasa marah itu hilang saat Koo Ryeon menunjukkan foto Jun Woong bersama Kong. Kong benar-benar bersama mereka.

“Aku akan langsung ke intinya. Kong mencoba bunuh diri. Kong berlari ke tengah jalan saat kami menemukannya.”


“Apa maksudmu? Siapa kalian?”

“Tato yang ada di lenganmu. Kau membuatnya untuk menutupi bekas luka waktu menyelamatkan Kong saat kau kecil, 'kan? Kami mengetahuinya dari Kong. Maaf, tapi hanya itu yang bisa kami ceritakan. Sekarang, Kong bersama rekan kami agar ia tidak bertindak gegabah.”

“Pembohong. Ini tidak masuk akal…”

“Kau tahu Kong tidak punya banyak waktu, 'kan? Percayalah pada kami dahulu jika ingin menemukan Kong. Awalnya kukira kau menelantarkan Kong karena ia sakit.”


“Apa maksudmu menelantarkan? Ia keluar saat pintu terbuka sebentar. Ini salahku. Aku tak tahu ia akan keluar.”

“Ternyata benar. Ia kabur dari rumah. Kami menemukannya agak jauh dari rumah. Menurutmu kenapa ia begitu? Kenapa ia memilih pergi dari rumah dan mencoba bunuh diri?” tanya Koo Ryeon.

Hun awalnya tidak percaya, namun, sebuah pemikiran datang ke benaknya. Mengenai alasan Kong melakukan itu.

--


Jun Woong sedang bersama dengan Kong di café lain. Dia sedikit mengerti alasan Kong pergi dari rumah. Karena dia juga merasakan hal yang sama saat melihat Ibu dan adiknya kesulitan karena dirinya. Dia merasa menjadi beban. Dia merasa bersalah karena keluarganya mengalami kesulitan karena dirinya dan tidak ada yang bisa dia lakukan. Jadi, dia bisa memahami Kong. Kong pasti tidak mau menjadi beban sampai berpikir akan lebih baik jika ia mati. Benar kan?


Dari ekspresi Kong, sepertinya tebakan Jun Woong benar. Waktu itu, meski Hun menutup pintu, dia masih bisa mendengar obrolannya dari luar. Hun tetap ingin dia di operasi meskipun mungkin resikonya kecil. Dia bilang ke orang ditelepon, kalau dia tidak bisa melihat Kong mati di depannya. Jika itu terjadi, dia mungkin bisa gila. Dia juga akan mati bersama Kong.

Cinta pemiliknya yang begitu besar pada dirinya, membuat Kong semakin merasa bersalah. Makanya, ketika ada celah, dia kabur dari apartemen dan berlari sejauh mungkin.

Post a Comment

Previous Post Next Post