Sinopsis K-Drama : Tomorrow Episode 16 part 2
Beberapa pekan kemudian,
Cho Hui sudah membaik dan menjadi lebih ceria.
Hubungan Cho Hui dan Jun Woong juga semakin akrab. Saking akrabnya, Cho Hui
sampai bsa bertanya apakah Jun Woong Malaikat Maut juga atau bukan. Dan Jun
Woong dengan gamblang menjawab kalau dia hanyalah si ‘separuh.’ Tidk mati juga
tidak hidup. Tubuh aslinya sedang koma di rumah sakit.
Untuk hari ini, Jun Woong berniat memasa untuk
Cho Hui. Ryung Gu yang baru saja tiba, udah panik saat melihat Cho Hui mencoba
masakan Jun Woong. Nggak di sangka, masakan Jun Woong ternyata nggak seburuk
yang mereka duga selama ini. Masakannya masih layak kok untuk di konsumsi.
Selesai makan-makan, Ryung Gu dan Ryeon
menyerahkan setumpuk berkas dokumen untuk Cho Hui. Semua berkas itu dibuat oleh
fans Cho Hui di alam baka. Mereka yang di alam baka, sangat marah mendengar apa
yang terjadi pada Cho Hui sehingga mengumpulka bukti untuk menuntut Seol In U
dan Park Song I. Bukan hanya menuntut, mereka yang dulunya hakim, jaksa maupun
pengacara dulunya, juga membantu menuliskan surat gugatan.
Dengan semua bukti yang ada, mereka
menyebarkannya ke reporter agar In U tidak bisa lagi berkarir. Agency In U juga
sudah menyerah menutupi semua skandalnya dan mengeluarkan In U dari agency
mereka. Saat tahu karirinya hancur, In U langsung histeris, nggak terima. Tapi,
yah percuma saja.
Untuk para perundung Cho Hui di dunia maya,
semuanya dikumpulkan di Ruang Putih. Di dalamnya tidak ada pintu, maupun
jendela. Yang ada hanyalah perangkat komputer. Di sana, mereka seperti
menjalani hukuman militer. Semuanya baur bisa bebas jika mereka menghapus semua
komentar jahat yang sudah mereka tuliskan selama ini. Jika ada yang protes,
mereka boleh memilih, dipukuli sebanyak komentar yang mereka tuliskan, yang
mencapai ratusan ribu. Ketakutan, semua memilih untuk menghapus
komentar-komentar itu.
Khusus untuk Billy, youtuber dengan konten
gosip, dia diperintahkan untuk menghapus semua video gosip palsunya dan juga
video-video yang menampilkan sosok Ryeon, termasuk komentar-komentar mengenai
Ryeon.
Intinya, semua yang menyaktii Cho Hui sudah
mendapatkan hukumannya di Dunia Fana dan akan diadili lagi nanti setelah
meninggal.
“Terima kasih banyak. Namun, aku masih merasa
cemas. Mungkin tak ada lagi tempat untukku ketika aku kembali,” ujar Cho Hui.
“Jadikan ini kesempatan menghilangkan penat. “
“Aku tak suka dihina tanpa alasan dan
membuatku ingin berhenti, tapi… Meski ironis, tapi aku tak ingin berakhir seperti
matahari terbenam…”
“Apa salahnya matahari terbenam? Setiap hari,
tak terhitung banyaknya orang yang menyaksikan dan mengaguminya. Bersinarlah
sebaik mungkin dan ketika saatnya tiba, terbenamlah dengan indah. Semua orang
akan mengingat momenmu dan akan bersamamu sampai akhir. Kau bahkan memiliki
penggemar yang menyemangatimu dari Alam Baka,” nasehati Ryeon.
Setelah mendengar nasehat itu, energi negatif
Cho Hui pun turun hingga 26 persen. Dia sudah mendapatkan kembali semangat
hidupnya.
--
Urusan Cho Hui sudah selesai dan kini Ryeon
pergi menemui Joong Gil yang sedang menjanali hukumannya. Kali ini, mereka bisa
bicara dari hati ke hati karena Joong Gil sudah ingat kehidupan masa lalunya
dengan Ryeon.
“Meskipun kita pernah menikah, takdir antara
kita telah terputus. Kalaupun masih ada rasa yang tertinggal, apa yang bisa
kita bicarakan… setelah ratusan tahun berlalu?”
“Ya. Kau benar. Saat aku pergi
menyelamatkanmu, itu bukan karena perasaanku padamu. Namun karena harga diriku.
Harga diri yang membuatku tak memahamimu dan membuatku melakukan hal bodoh
itu,” ujar Joong Gil.
“Terima kasih sudah mengatakan itu.”
--
Semua masalah sudah selesai dengan baik.
Kaisar Giok pun akhirnya bisa bercerita ke Ryeon kalau dia bisa merasakan Dae
Su berusaha mengambil posisinya dengan memanfaatkan tim MR. Namun, Kaisar Giok
yang pintar sudah menduganya hingga menggunakan caranya ‘menghasut’ Jun Woong
agar meminta bantuan ke Joong Gil. Dan semua berakhir dengan sangat baik.
Ryeon juga akhirnya sadar, mengenai orang yang
harus diselamatkannya. Orang itu bukanlah Cho Hui atau siapapun, melainkan
dirinya sendiri. Selama ini, Ryeon selalu terjebak dengan masa lalunya. Rasa
sakit di masa lalunya, membuatnya ingin menghilang daripada bereinkarnasi. Dan
ucapan Jun Woong lah yang menyadarkannya. Tidak ada yang bisa menyelematkan
diri kita kecuali diri kita sendiri.
Karena Ryeon sudah menyelesaikan tugasnya,
Kaisar Giok menanyakan, apa yang diinginkan oleh Ryeon sekarang.
“Membuat Tim Manajemen Risiko menjadi tim
tetap, bukan lagi tim sementara. Lalu, renovasi kantor kami sesuai dengan gaya
masa kini.”
“Bukan masalah.”
“Tolong naikkan jabatan Pak Lim menjadi
manajer.”
“Namun, usianya masih muda…”
“Dia sudah bekerja dengan keras dan layak naik
jabatan.”
“Bukan begitu, maksudku… Begini, sistem
senioritas Jumadeung sangat ketat…”
“Dan satu hal lagi. Aku butuh tambahan
anggota. Kami bertiga sudah sangat kewalahan.”
“Kurasa anggota timmu akan kembali menjadi dua
anggota. Choi Jun-woong. Kontraknya hampir habis dan dia bekerja dengan baik, jadi,
aku berencana memulangkannya lebih cepat,” beritahu Kaisar Giok.
Berita kalau Jun Woong akan kembali, membuat
Ryeon dan Ryung Gu sedikit sedih, tapi sebenarnya itu kabar bahagia. saat
mereka menyampaikannya ke Jun Woong, Jun Woong juga kelihatan sedikit sedih
harus berpisah dengan mereka, namun, tetap ini kabar bahagia karena dia akan
hidup kembali. Dia ingin mereka mengadakan pesta perpisahan, tapi sama seperti
kedatangannya yang begitu tiba-tiba, kepulangannya pun juga tiba-tiba. Sebelum
berpisah, Ryeon dan Ryung Gu memuji kinerja Jun Woong selama ini yang baik.
Dan begitulah masa magang Jun Woong di
Jumadeung berakhir.
Dia kembali ke tubuhnya di Dunia Fana tanpa
ingatan mengenai apa yang dialaminya selama beberapa bulan belakangan ini. Saat dia sadar, Ibu dan adiknya menangis
bahagia. Setelah sadar, sesuai apa yang di janjikan Kaisar Giok padanya, dia
dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Kini, dia bukan lagi pengangguran tapi
pekerja kantoran. Sifatnya yang supel membuatnya mudah akrab dengan orang-orang
sekitar.
Namun, dunia kerja itu keras. Di tempatnya
bekerja, ada seorang karyawan pria yang cukup terkucilkan dan sering dimarahi
oleh atasan. Jun Woong sedikit merasa kasihan padanya. Dan benar saja, orang
itu berniat bunuh diri di malam hari dengan melompat dari atap gedung
perusahaan. Untung Jun Woong melihatnya
dan mencegahnya. Sepertinya, pengalaman kerja di Jumadeung tertinggal
ditubuhnya meskipun dia nggak mengingat.
Padahal, Ryung Gu dan Ryeon sudah ke sana
untuk menyelamatkan pria itu tapi malah keduluan sama Jun Woong. Joong Gil yang
sudah menyelesaikan hukumannya juga sudah kembali menjadi manager tim pengawal
dan mampir ke sana. Jun Woong jelas heran melihat ada beberapa orang dengan penampilan
nyentrik di kantor gedungnya. Saat dia bertanya siapa mereka, Ryeon menjawab
kalau mereka adalah atasan lama Jun Woong. Dia juga menambahkan kalau Jun Woong
akan mengerti setelah mati. Jun Woong jelas makin bingung dan merasa kalau
mereka mempermainkannya. Bukannya
menjelaskan, mereka malah menyuruh Jun Woong menunuggu hingga 50tahun
lagi.
“Siapa kalian sebenarnya?” teriak Jun Woong.
“Kami? Malaikat Maut,” jawab Ryeon.
=-T O M O R R O W-=