Sinopsis K-Drama
: Doctor Lawyer Episode 01 part 1
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI
ADALAH FIKTIF
Scene
dimulai dengan memperlihatkan demo dari dua kelompok masyarakat di depan sebuah
gedung persidangan. Kelompok pertama adalah para masyarakat yang menuntut
mencabut hak medis dari Banseok University Medical Center. Sementara kelompok
masyarakat yang lain adalah mereka yang menyuarakan penyelidikan memaksa yang
dialami dokter.
Apa
yang sebenarnya terjadi?
Di
dalam gedung persidangan sedang diadakan sidang untuk kasus kelalaian medis rumah
sakit universitas Banseok. Seorang anak tujuh tahun bernama Hojun yang dibawa
ke UGD karena rabdomiolisis meninggal akibat gagal ginjal akut lantaran
perawatan buruk dari dokter. Kasus ini berkembang menjadi konflik antara
kelompok sipil dan asosiasi medis yang makin intens atas pengesahan “UU Hojun”
yang akan memperkuat hukuman pidana untuk malapraktik meedis. Dokter yang
menjadi terdakwa dalam kasus ini, Park Ki Tae, yang mulanya berulang kali
menyangkal tuduhan, dikabarkan telah mengakui tuduhan atas perawatan medisnya
yang buruk di persidangan hari ini. Jaska Geum Seok Yeong dari Departemen
Kejahatan Medis, Kantor Kejaksaan Pusat Seoul, menuntut Dokter Park untuk
hukuman dua tahun penjara atas kelalaian kerja dan pelanggaran hukum medis.
Sementara itu, Direktur sekaligus Ketua Yayasan Banseok University Medical
Center, Goo Jin Ki, kemungkinan akan menggantikan mantan Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan, Lee Giljae, yang baru-baru ini mengundurkan diri atas tuduhan
suap. Hal ini membuat kasus ini semakin menjadi kontroversi. Karena kasus ini
menyangkut kepentingan masyarakat, beberapa orang memprediksi hasil sidang bisa
memengaruhi penunjukan kandidat.
Sama
seperti yang disampaikan oleh reporter mengenai kasus ini, Goo Jin Ki sekarang
sedang dilanda kecemasan. Hasil dari
persidangan ini akan menentukan bagaimana perjalanan karirnya, selanjutnya.
Tidak hanya dia yang cemas, tapi putranya, Goo Hyun Sung, juga merasakan
kecemasan yang sama.
Di
ruang persidangan, terdakwa, dr. Park Ki Tae yang sudah mengakui tuduhan yang dituduhkan kepadanya, sedang menunggu
pembacaan putusan. Namun, belum selesai putusan dibacakan oleh hakim, mendadak
saja dia mengalami kesulitan bernapas yang berimbas dengan kehilangan
kesadaran. Persidangan yang awalnya berjalan kondunsif pun menjadi diliputi kepanikan,
apalagi saat petugas medis menyampaikan bahwa dia tidak mendengar detak jantung
dr. Park. Alat defibrilator pun segera di bawa untuk menyelematkan dr. Park.
Para reporter yang ada di ruang persidangan segera menulis laporan kepada
masing-masing stasiun mereka untuk melaporkan apa yang terjadi di dalam ruang
sidang.
Pertolongan
pertama diberikan secepat mungkin. Sialnya, alat defibrilator malah tidak
berfungsi sama sekali. Ambulans sudah dipanggil, tapi belum juga tiba. Ditengah
situasi yang intens tersebut, seorang pria memasuki ruang sidang dengan
kopernya. Kedatangan pria tersebut mengejutkan jaksa penuntut, Geum Seok Young.
Dia mengenali pria yang masuk tersebut dan mempertanyakan keberadaannya disana.
Dia juga mencegah pria tersebut, Han Yi Han, untuk melakukan pertolongan
pertama kepada dr. Park dikarenakan izin medis Park Yi Han sudah dicabut. Tidak
mempedulikan larangan Seok Young, Yi Han tetap melakukan pertolongan pertama
sembari memperkenalkan dirinya sebagai pengacara dr. Park.
Dengan
cepat, Yi Han menyuntikan sesuatu ke leher dr. Park yang langsung membuat
jantungnya kembali berdetak. Dari dalam kopernya, dia juga mengeluarkan
stetoskop dan mulai memeriksa keadaan dr. Park. Setelah mendiagnosis, dia mulai
melakukan operasi kecil untuk menyelamatkan nyawa dr. Park. Tangannya sangat
cekatan. Di dalam kopernya juga ada berbagai peralatan medis yang dibutuhkan,
mulai dari sarung tangan, alkohol hingga pisau bedah. Kemampuannya sebagai
dokter sangat hebat.
Ruang sidang seperti ruang operasi.
Itu bisa mengakhiri hidup atau memberikan awal yang baru.
5 tahun yang lalu,
Han
Yi Han bekerja sebagai dokter Torakoplastik di rumah sakit Banseok.
Kemampuannya sebagai dokter ahli bedah Torakoplastik sangat hebat dan diakui
oleh rekan-rekan sejawatnya. Meskipun mempunyai kemampuan yang begitu hebat, Yi
Han tidak sombong dan rendah hati. Dia juga pekerja keras dan sangat peduli
dengan pasiennya.
Salah
satu pasien yang paling dipedulikannya adalah Geum Seok Ju yang sudah lama
dirawat di rumah sakit dan masih menunggu donor jantung. Geum Seok Ju bukan
sekedar pasien, tapi juga keluarga baginya. Seok Ju adalah adik dari Geum Seok
Yong, kekasihnya. Dan hari ini, adalah hari ujian Seok Ju. Dia mengikuti ujian
di kamar rumah sakitnya dengan penjagaan ketat dari petugas ujian dan seorang
polisi yang berjaga di depan pintu. Ini untuk memastikan bahwa ujian dilakukan
secara jujur.
Baru
juga Seok Ju menyelesaikan ujiannya dan menunggu kedatangan Seok Yong, Yi Han
malah mendapat telepon dari Seok Yong yang memintanya untuk melakukan operasi.
Sekarang, dia sedang di ambulans yang menuju ke rumah sakit Banseok bersama
seorang pasien yang mengalami luka tikam di dada. Tidak buang waktu, Yi Han
meminta Seok Yong melakukan video call agar dia bisa melihat kondisi pasien dan
memberikan arahan mengenai apa yang harus dilakukan sebagai pertolongan
pertama. Dan begitu pasien tiba, Yi Han langsung mengarahkannya ke ruang
operasi sembari meminta keterangan mengenai pasien. Seok Yong yang menjelaskan
kalau pasien adalah orang yang dipanggil untuk penyelidikan, namun, saat mau
diselidiki, pasien mendadak melukai diri sendiri dengan pisau. Setelah tahu
yang terjadi, Yi Han memerintahkan Seok Yong untuk segera menelepon wali pasien
karena mereka akan mengoperasinya sekarang.
Operasi
kal ini kelihatannya sulit karena dokter yang membantu Yi Han, mengeluhkan dan
meragukan bahwa operasi ini bisa berhasil. Meski diragukan oleh rekannya, dr.
Park Ki Tae, Yi Han tetap fokus dan berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelamatkan pasien dengan stock kantong darah yang terbatas. Meski ditengah
operasi sempat terjadi pendarahan, Yi Han tetap tenang dan menemukan solusi
yang dapat menghentikan pendarahan. Berkat ketenangan, kelincahan tangan dan
tekadnya untuk menyelamatkan pasien, pasien pun dapat diselamatkan.
Sementara
itu, di saat yang sama, di sebuah ruang operasi VIP, sedang dilakukan operasi
bedah jantung oleh dokter Goo Hyun Sung.
Operasi itu di pantau langsung oleh
ayahnya, Goo Jin Ki, melalui ruang pemantauan. Berbeda dengan Yi Han yang
berusaha untuk tetap tenang selama operasi meskipun terjadi pendarahan, Hyun
Sung malah emosian. Darah pasien yang dioperasinya tiba-tiba menciprati tubuh
dan kacamatanya, sehingga perawat bergegas untuk membersihkan kacamatanya.
Namun, dia malah mendapat bentakan dari Hyun Sung karena dianggap menghalangi
pandangan. Setelah itu, Hyun Sung juga gagal menghentikan pendarahan dan
semakin panik. Kondisi vital pasien juga menurun dan dia mulai meneriaki
rekannya.
Melihat
kondisi yang kacau ini, Jin Ki langsung menelpon seseorang. Disaat yang sama,
operasi Yi Han baru saja selesai dan mereka tinggal melakukan operasi penutupan
dada. Tepat saat itu, terdengar suara ponsel berbunyi. Begitu mendengar suara
tersebut, Yi Han langsung mengarahkan dr. Park untuk mengambil alih operasi
penutupan dada, sementara dia bergegas pergi. Diluar ruang operasi, Seok Yong
suadh menunggunya dan ingin tahu hasil operasi. Yi Han memberitahu kalau operasinya
lancar dan dokter sedang menutup dada. Dia menyuruh Seok Yong tidak khawatir
karena dr. Park ada di dalam dan dia harus pergi karena ada operasi darurat
lainnya.
Operasi
darurat yang harus dilakukan oleh Yi Han adalah mengambil alih operasi yang
sedang dilakukan Hyun Sung sekarang. Untuk menuju ruang operasi tersebut, dia
menaiki lift yang didalamnya terdapat tombol rahasia tersembunyi dibalik
pegangan lift, dimana jika ditekan, lift akan menuju ke ruang operasi VIP.
Ruang operasi VIP tersebut disebut dengan Banseokwon. Sambil berlari menuju ke
sana, Yi Han bergumam kalau Hyun Sung pasti membuat masalah lagi.
Memang
benar. Hyun Sung sudah kehilangan ketenangannya. Tangannya mengalami tremor.
Dia juga nggak tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan pasien padahal
dia adalah dokter utama dan semua orang menunggu instruksi. Padahal perawat
sudah memberitahu kalau pasien akan mengalami gagal jantung, tapi Hyun Sung
malah mau meninggalkan ruang operasi. Untunglah disaat – saat kritis tersebut,
Yi Han tiba. Dia langsung memakai jubah operasi dengan dibantu perawat dan
menanyakan kondisi pasien. Dengan tenang, dia memimpin operasi, sementara Hyun
Sung mundur ke belakang dan hanya berdiri di sana. Kepala perawat menyampaikan
bahwa mereka melakukan operasi cangkok pirau arteri koroner dan Hyun Sung pasti
merobek pembuluh lain. Yi Han mendengarkan dengan tenang dan tetap fokus dengan
operasinya.
Hanya
butuh waktu singkat bagi Yi Han untuk menghentikan pendarahan dan memperbaiki
semua kesalahan operasi yang dilakukan Hyun Sung. Berkat bantuannya, kondisi
vital pasien kembali normal dan pasien selamat. Jin Ki yang memantau operasi
tersebut, semakin kagum dengan kehebatan Yi Han dan menjulukinya monster.
Begitu
operasi selesai, seorang perawat dengan antusias langsung memuji kehebatan Yi
Han. Baru juga mengatakan sebaris kalimat, para rekannya langsung melotot
padanya. Suasana menjadi hening. Yi Han juga nggak begitu ingin pujian dan
pamit pergi keluar. Begitu Yi Han keluar, semua yang ada di ruang operasi kembali
bersikap seperti Hyun Sung lah yang melakukan operasi dari awal hingga akhir.
Seolah, tidak pernah ada dokter lain yang membantu.
Dan
memang itu sudah menjadi hal biasa. Buktinya, begitu operasi penutupan dada
selesai, perawat yang tadi memuji Yi Han, langsung dimarahi habis-habisan sama
dokter yang membantu operasi Hyun Sung. Pasien yang mereka operasi tadi adalah
ayah mertua pimpinan Komite Kesehatan dan Kesejahteraan, yang merupakan pasien
VIP terpenting rumah sakit mereka. Makanya, operasinya diserahkan kepada putra
direktur rumah sakit mereka. Yang artinya, tidak ada yang boleh tahu kalau
operasi dilakukan oleh Yi Han. Yi Han hanyalah dokter hantu untuk Hyun Sung.
Jadi, jangan berani mereka memuji Yi Han dihadapan Hyun Sung. Ingatlah, kalau
Yi Han tidak pernah menginjakan kaki di ruangan ini. Yang melakukan operasi
dari awal hingga akhir adalah Hyun Sung!
--
Setelah
menyelesaikan operasinya, Yi Han menuju ke ruang rawat Seok Ju. Seok Ju akan
melakukan ujian Sejarah Korea dan Ilmu Sosial. Seok Young juga sudah ada di
sana dari tadi dan menunggu dengan cemas diluar. Di dalam ruang rawatnya, Seok
Ju terlihat menahan sakit. Waktu tinggal tiga menit lagi, namun, dia malah
meminta kertas ujian baru karena tidak sengaja merusak kertas ujiannya. Pengawas
yang bertugas udah panik karena kondisi Seok Ju terlihat tidak baik, tapi Seok
Ju menyakinkan kalau dia baik-baik saja. Dia tetap ingin menyelesaikan ujiannya
hingga akhir. Seok Young dan Yi Han sudah panik dan mau menerobos masuk untuk
memeriksa kondisinya, tapi Seok Ju berteriak meminta mereka tidak masuk. Jika
mereka masuk sekarang, ujiannya tidak akan dihitung. Pengawas juga panik tapi
Seok Ju terus bilang kalau dia baik-baik saja.
Dan
beruntunglah, Seok Ju bisa menyelesaikan ujiannya hingga akhir. Dan kondisinya
tidak dalam kondisi buruk. Karena ujian sudah selesai, Seok Ju dan Seok Young
memeriksa jawaban untuk ujian Matematika yang tadi pagi dilaluinya. Dan
hasilnya, jawabannya benar semua. Keduanya tentu riang. Dia lulus. Seok Ju
sangat amat senang karna mimpinya adalah kuliah kedokteran di Universitas
Banseok dan mengobati pasien dengan masalah jantung sepertinya. Dia ingin
menjadi dokter bedah torakoplastik terbaik seperti Yi Han!
Seolah
kebahagiaan hari ini masih belum cukup, selanjutnya Seok Young dikabari sama Yi
Han kalau mereka sudah mendapatkan donor jantung untuk Seok Ju. Operasinya akan
dilakukan tiga hari lagi karena keluarga pendonor ada diluar negeri. Tentu
saja, kabar donor ini sangat membahagiakan bagi Seok Young. Ini artinya,
adiknya akan bisa bersekolah dan berteman seperti anak-anak lainnya. Ditambah
lagi, Yi Han berjanji akan membuat Seok Ju menjadi sehat dan siap memulai
semesternya di Universitas Banseok pada bulan Maret. Setelah itu, dia akan
menikahi Seok Young. Dia melamar Seok Young.
--
Esok
harinya,
Dilakukan
RUPS Rumah Sakit Banseok. Para direktur membahas mengenai defisti 130 miliar
won selama tiga tahu terakhir yang dialami rumah sakit Banseok. Mereka juga
mengungkit dana cadangan 200 miliar won yang dihabiskan Jin Ki untuk mendirikan
pusat penelitian dan pengembangan global.
Bagi para direktur, Jin Ki menghamburkan uang. Tapi, menurut Jin Ki,
yang dilakukannya adalah investasi untuk masa depan. Dia akan menjadikan RM Banseok
menjadi perusahaan layanan kesehatan global daripada sekedar rumah sakit umum. Direktur
Jang Yoon Tae tidak setuju dengan rencananya karena baginya, rumah sakit hanya
boleh fokus merawat pasien. Satu-satunya
yang mendukung Jin Ki hanyalah isterinya yang merupakan Pimpinan rumah sakit
Banseok, Jang Jun Ok.
Dari
pembahasan mengenai dana yang terlalu banyak dihabiskan, Yoon Tae mulai
menyerang Jun Ok dan Jin Ki. Jun Ok adalah adiknya sehingga dia nggak
menunjukkan rasa hormat.Dan untuk Jin Ki, dia menyebutnya orang yang punya rasa
rendah diri. Dia juga mengungkit latar belakang Jin Ki yang adalah murid
pertama yang disponsori yayasan Banseok yang berasal dari keluarga miskin. Jun
Ok nggak terima suaminya di rendahkan dan balas merendakan Yoon Tae yang tidak
lulus kuliah dan terus membuat masalah. Makanya, Yoon Tae nggak akan pernah
bisa menjadi Pimpinan atau Direktur rumah sakit.
Gilee.
Hampir aja terjadi tawuran kalau pemegang saham lain nggak angkat bicara
menghentikan rapat. Dia menyarankan untuk melakukan rapat di waktu berikutnya
dan saat itu, Jin Ki dan Jun Ok sudah harus bisa memberikan jawaban atas
keputusan managemen mereka. Intinya, mereka nggak akan mau menguncurkan dana
lagi! Jika mereka tidak bisa menutupi defisit, bersiaplah mengundurkan diri!